Anda di halaman 1dari 39

TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS

“ PEMASARAN “

Kelas 2i
Nama Dosen :
Nama Mahasiswa :
NIM :

PRODI STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “PEMASARAN”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pengantar
bisnis yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 17 Juni 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR………………………....………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………….……………………...iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................2
Tujuan............................................................................................................2
BAB II
Pengertian Pemasaran....................................................................................3
Konsep Pemasaran.........................................................................................5
Manajemen Pemasaran..................................................................................6
Sistem Pemasaran..........................................................................................7
Strategi Pemasaran........................................................................................9
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Pemasaran....................................................................................14
Tujuan Pemasaran..........................................................................................15
Fungsi-fungsi Pemasaran...............................................................................17
Perencanaan Pemasaran.................................................................................17
Lingkungan Pemasaran..................................................................................21
Perkembangan dan sejarah pemasaran..........................................................26
Fungsi universal dan tantangan pemasaran...................................................30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................13
Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia usaha salah satu kegiatan yang harus dilakukan yaitu pemasaran. Ketika
berbicara tentang pemasaran pasti membutuhkan manajemen agar kegiatan pemasaran bisa
berjalan dengan lancar dan tepat sasaran. Manajemen merupakan suatu proses mengelola atau
mengatur suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu melalui sekelompok orang yang dapat
mendatangkan hasil. Manajemen pemasaran termasuk upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan karena berhubungan langsung dengan konsumen sebagai
pemakai produk. Maka manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan dari perusahaan
yang sangat erat kaitannya dengan situasi pasar.
Dalam era persaingan yang semakin ketat pelaku usaha harus pandai dalam memilih
strategi pemasaran yang digunakan. Menawarkan produk-produk yang dibutuhkan konsumen
dengan kualitas yang lebih baik dari produk lain dan berbeda akan menjadi poin penting dalam
meningkatan kepuasan konsumen atas penggunaan produk. Sehingga konsumen mau dan rela
kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan setia bagi
perusahaan. Untuk itu sebagai manajer pemasaran harus bisa mengikuti perkembangan zaman
agar produk bisa diterima konsumen sesuai dengan masanya.
Pemasaran bukan kegiatan yang mudah dilakukan oleh setiap orang. Butuh perencanaan
dalam kegiatan tersebut agar bisa sesuai dengan harapan. Banyaknya pesaing di dalam dunia
usaha dapat dijadikan salah satu penghambat dalam menawarkan produk kepada konsumen, jika
salah memilih strategi dan tidak dijalankan dengan sesuai perencanaan maka untuk mendapatkan
kepuasaan dari konsumen akan sangat mustahil. Sehingga keinginan memperoleh keuntungan
yang maksimal akan sulit didapatkan. Keberlangsungan hidup perusahaan pun akan terancam
akibat dari salah memilih strategi pemasaran yang digunakan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis akan membuat makalah yang berjudul “
Manajemen Pemasaran”.

1
B. Rumusan Masalah
Masalah yang ada dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah, sebagai
berikut:
A. Apa pengertian pemasaran ?
B. Bagaimana tujuan dari pemasaran ?
C. Bagaimana fungsi pemasaran ?
D. Apa saja rencana-rencana pemasaran ?
E. Bagaimanakah lingkungan pemasaran?
F. Bagaimana Perkembangan Dan Sejarah Tentang pemikiran Pemasaran ?
G. Apa fungsi universal dan tantangan pemasaran?

C. Tujuan penulis
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui apa pengertian dari pemasaran
B. Untuk mengetahui ruang lingkup pemasaran
C. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pemasaran

D. Untuk mengetahui cara berpikir pemasaran


E. Untuk mengetahui apa fungsi dari pemasaran

F. Untuk mengetahui apa saja tantangan pemasaran

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah:


1. Philip Kotler (Marketing)
pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut Philip Kotler dan Amstrong
pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
3. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
4. Menurut W Stanton
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
5. Philip & Duncan
Pemasaran merupakan sesuatu yang terdiri dari segala langkah yang digunakan untuk
menempatkan barang yang dijualbelikan ke tangan pembeli atau konsumen.
6. Wikipedia
pemasaran adalah suatu proses penyusunan komunikasi yang terpadu & tujuannya untuk
memberikan informasi tentang barang atau jasa yang diperjualbelikan yang kaitannya
untuk memuaskan keinginan & kebutuhan masyarakat.
7. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Th.2008
Pemasaran adalah proses cara perbuatan dalam memasarkan barang dagangan; perihal
menyebarluaskan di tengah-tenganh masyarakat pada umumnya.

