Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Dosen pembimbing :
Muhammad Nur, SE., MM.
Disusun oleh :
Melani Putri
Fitri Andayani
Feby lianti

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah
elastisitas. Pemahaman elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan
terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga, seperti apa bentuk
kurva dari masing masing elastisitas, dan seberapa besar pengaruhnya. Dengan adanya
pemahaman elastisitas tersebut kita dapat mengukur sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan
perubahan harga atau dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan
dan penawaran terhadap perubahan harga. Oleh karena itu Elastisitas merupakaan ukuran
sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi
yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan
derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud elastisitas permintaan dan penawaran ?
b. Apa saja jenis – jenis elastisitas ?
c. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi elastsitas penawaran ?

1.3 Tujuan
a. Mengatahui pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
b. Mengatahui jenis – jenis elastisitas
c. Mengatahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi elastsitas penawaran
BAB II
PEMBAHASAN

1. ELASTISITAS PERMINTAAN
A. Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala
ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas dapat diartikan
sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya
perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga
sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan
semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan
dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.

B. Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan


Koefisien Elastisitas
n=0 Inelastis sempurna
0<n<1 Inelastis
n=1 Elastis uniter
1<n<∞ Elastis
n=∞ Elastis sempurna
a) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQd =
0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak
berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila
konsumen dalam membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya, melainkan lebih
memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh
suatu keluarga atau pembelian Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih
mempertimbangkan berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.

b) Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap


perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara
matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak
peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan permintaannya akan
turun kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang
kebutuhan pokok seperti gula, pupuk, bahan bakar dan lain-lain.
c) Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap


perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun
sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan berubah dalam hal ini akan naik sebesar
10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis
proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun
terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.

d) Permintaan Elastis (Ed > 1)

Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap


perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10%
maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara
matematis %ΔQd > %ΔP. Permintaan yang elastis atau peka terhadap harga (Ed >1) dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang-barang mewah, seperti
mobil, alat-alat elektronik, pakaian pesta dan lain-lain.
e) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )

Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0 (Tidak
ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus permintaan elastis
sempurna terjadi pada bila permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga
barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
permintaan akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


a) Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastic,
sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat
elastis.

b) Banyaknya barang pengganti yang tersedia.


Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya
cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan
menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik para
pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan
barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan.
Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih mudah
daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini
menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah
bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang
pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu
permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah dan jika harga turun
permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang pindah
dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan
berikut: semakin banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat
permintaannya.

c) Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.


Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat
mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah sikap orang
dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah
menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak
mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang
agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan membandingkan harga
dari berbagai jenis barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang
membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang
lebih murah. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan
untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

d) Jangka waktu analisis.


Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat lebih tidak
elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh
permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa
dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka waktu
yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan
harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang yang disebutkan
belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam
mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli
barang pengganti.
2. ELASTISITAS PENAWARAN
A. Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu atau hal
yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain,
elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan
harga.
Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :
1. Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang bersangkutan
2. Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang yang
bersangkutan
3. Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan.

Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap perubahan


harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan harga. Ketika terjadi
perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan mempengaruhi keputusan produsen
dalam berproduksi. Ukuran kepekaan produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut
dengan Elastisitas Harga dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas
penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain,
Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-
angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang dimaksud koefisien
elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas penawaran,
yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak
elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
 Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi
saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu
unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam
skala tidak ekonomis.
 Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara
penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Jangka waktu analisis.


Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah, para ahli
ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga tersebut.
Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya
sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa hari saja semua input tetap.
Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat segera menambah jumlah yang
ditawarkan, meskipun konsumen bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah
barang yang ditawarkan tergantung dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu.
Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah
penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
2. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan
para produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel
(dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak
cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian, modal tetap
seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat
elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas
produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat
menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor
produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil,
sehingga penawaran tidak elastis.

3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi
perusahaan baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat
perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam
jangka waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas produksi
dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb)
untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka waktu,
makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik produksi di sektor
industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga
barang-barang yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan
biaya yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).
Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang,
sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu Stok
persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.

 Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
 Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau
kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas
kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang
terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau
dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
C. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya, elastisitas
penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:
a. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)

Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang ditawarkan
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis %ΔQs =
0, berapapun perubahan dalam %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama
sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis dalam
kenyataan agak sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada
produk/barang-barang hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin
ditambah atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya
yaitu jumlah penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergant ung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka jumlah yang
ditawarkan tetap relatif terbatas.

b. Penawaran Inelastis (Es < 1)

Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap


perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase perubahan
jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara
matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau sering disebut Penawaran yang tidak peka
terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan penawarannya akan naik
kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang
hasil pertanian, karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau
mengurangi produksinya dalam jangka pendek.
c. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)

Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding terhadap


perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah
yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun
sebesar 10% maka kuantitas yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini akan turun
sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah barang yang dtawarkan akan
naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis uniter atau
elastis proporsional atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun
terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.

d. Penawaran Elastis (Es > 1)

Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase perubahan jumlah yang
ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10%
maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami penurunan lebih dari 10%, dan
sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami
kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau
peka terhadap harga (Es >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi
pada barang hasil industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya.

e. Penawaran Elastis Sempurna (Es = ∞ )

Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan meskipun
tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0. Secara matematis
%ΔQs = Ada, %ΔP = 0.Kasus penawaran elastis sempurna terjadi pada bila penawaran suatu
barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa
terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau penawaran akan produk tersebut bisa berubah-
ubah walaupun harga produk itu tetap, sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu
X atau Q.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa
(konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa
berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk presentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai
dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara
satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang
besar, tetapi ada pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan
penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar,
apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai
apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut
titik keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai