Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “KOMUNIKASI BISNIS”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen pengantar
bisnis yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 17 Juni 2019

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Halaman Judul
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
3. Tujuan Pembelajaran ............................................................................. 2
BAB II Pembahasan
1. Pengertian komunikasi bisnis ............................................................... 3
2. Bentuk-bentuk komunikasi....................................................................30
3. Proses komunikasi.................................................................................32
4. Fungsi komunikasi dalam organisasi.....................................................33
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................ 35
2. Saran ..................................................................................................... 36

iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama jika komunikasi merupakan elemen terpenting
yang diberikan Tuhan kepada manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi
mahluk hidup bukan benda lagi, komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang
menjadi harapan kita untuk tetap berperan sebagai manusia. Selain komunikasi ada
juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah bisnis, karena dengan
bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan
hasrat hidup kita sebagai manusia.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau
informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang
positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi
dan aspresiasi. Bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama proses sosial, kita akan
sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis
adalah komunikasi.
Kemajuan di bidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat
pesat, sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa
tergantung jarak geografis. Kemajuan dibidang komunikasi (media massa) telah
mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.
Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan
proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai berikut:
• Dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis,
yang diproduksi adalah barang dan jasa.
• Bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam
komunikasi, pihak lain disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara
dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
• Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai
hambatan-hambatan yang spesifik.

1
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan
bisnis.
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Dalam dunia bisnis, reputasi dan kredibilitas harus dibangun agar kustomer
merasa nyaman hingga memberikan kepercayaannya pada anda. Terutama dalam
hubungan bisnis jangka panjang dengan pekerja dan kustomer, memiliki kepekaan
profesionalisme akan menghadirkan banyak nilai positif. Disinilah perlunya
memainkan peran komunikasi bisnis. Keberhasilan bisnis apapun tergantung pada
efektivitas komunikasi. Semakin efektif sebuah komunikasi, semakin positif nilai
yang dihasilkan. Efektivitas sebuah komunikasi sesungguhnya diukur dari seberapa
jauh menghasilkan aksi dari audiens dan pembaca.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis ?
2) Apa saja bentuk dasar komunikasi?
3) Bagaimana proses komunikasi?
4) Apa fungsi Komunikasi dalam Organisasi ?

1.3 Tujuan
1) Menjelaskan maksud dari komunikasi bisnis
2) Mengetahui bentuk dasar komunikasi
3) Mengetahui bagaimana proses komunikasi
4) Mengetahui apa fungsi komunikasi dalam organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Bisnis


Berikut adalah beberapa pengertian komunikasi bisnis yang diambil dari beberapa
sumber :
Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk
membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu
gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk
menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis meliputi
pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut.
Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi,
rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang
terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan, dll. Komunikasi
eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-
hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua
hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create
business value).
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun
nonverbal.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem

3
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun
komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications )
merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-
hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication ) merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing
memiliki budaya yang berbeda.
Manajemen adalah komunikasi. Setiap fungsi manajemen dan aktivitas pasti
melibatkan beberapa bentuk komunikasi baik langsung maupun tidak langsung.
Apakah ketika melakukan perencanaan dan pengorganisasian atau pengarahan dan
kepemimpinan para manajer mendapati diri mereka berkomunikasi dengan dan
melalui orang lain. Keputusan manajemen dan kebijakan organisasi tidak akan efektif
kecuali jika dipahami dengan penuh tanggungjawab oleh mereka yang akan
melaksanakannya. Para ahli manajemen juga mengatasi bahwa komunikasi yang
efektif adalah landasan dari perilaku organisasi yang beretika. Banyak orang berfikir
bahwa komunikasi adalah hal yang sederhana, karena orang berkomunikasi tanpa
kesadaran berfikir dan upaya. Namun, biasanya komunikasi itu bersifat kompleks,
dan kesempatan (peluang) untuk mengirim dan menerima pesan yang salah yang
tidak terhitung. Dua elemen umum dalam setiap situasi komunikasi adalah pengirim
dan penerima. Pengirim adalah seseorang yang bermaksud mengirim sebuah gagasan
atau konsep kepada orang lain, untuk mencari informasi atau untuk mengekspresikan
suatu pemikiran atau emosi. Penerima adalah orang yang dikirimi pesan.

