Anda di halaman 1dari 206

Republik Indonesia

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi

- Metode e-Lelang Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi -

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

DOKUMEN PENGADAAN
Nomor : SDP.BOR.020.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/II/2018
Tanggal : 21 Februari 2018

untuk
Pengadaan

Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan

POKJA I UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA


DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
TAHUN ANGGARAN 2018
BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya serta ketentuan teknis
operasional pengadaan barang/jasa secara elektronik.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:

Pekerjaan : seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan


Konstruksi konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya;
HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
HEA : Harga Evaluasi Akhir;
Kemitraan/ : kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak
Kerja Sama mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
Operasi berdasarkan perjanjian tertulis;
(KSO)
LDP : Lembar Data Pemilihan;
LDK : Lembar Data Kualifikasi;
POKJA I ULP : Kelompok Kerja I ULP yang berfungsi untuk melaksanakan
Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi;
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri.
PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand Over
FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa Pemeliharaan
berakhir/Final Hand Over.
LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I
yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan
Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
Aplikasi : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik
SPSE (SPSE) berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat
diakses melalui website LPSE.
Form Isian : Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk grafis berisi komponen
Elektronik isian yang dapat diinput oleh pengguna aplikasi.
Form Isian : Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang digunakan
Elektronik penyedia barang/jasa untuk menginputkan dan mengirimkan data
Data kualifikasi.
Kualifikasi
E-Lelang : Proses Pemilihan Langsung/terbatas/Pemilihan Langsung dengan
tahapan sesuai Perpres 54/2010 dan perubahannya serta petunjuk
teknisnya yang disesuaikan dengan teknis operasional pengadaan
secara elektronik sebagaimana diatur dalam Perka 18/2012.
Semua istilah “pelelangan” pada dokumen ini merujuk pada
pengertian “e-lelang”.

C. Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan


sebagaimana tercantum dalam LDP
D. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk
badan usaha atau kemitraan/KSO.

E. POKJA I ULP mengumumkan pelaksanaan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi


melalui website LPSE Kabupaten Lamandau (http://lpse.lamandaukab.go.id), papan
pengumuman resmi untuk masyarakat dan Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE.
BAB II. PENGUMUMAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI

PENGUMUMAN PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI


Nomor : BOR.020.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/II/2018

POKJA I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2018
akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan
konstruksi secara elektronik sebagai berikut :

1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan
Lingkup pekerjaan :
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
B. PEKERJAAN LANTAI 1
C. PEKERJAAN LANTAI ATAP

Nilai total HPS : Rp. 4.980.820.000,00 ( Empat Milyar Sembilan Ratus


Delapan Puluh Juta Delapan Ratus Dua Puluh Ribu
Rupiah)
Sumber pendanaan : Dana Alokasi Umum (DAU) melalui DPA SKPD Dinas PU &
Penataan Ruang Kab. Lamandau Tahun Anggaran 2018.
2. Persyaratan Peserta
Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan
Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan dalam menjalankan kegiatan jasa
konstruksi dengan Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Lainnya (BG009) dengan Kualifikasi M1/M2/B1/B2/ Non Kecil.
3. Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan ini dilaksanakan secara elektronik, dengan mengakses aplikasi Sistem
Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website LPSE Kabupaten Lamandau,
yaitu : http://lpse.lamandaukab.go.id
4. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan
Dapat dilihat pada website LPSE Kabupaten Lamandau.
5. Dokumen Pengadaan diambil dalam bentuk softcopy melalui aplikasi SPSE.
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.

Nanga Bulik, 21 Februari 2018


POKJA I
Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2018
Ketua,

TTD
YUDOCUN
NIP. 19830620 200604 1 010
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Lingkup 1.1 POKJA I ULP mengumumkan kepada para peserta untuk


Pekerjaan menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan Konstruksi
sebagaimana tercantum dalam LDP.
1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam LDP.
1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan
pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP, berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak
dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai
kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

3. Peserta 3.1 Pemilihan Langsung Pekerjaan Konstruksi ini terbuka dan


Pemilihan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha
Langsung (perusahaan/koperasi) dan kemitraan/KSO yang memenuhi
kualifikasi.
3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan
kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan nasional maupun
asing maka peserta harus memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi yang memuat persentase kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO tersebut.
3.3 Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk mengubah Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi.

4. Larangan 4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
Korupsi, berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
Kolusi, dan melakukan tindakan sebagai berikut :
Nepotisme a. berusaha mempengaruhi anggota POKJA I ULP dalam
(KKN) serta bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan
Penipuan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pelelangan sehingga
mengurangi/menghambat/ memperkecil/ meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana
dimaksud pada angka 4.1 dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses
pelelangan atau pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP;
gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya,
Pertentangan menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan para
Kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada
angka 5.1 antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota direksi atau dewan
komisaris merangkap sebagai anggota direksi atau dewan
komisaris pada badan usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan yang sama;
b. dalam Pekerjaan Konstruksi, konsultan perencana/
pengawas bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan
Konstruksi yang direncanakannya/diawasinya, kecuali
dalam pelaksanaan Kontrak Pengadaan Pekerjaan
Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perencana dan/atau Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau anak
perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya, merangkap
sebagai anggota POKJA I ULP atau pejabat yang
berwenang menetapkan pemenang Pelelangan;
e. PPK dan/atau anggota POKJA I ULP, baik langsung
maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan,
baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang
sama yaitu lebih dari 50% (lima puluh perseratus)
pemegang saham dan/atau salah satu pengurusnya sama.
5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti diluar
tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayaguna 6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang


an Produksi mengutamakan material/ bahan produksi dalam negeri dan
Dalam Negeri tenaga kerja Indonesia serta Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan di Indonesia.
6.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dimungkinkan
menggunakan bahan baku, tenaga ahli, dan perangkat lunak
yang berasal dari luar negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus benar-benar
mencerminkan bagian atau komponen yang telah dapat
diproduksi di dalam negeri dan bagian atau komponen yang
masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum diproduksi di dalam
negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian dan lainnya
sedapat mungkin dilakukan di dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang
ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi, angkutan,
ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata
untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum
dapat diperoleh di Indonesia, disusun berdasarkan
keperluan yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke
tenaga Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang yang diimpor
yang dilengkapi dengan spesifikasi teknis, jumlah dan harga
yang dilampirkan pada Dokumen Penawaran.

6.3 Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan dalam hal:


a. barang/jasa tersebut belum dapat diproduksi/dihasilkan di
dalam negeri;
b. spesifikasi teknis barang yang diproduksi dan/atau
kualifikasi teknis tenaga ahli dalam negeri belum memenuhi
persyaratan; dan/atau
c. volume produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi
kebutuhan.

6.4 [Atas penggunaan produksi dalam negeri, penawaran peserta


diberikan preferensi harga, untuk pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam LDP yang diwajibkan menggunakan produksi
dalam negeri.]

7. Satu Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota
Penawaran kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu
Tiap Peserta paket pekerjaan.

B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Isi Dokumen 8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen Pemilihan dan
Pengadaan Dokumen Kualifikasi.

8.2 Dokumen Pemilihan terdiri dari:


a. Umum
b. Pengumuman
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Bentuk Surat Perjanjian/SPK;
h. Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan harga;
j. Tata Cara Evaluasi Penawaran
k. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran untuk e-Lelang 1 File;
2) Surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila
peserta berbentuk Kemitraan/KSO)
3) Dokumen Penawaran Teknis;
4) Jaminan Penawaran
l. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan;
4) Jaminan Uang Muka;
5) Jaminan Pemeliharaan.

8.3 Dokumen Kualifikasi meliputi:


a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
c. Isian Data Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Data Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.
8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen
Pengadaan ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen
Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya merupakan risiko
peserta.

9. Bahasa Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam


Dokumen proses pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.
Pengadaan

10. Pemberian 10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online melalui aplikasi
Penjelasan SPSE sesuai jadwal dalam aplikasi SPSE.

10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian penjelasan


tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.

10.3 Apabila diperlukan POKJA I ULP dapat memberikan informasi


yang dianggap penting terkait dengan dokumen pengadaan.

10.4 Apabila dipandang perlu, POKJA I ULP melalui tim atau


tenaga ahli pemberi penjelasan teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung
oleh peserta.

10.5 Apabila dipandang perlu, POKJA I ULP dapat memberikan


penjelasan (ulang).

10.6 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan


dalam aplikasi SPSE merupakan Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP).

10.7 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita


Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan diunggah melalui
aplikasi SPSE.

11. Perubahan 11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
Pengadaan ditampung, maka POKJA I ULP menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

11.2 Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, KAK,


gambar dan/atau nilai total HPS, harus mendapatkan
persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan.

11.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak


dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan, maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pemilihan awal.

11.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu


pemasukan penawaran, POKJA I ULP dapat menetapkan
Adendum Dokumen Pengadaan, berdasarkan informasi baru
yang mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.

11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
11.6 POKJA I ULP dapat mengumumkan Adendum Dokumen
Pemilihan dengan cara mengunggah (upload) file adendum
dokumen Pemilihan melalui aplikasi SPSE paling lambat 2
(dua) hari sebelum batas akhir pemasukan penawaran.
Apabila POKJA I ULP akan mengunggah (upload) file
Adendum Dokumen Pemilihan kurang dari 2 (dua) hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran, maka POKJA I
ULP wajib mengundurkan batas akhir pemasukan penawaran.

11.7 Peserta dapat mengunduh (download) Adendum Dokumen


Pemilihan yang diunggah (upload) POKJA I ULP pada
aplikasi SPSE (apabila ada).

12. Tambahan Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan kebutuhan


Waktu penambahan waktu penyiapan dokumen penawaran maka POKJA I
Pemasukan ULP memperpanjang batas akhir pemasukan penawaran.
Dokumen
Penawaran

C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam 13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
13.2 POKJA I ULP tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun
yang ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa 14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa


Penawaran Indonesia.

14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen


Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.

14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai


penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan
dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen 15.1 Dalam metode penyampaian penawaran 1 file (sampul),


Penawaran dokumen Penawaran meliputi :
a. surat penawaran yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) total harga penawaran; dan
4) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
b. Softcopy hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran asli;
c. daftar kuantitas dan harga;
d. analisa harga satuan pekerjaan;
e. daftar harga satuan upah dan bahan;
f. surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila
peserta berbentuk Kemitraan/KSO);
g. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari :
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal mobilisasi (Alat, Bahan, Tenaga Ahli dan Tenaga
Kerja);
3) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
serah terima pertama Pekerjaan (PHO) (dalam bentuk
Kurva “S”);
4) daftar fasilitas / peralatan / perlengkapan (jenis,
kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan);
5) spesifikasi teknis Pekerjaan;
6) daftar personil inti / Tenaga Ahli Perusahaan; dan
7) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila
ada bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan.
h. Data Kualifikasi.
i. Data Pengalaman kerja perusahaan, lampirkan dengan
Bukti Kontrak/SPMK sesuai sub bidang yang dipersyaratkan
dalam pelelangan;
j. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan, lampirkan
dengan bukti Kontrak/SPMK;
k. Modal Kerja;
l. Surat Pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak bangkrut dan tidak sedang dihentikan kegiatan
usahanya (bermaterai Rp. 6.000,-);
m.Surat Pernyataan Sanggup Melaksanakan Pekerjaan
(bermaterai Rp. 6.000,-);
n. Surat Pernyataan Tunduk Kepada Perpres RI No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
Perpres RI No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 serta
Peraturan lain yang berlaku (bermaterai Rp. 6.000,-);
o. Melampirkan dan mengisi Formulir Isian PRA-RK3K;
p. Menyampaikan Formulir Rekapitulasi Perhitungan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN);
q. Memiliki Sertifikat Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Tenaga Ahli/Terampil;
r. Ijazah Tenaga Teknis dan Ijazah Tenaga Administrasi.
s. Sertifikat Keterampilan Tenaga Teknis (SKT) atau Sertifikat
Keahlian Tenaga Teknis (SKA).
t. Nomor Kartu Tenaga Teknis (NKTT)/Tanda Daftar Tenaga
Teknis (TDTT)/Kartu Penanggujawab Teknis Badan Usaha
(PJT – BU) untuk Tenaga Teknis Tugas Penuh dan Tidak
Tugas Penuh;
u. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)/Keterangan Domisili
(SIDOM) yang masih berlaku;
v. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih
berlaku;
w. Kartu Tanda Anggota Asosiasi (KTA) yang berlaku dan bagi
Badan Usaha yang Kartu Tanda Anggotanya masih dalam
proses perpanjangan harus melampirkan Surat Keterangan
masih dalam proses perpanjangan/registrasi yang
diterbitkan oleh pihak/lembaga yang berwenang
mengeluarkan/menerbitkan KTA tersebut;
x. Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang berlaku, dan bagi
perusahaan yang SBU – nya masih dalam proses
perpanjangan/registrasi dapat melampirkan Surat
Keterangan masih dalam proses perpanjangan/registrasi
yang diterbitkan oleh pihak/lembaga yang berwenang
mengeluarkan/menerbitkan SBU tersebut;
y. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku;
z. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan Usaha;
aa. Akte Pendirian Perusahaan beserta Perubahannya;
bb. Bukti Lunas Pajak Perusahaan Tahun Terakhir (SPT Tahun
2016/2017) / Surat Keterangan Fiskal Pajak Perusahaan
Tahun Terakhir (Tahun Pajak 2016/2017);
cc. Bukti laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila
ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi
Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan
terakhir dalam tahun berjalan (November 2017, Desember
2017 dan Januari 2018);
dd. Surat Bukti Kepemilikan Alat (Kwitansi pembelian
alat)/Kontrak Peminjaman/Sewa Alat bermaterai Rp.6.000,-;
ee. Bukti Lunas Pajak Galian C Pekerjaan Terakhir / Surat
Keterangan Tidak Ada Tunggakan Pajak Galian C
Pekerjaan Terakhir, dan bagi daerah yang tidak memungut
Pajak Galian C (Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan)
ini diwajibkan melampirkan Surat Keterangan dari Instansi
yang berwenang di daerah tersebut yang menerangkan
bahwa Daerah tersebut tidak memungut Pajak Galian C
(Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan) kepada penyedia
jasa yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di daerah
tersebut;
ff. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur/Wakil Direktur/Kuasa
Direktur;
gg. Surat Keterangan Bank; dan
hh. Surat Dukungan Keuangan dari Bank.

16. Harga 16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
Penawaran
16.2 Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan lump sum
dan harga satuan, peserta mencantumkan harga satuan dan
harga total untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau
tidak dicantumkan maka pekerjaan dalam mata pembayaran
tersebut dianggap telah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus
dilaksanakan.

16.3 Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak, bea,


retribusi, dan pungutan lain yang sah serta biaya asuransi
yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
Pekerjaan Konstruksi ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

16.4 [Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua


belas) bulan, penyesuaian harga diberlakukan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak].

17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Cara
Pembayaran 17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai
dengan cara sebagaimana tercantum dalam LDP dan
diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

18. Masa 18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana tercantum dalam
Berlaku LDP.
Penawaran
dan Jangka 18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak
Waktu melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP.
Pelaksanaan

19. Pengisian 19.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta Integritas dan
Data mengisi form isian elektronik data kualifikasi dalam aplikasi
Kualifikasi SPSE.
19.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap telah disetujui
dan ditandatangani oleh peserta pengadaan, kecuali untuk
penyedia barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) Pakta Integritas dan Data Kualifikasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak mewakili
Kemitraan/KSO.

20. Pakta 20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
Integritas melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada suatu paket


pekerjaan melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah
menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk penyedia
barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO), badan usaha yang ditunjuk mewakili Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) wajib menyampaikan pakta integritas
melalui fasilitas unggahan lainnya pada form isian elektronik
data kualifikasi di aplikasi SPSE.

21. Surat 21.1 Jaminan penawaran yang dipersyaratkan sebagaimana


Jaminan tercantum dalam LDP, disampaikan dalam bentuk softcopy
Penawaran hasil pemindaian (scan) surat jaminan penawaran yang
dimasukkan dalam dokumen penawaran.
21.2 Jaminan penawaran asli disampaikan kepada POKJA I ULP
pada saat pembuktian kualifikasi.
21.3 Jika calon pemenang tidak memberikan jaminan penawaran
asli atau jaminan penawaran tidak dapat dicairkan maka akun
SPSE penyedia barang/jasa tersebut di nonaktifkan dan
dimasukkan dalam daftar hitam.
21.4 Peserta menyerahkan Surat Jaminan Penawaran dalam mata
uang penawaran dengan nilai nominal yang tidak kurang dari
sebagaimana tercantum dalam LDP.
21.5 Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
nominal jaminan sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
f. nama POKJA I ULP yang menerima Jaminan Penawaran
sama dengan nama POKJA I ULP yang mengadakan
pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari POKJA I ULP diterima oleh
Penerbit Jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan
(Kerja Sama Operasi/KSO) harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraan/KSO.
21.6 Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan ke Kas
Negara/Daerah sebagaimana tercantum dalam LDP apabila :
a. peserta terlibat KKN;
b. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 tidak
bersedia menambah nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal
harga penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2
setelah dilakukan evaluasi, tidak hadir dalam klarifikasi
dan/atau verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak
dapat diterima;
d. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2 pada
saat pembuktian kualifikasi terbukti melakukan pemalsuan
data; atau
e. calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau 2
mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima
atau gagal tanda tangan kontrak.

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Penyampulan 22.1 Untuk metode 1 (satu) file


dan 22.1.A) File penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri
Penandaan dari 1 (satu) file penawaran yang telah
Sampul disandikan/dienkripsi yang terdiri dari :
Penawaran a.Penawaran administrasi;
b.Penawaran teknis; dan
c.Penawaran harga
22.1.B) File penawaran disandikan/dienkripsi dengan Aplikasi
Pengaman Dokumen (APENDO).
22.1.C) Peserta mengirimkan file penawaran yang telah
disandikan/dienkripsi melalui aplikasi SPSE.
22.1.D) Data kualifikasi diinput dan dikirimkan melalui form
isian elektronik data kualifikasi pada SPSE.
23. Pemasukkan 23.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada POKJA
/Penyampaian I ULP dengan ketentuan :
Dokumen a. Pertama-tama, mengirimkan Data Kualifikasi melalui form
Penawaran isian elektronik data kualifikasi pada aplikasi SPSE
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file penawaran
terenkripsi (*.rhs) hanya melalui aplikasi SPSE sesuai
jadwal yang ditetapkan.
c. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi secara
berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran. Data kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah terkirim
sebelumnya.
23.1.A) Untuk metode 1 (satu) file (sampul) :
1) Setelah File penawaran administrasi, teknis dan
harga dienkripsi menggunakan Apendo.
2) peserta mengunggah (upload) file penawaran
administrasi, teknis dan harga yang telah
terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi SPSE sesuai
jadwal yang ditetapkan.
3) Peserta dapat mengunggah file penawaran
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. File
penawaran terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim sebelumnya.
24. Batas Akhir 24.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui
Waktu aplikasi SPSE kepada POKJA I ULP paling lambat pada waktu
Pemasukan yang ditentukan oleh POKJA I ULP.
Penawaran 24.2 Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar, atau terjadi
gangguan teknis. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu
batas akhir pemasukan penawaran maka POKJA I ULP harus
menginputkan alasan yang sebenarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.

25. Penawaran 25.1 Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan
Terlambat setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran kirim.

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

26. Pembukaan 26.1 Pada tahap pembukaan penawaran, POKJA I ULP mengunduh
Penawaran (download) dan melakukan dekripsi file penawaran dengan
menggunakan Apendo sesuai waktu yang telah ditetapkan.

26.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka (didekripsi),


POKJA I ULP menyampaikan file penawaran tersebut kepada
LPSE untuk mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan
tidak dapat dibuka dan bila dianggap perlu LPSE dapat
menyampaikan file penawaran tersebut kepada LKPP.

26.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila file


penawaran tidak dapat dibuka/didekripsi maka POKJA I ULP
dapat menetapkan bahwa file penawaran tersebut tidak memenuhi
syarat sebagai penawaran dan penyedia barang/jasa yang
mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan
penawaran. Apabila dapat dibuka, maka POKJA I ULP akan
melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan.

26.4 File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen


penawaran yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang
sekurang-kurangnya memuat :
a. Satu file: harga penawaran, daftar kuantitas dan harga untuk
kontrak harga satuan/gabungan, jangka waktu penawaran, dan
deskripsi/spesifikasi barang/jasa yang ditawarkan.
b. Dua file: daftar kuantitas dan harga untuk kontrak harga
satuan/gabungan, jangka waktu penawaran, dan
deskripsi/spesifikasi barang/jasa yang ditawarkan.

26.5 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
Pokja I ULP tetap melanjutkan proses pemilihan dengan
melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga kepada
peserta yang memasukkan penawaran.

26.6 Evaluasi dokumen penawaran dengan 1 (satu) file (sampul)


dilakukan dengan Sistem Gugur :
26.6.A) Sebelum evaluasi harga, dilakukan koreksi aritmatik
dengan ketentuan :
a Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Harga
Satuan :
1) volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara
volume dengan harga satuan pekerjaan, dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan dan harga satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol; dan
5) hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan
dapat mengubah nilai total harga penawaran
sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat
semula;

26.6.B) Total harga penawaran setelah koreksi aritmatik yang


melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.

26.6.C) Apabila semua total harga penawaran setelah koreksi


aritmatik untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan di atas nilai total
HPS, pelelangan dinyatakan gagal.

26.6.D) Berdasarkan hasil koreksi aritmatik POKJA I ULP


menyusun urutan dari penawaran terendah.
Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan
oleh POKJA I ULP untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran
yang memenuhi syarat yang dimulai dengan penawaran
terendah setelah koreksi aritmatik.

26.6.E) Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3


(tiga) penawar yang menawar harga kurang dari HPS
maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan
evaluasi penawaran.

26.6.F) POKJA I ULP melakukan evaluasi penawaran yang


meliputi :
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi

27. Evaluasi 27.1 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :
Penawaran a. POKJA I ULP dilarang menambah, mengurangi, mengganti,
dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini;
b. POKJA I ULP dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang
sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini, tanpa ada
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah :
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan ini yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan
yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e. POKJA I ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan
alasan :
1) ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau
pembukaan penawaran; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan,
surat penawaran tidak berkop perusahaan .
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi
kepada POKJA I ULP selama proses evaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan
usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, ULP dan/atau PPK,
dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar
Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat; dan
3) bagaimana dimaksud pada angka 2), maka pelelangan
dinyatakan gagal.

27.2 Evaluasi Administrasi :


a. evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,
apabila :
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan
Dokumen Pemilihan ini dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk
peserta yang tidak menyampaikan formulir TKDN, maka
penawarannya tidak digugurkan dan nilai TKDN nya
dianggap 0 (nol));
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP; dan
c) bertanggal
3) Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a) diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;
c) nama peserta sama dengan nama yang tercantum
dalam Jaminan Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai
jaminan sebagaimana tercantum dalam LDP;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
f) nama POKJA I ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama POKJA I ULP yang
mengadakan pelelangan; dan
g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan.
h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari POKJA I ULP diterima oleh
Penerbit Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan/KSO harus ditulis atas nama perusahaan
Kemitraan/KSO, dan
j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran
kepada penerbit jaminan telah dikofirmasi dan
diklarifikasi secara tertulis oleh POKJA I ULP kepada
penerbit jaminan apabila kurang jelas dan meragukan.
c. POKJA I ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal
yang kurang jelas dan meragukan;
d. Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila dari 3 (tiga) penawaran
terendah ada yang tidak memenuhi persyaratan administrasi
maka POKJA I ULP melakukan evaluasi administrasi terhadap
penawar terendah berikutnya (apabila ada)
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal
27.3 Evaluasi Teknis :
27.4.A) Evaluasi teknis dokumen penawaran dengan 1 (satu) file
(sampul) Sistem Gugur :
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi;
b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan :
1) POKJA I ULP menilai persyaratan teknis nominal
yang harus dipenuhi dengan membandingkan
pemenuhan persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
teknis apabila :
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan;
b) jadwal mobilisasi (Alat, Bahan, Tenaga Ahli dan
Tenaga Kerja) menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan;
c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO)
(dalam bentuk Kurva “S”) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam
LDP;
d) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan
minimal yang disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
e) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Bab XII Spesifikasi Teknis dan
Gambar;
f) personil inti yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta posisinya dalam
manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
g) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP.
d. Evaluasi teknis dalam sistem gugur menggunakan sistem
ambang batas terhadap unsur teknis yang dinilai.
e. Dalam hal evaluasi teknis dengan sistem gugur menggunakan
ambang batas nilai teknis, penawaran dinyatakan lulus teknis
apabila masing-masing unsur maupun nilai total keseluruhan
unsur memenuhi ambang batas minimal yang ditetapkan
dalam LDP;
f. POKJA I ULP dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk
bahan/alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
g. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang
kurang jelas atau meragukan, POKJA I ULP melakukan
klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak
diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
h. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke
tahap evaluasi harga; dan
i. apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik ada yang tidak memenuhi persyartan teknis
maka POKJA I ULP dapat melakukan evaluasi terhadap
penawaran terendah berikutnya dimulai dari evaluasi
administrasi;
j. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi harga; dan
k. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis
maka pelelangan dinyatakan gagal

27.4 Evaluasi Harga :


27.5.A) unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal
yang pokok atau penting, dengan ketentuan :
a. Untuk kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan
Lumpsum dan Harga Satuan pada bagian harga
satuan :
1) total harga penawaran atau penawaran terkoreksi
dibandingkan terhadap nilai total HPS :
a) apabila total harga penawaran atau penawaran
terkoreksi melebihi nilai total HPS, dinyatakan
gugur; dan
b) apabila semua harga penawaran atau
penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS,
pelelangan dinyatakan gagal.
2) harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar
dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga
satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan
klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi,
ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang
maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk
volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga.
Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang
berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;
3) mata pembayaran yang harga satuannya nol atau
tidak ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan
tersebut harus tetap dilaksanakan. Harganya
dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan
lainnya;
27.5.B) Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Untuk sistem gugur dilakukan klarifikasi terhadap hasil
koreksi aritmatik, apabila ada koreksi/perubahan;
2) klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri
berbeda dibandingkan dengan perkiraan POKJA I ULP
dan/atau Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi
Dalam Negeri;
3) klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran
dibawah 80% (delapan puluh perseratus) HPS dengan
ketentuan :
a) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang
lelang, harus bersedia untuk menaikkan Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai
total HPS; dan
b) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran
dicairkan dan disetorkan ke Kas Negara/Daerah
untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.

27.5.C) Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan


produksi dalam negeri dengan ketentuan :
a. rumus penghitungan sebagai berikut :
 1 
HEA     HP
 1  KP 
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) dikali Preferensi tertinggi
Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga Penawaran yang
memenuhi persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).

b. dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih penawaran dengan


HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar
adalah sebagai pemenang;
c. pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga
Penawaran dan hanya digunakan oleh POKJA I ULP
untuk keperluan perhitungan HEA guna menetapkan
peringkat pemenang pelelangan.

27.5.D) Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila dari 3 (tiga)


penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang
tidak memenuhi evaluasi harga maka POKJA I ULP dapat
melakukan evaluasi terhadap penawar terendah berikutnya
dimulai dari evaluasi administrasi;

27.5.E) Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila hanya ada 1 (satu)
atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi harga, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi kualifikasi; dan

27.5.F) Untuk 1 (satu) file sistem gugur apabila tidak ada peserta
yang lulus evaluasi harga maka pelelangan dinyatakan
gagal.
27.5.G) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar
akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama (kolusi/ persekongkolan), maka
pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
27.5.H) Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama, maka POKJA I ULP memilih
peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar
dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.

27.5.I) Dalam sistem gugur, POKJA I ULP menyusun urutan 3


(tiga) penawaran sebagai calon pemenang dan calon
pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada), dengan
ketentuan dimulai dari penawaran harga atau penawaran
harga terkoreksi yang terendah.

