Dosen pembimbing :
Muhammad Nur, SE., MM.
Disusun oleh :
Melani Putri
Fitri Andayani
Feby lianti
1.3 Tujuan
a. Mengatahui pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
b. Mengatahui jenis – jenis elastisitas
c. Mengatahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi elastsitas penawaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. ELASTISITAS PERMINTAAN
A. Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala
ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat diartikan
sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya
perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga
sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan
semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan
dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQd =
0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak
berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila
konsumen dalam membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih
memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh
suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih
mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak
ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis
sempurna terjadi pada bila permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga
barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
permintaan akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat
perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam
jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi
dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb)
untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu,
makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor
industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga
barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan
biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).
Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang,
sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok
persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau
kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas
kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang
terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau
dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
C. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya, elastisitas
penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:
a. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQs =
0, berapapun perubahan dalam %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama
sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis dalam
kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada
produk/barang-barang hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin
ditambah atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya
yaitu jumlah penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergant ung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka jumlah yang
ditawarkan tetap relatif terbatas.
Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang
ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10%
maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami penurunan lebih dari 10%, dan
sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami
kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau
peka terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi
pada barang hasil industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya.
Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun
tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0. Secara matematis
%ΔQs = Ada, %ΔP = 0.Kasus penawaran elastis sempurna terjadi pada bila penawaran suatu
barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa
terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau penawaran akan produk tersebut bisa berubah-
ubah walaupun harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu
X atau Q.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk presentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai
dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara
satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang
besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut
titik keseimbangan.