Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
DOKUMEN PENGADAAN
Nomor : SDP.BOR.020.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/II/2018
Tanggal : 21 Februari 2018
untuk
Pengadaan
A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya serta ketentuan teknis
operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik.
B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:
POKJA I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2018
akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan
konstruksi secara elektronik sebagai berikut :
1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan
Lingkup pekerjaan :
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
B. PEKERJAAN LANTAI 1
C. PEKERJAAN LANTAI ATAP
TTD
YUDOCUN
NIP. 19830620 200604 1 010
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. UMUM
4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
Kolusi, dan melakukan tindakan sebagai berikut :
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota POKJA I ULP dalam
(KKN) serta bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Penipuan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/ meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana
dimaksud pada angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses
pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP;
gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya,
Pertentangan menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan para
Kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada
angka 5.1 antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota direksi atau dewan
komisaris merangkap sebagai anggota direksi atau dewan
komisaris pada badan usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan yang sama;
b. dalam Pekerjaan Konstruksi, konsultan perencana/
pengawas bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan
Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali
dalam pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak
perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya, merangkap
sebagai anggota POKJA I ULP atau pejabat yang
berwenang menetapkan pemenang Pelelangan;
e. PPK dan/atau anggota POKJA I ULP, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang
sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.
5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar
tanggungan K/L/D/I.
7. Satu Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Penawaran kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu
Tiap Peserta paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan
Pengadaan Dokumen Kualifikasi.
10. Pemberian 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi
Penjelasan SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.
11. Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pengadaan ditampung, maka POKJA I ULP menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 POKJA I ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun
yang ditanggung oleh peserta.
16. Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
Penawaran
16.2 Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum
dan harga satuan, peserta mencantumkan harga satuan dan
harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau
tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan.
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai
dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum dalam
Berlaku LDP.
Penawaran
dan Jangka 18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
Waktu melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.
Pelaksanaan
19. Pengisian 19.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan
Data mengisi form isian elektronik data kualifikasi dalam aplikasi
Kualifikasi SPSE.
19.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui
dan ditandatangani oleh peserta pengadaan, kecuali untuk
penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) Pakta Integritas dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO.
20. Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
25. Penawaran 25.1 Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan
Terlambat setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran kirim.
26. Pembukaan 26.1 Pada tahap pembukaan penawaran, POKJA I ULP mengunduh
Penawaran (download) dan melakukan dekripsi file penawaran dengan
menggunakan Apendo sesuai waktu yang telah ditetapkan.
26.5 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
Pokja I ULP tetap melanjutkan proses pemilihan dengan
melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga kepada
peserta yang memasukkan penawaran.
27. Evaluasi 27.1 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :
Penawaran a. POKJA I ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti,
dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini;
b. POKJA I ULP dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang
sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini, tanpa ada
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah :
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan
yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. POKJA I ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan
alasan :
1) ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau
pembukaan penawaran; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan,
surat penawaran tidak berkop perusahaan .
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi
kepada POKJA I ULP selama proses evaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan
usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, ULP dan/atau PPK,
dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat; dan
3) bagaimana dimaksud pada angka 2), maka pelelangan
dinyatakan gagal.
27.5.E) Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila hanya ada 1 (satu)
atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi harga, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan
27.5.F) Untuk 1 (satu) file sistem gugur apabila tidak ada peserta
yang lulus evaluasi harga maka pelelangan dinyatakan
gagal.
27.5.G) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar
akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan), maka
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
27.5.H) Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama, maka POKJA I ULP memilih
peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
28. Evaluasi 28.1 Dalam hal satu file Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon
Kualifikasi pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada).
28.2 Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan menggunakan
metode sistem gugur.
28.3 Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta
sebelum pemasukan penawaran (untuk peserta yang melakukan
kemitraan/KSO).
28.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Bab VIII Dokumen Pengadaan ini.
28.5 Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi apabila :
1) Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) formulir kualifikasi ditandatangani oleh pejabat
yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak
sedang dihentikan kegiatan usahanya;
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5) memiliki NPWP dan telah memenuhi seluruh kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahun 2016/2017) yang
dibuktikan dengan memiliki / melampirkan Surat Keterangan
Fiskal (SKF) Pajak Perusahaan Tahun Terakhir (Tahun
2016/2017) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21,
PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan
PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga)
bulan terakhir dalam tahun berjalan (November 2017,
Desember 2017 dan Januari 2018);
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;
7) memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai
untuk usaha Mikro, Usaha Kecil serta koperasi kecil serta
kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha non-kecil;
8) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan
serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9) menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;
10) memiliki surat dukungan dan surat keterangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi;
11) dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan/KSO:
(a) peserta wajib mempunyai perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO
dan perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut;
dan
(b) untuk perusahaan yang melakukan Kemitraan/KSO,
evaluasi persyaratan pada huruf (1) sampai dengan huruf
(11) dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO
12) mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan
ketentuan :
a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil :
KP = 5
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2N;
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
ditangani pada saat bersamaan selama kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir; dan
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah
SKP dari semua perusahaan yang bermitra/KSO;
28.6 POKJA I ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan
data isian peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
28.7 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
28.8 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
28.9 Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, pelelangan
dinyatakan gagal.
29. Pembuktian 29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta calon
Kualifikasi pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi SPSE (offline).
29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang,
dan meminta dokumennya.
POKJA I ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan.
29.4 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya
dimasukkan dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/Daerah
serta dilaporkan kepada Kepolisian atas perbuatan pemalsuan
tersebut.
29.5 POKJA I ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen kualifikasi
apabila penyedia barang/jasa sudah pernah melaksanakan
pekerjaan yang sejenis, sama kompleksitasnya pada instansi
yang bersangkutan.
29.6 Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
pelelangan dinyatakan gagal.
29.7 POKJA I ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat :
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari
masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal
pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.
F. PENETAPAN PEMENANG
30. Penetapan 30.1 POKJA I ULP melakukan penetapan pemenang melalui aplikasi
Pemenang SPSE setelah melalui pembahasan internal seluruh anggota
POKJA I ULP, atau setelah ditetapkan PA secara offline untuk
nilai paket di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
POKJA I ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1 (satu)
penyedia sesuai ketentuan yang terdapat dalam pada informasi
paket dalam aplikasi SPSE.