28. Evaluasi 28.1 Dalam hal satu file Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap calon
Kualifikasi pemenang lelang serta calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada).
28.2 Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan menggunakan
metode sistem gugur.
28.3 Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta
sebelum pemasukan penawaran (untuk peserta yang melakukan
kemitraan/KSO).
28.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam Bab VIII Dokumen Pengadaan ini.
28.5 Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi apabila :
1) Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO) formulir kualifikasi ditandatangani oleh pejabat
yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
3) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak
sedang dihentikan kegiatan usahanya;
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5) memiliki NPWP dan telah memenuhi seluruh kewajiban
perpajakan tahun pajak terakhir (SPT tahun 2016/2017) yang
dibuktikan dengan memiliki / melampirkan Surat Keterangan
Fiskal (SKF) Pajak Perusahaan Tahun Terakhir (Tahun
2016/2017) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21,
PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan
PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga)
bulan terakhir dalam tahun berjalan (November 2017,
Desember 2017 dan Januari 2018);
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman
subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;
7) memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai
untuk usaha Mikro, Usaha Kecil serta koperasi kecil serta
kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha non-kecil;
8) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan
serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9) menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;
10) memiliki surat dukungan dan surat keterangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi;
11) dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan/KSO:
(a) peserta wajib mempunyai perjanjian Kemitraan/Kerja
Sama Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO
dan perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut;
dan
(b) untuk perusahaan yang melakukan Kemitraan/KSO,
evaluasi persyaratan pada huruf (1) sampai dengan huruf
(11) dilakukan untuk setiap perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO
12) mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan
ketentuan :
a. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
untuk usaha kecil :
KP = 5
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2N;
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
ditangani pada saat bersamaan selama kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir; dan
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah
SKP dari semua perusahaan yang bermitra/KSO;
28.6 POKJA I ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan
data isian peserta dalam Dokumen Isian Kualifikasi dalam hal :
1. kelengkapan Dokumen Isian Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
28.7 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh mengubah
substansi formulir isian kualifikasi.
28.8 Evaluasi kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
28.9 Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, pelelangan
dinyatakan gagal.

29. Pembuktian 29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap calon pemenang serta calon
Kualifikasi pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada).
29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar aplikasi SPSE (offline).
29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau dokumen yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang,
dan meminta dokumennya.
POKJA I ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan.
29.4 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya
dimasukkan dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/Daerah
serta dilaporkan kepada Kepolisian atas perbuatan pemalsuan
tersebut.
29.5 POKJA I ULP tidak perlu meminta seluruh dokumen kualifikasi
apabila penyedia barang/jasa sudah pernah melaksanakan
pekerjaan yang sejenis, sama kompleksitasnya pada instansi
yang bersangkutan.
29.6 Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
pelelangan dinyatakan gagal.
29.7 POKJA I ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) yang paling sedikit memuat :
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari
masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal
pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

F. PENETAPAN PEMENANG

30. Penetapan 30.1 POKJA I ULP melakukan penetapan pemenang melalui aplikasi
Pemenang SPSE setelah melalui pembahasan internal seluruh anggota
POKJA I ULP, atau setelah ditetapkan PA secara offline untuk
nilai paket di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
POKJA I ULP dapat menetapkan pemenang lebih dari 1 (satu)
penyedia sesuai ketentuan yang terdapat dalam pada informasi
paket dalam aplikasi SPSE.
30.2 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan
akan mengakibatkan Surat Penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang surat penawaran dan jaminan penawaran
secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal
penandatanganan kontrak.
30.3 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dan
Jaminan Penawaran dianggap mengundurkan diri dan tidak
dikenakan sanksi.

31. Pengumuman 31.1 POKJA I ULP mengumumkan pemenang dan pemenang


Pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) melalui aplikasi SPSE, di
website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat.

32. Sanggahan 32.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan


sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas
penetapan pemenang kepada POKJA I ULP dalam waktu yang
telah ditetapkan dengan disertai bukti terjadinya penyimpangan
dan dapat ditembuskan secara offline (di luar aplikasi SPSE)
kepada PPK, PA/KPA dan APIP sebagaimana tercantum dalam
LDP.
32.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi :
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta
petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh POKJA I ULP dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.
32.3 POKJA I ULP wajib memberikan jawaban secara elektronik atas
semua sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah
menerima surat sanggahan.
32.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka POKJA I ULP
menyatakan pelelangan gagal.
32.5 Sanggahan yang disampaikan disampaikan tidak melalui aplikasi
SPSE (offline) bukan dikarenakan adanya keadaan kahar atau
gangguan teknis atau kepada PA/KPA, PPK, PPK atau bukan
kepada POKJA I ULP atau disampaikan diluar masa sanggah,
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.

33. Sanggahan 33.1 Tidak ada sanggahan banding pada pekerjaan ini
Banding

G. PENUNJUKAN PEMENANG

34. Penunjukan 34.1 POKJA I ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
Penyedia (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala ULP
Barang/Jasa sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
34.2 PPK menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
34.3 PPK menginputkan data SPPBJ dan mengunggah hasil
pemindaian SPPBJ yang telah diterbitkan pada aplikasi SPSE
dan mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE
kepada Penyedia yang ditunjuk
34.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut,
dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat
diterima secara obyektif oleh POKJA I ULP, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak
dapat diterima secara obyektif oleh POKJA I ULP, maka
Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP serta
dimasukkan dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena
masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka Jaminan
Penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.
34.5 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka
penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada pemenang
cadangan sesuai dengan urutan peringkat, selama masa surat
penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
34.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri,
maka pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah
mendapat laporan dari PPK.
34.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 4 (empat) hari kerja
setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan.
34.8 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.
34.9 Dalam hal DIPA/DPA belum terbit, SPPBJ dapat ditunda
diterbitkan sampai batas waktu penerbitan oleh otoritas yang
berwenang.
34.10 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus menyiapkan
Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak.
34.11 Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena
tidak sependapat atas penetapan pemenang, maka
diberitahukan kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan
ketentuan :
a. apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan
evaluasi ulang atau pelelangan dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA/KPA sependapat dengan POKJA I ULP,
PA/KPA memutuskan penetapan pemenang oleh POKJA I
ULP bersifat final, dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk
menerbitkan SPPBJ
34.12 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
34.13 PPK menginputkan data kontrak dan mengunggah hasil
pemindaian dokumen kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.

35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara
Acara tambahan lainnya segala hal terkait proses pemilihan penyedia
Lainnya, dan secara elektronik yang tidak dapat diakomodir atau difasilitasi
Kerahasiaan aplikasi SPSE
Proses 35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana dimaksud pada
angka 35.1 diunggah (upload) oleh POKJA I ULP menggunakan
menu upload informasi lainnya pada aplikasi SPSE.
35.3 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat rahasia dan
dilaksanakan oleh Pokja ULP secara independen.
35.4 Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,
klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh
diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.
35.5 Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses evaluasi
dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan
mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan
35.6 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil
Pelelangan (BAHP) oleh POKJA I ULP bersifat rahasia sampai
dengan saat pengumuman pemenang.

H. PELELANGAN GAGAL

36. Pelelangan 36.1 POKJA I ULP menyatakan pelelangan gagal, apabila :


Gagal a. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
b. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi
persaingan tidak sehat;
c. harga penawaran terendah terkoreksi untuk Kontrak Harga
Satuan atau Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan lebih tinggi dari HPS;
d. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran atas pelaksanaan pelelangan yang tidak sesuai
dengan ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015
beserta petunjuk teknisnya dan Dokumen Pengadaan
ternyata benar;
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen
Penawaran atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan
ternyata benar; atau
f. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2,
setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.
36.2 PA/KPA menyatakan Pelelangan gagal, apabila :
a. PA/KPAsebagaimana tercantum dalam LDP sependapat
dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ
karena proses Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan POKJA I ULP dan/atau PPK ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak
berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen
Penawaran atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari
Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2
mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 4
Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
36.3 Menteri/ Pimpinan Lembaga/Pimpinan Institusi menyatakan
pelelangan gagal, apabila :
a. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang
melibatkanPA dan/atau KPA, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN yang melibatkan
KPA, ternyata benar;
36.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka POKJA I ULP
memberitahukan kepada seluruh peserta.
36.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan gagal, POKJA I ULP
atau POKJA I ULP pengganti (apabila ada) meneliti dan
menganalisis penyebab terjadinya pelelangan gagal, menentukan
langkah selanjutnya, yaitu melakukan :
a. evaluasi ulang terhadap dokumen penawaran yang telah
masuk;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran hanya untuk
peserta yang memasukkan penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.
36.6 PA/KPA, PPK dan/atau ULP dilarang memberikan ganti rugi
kepada peserta pelelangan apabila penawarannya ditolak atau
pelelangan dinyatakan gagal.
36.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya pelelangan gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Pengadaan, maka
dilakukan pelelangan ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki
Dokumen Pengadaan.

I. JAMINAN PELAKSANAAN

37. Jaminan 37.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia setelah diterbitkannya


Pelaksanaan SPPBJ dan sebelum penandatanganan Kontrak.
37.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia setelah :
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak; atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/sekaligus telah
dikurangi uang retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
Kontrak (apabila diperlukan).
37.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. diterbitkan oleh Bank Umum (tidak termasuk bank perkreditan
rakyat), perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi
yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yang
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. nama Penyedia sama dengan nama yang tercantum dalam
surat Jaminan Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai
jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka
dan huruf;
f. nama PPK yang menerima Jaminan Pelaksanaan sama
dengan nama PPK yang menandatangan kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan
yang tercantum dalam SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai jaminan dalam jangka waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari PPK diterima oleh penerbit
Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO ditulis atas
nama Kemitraan/KSO atau masing-masing anggota
Kemitraan/KSO (apabila masing-masing mengajukan Jaminan
Pelaksanaan secara terpisah); dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.
37.4 PPK mengkonfirmasi dan mengklarifikasi secara tertulis
substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Pelaksanaan kepada
penerbit jaminan apabila ada hal yang meragukan
37.5 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan dipersamakan dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.
37.6 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan Jaminan
Pelaksanaan diatur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

J. PENANDATANGANAN KONTRAK

38. Penanda- 38.1 Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah DIPA/DPA


tanganan ditetapkan.
Kontrak 38.2 Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memeriksa
apakah pernyataan dalam Formulir Isian Kualifikasi masih
berlaku. Apabila salah satu pernyataan tersebut tidak terpenuhi,
maka penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.
38.3 Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah Penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan :
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau
penawaran terkoreksi diatas 80% (delapan puluh perseratus)
nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
penawaran atau penawaran terkoreksi; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran atau
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh
perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai serah terima pertama
Pekerjaan Konstruksi.
38.4 PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi
Dokumen Pengadaan sampai dengan penandatanganan
Kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan
dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran.
38.5 Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran, penandatanganan
kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun
jamak.
38.6 PPK dan Penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi
substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.
38.7 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak
dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi
pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan sebagai berikut :
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas dan harga; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.
38.8 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu :
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari :
1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada
bagian yang ditandatangani oleh PPK;
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila
diperlukan.
38.9 Penandatanganan kontrak yang kompleks dan/atau bernilai di
atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan
setelah draf kontrak memperoleh pendapat ahli hukum kontrak.
38.10 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama
penyedia adalah direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/
Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
38.11 Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya tidak
disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat
menandatangani Kontrak, sepanjang pihak tersebut adalah
pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus atau pihak yang sah berdasarkan Akta
Pendirian/Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak.
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. IDENTITAS 1. POKJA I ULP :


POKJA Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Daerah Kabupaten Lamandau

2. Alamat POKJA I ULP :


Komplek Perkantoran Bukit Hibul Nanga Bulik - 74662

3. Website :
http://lamandaukab.go.id

4. Website LPSE :
http://lpse.lamandaukab.go.id

B. PAKET 1. Nama paket pekerjaan :


PEKERJAAN Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan

2. Uraian singkat pekerjaan :


A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
B. PEKERJAAN LANTAI 1
C. PEKERJAAN LANTAI ATAP

3. Lokasi pekerjaan : Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau


4. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 200 (Dua Ratus ) hari
kalender.

C. SUMBER Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan : Dana Alokasi


DANA Umum (DAU) melalui DPA SKPD Dinas PU & Penataan Ruang
Kab. Lamandau Tahun Anggaran 2018.

D. JADWAL Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE


TAHAPAN
PEMILIHAN

E. PENINJAUAN Peninjauan lapangan akan dilaksanakan sesuai dengan waktu


LAPAGAN yang disepakati oleh POKJA I ULP dengan Peserta pelelangan.
(apabila
diperlukan)
F. MATA UANG 1. Mata uang yang digunakan Rupiah
PENAWARAN
DAN CARA 2. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran (termijn) yang
PEMBAYARAN didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar - benar telah dilaksanakan.

G. MASA Masa berlaku penawaran selama 45 (empat puluh lima) hari


BERLAKUNYA kalender sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran,
PENAWARAN yaitu dari tanggal 27 Februari 2018 s.d 12 April 2018.

H. JAMINAN 1. Jaminan Penawaran : Dipersyaratkan


PENAWARAN
2. Besarnya Jaminan Penawaran adalah : Rp. 74.712.300,00 (
Tujuh Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Dua Belas Ribu Tiga
Ratus Rupiah).

3. Masa berlaku jaminan penawaran 73 (tujuh puluh tiga) hari


kalender sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran.

4. Dalam hal Jaminan Penawaran dicairkan, maka disetorkan pada


Kas Daerah Pemerintah Kabupaten Lamandau

I. JADWAL Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN

J. BATAS AKHIR Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN

K. PEMBUKAAN Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE


PENAWARAN

L. DOKUMEN 1. Dokumen penawaran yang diminta, sesuai dengan yang terdapat


PENAWARAN pada IKP.
2. Daftar Personil Inti / tenaga ahli / teknis / terampil minimal yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :

Pengalama
No Posisi Orang Pendidikan Profesi/ Keahlian
n Kerja min.
Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung/Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
General Manager
Gedung/Pelaksana
1 (GM)/Site Manager 1 S1/S2/D3 4 Tahun
Lapangan Pekerjaan
(SM)
Perumahan &
Gedung/Pelaksana
Arsitektur/Pelaksana
Sipil
Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung/Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
Tenaga Pelaksana Gedung/Pelaksana
2 1 S1/S2/D3 3 Tahun
Struktur Lapangan Pekerjaan
Perumahan &
Gedung/Pelaksana
Arsitektur/Pelaksana
Sipil
Tenaga Pelaksana S1/D3/SMK/
3 1 Pelaksana K3 2 Tahun
K3 SMU
S1/D3/SMK/
4 Tenaga Administrasi 1 Administrasi 2 Tahun
SMU
5

9
10

3. Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk


pelaksanaan pekerjaan :

No Kebutuhan Peralatan Jumlah Alat


1 DUMP TRUCK 2
2 CONCRETE MIXER 2
3 CONCRETE VIBRATOR 2
4 GENSET 1
5 LIFT MATERIAL 1
6 POMPA AIR 1
7 PEMOTONG TULANGAN BAJA 1
8 PEMBENGKOK TULANGAN BAJA 1
9 GEROBAK DORONG/ANGKONG 1
10 ALAT BANTU (CANGKUL, SEKOP) 1
11
12
13
14
15

4. Bagian Pekerjaan yang Disubkontrakkan dan bagian pekerjaan


yang akan disubkontrakan bukan pekerjaan utama, kecuali
pekerjaan spesialis harus menyertakan prosentase perincian
pembagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut kedalam
dokumen penawaran.
5. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk :
a. Bahan Tidak Ada
b. Alat Tidak Ada

M. AMBANG Evaluasi teknis menggunakan sistem ambang batas terhadap


BATAS unsur – unsur teknis yang dinilai, dengan ketentuan :
SISTIM a. Unsur – unsur yang dinilai, hanya dapat dinilai apabila telah
GUGUR melalui persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu :
1) Harga penawaran adalah harga yang memenuhi HPS dan
kewajaran harga;
2) Telah memenuhi syarat – syarat substansial yang diminta
dan ditetapkan didalam Dokumen Pemilihan ini pada saat
Evaluasi Administrasi.
3) Telah memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam
dokumen penawaran teknis, yang meliputi dokumen :
a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan;
b) jadwal mobilisasi (Alat, Bahan, Tenaga Ahli dan Tenaga
Kerja) menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian
pekerjaan;
c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
serah terima pertama Pekerjaan (PHO) (dalam bentuk
Kurva “S”) yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
yang ditetapkan dalam LDP;
d) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal
yang disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
LDP;
e) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Bab XII Spesifikasi Teknis dan Gambar;
f) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
g) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam LDP.
b. Unsur – unsur teknis yang dinilai adalah sebagai berikut :
(terlampir pada lembar TATA CARA EVALUASI PENILAIAN
TEKNIS)
c. Ambang Batas Nilai Teknis : 70

N. SANGGAHAN 1. Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.


DAN 2. Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar aplikasi SPSE
PENGADUAN (offline) ditujukan kepada :
a. PPK Program Sarana dan Prasarana Umum.
b. Kepala Dinas PU & Penataan Ruang Kab. Lamandau selaku
PA
c. Inspektur Inspektorat Kabupaten Lamandau
3. Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE (offline) ditujukan
kepada Inspektur Inspektorat Kabupaten Lamandau

O. JAMINAN 1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 214 (Dua Ratus


PELAKSANAA Empat Belas) hari kalender sejak penandatanganan kontrak.
N 2. Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada PPK Program Sarana
dan Prasarana Umum.
3. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah
Kabupaten Lamandau

P. JAMINAN 1. Nilai Jaminan Uang Muka sebesar 20% dari Nilai Kontrak
UANG MUKA (harga penawaran pemenang)
2. Jaminan Uang Muka ditujukan kepada JONI ELEN, ST. Selaku
PA/PPK Program Sarana dan Prasarana Umum.
3. Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan pada Kas Daerah
Kabupaten Lamandau
Q. TATA CARA EVALUASI PENILAIAN TEKNIS

PENILAIAN KEUANGAN

(TOTAL POIN DUKUNGAN BANK + NILAI SKK) ≥ 10 ------------- LULUS


(TOTAL POIN DUKUNGAN BANK + NILAI SKK) < 10 ------------- GUGUR
(Untuk penyedia jasa yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun dan tidak memiliki pengalaman
pekerjaan, maka nilai SKK tidak dihitung)

1. DUKUNGAN BANK (DB) : ------------ NILAI = 2,50


Nilai Dukungan Bank Minimal 10% dari Nilai HPS/OE Pekerjaan yang dilelangkan, dinilai
=2,50
(X) = Nilai HPS/OE Pekerjaan yang dilelangkan
Minimal Dukungan Bank (DB) = 10% x (X)
Nilai Dukungan Bank Calon Penyedia Barang/Jasa = (DB_CPBJ)
Formula yang digunakan :
 (DB_CPBJ) ≥ (DB) --------- Poin = 2,50 (LULUS)
 (DB_CPBJ) < (DB) --------- Poin = 0,00 (GUGUR)

2. NILAI SISA KEMAMPUAN KEUANGAN (SKK) : -------------- Nilai Minimum = 7,50


SKK = KK - (NK - Prestasi)
KK = Fp x MK
MK = Fl x KB
KB = Neraca Perusahaan Terakhir
Fp = 8
Fl = 0,8
NK = Total Nilai Kontrak dalam Pelaksanaan/Total Pekerjaan yang sedang
dilaksanakan
Prestasi = Total Pengalaman Kerja Selama Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir sesuai
Bidang dan Sub Bidang
X = Nilai HPS/OE Paket Pekerjaan yang dilelangkan
Formula yang digunakan :
SKK > 0,7 X diberi Bobot Nilai 100%  Poin = 7,50 (LULUS)
SKK < 0,7 X diberi Bobot Nilai 0  Poin = 0 (GUGUR)

Maka Nilai Total Poin PENILAIAN KEUANGAN adalah sebagai berikut :


 POIN DUKUNGAN BANK + POIN SKK = TOTAL POIN PENILAIAN KEUANGAN
 TOTAL POIN PENILAIAN KEUANGAN ≥ 10  LULUS
 TOTAL POIN PENILAIAN KEUANGAN < 10  GUGUR

KEMAMPUAN DASAR (KD)

KEMAMPUAN DASAR (KD) = 3NPt


NPt = Data pengalaman pekerjaan perusahaan tertinggi yang pernah dikerjakan pada
subbidang yang sesuai atau subbidang lainnya dengan pekerjaan sejenis dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir
X = Nilai HPS/OE Paket Pekerjaan yang dilelangkan
(penilaian dilakukan terhadap pengalaman pekerjaan perusahaan tertinggi yang pernah
dikerjakan selama kurun waktu 10 tahun terakhir pada subbidang yang sesuai atau
subbidang lainnya dengan pekerjaan sejenis, kecuali untuk perusahaan yang baru berdiri
kurang dari 3 tahun)
Formula yang digunakan :
 Perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tanpa pengalaman ------ LULUS
 Kemampuan Dasar (KD) CPBJ ≥ X ------------------------------------------------ LULUS
 Kemampuan Dasar (KD) CPBJ < X ------------------------------------------------ GUGUR
PENGALAMAN PERUSAHAAN

POIN MAKSIMUM = 60 ; POIN MINIMUM = 30


BILA TOTAL POIN PENGALAMAN PEKERJAAN < 30 ------------- GUGUR
(penilaian dilakukan terhadap pengalaman pekerjaan yang pernah dikerjakan selama kurun
waktu 10 tahun terakhir, kecuali untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun)
1. PEKERJAAN : MAKSIMUM = 25
Formula yang digunakan :
a) Bidang dan Sub Bidang sama dengan pekerjaan yang dilelangkan mendapatkan
bobot = 100%  diberi poin = 25
b) Bidang sama dan Sub Bidang berbeda tetapi pekerjaannya sejenis dengan
pekerjaan yang dilelangkan mendapatkan bobot = 100%  diberi poin = 25
c) Bidang sama dan Sub Bidang berbeda dan tidak sejenis pekerjaannya dengan
pekerjaan yang dilelangkan mendapatkan bobot = 50%  diberi poin = 12,5
d) Pekerjaan yang bidangnya berbeda dengan pekerjaan yang akan dilelangkan tidak
mendapat bobot nilai.
2. NILAI KONTRAK : MAKSIMUM = 25
Bila nilai pekerjaan yang akan dilelangkan sebesar X, maka :
NK = Nilai Kontrak = Pengalaman Perusahaan = Nilai Kontrak Tertinggi selama 10
Tahun Terakhir dilampirkan bukti
Kontrak/SPMK
X = Nilai HPS/OE Pekerjaan yang dilelangkan
Formula yang digunakan :
 NK ≥ X  mendapatkan Bobot Nilai 100%  diberi poin 25
 0,2 X < NK < X  mendapatkan Bobot Nilai 50%  diberi poin 12,5
 Nilai Kontrak < 0,2 X  tidak diberi bobot nilai  diberi poin 0
3. STATUS PENYEDIA JASA : MAKSIMUM = 10
Formula yang digunakan :
a) Sebagai penyedia jasa utama/lead firm J.O. mendapat bobot nilai 100%  diberi
poin = 10
b) Sebagai sub penyedia jasa / anggota J.O. mendapat bobot nilai 30%  diberi poin
= 3,0
Maka Nilai Total PENGALAMAN PERUSAHAAN adalah sebagai berikut :
 POIN PEKERJAAN + POIN NILAI KONTRAK + POIN STATUS PENYEDIA JASA =
TOTAL POIN
 TOTAL POIN < 30 ------------- GUGUR
 TOTAL POIN ≥ 30 ------------- LULUS
 Perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tanpa pengalaman ------ LULUS

KEMAMPUAN TEKNIS :
NILAI MAKSIMUM = 30 ; NILAI MINIMUM = 12,5
BILA TOTAL NILAI KEMAMPUAN TEKNIS < 12,5 ------------- GUGUR
1. PERALATAN : MAKSIMUM = 15; MINIMUM = 7,5
Diketahui bahwa :
a) Milik sendiri dengan bukti, mendapat bobot nilai = 100%
b) Sewa beli dengan bukti, mendapat bobot nilai = 100%
c) Sewa dengan bukti, mendapat bobot nilai = 50%
d) Tidak memiliki Bukti milik, Bukti sewa beli dan Bukti sewa, tidak dinilai
Nilai Poin Peralatan Yang Dibutuhkan :
1) DUMP TRUCK = 3
2) CONCRETE MIXER = 2
3) CONCRETE VIBRATOR = 2
4) GENSET = 1,5
5) LIFT MATERIAL = 1,5
6) POMPA AIR = 1
7) PEMOTONG TULANGAN BAJA = 1
8) PEMBENGKOK TULANGAN BAJA = 1
9) GEROBAK DORONG/ANGKONG = 1
10) ALAT BANTU (CANGKUL, SEKOP) = 1
11) =
12) =
13) =
14) =
15) =
16) =
17) =
Jumlah Poin = 15
Penilaian Peralatan/Perlengkapan Perusahaan :
1) DUMP TRUCK = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
2) CONCRETE MIXER = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
3) CONCRETE VIBRATOR = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
4) GENSET = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
5) LIFT MATERIAL = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
6) POMPA AIR = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
7) PEMOTONG TULANGAN BAJA = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
8) PEMBENGKOK TULANGAN BAJA = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
9) GEROBAK DORONG/ANGKONG = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
10) ALAT BANTU (CANGKUL, SEKOP) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
11) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
12) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
13) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
14) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
15) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
16) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
17) = Milik Sendiri/Sewa Beli/Sewa dgn Bukti dikali Nilai Poin
Jumlah Nilai Poin = 7,5 - 15
Formula yang digunakan :
 Jumlah Nilai Poin < 7,5 ------------- GUGUR
 Jumlah Nilai Poin > 7,5 ------------- LULUS

2. PERSONIL : MAKSIMUM = 10; MINIMUM = 5


Diketahui bahwa Kebutuhan Personil Inti :
a) General Manager (GM)/Site Manager (SM) = 1 Orang = Nilai 4
b) Tenaga Pelaksana Struktur = 1 Orang = Nilai 3
c) Tenaga Pelaksana K3 = 1 Orang = Nilai 2
d) Tenaga Administrasi = 1 Orang = Nilai 1
e) = Orang = Nilai
f) = Orang = Nilai
g) = Orang = Nilai
h) = Orang = Nilai
i) = Orang = Nilai
j) = Orang = Nilai
Nilai Poin = 10
Penilaian Personil Perusahaan :
a) General Manager (GM)/Site Manager (SM) = 0 - 1 Orang dikali 4
b) Tenaga Pelaksana Struktur = 0 - 1 Orang dikali 3
c) Tenaga Pelaksana K3 = 0 - 1 Orang dikali 2
d) Tenaga Administrasi = 0 - 1 Orang dikali 1
e) = 0 - Orang dikali
f) = Orang dikali
g) = 0 - Orang dikali
h) = 0 - Orang dikali
i) = 0 - Orang dikali
j) = 0 - Orang dikali
Nilai Poin = 5 - 10

Formula yang digunakan :


 Jumlah Nilai Poin < 5 ------------- GUGUR
 Jumlah Nilai Poin > 5 ------------- LULUS

3. MANAJEMEN MUTU : NILAI = 5


Bila perusahaan menyampaikan Metoda Pelaksanaan Pekerjaan, maka dinilai = 5

Maka Total Poin KEMAMPUAN TEKNIS adalah sebagai berikut :


 PERALATAN + PERSONIL + MANAJEMEN MUTU = TOTAL NILAI
 TOTAL POIN < 12,5 ------------- GUGUR
 TOTAL POIN ≥ 12,5 ------------- LULUS

JADI TOTAL NILAI TEKNIS :


Total Poin Penilaian Keuangan + Total Poin Pengalaman Perusahaan + Total Poin
Kemampuan Teknis
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

Lembar Data Kualifikasi (LDK)

