Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “KOMUNIKASI BISNIS”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pengantar
bisnis yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
3. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 2
BAB II Pembahasan
1. Pengertian komunikasi bisnis ............................................................... 3
2. Bentuk-bentuk komunikasi....................................................................30
3. Proses komunikasi.................................................................................32
4. Fungsi komunikasi dalam organisasi.....................................................33
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................ 35
2. Saran ..................................................................................................... 36
iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting
yang diberikan Tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi
mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang
menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia. Selain komunikasi ada
juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah bisnis, karena dengan
bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan
hasrat hidup kita sebagai manusia.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang
positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi
dan aspresiasi. Bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama proses sosial, kita akan
sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis
adalah komunikasi.
Kemajuan di bidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat
pesat, sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa
tergantung jarak geografis. Kemajuan dibidang komunikasi (media massa) telah
mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.
Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan
proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai berikut:
• Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis,
yang diproduksi adalah barang dan jasa.
• Bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam
komunikasi, pihak lain disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara
dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
• Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai
hambatan-hambatan yang spesifik.
1
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan
bisnis.
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun agar kustomer
merasa nyaman hingga memberikan kepercayaannya pada anda. Terutama dalam
hubungan bisnis jangka panjang dengan pekerja dan kustomer, memiliki kepekaan
profesionalisme akan menghadirkan banyak nilai positif. Disinilah perlunya
memainkan peran komunikasi bisnis. Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada
efektivitas komunikasi. Semakin efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai
yang dihasilkan. Efektivitas sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa
jauh menghasilkan aksi dari audiens dan pembaca.
1.3 Tujuan
1) Menjelaskan maksud dari komunikasi bisnis
2) Mengetahui bentuk dasar komunikasi
3) Mengetahui bagaimana proses komunikasi
4) Mengetahui apa fungsi komunikasi dalam organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun
komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications )
merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-
hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing
memiliki budaya yang berbeda.
Manajemen adalah komunikasi. Setiap fungsi manajemen dan aktivitas pasti
melibatkan beberapa bentuk komunikasi baik langsung maupun tidak langsung.
Apakah ketika melakukan perencanaan dan pengorganisasian atau pengarahan dan
kepemimpinan para manajer mendapati diri mereka berkomunikasi dengan dan
melalui orang lain. Keputusan manajemen dan kebijakan organisasi tidak akan efektif
kecuali jika dipahami dengan penuh tanggungjawab oleh mereka yang akan
melaksanakannya. Para ahli manajemen juga mengatasi bahwa komunikasi yang
efektif adalah landasan dari perilaku organisasi yang beretika. Banyak orang berfikir
bahwa komunikasi adalah hal yang sederhana, karena orang berkomunikasi tanpa
kesadaran berfikir dan upaya. Namun, biasanya komunikasi itu bersifat kompleks,
dan kesempatan (peluang) untuk mengirim dan menerima pesan yang salah yang
tidak terhitung. Dua elemen umum dalam setiap situasi komunikasi adalah pengirim
dan penerima. Pengirim adalah seseorang yang bermaksud mengirim sebuah gagasan
atau konsep kepada orang lain, untuk mencari informasi atau untuk mengekspresikan
suatu pemikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang dikirimi pesan.
4
Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty, menyatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui
suatu system yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun
perilaku atau tindakan (Komunikasi Bisnis, Erlangga, 2003, Drs. Djoko Purwanto,
M.B.A.). Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih
dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang
dengan cara lisan maupun tulisan.
Pada dasarnya, ada dua bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi Verbal
(Verbal Communications) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan
maupun lisan yang mempunyai struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik.
Contoh komunikasi verbal dalam dunia bisnis adalah membuat dan
mengirimsurat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
5
Penerima pesan berdasarkan alasan ini menggunakan indera pendengaran.