4
Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty, menyatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui
suatu system yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun
perilaku atau tindakan (Komunikasi Bisnis, Erlangga, 2003, Drs. Djoko Purwanto,
M.B.A.). Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih
dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang
dengan cara lisan maupun tulisan.

Komunikasi terbagi tiga (3), yaitu:

1. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communications), merupakan bentuk


komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari antara dua orang atau
lebih untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Komunikasi lintas budaya (intercultural/cross-cultural communication),


merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang
masing-masing memiliki budaya yang berbeda,

3. Komunikasi bisnis, merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis.

Pada dasarnya, ada dua bentuk komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi Verbal
(Verbal Communications) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain melalui tulisan
maupun lisan yang mempunyai struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik.
Contoh komunikasi verbal dalam dunia bisnis adalah membuat dan
mengirimsurat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.

Pada umumnya, untuk mengirimkan pesan-pesan bisnis, orang lebih senang


berbicara (speaking) daripada menulis (writing) suatu pesan. Alasannya, komunikasi
lisan relatif lebih mudah, praktis, dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis.
Bagi para pelaku bisnis, penyampaian pesan dengan tulisan relatif jarang.

5
Penerima pesan berdasarkan alasan ini menggunakan indera pendengaran.
Mendengarkan (listening) melibatkan keterampilan memahami baik fakta maupun
perasaan untuk mengintrepertasikan arti pesan sesungguhnya. Setelah mendengar,
seseorang baru dapat memberi tanggapan yang benar. Meskipun demikian, bukan
berarti komunikasi lewat tulisan tidak penting. Hal ini karena tidak semua hal bisa
disampaikan secara lisan. Adapun bentuk-bentuk komunikasi tertulis dalam dunia
bisnis mencakup surat-surat bisnis, memo, dan laporan. Orang-orang yang terlibat
dalam dunia bisnis cenderung lebih suka mencari atau memperoleh informasi tetapi
jarang menyampaikan informasi. Untuk melakukan hal tersebut, memerlukan
keterampilan mendengan (listening) dan membaca (reading).

Komunikasi Non Verbal mengacu kepada pesan yang dikirim melalui


tindakan dan perilaku yang manusiawi daripada sekedar kata-kata. Komunikasi Non
Verbal (Non Verbal Communications) merupakan bentuk komunikasi yang paling
mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori
antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, manusia telah menggunakan
gerakan tubuh, bahasa tubuh sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Contoh perilaku yang menunjukkan komunikasi nonverbal adalah menggelengkan
kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan. Komunikasi nonverbal
kebanyakan terjadi pada saat tatap muka.

Pendek kata, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu


kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang lain, baik rasa senang, benci,
cinta, rindu dan berbagai macam perasaan lainnya. Pada umumnya, bentuk
komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang membuat
komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Sebagai contoh, seseorang akan
mengalami kesulitan bila menyuruh orang lain untuk mengambil buku kerja di suatu
tempat yang terdapat beragam warna maupun judul bukunya dengan menggunakan
bahasa nonverbal.

6
Komunikasi nonverbal juga lebih bersifat spontan dibandingkan dengan
komunikasi verbal dalam hal penyampaian suatu pesan. Pada umumnya, sebelum
menyampaikan sesuatu, seseorang sudah memiliki suatu rencana tentang apa yang
ingin dikatakan.

Kebaikan dari komunikasi nonverbal adalah kesahihannya (reliabilitas). Hal


ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan
yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat. Orang akan mudah menipu
orang lain dengan menggunakan kata-kata daripada menggunakan gerakan tubuh
(bahasa isyarat). Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima
pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa
harus berpikir panjang, dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan
cepat.

Meskipun komunikasi nonverbal dapat berdiri sendiri, namun seringkali berkaitan


dengan ucapan (lisan). Komunikasi nonverbal mempunyai enam tujuan, yaitu:

1. menyediakan/memberikan informasi,

2. mengatur alur suatu percakapan,

3. mengekspresikan emosi,

4. memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan


verbal,

5. mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.

6. mempermudah tugas-tugas khusus.

Dalam dunia bisnis, komunikasi nonverbal dapat membantu menentukan kredibilitas


dan potensi kepemimpinan seseorang.