A. Lingkup 1. POKJA I ULP :


Kualifikasi Kelompok Kerja I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Daerah Kabupaten Lamandau

2. Alamat POKJA I ULP :


Komplek Perkantoran Bukit Hibul Nanga Bulik - 74662

3. Website :
http://lamandaukab.go.id

4. Website LPSE :
http://lpse.lamandaukab.go.id

5. Nama paket pekerjaan :


Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan

B. Persyaratan 1. Untuk peserta yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama Operasi


Kualifikasi (KSO) formulir kualifikasi dan Pakta Integritas ditandatangani
oleh seluruh anggota KSO, kecuali leadfirm cukup mengisi data
kualifikasi pada Data Isian Kualifikasi melalui SPSE;(hanya
dicantumkan apabila membolehkan KSO)
2. peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha
jasa kostruksi, sertifikat badan usaha dengan bidang/sub bidang
Klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan
Gedung Lainnya (BG009) dengan Kualifikasi M1/M2/B1/B2/
Non Kecil;
3. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak
masuk dalam Daftar Hitam;
4. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan
pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil;
5. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi Penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga)
tahun;
6. memiliki kemampuan yang dibuktikan dengan pengalaman pada
pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha Mikro, Usaha
Kecil serta koperasi kecil serta kemampuan yang dibuktikan
dengan pengalaman pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
untuk usaha non-kecil;
7. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
8. pemilik, komisaris, dan/atau pengurus perusahaan tidak ada
yang merupakan pegawai K/L/D/I dan/atau pejabat negara.
Boleh pegawai K/L/D/I tetapi harus sedang cuti di luar
tanggungan negara yang dapat dibuktikan dengan dokumen
resmi;
9. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan
jasa pengiriman;
10. memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP);
11. memiliki pengalaman pada subbidang Klasifikasi Jasa
Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya
(BG009) dengan Kualifikasi M1/M2/B1/B2/ Non Kecil;
12. memiliki Tenaga Ahli / teknis / terampil minimal yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
Pengalaman
No Posisi Orang Pendidikan Profesi/ Keahlian
Kerja min.
Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung/Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
General Manager
Gedung/Pelaksana
1 (GM)/Site Manager 1 S1/S2/D3 4 Tahun
Lapangan Pekerjaan
(SM)
Perumahan &
Gedung/Pelaksana
Arsitektur/Pelaksana
Sipil
Pelaksana Bangunan
Gedung/Pekerjaan
Gedung/Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
Tenaga Pelaksana Gedung/Pelaksana
2 1 S1/S2/D3 3 Tahun
Struktur Lapangan Pekerjaan
Perumahan &
Gedung/Pelaksana
Arsitektur/Pelaksana
Sipil
S1/D3/SMK
3 Tenaga Pelaksana K3 1 Pelaksana K3 2 Tahun
/SMU
S1/D3/SMK
4 Tenaga Administrasi 1 Administrasi 2 Tahun
/SMU
5

7 S1/D3/STM Sipil

10

serta harus memenuhi persyaratan memiliki Nomor Kartu


Tenaga Teknis (NKTT)/Tanda Daftar Tenaga Teknis
(TDTT)/Kartu Penanggujawab Teknis Badan Usaha (PJT – BU)
untuk Tenaga Teknis Tugas Penuh dan Tidak Tugas Penuh dan
Sertifikat Keterampilan Tenaga Teknis (SKT) atau Sertifikat
Keahlian (SKA);

13. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank


pemerintah/swasta sebesar Rp. 498.082.000,00 ( Empat Ratus
Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Puluh Dua Ribu
Rupiah);

14. memiliki surat keterangan dari bank pemerintah/swasta;

15. memiliki NPWP dan telah melunasi kewajiban pajak tahun


terakhir (Tahun Pajak 2016/2017) yang dibuktikan dengan
melampirkan Bukti Lunas Pajak Perusahaan Tahun Terakhir
(SPT Tahun 2016/2017) / Fiskal Pajak Tahun Terakhir (Tahun
Pajak 2016/2017) serta memiliki Bukti laporan bulanan PPh
Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal
29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga)
bulan terakhir dalam tahun berjalan (November 2017, Desember
2017 dan Januari 2018);

16. memiliki kemampuan untuk menyediakan fasilitas / peralatan


/ perlengkapan melaksanakan Pekerjaan ini melaksanakan
Pekerjaan ini, yaitu :
No Kebutuhan Peralatan Jumlah Alat
1 DUMP TRUCK 2
2 CONCRETE MIXER 2
3 CONCRETE VIBRATOR 2
4 GENSET 1
5 LIFT MATERIAL 1
6 POMPA AIR 1
7 PEMOTONG TULANGAN BAJA 1
8 PEMBENGKOK TULANGAN BAJA 1
9 GEROBAK DORONG/ANGKONG 1
10 ALAT BANTU (CANGKUL, SEKOP) 1
11
12
13
14
15

17. dalam hal peserta akan melakukan Kemitraan/KSO :


a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi yang memuat persentase Kemitraan/KSO dan
perusahaan yang mewakili Kemitraan/KSO tersebut;
b. untuk perusahaan yang melakukan Kemitraan/KSO,
evaluasi persyaratan pada angka (3) sampai dengan angka
(10) dan (15) dilakukan untuk setiap perusahaan yang
melakukan Kemitraan/KSO;
c. evaluasi pada angka (11) hanya dilakukan kepada lead firm;
dan
d. evaluasi pada angka (2), (12), dan (16) dilakukan secara
substitusi oleh seluruh anggota KSO.
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN


(KSO) (UNTUK 1 (SATU) FILE)

CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha]

_______, _____________ 20___

Nomor :
Lampiran :

Kepada Yth. :
POKJA I Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah
Kabupaten Lamandau Tahun 2018
di -
NANGA BULIK

Perihal : Penawaran Pekerjaan Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan.

Sehubungan dengan pengumuman Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi dan


Dokumen Pengadaan nomor : SDP.BOR.020.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/II/2018 tanggal 21
Februari 2018 dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita
Acara Pemberian Penjelasan [serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami
mengajukan penawaran untuk pekerjaan Pembangunan Masjid Nurul Huda Desa Kujan
sebesar Rp_______________ (__________________________).
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 200 (Dua Ratus ) hari kalender.
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai
dengan tanggal 12 April 2018.
Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan :
a. Softcopy hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran asli;
b. daftar kuantitas dan harga;
c. analisa harga satuan pekerjaan;
d. daftar harga satuan upah dan bahan;
e. surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila peserta berbentuk Kemitraan/KSO);
f. Dokumen penawaran teknis yang terdiri dari :
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal mobilisasi (Alat, Bahan, Tenaga Ahli dan Tenaga Kerja);
3) jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO)
(dalam bentuk Kurva “S”);
4) daftar fasilitas / peralatan / perlengkapan (jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan);
5) spesifikasi teknis Pekerjaan;
6) daftar personil inti / Tenaga Ahli Perusahaan; dan
7) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan.
g. Data Kualifikasi.
h. Data Pengalaman kerja perusahaan, lampirkan dengan Bukti Kontrak/SPMK sesuai sub bidang
yang dipersyaratkan dalam pelelangan;
i. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan, lampirkan dengan bukti Kontrak/SPMK;
j. Modal Kerja;
k. Surat Pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya (bermaterai Rp. 6.000,-);
l. Surat Pernyataan Sanggup Melaksanakan Pekerjaan (bermaterai Rp. 6.000,-);
m. Surat Pernyataan Tunduk Kepada Perpres RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah dan Perpres RI No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 serta Peraturan lain yang berlaku (bermaterai Rp.
6.000,-);
n. Melampirkan dan mengisi Formulir Isian PRA-RK3K;
o. Menyampaikan Formulir Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN);
p. Memiliki Sertifikat Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tenaga Ahli/Terampil;
q. Ijazah Tenaga Teknis dan Ijazah Tenaga Administrasi.
r. Sertifikat Keterampilan Tenaga Teknis (SKT) atau Sertifikat Keahlian Tenaga Teknis (SKA).
s. Nomor Kartu Tenaga Teknis (NKTT)/Tanda Daftar Tenaga Teknis (TDTT)/Kartu Penanggujawab
Teknis Badan Usaha (PJT – BU) untuk Tenaga Teknis Tugas Penuh dan Tidak Tugas Penuh;
t. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)/Keterangan Domisili (SIDOM) yang masih berlaku;
u. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku;
v. Kartu Tanda Anggota Asosiasi (KTA) yang berlaku dan bagi Badan Usaha yang Kartu Tanda
Anggotanya masih dalam proses perpanjangan harus melampirkan Surat Keterangan masih
dalam proses perpanjangan/registrasi yang diterbitkan oleh pihak/lembaga yang berwenang;
w. Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang berlaku, dan bagi perusahaan yang SBU – nya masih dalam
proses perpanjangan/registrasi dapat melampirkan Surat Keterangan masih dalam proses
perpanjangan/registrasi yang diterbitkan oleh pihak/lembaga yang berwenang;
x. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku;
y. Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan Usaha;
z. Akte Pendirian Perusahaan beserta Perubahannya;
aa. Bukti Lunas Pajak Perusahaan Tahun Terakhir (SPT Tahun 2016/2017) / Surat Keterangan
Fiskal Pajak Perusahaan Tahun Terakhir (Tahun Pajak 2016/2017);
bb. Bukti laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29
dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan (November 2017, Desember 2017 dan Januari 2018);
cc. Surat Bukti Kepemilikan Alat (Kwitansi pembelian alat)/Kontrak Peminjaman/Sewa Alat
bermaterai Rp.6.000,-;
dd. Bukti Lunas Pajak Galian C Pekerjaan Terakhir / Surat Keterangan Tidak Ada Tunggakan Pajak
Galian C Pekerjaan Terakhir, dan bagi daerah yang tidak memungut Pajak Galian C (Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan) ini diwajibkan melampirkan Surat Keterangan dari Instansi
yang berwenang di daerah tersebut yang menerangkan bahwa Daerah tersebut tidak memungut
Pajak Galian C (Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan) kepada penyedia jasa yang
melaksanakan pekerjaan konstruksi di daerah tersebut;
ee. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur/Wakil Direktur/Kuasa Direktur;
ff. Surat Keterangan Bank; dan
gg. Surat Dukungan Keuangan dari Bank.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta Pokja
I ULP tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai pemenang. Apabila dana
dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia
dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran 2018, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan
dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................
Jabatan
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ________________ yang pembukaan


penawarannya akan dilakukan di ________________ pada tanggal ________ 20__, maka
kami:
______________________________ [nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________ [nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:


1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah ________________
b. Menunjuk ____________________________ [nama peserta 1] sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik secara
bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:


_______________ [nama peserta 1] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2] sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3] sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai sharing


tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara
tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing anggota kemitraan/KSO


akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian
ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar
peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada


_________________________ [nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai
direktur utama/direktur pelaksana _________________________ [nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan


di _________ pada hari __________ tanggal __________ bulan ____________, tahun
________________________

[Peserta 1] [Peserta 2]

(_______________) (________________)

[Peserta 3] [dst

(________________) (________________)]

Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

a) metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan penguasaan dalam


penyelesaian pekerjaan;
b) jadwal mobilisasi (Alat, Bahan, Tenaga Ahli dan Tenaga Kerja) menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan;
c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan
(PHO) (dalam bentuk Kurva “S”) yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
d) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai dengan
yang ditetapkan dalam LDP;
e) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Bab XII Spesifikasi
Teknis dan Gambar;
f) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan;
g) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP.
D. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN
DALAM NEGERI (TKDN), apabila diberikan preferensi harga

FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)

Nilai Gabungan Barang/Jasa (Rp) TKDN


Uraian Pekerjaan Total Barang
DN LN Gabungan
Ribu Rp % KDN /Jasa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material Langsung (Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1F)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2F)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3F)
Jasa
III. Manajemen Proyek dan
Perekayasaan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4F)
IV. Alat Kerja / Fasilitas Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5F)
V. Konstruksi dan Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6F)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7F)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8F)

C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9F)

Formulasi perhitungan:

Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)


Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN
(Gabungan Barang = +
dan Jasa)
Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[tanda tangan]

[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)]


E. BENTUK FORMULIR ISIAN PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA KONTRAK (PRA – RK3K)
F. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK

Contoh

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
________________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : __________________________________ [POKJA I ULP]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Penawaran atas pekerjaan _______________
berdasarkan Dokumen Pengadaan No. _______________ tanggal__________________,
apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang Dijamin tidak:
1) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal pelelangan dilakukan
dengan pascakualifikasi; atau
2) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang.
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); atau
d. Yang Dijamin melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan dalam
Dokumen Penawaran.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku dari tanggal _____________ s.d._____________ [diisi sesuai yang tercantum
dalam LDP]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
G. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN

Contoh
[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN

Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada ____________________ [nama POKJA I ULP],
_________________________________ [alamat] sebagai Pelaksana Pelelangan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ________________
(terbilang _____________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan No.
______________ tanggal ______________ untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku apabila TERJAMIN:
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal pelelangan
dilakukan dengan pascakualifikasi; atau
2) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang.
c. terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); atau
d. melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan dalam Dokumen
Penawaran.
4. Surat Jaminan ini berlaku efektif mulai tanggal _____________ s.d._____________ [diisi
sesuai yang tercantum dalam LDP]
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
(Nama & Jabatan) (Nama & Jabatan)
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
H. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________________________

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang sesuai dan


untuk dan cantumkan nama]
atas nama

2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]

No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________________________

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang sesuai dan


untuk dan cantumkan nama]
atas nama

3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia] [Nama Penyedia] [Nama Penyedia]

[tanda tangan], [tanda tangan], [tanda tangan],


[nama lengkap] [nama lengkap] [nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]


I. DATA ISIAN KUALIFIKASI

Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE

MODAL KERJA

Surat dukungan keuangan dari Bank :

Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi
berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara
perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

_______ [tempat], __ [tanggal] _____ [bulan] 20__ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]
[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ___________________ [nama wakil sah badan usaha]

Jabatan : _____________ [diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi _______________________


untuk [pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
dan atas
nama

Alamat : ___________________________________

Telepon/Fax : ___________________________________

Email : ___________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama


perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO berdasarkan _______________ [akta
pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi,
disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak
yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : _____________________


2. Status : Pusat Cabang

Alamat Kantor Pusat : _____________________


_____________________
3. No. Telepon : _____________________
No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________
Alamat Kantor Cabang : _____________________
_____________________
4. No. Telepon : _____________________
No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________
B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi


a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________
d. Nomor Pengesahan Kementerian : _______________
Hukum dan HAM (untuk yang
berbentuk PT)
2. Akta/Anggaran Dasar Perubahan
Terakhir
a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________

C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D. Izin Usaha

1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______


2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)

1. No. Surat Izin _________ : _____________ Tanggal ________


2. Masa berlaku izin : _______________
3. Instansi pemberi izin : _______________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase


2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : _______________


b. Bukti Lunas Pajak Perusahaan Tahun
Terakhir (SPT Tahun 2016/2017) / Surat
: No. _______ Tanggal _______
Keterangan Fiskal Pajak Perusahaan
Tahun Terakhir (Tahun Pajak 2016/2017)
c. Bukti Laporan Bulanan tiga bulan terakhir
(Nov. 2017, Des. 2017 dan Jan. 2018) :
1) PPh Pasal 21 : No. _______ Tanggal _______
2) PPh Pasal 23 : No. _______ Tanggal _______
3) PPh Pasal 25/Pasal29 : No. _______ Tanggal _______
4) PPN : No. _______ Tanggal _______

G. Data Personalia (Tenaga ahli/teknis/terampil badan usaha)

Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh POKJA I ULP]

Kapasita
Mer
Jenis s atau Tahun Kondis Lokasi Status
Jumla k
No. Fasilitas/Peralata output pembuata i Sekaran Kepemilikan/Dukunga
h dan
n/ Perlengkapan pada n (%) g n Sewa
tipe
saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9

I. Data Pengalaman Perusahaan


(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir)

Pemberi Tugas /
Tanggal Selesai
Pejabat
Kontrak Pekerjaan
Pembuat
Nama Sub Ringkasan Berdasarkan
Komitmen
No. Paket Bidang Lingkup Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan BA
Alamat/ No /
Nama Nilai Kontrak Serah
Telepon Tanggal
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru
berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)

Pemberi Tugas / Tanggal Selesai


Pejabat Pembuat Kontrak Pekerjaan
Ringkasan Komitmen Berdasarkan
Nama Paket
No. Lingkup Lokasi
Pekerjaan
Pekerjaan Alamat/ No / BA Serah
Nama Nilai Kontrak
Telepon Tanggal Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Kontrak Prestasi
Pekerjaan Pekerjaan Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

L. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan
tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-


dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)


[jabatan pada badan usaha]
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI

I. Petunjuk Pengisian untuk peserta bukan kemitraan/KSO mengikuti petunjuk dan


penggunaan aplikasi SPSE (User Guide).

II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing – masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing – masing kualifikasi
badan usahanya dengan petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang dapat
dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Usaha


1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
perusahaan/anggaran dasar koperasi serta untuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan terakhir
badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat
perubahan nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian
Kualifikasi peserta diminta menunjukan asli dan memberikan salinan Bukti
Pemberitahuan dari Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah diajukan melalui
Sisminbakum atas Akta Perubahan Terakhir.

C. Pengurus Badan Usaha


Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-undangan,
contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK).

Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)

Tabel izin usaha :


1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha.
5. Diisi dengan klasifikasi usaha.

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)


1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Bukti Lunas Pajak Perusahaan Tahun
Terakhir (SPT Tahun 2016/2017) / Surat Keterangan Fiskal Pajak Perusahaan
Tahun Terakhir (Tahun Pajak 2016/2017).
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan terakhir):
1) PPH pasal 21;
2) PPH pasal 23 (apabila ada transaksi);
3) PPH pasal 25/pasal 29 (apabila Pengusaha Kena Pajak);
4) PPN.
3. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk
Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]

G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan (SLTP/SLTA/S1/S2/S3),
jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama pengalaman kerja,
profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat Keterangan Terampil dan
tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga ahli/teknis/terampil yang diperlukan.

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini, merek
dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa) dari masing-masing
fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan harus dapat
ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, sub bidang pekerjaan yang dipersyaratkan,
ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan
alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai
kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal Berita Acara
serah terima (PHO), untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Kemampuan Dasar (KD) pada paket
pekerjaan usaha non kecil.

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir


Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan
kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah Terima (PHO), untuk perusahaan yang telah
berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak
wajib mengisi tabel ini.

K. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan


Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/sub bidang pekerjaan dan lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak,
dan prestasi kerja terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan
Paket (SKP).

L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai paket
(HPS).

M. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI

A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut :

1. data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan/Kerja Sama Operasi


ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO;

2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan


pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana;

4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam
Daftar Hitam;

5. memiliki NPWP dan telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (Tahun Pajak
2016/2017) yang dibuktikan dengan melampirkan Bukti Lunas Pajak Perusahaan
Tahun Terakhir (SPT Tahun 2016/2017) / Fiskal Pajak Tahun Terakhir (Tahun Pajak
2016/2017) serta memiliki Bukti laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila
ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak)
paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan (November 2017,
Desember 2017 dan Januari 2018);

6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
koperasi kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang
sesuai untuk usaha non-kecil;

8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang


diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

9. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;

10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan Pekerjaan Konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total paket (HPS);

11. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:


a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang
memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO;

12. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:


c. SKP = KP – jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil :
KP = 5
Untuk usaha non kecil :
KP = 6 atau KP = 1,2N;
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir; dan
d. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra/KSO;

13. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO) dan/atau memiliki Sertifikat Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

B. POKJA I ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum pada
aplikasi SPSE dalam hal :
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka POKJA I ULP dapat
meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui aplikasi SPSE.

E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang
tidak dapat dilengkapi.
BAB IX. BENTUK KONTRAK

SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________

“SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________
tahun ____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara __________
[nama Pejabat Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak
untuk dan atas nama __________ [nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang
berkedudukan di __________ [alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
Keputusan _______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai PPK]
No _________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut “PPK” dan

1. Untuk penyedia perseorangan, maka:


[____________ [nama penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat penyedia],
berdasarkan identitas No. _________ [No. KTP/SIM/ Paspor Penyedia], selanjurnya
disebut “Penyedia”]

2. Untuk penyedia badan usaha non KSO, maka:


[__________ [nama wakil Penyedia], ______________[jabatan wakil Penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama Penyedia], yang berkedudukan di
____________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.
_______ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal _____________ [tanggal
penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut “Penyedia”]
3. Untuk penyedia KSO/Kemitraan, maka:
[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. _________________________[nama Penyedia 1];
2. _________________________[nama Penyedia 2];
_____________dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng
atas semua kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk
__________ [nama anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO]
untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO yang berkedudukan di __________ [alamat
Penyedia wakil kemitraan/KSO], berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No.
___________ tanggal ___________ (selanjutnya disebut “Penyedia”).”]

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”);

(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;


2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-
hal sebagai berikut:

1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, ditulis
sebagai berikut:
“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);”]

[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:


“total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);”]

2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan


dari Kontrak ini :

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);


b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:

a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;


2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk :

1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang


telah ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak
ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan
PPK (KSO)
__________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp untuk satuan kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]
BENTUK SURAT PERINTAH KERJA
[kop surat K/L/D/I]

SATUAN KERJA PPK:


SURAT PERINTAH KERJA
(SPK)
NOMOR DAN TANGGAL SPK:

Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:

NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN:

NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL


[NEGOSIASI/PELELANGAN]:

SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata
anggaran kegiatan __________

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN: ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

Uraian Satuan Harga Satuan (Rp) Subtotal (Rp)


No. Kuantitas Total (Rp)
Pekerjaan Ukuran Material Upah Material Upah

Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :

INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan
dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk
membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk
setiap hari kalender keterlambatan. Selain tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk
mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.

Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan
maka rekatkan materai Rp 6.000,- )] kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka
waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang
tercantum dalam SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU


Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik
Indonesia.

3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-
hak yang terdapat dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta
pekerjaan yang dilakukan.

5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar
harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lump sum).

6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau
disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK.
Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal
pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang
berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap
pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada
saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan
tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada
penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.

7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia
secara tertulis atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan
yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.

8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan
lain yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
9. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau
seluruh pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal
pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi,
pemisahan atau akibat lainnya.

10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada
tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam
SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal
karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.

11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal
selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala
risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak
dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
harga SPK.

12. PENANGGUNGAN DAN RISIKO


a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian
penyedia.

13. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN


Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi
gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan SPK ini.
14. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan
atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan
hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka
uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

16. LAPORAN HASIL PEKERJAAN


a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai
bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan
dan disetujui oleh wakil PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

17. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya
pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia
maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi
maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak
dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.

18. PENERIMAAN BARANG/JASA


PPK berhak memeriksa barang/jasa setelah serah terima barang/jasa atau menolak
penerimaan barang yang tidak memenuhi spesifikasi dalam SPK ini. Pembayaran atas
barang bukan merupakan bukti penerimaan barang tersebut.
19. SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan
dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya,
atas perintah PPK.
d. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan.
e. Apabila PPHP belum menerima hasil pekerjaan, PPK memerintahkan Penyedia
untuk memperbaiki pekerjaan dan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan dalam
SPK.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari harga
SPK, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari
harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari harga SPK.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa harga SPK yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

20. JAMINAN PEMELIHARAAN


a. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan selesai
100% (seratus perseratus).
b. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai
dengan ketentuan SPK.
c. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah
terima pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir
pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

21. PERUBAHAN SPK


a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau perubahan
pelaksanaan pekerjaan.
c. ............................................................................................................Untuk
kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

22. PERISTIWA KOMPENSASI


a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai
jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan kepada pihak penyedia untuk penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
7) PPK memerintahkan kepada pihak penyedia untuk mengatasi kondisi tertentu
yang tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian
nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK dan dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

23. PERPANJANGAN WAKTU


a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

24. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK


a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan
dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK;
2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara dan
peralatan;
3) biaya langsung demobilisasi personil.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak penyedia.
d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan
Pengawas Pekerjaan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh PPK;
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah
melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa
Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur,
melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara
sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal
yang sedang menjadi perselisihan.

26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat
wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini.
PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

27. PENYELESAIAN PERSELISIHAN


PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan
secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan
melalui mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau pengadilan negeri dalam wilayah hukum
Republik Indonesia.

28. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI


Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan
menerima komisi dalam bentuk apapun (gratifikasi) atau keuntungan tidak sah lainnya
baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa
pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.
BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini


harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA
adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan
APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK
adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah
panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas
memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern
pada Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah
aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Pekerjaan Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah kerja sama
usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun
penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak,
kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah
jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang
diserahkan oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut
Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
penyedia yang mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta
dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam
Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari 1 (satu) orang
atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus
kontrak untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan
oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran)
adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan
perkiraan biaya pekerjaan yang ditetapkan oleh PPK,
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh POKJA I ULP
untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya.
1.18 Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara
langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu
konstruksi sesuai peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang
layak, realistik dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan
yang sistimatis berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang
menunjukkan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang
disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan ditempatkan secara
penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan masa pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia
yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
yang diterbitkan oleh PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan
pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang
ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak
tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang
tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana
disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan
sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang
setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan
terlebih dahulu diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik
secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi
teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau
keselamatan umum.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan


Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia. [kecuali
Hukum dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi
pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa Inggris.]

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di


Indonesia. [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung
kesepakatan antara Pemerintah dan negara pemberi
pinjaman/hibah)]

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para


Korupsi, pihak dilarang untuk:
Kolusi dan a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
Nepotisme atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
(KKN) serta melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun
Penipuan yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk


semua anggota Kemitraan/KSO apabila berbentuk
Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika ada) tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Asal Material/ 5.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang
Bahan terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan komponen
impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang manufaktur, pabrikasi,


perakitan, dan penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di
Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan komponen berupa


barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN dalam formulir
rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila diberikan preferensi
harga) yang merupakan bagian dari penawaran penyedia

6. Korespondensi 6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau


faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum
dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan


berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak
dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-
mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang
tercantum dalam SSKK.

7. Wakil Sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk
Pihak dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam
SSKK. Khusus untuk penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh
diwakilkan.

8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang


akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal
dan/atau pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
Subkontrak (merger), konsolidasi, pemisahan, maupun akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia lain dengan


mensubkontrakkan sebagian pekerjaan.
10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
dan dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila


pekerjaan tersebut sejak awal di dalam Dokumen Pengadaan
dan dalam Kontrak diijinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan


kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan setelah


persetujuan tertulis dari PPK. Penyedia tetap bertanggung
jawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan


Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian
tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran
ketentuan yang lain. Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat
dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak
yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh


Mandiri terhadap personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan
yang dilakukan oleh mereka.

13. Kemitraan/KS Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
O disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama
Kemitraan/KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK
berdasarkan Kontrak.

14. Penemuan- Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang
penemuan berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

15. Jadwal 15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan
Pelaksanaan Surat Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang
Pekerjaan ditetapkan dalam SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang


ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak
tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang


ditentukan dalam SSKK.

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar
pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian
tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan
penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan 16.1 PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi


Lokasi Kerja kerja kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan.
Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil pemeriksaan dan
penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi
kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal


yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari


lokasi kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda
pelaksanaan pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian
lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai
Peristiwa Kompensasi.

17. Surat Perintah 17.1 PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas)
Mulai Kerja hari sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.
(SPMK)
17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya
pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu
pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh
PPK.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu


jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan


perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya
terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan
terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan PPK.

18.6 Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat 19.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK


Persiapan dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan
Pelaksanaan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus
Kontrak sudah menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
kontrak.
19.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan kontrak meliputi:
a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan
personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan.

20. Mobilisasi 20.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.

20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:


a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara


bertahap sesuai dengan kebutuhan.