30.2 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan
akan mengakibatkan Surat Penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran
secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal
penandatanganan kontrak.
30.3 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dan
Jaminan Penawaran dianggap mengundurkan diri dan tidak
dikenakan sanksi.
33. Sanggahan 33.1 Tidak ada sanggahan banding pada pekerjaan ini
Banding
G. PENUNJUKAN PEMENANG
34. Penunjukan 34.1 POKJA I ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
Penyedia (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala ULP
Barang/Jasa sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
34.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
34.3 PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil
pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi SPSE
dan mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE
kepada Penyedia yang ditunjuk
34.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut,
dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat
diterima secara obyektif oleh POKJA I ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak
dapat diterima secara obyektif oleh POKJA I ULP, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP serta
dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena
masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.
34.5 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka
penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang
cadangan sesuai dengan urutan peringkat, selama masa surat
penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
34.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri,
maka pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.
34.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari kerja
setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan.
34.8 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.
34.9 Dalam hal DIPA/DPA belum terbit, SPPBJ dapat ditunda
diterbitkan sampai batas waktu penerbitan oleh otoritas yang
berwenang.
34.10 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan
Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
34.11 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena
tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka
diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan
ketentuan :
a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan
evaluasi ulang atau pelelangan dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA/KPA sependapat dengan POKJA I ULP,
PA/KPA memutuskan penetapan pemenang oleh POKJA I
ULP bersifat final, dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk
menerbitkan SPPBJ
34.12 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
34.13 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil
pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara
Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia
Lainnya, dan secara elektronik yang tidak dapat diakomodir atau difasilitasi
Kerahasiaan aplikasi SPSE
Proses 35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada
angka 35.1 diunggah (upload) oleh POKJA I ULP menggunakan
menu upload informasi lainnya pada aplikasi SPSE.
35.3 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan
dilaksanakan oleh Pokja ULP secara independen.
35.4 Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,
klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh
diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.
35.5 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses evaluasi
dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan
mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan
35.6 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) oleh POKJA I ULP bersifat rahasia sampai
dengan saat pengumuman pemenang.
H. PELELANGAN GAGAL
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website :
http://lamandaukab.go.id
4. Website LPSE :
http://lpse.lamandaukab.go.id
Pengalama
No Posisi Orang Pendidikan Profesi/ Keahlian
n Kerja min.
Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung/Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
General Manager
Gedung/Pelaksana
1 (GM)/Site Manager 1 S1/S2/D3 4 Tahun
Lapangan Pekerjaan
(SM)
Perumahan &
Gedung/Pelaksana
Arsitektur/Pelaksana
Sipil
Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung/Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
Tenaga Pelaksana Gedung/Pelaksana
2 1 S1/S2/D3 3 Tahun
Struktur Lapangan Pekerjaan
Perumahan &
Gedung/Pelaksana
Arsitektur/Pelaksana
Sipil
Tenaga Pelaksana S1/D3/SMK/
3 1 Pelaksana K3 2 Tahun
K3 SMU
S1/D3/SMK/
4 Tenaga Administrasi 1 Administrasi 2 Tahun
SMU
5
9
10
P. JAMINAN 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 20% dari Nilai Kontrak
UANG MUKA (harga penawaran pemenang)
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada JONI ELEN, ST. Selaku
PA/PPK Program Sarana dan Prasarana Umum.
3. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah
Kabupaten Lamandau
Q. TATA CARA EVALUASI PENILAIAN TEKNIS
PENILAIAN KEUANGAN
KEMAMPUAN TEKNIS :
NILAI MAKSIMUM = 30 ; NILAI MINIMUM = 12,5
BILA TOTAL NILAI KEMAMPUAN TEKNIS < 12,5 ------------- GUGUR
1. PERALATAN : MAKSIMUM = 15; MINIMUM = 7,5
Diketahui bahwa :
a) Milik sendiri dengan bukti, mendapat bobot nilai = 100%
b) Sewa beli dengan bukti, mendapat bobot nilai = 100%
c) Sewa dengan bukti, mendapat bobot nilai = 50%
d) Tidak memiliki Bukti milik, Bukti sewa beli dan Bukti sewa, tidak dinilai
Nilai Poin Peralatan Yang Dibutuhkan :
1) DUMP TRUCK = 3
2) CONCRETE MIXER = 2
3) CONCRETE VIBRATOR = 2
4) GENSET = 1,5
5) LIFT MATERIAL = 1,5
6) POMPA AIR = 1
7) PEMOTONG TULANGAN BAJA = 1
8) PEMBENGKOK TULANGAN BAJA = 1
9) GEROBAK DORONG/ANGKONG = 1
10) ALAT BANTU (CANGKUL, SEKOP) = 1
11) =
12) =
13) =
14) =
15) =
16) =
17) =
Jumlah Poin = 15
Penilaian Peralatan/Perlengkapan Perusahaan :
1) DUMP TRUCK = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
2) CONCRETE MIXER = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
3) CONCRETE VIBRATOR = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
4) GENSET = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
5) LIFT MATERIAL = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
6) POMPA AIR = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
7) PEMOTONG TULANGAN BAJA = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
8) PEMBENGKOK TULANGAN BAJA = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
9) GEROBAK DORONG/ANGKONG = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
10) ALAT BANTU (CANGKUL, SEKOP) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
11) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
12) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
13) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
14) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
15) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
16) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
17) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
Jumlah Nilai Poin = 7,5 - 15
Formula yang digunakan :
Jumlah Nilai Poin < 7,5 ------------- GUGUR
Jumlah Nilai Poin > 7,5 ------------- LULUS
3. Website :
http://lamandaukab.go.id
4. Website LPSE :
http://lpse.lamandaukab.go.id
7 S1/D3/STM Sipil
10
CONTOH
Nomor :
Lampiran :
Kepada Yth. :
POKJA I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah
Kabupaten Lamandau Tahun 2018
di -
NANGA BULIK
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................
Jabatan
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara
tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
Contoh
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang Dijamin tidak:
1) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal pelelangan dilakukan
dengan pascakualifikasi; atau
2) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang.
