Anda di halaman 1dari 24

Sri Nirwana Amann, M.

Pd
Penjumlahan dan Pengurangan Dua
Bilangan Bulat

pendekatan model garis bilangan

pendekatan pola bilangan

pendekatan muatan
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan model garis bilangan maju-mundur)

positif  maju
Bilangan bulat nol  diam

negatif  mundur

tambah  terus
Operasi

kurang  balik arah


Hitung 2 + 3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
3

Jadi, 2 + 3 = 5
Hitung 2 + (–3)
2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

–3
Jadi, 2 + (–3) = –1
Hitung –2 + 3
-2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

3
Jadi, – 2 + 3 = 1
Hitung –2 + (– 3)
-2

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

–3
Jadi, – 2 + (– 3) = – 5
Hitung 2 – 3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
3

Jadi, 2 – 3 = –1
Hitung 2 – (–3)

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
3

Jadi, 2 – (– 3 ) = 5
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan model garis bilangan anak panah-1)

positif  arah ke kanan


Bilangan bulat nol  diam

negatif  arah ke kiri

tambah  dilanjutkan

Operasi kurang  diubah menjadi operasi tambah


dengan lawannya

Dilihat dari titik pangkal-1 sampai dengan


Hasil Operasi ujung panah-2 (lihat bilangan di bawah
mata panah)
Hitung 2 + 3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 2 + 3 = 5
Hitung -2 + 3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, -2 + 3 = 1
Hitung 2  3

Hitung 2 + (3)

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 2  3 = 1
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan model garis bilangan anak panah -2)

Pendekatan garis bilangan ini menggunakan kesepakatan bahwa:

• Operasi yang digunakan adalah operasi penjumlahan. Jika ditemui operasi


pengurangan maka teknisnya harus diubah terlebih dulu menjadi operasi
penjumlahan dengan lawannya. Operasi penjumlahan artinya dilanjutkan.

• Suku pertama merupakan titik yang pertama kali diletakkan pada garis bilangan
(sebagai titik pangkal anak panah) kemudian baru dilanjutkan dengan suku
kedua sesuai dengan jenis bilangannya. Jika suku kedua bilangan positif,
gambar anak panah ke kanan sejauh besaran bilangannya. Jika suku kedua
bilangan negatif, gambar anak panah ke kiri sejauh besaran bilangannya.
Hitung 2 + 3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 2 + 3 = 5
Hitung 2 + 3

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 2 + 3 = 1
Hitung 2  3

Hitung 2 + (3)

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Jadi, 2  3 = 1
Penjumlahan
... ... dan Pengurangan Dua ...
Bilangan... Bulat
(a) 4+5 = 9(pendekatan pola bilangan)
(i) 4  3 =1
(b) 4+4 =8 (ii) 4  2 =2
(c) 4+3 =7 (iii) 4  1 =3
(d) 4+2 =6 (iv) 4  0 =4
(e) 4+1 =5 (v) 4  (1) =5
(f) 4+0 =4 (vi) 4  (2) =6
(g) 4 + (1) = 3 (vii) 4  (3) =7
(h) 4 + (2) = 2 (viii) 4  (4) =8
(i) 4 + (3) = 1 (ix) 4  (5) =9
... =... ... ...

a – b = a + (–b)
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan muatan-1)

KESEPAKATAN:
• Bilangan nol
Diwakili dengan muatan yang kosong atau muatan yang banyaknya
unsur positif sama dengan banyaknya unsur negatif.

Contoh + ++
 

Ketiga muatan di atas mewakili bilangan 0.


Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan muatan-1)

KESEPAKATAN:

• Bilangan positif
Diwakili dengan muatan positif sebanyaknya bilangannya.

Contoh + +++ ++++


+  

Ketiga muatan di atas mewakili bilangan 2


Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan muatan)

KESEPAKATAN:

• Operasi yang digunakan adalah operasi penjumlahan.

• Jika ditemui operasi pengurangan maka harus diubah


terlebih dulu menjadi operasi penjumlahan dengan lawannya.

• Operasi penjumlahan artinya muatan yang diwakili pada suku


pertama ditambah/digabung dengan muatan pada suku kedua.

• Hasil akhir dari operasi penjumlahan maupun pengurangan


dapat dilihat dari banyaknya muatan hasil penjumlahan/
penggabungan.
Hitung 2  3

Hitung 2 + (3)

2  3 = 1
Hitung 2  ( 3)

Hitung 2 + 3

2  ( 3) = 5
Penjumlahan dan Pengurangan Dua Bilangan Bulat
(pendekatan muatan-1)

Kesepakatan:

Kata kunci: tambah digabung, kurang diambil

Anda mungkin juga menyukai