21. Pengawasan 21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


Pelaksanaan dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan yang
Pekerjaan berasal dari personil PPK atau konsultan pengawas.
Pengawas Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan


selalu bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum dalam
SSKK, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil
Sah PPK.

22. Persetujuan 22.1 Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil
Pengawas Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
Pekerjaan mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih


dahulu adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar
usulan Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan
Pengawas Pekerjaan, penyedia bertanggung jawab secara
penuh atas rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah


Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas
Pekerjaan dalam Kontrak ini.

24. Akses ke Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK
Lokasi Kerja dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya
dimana pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.
25. Pemeriksaan 25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak,
Bersama PPK bersama-sama dengan penyedia melakukan
pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran
dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap
rencana mata pembayaran.

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk


Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksana-an Kontrak atas usul PPK.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan
perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam
adendum Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau


Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak
maka penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan
syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi
syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang
disepakati bersama.

26. Waktu 26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban
Penyelesaian untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Pekerjaan Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program
mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya
pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan


akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan
denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini


adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27. Perpanjangan 27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


Waktu pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum Kontrak jika
perpanjangan tersebut mengubah Masa Kontrak.

27.2 PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus


telah menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk
berapa lama, dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari
setelah penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai
untuk memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau
tidak dapat bekerja sama untuk mencegah keterlambatan
maka keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk memperpanjang Tanggal Penyelesaian.
28. Penundaan Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia
oleh Pengawas untuk menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan
Pekerjaan ini harus segera ditembuskan kepada PPK.

29. Rapat 29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan


Pemantauan rapat pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk
menghadiri rapat tersebut. Rapat pemantauan
diselenggarakan untuk membahas perkembangan pekerjaan
dan perencanaaan atas sisa pekerjaan serta untuk
menindaklanjuti peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan dokumennya
diserahkan kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri
rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan,


Pengawas Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat
atau setelah rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua
pihak yang menghadiri rapat.

30. Peringatan 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin


Dini Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang
dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak
atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan
dapat memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara
tertulis perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di
atas terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal Penyelesaian.
Pernyataan perkiraan ini harus sesegera mungkin disampaikan
oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas


Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.

B.2 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus),
Pekerjaan penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan.

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan


Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian


terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau
cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

31.4 PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh


hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.
31.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima
perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
perseratus) dari nilai kontrak dan penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak.

31.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat
penyerahan pertama pekerjaan.

31.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan
akhir pekerjaan.

31.8 PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia


melaksanakan semua kewajibannya selama masa
pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran
sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan
Jaminan Pemeliharaan.

31.9 Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan


sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan
uang retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi


bangunan ditetapkan dalam SSKK.

32. Pengambilalih PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka
an waktu tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan
selesai/pengakhiran pekerjaan.

33. Pedoman 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK


Pengoperasian tentang pedoman pengoperasian dan perawatan sesuai
dan Perawatan dengan SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian


dan perawatan, PPK berhak menahan uang retensi atau
Jaminan Pemeliharaan.

B.3 Perubahan Kontrak


34. Perubahan 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh
para pihak, meliputi:
4) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang
dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
5) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan; dan/atau
6) perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau
penyesuaian harga.

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 34.2


tidak dapat dilakukan untuk bagian lump sum dari kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan.
34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat
membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas
usul PPK.

35. Perubahan 35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Lingkup atau Kotrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pekerjaan bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat
pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:
a. PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan
kontrak yang meliputi antara lain :
a.menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
b.mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c.mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan
sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d.melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum
dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya
anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara
tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan adendum kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan Lump


Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum, tidak dapat
dilakukan perubahan kontrak.

36. Perubahan 36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
Jadwal atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
Pelaksanaan bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi
Pekerjaan perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK
atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan


Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum,
perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu
pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan
yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
c. keadaan kahar.]

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang paling


kurang sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.
36.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas
kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia.

36.4 PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan


Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan


dalam adendum kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

37. Keadaan 37.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan
Kahar tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis
terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia


memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas)
hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan
pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

37.4 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk


pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar
harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar


yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan


dihentikan sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan
ketentuan, Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK
memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk
meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan
dalam Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar
sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam
situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam
suatu adendum Kontrak.
B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian 38.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
Kontrak selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar


kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai, termasuk:
4) biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk
pekerjaan ini. Bahan dan Perlengkapan ini harus
diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya
menjadi hak milik PPK;
5) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil
Pekerjaan Sementara dan Peralatan;
6) biaya langsung demobilisasi Personil.

39. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak
Kontrak PPK.

40. Pemutusan 40.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui
PPK pemberitahuan tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-
hal sebagai berikut:
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender
sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
i. Penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan Penyedia untuk
menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan
perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.
40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai paket di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah));
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan (apabila ada);
c. Penyedia membayar denda keterlambatan sebagaimana
tercantum dalam SSKK (apabila ada);
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam; dan
e. PPK membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh
PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada
PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

41. Pemutusan 41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak melalui
Penyedia pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak
menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.

41.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila PPK gagal


mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan. Dalam
hal ini pemutusan Kontrak dilakukan paling kurang 30 (tiga
puluh) hari setelah Penyedia menyampaikan pemberitahuan
rencana pemutusan Kontrak secara tertulis kepada PPK.

41.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 41.2 adalah:


a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen
kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan.

41.4 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, PPK membayar kepada


Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan
yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

42. [Keterlambata 42.1 [Apabila Penyedia terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai


n Pelaksanaan jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan secara
Pekerjaan dan tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
Kontrak Kritis
(Untuk 42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila :
Pekerjaan a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari
Konstruksi Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar
Bangunan)] 10% dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%
dari Kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 5% dari rencana.
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak,
realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari
rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.
42.3 Penanganan kontrak kritis
a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1 dan
penanganan Kontrak pada pasal kritis 42.2 penanganan
Kontrak Kritis dilakukan dengan Rapat Pembuktikan (show
cause meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis, direksi pekerjaan
menerbitkan surat peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan
penyedia membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang
dituangkan dalam Berita Acara SCM Sampul I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba pertama, maka
dilaksanakan SCM Sampul II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba
kedua) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Sampul II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua,
maka diselenggarakan SCM Sampul II yang membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji
coba ketiga) yang dituangkan dalam Berita Acara SCM
Sampul II.
5) pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus
menerbitkan surat perigatan kepada Penyedia atas
keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. dalam hal keterlambatan pada angka 42.2 c PPK setelah
dilakukan rapat bersama atasan PPK sebelum tahun
anggaran berakhir dapat langsung memutuskan Kontrak
secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.]

43. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK/POKJA I ULP
Kontrak akibat terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
lainnya pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan,
maka PPK/POKJA I ULP dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara


yang masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat
kelalaian atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua
peninggalan tersebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan PPK.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA

45. Hak dan Penyedia memiliki hak dan kewajiban:


Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
Penyedia dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan penyedia.

46. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan


Dokumen dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak dan kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
Informasi dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
Kekayaan pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh penyedia.

48. Penanggungan 48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


dan Risiko menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul
dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan
akhir :
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga;

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau
kelalaian PPK.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 48 ini.

48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau


Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal
Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti
atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika
kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan
atau kelalaian penyedia.
49. Perlindungan 49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri
Tenaga Kerja untuk mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan


Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan memahami
peraturan keselamatan kerja tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan


kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia,
jika ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan
memadai.

49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam
waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


Lingkungan memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak
ini.

51. Asuransi 51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai
dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi
terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko
terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko
lain yang tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya;
dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran


dan termasuk dalam nilai kontrak.

52. Tindakan 52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Penyedia yang persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-
Mensyaratkan tindakan berikut:
Persetujuan a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
PPK atau b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam
Pengawas Lampiran A SSKK;
Pekerjaan c. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 15
SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

53. Laporan Hasil 53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan


Pekerjaan kontrak untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan
yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di
lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi
pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:


a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan


diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat


foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi
pekerjaan.

54. Kepemilikan Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan


Dokumen dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik
PPK. Penyedia paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa
Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan
piranti lunak tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK.
Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan
piranti lunak tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan
dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.

55. Kerjasama 55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur
Antara dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
Penyedia dan
Sub Penyedia 55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan
yang disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu


kepada Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha Mikro, Usaha
Usaha Kecil Kecil dan koperasi kecil, antra lain dengan mensubkontrakkan
dan Koperasi sebagian pekerjaanya.
Kecil
56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih tetap
bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan
tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan


yang bukan pekerjaan utama.

56.4 Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan di


atas.

56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia


dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi
kerja bersama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak
lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
PPK dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi
kerja.

58. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di lokasi
kerja.

59. Pembayaran Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa


Denda Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap
kewajiban-kewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan
Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual penyedia.

60. Jaminan 60.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK selambat-


lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum
dilakukan penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80% (delapan
puluh perseratus) HPS.

60.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling kurang sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

60.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti
dengan Jaminan Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;

60.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus
perseratus) dari besarnya uang muka;

60.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional


sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan;
60.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling kurang sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal
penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

60.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah


pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

60.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat


14 (empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai
dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan
kontrak;

60.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling kurang sejak


tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK

61. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :


Kewajiban a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
PPK penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam
kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi, melindungi dan membela Penyedia terhadap
tuntuan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul
karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang
dilakukan PPK; dan
h. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam kepada PA/KPA
(apabila ada).

62. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.

63. Peristiwa 63.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam
Kompensasi hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang
tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.
63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran
tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data


penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.

63.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian


pekerjaan akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka
penyedia berhak untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh Penyedia kepada PPK.
Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah Masa
Kontrak.

63.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan


waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai
untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau
mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

64. Personil Inti 64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai
dan/atau dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.
Peralatan
64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan


mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti yang
diusulkan beserta alasan penggantian.

64.4 PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian


personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

64.5 Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dan menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja
dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu


dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personil inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.
F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

65. Harga Kontrak 65.1 PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam kontrak sebesar harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban


pajak dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi
juga biaya keselamatan dan kesehatan kerja.

65.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum


dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan
atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan).]

66. Pembayaran 65.1 Uang muka


a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan,
personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar
setelah penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang diterima;
c. dalam hal PPK menyediakan uang muka maka Penyedia
harus mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) kepada Pajabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
huruf c, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan
Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum,
perusahaan penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum
yang memiliki izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsur-
angsur secara proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat
pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).

65.2 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati
dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem
termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan
yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka,
denda (apabila ada), pajak dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan
pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada
seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus
sudah mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran,
tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran.
PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.
65.3 Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan
kepada PPK karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak
yang belum dikerjakan, apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas
keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai
tagihan yang terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank
Indonesia, atau dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan
dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh
PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani
oleh masing-masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga
kerjanya setelah formulir upah ditandatangani.
67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.

68. Perhitungan 68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan


Akhir setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita
acara penyerahan awal telah ditandatangani oleh kedua belah
Pihak.
68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia
berkewajiban untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan
rincian perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang diterima oleh
Pengawas Pekerjaan.
69. Penangguhan 69.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran
prestasi pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan
setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

69.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang


penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang
jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran


akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.

70. [Penyesuaian 70.1 [Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat
Harga (Untuk adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang
Kontrak Harga berlaku.
Satuan atau
Kontrak 70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak
Gabungan yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan
Lump Sum dan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
Harga Satuan)] pelaksanaan pekerjaan.

70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun


Jamak yang berbentuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan yang mengacu pada
Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen
Pengadaan, yang selanjutnya dituangkan dalam SSKK.

70.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh


kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan
dan biaya overhead sebagaimana tercantum dalam
penawaran.

70.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan


jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak
awal/adendum kontrak.

70.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang


berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian
harga dari negara asal barang tersebut.

70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai


akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian
harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak
tersebut ditandatangani.

70.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh


kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga
berdasarkan indeks harga terendah antara jadwal awal dengan
jadwal realisasi pekerjaan.

70.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai


berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan overhead maka a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.
Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan (mulai bulan ke-13 setelah
penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12
setelah penanda-tanganan kontrak.

70.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja


ditetapkan dalam SSKK.

70.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.

70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.

70.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai


berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga
Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.

70.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila


penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;

70.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-


lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]

G. PENGAWASAN MUTU

71. Pengawasan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap


dan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
Pemeriksaan diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

72. Penilaian 72.1 PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pekerjaan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
Sementara
oleh PPK 72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik pekerjaan.
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil
Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap
Cacat Mutu yang ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang dianggap oleh PPK
atau Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu. Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

74. Pengujian Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk
melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam
Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan
adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung
biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu
maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

75. Perbaikan 75.1 PPK atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan


Cacat Mutu pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab
atas cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa
Pemeliharaan.
75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia
berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.
75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan
Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan
perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah menerima klaim
PPK secara tertulis berkewajiban untuk mengganti biaya
perbaikan tersebut. PPK dapat memperoleh penggantian biaya
dengan memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang
jatuh tempo (jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat
Jaminan Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai utang penyedia
kepada PPK yang telah jatuh tempo.
75.4 PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap
keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan
penyedia.

76. Kegagalan 76.1 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK
Bangunan berupa bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung
sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan
kesalahan masing-masing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh)
tahun.
76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan
menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap
semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau
kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga yang timbul dari kegagalan bangunan.
76.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak
membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka
70 ini.

76.4 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara


semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan
pelaksanaan ini selama umur konstruksi yang tercantum dalam
SSKK tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77. Penyelesaian 77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh


Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul
dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya
selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak


dalam Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase,
mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

78.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan,


maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi
keadaan tersebut.
BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK:


Nama :__________
Alamat :____________________
Telepon :____________________
Website :____________________
Faksimili :____________________
e-mail :____________________

Penyedia:
Nama :__________
Alamat :____________________
Telepon :____________________
Website :____________________
Faksimili :____________________
e-mail :__________

B. Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Pihak
Untuk PPK :___________________________

Untuk Penyedia :_______________

Pengawas Pekerjaan ________ sebagai wakil sah PPK (apabila ada)

C. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak: ________ s.d. ________


Berlaku Kontrak

D. Jadwal Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :


Pelaksanaan _____ ( ______ ) (hari kalender/bulan/tahun)
Pekerjaan

E. Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama: __(_____) (bulan/tahun)


Pemeliharaan

F. Umur Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: ____


Konstruksi (__________) tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara
penyerahan akhir.

G. Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan


Pengoperasian harus diserahkan selambat-lambatnya: ___ (__________) hari
dan Perawatan kalender/bulan/tahun setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
penyerahan awal.

H. Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK
Tagihan untuk pembayaran tagihan angsuran adalah ______ hari kalender
terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh PPK.

I. Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada _______ [Kas Negara/Kas


Jaminan Daerah]
J. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK
Penyedia yang adalah: __________
Mensyaratkan
Persetujuan
PPK atau Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas
Pengawas Pekerjaan adalah : __________
Pekerjaan

K. Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti


Dokumen lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan
pembatasan sebagai berikut : __________

L. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa : _________________

M.Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari


Pembiayaan __________________ [APBN/APBD]

N. Pembayaran Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka (YA/TIDAK).


Uang Muka
[jika ”YA”]
Uang muka diberikan sebesar __% (________ per seratus) dari Nilai
Kontrak

O. Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara:


Prestasi (Termin/Bulanan/Sekaligus).
Pekerjaan
Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: __________

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan


pembayaran prestasi pekerjaan: __________

P. [Penyesuaian 1. [Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan


Harga] oleh _________ [BPS/Instansi Teknis Lainnya]

2. Indeks yang dipergunakan adalah indeks _______ (perdagangan,


industri, impor, dll) sebesar_______

3. Koefisien tetap adalah sebesar____________

4. Koefisien komponen kontrak adalah sebesar__________]

Q. Peristiwa Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai pemberian


Kompensasi peristiwa kompensasi adalah: ________ (apabila ada)

R. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari [harga
kontrak/harga bagian kontrak yang belum dikerjakan]

S. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau Subkontrak


dikenakan sanksi _________
T. Penyelesaian Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak
Perselisihan dapat diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan
lembaga penyelesaian perselisihan tersebut di bawah sebagai
Pemutus Sengketa:

[Pengadilan Republik Indonesia yang berkompeten/Badan Arbitrase


Nasional Indonesia (BANI)]

[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus Sengketa maka


cantumkan klausul arbitrase berikut tepat di bawah pilihan yang dibuat
di atas:

“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut
peraturan-peraturan administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua belah pihak yang
bersengketa sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para
Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-
masing Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua arbitrator
yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator ketiga yang
akan bertindak sebagai pimpinan arbitrator.”]
Lampiran A – Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan

- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]

- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]
SPESIFIKASI TEKNIS

BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


A. PEKERJAAN ARSITEKTURAL
A.1. SYARAT- SYARAT UMUM
A.1.1.NAMA DAN TEMPAT PEKERJAAN
Pekerjaan : PEMBANGUNAN MASJID NURUL HUDA DESA KUJAN

Lokasi : Kecamatan Bulik-Kabupaten Lamandau

A.1.2.PENJELASAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat –Syarat ini adalah : Pekerjaan
meliputi pembangunan bangunan masjid 2 (dua) lantai meliputi pekerjaan tanah, pondasi,
struktur, atap, dinding, plesteran dan pipa drainase.

A.1.3.STANDAR RUJUKAN
A.1.3.1.Uraian Umum
 Peraturan Peraturan dan standar yang di jadikan acuan dalam Dokumen Kontrak
akan menetapkan persyaratan kualitas untuk berbagai jenis pekerjaan yang
harus diselenggarakan beserta cara cara yang digunakan dalam spesifikasi-
spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi.
 Kontraktor harus bertanggung jawab untuk penyediaan bahan-bahan dan
kecakapan kerja yang diperlukan untuk memenuhi atau melampaui peraturan-
peraturan khusus atau standar-standar yang dinyatakan demikian dalam
spesifikasi-spesifikasi atau yang dikehendaki oleh Direksi Teknik.

A.1.3.2.Jaminan Kualitas
 Selama Pengadaan
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian semua bahan-
bahan yang diperlukan dalam pekerjaan, dan menentukan bahwa bahan-bahan
tersebut memenuhi atau melebihi persyaratan yang telah ditentukan.
 Selama Pelaksanaan
Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan bahan, barang
barang dan pekerjaan pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum
yang ditentukan tanpa kompensasi bagi Kontraktor.
 Tanggung Jawab Kontraktor
Adalah tanggung jawab Kontraktor untuk melengkapi bukti yang diperlukan
mengenai bahan-bahan, kecakapan kerja atau kedua duanya sebagaimana yang
diminta oieh Direksi Teknik atau yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak yang
memenuhi atau melebihi yang ditentukan dalam standar standar yang diminta.
Bukti bukti tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik
secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil hasil pengujian yang resmi.
 Standar standar
Standar standar yang dipakai menjadi acuan termasuk, namun tidak terbatas
pada standar yang dicantumkan di bawah ini :
 Peraturan Beton Indonesia disingkat SK SNI T15-1991-03.
 Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-1961.
 Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia/1983.Pedoman Plumbing
Indonesia, tahun 1979.Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran.
 Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Listrik Negara.
 Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Daerah Air Minum.
 Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Umum Telekomunikasi.
 Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung
Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 1
SPESIFIKASI TEKNIS

 Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1983.


 Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1981
beserta Pedomannya.
 Standard Industri Indonesia ( SII ).
 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
 Peraturan Cat Indonesia – N4.

A.1.4.MOBILISASI
A.1.4.1.Umum
 Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan
persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan
pelaksanaan pekerjaan kegiatan. Ini juga akan mencakup demobilisasi setelah
penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang memuaskan.
 Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai.
 Sejauh mungkin dan berdasarkan petunjuk Direksi, Kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan kendaraan yang
ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk
menghindari kerusakan jalan dan jembatan yang digunakan untuk tujuan
pengangkutan ke tempat kegiatan.
 Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus
memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.
 Mobilisasi peralatan - peralatan dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus
dilaksanakan pada waktu lalu lintas sepi, dan truk truk angkutan yang bermuatan
harus ditutup dengan terpal.

A.1.4.2.Jangka Waktu Mobilisasi


 Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 30 hari setelah penandatanganan
kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis oleh Pemimpin Kegiatan.

A.1.4.3.Penyiapan Lapangan
 Kontraktor akan menguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan kegiatan
pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah kegiatan.
 Kontraktor harus mengikuti hal hal berikut :
 Memenuhi persyaratan Peraturan peraturan Nasional, Peraturan peraturan
Propinsi dan Peraturan-peraturan Kabupaten.
 Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan
pembuatan Kantor Kegiatan dan gudang-gudang serta pemasangan
peralatan produksi konstruksi.
 Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai akibat dari
operasi pelaksanaan.
 Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan
setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua instalasi, plant dan
peralatan konstruksi. serta semua bahan bahan lebihan, semuanya berdasarkan
persetujuan Direksi Teknik.

A.1.5.PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN MATERIAL


A.1.5.1.Umum
 Semua material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 2
SPESIFIKASI TEKNIS

 Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan bahan dan kecakapan


kerja untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan
menurut perintah Direksi Teknik.
 Pengujian pengujian akan dilaksanakan oleh laboratoriurn kabupaten atau
provinsi yang sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik, Pengujian khusus
di laboratoriurn pusat harus juga dilaksanakan bila diminta demikian oleh Direksi
Teknik.

A.1.5.2.Pemenuhan terhadap Spesifikasi


 Semua pengujian harus memenuhi seperangkat, standar di dalam spesifikasi.
Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, Kontraktor harus melakukan
pekerjaan pekerjaan perbaikan dan peningkatannya jika diperlukan oleh
Pemimpin Kegiatan atau Direksi Teknik, dan harus melengkapi pengujian
pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya spesifikasi.
 Material yang telah didatangkan oleh Kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi
ditolak pemakaiannya oleh Direksi Teknik harus segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan selambat-lambatnya 2 (dua) kali 24 jam terhitung dari jam
penolakan.
 Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor tetapi
ternyata ditolak Direksi Teknik harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Direksi
Teknik.
 Apabila Direksi Teknik merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Direksi
Teknik berhak mengirimkan bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan-
bahan (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan
penelitian menjadi tanggungan Kontraktor apapun hasil penelitian bahan
tersebut.

A.1.6.PELAKSANAAN PEKERJAAN
A.1.6.1.Umum
 Pengelola Lapangan dari Kontraktor
 Untuk menjamin kualitas, ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar,
kontraktor harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok
sebagaimana ditentukan dan memuaskan Direksi Teknik. Staf teknik tersebut
jika dan bilamana diminta harus mengatur pekerjaan lapangan, melakukan
pengujian lapangan untuk pengendalian mutu bahan bahan dan kecakapan
kerja, mengendalikan dan mengorganisasi tenaga kerja kontraktor dan
memelihara catatan catatan serta dokumentasi kegiatan.
 Personalia Organisasi Lapangan Kontraktor, minimal terdiri dari :
 Seorang Penanggung Jawab Kegiatan dalam hal ini Direktur Perusahaan
atau kuasanya yang menandatangani kontrak dengan pemilik.
 Seorang Penanggung Jawab Lapangan (Site Manager), pengalaman
sebagai Site Manager.
 Tenaga Pelaksana Lapangan.
 Penanggung Jawab Lapangan, Tenaga Ahli dan Pelaksana Lapangan harus
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor untuk bertindak atas namanya dan
senantiasa harus di tempat pekerjaan.
 Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas dari
tanggung jawab sebagian maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
 Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Tim Pengelola Teknis
dan Direksi Teknik, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan
persetujuan.
 Bila kemudian hari, menurut pendapat Tim Pengelola Teknis dan Direksi
Teknik, Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan,

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 3
SPESIFIKASI TEKNIS

maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti


Pelaksana. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan Surat
Pemberitahuan, Kontraktor harus sudah menunjukkan Pelaksana baru atau
Kontraktor sendiri (Penanggung Jawab/Direktur Perusahaan) yang akan
memimpin pelaksanaan.
 Tempat Tinggal ( domisili) Kontrak dan Pelaksanaan.
 Menjaga kemungkinan diperlukan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal
yang mendesak, Kontraktor dan Pelaksana Wajib memberitahukan secara
tertulis, alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Tim Pengelola dan Direksi
Teknik.
 Pemeriksaan Lapangan
 Sebelum pematokan dan pengukuran di lapangan (setting out), Kontraktor
harus mempelajari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan
Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah kegiatan, dan khususnya
mengukur/memasang lebar jalan, plan bangunan, dan jaringan utilitas, serta
melakukan satu pemeriksaan yang terinci terhadap semua bangunan yang
ada.Perubahan tempat/volume dari pemeriksaan tersebut di atas harus
dicatat pada Shop Drawings. Shop Drawings ini harus diserahkan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah Surat Perintah Kerja ditandatangani,
kepada Direksi Teknik.
 Pada daerah daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan/atau
lapis permukaan harus dibangun, satu profil memanjang sepanjang sumbu
jalan harus diukur, serta penampang melintang diambil pada interval tertentu
untuk menentukan kelandaian dan kemiringan melintang, dan untuk
menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya konstruksi baru.

A.1.6.2.Pengendalian Mutu Bahan dan Kecakapan Kerja


 Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui
oleh Direksi Teknik. Sertifikat ujian pabrik pembuat harus diserahkan untuk
semua item Item yang dibuat pabrik termasuk aspal, semen, kapur, baja
konstruksi dan kayu.
 Kontraktor harus rnenyediakan contoh contoh semua bahan bahan yang
diperlukan untuk pengujian dan mendapatkan persetujuan sebelum digunakan di
lapangan dan bilamana Direksi Teknik meminta demikian, sertifikasi harus
disediakan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk menjamin kualitas,
sesuai Tabel Jadwal Frekuensi Minimum “Pengujian Pengendalian Mutu", dalam
Prakonstruksi.
 Semua kecakapan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan spesifikasi
dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai memuaskan Direksi Teknik.
Bahan harus diuji dilapangan atau di laboratorium selama konstruksi dan masa
pemeliharaan sesuai jadwal pengujian minimum yang tercantum dalam “Jadwal
Frekuensi Minimum Pengujian Pengendalian Mutu”. atas permintaan Direksi
Teknik dan Kontraktor harus membantu serta menyediakan peralatan dan tenaga
untuk pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
 Desain campuran untuk beton harus disiapkan dan diuji sesuai dengan
spesifikasi dan tidak ada campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan
kegiatan terkecuali memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan Direksi
Teknik.
 Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di lapangan dan
desain campuran, harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi
Teknik.

A.1.6.3.Pengendalian Lingkungan

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 4
SPESIFIKASI TEKNIS

 Kontraktor harus menjamin bahwa akan di berikan perhatian yang penuh


terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa semua syarat-syarat
desain serta persyaratan spesifikasi yang berhubungan dengan polusi
lingkungan dan perlindungan taman serta lintasan air di sekitarnya akan ditata.
 Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan kendaraan yang memancarkan
suara sangat keras (gaduh), dan di dalam daerah pernukiman suatu peredam
kebisingan harus dipasang serta dipelihara selalu dalam kondisi baik pada
semua peralatan dengan motor, dibawah pengendalian Kontraktor.
 Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat atau peralatan
yang berisik dalam daerah daerah tertentu sampai larut malam atau dalam
daerah daerah rawan seperti dekat Rumah Sakit.
 Untuk mencegah polusi debu selama musim kering, Kontraktor harus melakukan
penyiraman secara teratur kepada jalan angkutan tanah atau jalan angkutan
kerikil dan harus menutupi truk angkutan dengan terpal.