7
Dengan kata lain, seorang manajer (pemimpin) sekaligus harus dapat menjadi
komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis
yang harus disampaikan.

Komunikasi memerlukan proses yang cukup panjang. Menurut Courtland L.


Bovee dan John V. Thil dalam Business Communication Today, proses komunikasi
(communication process) terdiri atas enam tahap, yaitu:

1. pengirim mempunyai ide atau gagasan,

Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka pengirim pesan harus
menyiapkan ide apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain (audiens). Pesan
adalah rumusan berwujud dari gagasan yang dikirim kepada penerima. Persepsi
adalah hal yang unik, ide yang disampaikan seseorang mungkin akan ditafsirkan
secara berbeda oleh orang lain. Seorang komunikator yang baik harus dapat
menyaring hal-hal yang tidak penting atau tidak relevan, dan memusatkan perhatian
pada hal-hal yang memang penting dan relevan.Dalam dunia komunikasi, proses
tersebut dikenal sebagai abstraksi (abstraction).

2. pengirim mengubah ide tersebut menjadi sebuah pesan,

Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti
dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim
pesa harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan),
maksud (tujuan), audiens, gaya personal, dan latar belakang budaya.

3. pengirim menyampaikan pesan,

Rantai saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang


relative pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang-pendeknya rantai
saluran komunikasi yang digunakan akan berpengaruh terhadap efektivitas
penyampaian pesan.

8
Bila pesan yang panjang disampaiakn secara lisan, pesan tersebut bisa
bertentangan dengan pesan aslinya. Di samping itu, dalam menyampaikan suatu
pesan, berbagai media komunikasi dapat digunakan, media tulisan maupun lisan.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.
Selain itu, pengirim juga harus memilih simbol yang digunakan untuk mengirim
pesan.

4. penerima menerima pesan,

Komunikasi antaraseseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim


mengirimkan suatu pesan dan penerima menrima pesan tersebut. Jika seseorang
mengirim sepucuk surat, komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah
membaca dan memahami isinya.

5. penerima menafsirkan pesan,

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat
manafsirkan pesan dan menerjemahkan simbol yang digunakan dalam pesan untuk
menginterpretasikan arti. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah
dimengerti dan tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya,
suatu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami
isi pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim pesan.

6. penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.

Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu proses komunikasi.
Feedback merupakan tanggapan penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk
menilai efektivitas suatu pesan. Setelah menerima pesan, penerima akan memberi
tanggapan dengan cara tertentu terhadap pengirim pesan.

Umpan balik memegang peranan penting dalam proses komunikasi, karena


memberikan kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan.

9
Selain itu, adanya umpan balik dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat
komunikai, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan
perbedaan reaksi secara emosional.

Tidak semua proses komunikasi itu dapat berjalan dengan lancar. Salah satu
ketidaklancaran proses komunikasi yang dilakukan adalah munculnya
kesalahpahaman. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat
komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat
komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama. Masalah
tersebut adalah:

1. Masalah dalam mengembangkan pesan.

Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam


memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat
mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa
dengan situasi yang ada atau masih asing dengan audiens, adanay pertentangan
emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.

2. Masalah dalam menyampaikan pesan.

Komunikasi dapat juaga terganggu karena munculnya masalah dalam


mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah dalam penyampaian pesan
yang paling jelas adalah faktor fisik. Misalnya, pada saat menggunakan sound
system terdapat sambungan kabel yang kurang baik (antara tersambung dan tidak,
sehingga muncul suatu grak-grek), kualitas suara sound system yang kurang baik,
lampu penerangan tiba-tiba padam, audiens terhalang oleh pilar (tiang bangunan), dan
tidasan surat yang tak terbaca.

Jika anda sedang menyampaikan presentasi makalah atau kertas kerja, sebaiknya
memilih tempat yang memungkinkan audiens dapat melihat dan mendengar dengan
jelas apa yang disampaikan.

10
Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah
pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan atau bermakna
ganda. Bila dua buah pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup
panjang. Orang terakhir yang menerima pesan mungkin hanya dapat menangkap
sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan bisa
jadi bertentangan dengan pesan aslinya.

3. Masalah dalam menerima pesan.

Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya persaingan
antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu yang kurang teran,
dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi penerima.