Mendengarkan (listening) melibatkan keterampilan memahami baik fakta maupun
perasaan untuk mengintrepertasikan arti pesan sesungguhnya. Setelah mendengar,
seseorang baru dapat memberi tanggapan yang benar. Meskipun demikian, bukan
berarti komunikasi lewat tulisan tidak penting. Hal ini karena tidak semua hal bisa
disampaikan secara lisan. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tertulis dalam dunia
bisnis mencakup surat-surat bisnis, memo, dan laporan. Orang-orang yang terlibat
dalam dunia bisnis cenderung lebih suka mencari atau memperoleh informasi tetapi
jarang menyampaikan informasi. Untuk melakukan hal tersebut, memerlukan
keterampilan mendengan (listening) dan membaca (reading).
6
Komunikasi nonverbal juga lebih bersifat spontan dibandingkan dengan
komunikasi verbal dalam hal penyampaian suatu pesan. Pada umumnya, sebelum
menyampaikan sesuatu, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang
ingin dikatakan.
1. menyediakan/memberikan informasi,
3. mengekspresikan emosi,
7
Dengan kata lain, seorang manajer (pemimpin) sekaligus harus dapat menjadi
komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis
yang harus disampaikan.
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka pengirim pesan harus
menyiapkan ide apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain (audiens). Pesan
adalah rumusan berwujud dari gagasan yang dikirim kepada penerima. Persepsi
adalah hal yang unik, ide yang disampaikan seseorang mungkin akan ditafsirkan
secara berbeda oleh orang lain. Seorang komunikator yang baik harus dapat
menyaring hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan, dan memusatkan perhatian
pada hal-hal yang memang penting dan relevan.Dalam dunia komunikasi, proses
tersebut dikenal sebagai abstraksi (abstraction).
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti
dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim
pesa harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan),
maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan latar belakang budaya.
8
Bila pesan yang panjang disampaiakn secara lisan, pesan tersebut bisa
bertentangan dengan pesan aslinya. Di samping itu, dalam menyampaikan suatu
pesan, berbagai media komunikasi dapat digunakan, media tulisan maupun lisan.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.
Selain itu, pengirim juga harus memilih simbol yang digunakan untuk mengirim
pesan.
Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
manafsirkan pesan dan menerjemahkan simbol yang digunakan dalam pesan untuk
menginterpretasikan arti. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah
dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya,
suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami
isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan.
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu proses komunikasi.
Feedback merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk
menilai efektivitas suatu pesan. Setelah menerima pesan, penerima akan memberi
tanggapan dengan cara tertentu terhadap pengirim pesan.
9
Selain itu, adanya umpan balik dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat
komunikai, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan
perbedaan reaksi secara emosional.
Tidak semua proses komunikasi itu dapat berjalan dengan lancar. Salah satu
ketidaklancaran proses komunikasi yang dilakukan adalah munculnya
kesalahpahaman. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat
komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat
komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama. Masalah
tersebut adalah:
Jika anda sedang menyampaikan presentasi makalah atau kertas kerja, sebaiknya
memilih tempat yang memungkinkan audiens dapat melihat dan mendengar dengan
jelas apa yang disampaikan.
10
Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah
pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna
ganda. Bila dua buah pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup
panjang. Orang terakhir yang menerima pesan mungkin hanya dapat menangkap
sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan bisa
jadi bertentangan dengan pesan aslinya.
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan
antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang teran,
dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.
Dalam beberapa kasus, gangguan atau masalah penerimaan pesan dapat muncul
berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan. Mislnya, pendengaran yang kurang
baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala, juga dapat mengganggu
penerima dalam menerima suatu pesan. Meskipun hal tersebut tidak memblok
(menghambat) jalur komunikasi secara total, tetapi dapat mengurangi konsentrasi si
penerima pesan. Barangkali gangguan yang paling umum terjadi adalah kurangnya
konsentrasi selama melakukan komunikasi.
Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan terjadi,
namun masalah terbesar adalah pada mata rantai terakhir, di mana suatu pesan
ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa,
dan pernyataan emosional, dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara
pengirim dan penerima pesan.