A.1.6.4.Pematokan dan Pemasangan Pekerjaan di Lapangan


 Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus mengadakan survai
secara cermat dan memasang patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang tetap
untuk memungkinkan desain, atau pematokan dan pemasangan pekerjaan yang
harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi dimasa depan.
 Kontraktor harus memasang patok patok, konstruksi untuk membuat garis dan
kelandaian halaman parkir dan sirkulasi , ketinggian drainase sesuai dengan
gambar gambar kegiatan dan menurut perintah Direksi Teknik. Persetujuan
Direksi Teknik atas garis dan ketinggian tersebut akan diperoleh sebelum
pelaksanaan Pekerjaan konstruksi berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang
diperlukan oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.
 Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bangunan-bangunan gedung
(bangunan utama terminal, peron dan fasiltas penunjang lainnya), pemasangan
patokpatok/ bowplank harus disiku satu sama lain dan diukur dari as ke as
pondasi.
 Untuk proses pengukuran dan pematokan tersebut, Kontraktor harus
menyediakan semua instrumen yang diperukan, personil, tenaga dan bahan
yang di minta untuk pemeriksaan pematokan di lapangan atau pekerjaan
lapangan yang relevan.

A.1.6.5.Peil dan Pengukuran


 Kontraktor wajib memberikan kepada Direksi Teknik setiap kali suatu bagian
pekerjaan akan dimulai untuk diperiksa terlebih dahulu ketetapan peil-peil dan
ukuran- ukurannya.
 Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain
dalam tiap pekerjaan dan segera melaporkan secara tertulis kepada Direksi
Teknik / setiap terdapat selisih / perbedaan- perbedaan ukuran, untuk diberikan
keputusan pembetulannya. Tidak dibenarkan Kontraktor membetulkan sendiri
kekeliruannya tersebut tanpa persetujuan Direksi Teknik.
 Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut peilpeil dan ukuran- ukuran yang ditetapkan dalam Gambar Kerja dan
Syarat ini.
 Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan
selanjutnya maka ketetapan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan
sungguhsungguh.
 Kelalaian Kontraktor dalam hal ini tidak akan ditolerir Direksi Lapangan dan
berhak untuk membongkar pekerjaan yang telah dilakukan tanpa pemeriksaan
dari Direksi Lapangan.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 5
SPESIFIKASI TEKNIS

 Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan Kegiatan


ini harus benar-benar baru dan diteliti mengenai mutu , ukuran dan lain-lain yang
disesuaikan dengan Standard Peraturan-peraturan yang dipergunakan didalam
RKS ini. Semua bahan-bahan tersebut diatas harus mendapatkan
pengesahan/persetujuan dari Pemilik Kegiatan/Direksi Teknik sebelum akan
dimulai pelaksanaannya.
 Ketelitian dan kerapian kerja akan sangat dinilai ( bobotnya tinggi ) oleh Direksi
Teknik terutama yang menyangkut pekerjaan, penyelesaian maupun perapihan
(finishing work).

A.1.6.6.Pemakaian Ukuran
 Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang
tercantum dalam rencana kerja dan gambar kerja berikut tambahan dan
perubahannya.
 Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian- bagiannya dan memberitahukan Direksi Lapangan tentang setiap
perbedaan yang ditemukannya didalam Rencana Kerja dan Syarat dan Gambar
Kerja maupun dalam Pelaksanaan. Kontraktor baru diijinkan membetulkan
kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari
Direksi Lapangan.
 Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapun
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Oleh karena itu sebelumnya, kepadanya
diwajibkan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar kerja
yang ada.

A.1.6.7.Rencana Kerja
 Kontraktor harus membuat Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berupa “ Time
schedule/Kurva S“ dan disahkan oleh Direksi Teknik dan diketahui oleh Pemberi
Tugas. Kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan menurut rencana ini,
hanya dengan persetujuan Direksi harus menyimpan dari rencana semula, maka
kerugian yang dideritanya adalah tanggung jawab Kontraktor.

A.1.6.8.Los Direksi, Los Kerja dan Gudang Bahan


 Kontraktor harus membuat los Direksi secukupnya, menggunakan bahan-bahan
sederhana yang dapat dikunci dengan baik dan dilengkapi dengan peralatan
sederhana.
 Kontraktor harus membuat ruangan-ruangan untuk menyimpan barang-barang
atau alatalat lainnya dan untuk kantor pelaksana.
 Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang harus
memenuhi syarat teknis dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Kontraktor harus membuat papan Kegiatan yang ukuran dan modelnya
ditentukan oleh Direksi.

A.1.6.9.Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor bertanggung jawab atas :
 Ketelitian/ kebenaran hasil pelaksanaan yang dilakukan oleh pelaksana harus
sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar – gambar
pelaksanaan.
 Kesehatan/Kesejahteraan/Penginapan Karyawan selama pelaksanaan
pekerjaan.
 Kelancaraan Pelaksanaan Pekerjaan.
 Keamanan/Kerusakan dari equipment yang dipakai selama pelaksanaan
pekerjaan.
 Penerangan pada tempat pelaksanaan pekerjaan.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 6
SPESIFIKASI TEKNIS

 Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan.


 Tidak diperkenankan :
 Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Direksi Lapangan.
 Memasak ditempat bekerja kecuali dengan ijin Direksi Lapangan.
 Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok dan
sebagainya ke tempat pekerjaan.
 Keluar masuk dengan bebas.
A.1.6.10. Pekerjaan Di Waktu Malam
Kontraktor harus meminta ijin kepada Direksi Teknik /Direksi Pelaksana dalam hal
untukmelaksanakan pekerjaan atau bagian pekerjaan dimalam hari. Ijin akan diberikan
kalaupenerangan cukup atau memakai penerangan PLN/Generator.

A.1.7.PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN


A.1.7.1.Umum
 Uraian
Perubahan Perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh pemimpin kegiatan (atau
oleh Direksi Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pemimpin Kegiatan untuk
bertindak atas namanya) atau oleh kontraktor, dan akan disetujui dengan cara
satu perintah perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perintah
perubahan tersebut akan dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu addendum.
 Perintah Perubahan dan Addenda harus Mematuhi hal-hal berikut :
 Perintah Perubahan
Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pemimpin Kegiatan yang
diparaf oleh kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas perubahan
pekerjaan atau dokumen kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian
pembayaran dan waktu jika ada, untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan
tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standar
dan akan mencakup semua instruksi yang dikeluarkan oleh Pemimpin
Kegiatan yang akan menimbulkan suatu perubahan dalam Dokumen Kontrak
atau instruksi-instruksi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pemimpin
Kegiatan.
 Addendum
Suatu persetujuan tertulis antara Pemilik (Employer) dan Kontraktor
merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang
telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan Item
Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak
dan telah dirundingkan sebelumnya serta disetujui di bawah satu Perintah
Perubahan Addenda juga akan dibuat pada bagian penutup Kontrak dan
untuk semua perubahan perubahan kontraktual dan perubahan teknis yang
besar tanpa memandang apakah perubahan perubanan tersebut untuk
struktur Harga atau Besarnya Kontrak.
 Penyerahan
 Kontraktor akan menunjuk Wakil Perusahaannya secara tertulis yang diberi
kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung
jawab untuk memberitahukan karyawan karyawan kontraktor lainnya
mengenai otorisasi perubahan- perubahan tersebut.
 Pemimpin Kegiatan akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa
untuk mengadministrasi prosedur perubahan atas nama pemberi tugas.
 Kontraktor akan membantu setiap pengajuan usulan Lump sum, dan untuk
setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data
pembuktian yang cukup untuk memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi
usulan tersebut.

A.1.7.2. Prosedur Awal

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 7
SPESIFIKASI TEKNIS

 Pemimpin kegiatan dapat mengawali “Perintah Perubahan” (Change order)


dengan menyampaikan kepada Kontraktor satu pemberitahuan tertulis yang
berisikan :
 Satu uraian terinci mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam
kegiatan tersebut.
 Kelengkapan atau gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi yang dirubah
yang merinci perubahan yang diusulkan.
 Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang
diusulkan tersebut.
 Apakah perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan dibawah
struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada maupun suatu Harga
Satuan atau Lump Sum tambahan yang diperlukan harus disetujui dan
dirumuskan dalam satu addendum.
 Satu pengumuman demikian adalah hanya satu pemberitahuan saja, dan
tidak merupakan satu perintah untuk melaksananakan perubahan perubahan
tersebut, atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang maju.
 Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan mengajukan satu
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik. Berisi:

 Uraian perubahan yang diajukan


 Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan.
 Pernyataan pengaruh pada Jadwal Pelaksanaan, jika ada.
 Pernyataan pengaruh yang ada pada pekerjaan pekerjaan Sub Kontraktor
yang terpisah, jika ada.
 Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus dilakukan di
bawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada beserta dengan
suatu Harga Satuan tambahan atau Lump Sum yang dipertimbangkan
mungkin perlu disetujui.

A.1.7.3.Pelaksanaan ''Perintah Perubahan" (Change Order)


 Isi masalah dalam “Perintah Perubahan“ berdasarkan pada.
 Permintaan Pemimpin Kegiatan dan Penerimaan Kontraktor yang disetujui
bersama atau;
 Permohonan kontraktor untuk satu perubahan yang diterima oleh Pemimpin
Kegiatan.
 Pemimpin Kegiatan akan mempersiapkan “Perintah Perubahan“ tersebut dan
menyediakan satu nomor “Perintah Perubahan”
 “Perintah Perubahan” tersebut akan menguraikan perubahan perubahan dalam
pekerjaanpekerjaan penambahan maupun penghapusan dengan lampiran revisi
Dokumen kontrak yang diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.
 “Perintah Perubahan” tersebut menetapkan dasar pembayaran dan suatu
penyesuaian waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan, dan
dimana perlu akan menunjukkan setiap tambahan Harga Satuan ataupun jumlah
yang telah dirundingkan, diantara Pemimpin Kegiatan dan Kontraktor yang perlu
rumuskan dalam satu Addendum.
 Pemimpin Kegiatan akan menadatangani dan menetapkan tanggal “perintah
perubahan” sebagai atasan bagi kontraktor untuk melaksanakan perubahan
tersebut.
 Kontraktor akan menandatangani dan memberi tanggal "Perintah Perubahan”
untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.

A.1.7.4.Pelaksanaan Addenda
 Isi masalah satu Addenda berdasarkan :
 Pemintaan Pemimpin Kegiatan dan jawaban Kontraktor.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 8
SPESIFIKASI TEKNIS

 Permohonan Kontraktor untuk Perubahan, yang direkomendasi dan disetujui


oleh Pemimpin Kegiatan.
 Pemimpin Kegiatan akan mempersiapkan Addendum tersebut.
 Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan kontraktual, perubahan
teknik maupun perubahan volume dalam pekerjaan, tarnbahan maupun
penghapusan beserta revisi Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian
perubahan dimaksud.
 Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas setiap
tambahan atau penyesuaian Harga Satuan Item Pembayaran beserta satu
perubahan jumlah Kontrak atau penyesuaian dalam jangka waktu kontrak.
 Pemimpin Kegiatan dan Kontraktor akan menandatangani Addendum tersebut
dan melampirkannya dalam Dokumen Kontrak.

A.1.8. PENGAWASAN
 Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh
Konsultan Supervisi/ Direksi Lapangan dimana setiap saat Konsultan
Supervisi/Direksi Lapangan harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kontraktor harus
mengadakan fasilitas – fasilitas yang diperlukan.
 Bagian–bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan
Konsultan Supervisi/Direksi Lapangan adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka / dibongkar
sebagian atau seluruhnya.
 Jika Kontraktor perlu melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja sehingga
diperlukan pengawasan pekerjaan oleh Direksi Lapangan, maka segala biaya
untuk itu menjadi beban Kontraktor.
 Wewenang dalam memberikan keputusan petugas-petugas Direksi Lapangan
adalah terbatas pada soal-soal yang jelas tercantum/dimasukan di dalam gambar
dan Rencana Kerja dan Syarat serta Risalah Penjelasan. Penyimpangan
daripadanya haruslah seijin Pemilik Kegiatan.

A.1.9.LAPORAN DAN DOKUMENTASI


A.1.9.1.Laporan Kemajuan Pekerjaan
Pelaksana diharuskan membuat Laporan Harian dari pelaksanaan pekerjaan dan
penyerahan
laporan tersebut kepada Direksi untuk dapat dipergunakan sebagai dasar pengamatan
/
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan secara
berkesinambungan.

A.1.9.2.Dokumentasi
Kontraktor harus membuat dokumentasi pekerjaan berupa foto-foto berukuran Post
Card pada bagian-bagian pekerjaan yang penting sedapat mungkin diusahakan
dengan foto warna :
 Sebelum pekerjaan dimulai prestasi 0 (nol) persen.
 Saat penggalian pondasi dan pemasangan pondasi
 Saat pemasangan besi dan pengecoran sloof pondasi, kolom,plat beton dan ring
balk.
 Saat pekerjaan dalam prestasi 55%, 75% dan 100% serta setelah masa
pemeliharaan atau pada waktu pekerjaan diserah terimakan .
 Setelah pekerjaan berakhir Kontraktor harus menyerahkan album foto sebanyak
3 (tiga) set kepada Pemberi Tugas dimana 1(satu) set untuk arsip dan 2 (dua) set
untuk arsip Pemberi Tugas.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 9
SPESIFIKASI TEKNIS

 Untuk setiap pengajuan pembayaran angsuran Kontraktor harus melampirkan


foto kemajuan pekerjaan sesuai kontrak (diambil 1 titik bidik).

A.1.10. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT SERTA GAMBAR


A.1.10.1. Uraian
 Peraturan dan syarat-syarat teknis pelaksanaan ini bersama dengan gambar
kerjanya digunakan sebagai pedoman dasar ketentuan dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
 Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan pada
peraturan dan syarat-syarat teknis pelaksanaan.
 Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dengan hal di atas, maka
Kontraktor menanyakan secara tertulis kepada perencana/Direksi. Kontraktor
diwajibkan mentari keputusan perencana / Direksi dalam hal menyangkut
masalah tersebut diatas.
 Ukuran yang berlaku adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka yang
terdapat di dalam gambar terbaru dengan skala terbesar serta tidak
memperkenankan mengukur gambar berdasar skala gambar.
 Jika terdapat kekurangan penjelasan dalam gambar kerja atau diperlukan
gambar tambahan/ gambar detail maka Kontraktor harus dapat membuat gambar
tersebut dan dibuat 3 (tiga) rangkap atas biaya Kontraktor, sebelum dilaksanakan
harus mendapat jin dari Direksi

A.1.10.2. Penjelasan Perbedaan Gambar


 Kontraktor diwajibkan melaporkan setiap ada perbedaan ukuran diantara
gambar-gambar :
 Gambar kerja arsitektur dengan gambar struktur maka yang dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur dalam jenis dan
kualitas bahan/kontruksi bangunan adalah gambar struktur.
 Gambar kerja arsitektur dengan gambar mekanikal maka dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur dalam hal ukuran
kualitas dan jenis bahan/ kontruksi adalah gambar mekanikal. Demikian halnya
dengan gambar kerja pembangunan gedung.
 Gambar kerja arsitektur dengan gambar kerja electrical maka dipakai sebagai
pegangan dalam ukuran fungsional ialah gambar arsitektur dan dalam hal ukuran
kualitas dan jenis bahan adalah gambar electrical.
 Tidak dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor memperbaiki sendiri perbedaan-
perbedaan tersebut diatas. Akibat dari kelalaian Kontraktor, hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

A.1.10.3. Gambar Pelelangan (Tender Drawing)


Gambar-gambar dimaksudkan sebagai gambar yang akan dilaksanakan dan yang
termasuk didalam kontrak. Untuk dimensi atau detail yang lain, kontraktor harus
mengecek danmenyesuaikan dengan gambar-gambar yang lain, baik sipil maupun
arsitektur.

A.1.10.4. Gambar Pelaksanaan


 Kontraktor harus membuat gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan dilapangan
(Shop drawing). Gambar-gambar tersebut harus dibuat berdasarkan gambar-
gambar pelelangan dan penjelasan pekerjaan yang diberikan.
 Sebelum gambar-gambar pelaksanaan disetujui oleh pihak Direksi Lapangan,
Kontraktor tidak diperbolehkan memulai pekerjaan dilapangan.
 Gambar-gambar pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat ditentukan oleh
Direksi Lapangan. Banyaknya gambar-gambar yang disampaikan kepada pihak
Direksi Lapangan harus sesuai dengan kontrak

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 10
SPESIFIKASI TEKNIS

 Kontraktor harus memberikan waktu yang cukup kepada Direksi Lapangan untuk
meneliti gambar-gambar pelaksanaan.
 Persetujuan terhadap gambar-gambar pelaksanaan bukan berarti pemberian
garansi terhadap dimensi-dimensi yang telah dibuat oleh kontraktor dan tidak
melepaskan tanggung jawab kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan.

A.1.10.5. Gambar-Gambar Yang Berubah Dari Rencana


 Gambar kerja hanya dapat berubah dengan perintah tertulis Pemilik Kegiatan
berdasarkan pertimbangan dari Direksi Lapangan.
 Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh Pemilik Kegiatan, yang jelas memperlihatkan perbedaan
antara Gambar Kerja dan Gambar Perubahan Rancangan.
 Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya
(gambar asli) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor.
 Gambar perubahan yang disetujui oleh Pemilik Kegiatan / Direksi Lapangan
kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.

A.1.10.6. Gambar Sesuai Dengan Instalasi


 Sesudah pekerjaan instalasi selesai, kontraktor harus membuat dan
menyerahkan gambargambar yang sesuai dengan instalasi.
 Gambar-gambar tersebut harus memberikan informasi yang lengkap mengenai
instalasi secara keseluruhan untuk memudahkan pemeliharaan dan operasi dari
instalasi yang telah terpasang .
 Gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi Lapangan untuk
diperiksa dan sesudah mendapat persetujuan barulah gambar-gambar tersebut
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
 Banyaknya gambar yang harus diserahkan adalah sebagai berikut :
 3 ( tiga ) set gambar-gambar cetakan.
 1 (satu) set gambar-gambar yang bisa diproduksi ( reprodukcible copy )

A.1.11. INSTRUKSI UNTUK SISTEM INSTALASI


A.1.11.1. Umum
 Sesudah pekerjaan instalasi selesai dan berjalan dengan baik, Kontraktor
diharuskanmenyediakan tenaga yang cakap untuk memberi pelajaran / training
kepada operator-operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas guna untuk
Pemeliharaan.
 Sesudah pekerjaan instalasi selesai, Kontraktor diwajibkan pula menyerahkan
dokumen yang berisi cara operasi maupun cara pemeliharaan dari sistem
instalasi. Dokumen ini harus disetujui dahulu oleh Direksi Lapangan sebelum
diserahkan kepada Pemberi Tugas. Banyaknya dokumen yang diserahkan
kepada Pemberi Tugas adalah 3 (tiga) set.

A.1.11.2. Pemeliharaan Dan Masa Pemeliharaan Sistem Instalasi


 Kontraktor diharuskan menyediakan tenaga yang cakap guna keperluan
pemeliharaan terhadap instalasi yang telah selesai dipasang dan termasuk di
dalam kontrak selama masa pemeliharaan dihitung dari masa penyerahan
instalasi kepada Pemberi Tugas .
 Kontraktor harus bersedia datang sewaktu-waktu jika terjadi problem atau
kerusakan serta memperbaiki problem tersebut dengan segera. Semua
pekerjaan perbaikan tersebut harus menjadi tanggung jawab kontraktor kalau
disebabkan kualitas pekerjaan maupun kualitas material yang jelek.
 Kontraktor harus mengadakan pengecekan berkala terhadap instalasi yang telah
berjalan dan membuat catatan yang perlu guna pemeliharaan dari sistem
instalasi tersebut.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 11
SPESIFIKASI TEKNIS

A.1.11.3. Pemeriksaan
 Kontraktor harus melaksanakan testing terhadap sistem yang telah selesai
dipasang baik secara sebagian maupun secara keseluruhan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku atau yang ditentukan spesifikasi.
 Jika sesuatu sistem instalasi yang termasuk dalam kontrak yang lain diadakan
pengetesan dan hal ini menyangkut pula pekerjaan dari salah satu kontraktor
maka wakil-wakil dari kontraktor yang bersangkutan harus hadir dan
menyaksikan jalannya pengetesan tersebut dan kalau perlu memberikan saran-
saran.
 Kontraktor harus mengadakan pengecekan dimana Pihak Direksi Lapangan hadir
dan Pihak Direksi akan menentukan apakah testing yang dilakukan cukup baik
atau harus diulang kembali. Kontraktor harus menanggung segala perongkosan
yang timbul.
 Kontraktor harus memberikan hasil-hasil testing kepada Direksi Lapangan. Hasil-
hasil test akan dipakai untuk menentukan apakah sistem instalasi yang telah
dipasang berfungsi sebagaimana mestinya.

A.1.12. PEMBERSIHAN
Kontraktor harus berusaha bahwa tempat bekerja selalu bersih dari sampah-sampah.
Pada waktu tertentu dan pada waktu pekerjaan telah selesai. Kontraktor harus
membuang sampah-sampah sebagai hasil pekerjaan ketempat diluar Kegiatan atau
tempat yang telah ditunjuk oleh Direksi Lapangan.

A.1.13. PERLINDUNGAN TERHADAP BARANG-BARANG DAN INSTALASI.


 Kontraktor harus melindungi semua barang-barang dan instalasi yang ada
terhadap kerusakan- kerusakan maupun terhadap pencurian yang mungkin
timbul.
 Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap barang-barang maupun instalasi
sampai diserahkan kepada Pemberi Tugas.

A.1.14. BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN.


A.1.14.1. Umum
 Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan berikut :
 Mematuhi standar dan spesifikasi yang digunakan.
 Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi spesifikasi lain yang
dikeluarkan atau yang disetujui secara tetulis oleh Direksi Teknik.
 Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat
harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
 Penyerahan
 Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan satu daerah
galian untuk suatu bahan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
Teknik contohcontoh bahan untuk mendapatkan persetujuan, contoh tersebut
harus disertai informasi mengenai sumber, lokasi sumber dan setiap
klarifikasi lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi
persyaratan persyaratan spesifikasi.
 Kontraktor harus menyelenggarakan, menempatkan, memperoleh dan
memproses bahan-bahan alam yang sesuai dengan spesifikasi ini serta harus
memberitahu Direksi Teknik paling sedikit 30 hari sebelumnya atau suatu
jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara tertulis bahwa
bahan tersebut dapat digunakan alarm pekerjaan. Laporan ini berisi semua

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 12
SPESIFIKASI TEKNIS

informasi yang diperlukan. Persetujuan sebuah sumber tidak berarti semua


bahan bahan dalam sumber tersebut disetujui.
 Dalam kasus bahan bahan semen, baja dan kayu struktural serta bahan
bahan buatan pabrik lainnya, sertifikat uji pabrik pembuat diperlukan sebelum
persetujuan dari Direksi Teknik diberikan. Direksi Teknik memberikan
persetujuan ini secara tertulis.

A.1.14.2. Sumber Bahan-bahan


 Sumber-sumber
 Lokasi sumber bahan yang mungkin dapat digunakan yang diperlihatkan
dalam dokomen atau yang diberikan Direksi Teknik, disediakan sebagai satu
petunjuk saja. Adalah tanggung jawab kontraktor untuk mengadakan
identifikasi dan memeriksa kecocokan semua sumber-sumber bahan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan persetujuan
Direksi teknik.
 Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan lindung
atau dalam daerah ayan mudah terjadi longsoran atau erosi.
 Kontraktor akan menentukan beberapa banyak peralatan dan pekerjaan yang
diperlukan buntu memproduksi bahan-bahan tersebut memenuhi spesifikasi
ini. Direksi Teknik akan menolak atau menerima bahan dari sumber-sumber
bahan atas dasar persyaratan kualitas yang ditentukan dalam kontrak.
 Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan menimbulkan
erosi atau longsor tanah, hilangnya tanah produktif atau secara lain
berpengaruh negatif terhadap daerah sekelilingnya.
 Persetujuan
 Pemesanan bahan-bahan akan dilakukan jika Direksi Teknik telah
memberikan persetujuan untuk menggunakannya. Bahan-bahan tidak boleh
digunakan untuk maksud-maksud lain dari pada yang telah disetujui oleh
Direksi Teknik.
 Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas yang
telah disetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut dan minta
diganti.

A.1.14.3. Penyimpanan Bahan


 Umum
 Bahan-bahan harus disimpan dengan cara sedemikian rupa sehingga bahan-
bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya dilindungi, dan sedemikian
sehingga bahan tersebut selalu siap digunakan serta dengan mudah dapat
diperiksa oleh Direksi Teknik.
 Penyimpanan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika telah
diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.
 Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas
pengaliran air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh
bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan alas dasar
pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan
bahan-bahan sejenis harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.
 Penumpukan Agregat
 Agregat batu harus ditumpuk dalam cara yang disetujui sedemikian sehingga
tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai. Tinggi tumpukan
maksimum adalah lima meter.
 Masing-masing jenis berbagai agregat harus di tumpuk secara terpisah atau
dipisahkan dengan partisi kayu.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 13
SPESIFIKASI TEKNIS

 Penempatan tumupukan material dan peralatan, harus di tempat-tempat yang


memadai serta tidak boleh menimbulkan kemacetan lalu lintas dan
membendung lintasan air.
 Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada jalan-jalan
angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta penumpukan material lainnya.
Khususnya selama musim kering.
 Penanganan dan penyimpanan semen
 Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat pekerjaan
supaya semen tidak menjadi basah atau kantong semen menjadi rusak.
 Di lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang kedap air,
dengan rapih dan secara sistematis menurut jatuh temponya, sehingga
penggunaan (kosumsi) semen dapat diatur serta semen tidak berada terlalu
lama dalam penyimpanan.
 Biasanya batas waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi beton tidak
boleh lebih dari 3 bulan. Direksi Teknik secara teratur akan memeriksa semen
yang disimpan di lapangan dan tidak akan mengizinkan setiap semen
digunakan bila didapati dalam kondisi telah mengeras.
 Bahan-Bahan yang Ditumpuk di Pinggir Jalan
 Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk
menumpuk bahan-bahan di pinggir jalan dan semua tempat yang dipilih harus
keras, tanah dengan drainase yang baik, rata dan kering serta sama sekali
tidak boleh melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut
dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu lintas.
 Tempat penumpukan harus dibersihkan dari semak-semak dan sampah, dan
bila perlu tanah tersebut diratakan dengan motorgrader.
 Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran mal dengan
sumbu memanjang, tumpukan tersebut biasanya sejajar garis tengah jalan.

A.1.15. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR


Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan pekerjaan harus diadakan
oleh Kontraktor termasuk pemasangan sementara kabel-kabel, meteran, upah dan
tagihan serta pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban
Kontraktor.
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan bila memungkinkan didapat dari
sumber air yang sudah ada di lokasi pekerjaan. Kontraktor harus memasang pipa-pipa
untuk mengalirkan air dan membongkar kembali bila pekerjaan sudah selesai. Biaya
untuk mengadakan air kerja tersebut adalah beban Kontraktor.
Kontraktor tidak diperbolehkan menyambung dan mengisap air dari saluran induk,
lubang penyedot (tap point), reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu mendapat
izin tertulis dari Pemilik Kegiatan/Direksi Lapangan.

A.1.16. I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan memasang iklan dalam bentuk apapun di lapangan kerja atau
di tanah yang berdekatan tanpa ijin dari pemilik Kegiatan / direksi lapangan.

A.1.17. JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA


Pemakaian jalan masuk ketempat pekerjaan menjadi tanggung jawab pihak Kontraktor
da disesuaikan dengan kebutuhan Kegiatan tersebut.
Kontraktor diwajibkan untuk membersihkan kembali jalan masuk pada waktu
penyelesaian dan memperbaiki segala kerusakan yang diakibatkan dan menjadi
beban Kontraktor .

A.1.18. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN LAMA DAN MILIK UMUM

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 14
SPESIFIKASI TEKNIS

Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas


segala kerusakan akibat operasi pelaksanaan pekerjaan terhadap bangunan yang
ada, utilitas, jalan, saluran dan lain-lain yang ada dilingkungan pekerjaan.
Kontraktor juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas
perlengkapan umum seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang
disebabkan oleh operasi Kontraktor.
Segala biaya untuk pemasangan kembali beserta perbaikan-perbaikannya adalah
menjadi beban Kontraktor.

A.1.19. KECELAKAAN DAN KESEHATAN


 Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung menjadi
beban Kontraktor.
 Sehubungan dengan pasal ini, Kontraktor diwajibkan menyediakan kotak P3K
terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang Petugas yang telah terlatih
dalam soal –soal mengenai pertolongan pertama.
 Terhadap kecelakaan – kecelakaan yang timbul akibat bencana alam, segala
perongkosannya menjadi beban Kontraktor.
 Kebakaran-kebakaran yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
 Sehubungan dengan butir –butir diatas pada Kontraktor diwajibkan menyediakan
alat pemadam kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam bak kayu,
galah – galah secukupnya serta pemeliharaannya.
 Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.
 Sejauh tidak disebutkan dalam Rencana Kerja dan Syarat ini maka Kontraktor
harus mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh Jawatan
/Instansi Pemerintah C.Q. Undang– undang Kesehatan Kerja dan lain
sebagainya termasuk semua perubahan – perubahan yang hingga kini tetap
berlaku.

A.1.20. PENGAMANAN LOKASI PEKERJAAN


Setelah Kontraktor mengetahui batas – batas daerah Kerja dan lain-lainnya
sebagaimana diuraikan dalam pasal –pasal dimuka maka Kontraktor bertanggung
jawab penuh atas segala sesuatu yang ada didaerahnya ialah mengenai :
 Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/ kecorobohan yang sengaja
ataupun tidak.
 Penggunaan sesuatu yang keliru / salah.
 Kehilangan –kehilangan bagian alat – alat / bahan – bahan yang ada
didaerahnya.
 Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut diatas Kontraktor harus
melaporkan kepada Pemilik Kegiatan / Direksi Lapangan dalam waktu paling
lambat 24 jam untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
 Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut diatas, diharuskan mengadakan
pengamanan antara lain : penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara
dan sebagainya.

A.1.21. PENEMUAN BENDA KUNO DAN FOSIL


Penemuan dilapangan pekerjaan seperti fosil, barang kuno, tulang belulang dan
barang berharga lainnya agar diserahkan kepada pihak yang berwajib melalui Pemilik
Kegiatan. Pada waktu penemuan benda-benda tersebut, Kontraktor wajib segera
mengambil tindakan sebagai berikut :
 Berusaha sebaik-baiknya agar tidak mengganggu benda-benda tersebut,
penggalian atau pemindahan atau dihindarkan atau dicegah.
 Mengambil langkah yang perlu untuk melindungi benda itu dalam keadaan dan
posisi waktu ditemukan.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 15
SPESIFIKASI TEKNIS

 Melaporkan penemuan tersebut pada Pemilik Kegiatan secara tertulis dengan


menjelaskan secara tepat lokasi penemuan tersebut.

A.1.22. PEMERIKSAAN PEKERJAAN


 Sebelum memulai pekerjaan lanjutan, Kontraktor diwajibkan memintakan
persetujuan kepada Direksi Teknik.
 Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam, ( dihitung dari jam
diterimanya Surat Permohonan Pemeriksaan), tidak dipenuhi oleh
Konsultan/Direksi Teknik, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan
bagian yang seharusnya diperiksa, dianggap telah disetujui Direksi Teknik. Hal
ini dikecualikan bila Direksi Teknik minta perpanjangan waktu.
 Bila kontraktor melanggar ayat 1 Pasal ini Direksi Teknik berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan Kontraktor.

B. SYARAT- SYARAT KHUSUS


B.1. RINGKASAN PEKERJAAN
B.1.1.URAIAN PEKERJAAN YANG TERMASUK DALAM SPESIFIKASI
Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua dari pekerjaan yang berikut ini :
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
A.2 PEKERJAAN TANAH DAN HALAMAN

B. PEKERJAAN LANTAI 1
B.1 PEKERJAAN PONDASI
B.2 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON
B.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN
B.4 PEKERJAAN PLESTERAN
B.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING
B.6 PEKERJAAN PINTU JENDELA
B.7 PEKERJAAN PENGECATAN
B.8 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG
B.9 PEKERJAAN MEKANIKAL

C. PEKERJAAN LANTAI ATAP


C.1 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON LANTAI ATAP
C.2 PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM LANTAI ATAP
C.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN LANTAI ATAP
C.4 PEKERJAAN PLESTERAN LANTAI ATAP
C.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING LANTAI ATAP
C.6 PEKERJAAN PLAFOND LANTAI ATAP
C.7 PEKERJAAN PENUTUP ATAP LANTAI ATAP
C.8 PEKERJAAN PENGECATAN LANTAI ATAP
C.9 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG LANTAI ATAP
C.10 PEKERJAAN MEKANIKAL LANTAI ATAP

B.2. PERATURAN TEKNIS KHUSUS DAN SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan harus diselesaikan menurut dan sesuai :
 Peraturan dan Syarat-syarat yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat –
syarat ini.
 Gambar –gambar bestek , Detail dan Instalasi.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 16
SPESIFIKASI TEKNIS

 Perubahan – perubahan dan penambahan yang tercantum dalam Berita Acara


Aanwijzing.
 Gambar-gambar kerja yang dibuat oleh Kontraktor pada waktu pekerjaan
berlangsung dan telah mendapat persetujuan dari Direksi / Pimpinan Kegiatan.
 Petunjuk-petunjuk dan keterangan yang diberikan Direksi pada pada waktu
pelaksanaan.

B.2.1.DASAR UKURAN TINGGI DAN UKURAN-UKURAN POKOK


Sebagai dasar peraturan tinggi lantai dasar 0,00 (titik duga) dipakai tinggi pada denah
bangunan yang akan dilaksanakan. Selanjutnya titik ditentukan secara Permanen dan oleh
Kontraktor diberi tanda jelas dengan noit beton yang kokoh dan baru boleh dibongkar setelah
pekerjaan selesai untuk penyerahan pertama. Ukuran – ukuran tinggi ini diambil diatas
ketinggian sumbu jalan dimuka bangunan.
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail tertera pada gambar Bestek dan Detail
Kontraktor hendaknya meneliti kembali ukuran – ukuran tersebut . Jika ada perbedaan dan
ketidak cocokan.
Kontraktor melapor / membicarakan dengan Direksi dan Pimpinan Kegiatan. Kontraktor harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Ukuran yang tertera pada gambar kontruksi beton harus disesuaikan dengan
ukuran jadi.

B.2.2.PENGUKURAN DAN PAPAN BOWPLANK


 Kontraktor wajib meneliti ukuran-ukuran dilapangan dan melaporkan segala
sesuatu kepada Direksi.
 Pemasangan Patok –patok untuk menentukan situasi harus dilakukan bersama
dan atas persetujuan Direksi.
 Segala pekerjaan pengukuran persiapan (Uitzet) adalah tanggung jawab
Kontraktor.
 Pengukuran – pengukuran sudut siku, ketinggian peil, panjang lebar dapat
menggunakan teropong, waterpass, theodolit, prisma penyiku dan lain-lain.
Pengukuran siku dengan benang secara prinsip segitiga phitagoras hanya
dibolehkan pada bagian-bagian yang kecil dan tidak penting saja.
 Ketidak cocokan yang mungkin ada dilapangan antara gambar dan kenyataan
harus segera dilaporkan kepada Direksi.
 Pekerjaan pemasangan bowplank adalah termasuk pekerjaan Kontraktor dan
harus dibuat dari kayu, tidak diperkenankan menggunakan bambu
 Pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum papan bowplank dipasang, tinggi dasar
(0,00), sumbu sumbu dinding dan sumbu-sumbu kolom ditetapkan dengan
persetujuan Direksidan Pemimpin Kegiatan.

B.2.3.PEKERJAAN GALIAN TANAH


B.2.3.1.Umum
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan galian tanah akan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
 Tahapan untuk mendapatkan peil yang sesuai dengan peil permukaan lantai
yang tertera dalam gambar.
 Konstruksi Pondasi.
 Bak septic tank.
 Pekerjaan galian tanah yang nyata-nyata diperlihatkan pada gambar.
 Pekerjaan seksi lain yang berkaitan.
 Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok.
 Pengukuran dan papan bangunan.

B.2.3.2.Bahan
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 17
SPESIFIKASI TEKNIS

Tidak ada bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini.

B.2.3.3.Pelaksanaan :
 Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalamankedalaman yang disyaratkan atau ditentukan dan diindikasikan dalam
gambar dengan cara yang sedemikian rupa, sehingga persyaratan dari pekerjaan
selanjutnya terpenuhi.
 Galian mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan dan bahan lain yang
dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Galian untuk pondasi harus mempunyai lebar yang cukup untuk membangun
maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, dan juga untuk
mengadakan pembersihan.
 Jika terdapat air menggenang dalam parit/galian pondasi harus dipompa keluar,
sehingga pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan
kering.
 Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit / galian pondasi harus digali
dan ditimbun kembali dengan material yang disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik,
disiram air dan dipadatkan.
 Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan
cukup lebar untuk bekerja dengan leluasa.
 Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka
kelebihan dari pada galian harus diurug kembali dengan material yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi beban
kontraktor.
 Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar, penggalian harus dilanjutkan/diperbesar
atau diubah sampai disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik.
 Lapisan atau hasil galian daerah pembangunan yang dapat dipakai kembali akan
ditimbun ditempat yang ditunjuk untuk digunakan dalam pekerjaan landscaping.
 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan galian dijumpai akar-akar/bahan-bahan yang
bisa lapuk pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar, maka akar-
akar/bahan-bahan tersebut harus diangkat dan diurug dengan material yang
disetujui oleh Direksi/Direksi Teknik sampai padat.

B.2.4.PEKERJAAN URUGAN
B.2.4.1.Umum
 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan mencakup tetapi tidak terbatas pada :
 Urugan pasir di bawah pondasi
 Urugan tanah di bawah lantai
 Urugan pasir di bawah lantai
 Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan
 Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
 Pengukuran dan papan bangunan
B.2.4.2.Bahan
 Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal digolongkan
dalam klasifikasi A-2-7 (Pasir lanauan atau lempungan).
 Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-
1-b (Fragmen batuan kerikil dan pasir)
 Khusus untuk urugan pasir pada pipa sanitasi dan pipa air bersih dan urugan
pasir pada peresapan, material yang digunakan adalah material yang
digolongkan dalam klasifikasi A- 3 (Pasir halus)

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 18
SPESIFIKASI TEKNIS

 Seluruh material yang digunakan harus bebas dari kandungan garam-garaman


yang berlebihan

B.2.4.3.Pelaksanaan :
 Urugan tanah dan pasir dilaksanakan di bawah lantai seperti tertera pada
gambar, dan pelaksanaannya harus lapis demi lapis dengan batas maksimum 30
cm untuk hamparan setiap lapisan. Dalam setiap lapisannya, urugan harus
dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui sampai dicapai tingkat kepadatan
lapangan yang cukup baik, sesuai dengan petunjuk Direksi Teknik.
 Seluruh bagian bangunan yang direncanakan harus ditimbun sampai mencapai
ketinggian yang ditentukan, dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup
baik, bebas dari sisasisa rumput, akar-akar dan lain-lainnya serta dapat
mencapai nilai CBR minimal 4 % rendam air. Dalam hal ini harus mengikuti
petunjuk-petunjuk Direksi Teknik.
 Untuk pekerjaan penimbunan kembali dibawah atau disekitar bangunan dan
perkerasan harus sesuai dengan gambar rencana.
 Pengurugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan dengan
menggunakan alat pemadat sehingga minimal sama dengan keadaan tanah
sebelum digali.
 Pekerjaan penimbunan kembali harus disertai dengan pekerjaan pemadatan,
Diana dalam proses pemadatan tersebut kadar air optimum harus dipertahankan
(jika kondisi urugan terlalu kering, harus ditambahkan dengan air/disiram)
 Urugan tanah harus dilaksanakan setelah urugan kembali dari parit / galian
pondasi kaki kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.

B.2.5.PASANGAN DINDING
B.2.5.1.Dinding bata ringan
B.2.5.1.1.Umum
 Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pemasangan untuk semua
pasangan bata pada bak air dan pasangan bata ringan pada dinding bangunan
seperti yang tertera pada gambar, pelaksanaan pemasangannya harus benar-
benar mengikuti garis-garis ketinggian dan bentuk-bentuk yang terlihat pada
gambar dan disebutkan dalam spesifikasi ini.
 Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
 Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
 Pengukuran dan papan bangunan.

B.2.5.1.2.Bahan
 Batu bata ringan yang digunakan bata citicon / setara. lokal dengan kualitas
terbaik yang disetujui Perencana/Konsultan Management Konstruksi, siku dan
sama ukurannya 10x20x40.
 Plasteran dinding menggunakan MU-301, PM-200 dengan acian dinding MU-
200,PM-300 atau setara.

B.2.5.1.3.Pelaksanaan
 Pasangan batu bata ringan, dengan menggunakan aduk MU-300, PM-100 atau
setara.
 Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 19
SPESIFIKASI TEKNIS

 Pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan MU-301, PM-200


harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta
dibersihkan.
 Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci
atau di pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar
dalam dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan MU-
200, PM-300 atau pemasangan keramik dinding.
 Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 8-
10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
 Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan
kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan
tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi
beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik
pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
ringan sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang bata ringan yang patah 2 (dua) melebihi dari 2
%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
 Pasangan bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish
setebal 13 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan
pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

B.2.6.PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN BETON


B.2.6.1.1.Umum
 Lingkup pekerjaan
 Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran dan kebutuhan persyaratan yang
tercantum dibawah ini :
 Untuk semua plesteran dinding bata ringan.
 Plesteran kedap air (traasram).
 Untuk semua plesteran bata ringan
 Pekerjaan seksi lain yang berkaitan.
 Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok.
 Pengukuran dan papan bangunan.
 Pasangan Bata.
 Setelah dinding bata ringan terpasang sampai atas, pekerjaan selanjutnya
adalah melakukan pelapisan penutup dinding bata ringan dengan menggunakan
semen instan type plasteran. Pelapisan semen instan ini dilakukan dengan
diplester untuk dinding bata ringan bagian dalam dan luar. Sebaiknya saat
memulai suatu pekerjaan plesteran hendaknya dinding batu bata ringan disiram
terlebih dahulu dengan air agar semen instan plesteran cepat menempel di
dinding. Setelah seluruh dinding diplester, diamkan 1 x 24 jam (tanpa
membutuhkan waktu beberapa hari) agar kadar airnya cepat hilang. Pekerjaan
plester itu biasanya dilakukan pada bidang dinding bata ringan dan pada bagian
atas pondasi (trasram/semenram). Pekerjaan trasram untuk mencegah agar kaki
tembok tidak mengisap lembab (air) dari tanah.
 Saat ini banyak dipasangi balok beton bertulang (sloof) dengan maksud untuk
meratakan beban bangunan yang diterima oleh pondasi yang sekaligus berfungsi
sebagai trasram.
 Syarat-Syarat Plesteran Tembok Dinding Bata Ringan :
 Tembok dinding bata ringan yang akan diplester harus datar.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 20
SPESIFIKASI TEKNIS

 Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan sapu lidi dan
dibersihkan dengan air tawar (air minum).
 Tebal lapis plester dengan semen instan hanya 8 mm – 10 mm
 Adukan yang dipakai : semen instan type plasteran dan hanya perlu
ditambahkan air secukupnya tanpa material lainnya seperti pasir dan lain-
lainnya.

B.2.6.1.2.Peralatan dan bahan yang di butuhkan.


 Mortal ( semen-pasir-kapur-additive ) yang sudah jadi satu dalam kemasan ex-
Premium plester-PM 200 Ready mix plester bata ringan atau setara.
 Timba 2 pcs.
 Cetok.
 Roskam ( kasut ) yang terbuat dari steel ( baja ) atau pvc bisa juga yang dari
kayu.
 Kertas bekas bungkus semen.
 Kuas ukuran 3 dim.

B.2.6.1.3.Pelaksanaan Memplester Tembok Dinding Bata Ringan :


 Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petakpetak).
 Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala menonjol .± 3
cm dari bidang tembok, untuk merentangkan benang.
 Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang menempel pada
benang, maka temboknya harus dipahat dulu supaya didapat plester sama tebal
dan rata.
 Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang dibuat plester
utama yang berhimpit dengan benang-benang tadi, sebagai standar tebal plester.
 Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter. Setelah ini
selesai, benang dapat dilepas.
 Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan, kemudian digores
dengan penggaris besar dan lurus mulai dari bawah ke atas untuk memperoleh
bidang yang rata.
 Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan sudut siku (
= 90°) dan ini harus diplester.

B.2.7.PEKERJAAN BESI NON STRUKTURAL


B.2.7.1.Lingkup pekerjaan
 Pekerjaan ini Meliputi penyedian secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pemasangan besi yang
dilaksanakan dibengkel pada tahap pra konstruksi termasuk alat bantu dan alat
angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Mengutamakan keselamatan kerja dengan menyediakan peralatan keselamatan
dan keamanan kerja.

B.2.7.2.Bahan dan ketentuan umum


 Pekerjaan baja non struktural antara lain :
 sunsreen pelat besi ukiran tebal 5 mm+ finishingatau sesuai gambar.
 Pelaksanaan dan pekerjaan rangka baja dan hasilnya harus bermutu baik,
dimana semua pekerjaan harus bebas dari puntiran dan tekanan khusus
hubungan terbuka.
 Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam
pemasangan tidak memerlukan bahan pengisi / tambahan, kecuali yang
tercantum dalam gambar untuk maksud tersebut.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 21
SPESIFIKASI TEKNIS

 Kontraktor wajib membuat shop drawing yang menggambarkan detail hubungan-


hubungan dengan sambungan-sambungan penguatan, pelubangan,
penyambungan dan pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-
ukuran. Kontraktor harus memeriksa kualitas bahan yang dipakai terhadap
dimensi yang ditunjukkan dalam gambar rencana, apakah memenuhi ketentuan
struktur dan ketahanan, semua detail harus dilaksanakan dengan teliti sesuai
dengan gambar kerja.
 Syarat umum pekerjaan kontruksi baja harus mempedomani peraturan konstruksi
baja yang berlaku di Indonesia (PPBBI 1983).
 Bahan kontruksi baja yang digunakan harus bahan yang masih baru dan bukan
barang bekas dan memjenuhi standard PPBBI 1983, JIS dan DIB atau
mendapatkan persetujuan dari konsultan supervisi.

B.2.7.3.Persyaratan Pra-Konstruksi
 Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat
sambung pada setiap titik buhul.
 Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
B.2.7.4.Persyaratan Pelaksanaan
Pembuatan dan pemasangan rangka dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan
baja sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
 Sebelum dipasang besi harus dicat dengan cat anti karat sesuai spesifikasi.
 Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
 Perakitan rangka harus dilakukan dengan presisi dan pemasangan sekrup
dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
 Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan sementara sesuai dengan desain
sistem rangka.
 Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak
meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan (bila ada).

B.2.7.5.Pengujian dan pemeriksaan


 Konsultan supervisi maupun direksi berhak sewaktu-waktu melakukan
pemeriksaan pekerjaan rangka, apabila hasil pemeriksaan tersebut kurang baik
maka harus diperbaiki ataupun diganti.
 Direksi atau konsultan supervisi berhak meminta pengujian bahan yang dicurigai,
atas beban biaya kontraktor.

B.2.7.6.Pelaksanaan Pekerjaan di lapangan:


 Pemasangan rangka harus dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman.
 Semua titik/titik tumpu harus dibentuk dengan rapi dan kemudian diberi paku
khusus kerangka baja atau las, sesuai gambar.
 Semua bekas potongan rangka atap baja harus dibersihkan dengan kuas sampai
bersih dan dicat agar terhindar dari korosi.
 Khusus pertemuan batang vertikal dan horizontal harus diberi paku khusus
minimal 2 paku dan dipaku dengan baik menggunakan alat/mesin.
 Seluruh pemakuan dilarang keras menggunakan martil dan harus dengan alat
mesin (self drilling screw).
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 22
SPESIFIKASI TEKNIS

 Alat pemotong bahan harus menggunakan alat mesin pemotong khusus dan
tidak diperbolehkan dengan menggunakan gergaji.
 Kontruksi rangka atap harus terpasang rapih dan kuat sesuai dengan gambar
kerja.
 Kontraktor harus memberikan jaminan kepada direksi teknis bahwa rangka
sudah terpasang dengan rapi, kuat dan sudah sesuai dengan gambar kerja.
 Segala biaya yang timbul akibat kelalaian pekerja, kerusakan bahan dan
peralatan dan resiko lainnya menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.

B.2.8.PEKERJAAN BETON PRAKTIS


B.2.8.1.Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain
sehubungan dengan pekerjaan kolom praktis dan bagian lain sesuai dengan gambar-
gambar dan persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain.

B.2.8.2.Bahan-bahan
Bahan-bahan / material yang digunakan berupa agregat kasar, agregat halus, PC, dan
sebagainya sesuai dengan yang dipakai pada beton konstruksi. Demikian juga
mengenai cara penyimpanan.

B.2.8.3.Ukuran
Terlampir dalam gambar kerja

C. PEKERJAAN BETON
C.1. PEKERJAAN BETON STRUKTUR
C.1.1.Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton biasa, beton bertulang
dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan pekerjaan-pekerjaan
lain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan
 Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
 Bahan-bahan dan penyimpanan
 Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok
 Pengukuran dan papan bangunan

C.1.2.Bahan
 Agregat
 Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus,
berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan
pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.
 Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum di antara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan
cetakan (acuan).
 Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh
partikel lolos saringan 4,75 mm.
 Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organik dan jika
dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan organik
menggunakan standar SNI 03-2816.1-1992. Setiap agregat yang gagal pada Test
warna, harus ditolak.
 Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah
akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi
gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung dan lanau tidak boleh lebih dari
3 % perbandingan berat.
 Semen
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 23
SPESIFIKASI TEKNIS

 Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai
dengan SK SNI T-15 1991, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila
diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan
dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi
persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka
tidak boleh dipakai untuk campuran.
 Kontraktor harus mengusahakan agar untuk pelaksanaan pekerjaan beton ini hanya
menggunakan satu merk semen saja.
 Semen ini harus dibawa ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
 Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak
terkena air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air),
dan penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.
 Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 meter. Semen yang rusak atau tercampur
apapun tidak boleh dipakai
 Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SK SNI T-15 1991.
 Zat Tambahan
Ditiadakan
 Tulangan (khusus untuk beton bertulang)
 Tulangan baja untuk beton harus batang besi beton polos TS24 dan besi beton ulir
TS35 dan TS40,wire-mesh ulir M-8 menggunakan tipe dengan electrically welded wire-
mesh, dan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam ASTM A 185, sesuai dengan SK
SNI T-15 1991 seperti ditunjukan dalam gambar-gambar.
 Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja
yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokan lagi untuk
dipakai tanpa persetujuan Direksi.
 Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi
persyaratan, sehingga bebas dari kontaminasi langsung dengan udara/ tanah lembab,
aspal, Lie (minyak) dan gemuk.
 Besi untuk tulangan beton ini penyimpanannya harus dikelompokkan berdasarkan
ukuran masing- masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam SK-SNI-T15 1991-
03 yang dinyatakan dengan mutu fy 240 MPa, sesuai dengan keterangan pada
gambar perencanaan.
 Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis
tengah minimal 1 mm.
 Bekisting
 Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III
 Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan struktural
selama proses pengecoran dan perawatan beton.
 Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran 5 x 7 cm diperkuat dengan papan
tebal 2 cm dan balok 5 x 10 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi
dalamnya dilapisi seng plat BJLS 22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi struktur,
atau plywood 9 mm, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi Teknik.
Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan
bekisting secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi Direksi Teknik.
 Syarat-syarat bekisting yang harus dipenuhi :
 Tidak akan mengalami deformasi, sehingga bekisting harus cukup tebal dan terikat
kuat.
 Harus kedap air dengan menutup semua celah-celah secara mekanis atau dengan
bahan-bahan kimia.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 24
SPESIFIKASI TEKNIS

 Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dalam bekisting
 Permukaan bekisting harus rata dan licin serta diberi releasing agent yang disetujui
oleh Direksi/Direksi Teknik (bila ada).
 Ukuran jarak disesuaikan dengan rencana dalam gambar.
 Tiang-tiang cetakan harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baik. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan
yang tidak disokong ke arah samping.
 Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama
terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama pengecoran
seperti getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.
 Adukan
 Untuk semua pekerjaan konstruksi dan pekerjaan beton utama, perbandingan-
perbandingan bahan untuk perencanaan campuran harus ditentukan menggunakan
cara yang ditetapkan dalam SNI T-15-1991-03 dengan gradasi yang sesuai.
 Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan mengadakan pengujian campuran percobaan yang
disaksikan oleh Direksi Teknik, menggunakan peralatan jenis yang sama seperti yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan campuran percobaan akan diperlakukan
dapat di terima, asalkan hasil-hasil pengujian memuaskan dan memenuhi semua
persyaratan perbandingan campuran
 Semua beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekan dan slump seperti ditetapkan dalam berikut atau yang disetujui Direksi
Teknik, bilamana contoh bahan, perawatan dan pengujian pengujian sesuai dengan
pengujian yang disebutkan dalam spesifikasi ini.
 Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump, pada umumnya akan dianggap di
bawah standar dan tidak boleh digunakan dalam pekerjaan, terkecuali Direksi Teknik
dapat menyetujui penggunaan terbatas beton tersebut untuk pekerjaan dengan kelas
rendah.
 Bilamana hasil-hasil pengujian 7 hari memberikan kekuatan di bawah yang tentukan,
Kontraktor tidak boleh mengecor setiap beton berikutnya, sampai masalah hasil-hasil
kekuatan di bawah ketentuan tersebut diketahui dan Kontraktor telah mengambil
langkah-langkah demikian yang akan meyakinkan bahwa produksi beton memenuhi
persyaratan spesifikasi sehingga memuaskan Direksi Teknik.
 Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan 28 hari yang ditetapkan, yang diberikan
pada Tabel 5.35.3 akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus diperbaiki. Direksi Teknik akan memperhitungkan kemungkinan cacat-cacat
karena kesalahan pengambilan contoh bahan, perbedaan-perbedaan dalam statistik,
persiapan contoh uji yang buruk, dan dapat meminta pengujian-pengujian lebih lanjut
untuk dilaksanakan sebelum mengambil putusan akhir.
 Penyesuaian campuran
 Penyesuaian Kemudahan Dikerjakan
 Bilamana tidak memungkinkan mendapatkan beton campuran yang dikehendaki
dan kemudahan dikerjakan dengan perbandingan-perbandingan yang ditetapkan
menurut aslinya, Direksi Teknik akan memerintahkan perubahan-perubahan dalam
berat atau volume agregat sebagaimana yang diperlukan, asalkan kandungan
semen yang ditunjukkan menurut calon aslinya tidak di ganti, atau perbandingan
air/semen yang ditetapkan dengan pengujian kekuatan tekan untuk kekuatan yang
memadai tidak dilampaui.
 Mengaduk kembali beton yang telah dicampur dengan menambah air atau dengan
cara lain tidak diperbolehkan. Campuran tambahan untuk meningkatkan
kemudahan dikerjakan, dapat diizinkan tergantung kepada persetujuan Direksi
Teknik.
 Penyesuaian Kekuatan

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 25
SPESIFIKASI TEKNIS

 Bilamana beton tidak memenuhi kekuatan yang telah ditentukan atau telah
disetujui, kadar semen harus ditambah seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
 Tidak ada perubahan sumber atau sifat bahan-bahan akan diperintah tertulis
Direksi Teknik serta tidak ada bahan-bahan baru yang akan digunakan sampai
Direksi Teknik telah menyetujui bahan-bahan tersebut secara tertulis dan telah
diusulkan perbandingan baru berdasarkan pengujian campuran percobaan yang
harus dilaksanakan oleh Kontraktor.