3
8. Firdaus
Firdaus mengatakan pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang
seperti halnya pengusaha guna mempertahankan kelangsung hidup serta memenuhi
kebutuhan dan juga mendapatkan laba (keuntungan).
9. Hair dan Mc. Daniel
“Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing promotional
and distribution of ideas, goods and service to create exchanges that satisty individual
and organizational objectives.”
10. Basu dan Hani
Pendapat lain juga dikemukakan oleh dua tokoh diatas mengenai pengertian pemasaran
yang meliputi dari proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang dan jasa,
penetapan banderol harga dari barang dan jasa tersebut hingga proses promosi maupun
pendistribusiannya yang keseluruhannya memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
maupun memperoleh keuntungan dari proses pemasaran tersebut.
11. Pengertian Pemasaran Menurut Swasta (1996)
Dalam sebuah buku terbitan Swasta juga dirujuk definisi pemasaran yang juga mengarah
ke sebuah aktivitas pemenuhan kebutuhan (pemuas kebutuhan) baik dari penjual dan
pembeli yang keduanya melakukan serankaian proses baik tawar menawar maupun tukar
menukar dengan maksud mengadakan hubungan untuk mendapatkan keuntungan demi
memenuhi kebutuhan.
12. Pengertian Pemasaran Menurut Assauri (1999)
Merujuk pada pengertian manajemen pemasaran yang bisa dikatakan mememiliki proses
yang lebih komplek karena tentunya terdapat perencanaan dan evaluasi, sebuah
pemasaran juga dapat dikatakan demikian karena juga mencangkun hal perencanaan,
pelaksanaan, serta distribusi baik dalam hal pertukaran maupun hubungan yang
cenderung kearah keuntungan demi dapat memenuhi kebutuhan.

4
B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,


utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.
Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu
keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat
akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan
dan kesediaan untuk membelinya.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran
yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat
3. Cintailah. pelanggan, bukan produk anda..
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan
yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

A. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai


produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi
pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi
produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah

5
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima
produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
B. Konsep produk Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini
adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk
berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri.
C. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan
begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

D. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan
para pesaing.
E. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas
organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
F. Konsep Pemasaran Global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif
berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran
melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

6
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan
(Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan
yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan
harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang
tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

D. Sistem Pemasaran.
1. Pengertian sistem pasar
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk
serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.. Dalam pemasaran kelompok item
yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints). Sistem pemasaran yang paling
sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan
target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-
unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu
dipertemukan secara tepat.

7
2. Macam-Macam Sistem Pemasaran
A. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal Pada sistem ini produsen, grosir,
dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
a. Mengendalikan perilaku saluran
b. Mencegah perselisihan antara anggota saluran .
B. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal Pada sistem ini, ada suatu
kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
C. Sistem pemasaran dengan saluran ganda Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan,
kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
3. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

1. Lingkungan makro ekstern.


a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
2. Lingkungan mikro eksternal.
a. Pasar (market).
b. Pemasok.
c. Pialang (marketing intermediaries).
3. Lingkungan Non-Pemasaran Intern Kekuatan non-pemasaran lainnya adalah lokasi
perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan
intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh
manajemen.

8
E. Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process
by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering
and freely exchanging products and services of value with
others” Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler
(2000:37) yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its
marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang
ditentukan.

1. Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), Segmentasi adalah
”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more
meaningful, shared characteristic” Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi
konsumen. Selain itu perusahaan
dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan
khas masing-masing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

a. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga,
pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
b. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi
demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup

9
untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen
berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
c. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen
berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan
barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu
dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable: Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible: Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial: Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable: Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable: Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-
segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:


a. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
b. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-
variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan
konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
2. Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah
”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and
targeting” Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus

10
memutuskan suatu strategi target market. Perusahaan dapat memilih dari empat
strategi peliputan pasar:
a) Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu
pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran
yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi,
distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar
konsumen.
b) Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang
memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan
sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa
memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
c) targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk
pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
d) Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen
secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:


a) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-
variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen,
biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan
dan peluang pasar sasaran.
b) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi
laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

3. Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah
“Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment
perceives a good or service in comparison to the competition”.
Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para
pesaingnya.

11
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika
produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan
pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk
dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk. Pendekatan ini hampir sama dengan
targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk. Pendekatan ini digunakan dengan
membedakan pada saat apa produk tersebut dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing. Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih
produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk. Pendekatan ini digunakan untuk bersaing
secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah
yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi. Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang
dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah
sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah. Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan
kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat
memecahkan masalah.

a. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan


posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih,
maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
b. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari

12
perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya. Perusahaan harus
mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila
dibutuhkan.