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); atau
d. Yang Dijamin melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan dalam
Dokumen Penawaran.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
Contoh
[Kop Penerbit Jaminan]
JAMINAN PENAWARAN
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
(Nama & Jabatan) (Nama & Jabatan)
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
H. BENTUK PAKTA INTEGRITAS
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]
PAKTA INTEGRITAS
Jabatan : __________________________
Jabatan : __________________________
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
MODAL KERJA
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi
berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara
perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
F. Data Keuangan
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh POKJA I ULP]
Kapasita
Mer
Jenis s atau Tahun Kondis Lokasi Status
Jumla k
No. Fasilitas/Peralata output pembuata i Sekaran Kepemilikan/Dukunga
h dan
n/ Perlengkapan pada n (%) g n Sewa
tipe
saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat
Kontrak Pekerjaan
Pembuat
Nama Sub Ringkasan Berdasarkan
Komitmen
No. Paket Bidang Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru
berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Kontrak Prestasi
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing – masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing – masing kualifikasi
badan usahanya dengan petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang dapat
dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-undangan,
contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK).
Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)
F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Bukti Lunas Pajak Perusahaan Tahun
Terakhir (SPT Tahun 2016/2017) / Surat Keterangan Fiskal Pajak Perusahaan
Tahun Terakhir (Tahun Pajak 2016/2017).
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan terakhir):
1) PPH pasal 21;
2) PPH pasal 23 (apabila ada transaksi);
3) PPH pasal 25/pasal 29 (apabila Pengusaha Kena Pajak);
4) PPN.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk
Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]
G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan (SLTP/SLTA/S1/S2/S3),
jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama pengalaman kerja,
profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan
tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini, merek
dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari masing-masing
fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan harus dapat
ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai paket
(HPS).
M. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
5. memiliki NPWP dan telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (Tahun Pajak
2016/2017) yang dibuktikan dengan melampirkan Bukti Lunas Pajak Perusahaan
Tahun Terakhir (SPT Tahun 2016/2017) / Fiskal Pajak Tahun Terakhir (Tahun Pajak
2016/2017) serta memiliki Bukti laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila
ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak)
paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan (November 2017,
Desember 2017 dan Januari 2018);
6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang
sesuai untuk usaha non-kecil;
10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan Pekerjaan Konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total paket (HPS);
13. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO) dan/atau memiliki Sertifikat Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
B. POKJA I ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada
aplikasi SPSE dalam hal :
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka POKJA I ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi SPSE.
E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang
tidak dapat dilengkapi.
BAB IX. BENTUK KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________
“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________
tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara __________
[nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak
untuk dan atas nama __________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK]
No _________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut “PPK” dan
MENGINGAT BAHWA:
(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);
(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-
hal sebagai berikut:
1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, ditulis
sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);”]
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak
ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan
PPK (KSO)
__________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata
anggaran kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan
dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk
membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk
setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk
mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan
maka rekatkan materai Rp 6.000,- )] kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta
pekerjaan yang dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar
harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lump sum).
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau
disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK.
Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal
pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang
berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap
pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada
saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan
tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia
secara tertulis atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan
yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
9. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau
seluruh pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi,
pemisahan atau akibat lainnya.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak
dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
harga SPK.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka
uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara
sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini.
PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.
A. Ketentuan Umum
3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia. [kecuali
Hukum dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi
pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris.]
4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang
Bahan terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen
impor.
7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam
SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh
diwakilkan.
10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
Subkontrak (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.
13. Kemitraan/KS Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
O disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK
berdasarkan Kontrak.
14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang
penemuan berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .
15. Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.
17. Surat Perintah 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas)
Mulai Kerja hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
(SPMK)
17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya
pelaksanaan kontrak oleh penyedia.
18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh
PPK.
20. Mobilisasi 20.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.
22. Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.
24. Akses ke Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK
Lokasi Kerja dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
25. Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran
dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran.
26. Waktu 26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban
Penyelesaian untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Pekerjaan Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya
pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan.
32. Pengambilalih PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
an waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.
35. Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Lingkup atau Kotrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pekerjaan bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
a.menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
b.mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c.mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d.melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum
dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.
36. Perubahan 36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Jadwal atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pelaksanaan bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi
Pekerjaan perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK
atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.]
37. Keadaan 37.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
Kahar tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
38. Penghentian 38.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
Kontrak selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
39. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak
Kontrak PPK.
40. Pemutusan 40.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui
PPK pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-
hal sebagai berikut:
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.
40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah));
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan sebagaimana
tercantum dalam SSKK (apabila ada);
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan
e. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh
PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada
PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.
41. Pemutusan 41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui
Penyedia pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.
43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK/POKJA I ULP
Kontrak akibat terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
lainnya pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan,
maka PPK/POKJA I ULP dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Kekayaan pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi
terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko
lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya;
dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
55. Kerjasama 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur
Antara dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
Penyedia dan
Sub Penyedia 55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan
yang disubkontrakkan tersebut.
57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi
kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak
lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi
kerja.
58. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di lokasi
kerja.
62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.
63. Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam
Kompensasi hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang
tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.
63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran
tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai
dan/atau dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.
65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam kontrak sebesar harga kontrak.
70. [Penyesuaian 70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat
Harga (Untuk adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
Kontrak Harga berlaku.
Satuan atau
Kontrak 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak
Gabungan yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan
Lump Sum dan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
Harga Satuan)] pelaksanaan pekerjaan.
70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
G. PENGAWASAN MUTU
72. Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
Sementara
oleh PPK 72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap
Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.
74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan
adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
76. Kegagalan 76.1 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK
Bangunan berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung
sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan
kesalahan masing-masing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.
76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.
76.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak
membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka
70 ini.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.
Penyedia:
Nama :__________
Alamat :____________________
Telepon :____________________
Website :____________________
Faksimili :____________________
e-mail :__________
H. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah ______ hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.
R. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari [harga
kontrak/harga bagian kontrak yang belum dikerjakan]
“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para
Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-
masing Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator
yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang
akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]
- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
SPESIFIKASI TEKNIS
A.1.2.PENJELASAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat –Syarat ini adalah : Pekerjaan
meliputi pembangunan bangunan masjid 2 (dua) lantai meliputi pekerjaan tanah, pondasi,
struktur, atap, dinding, plesteran dan pipa drainase.