11
Seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki pengalaman dan harapan
yang serupa, maka apa yang dia katakana secara otomatis cocok dengan kerangka
berfikir dirinya. Bila seseorang menghadapi orang yang memiliki latar belakang
berbeda, apa yang dia katakana mungkin akan ditafsirkan dari sudut pandang yang
berbeda. Masalah dalam memahami pesan-pesan sebenarnya terletak pada bahasa,
yang menggunakan kata-kata sebagai simbol untuk menggambarkan suatu kenyataan.
Suatu hal yang cukup menarik bahwa seseorang mungkin bereaksi secara berbeda
terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dan
dapat diterima di suatu kondisi, namun dalam situasi yang berbeda suatu kata dapat
membingungkan. Hal ini tergantung pada hubungan emosional antara penerima dan
pengirim pesan.
- Persepsi,
- Ketepatan,
Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir. Agar komunikasi yang
dilakukan mencapai sasaran, maka seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai
dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila hal itu diabaikan,
maka yang muncul adalah miscommunications.
12
- Kredibilitas,
Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audiensnya adalah orang-
orang yang dapat dipercaya. Demikian juga sebaliknya, komunikator harus
mempunyai suatu keyakinan akan inti pesan dan maksud yang ingin mereka
sampaikan.
- Pengendalian,
Audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis,
bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal ini ditentukan oleh intensitas
reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator.
Sebaliknya, reaksi audiens tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator
mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi.
- Keharmonisan,
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang
baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai
tujuannay. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan berhasil
memberi kesan yang baik kepada audiensnya.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
13
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
Agar pemberian umpan balik tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti,
cara dan waktu penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Kalau komunikator
menghendaki umpan balik yang cepat, dapat dipilih sarana komunikasi yang cepat,
misalnya melalui tatap muka atau melalui telepon. Tetapi, bila mpan balik yang cepat
terlalu dipentingkan, sarana tulisan (surat) dapat menjadi alternatif yang baik untuk
menyampaikan pesan.
Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu faktor penting yang
perlu dipertimbangkan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Tetapi, seringkali
orang mengabaikan arti pentingnya komunikasi dalam dunia bisnis. Saluran
komunikasi formal adalah saluran apa yang mengalir dalam rantai komando atau
tanggungjawab tugas yang didefinisikan oleh organisasi.
Secara garis besar, ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal berkaitan dengan komunikasi
yang dilakukan baik melalui tulisan maupun lisan, misalnya dalam bentuk surat,
laporan, memo, rapat kerja, dan sejenisnya. Sedangkan komunikasi nonverbal
merupakan komuniksi yang digunakan tidak lewat tulisan maupun lisan, seperti
menggunakan bahasa isyarat (body language), symbol, uniform, ekspresi wajah,
lambing (logo) perusahaan, jarak saat berbicara, dan warna.
14
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi, ada lima tahapan yang perlu
diperhatikan yaitu adanya ide atau gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan,
menyampaikan pesan, penerimaan pesan, menafsirkan pesan, dan memberikan
respons dan umpan balik (feedback).
1.Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
2.Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni
komunikator dan komunikan.
3.Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4.Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang
secara bersamaan.
15
5.Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6.Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi
atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari
keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan,
komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja,
sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita
tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun
membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi
pendengar yang baik.
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting
dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan
sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana
kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya
sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap
kita.
16
Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang
dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau
seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa
penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan
komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan
dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka
kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk
menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau
alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting. Komunikasi seringkali
terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali.
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam
3 jenis sebagai berikut :
- Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi
teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang
dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi,
sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih
efisien.
- Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak
jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
17
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus
memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
- Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
· Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan
sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari
aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak
pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi. Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi
adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan
dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri
dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan
berfungsi dalam suatu lingkungan.