13
BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan
mendapatkan laba. Arti pemasaran sering disamakan dengan pengertian-pengertian: (1)
penjualan, (2) perdagangan, dan (3) distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan
satu bagian dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum
barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan.
Defenisi pemasaran menurut William J. Stanton, yaitu suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari defenisi di atas dapat dijelaskan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas
daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak
diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan
penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang
saling berhubungan sebagai suatu sistem.
Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang terus menerus
berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber
dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-peraturan yang ada. Bagi pemasaran, perubahan
lingkungan dapat berupa suatu peluang atau kesempatan mengembangkan usahanya.
Sehubungan dengan itu tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan
kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Kegiatan pemasaran ini haruslah
dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik, maka dikenal dengan istilah manajemen
pemasaran. Secara umum, manajemen pemasaran adalah proses merencanakan,

14
penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam
suatu perusahaan supaya dapat tercapainya target atau tujuan perusahaan secara lebih efisien dan
efektif.
Beberapa pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli
a. Philip Kotler/Armstrong (2002:14)
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi.
b. P.H. Nystrom
Pemasaran meliputi segala kegiatan mengenai penyaluran barang atau jasa dari tangan
produsen ke tangan konsumen.
c. American Marketing Association
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Dari beberapa pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran
merupakan suatu kegiatan yang menawarkan produk kepada konsumen dengan
mempertimbangkan perencanaan, penganalisaan, pelaksanaan dan pengawasan sehingga dapat
mendatangkan hasil berupa laba sesuai dengan yang diharapkan.

B. TUJUAN PEMASARAN
Dalam manajemen pemasaran tentu harus memiliki tujuan, karena tujuan merupakan
langkah awal untuk melaksanakan suatu kegiatan. Tujuan pemasaran adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa agar produk yang dijual akan cocok sesuai dengan
keinginan pelanggan, akibatnya produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Beberapa tujuan
utama dari manajemen pemasaran, sebagai berikut:

15

Jangka pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan adalah untung secepat mungkin. Artinya dapat
menutup semua biaya-biaya produksi yang digunakan dan jika ada kelebihan maka dikatakan
laba.

Jangka menengah
Tujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas antara total biaya
produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan berusaha lebih
memperbesar cakupan volume penjualan.

Jangka panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahankan para pelanggan setia agar tetap loyal
dengan produknya, antara lain dengan produk inovatif, kreatif dan berdaya guna lebih serta
memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan.
Selain menetapkan tujuan pemasaran, pemilihan strategi sasaran pemasaran juga
menentukan berhasil atau tidaknya tujuan tersebut. Berbagai ciri khusus penjual, produk atau
pasar akan memberi batas pada pilihan terhadap strategi sasaran pemasaran :
a. Sumber-sumber perusahaan
b. Keserbasamaan produk(homogenitas produk)
c. Tingkat produksi dalam hidup
d. Keserbasamaan pasaran (homogenitas)

Strategi pemasaran
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan
atau usaha pemasaran dalam suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang
selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi pemasaran merupakan
bagian dari perencanaan pemasaran, yang merupakan tahap kelima dari proses pemasaran.

16
C. FUNGSI PEMASARAN

Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.


Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen
pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang
komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang
peluncuran serta promosi produk. Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

D. RENCANA-RENCANA PEMASARAN
DEFINISI PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana suatu organisasi dapat mencapai
tujuannya melalui serangkaian aktivitas yang ditujukan pada proses analisa, evaluasi, seleksi
diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu. Proses awal perencanaan
dimulai dari penetapan tujuan kemudian merinci berbagai cara, teknik dan prosedur guna
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dikatakan efektif jika tujuan yang telah dirumuskan
dapat dicapai sepenuhnya.

• DEFINISI RENCANA PEMASARAN


Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat
persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk
merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk agribisnis.
Kegiatan pemasaran dapat menjadi sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi
tempat pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis,
terutama yang berskala menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam
menyusun Program Pemasaran secara formal, sehingga produk yang dihasilkan tidak
mampu mencapai pasar sasarannya. Rencana pemasaran adalah bagaimana sebuah
organisasi bisnis dapat mencapai tujuan pemasarannya melalui

17
sistem pemasaran yang dibentuk oleh komponen eksternal, internal, umpan balik dan
wirausahawan (pelaku bisnis)
• ANALISA LINGKUNGAN
Lingkungan Eksternal
Lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Kondisi perekonomian negara dan didunia, kebudayaan, teknologi, permintaan produk,
permasalahan hukum, persaingan bisnis, pasokan bahan baku dan lain-lain.
• Lingkungan Internal
Lingkungan yang dapat dikendalikan oleh wirausahawan yang meliputi faktor :
Sumber daya keuangan, manajemen, pemasok/supplier, serta sasaran dan tujuan
organisasi
• BAURAN PEMASARAN
Interaksi dari keempat variabel utama dalam sistem pemasaran, yaitu : produk
dan jasa, Penetapan harga, saluran distribusi dan aktivitas promosi
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk
dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk
atau mengganti hal milik produk.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara
lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran.
Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter,
1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau pembelian produk dan jasa.

18
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang
dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk
mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan
menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.

Evolusi Faktor Bauran Pemasaran [ Marketing Mix]


Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring
perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah
mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku
konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15)
mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service
management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:
product elements, place, cyberspace, and time, promotion and education, price and
other user outlays, process, productivity and quality, people, and physical evidence.
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan
nilai bagi perusahaan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan,
dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan
insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas
layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang
pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang
perusahaan tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang
diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan

19
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-
masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat
menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang
dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
harapan.
7. People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi
produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan
secara nyata kualitas produk dan layanan.
• BATASAN RENCANA PEMASARAN
Urgensi Rencana Pemasaran :
• Kita telah berada dimana (where do we now)?
• Kemana kita akan pergi (where do we go)?
• Bagaimana cara mencapainya (how do we go)?

Masalah dan kendala dalam perencanaan pasar :


• Kemampuan peramalan
Kemampuan untuk mengantisipasi kejadian yang akan datang dalam dunia bisnis.
• Akses kepada sumber informasi
Terbatasnya sumber informasi yang diterima, jadi kita tidak mengetahui informasi-
informasi yang dibutuhkan.
• Waktu yang terbatas
Waktu yang terbatas dalam membuat rencana, jadi perencanaan yang dibuat tidak
matang.
• Koordinasi proses perencanaan
Tidak adanya koordinasi dalam membuat perencanaan
• Implementasi perencanaan pasar

• LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN RENCANA


• Mendefinisikan situasi bisnis

20
• Mendefinisikan segmen pasar (peluang dan ancaman)
• Mendefinisikan kekuatan dan kelemahan
• Penetapan tujuan dan pasar
• Mendefinisikan strategi pemasaran dan usaha yang dilakukan
• Perancangan tanggung jawab implementasi
• Penganggaran strategi pemasaran
• Monitor kemajuan usaha pemasaran
• PERENCANAAN KONTINGENSI
Perencanaan yang baik harus dapat mempertimbangkan sebanyak mungkin alternatif
dan memiliki fleksibilitas yang tinggi bila diperlukan penyesuaian-penyesuaian
Penyebab kegagalan dalam perencanaan :
• Minimnya rencana nyata
• Minimnya analisa situasi yang memadai
• Tujuan dan sasaran yang tidak realistis
• Kurangnya antisipasi terhadap pesaing dan pasokan

D. LINGKUNGAN PEMASARAN

Lingkungan pemasaran adalah Pelaku dan kekuatan yang berada di sekeliling perusahaan yang
tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, tetapi dapat mempengaruhi kegiatan dan
kinerja pemasaran dan bisnis perusahaan. Lingkungan pemasaran terdiri atas lingkungan mikro
dan longkungan makro.

1. Lingkungan Mikro

Merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan, yang secara langsung mempengaruhi
kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran perusahaan, meliputi: perusahaan, pemasok,
perantara pemasaran, pasar

pelanggan, pesaing dan masyarakat.

• Perusahaan

21
Perusahaan merupakan Departemen lain atau fungsi lain dalam struktur

organisasi perusahaan. Dalam lingkungan internal perusahaan terdapat: manajemen puncak,


keunagan, pembelian, manufaktur dan akunting. Di bawah konsep pemasaran, semua fungsi
dalam organisasi harus ‘memikirkan konsumen’, bekerja sama secara harmonis untuk
memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.

• Pemasok

Pemasok berfungsi untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasanya, seperti: Biaya pasokan, Ketersediaan pasokan, Penundaan
dan kelangkaan pasokan. Dimana Perusahaan harus melakukan hubungan kerja sama yang baik
dengan para pemasok sebagai mitra kerjanya.

• Perantara pemasaran (marketing intermediateries)

Perantara pemasaran (marketing intermediaries) adalah organisasi yang membantu perusahaan


mempromosikan, menjual dan mendistribusikan barang-barangnya ke pembeli akhir; perantara
pemasaran meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan
perantara keuangan. Adapun bagian-bagian dari perantara pemasaran adalah sebagai berikt:

• Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan


menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk mereka (pedagang grosir dan
pengecer).
• Perusahaan distribusi fisik adalah perusahaan yang membantu menyimpan dan
memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asal ke tempat tujuan (perusahaan
pergudangan dan transportasi fisik).
• Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media, firma konsultan pemasaran, perusahaan pengelola program promosi
perusahaan; semua pihak yang membantu perusahaan menetapkan target dan
mempromosikan produknya pada pasar yang tepat.

22
• Perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi dan bisnis
yang membantu membiayai transaksi atau menjamin terhadap resiko yang berhubungan
dengan pembelian dan penjualan barang.
• Pelanggan

Berikut ini beberapa tipe pelanggan:

• Pasar Konsumen: terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.
• Pasar Bisnis: membeli barang atau jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk
digunakan dalam proses produksi.
• Pasar Penjual Perantara: membeli barang atau jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.
• Pasar Pemerintah: terdiri dari badan2 pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk
menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak lain yang
membutuhkan
• Pasar Internasional: terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara dan pemerintah.
• Pesaing

Agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar
daripada pesaingnya. Perusahaan harus menempatkan penawarannya secara kuat menghadapi
penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.

• Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan atau kepentingan nyata,
atau pengaruh pada kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Masyarakat terdiri dari 7
tipe yakni:

• Masyarakat Keuangan: Mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan


dana bank, lembaga investasi dan pemegang saham.

23
• Masyarakat Media: membawa berita, fitur dan opini editorial surat kabar, majalah,
stasiun radio dan televisi.
• Masyarakat Pemerintah: mengatur peraturan perundang2an yang akan mempengaruhi
jalannya perusahaan.
• Masyarakat LSM: organisasi konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas,
serikat buruh.
• Masyarakat Lokal: penduduk sebuah lingkungan dan organisasi komunitas.
• MasyarakatUmum: perusahaan harus memperhatikan perilaku masyarakat umum
terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik perusahaan mempengaruhi pembelian
masyarakat.
• Masyarakat Internal: meliputi pekerja, manajer, dewan direksi.

2. Lingkungan Makro

Merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung/ tidak langsung
terhadap perusahaan serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: Demografi,
Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Hukum, Teknologi, dan Alam.

• Lingkungan Demografi: Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut


ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja dan data statistik
lainnya. Ledakan pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan konsumsi sumber
daya dan populasi. Ada pemasar yang mengidentifikasikan lingkungan demografi
berdasarkan pertumbuhan populasi dan bauran usia populasi, pasar etnis, kelompok
pendidikan dan pola rumah tangga. Seperti contoh di buku Kottler (1997): ada marketer
yang mengidentifikasikan kelompok umur sebagai pasar sasaran antara lain:

– SKIPPIES : School Kids wit Income and Furchasing Power

– MOBYS : Mother Older, Babys Younger

24
– DINKS : Double Income, No Kids

– DEWKS : Dual Earners with Kids

– PUPPIES : Poor Urban Proffesionals

– WOOFS : Well-off Older Fols

• Lingkungan Ekonomi: pasar membutuhkan daya beli dan beli tergantung pada
pendapatan, harga, tabungan, hutang dan ketersediaan kredit saat ini. Berikut ini
adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen:
• Trend saat ini:

• Perubahan pendapatan:
Perubahan tingkat pendapatan

Kesadaran hidup hemat dan pola hidup konsumtif

Distribusi pendapatan

Kelas atas, kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah
• Mengubah pola pengeluaran konsumen
• Makanan, perumahan, transportasi menyerap sebagian besar pendapatan keluarga.

• Hukum Engel: perbedaan yang dicatat lebih dari satu abad yang lalu oleh Ernst Engel
tentang cara orang mengubah pengeluaran mereka terhadap makanan, perumahan,
transportasi, perawatan kesehatan dan kategori barang serta jasa lain ketika
pendapatan keluarga meningkat.
• Lingkungan Alam: Sumber daya alam yang diperlukan sebagai masukan bagi
pemasar atau yang dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran.

Yang harus dicermati oleh perusahaan adalah kekurangan bahan baku, biaya energi yang
meningkat, tingkat polusi yang meningkat, Peningkatan intervensi pemerintah dalam manajemen
sumber daya alam, Strategi berwawasan lingkungan, dan Kepedulian masyarakat terhadap isu
lingkungan makin besar.

25
• Lingkungan Teknologi: yang perlu diamati adalah langkah perubahan teknologi yang
semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas, anggaran Litbang yang beragam dan
peraturan yang meningkat atas perubahan teknologi.
• Lingkungan Politik/Hukum: keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh perkembangan
dalam lingkungan politik dan hukum, badan pemerintah dan kelompok independent yang
mempengaruhi dan membatasi ruang gerak firm. Kadang-kadang hukum daur ulang bagi
setiap firm malah ada industri daur ulang.
• Lingkungan Sosial/Budaya: bisa dikelompokkan dua pandangan:
• Pandangan orang terhadap dirinya; banyak orang yang mencari kesenangan untuk
realisasi diri dan ekspresi diri. Contoh: membeli mobil mewah, liburan impian, salon
kesehatan.
• Pandangan orang terhadap sesamanya; mulai ada beberapa orang yang lebih baik
berkelompok daripada sendiri seperti ikut kesehatan, kegiatan keagamaan.

E. Perkembangan Dan Sejarah Tentang pemikiran Pemasaran


Sejarah teori dan konsep marketing selalu mengikuti perubahan struktur sosial dan ekonomi
masyarakat. Kemunculan ide-ide baru yang memperkaya ilmu marketing terus berkembang
seiring revolusi besar peradaban manusia.