A.1.3.STANDAR RUJUKAN
A.1.3.1.Uraian Umum
Peraturan Peraturan dan standar yang di jadikan acuan dalam Dokumen Kontrak
akan menetapkan persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang
harus diselenggarakan beserta cara cara yang digunakan dalam spesifikasi-
spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan dan
kecakapan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan-
peraturan khusus atau standar-standar yang dinyatakan demikian dalam
spesifikasi-spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi Teknik.
A.1.3.2.Jaminan Kualitas
Selama Pengadaan
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan-
bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan-bahan
tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan yang telah ditentukan.
Selama Pelaksanaan
Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan bahan, barang
barang dan pekerjaan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum
yang ditentukan tanpa kompensasi bagi Kontraktor.
Tanggung Jawab Kontraktor
Adalah tanggung jawab Kontraktor untuk melengkapi bukti yang diperlukan
mengenai bahan-bahan, kecakapan kerja atau kedua duanya sebagaimana yang
diminta oieh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak yang
memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar standar yang diminta.
Bukti bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik
secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil hasil pengujian yang resmi.
Standar standar
Standar standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas
pada standar yang dicantumkan di bawah ini :
Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI T15-1991-03.
Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.Pedoman Plumbing
Indonesia, tahun 1979.Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran.
Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara.
Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Telekomunikasi.
Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung
Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 1
SPESIFIKASI TEKNIS
A.1.4.MOBILISASI
A.1.4.1.Umum
Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai.
Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang
ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk
menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ke tempat kegiatan.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus
memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.
Mobilisasi peralatan - peralatan dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan
harus ditutup dengan terpal.
A.1.4.3.Penyiapan Lapangan
Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan kegiatan
pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah kegiatan.
Kontraktor harus mengikuti hal hal berikut :
Memenuhi persyaratan Peraturan peraturan Nasional, Peraturan peraturan
Propinsi dan Peraturan-peraturan Kabupaten.
Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan
pembuatan Kantor Kegiatan dan gudang-gudang serta pemasangan
peralatan produksi konstruksi.
Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari
operasi pelaksanaan.
Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan
setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan
peralatan konstruksi. serta semua bahan bahan lebihan, semuanya berdasarkan
persetujuan Direksi Teknik.
A.1.6.PELAKSANAAN PEKERJAAN
A.1.6.1.Umum
Pengelola Lapangan dari Kontraktor
Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar,
kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok
sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut
jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan
pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan bahan dan kecakapan
kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan
memelihara catatan catatan serta dokumentasi kegiatan.
Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :
Seorang Penanggung Jawab Kegiatan dalam hal ini Direktur Perusahaan
atau kuasanya yang menandatangani kontrak dengan pemilik.
Seorang Penanggung Jawab Lapangan (Site Manager), pengalaman
sebagai Site Manager.
Tenaga Pelaksana Lapangan.
Penanggung Jawab Lapangan, Tenaga Ahli dan Pelaksana Lapangan harus
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya dan
senantiasa harus di tempat pekerjaan.
Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas dari
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis
dan Direksi Teknik, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.
Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Direksi
Teknik, Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan,
A.1.6.3.Pengendalian Lingkungan
A.1.6.6.Pemakaian Ukuran
Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam rencana kerja dan gambar kerja berikut tambahan dan
perubahannya.
Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian- bagiannya dan memberitahukan Direksi Lapangan tentang setiap
perbedaan yang ditemukannya didalam Rencana Kerja dan Syarat dan Gambar
Kerja maupun dalam Pelaksanaan. Kontraktor baru diijinkan membetulkan
kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari
Direksi Lapangan.
Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu sebelumnya, kepadanya
diwajibkan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar kerja
yang ada.
A.1.6.7.Rencana Kerja
Kontraktor harus membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berupa “ Time
schedule/Kurva S“ dan disahkan oleh Direksi Teknik dan diketahui oleh Pemberi
Tugas. Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut rencana ini,
hanya dengan persetujuan Direksi harus menyimpan dari rencana semula, maka
kerugian yang dideritanya adalah tanggung jawab Kontraktor.
A.1.7.4.Pelaksanaan Addenda
Isi masalah satu Addenda berdasarkan :
Pemintaan Pemimpin Kegiatan dan jawaban Kontraktor.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 8
SPESIFIKASI TEKNIS
A.1.8. PENGAWASAN
Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh
Konsultan Supervisi/ Direksi Lapangan dimana setiap saat Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus
mengadakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan.
Bagian–bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan
Konsultan Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka / dibongkar
sebagian atau seluruhnya.
Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga
diperlukan pengawasan pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya
untuk itu menjadi beban Kontraktor.
Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan
adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar
dan Rencana Kerja dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan
daripadanya haruslah seijin Pemilik Kegiatan.
A.1.9.2.Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran Post
Card pada bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan
dengan foto warna :
Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
Saat penggalian pondasi dan pemasangan pondasi
Saat pemasangan besi dan pengecoran sloof pondasi, kolom,plat beton dan ring
balk.
Saat pekerjaan dalam prestasi 55%, 75% dan 100% serta setelah masa
pemeliharaan atau pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak
3 (tiga) set kepada Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set
untuk arsip Pemberi Tugas.
Kontraktor harus memberikan waktu yang cukup kepada Direksi Lapangan untuk
meneliti gambar-gambar pelaksanaan.
Persetujuan terhadap gambar-gambar pelaksanaan bukan berarti pemberian
garansi terhadap dimensi-dimensi yang telah dibuat oleh kontraktor dan tidak
melepaskan tanggung jawab kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan.
A.1.11.3. Pemeriksaan
Kontraktor harus melaksanakan testing terhadap sistem yang telah selesai
dipasang baik secara sebagian maupun secara keseluruhan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku atau yang ditentukan spesifikasi.
Jika sesuatu sistem instalasi yang termasuk dalam kontrak yang lain diadakan
pengetesan dan hal ini menyangkut pula pekerjaan dari salah satu kontraktor
maka wakil-wakil dari kontraktor yang bersangkutan harus hadir dan
menyaksikan jalannya pengetesan tersebut dan kalau perlu memberikan saran-
saran.