18
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan
sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu,
tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima
dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan
latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau
informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan
7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua
materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan
yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
2 . Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam
jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa
mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan
mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang
gambalang, pasti dan jelas
19
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan
memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa,
tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang
menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan
dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk
atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses
manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi.
Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
20
lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah
terdengar dan dimengerti.
Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif.
Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya
tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu,
meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali
juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan
demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.
Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak
sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
21
d. Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau
bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan
hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian
untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada
bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan
VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
e. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi
audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil
dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang
analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha,
sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau
langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif.
22
Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-
hatian serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi. Presentasi yang
disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga
pesan yang disampaikan dapat memberikan efek yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi
berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan
teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap
saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh
belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa
penghalang apapun .
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk
berkomunikasi melalui berbagai macam media. Tantangan ke depan, bukan saja
sekedar menjual produk & jasa perusahaan, tetapi bagaimana menyampaikan pesan
bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat memberikan manfaat kepada banyak
orang dari berbagai ragam budaya, latar belakang, dan sebagainya. Proses
penyampaian pesan atau informasi tersebut, dapat dilakukan secara satu arah, seperti
melalui media elektronik atau media cetak juga dapat dilakukan secara dua arah
(interaktif) melalui jaringan internet.
23
III. Komunikasi Bisnis dan E – Commerce
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau antara
perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik.
24
Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
25
c. Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan
dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara
lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau
sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti
memberikan keuntungan, antara lain :
· untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;
· harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya
dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
· internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan
harga yang relatif lebih murah; serta
· pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan.
26
b. Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak
harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli
sepanjang pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran
yang ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit,
c. Produk Digital dan Non Digital : Produk-produk digital seperti software computer,
musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat dipasarkan melalui internet dengan
cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang
ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.
27
dilakukan, sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada sisi geografis yang
berbeda.
Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Istilah
e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara teknis sebenarnya
keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih sempit dibandingkan
e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub perangkat atau bagian dari e-bisnis. E-bisnis
memiliki makna yang lebih luas dan menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk
menjalankan bisnis yang memberikan hasil atau dampak besar kepada bisnis secara
keseluruhan.
Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau
individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara e-mail, Pemasaran
dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet untuk promosi
produk dan jasa, dan sebagainya. Sedangkan E-commerce mengacu kepada
penggunaan internet untuk belanja on line, seperti belanja produk atau jasa melalui
internet. Sampel lainnya adalah ketika individu atau perusahaan membayar sejumlah
uang melalui internet.
28
Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih memiliki keragu-raguaan
(skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini, yang antara lain
disebabkan oleh :
29
lingkungan. Disamping kemampuan menyampaikan gagasan, baik lisan maupun
tertulis secara sistematik.
Di era globalisasi, keterampilan lintas budaya menjadi tuntutan dan persyaratan,
berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen /
bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi
strategis dengan mitra bisnis.
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
30
1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam
komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat
kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam
penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol,
31
warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi
nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa
memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
32
berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih
dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah
adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal
tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua
pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan
stimulus respons antara sender dan receiver.
33
1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi
yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan
untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi
kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority)
supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun
demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung
pada:
1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang
pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
2. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk
dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
34
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan
semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang
cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan
lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya
manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam
suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi
semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan
informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun
tertulis secara sistematik.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri.
Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan
memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya,
melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun
lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas
dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
35
Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para
manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas
skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan
tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.
Saran yang bisa saya berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada
proses dan unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami atau
bahkan dituruti oleh penerima
2. Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam
komunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan
mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari
36
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http//aurajogja.files.wordpress.com
google.com
http://commfiles.com/communication/komunikasi-bisnis/
http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198703-pengertian-komunikasi-formal-informal-
dan/#ixzz1o7UPqGPx
http://komunikasibisnis.blogspot.com/2007/08/tantangan-kompetensi-komunikasi-bisnis.html
37