Peradaban bisnis modern berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900. Revolusi ini
benar-benar mengubah tatanan struktur dan perilaku masyarakat pada saat itu. Bisnis yang
tadinya berciri merkantilis (berdagang) kemudian berubah menjadi kapitalis. Kekuatan modal
dipergunakan untuk membangun pabrik dan organisasi perusahaan, memproduksi barang, dan
memperdagangkannya. Pada proses ini munculah pandangan-pandangan baru tentang
bagaimana perilaku pasar terjadi dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan
operasional untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal-hal inilah yang kemudian melatarbelakangi
munculnya ilmu praktik manajemen bisnis, termasuk marketing.

Ilmu marketing ketika itu memang menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan yang tidak bisa
diakomodasi oleh ilmu ekonomi yang telah berkembang terlebih dahulu. Marketing awalnya

26
tak lebih dari aktivitas bisnis yang sederhana. Para ekonom pun hanya memasukkannya
sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi. Namun, pendekatan yang lebih berciri sosiologis
kemudian menunjukkan adanya pengembangan dari institusi (lembaga) yang disebut sebagai
“market” dalam bahasa ekonomi. Pendekatan sosiologis melihat institusi market bisa dilihat
sebagai institusi sosial dibandingkan ekonomi. Artinya, di market bukan hanya tempat
bertemunya supply dan demand. Market merupakan sebuah sistem sosial di mana kebutuhan
setiap pihak akan materi tertentu akan bertemu. Pada waktu itu, konsumsi dianggap sebagai
akhir dari kegiatan produksi di dunia ekonomi.

Padahal perilaku konsumsi sendiri sebenarnya merupakan ilmu yang bisa dieksplorasi lebih
dalam. Demikian halnya dengan istilah “value”. Ilmu ekonomi meletakkan value berhubungan
dengan penambahan input dari faktor-faktor produksi. Padahal di dunia bisnis, value juga
mencakup sesuatu yang intangible seperti pelayanan. Pendekatan marketing juga
mempertanyakan apakah market dipengaruhi hanya oleh purchasing power (daya beli)
masyarakat Lebih jauh dari itu, para praktisi bisnis melihat bahwa market bukan sekadar
dipengaruhi oleh daya beli, tetapi juga keinginan membeli yang dipengaruhi oleh iklan dan
tenaga penjual. Advertising Muncul Lebih Dulu

Kabarnya kelas pertama dari pelajaran marketing diberikan oleh ED Jones pada tahun 1902 di
University of Michigan dan kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun
yang sama. Saat itu, pemikiran marketing masih berfokus pada masalah distribusi. Ini sesuai
dengan ciri industri tahap awal yang berfokus pada distribusi massal.

Sebenarnya, walaupun belum dimasukkan dalam disiplin ilmu marketing, pemikiran tentang
dunia iklan (advertising) sudah lebih dulu ada. Buku History of Advertising sudah muncul pada
tahun 1875. Demikian pula halnya dengan selling sudah mendahului pengembangan ilmu
marketing itu sendiri. Selling awalnya hanya sekadar sebuah seni menjual, tetapi kemudian
dijadikan sebuah formula untuk dipelajari dan dianalisis.

Mulanya pendekatan marketing memang menyangkut tiga elemen: advertising, selling dan

27
distribusi. Namun, banyak pemikiran yang kemudian menambahkan elemen-elemen dalam
marketing. Seperti Ralph Butler dan Arch Shaw, dua ahli ini menambahkan elemen lain dalam
marketing, yakni: komoditas, institusi, dan fungsional. Artinya marketing menyangkut pula soal
produk, organisasi pemasaran dan juga proses serta kegiatan.

Untuk elemen distribusi, berkembang pula pemikiran baru yang disebut retailing sejak tahun
1914. Nystrom pada waktu itu menulis literatur ritel bukan saja dari sisi proses distribusi, tapi
juga manajemen ritel. Dengan banyaknya tambahan elemen-elemen baru dalam marketing, maka
ilmu marketing kemudian masuk ke dalam tahapan integrasi. Pada tahap ini para pemikir dan
ilmuwan mencoba menggabungkan berbagai ilmu, literatur serta elemen yang berdiri sendiri
menjadi sebuah konsep yang terintegrasi.

Buku Principles of Marketingpertama muncul lewat tangan Paul Ivey pada tahun 1920-an.
Buku ini menggabungkan semua teori dan pemikiran yang berkembang di dunia marketing.
Tetapi, yang lebih mengemuka kemudian adalah buku Principles of Marketingkarangan
Maynard, Weidler dan Beckman. Berbeda dibandingkan Ivey yang berfokus pada sisi
pengusaha, buku ini lebih berfokus pada sudut pandang konsumen.