Kontraktor harus mengadakan pengecekan dimana Pihak Direksi Lapangan hadir
dan Pihak Direksi akan menentukan apakah testing yang dilakukan cukup baik
atau harus diulang kembali. Kontraktor harus menanggung segala perongkosan
yang timbul.
Kontraktor harus memberikan hasil-hasil testing kepada Direksi Lapangan. Hasil-
hasil test akan dipakai untuk menentukan apakah sistem instalasi yang telah
dipasang berfungsi sebagaimana mestinya.
A.1.12. PEMBERSIHAN
Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari sampah-sampah.
Pada waktu tertentu dan pada waktu pekerjaan telah selesai. Kontraktor harus
membuang sampah-sampah sebagai hasil pekerjaan ketempat diluar Kegiatan atau
tempat yang telah ditunjuk oleh Direksi Lapangan.
A.1.16. I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau
di tanah yang berdekatan tanpa ijin dari pemilik Kegiatan / direksi lapangan.
B. PEKERJAAN LANTAI 1
B.1 PEKERJAAN PONDASI
B.2 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON
B.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN
B.4 PEKERJAAN PLESTERAN
B.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING
B.6 PEKERJAAN PINTU JENDELA
B.7 PEKERJAAN PENGECATAN
B.8 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG
B.9 PEKERJAAN MEKANIKAL
B.2.3.2.Bahan
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 17
SPESIFIKASI TEKNIS
B.2.3.3.Pelaksanaan :
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalamankedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam
gambar dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan
selanjutnya terpenuhi.
Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang
dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan.
Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun
maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk
mengadakan pembersihan.
Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar,
sehingga pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan
kering.
Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali
dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik,
disiram air dan dipadatkan.
Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan
cukup lebar untuk bekerja dengan leluasa.
Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka
kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dengan material yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban
kontraktor.
Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar
atau diubah sampai disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik.
Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan
ditimbun ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang
bisa lapuk pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-
akar/bahan-bahan tersebut harus diangkat dan diurug dengan material yang
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik sampai padat.
B.2.4.PEKERJAAN URUGAN
B.2.4.1.Umum
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
Urugan pasir di bawah pondasi
Urugan tanah di bawah lantai
Urugan pasir di bawah lantai
Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
Pengukuran dan papan bangunan
B.2.4.2.Bahan
Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan
dalam klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan).
Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-
1-b (Fragmen batuan kerikil dan pasir)
Khusus untuk urugan pasir pada pipa sanitasi dan pipa air bersih dan urugan
pasir pada peresapan, material yang digunakan adalah material yang
digolongkan dalam klasifikasi A- 3 (Pasir halus)
B.2.4.3.Pelaksanaan :
Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada
gambar, dan pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30
cm untuk hamparan setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan
lapangan yang cukup baik, sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai
ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup
baik, bebas dari sisasisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta dapat
mencapai nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti
petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan
perkerasan harus sesuai dengan gambar rencana.
Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan
menggunakan alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah
sebelum digali.
Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan,
Diana dalam proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan
(jika kondisi urugan terlalu kering, harus ditambahkan dengan air/disiram)
Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian
pondasi kaki kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.
B.2.5.PASANGAN DINDING
B.2.5.1.Dinding bata ringan
B.2.5.1.1.Umum
Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pasangan bata pada bak air dan pasangan bata ringan pada dinding bangunan
seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya harus benar-
benar mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada
gambar dan disebutkan dalam spesifikasi ini.
Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
Pengukuran dan papan bangunan.
B.2.5.1.2.Bahan
Batu bata ringan yang digunakan bata citicon / setara. lokal dengan kualitas
terbaik yang disetujui Perencana/Konsultan Management Konstruksi, siku dan
sama ukurannya 10x20x40.
Plasteran dinding menggunakan MU-301, PM-200 dengan acian dinding MU-
200,PM-300 atau setara.
B.2.5.1.3.Pelaksanaan
Pasangan batu bata ringan, dengan menggunakan aduk MU-300, PM-100 atau
setara.
Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan sapu lidi dan
dibersihkan dengan air tawar (air minum).
Tebal lapis plester dengan semen instan hanya 8 mm – 10 mm
Adukan yang dipakai : semen instan type plasteran dan hanya perlu
ditambahkan air secukupnya tanpa material lainnya seperti pasir dan lain-
lainnya.
B.2.7.3.Persyaratan Pra-Konstruksi
Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
B.2.7.4.Persyaratan Pelaksanaan
Pembuatan dan pemasangan rangka dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan
baja sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
Sebelum dipasang besi harus dicat dengan cat anti karat sesuai spesifikasi.
Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
Perakitan rangka harus dilakukan dengan presisi dan pemasangan sekrup
dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan sementara sesuai dengan desain
sistem rangka.
Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak
meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan (bila ada).
Alat pemotong bahan harus menggunakan alat mesin pemotong khusus dan
tidak diperbolehkan dengan menggunakan gergaji.
Kontruksi rangka atap harus terpasang rapih dan kuat sesuai dengan gambar
kerja.
Kontraktor harus memberikan jaminan kepada direksi teknis bahwa rangka
sudah terpasang dengan rapi, kuat dan sudah sesuai dengan gambar kerja.
Segala biaya yang timbul akibat kelalaian pekerja, kerusakan bahan dan
peralatan dan resiko lainnya menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.
B.2.8.2.Bahan-bahan
Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan
sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton konstruksi. Demikian juga
mengenai cara penyimpanan.
B.2.8.3.Ukuran
Terlampir dalam gambar kerja
C. PEKERJAAN BETON
C.1. PEKERJAAN BETON STRUKTUR
C.1.1.Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa, beton bertulang
dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan pekerjaan-pekerjaan
lain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan
Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Bahan-bahan dan penyimpanan
Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
Pengukuran dan papan bangunan
C.1.2.Bahan
Agregat
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan
pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum di antara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan (acuan).
Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh
partikel lolos saringan 4,75 mm.
Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan organik
menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap agregat yang gagal pada Test
warna, harus ditolak.
Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah
akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi
gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung dan lanau tidak boleh lebih dari
3 % perbandingan berat.