C.1.3.Pelaksanaan
 Bekisting
 Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan
untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus menyerahkan
rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh
bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.
 Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi
bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga
dapat mencegah kebocoran-kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
permukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk memudahkan
pembersihan bekisting
 Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang
benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang
akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.
 Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi bekisting untuk permukaan beton yang kelihatannya harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis
atau kelihatan terputus.
 Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi persetujuan terhadap bekisting yang telah dibangun.
 Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana
bekisting dan membukanya, sehingga permukaan-permukan beton dapat terlihat untuk
dimulai perawatan sesegera mungkin.
 Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah
mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang luar biasa pada waktu membuka bekisting
untuk menghindari goncangan atau pembalikan tegangan beton.
 Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Kontraktor untuk membuka
bekisting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan
alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan
bekisting dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut
 Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan
bekisting harus menurut daftar di bawah ini :
 Muka sisi balok, lantai dan dinding : 1 hari
 Bagian bawah : 21 hari

 Baja Tulangan
 Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam
pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor
harus diperiksa dan diteliti.
 Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan
bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 26
SPESIFIKASI TEKNIS

tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui
oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SK SNI T-15 1991 kecuali
jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus
sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi
 Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam
keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan
untuk menyambung tulangan-tulangannya yang saling menyilang dengan sudut tegak
lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perengangan dari
beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan
dicor. Perenggangan tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan
bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama
dari tulangan anyaman eks pabrik yang berdampingan harus disambung dengan
overlap 300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Kontraktor tidak boleh
mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi memeriksa dan
menyetujuinya.
 Penulangan harus segera dibersihkan sebelum penggunaan, untuk menjamin kondisi
pengikatan yang baik.
 Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SK SNI T-15 1991
03 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :
 Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti
dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila
ditunjukkan lain pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa persetujuan Direksi
Teknik. Setiap penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh
mungkin dan ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.
 Apabila sambungan bertindih (lapped splice) disetujui, panjang tindihan harus 40
kali diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.
 Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau
diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.
 Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap ke dalam beton.
 Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau
ukuran maksimum agregat kasar ditambah 10 mm, dengan minimal 30 mm, yang
mana lebih besar.
 Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis
atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas / jarak
vertikal minimum 25 mm.
 Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum
menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 5.35.4 untuk beberapa
macam kondisi.
 Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton
 Kontraktor harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton
dengan perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan
batuan, pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus
menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.
Alat pengukur air harus menunjukan banyaknya air yang diperlukan dan direncana
agar segara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke dalam
campuran dan kemudian bahan-bahan beton seluruhnya benar-benar tercampur.
Beton pracampur boleh digunakan dengan persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila
pencampuran beton dengan mutu 17 MPa diijinkan dengan tenaga manusia, maka
semen, batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 27
SPESIFIKASI TEKNIS

harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan sedikitnya tiga kali
sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan
yang sama/merata.
 Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan
untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk
mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahah
ditempatkan.
 Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton
 Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton
masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi dan tidak
terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan.
Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan,
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.
 Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter,
ketebalan beton dalam ruangan tidak boleh lebih dari 1 m, untuk setiap kali
pengecoran.
 Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat sambungan cor
yang direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus mengingat pemadatan dari beton
adalah pekerjaan penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan
kepadatan maksimum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar
dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan.
Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa
pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi
 Pembetonan di Atas Permukan yang Tidak Kedap Air
 Kontraktor tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap
air sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap
lainnya yang disetujui oleh Direksi.
 Pembetonan Dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
 Kontraktor tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa perlindungan,
Kontraktor harus menyiapkan alat pelindung terhadap hujan dan terik sinar matahari
sebelum pengecoran. Apabila suhu udara melebihi 35° C Kontraktor tidak boleh
mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan
seperlunya untuk menjaga supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan
penuangan kurang dari 35 °C, misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton agar
terlindung dari matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan bekisting.
 Melindungi dan Merawat Beton
 Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu yang tidak kurang dari 7 hari,
Kontraktor harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu
tinggi atau rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum
waktunya, lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak.
 Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
portland, atau tiga hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan
seperti itu segera setelah dibuka bekistingnya, maka harus segera ditutup dengan goni
yang dibasahkan atau pasir atau lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Kontraktor
harus membuat perelengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan
pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari enam sampai 24 jam sesudah
pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras.
 Koordinasi dengan Pemasangan Instalasi :
Sebelum pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah mengkoordinasikan pemasangan
letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-lain.

D. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 28
SPESIFIKASI TEKNIS

D.1. PEKERJAAN PLUMBING


Yang dimaksud dengan pekerjaan plumbing disini adalah penyediaan dan pengadaan bahan-bahan,
tenaga serta pemasangan peralatan-peralatan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-
lainnya sesuai dengan gambar rencana dan/atau seperti yang dispesifikasikan disini, sehingga
diperoleh instalasi plumbing yang lengkap dan bekerja baik siap untuk dipergunakan. Spesifikasi ini
melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan plumbing, sebagaimana yang ditunjukkan pada
gambar rencana, yang terdiri dari, dan tidak terbatas pada :
 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih kolam sesuai dengan gambar rencana
dan buku spesifikasi ini.
 Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan plambing.
 Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing.
 Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas (3 bulan).
 Pembuatan shop drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan as built drawing bagi
instalasi yang telah terpasang.

D.1.1.Koordinasi
 Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukkan secara detail
berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan penyambungan-penyambungannya.
Pemborong harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk
melengkapi pekerjaan.
 Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan, pemipaan, cabinet
dll. Pemborong harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk
mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna dari peralatan-peralatan tersebut.
 Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, dan tidak ditunjukkan dalam gambar atau
sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan
ditunjukkan dalam gambar.
 Kontraktor pekerjaan instalasi ini hendaknya dalam pelaksanaan pekerjaan, harus bekerja sama
dengan pemborong bidang lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
 Koordinasi yang baik perlu ada untuk mencegah agar jenis pekerjaan yang satu tidak menghalangi
pekerjaan yang lainnya.

D.1.2.Kualifikasi Pekerjaan
Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja-
pekerja dan supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman dalam bidangnya.
Konsultan pengawas dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila dinilai
bahwa pelaksana tersebut tidak terampil / tidak berpengalaman.

D.1.3.Bahan Dan Contoh Material


Pada saat pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengajukan Shop drawing yang
menunjukkan secara detail pekerjaan-pekerjaan / pemasangan peralatan dan pemipaan,
penyambungan dengan pekerjaan - pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan yang sulit
dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan terhadap gambar
rencana.
 Sebelum pekerjaan ini dimulai pemborong harus menyerahkan kepada Direksi daftar
bahan-bahan yang dipakai dalam rangkap 4 (empat).
 Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi contoh bahan-bahan yang dipakai dan
semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh ini
adalah tanggungan kontraktor.
 Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan recheck atas segala ukuran-ukuran/ kapasitas
equipment yang akan dipasang. Dalam hal terjadi keragu-raguan harus segera
menghubungi Direksi.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 29
SPESIFIKASI TEKNIS

 Pengambilan ukuran atau untuk pemilihan kapasitas equipment yang keliru akan menjadi
tanggung jawab kontraktor. Untuk itu pemilihan equipment dan material harus mendapat
persetujuan dari Direksi.
 Semua material yang akan digunakan/dipasang adalah dari jenis material berkualitas baik,
dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan rusak atau diafkir sesuai dengan mutu dan
standard yang berlaku atau standard internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN, SII dan yang
setaraf.
 Kontraktor bertanggung jawab atas mutu dan kwalitas material yang akan dipakai, setelah
mendapat persetujuan dari Direksi/ Konsultan pengawas.

D.1.4.Review
 Konsultan pengawas akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari pemborong
dan memberi komentar atas hal tersebut.
 Pemborong harus memodifikasi / merevisi pengajuannya sesuai dengan komentar
Konsultan pengawas, sampai didapat persetujuan dari Direksi.

D.1.5.Standard dan Code


Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-
peraturan sebagai berikut:
 Peraturan Badan Pemadam Kebakaran.
 Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran pada Bangunan Gedung -
Departemen PU.
 Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh PDAM daerah setempat.
 Ketentuan dan persyaratan Pedoman Plumbing Indonesia : Plumbing 2000.
 Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, dan persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi material yang dipasang.
 Pekerjaan instalasi Plumbing ini harus dipasang oleh perusahaan yang biasa mengerjakan
pemasangan sistem ini.

D.1.6.Gambar - Gambar Instalasi Terpasang dan petunjuk Operasi


 Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail
(working drawing) serta harus diajukan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
 Setiap shop drawing yang diajukan pemborong untuk disetujui oleh Direksi, dianggap
pemborong telah mempelajari situasi dan berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi-instalasi
lainnya.
 Gambar-gambar rencana dan spesifikasi (persyaratan) ini merupakan suatu kesatuan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan, saling melengkapi dan sama-sama mengikatnya.
 Gambar-gambar sistim ini menunjukan secara umum tata letak dari peralatan instalasi,
sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek. Apabila
ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini
dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan
atau spesifikasi perencanaan saja, kontraktor harus tetap melaksanakan tanpa ada biaya
tambahan. Gambar-gambar Arsitek dan sipil/struktur harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.
 Apabila pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan setelah serah terima pertama,
Pemborong wajib menyerahkan gambar-gambar instalasi terpasang sebanyak 3 (tiga) set
cetak biru dan 1 (satu) set transparant.
 Pemborong juga berkewajiban untuk menyerahkan 3 (tiga) set petunjuk operasi dan
maintenance dari sistem yang dipasang.

D.1.7.Sistem Distribusi Air


 Air Kotor
Pada dasarnya semua air kotor yang berasal dari toilet-toilet yang ada di setiap lantai
disalurkan pada saluran keliling gedung dan selanjutnya disalurkan ke riol kota.
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 30
SPESIFIKASI TEKNIS

D.1.8.Spesifikasi Material
Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan spesifikasi Arsitek dan gambar:
 UntukInstalasi air hujan dengan PVC kelas AW dengan ukuran pipa diameter 3“ produksi
Maspion, Wavin atau setara.

D.1.9.Persyaratan Penyambungan
Pipa PVC dan Fitting
 Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan PVC glue yang sesuai dengan
diameter pipa dan sebelum dilem, pipa harus dibersihkan dulu dengan cleaning fluid /
amplas.
 Pipa harus masuk sepenuhnya di fitting maka untuk ini harus dipergunakan alat press
khusus.
 Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat khusus agar pemotongan pipa dapat
tegak lurus terhadap batang pipa.
 Cara penyambungan lebih lanjut dan terperinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa
yang bersangkutan.

D.1.10. Pelaksanaan Pemasangan


 Sebelum memulai pekerjaannya, Pemborong harus memeriksa dan memahami
pekerjaan-pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain tersebut yang dapat mempengaruhi
kualitas pekerjaan Pemborong itu sendiri. Apabila terjadi suatu keadaan di mana
Pemborong tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan terbaik, Pemborong wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan pengawas dan mengajukan saran-saran
perbaikan/perubahan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Pemborong tetap bertanggungjawab
atas kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkan.
 Pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat, untuk itu Pemborong
harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi secara detail sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut.
 Lokasi yang tetap dari peralatan sanitair, fixture-fixture, floor drain dan roof drain, pipa-pipa
utama dan pipa-pipa cabang harus diperiksa sesuai dengan gambar-gambar perencanaan
mekanikal dan arsitektur, dan disesuaikan dengan ukuran-ukuran yang diberikan oleh
pabrik pembuat alat-alat tersebut.
 Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik dan semua pembong karan
bagian-bagian bangunan yang lainnya hanya boleh dilakukan setelah ada ijin tertulis dari
Konsultan pengawas Gambar-gambar pemasangan instalasi secara mendetail harus dibuat
oleh Pemborong, sementara penyambungan struktur bangunan dilaksanakan. Hal ini agar
dapat diketahui dengan tepat letak/ukuran lubang-lubang pada dinding dan lantai yang
diperlukan untuk lewatnya pipa-pipa. Pemborong bertanggungjawab atas ukuran (dimensi)
dan lokasi lubang-lubang tersebut dan apabila perlu harus melakukan
pembobokan/penambalan tanpa tambahan biaya.
 Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi pemasangan yang tepat.
Pemasangan pada konstruksi bangunan yang dicor dengan beton dilaksanakan oleh
Pemborong struktur atas petunjuk Pemborong plumbing.
 Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak /
tertumpu dengan baik.
 Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm di
sekelilingnya, dengan pasir urug yang bebas batu.
 Pada instalasi pemasangan floor drain, harus dilengkapi dengan leher angsa.
 Pipa-pipa pembuangan air hujan dari bangunan disambungkan ke saluran utama di luar
bangunan dengan bak kontrol (junction box) dari beton.
 Roughing-in untuk pipa dan fixtures harus dibuat bersama-sama dengan pelaksanaan
konstruksi bangunannya. Pemborong harus memberikan informasi tentang lubang-lubang
pipa pada dinding dan lantai kepada Pemborong Struktur apabila diperlukan. Semua pipa
| Perencanaan Masjid Kujan
TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 31
SPESIFIKASI TEKNIS

dan fitting yang harus ditanam dalam beton harus dibersihkan benar-benar dan bebas dari
karat dan cat.
 Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa
mendapatkan ijin tertulis dari Pemberi Tugas atau Konsultan Pengawas.
 Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda harus
menggunakan Reducing Fitting. Sedapat mungkin harus digunakan belokan dari jenis
Long Radius, sedangkan Short Radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat
tidak memungkinkan digunakan belokan jenis Long Radius dan Pemborong harus
memberitahukan hal ini kepada Konsultan pengawas Fitting dan alat-alat lain yang akan
menimbulkan tahanan aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
 Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
 Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm dan
memberikan kelonggaran kira-kira 5 mm pada masing-masing sisi di luar pipa ataupun
isolasinya.
 Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja atau GIP.
 Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air
(water proofing) harus dari jenis flashing sleeves. Flens dari sleeves tersebut harus menjadi
satu atau diberi klem yang akan mengikat Flashing Sleeves.
 Rongga antara pipa dan sleeves harus kedap air karena akan diisi dengan gasket atau
media lain yang secara umum dipakai (timah pakal).
 Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker yang
dipergunakan harus cukup kokoh (rigid). Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga
agar tidak berubah tempatnya, inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran,
dan harus sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan ekspansi pipa
oleh perubahan temperatur.
 Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable)
dengan jarak antara tidak lebih dari 2 meter.
 Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan
dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembokan, atau
dengan baut tembok (Ramset Bolt).
 Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar), paling jauh dengan jarak
antara dua lantai (tingkat).

E. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI


Pekerjaan pembersihan adalah usaha untuk membersihkan area proyek dari hal-hal yang tidak
termasuk dalam pekerjaan atau barang yang sudah tidak terpakai. Lokasi proyek harus sudah dalam
keadaan bersih pada saat penyerahan pertama maupun dalam waktu pemeliharaan sampai waktu
penyerahan secara administrative dari segala hal yang dapat mengganggu operasional bangunan.

F. PEKERJAAN LAIN- LAIN


Hal – hal yang belum masuk ataupun belum diatur dalam persyaratan teknis ini akan dibahas lebih
lanjut pada saat pelaksanaan pekerjaan di lapangan atas dasar persetujuan Direksi Teknis –
Konsultan Perencana – Konsultan Pengawas dan Pelaksana yang akan dituangkan di dalam Berita
Acara Lapangan.

| Perencanaan Masjid Kujan


TAHUN ANGGARAN 2017
●page........................ 32
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga Satuan dan
Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan


aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana diukur oleh Penyedia dan
diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah
kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga
untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga
mata pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap
telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait
tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran yang terkait.

6. Pokja III ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan penghitungan dengan
ketentuan sebagai berikut:

(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf pada Surat
Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf; dan

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan volume pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan harga satuan
tidak boleh diubah.
Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK),
Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan


sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea,
keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur
dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu
pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada
maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran
yang terkait.

6. Pokja III ULP akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.
REKAPITULASI
PROGRAM : SARANA DAN PRASARANA UMUM
KEGIATAN : PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KEAGAMAAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID NURUL HUDA DESA KUJAN
LOKASI : KECAMATAN BULIK
TAHUN : 2018

NO. PEKERJAAN HARGA


A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN -
A.2 PEKERJAAN TANAH DAN HALAMAN -
TOTAL-A -
B. PEKERJAAN LANTAI 1
B.1 PEKERJAAN PONDASI -
B.2 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON -
B.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN -
B.4 PEKERJAAN PLESTERAN -
B.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING -
B.6 PEKERJAAN PINTU JENDELA -
B.7 PEKERJAAN PENGECATAN -
B.8 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG -
B.9 PEKERJAAN MEKANIKAL -
TOTAL-B -
C. PEKERJAAN LANTAI ATAP
C.1 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON LANTAI ATAP -
C.2 PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM LANTAI ATAP -
C.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN LANTAI ATAP -
C.4 PEKERJAAN PLESTERAN LANTAI ATAP -
C.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING LANTAI ATAP -
C.6 PEKERJAAN PLAFOND LANTAI ATAP -
C.7 PEKERJAAN PENUTUP ATAP LANTAI ATAP -
C.8 PEKERJAAN PENGECATAN LANTAI ATAP -
C.9 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG LANTAI ATAP -
C.10 PEKERJAAN MEKANIKAL LANTAI ATAP -

TOTAL-C -

TOTAL -

PPN 10% -

TOTAL + PPN 10% -

TERBILANG : ##.................dengan huruf...........................##

...................., .................. 2018


Dibuat oleh :
PT./FA. ..........................

NAMA TERANG
Jabatan
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PROGRAM : SARANA DAN PRASARANA UMUM


KEGIATAN : PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KEAGAMAAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN MASJID NURUL HUDA DESA KUJAN
LOKASI : KECAMATAN BULIK
TAHUN : 2018

HARGA JMLH HARGA


NO. URAIAN PEKERJAAN ANALISA VOLUME SATUAN
SATUAN (RP) (RP)
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN A.
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembuatan papan nama kegiatan LS.Papan Nama 1,00 LS - -
2 Pembersihan Lapangan A.2.2.1.8 3.253,00 M2 - -
3 Mobilisasi & Demobilisasi (alat excavator) LS.Mob demob 1,00 LS - -
4 Direksi Keet Lengkap Dengan Furniture & KM/WC A.2.2.1.5 12,00 M2 - -
5 K-3 & Peralatannya LS.K3 1,00 LS - -
6 Dokumentasi dan laporan LS.Dokumentasi 1,00 LS - -
7 Ijin-Ijin Yang Berkaitan Dengan Pekerjaan Dan Instansi Terkait LS.Ijin 1,00 LS - -
8 Pengukuran dan pemasangan 1 m’ Bouwplank A.2.2.1.4 32,00 M1 - -
TOTAL A.1 -

A.2 PEKERJAAN TANAH DAN HALAMAN


1 Galian tanah dengan alat berat EI-313 1.600,00 M3 - -
2 Timbunan tanah dengan alat berat EI-322 3.266,00 M3 - -
3 Penggalian tanah biasa sedalam 1 m A.2.3.1.1 56,70 M3 - -
4 Penggalian tanah biasa sedalam 2 m A.2.3.1.2 617,46 M3 - -
5 Pengurugan kembali galian tanah A.2.3.1.9 540,28 M3 - -
6 Pemadatan tanah ( per 20 cm) A.2.3.1.10 540,28 M3 - -
7 Pengurugan dengan pasir pasang A.2.3.1.11.a 350,66 M3 - -
TOTAL A.2 -

B. PEKERJAAN LANTAI 1 B.
B.1 PEKERJAAN PONDASI
1 Membuat lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100) A.4.1.1.4 30,87 M3 - -
2 Membuat pondasi beton bertulang
a Membuat beton pondasi mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) A.4.1.1.8 77,95 M3 - -
b Pembesian dengan besi polos A.4.1.1.17 9.528,77 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk pondasi A.4.1.1.20 145,66 M2 - -
3 Membuat sloof beton bertulang, S-1 (dinding penahan tanah)
a Membuat beton sloof mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), S-1 A.4.1.1.8 36,22 M3 - -
b Pembesian sloof dengan besi polos, S-1 A.4.1.1.17 3.471,16 Kg - -
d Pemasangan bekisting untuk sloof, S-1 A.4.1.1.21 362,24 M2 - -
4 Membuat sloof beton bertulang, S-2
a Membuat beton sloof mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), S-2 A.4.1.1.8 19,70 M3 - -
b Pembesian sloof dengan besi polos, S-2 A.4.1.1.17 2.881,82 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk sloof, S-2 A.4.1.1.21 131,35 M2 - -
5 Membuat kolom beton bertulang K-1, pedestal
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-1, pedestal A.4.1.1.8 28,80 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-1, pedestal A.4.1.1.17 3.240,80 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-1, pedestal A.4.1.1.22 192,00 M2 - -
6 Membuat kolom beton bertulang K-2, pedestal
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-2, pedestal A.4.1.1.8 7,68 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-2, pedestal A.4.1.1.17 1.521,92 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-2, pedestal A.4.1.1.22 89,60 M2 - -
7 Membuat kolom beton bertulang K-3, pedestal
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-3, pedestal A.4.1.1.8 0,64 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-3, pedestal A.4.1.1.17 240,00 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-3, pedestal A.4.1.1.22 12,80 M2 - -
TOTAL B.1 -

B.2 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON


1 Membuat lantai beton bertulang A.4.1.1.4 41,64 M3 - -
2 Pembesian dengan besi wiremesh M-8 A.4.1.1.19 2.473,36 Kg - -
3 Membuat kolom beton bertulang K-1
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-1 A.4.1.1.8 43,20 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-1 A.4.1.1.17 4.861,20 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-1 A.4.1.1.22 288,00 M2 - -
4 Membuat kolom beton bertulang K-2
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-2 A.4.1.1.8 7,68 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-2 A.4.1.1.17 1.521,92 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-2 A.4.1.1.22 89,60 M2 - -
5 Membuat kolom beton bertulang K-3
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-3 A.4.1.1.8 0,64 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-3 A.4.1.1.17 240,00 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-3 A.4.1.1.22 12,80 M2 - -
HARGA JMLH HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN ANALISA VOLUME SATUAN
SATUAN (RP) (RP)
6 Membuat balok beton bertulang B-1
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-1.1 A.4.1.1.8 14,51 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-1.1 A.4.1.1.17 2.074,32 Kg - -
d Pemasangan bekisting untuk balok B-1.1 A.4.1.1.23 125,78 M2 - -
7 Membuat balok beton bertulang B-2.1
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-2.1 A.4.1.1.8 7,68 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-2.1 A.4.1.1.17 1.743,88 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-2.1 A.4.1.1.23 113,43 M2 - -
8 Membuat balok beton bertulang B-3.1
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-3.1 A.4.1.1.8 1,28 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-3.1 A.4.1.1.17 177,92 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-3.1 A.4.1.1.23 16,00 M2 - -
9 Membuat balok beton bertulang B-1.2
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-1.2 A.4.1.1.8 33,65 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-1.2 A.4.1.1.17 4.809,85 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-1.2 A.4.1.1.23 291,64 M2 - -
10 Membuat balok beton bertulang B-2.2
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-2.2 A.4.1.1.8 10,66 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-2.2 A.4.1.1.17 2.415,70 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-2.2 A.4.1.1.23 157,33 M2 - -
11 Membuat balok beton bertulang B-3.2
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-3.2 A.4.1.1.8 6,57 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-3.2 A.4.1.1.17 912,95 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-3.2 A.4.1.1.23 82,10 M2 - -
12 Membuat balok beton bertulang B-4
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-4 A.4.1.1.8 7,11 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-4 A.4.1.1.17 2.196,46 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-4 A.4.1.1.23 152,25 M2 - -
13 Membuat dinidng beton bertulang D-1
a Membuat beton dinding mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) D-1 A.4.1.1.8 13,95 M3 - -
b Pembesian dinding dengan besi polos D-1 A.4.1.1.17 837,00 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk dinding D-1 A.4.1.1.23 139,50 M2 - -
14 Membuat lantai beton bertulang
a Membuat beton lantai mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) A.4.1.1.8 34,25 M3 - -
b Pembesian lantai dengan besi polos A.4.1.1.17 3.995,74 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk lantai A.4.1.1.24 285,41 M2 - -
15 Membuat tangga beton bertulang
a Membuat beton tangga mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) A.4.1.1.8 14,09 M3 - -
b Pembesian tangga dengan besi polos A.4.1.1.17 2.465,10 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk tangga A.4.1.1.26 68,72 M2 - -
16 Membuat kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm A.4.1.1.35 4,00 M1 - -
TOTAL B.2 -

B.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN


1 Pemasangan dinding bata ringan ex Citicon atau setara A.4.4.1.7.a 354,40 M2 - -
2 Memasang dinding ornamen mimbar ukiran kayu kelas I + finishing Ornamen mimbar 1,00 LS - -
3 Memasang dinding ornamen roster GRC pola islami LS.roster GRC 135,32 LS - -
TOTAL B.3 -

B.4 PEKERJAAN PLESTERAN


1 Pemasangan plesteran dinding bata ringan t = 10mm (premium plester-PM 200 ) A.4.4.2.2.a 708,80 M2 - -
2 Pemasangan acian A.4.4.2.27 708,80 M2 - -
TOTAL B.4 -

B.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING


1 Pemasangan lantai keramik ukuran 40cm x 40cm A.4.4.3.34 281,47 M2 - -
2 Pemasangan lantai keramik unpolished ukuran 40cm x 40cm A.4.4.3.34.c 278,98 M2 - -
3 Pemasangan plint keramik ukuran 10cm x 40cm A.4.4.3.39 135,59 M1 - -
TOTAL B.5 -

B.6 PEKERJAAN PINTU JENDELA


1 Pemasangan pintu lengkap P-1
LS.pintu kaca frameless 12
a Pemasangan pintu frameless kaca tempered 12 mm lengkap P-1 12,00 Buah - -
mm
2 Pembuatan pintu P-2
a Membuat dan memasang kusen alumunium P-2 A.4.2.1.11 19,20 M1 - -
b Membuat dan memasang daun pintu panel HPL P-2 LS-pintu HPL 6,40 M2 - -
c Memasang kunci tanam biasa P-2 A.4.6.2.2 4,00 Buah - -
d Pemasangan door closer P-2 A.4.6.2.10 4,00 Buah - -
e Memasang engsel pintu P-2 A.4.6.2.5 12,00 Buah - -
f Memasang pegangan pintu/ handle pintu P-2 A.4.6.2.12 4,00 Pasang - -
3 Pembuatan pintu J-1
a Membuat dan memasang kusen alumunium J-1 A.4.2.1.11 139,30 M1 - -
b Membuat dan memasang sunsreen pelat besi ukiran tebal 5 mm+ finishing, J-1 A.4.2.1.13.a 12,60 M2 - -
c Memasang kaca - tebal 5 mm J-1 A.4.6.2.17 15,68 M2 - -
4 Pembuatan pintu J-2
a Membuat dan memasang kusen alumunium J-2 A.4.2.1.11 132,40 M1 - -
b Membuat dan memasang sunsreen pelat besi ukiran tebal 5 mm+ finishing, J-2 A.4.2.1.13.a 7,20 M2 - -
c Memasang kaca - tebal 5 mm J-2 A.4.6.2.17 8,96 M2 - -
TOTAL B.6 -
HARGA JMLH HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN ANALISA VOLUME SATUAN
SATUAN (RP) (RP)

B.7 PEKERJAAN PENGECATAN


1 Pengecatan tembok baru weathershield A.4.7.1.10.a 708,80 M2 - -
TOTAL B.7 -

B.8 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG


1 Pemasangan pipa PVC tipe AW Ø 3” drainase tegak A.5.1.1.31 168,00 M1 - -
2 Pemasangan roofdrain A.5.1.1.36.a 36,00 Buah - -
TOTAL B.8 -