Teori marketing belum berakhir dengan dimunculkannya buku-buku tadi. Pada dekade-
dekade berikutnya masuklah berbagai unsur yang memperkaya marketing. Ilmu-ilmu
psikologi dan sosial mulai masuk. Demikian pula dengan konsep seperti segmentasi baru
hadir belakangan setelah muncul konsep-konsep lain seperti marketing mix (4P).

Pada tahun 1960-an. Pada tahun 1960-an dan 1970-an ilmu marketing justru memecahkan diri
ke dalam berbagai diferensiasi (kekhususan) seperti international marketing, social marketing,
marketing for non-profit organization dan lain-lain. Konsep social responsibility juga menjadi
salah satu konsep yang sudah mulai terbentuk pada tahun 1970.

1. Peran Kotler
Kejayaan Kotler sebagai “bapak marketing” sendiri dimulai pada periode 1970-an. Peran

28
Kotler dalam dunia marketing memang pada kemampuannya menerjemahkan konsep
marketing ke terminologi yang mudah dipahami oleh banyak orang. Kotler-lah yang
mengubah konsep marketing ke bentuk-bentuk aplikasi tertentu seperti marketing untuk
health service, public service, educational service, politik, dan lain-lain.

Tahun 1967, misalnya, Kotler sudah memperkenalkan konsep manajemen marketing modern
yang meliputi analisis marketing opportunities, mengorganisasikan aktivitas marketing, kegiatan
perencanaan marketing serta kontrol. Buku-buku Kotler kemudian menginspirasi banyak para
pengajar dan praktisi di dunia marketing seluruh dunia. Bahkan, tak ada kuliah marketing yang
tak lepas dari karya-karya Kotler. Buku Principles of Marketing dan Marketing Management
dari Kotler membentuk pemikiran-pemikiran dasar dan fundamental yang mempengaruhi
berbagai pemikiran baru lainnya di dunia marketing.

Pada dekade 1980-an, pemikiran baru di dunia marketing seperti positioning yang
dipopulerkan oleh Jack Trout dan Al Ries serta brand equity yang dipopulerkan oleh David
Aaker semakin menguat. Era kemajuan bisnis di banyak negara pada dekade tersebut
menciptakan kompetisi bisnis yang semakin ketat. Karenanya, peran dari sebuah merek dan
upaya untuk mendiferensiasikan diri juga mengemuka. Dekade 1980 dan 1990-an adalah
dekade menguatnya unsur service dan kepuasan pelanggan di dalam marketing. Konsep seperti
Servqual, Service profit chain dan juga services marketing mulai bermunculan.

2. Gelombang Baru
Ketika dunia memasuki gelombang revolusi berikutnya, yakni revolusi teknologi informasi,
maka pemikiran-pemikiran marketing baru pun bermunculan mengikuti gelombang revolusi
tersebut. Salah satunya konsep experiential marketing. Dengan adanya teknologi informasi,
internet dan multimedia membuat experiential marketing lebih bisa berkembang. Demikian pula
di dunia service, peran IT membuat konsep CRM (Customer Relationship Management) juga
ikut berkembang. Belum lagi jargon-jargon baru seperti buzz marketing, viral marketing dan
lain-lain.

29
Revolusi baru juga berimbas pada perkembangan media periklanan. Semakin berkembang dan
kompleksnya media untuk berpromosi membuat marketer semakin berhati-hati
menginvestasikan dananya. Oleh karena itu muncul pemikiran-pemikiran baru yang
menggugah. Orang marketing untuk menghitung return on investment dari aktivitas marketing
yang dilakukannya. Marketing dihadapkan pada kenyataan bahwa kegiatan mereka harus
mampu dijelaskan dengan bahasa-bahasa finansial. Marketing ROI, CLV (Customer Lifetime
Value), dan lain-lain adalah pemikiran-pemikiran yang kemudian mulai muncul.

Dari berbagai pergolakan pemikiran marketing tadi kita bisa menyimpulkan bahwa pemikiran
marketing, mau tidak mau, harus terus berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan
struktural yang terjadi dalam tatanan sosial ekonomi masyarakat, bentuk dan tingkat kompetisi
yang ada serta perkembangan teknologi. Setelah revolusi industri dan IT, dunia diramalkan
akan masuk ke revolusi bioteknologi.
F. Fungsi Universal dan Tantangan Pemasaran
Fungsi-fungsi pemasaran meliputi penanggungan resiko, pendanaan, pengendalian informasi
pemasaran pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi dan klasifikasi, dan
pembungkusan.
1.Tantangan Pemasaran
Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi tidak
berdiri tunggal, informasi akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar wilayah kajian
informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak dipengaruhi oleh informasi,
dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-pergeseran baru yang sifatnya strategis.
Dalam abad 21 ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.

2. Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa
sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia
yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung

30
jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan demikian
tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary marketer yang
strategis dan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence
dan corporate intelligence secara nyata.

Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi faham
kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai
innovator dan risk taker. Pemasar harus mempunyai keberanian untuk mendobrak kemapanan
dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran. Orang muda macam Richard Kartawijaya
(Microsoft Indonesia), Barry G Lesmana (Citibank), Betty Alisyahbana (USI IBM), Mulia
Tambunan (Telkomsel), merupakan pemasar visioner yang akan banyak mewarnai dunia
pemasaran Indonesia abad 21.

3. Tantangan pada Power Marketing


Landasan utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam
konsep customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan
obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci; moving, caring dan
inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika
permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam
perwujudannya, moving musti disertai kepedulian kepada pelanggan (caring) melalui langkah-
langkah inovasi (inovating) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.

Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan
pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan,
yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada
dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan. Sehingga
pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart
share.

31
4. Tantangan pada Transferable Marketing
Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu
cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable
marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola pemasaran yang dapat
dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran dengan derajat universalitas yang
ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeers
dibuat di London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi, termasuk
Indonesia. Penyebaran ini (termasuk manfaat dan modelnya) di sesuaikan dengan situasi negara
setempat.

5. Tantangan pada Manajemen Merek


Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan
reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk konteks abad 21 lantaran
banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu
ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek (brand minded
culture). Harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen dalam
rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.

Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di
Indonesia house brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan Makro.
Untuk Matahari house brand produk pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-2000.
Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house brand, semisal; Innosence untuk
produk perlengkapan bayi, Hero Selection untuk soft drink, dan Hero untuk produk-produk
industri rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house brand-nya dengan
sebutan Aro.

6. Tantangan pada Etika Pemasaran


Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli
terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial
perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan

32
pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam
dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa
produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing. Dalam situasi dimana
persaingan menjadi lebih ketat dan reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak
mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang berlaku dan
ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional. Kode etik utama yang harus
diperhatikan oleh para pemasar adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, kode
etik dalam bidang promosi, kebijakan harga dan distribusi, kode etik dalam riset pemasaran dan
komitmen dalam memajukan peradaban manusia.

Tantangan pemasaran abad 21 seperti disebut diatas merupakan hal yang tidak bisa dihindari
oleh para pemasar apabila ingin memenangkan persaingan. Pemasar sejak dini harus mampu
mengantisipasi perubahan substansial dari pemasaran ini. Antisipasinya tidak terlalu sulit.
Hanya dibutuhkan dua cara; mengoptimalkan kecerdasan dan bersahabat dengan perubahan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan dan di organisasikan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga, dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah
di buat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat di pasar agar tujuan utama dari
pemasaran dapat tercapai. Dalam pemasaran ada 10 tipe entitas yaitu barang, jasa,
acara, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide. Dan juga ada
beberapa konsep dalam pemasaran, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran, dan konsep kesejahteran.

Teori konsep marketing berkembang sejak adanya revolusi industri di tahun 1900. Pada
proses ini muncul pandangan-pandangan baru tentang bagaimana perilaku pasar terjadi
dan bagaimana sebuah lembaga menjalankan kegiatan operasional untuk memenuhi
kebutuhan pasar.

Dalam pemasaran terdapat juga fungsi universal dan tantangan pemasaran. Fungsi
universal yang meliputi penanggungan resikopendanaan, pengendalian informasi
pemasaran pembelian, penjualan, pengiriman, penyimpanan, standarisasi, klasifikasi,
dan pembungkusan. Sedangkan tantangan pemasarannya yaitu tantangan visi, tantangan
power marketing, tantangan transferable marketing, tantangan pada manajemen merek,
dan tantangan pada etika pemasaran.

B. Saran
Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting dan hal
ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas yang
tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting dalam perusahaan
demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-pemasaran.html
https://wiki.karinov.co.id/fungsi-tujuan-pemasaran/

https://teraspr.blogspot.com/2014/02/pengertian-dan-fungsi-pemasaran.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/08/apakah-perencanaan-pemasaran-itu.html

https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/rencana-pemasaran.html

https://ratrianicp.wordpress.com/2014/04/14/pengertian-konsep-dan-lingkup-pemasaran/

https://www.kaskus.co.id/thread/5376dd18c2cb17252c8b45e7/ruang-lingkup-manajemen-
pemasaran/

https://pakarkomunikasi.com/sejarah-konsep-pemasaran

http://ratnamuljoto.blogspot.com/2015/06/perkembangan-konsep-pemasaran.html

https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-pemasaran-dari-masa-ke-masa

https://www.maxmanroe.com/strategi-pemasaran-modern.html

https://billionairecoach.co.id/marketing/4-tantangan-pemasaran-yang-akan-dihadapi-oleh-
pemasar-di-tahun-2019

http://blj.co.id/2012/03/12/tantangan-marketing/
35

Anda mungkin juga menyukai