Semen
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 23
SPESIFIKASI TEKNIS
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SK SNI T-15 1991, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan
dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka
tidak boleh dipakai untuk campuran.
Kontraktor harus mengusahakan agar untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya
menggunakan satu merk semen saja.
Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak
terkena air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air),
dan penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai
Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SK SNI T-15 1991.
Zat Tambahan
Ditiadakan
Tulangan (khusus untuk beton bertulang)
Tulangan baja untuk beton harus batang besi beton polos TS24 dan besi beton ulir
TS35 dan TS40,wire-mesh ulir M-8 menggunakan tipe dengan electrically welded wire-
mesh, dan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam ASTM A 185, sesuai dengan SK
SNI T-15 1991 seperti ditunjukan dalam gambar-gambar.
Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja
yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokan lagi untuk
dipakai tanpa persetujuan Direksi.
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi
persyaratan, sehingga bebas dari kontaminasi langsung dengan udara/ tanah lembab,
aspal, Lie (minyak) dan gemuk.
Besi untuk tulangan beton ini penyimpanannya harus dikelompokkan berdasarkan
ukuran masing- masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam SK-SNI-T15 1991-
03 yang dinyatakan dengan mutu fy 240 MPa, sesuai dengan keterangan pada
gambar perencanaan.
Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis
tengah minimal 1 mm.
Bekisting
Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan struktural
selama proses pengecoran dan perawatan beton.
Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat dengan papan
tebal 2 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi
dalamnya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi struktur,
atau plywood 9 mm, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi Teknik.
Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan
bekisting secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi Direksi Teknik.
Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan terikat
kuat.
Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan
bahan-bahan kimia.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 24
SPESIFIKASI TEKNIS
Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik (bila ada).
Ukuran jarak disesuaikan dengan rencana dalam gambar.
Tiang-tiang cetakan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baik. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan
yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama
terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama pengecoran
seperti getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.
Adukan
Untuk semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan beton utama, perbandingan-
perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan
cara yang ditetapkan dalam SNI T-15-1991-03 dengan gradasi yang sesuai.
Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan mengadakan pengujian campuran percobaan yang
disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan campuran percobaan akan diperlakukan
dapat di terima, asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan memenuhi semua
persyaratan perbandingan campuran
Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan dan slump seperti ditetapkan dalam berikut atau yang disetujui Direksi
Teknik, bilamana contoh bahan, perawatan dan pengujian pengujian sesuai dengan
pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi ini.
Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di
bawah standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Direksi Teknik
dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan dengan kelas
rendah.
Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan di bawah yang tentukan,
Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai masalah hasil-hasil
kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan Kontraktor telah mengambil
langkah-langkah demikian yang akan meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi
persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan Direksi Teknik.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan
pada Tabel 5.35.3 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus diperbaiki. Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat
karena kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik,
persiapan contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut
untuk dilaksanakan sebelum mengambil putusan akhir.
Penyesuaian campuran
Penyesuaian Kemudahan Dikerjakan
Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang dikehendaki
dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan-perbandingan yang ditetapkan
menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan perubahan-perubahan dalam
berat atau volume agregat sebagaimana yang diperlukan, asalkan kandungan
semen yang ditunjukkan menurut calon aslinya tidak di ganti, atau perbandingan
air/semen yang ditetapkan dengan pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang
memadai tidak dilampaui.
Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan
cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk meningkatkan
kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Direksi
Teknik.
Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah
disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan akan diperintah tertulis
Direksi Teknik serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan sampai
Direksi Teknik telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan telah
diusulkan perbandingan baru berdasarkan pengujian campuran percobaan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
C.1.3.Pelaksanaan
Bekisting
Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan
untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan
rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh
bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga
dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk memudahkan
pembersihan bekisting
Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang
benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang
akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.
Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi bekisting untuk permukaan beton yang kelihatannya harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis
atau kelihatan terputus.
Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi persetujuan terhadap bekisting yang telah dibangun.
Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana
bekisting dan membukanya, sehingga permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk
dimulai perawatan sesegera mungkin.
Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah
mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting
untuk menghindari goncangan atau pembalikan tegangan beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Kontraktor untuk membuka
bekisting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan
alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan
bekisting dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut
Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan
bekisting harus menurut daftar di bawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
Bagian bawah : 21 hari
Baja Tulangan
Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor
harus diperiksa dan diteliti.
Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh
tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui
oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SK SNI T-15 1991 kecuali
jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus
sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi
Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam
keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan
untuk menyambung tulangan-tulangannya yang saling menyilang dengan sudut tegak
lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perengangan dari
beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan
dicor. Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan
bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama
dari tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus disambung dengan
overlap 300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh
mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi memeriksa dan
menyetujuinya.
Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin kondisi
pengikatan yang baik.
Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SK SNI T-15 1991
03 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila
ditunjukkan lain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi
Teknik. Setiap penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh
mungkin dan ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.
Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan harus 40
kali diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau
diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap ke dalam beton.
Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang
mana lebih besar.
Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis
atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas / jarak
vertikal minimum 25 mm.
Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum
menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 5.35.4 untuk beberapa
macam kondisi.
Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton
Kontraktor harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton
dengan perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan
batuan, pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus
menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Alat pengukur air harus menunjukan banyaknya air yang diperlukan dan direncana
agar segara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke dalam
campuran dan kemudian bahan-bahan beton seluruhnya benar-benar tercampur.
Beton pracampur boleh digunakan dengan persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila
pencampuran beton dengan mutu 17 MPa diijinkan dengan tenaga manusia, maka
semen, batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan
harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan sedikitnya tiga kali
sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan
yang sama/merata.
Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan
untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk
mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahah
ditempatkan.
Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton
Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton
masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi dan tidak
terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan.
Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan,
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.
Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter,
ketebalan beton dalam ruangan tidak boleh lebih dari 1 m, untuk setiap kali
pengecoran.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat sambungan cor
yang direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus mengingat pemadatan dari beton
adalah pekerjaan penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan
kepadatan maksimum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar
dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan.
Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa
pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi
Pembetonan di Atas Permukan yang Tidak Kedap Air
Kontraktor tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap
air sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap
lainnya yang disetujui oleh Direksi.