B.9 PEKERJAAN MEKANIKAL


1 Jaminan instalasi listrik dan SLO ME.SLO 1,00 LS - -

2 Pemasangan daya baru 23 kVA ME.pasang daya 23kVA 1,00 LS - -

3 Stop kontak + instalasi beton ME.S.K 12,00 Titik - -


4 Stop kontak AC + instalasi beton ME.S.K.AC 3,00 Titik - -
5 Schakelar (tunggal) ME.Schakelar tunggal 7,00 Buah - -
6 Schakelar (seri) ME.Schakelar seri 4,00 Buah - -
7 Lampu PL 14 watt + armatur down light 5" ME.DL 23,00 Buah - -
8 Lampu PL 14 watt + armatur baret ME.baret 12,00 Buah - -
9 Titik lampu + instalasi beton ME.Titik Lampu 29,00 Buah - -
10 Zadle klem ME.Zandle klem 50,00 Buah - -
11 Pengeboran 12 m untuk grounding ME.Pengeboran 1,00 Titik - -
12 Accesories, Fitting dan material bantu, untuk grounding ME.Acc.Grounding 1,00 Ls - -
13 Jasa Perakitan SDP ME.Jasa rakit SDP 3,00 Ls - -
14 Accessories, fitting dan alat bantu, untuk SDP ME.Acc SDP 3,00 Ls - -
15 Box Panel uk. 60x80x20 SDP ME.Box panel-2 3,00 Unit - -
16 NFB 3P, 80A ME.NFB 3P. 80A 3,00 Unit - -

17 MCB 1P, 6A, 10A, dan 16A ME.MCB 1P. 6A, 10A, 16A 12,00 Unit - -

18 Lampu indikator, SDP ME.Lampu indikator 3,00 Unit - -


19 Isolator panel, SDP ME.isolator panel 3,00 M1 - -
ME.Busbar tembaga
20 Busbar tembaga 3x20x400 1,00 Btng - -
3x20x400
21 Kabel NYM 3x2,5 mm untuk pembagi, SDP ME.NYM 3x2,5mm2 720,00 M1 - -
22 CT TR, SDP ME.CT TR 1,00 Unit - -
23 Selector Volt, SDP ME.Selector Volt 1,00 Unit - -
24 Volt meter, SDP ME.Volt meter 1,00 Unit - -
25 Ampere meter, SDP ME.Amper meter 1,00 Unit - -
TOTAL B.9 -

C. PEKERJAAN LANTAI ATAP C.


C.1 PEKERJAAN STRUKTUR DAN BETON LANTAI ATAP
1 Membuat kolom beton bertulang K-4, LT-atap
a Membuat beton kolom mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) K-4, LT-atap A.4.1.1.8 1,94 M3 - -
b Pembesian kolom dengan besi polos K-4, LT-atap A.4.1.1.17 512,57 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk kolom K-4, LT-atap A.4.1.1.22 32,40 M2 - -
2 Membuat balok beton bertulang B-5, LT-atap
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B-5, LT-atap A.4.1.1.8 3,76 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B-5, LT-atap A.4.1.1.17 1.039,74 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-5, LT-atap A.4.1.1.23 78,94 M2 - -
3 Membuat balok beton bertulang B-3.3, LT-atap
a Membuat beton balok mutu f’c = 21,7 MPa (K 250) B.3.3, LT-atap A.4.1.1.8 2,14 M3 - -
b Pembesian balok dengan besi polos B.3.3, LT-atap A.4.1.1.17 395,98 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk balok B-3.3, LT-atap A.4.1.1.23 42,73 M2 - -
4 Membuat lantai beton bertulang, LT-atap
a Membuat beton lantai mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), LT-atap A.4.1.1.8 10,51 M3 - -
b Pembesian lantai dengan besi polos, LT-atap A.4.1.1.17 1.226,26 Kg - -
c Pemasangan bekisting untuk lantai, LT-atap A.4.1.1.24 87,59 M2 - -
5 Membuat ring balok beton bertulang (10 x 15) cm, LT-atap A.4.1.1.36 26,01 M1 - -
TOTAL C.1 -

C.2 PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM LANTAI ATAP


1 Pemasangan rangka besi hollow 1x40.40.2mm, modul 60 x 60 cm, plafon, LT-atap A.4.2.1.21 18,87 M2 - -
TOTAL C.2 -

C.3 PEKERJAAN DINDING PASANGAN LANTAI ATAP


1 Pemasangan dinding bata ringan ex Citicon atau setara, LT-atap A.4.4.1.7.a 28,19 M2 - -
2 Memasang dinding ornamen roster GRC pola islami, LT-atap LS.roster GRC 32,40 LS - -
TOTAL C.3 -

C.4 PEKERJAAN PLESTERAN LANTAI ATAP


1 Pemasangan plesteran dinding bata ringan t = 10mm (premium plester-PM 200 ), LT-atap A.4.4.2.2.a 199,00 M2 - -
2 Pemasangan acian, LT-atap A.4.4.2.27 199,00 M2 - -
TOTAL C.4 -

C.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN PENUTUP DINDING LANTAI ATAP


1 Pemasangan coating bitumen, LT-atap A.4.4.2.2.b 126,41 M2 - -
TOTAL C.5 -
HARGA JMLH HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN ANALISA VOLUME SATUAN
SATUAN (RP) (RP)
C.6 PEKERJAAN PLAFOND LANTAI ATAP
1 Pemasangan langit-langit calsi board ukuran (120x240x4) mm, LT-atap A.4.5.1.7 256,00 M2 - -
2 Pemasangan list langit-langit gipsum, LT-atap A.4.5.1.8 342,02 M2 - -
TOTAL C.6 -

C.7 PEKERJAAN PENUTUP ATAP LANTAI ATAP


1 Pemasangan atap kubah FRP, LT-atap LS.kubah FRP 133,50 M2 - -
TOTAL C.7 -

C.8 PEKERJAAN PENGECATAN LANTAI ATAP


1 Pengecatan tembok baru weathershield, LT-atap A.4.7.1.10.a 169,84 M2 - -
2 Pengecatan plafond baru, LT-atap A.4.7.1.10 256,00 M2 - -
TOTAL C.8 -

C.9 PEKERJAAN SANITASI GEDUNG LANTAI ATAP


1 Pemasangan pipa PVC tipe AW Ø 3” drainase tegak, LT-atap A.5.1.1.31 12,00 M1 - -
2 Pemasangan roofdrain, LT-atap A.5.1.1.36.a 12,00 Buah - -
TOTAL C.9 -

C.10 PEKERJAAN MEKANIKAL LANTAI ATAP


1 Stop kontak + instalasi beton, LT-atap ME.S.K 1,00 Titik - -
2 Schakelar (seri), LT-atap ME.Schakelar seri 2,00 Buah - -
3 Lampu PL 14 watt + armatur down light 5", LT-atap ME.DL 12,00 Buah - -
4 Titik lampu + instalasi beton, LT-atap ME.Titik Lampu 12,00 Buah - -
5 INSTALASI PENANGKAL PETIR, LT-atap ME.penangkal petir 1,00 LS - -
TOTAL C.10 -
DAFTAR ANALISA SNI
PEKERJAAN PERSIAPAN
A.2.2.1.4 Pengukuran dan pemasangan 1 m’ Bouwplank Satuan M1
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,1000 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0050 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Balok kayu kelas III H-1 M3 0,0120 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,0200 - -
Papan bakesting H-3 M3 0,0070 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN J-1 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.2.2.1.5 Pembuatan kantor sementara lantai plesteran Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 2,0000 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 2,0000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 1,0000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,3000 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Dolken kayu φ 8-10/400 cm8-10/400 cm H-2 Batang 1,2500 - -
Balok kayu kelas III H-1 M3 0,1800 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,0800 - -
Besi strip E-15 Kg 1,1000 - -
Semen portland C-11 Kg 35,0000 - -
Pasir Pasang B-3 M3 0,1500 - -
Pasir beton B-2 M3 0,1000 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,1500 - -
Batu bata merah C-1 Buah 30,0000 - -
Seng plat E-28 Lbr 0,2500 - -
Jendela naco + rangka J-3 Set 0,2000 - -
Kaca tebal 5 mm J-1 M2 0,0800 - -
Kunci tanam biasa F-6 Bh 0,1500 - -
Plywood tebal 4 mm H-4 Lbr 0,0600 - -
BAHAN TAMAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN J-1 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.2.2.1.8 Pembersihan lapangan dan perataan Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,0010 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0010 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN TANAH
A.2.3.1.1 Penggalian tanah biasa sedalam 1 m Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,7500 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0250 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.2.3.1.2 Penggalian tanah biasa sedalam 2 m Satuan M3


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,9000 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0450 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.2.3.1.9 Pengurugan kembali galian tanah Satuan M3


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2500 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0083 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.2.3.1.11.a Pengurugan dengan pasir pasang Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,3000 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Pasir pasang M3 1,2000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN BETON
A.4.1.1.4 Membuat lantai kerja beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100),slump (3-6) cm, w/c = 0,87 Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 1,2000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,2000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0200 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0600 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen portland C-11 Kg 230,0000 - -
Pasir beton B-2 M3 0,6379 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,7607 - -
Air A.1 Liter 200,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.8 Membuat beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56 Satuan M3
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 1,6500 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,2750 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0280 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0830 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen portland C-11 Kg 384,0000 - -
Pasir beton B-2 M3 0,4943 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,7696 - -
Air A.1 Liter 215,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.1.1.17 Pembesian dengan besi polos Satuan Kg
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang besi L.14 Orang/hari 0,0070 - -
Tukang besi L.09 Orang/hari 0,0070 - -
Kepala tukang besi L.04 Orang/hari 0,0007 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0004 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Besi beton polos E-12 Kg 1,0500 - -
Kawat bindrat E-18 Kg 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.19 Pemasangan jaring kawat baja (wiremesh) Satuan Kg


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang besi L.14 Orang/hari 0,0250 - -
Tukang besi L.09 Orang/hari 0,0250 - -
Kepala tukang besi L.04 Orang/hari 0,0025 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0010 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Jaring kawat baja dilas (wiremesh) E-14 Kg 1,0200 - -
Kawat bindrat E-18 Kg 0,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.20 Pemasangan bekisting untuk pondasi Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,5200 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,2600 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0260 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0260 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0400 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,3000 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 0,1000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.1.1.21 Pemasangan bekisting untuk sloof Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,5200 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,2600 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0260 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0260 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0450 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,3000 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 0,1000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.22 Pemasangan bekisting untuk kolom (dipakai 75%) Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,6600 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,3300 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0330 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0330 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0300 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,4000 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 0,2000 - -
Balok kayu kelas III H-1 M3 0,0150 - -
Plywood tebal 9 mm H-4 Lbr 0,2625 - -
Dolken kayu φ 8-10/400 cm
H-2 Batang 2,0000 - -
8-10/400 cm
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.23 Pemasangan bekisting untuk balok (dipakai 75%) Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,6600 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,3300 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0330 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0330 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0300 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,4000 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 0,2000 - -
Balok kayu kelas III H-1 M3 0,0180 - -
Plywood tebal 9 mm H-4 Lbr 0,2625 - -
Dolken kayu φ 8-10/400 cm8-10/400 cm H-2 Batang 2,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.1.1.24 Pemasangan bekisting untuk lantai Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,6600 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,3300 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0330 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0330 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0400 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,4000 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 0,2000 - -
Balok kayu kelas III H-1 M3 0,0150 - -
Plywood tebal 9 mm H-4 Lbr 0,3500 - -
Dolken kayu φ 8-10/400 cm8-10/400 cm H-2 Batang 6,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.26 Pemasangan bekisting untuk tangga Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,6600 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,3300 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0330 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0330 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0300 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,4000 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 0,1500 - -
Balok kayu kelas III H-1 M3 0,0150 - -
Plywood tebal 9 mm H-4 Lbr 0,3500 - -
Dolken kayu φ 8-10/400 cm8-10/400 cm H-2 Batang 2,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.1.1.35 Membuat kolom praktis beton bertulang (11 x 11) cm Satuan M1


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,1800 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,0200 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,0200 - -
Tukang besi L.09 Orang/hari 0,0200 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0060 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0090 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0020 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,0100 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 1,2000 - -
Besi beton polos E-12 Kg 3,0000 - -
Kawat bindrat E-18 Kg 0,4500 - -
Semen portland C-11 Kg 4,0000 - -
Pasir beton B-2 M3 0,0060 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,0090 - -
Jumlah- 2
......................................................................................... -
3 PERALATAN
Jumlah- 3
......................................................................................... -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.1.1.36 Membuat ring balok beton bertulang (10 x 15) cm Satuan M1
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2970 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,0330 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,0330 - -
Tukang besi L.09 Orang/hari 0,0330 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Papan bakesting H-3 M3 0,0030 - -
Paku kayu E-20 Kg 0,0200 - -
Minyak bekisting G-9 Ltr 1,2 - -
Besi beton polos E-12 Kg 3,6000 - -
Kawat bindrat E-18 Kg 0,0500 - -
Semen portland C-11 Kg 5,5000 - -
Pasir beton B-2 M3 0,0090 - -
Batu pecah 2-3 cm B-1 M3 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN BESI & ALUMINIUM


A.4.2.1.11 Pemasangan kusen pintu alluminium Satuan M1
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang besi L.14 Orang/hari 0,0430 - -
Tukang Khusus Alumunium L.10 Orang/hari 0,0430 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0043 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0021 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Profil alluminium E-23 M1 1,1000 - -
Skrup fixer E-29 Bh 2,0000 - -
Sealant J-3 Tube 0,0600 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.2.1.13.a Membuat dan memasang sunsreen alumunium Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2550 - -
Tukang Allumunium/Kaca L.11 Orang/hari 0,2550 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0270 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Sunsreen pelat baja ukiran tebal 5 mm + finishing E-24 M2 1,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.2.1.21 Pemasangan rangka besi hollow 1x40.40.2mm, modul 60 x 60 cm, plafon Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,3500 - -
Tukang besi L.09 Orang/hari 0,3500 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0350 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0180 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Rangka metal hollow 40.40.2 mm E-25 M1 4,0000 - -
Assesoris rangka hollow (perkuatan, las dll) E-1 M1 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN DINDING PASANGAN


A.4.4.1.7.a Pemasangan dinding bata ringan tebal 10 cm Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,3000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Batu bata ringan C-2 M3 0,1000 - -
Semen bata ringan C-13 Kg 4,2000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN PLESTERAN
A.4.4.2.2.a Pemasangan plesteran dinding bata ringan t=10mm (premium plester-PM 200 ) Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1500 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0150 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen plesteran ready mix bata ringan C-14 Kg 20,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.4.2.27 Pemasangan acian Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Semen portland C-11 Kg 3,2500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & PENUTUP DINDING


A.4.4.3.34 Pemasangan lantai keramik ukuran 40cm x 40cm Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,7000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,3500 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0350 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0350 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Keramik 40x40 cm C-16 M2 1,0500 - -
Semen portland C-11 Kg 8,1900 - -
Pasir Pasang B-3 M3 0,0450 - -
Semen warna C-12 Kg 1,6200 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.4.3.34.c Pemasangan lantai keramik ukuran 40cm x 40cm unpolised Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,7000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,3500 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0350 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0350 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Keramik 40x40 cm unpolished C-17 M2 1,0500 - -
Semen portland C-11 Kg 8,1900 - -
Pasir Pasang B-3 M3 0,0450 - -
Semen warna C-12 Kg 1,6200 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.4.3.39 Pemasangan plint keramik ukuran 10cm x 60cm Satuan M1
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,0900 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,0900 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0350 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0050 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Plint keramik 10x40 C-9 Bh 1,5750 - -
Semen portland C-11 Kg 1,1400 - -
Pasir Pasang B-3 M3 0,0030 - -
Semen warna C-12 Kg 0,0250 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN PLAFOND
A.4.5.1.7 Pemasangan langit-langit gypsum board ukuran (120x240x9) mm, tebal 9 mm Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,1000 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,0500 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0050 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0050 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Gypsum board C-4 Lbr 0,3640 - -
Paku skrup Gypsum board E-22 Kg 0,1100 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.5.1.8 Pemasangan list langit-langit gypsum Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,0600 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,0060 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0060 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0030 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
List gipsum profil C-8 M1 1,0500 - -
Semen gipsum C-10 Kg 0,1500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
LS.kubah FRP Pemasangan atap kubah enamel FRP Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1
2 BAHAN
Penutup atap kubah enamel FRP + rangka lengkap C-3 M2 1,1905 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN KUNCI & KACA


A.4.6.2.2 Pemasangan kunci tanam biasa Satuan Buah
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,0100 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,5000 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0500 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0050 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Kunci tanam biasa F-6 Bh 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.6.2.5 Pemasangan engsel pintu Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,0150 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,1500 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0150 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0008 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Engsel pintu F-3 Bh 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.6.2.10 Pemasangan door closer Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,0500 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,5000 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0500 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0030 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Door closer F-7 Bh 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
A.4.6.2.12 Pemasangan Door holder Satuan Pasang
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,0500 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,5000 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0500 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0030 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Door holder F-1 Pasang 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.6.2.17 Pemasangan kaca tebal 5 mm Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang kayu L.13 Orang/hari 0,0150 - -
Tukang kayu L.07 Orang/hari 0,1500 - -
Kepala tukang kayu L.03 Orang/hari 0,0150 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0008 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Kaca tebal 5 mm J-1 M2 1,1000 - -
Sealant J-3 Tube 0,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN PENGECATAN
A.4.7.1.10 Pengecatan tembok baru ( 1lapis plamuur, 1 Satuan M2
No. lapis cat dasar, 2 lapisUraian
cat penutup) Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang cat L.15 Orang/hari 0,0200 - -
Tukang Cat L.08 Orang/hari 0,0630 - -
Kepala Tukang Cat L.05 Orang/hari 0,0063 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0030 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Plamir G-10 Kg 0,1000 - -
Cat dasar G-2 Kg 0,1000 - -
Cat penutup G-6 Kg 0,2600 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
PEKERJAAN SANITASI GEDUNG
A.5.1.1.31 Pemasangan pipa PVC tipe AW Ø 3” Satuan M1
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,0810 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1350 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0135 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0040 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Pipa PVC 3” D-16 M1 1,2000 - -
Pipa PVC 3” (perlengkapan) D-17 Ls 35% - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.5.1.1.36.a Pemasangan roofdrain Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,0100 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0050 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Roof drain D-7 Buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

PEKERJAAN MEKANIKAL
ME.SLO Jaminan instalasi listrik dan SLO Satuan LS
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Jaminan instalasi listrik dan SLO EL-048 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.pasang daya
Pemasangan daya baru 23 kVA Satuan LS
23kVA
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Pemasangan daya baru 23 kVA EL-049 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.S.K Stop kontak + instalasi beton Satuan Titik
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Stop kontak + instalasi beton EL-029 Titik 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.S.K.AC Stop kontak AC + instalasi beton Satuan Titik


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Stop kontak AC + instalasi beton EL-030 Titik 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Schakelar tunggalSchakelar (tunggal) Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Schakelar (tunggal) EL-033 Buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Schakelar seri Schakelar (seri) Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Schakelar (seri) EL-034 Buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.DL Lampu PL 14 watt + armatur down light 4" Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Lampu PL 14 watt + armatur down light 4" EL-035 Buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.baret Lampu PL 14 watt + armatur baret Satuan Buah
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Lampu PL 14 watt + armatur baret EL-036 Buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Titik Lampu Titik lampu + instalasi beton Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Titik lampu + instalasi beton EL-038 Titik 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Zandle klem Zadle klem Satuan Buah


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Zadle klem EL-001 buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Pengeboran Pengeboran 12 m Satuan Titik


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Pengeboran 12 m EL-002 Titik 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

Accesories, Fitting dan material bantu, untuk


ME.Acc.Grounding Satuan Ls
grounding
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Accesories, Fitting dan material bantu, untuk grounding EL-003 Ls 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.Jasa rakit SDP Jasa Perakitan SDP Satuan Ls
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Jasa Perakitan SDP EL-021 Ls 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Acc SDP Accessories, fitting dan alat bantu, untuk SDP Satuan Ls
No. lantai-1 Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Accessories, fitting dan alat bantu, untuk SDP lantai-1 EL-022 Ls 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.NYM 3x2,5mm2 Kabel NYY 4x35 mm Satuan M1


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Kabel NYM 3x2,5 mm EL-007 M' 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.isolator panel Isolator panel Satuan M1


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Isolator panel EL-009 Btng 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Selector Volt Selector Volt Satuan Unit


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Selector Volt EL-010 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.Volt meter Volt meter Satuan Unit
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Volt meter EL-011 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Amper meter Ampere meter Satuan Unit


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Ampere meter EL-012 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.CT TR CT TR Satuan Unit


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
CT TR EL-013 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Lampu indikator Lampu indikator Satuan Unit


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Lampu indikator EL-014 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Box panel-2 Box Panel uk. 60x80x20 Satuan Unit


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Box Panel uk. 60x80x20 EL-017 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
ME.NFB 3P. 80A NFB 3P, 80A Satuan Unit
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
NFB 3P, 80A EL-018 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.MCB 1P. 6A, MCB 1P, 6A, 10A, dan 16A


Satuan Unit
10A, 16A
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
MCB 1P, 6A, 10A, dan 16A EL-019 Unit 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.Busbar tembaga
Busbar tembaga 3x20x400 Satuan Btng
3x20x400

No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Busbar tembaga 3x20x400 EL-020 Btng 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

LS.Papan Nama Papan nama kegiatan Satuan LS


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Papan nama kegiatan LS-001 Buah 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

Ijin-Ijin Yang Berkaitan Dengan Pekerjaan Dan


LS.Ijin Satuan LS
Instansi Terkait
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Ijin-Ijin Yang Berkaitan Dengan Pekerjaan Dan
LS-007 Unit 1,0000 - -
Instansi Terkait
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

LS.Dokumentasi Dokumentasi dan laporan Satuan LS


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Dokumentasi dan laporan LS-008 LS 1,0000 - -
Jumlah- 1
......................................................................................... -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
LS.K3 K-3 & Peralatannya Satuan LS
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
K-3 & Peralatannya LS-009 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

LS.Mob demob Mobilisasi & Demobilisasi Satuan LS


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Mobilisasi & Demobilisasi LS-011 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

LS.pintu kaca
Pemasangan pintu frameless kaca tempered 12 mm lengkap Satuan Buah
frameless 12 mm
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Pemasangan pintu frameless kaca tempered 12
LS-018 Unit 1,0000 - -
mm lengkap
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

LS-pintu HPL Membuat dan memasang daun pintu panel HPL Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Daun pintu panel HPL LS-020 M2 1,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

ME.penangkal petir Penangkal petir lengkap Satuan LS

No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 BAHAN + TENAGA
Penangkal petir lengkap EL-041 LS 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
3 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

LS.roster GRC Pemasangan dinding ornamen roster GRC pola islami Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,3000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1000 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0100 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Roster GRC LS-023 M2 1,0500 - -
Semen portland C-11 Kg 11,5000 - -
Pasir Pasang B-3 M3 0,0430 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
Ornamen mimbar Pemasangan dinding ornamen roster GRC pola islami Satuan M2
No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Dinding ornamen mimbar ukiran kayu kelas I + finishingLS-004 M1 1,0500 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

EI-322 Timbunan Tanah Biasa (dengan alat) Satuan M3


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,1440 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0360 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Tanah Urug B-4 M3 1,2000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
EXCAVATOR 80-140 HP Alat-002 Jam 0,0360 - -
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

EI-313 Galian Tanah Biasa (dengan alat) Satuan M3


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,2421 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0605 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
EXCAVATOR 80-140 HP Alat-002 Jam 0,0605 - -
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -

A.4.4.2.2.b Pemasangan coating bitumen Satuan M2


No. Uraian Kode Satuan Koef Hrg Sat (Rp) Jmlh Hrg (Rp)
1 TENAGA
Pembantu tukang batu L.12 Orang/hari 0,3000 - -
Tukang batu L.06 Orang/hari 0,1500 - -
Kepala tukang batu L.02 Orang/hari 0,0150 - -
Mandor L.01 Orang/hari 0,0150 - -
.........................................................................................
Jumlah- 1 -
2 BAHAN
Coating bitumen G-13 Liter 1,0000 - -
.........................................................................................
Jumlah- 2 -
3 PERALATAN
.........................................................................................
Jumlah- 3 -
4 JUMLAH (1+2+3) -
5 OVERHEAD + KEUNTUNGAN 15% x Jumlah 4 -
6 HARGA SATUAN PEKERJAAN (4+5) -
DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH
NO JENIS TENAGA / BAHAN KODE HARGA SATUAN

0 1 2 3 4
A. TENAGA
1 Mandor L.01 - Orang/hari
2 Kepala tukang batu L.02 - Orang/hari
3 Kepala tukang kayu L.03 - Orang/hari
4 Kepala tukang besi L.04 - Orang/hari
5 Kepala Tukang Cat L.05 - Orang/hari
6 Tukang batu L.06 - Orang/hari
7 Tukang kayu L.07 - Orang/hari
8 Tukang Cat L.08 - Orang/hari
9 Tukang besi L.09 - Orang/hari
10 Tukang Khusus Alumunium L.10 - Orang/hari
11 Tukang Allumunium/Kaca L.11 - Orang/hari
12 Pembantu tukang batu L.12 - Orang/hari
13 Pembantu tukang kayu L.13 - Orang/hari
14 Pembantu tukang besi L.14 - Orang/hari
15 Pembantu tukang cat L.15 - Orang/hari

B BAHAN
- BAHAN AIR
1 Air A.1 - Liter

- BAHAN GALIAN
1 Batu pecah 2-3 cm B-1 - M3
2 Pasir beton B-2 - M3
3 Pasir Pasang B-3 - M3
4 Tanah Urug B-4 - M3

- BAHAN CETAKAN DAN SEMEN


1 Batu bata merah C-1 - Buah
2 Batu bata ringan C-2 - M3
3 Penutup atap kubah enamel FRP + rangka lengkap C-3 - M2
4 Gypsum board C-4 - Lbr
5 List gipsum profil C-8 - M1
6 Plint keramik 10x40 C-9 - Bh
7 Semen gipsum C-10 - Kg
8 Semen portland C-11 - Kg
9 Semen warna C-12 - Kg
10 Semen bata ringan C-13 - Kg
11 Semen plesteran ready mix bata ringan C-14 - Kg
12 Keramik 40x40 cm C-16 - M2
13 Keramik 40x40 cm unpolished C-17 - M2

DST.............................
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN

A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat K/L/D/I]

Nomor : __________ __________, __ __________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
__________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________


_________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara
untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja III ULP]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L/D/I]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

_______________ [nama Pejabat Pembuat Komitmen]


_______________ [jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________ [alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________,


bersama ini memerintahkan:

_______________ [nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


_______________ [alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut :
1. Macam pekerjaan: __________;
2. Tanggal mulai kerja: __________;
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan pekerjaan
harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan
Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari
Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak.

__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN

Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [Pokja III ULP]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Sanggahan Banding atas pekerjaan ______________
berdasarkan Dokumen Pengadaan No. ______________ tanggal _________________,
apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan oleh YANG DIJAMIN
dinyatakan tidak benar.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa Sanggahan Banding
tidak benar dari ______________ [Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi Lain/Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggah
banding] paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Jawaban
Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa “Sanggahan Banding tidak benar dan
pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan oleh Yang Dijamin tidak
benar”.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _______________________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan _________________
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. ________________
tanggal _________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada _____________________ [nama PPK],
_________________________ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ________________ (terbilang
__________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
No. _______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan pelelangan
pekerjaan ______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan _________________
berdasarkan Kontrak No. ________________ tanggal __________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada _____________________ [nama PPK],
_________________________ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ________________ (terbilang
__________________________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal
_____________________ dari PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________

4. Jaminan ini berlaku apabila:


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan


tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________

Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan


selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ___________________________________ [nama PPK]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________


(terbilang ________________________________________________________) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan _________________
berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal ________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________ s.d. ____________________

2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam
butir 1.

3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)
setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.

4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang


diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________

[Bank]

Materai Rp.6000,00

Untuk keyakinan, pemegang


Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________


[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________ [nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada _____________________ [nama PPK],
_________________________ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp ________________ (terbilang
__________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal
_____________________ dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi
akibat TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk Dikeluarkan di _____________
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan] pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]

Anda mungkin juga menyukai