Pembetonan Dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
Kontraktor tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa perlindungan,
Kontraktor harus menyiapkan alat pelindung terhadap hujan dan terik sinar matahari
sebelum pengecoran. Apabila suhu udara melebihi 35° C Kontraktor tidak boleh
mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan
seperlunya untuk menjaga supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan
penuangan kurang dari 35 °C, misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton agar
terlindung dari matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan bekisting.
Melindungi dan Merawat Beton
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu yang tidak kurang dari 7 hari,
Kontraktor harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu
tinggi atau rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum
waktunya, lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
portland, atau tiga hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan
seperti itu segera setelah dibuka bekistingnya, maka harus segera ditutup dengan goni
yang dibasahkan atau pasir atau lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Kontraktor
harus membuat perelengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan
pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari enam sampai 24 jam sesudah
pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras.
Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan pemasangan
letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.
D.1.1.Koordinasi
Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukkan secara detail
berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan penyambungan-penyambungannya.
Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk
melengkapi pekerjaan.
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan, cabinet
dll. Pemborong harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna dari peralatan-peralatan tersebut.
Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, dan tidak ditunjukkan dalam gambar atau
sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan
ditunjukkan dalam gambar.
Kontraktor pekerjaan instalasi ini hendaknya dalam pelaksanaan pekerjaan, harus bekerja sama
dengan pemborong bidang lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
Koordinasi yang baik perlu ada untuk mencegah agar jenis pekerjaan yang satu tidak menghalangi
pekerjaan yang lainnya.
D.1.2.Kualifikasi Pekerjaan
Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-
pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman dalam bidangnya.
Konsultan pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila dinilai
bahwa pelaksana tersebut tidak terampil / tidak berpengalaman.
Pengambilan ukuran atau untuk pemilihan kapasitas equipment yang keliru akan menjadi
tanggung jawab kontraktor. Untuk itu pemilihan equipment dan material harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkualitas baik,
dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau diafkir sesuai dengan mutu dan
standard yang berlaku atau standard internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN, SII dan yang
setaraf.
Kontraktor bertanggung jawab atas mutu dan kwalitas material yang akan dipakai, setelah
mendapat persetujuan dari Direksi/ Konsultan pengawas.
D.1.4.Review
Konsultan pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari pemborong
dan memberi komentar atas hal tersebut.
Pemborong harus memodifikasi / merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar
Konsultan pengawas, sampai didapat persetujuan dari Direksi.
D.1.8.Spesifikasi Material
Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi Arsitek dan gambar:
UntukInstalasi air hujan dengan PVC kelas AW dengan ukuran pipa diameter 3“ produksi
Maspion, Wavin atau setara.
D.1.9.Persyaratan Penyambungan
Pipa PVC dan Fitting
Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC glue yang sesuai dengan
diameter pipa dan sebelum dilem, pipa harus dibersihkan dulu dengan cleaning fluid /
amplas.
Pipa harus masuk sepenuhnya di fitting maka untuk ini harus dipergunakan alat press
khusus.
Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terperinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa
yang bersangkutan.
dan fitting yang harus ditanam dalam beton harus dibersihkan benar-benar dan bebas dari
karat dan cat.
Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa
mendapatkan ijin tertulis dari Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda harus
menggunakan Reducing Fitting. Sedapat mungkin harus digunakan belokan dari jenis
Long Radius, sedangkan Short Radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat
tidak memungkinkan digunakan belokan jenis Long Radius dan Pemborong harus
memberitahukan hal ini kepada Konsultan pengawas Fitting dan alat-alat lain yang akan
menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm dan
memberikan kelonggaran kira-kira 5 mm pada masing-masing sisi di luar pipa ataupun
isolasinya.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja atau GIP.
Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air
(water proofing) harus dari jenis flashing sleeves. Flens dari sleeves tersebut harus menjadi
satu atau diberi klem yang akan mengikat Flashing Sleeves.
Rongga antara pipa dan sleeves harus kedap air karena akan diisi dengan gasket atau
media lain yang secara umum dipakai (timah pakal).
Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker yang
dipergunakan harus cukup kokoh (rigid). Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga
agar tidak berubah tempatnya, inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran,
dan harus sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan ekspansi pipa
oleh perubahan temperatur.
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable)
dengan jarak antara tidak lebih dari 2 meter.
Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan
dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembokan, atau
dengan baut tembok (Ramset Bolt).
Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar), paling jauh dengan jarak
antara dua lantai (tingkat).
Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan
Lump Sum)
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga
mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap
telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran yang terkait.
6. Pokja III ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada Surat
Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah.
Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum)
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Kontrak.
4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu
pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada
maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran
yang terkait.
6. Pokja III ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
REKAPITULASI
PROGRAM : SARANA DAN PRASARANA UMUM
KEGIATAN : PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KEAGAMAAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID NURUL HUDA DESA KUJAN
LOKASI : KECAMATAN BULIK
TAHUN : 2018
TOTAL-C -
TOTAL -
PPN 10% -
NAMA TERANG
Jabatan
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
B. PEKERJAAN LANTAI 1 B.
B.1 PEKERJAAN PONDASI
1 Membuat lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100) A.4.1.1.4 30,87 M3 - -
2 Membuat pondasi beton bertulang
a Membuat beton pondasi mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) A.4.1.1.8 77,95 M3 - -
b Pembesian dengan besi polos A.4.1.1.17 9.528,77 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk pondasi A.4.1.1.20 145,66 M2 - -
3 Membuat sloof beton bertulang, S-1 (dinding penahan tanah)
a Membuat beton sloof mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), S-1 A.4.1.1.8 36,22 M3 - -
b Pembesian sloof dengan besi polos, S-1 A.4.1.1.17 3.471,16 Kg - -
d Pemasangan bekisting untuk sloof, S-1 A.4.1.1.21 362,24 M2 - -
4 Membuat sloof beton bertulang, S-2
a Membuat beton sloof mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), S-2 A.4.1.1.8 19,70 M3 - -
b Pembesian sloof dengan besi polos, S-2 A.4.1.1.17 2.881,82 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk sloof, S-2 A.4.1.1.21 131,35 M2 - -
5 Membuat kolom beton bertulang K-1, pedestal
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-1, pedestal A.4.1.1.8 28,80 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-1, pedestal A.4.1.1.17 3.240,80 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-1, pedestal A.4.1.1.22 192,00 M2 - -
6 Membuat kolom beton bertulang K-2, pedestal
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-2, pedestal A.4.1.1.8 7,68 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-2, pedestal A.4.1.1.17 1.521,92 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-2, pedestal A.4.1.1.22 89,60 M2 - -
7 Membuat kolom beton bertulang K-3, pedestal
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-3, pedestal A.4.1.1.8 0,64 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-3, pedestal A.4.1.1.17 240,00 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-3, pedestal A.4.1.1.22 12,80 M2 - -
TOTAL B.1 -
17 MCB 1P, 6A, 10A, dan 16A ME.MCB 1P. 6A, 10A, 16A 12,00 Unit - -
PEKERJAAN TANAH
A.2.3.1.1 Penggalian tanah biasa sedalam 1 m Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,7500 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0250 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN BETON
A.4.1.1.4 Membuat lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100),slump (3-6) cm, w/c = 0,87 Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 1,2000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,2000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0200 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0600 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen portland C-11 Kg 230,0000 - -
Pasir beton B-2 M3 0,6379 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,7607 - -
Air A.1 Liter 200,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.1.1.8 Membuat beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56 Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 1,6500 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,2750 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0280 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0830 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen portland C-11 Kg 384,0000 - -
Pasir beton B-2 M3 0,4943 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,7696 - -
Air A.1 Liter 215,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.1.1.17 Pembesian dengan besi polos Satuan Kg
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang besi L.14 Orang/hari 0,0070 - -
Tukang besi L.09 Orang/hari 0,0070 - -
Kepala tukang besi L.04 Orang/hari 0,0007 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0004 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Besi beton polos E-12 Kg 1,0500 - -
Kawat bindrat E-18 Kg 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN PLESTERAN
A.4.4.2.2.a Pemasangan plesteran dinding bata ringan t=10mm (premium plester-PM 200 ) Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1500 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0150 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen plesteran ready mix bata ringan C-14 Kg 20,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.4.2.27 Pemasangan acian Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen portland C-11 Kg 3,2500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN PLAFOND
A.4.5.1.7 Pemasangan langit-langit gypsum board ukuran (120x240x9) mm, tebal 9 mm Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,1000 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,0500 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0050 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0050 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Gypsum board C-4 Lbr 0,3640 - -
Paku skrup Gypsum board E-22 Kg 0,1100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN PENGECATAN
A.4.7.1.10 Pengecatan tembok baru ( 1lapis plamuur, 1 Satuan M2
No. lapis cat dasar, 2 lapisUraian
cat penutup) Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang cat L.15 Orang/hari 0,0200 - -
Tukang Cat L.08 Orang/hari 0,0630 - -
Kepala Tukang Cat L.05 Orang/hari 0,0063 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0030 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Plamir G-10 Kg 0,1000 - -
Cat dasar G-2 Kg 0,1000 - -
Cat penutup G-6 Kg 0,2600 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN SANITASI GEDUNG
A.5.1.1.31 Pemasangan pipa PVC tipe AW Ø 3” Satuan M1
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,0810 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1350 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0135 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0040 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Pipa PVC 3” D-16 M1 1,2000 - -
Pipa PVC 3” (perlengkapan) D-17 Ls 35% - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN MEKANIKAL
ME.SLO Jaminan instalasi listrik dan SLO Satuan LS
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Jaminan instalasi listrik dan SLO EL-048 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.pasang daya
Pemasangan daya baru 23 kVA Satuan LS
23kVA
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Pemasangan daya baru 23 kVA EL-049 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.S.K Stop kontak + instalasi beton Satuan Titik
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Stop kontak + instalasi beton EL-029 Titik 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.Acc SDP Accessories, fitting dan alat bantu, untuk SDP Satuan Ls
No. lantai-1 Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Accessories, fitting dan alat bantu, untuk SDP lantai-1 EL-022 Ls 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.Busbar tembaga
Busbar tembaga 3x20x400 Satuan Btng
3x20x400
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Busbar tembaga 3x20x400 EL-020 Btng 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
LS.pintu kaca
Pemasangan pintu frameless kaca tempered 12 mm lengkap Satuan Buah
frameless 12 mm
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Pemasangan pintu frameless kaca tempered 12
LS-018 Unit 1,0000 - -
mm lengkap
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
LS-pintu HPL Membuat dan memasang daun pintu panel HPL Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Daun pintu panel HPL LS-020 M2 1,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Penangkal petir lengkap EL-041 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
LS.roster GRC Pemasangan dinding ornamen roster GRC pola islami Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,3000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Roster GRC LS-023 M2 1,0500 - -
Semen portland C-11 Kg 11,5000 - -
Pasir Pasang B-3 M3 0,0430 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
Ornamen mimbar Pemasangan dinding ornamen roster GRC pola islami Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Dinding ornamen mimbar ukiran kayu kelas I + finishingLS-004 M1 1,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
0 1 2 3 4
A. TENAGA
1 Mandor L.01 - Orang/hari
2 Kepala tukang batu L.02 - Orang/hari
3 Kepala tukang kayu L.03 - Orang/hari
4 Kepala tukang besi L.04 - Orang/hari
5 Kepala Tukang Cat L.05 - Orang/hari
6 Tukang batu L.06 - Orang/hari
7 Tukang kayu L.07 - Orang/hari
8 Tukang Cat L.08 - Orang/hari
9 Tukang besi L.09 - Orang/hari
10 Tukang Khusus Alumunium L.10 - Orang/hari
11 Tukang Allumunium/Kaca L.11 - Orang/hari
12 Pembantu tukang batu L.12 - Orang/hari
13 Pembantu tukang kayu L.13 - Orang/hari
14 Pembantu tukang besi L.14 - Orang/hari
15 Pembantu tukang cat L.15 - Orang/hari
B BAHAN
- BAHAN AIR
1 Air A.1 - Liter
- BAHAN GALIAN
1 Batu pecah 2-3 cm B-1 - M3
2 Pasir beton B-2 - M3
3 Pasir Pasang B-3 - M3
4 Tanah Urug B-4 - M3
DST.............................
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN
Kepada Yth.
__________
di __________
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara
untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja III ULP]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan oleh YANG DIJAMIN
dinyatakan tidak benar.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal
_____________________ dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]