Dalam beberapa kasus, gangguan atau masalah penerimaan pesan dapat muncul
berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan. Mislnya, pendengaran yang kurang
baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala, juga dapat mengganggu
penerima dalam menerima suatu pesan. Meskipun hal tersebut tidak memblok
(menghambat) jalur komunikasi secara total, tetapi dapat mengurangi konsentrasi si
penerima pesan. Barangkali gangguan yang paling umum terjadi adalah kurangnya
konsentrasi selama melakukan komunikasi.

4. Masalah dalam menafsirkan pesan.

Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan terjadi,
namun masalah terbesar adalah pada mata rantai terakhir, di mana suatu pesan
ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa,
dan pernyataan emosional, dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara
pengirim dan penerima pesan.

11
Seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki pengalaman dan harapan
yang serupa, maka apa yang dia katakana secara otomatis cocok dengan kerangka
berfikir dirinya. Bila seseorang menghadapi orang yang memiliki latar belakang
berbeda, apa yang dia katakana mungkin akan ditafsirkan dari sudut pandang yang
berbeda. Masalah dalam memahami pesan-pesan sebenarnya terletak pada bahasa,
yang menggunakan kata-kata sebagai simbol untuk menggambarkan suatu kenyataan.

Suatu hal yang cukup menarik bahwa seseorang mungkin bereaksi secara berbeda
terhadap kata yang sama pada keadaan yang berbeda. Suatu pesan yang jelas dan
dapat diterima di suatu kondisi, namun dalam situasi yang berbeda suatu kata dapat
membingungkan. Hal ini tergantung pada hubungan emosional antara penerima dan
pengirim pesan.

Dalam melakukan komunikasi, kadang-kadang hasilnya tidak sesuati dengan apa


yang kita harapkan. Dengan kata lain, komunikasi yang kita lakukan tidak bisa
efektif, tidak mencapai sasaran dengan baik. Untuk melakukan komunikasi yang
efektif memerlukan beberapa hal, yaitu:

- Persepsi,

Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan yang akan disampaikan


dapat diterima oleh penerima pesan. Bila prediksinya tepat, audiens akan membaca
dan menerima tanggapannya dengan benar. Audien sebagai penerima pesan, lalu akan
mengantisipasi reaksi mereka, dengan tetap melakukan penyesuaian untuk
menghindari kesalahpahaan dalam komunikasi yang dilakukan.

- Ketepatan,

Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir. Agar komunikasi yang
dilakukan mencapai sasaran, maka seseorang perlu mengekspresikan sesuatu sesuai
dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila hal itu diabaikan,
maka yang muncul adalah miscommunications.

12
- Kredibilitas,

Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa para audiensnya adalah orang-
orang yang dapat dipercaya. Demikian juga sebaliknya, komunikator harus
mempunyai suatu keyakinan akan inti pesan dan maksud yang ingin mereka
sampaikan.

- Pengendalian,

Audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis,
bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal ini ditentukan oleh intensitas
reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator.
Sebaliknya, reaksi audiens tergantung pada berhasil atau tidaknya komunikator
mengendalikan audiensnya saat melakukan komunikasi.

- Keharmonisan,

Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang
baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan mencapai
tujuannay. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan berhasil
memberi kesan yang baik kepada audiensnya.

Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:

1. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati,

Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah


memperhatikan maksud dan tujuan berkomunikasi dan audiens yang dituju. Katakan
apa yang dikehendaki audiens, gunakan bahasa yang jelas, dan mudah dipahami,
tidak bertele-tele, jelaskan poin yang penting, dan jangan lupa tekankan dan telaah
ulang poin-poin yang penting.

13
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi

Melalui pemilihan saluran komunikasi yang hati-hati, komunikator dapat membuat


audiensnya lebih mudh memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan.
Penyampaian pesan dengan cara lisan (oral) akan efektif bila lokasi atau tempat
penyampaian pesan memiliki kondisi yang teratur, rapi dan nyaman, ruangan yang
sejuk, dan sebagainya.

3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan.

Agar pemberian umpan balik tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti,
cara dan waktu penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Kalau komunikator
menghendaki umpan balik yang cepat, dapat dipilih sarana komunikasi yang cepat,
misalnya melalui tatap muka atau melalui telepon. Tetapi, bila mpan balik yang cepat
terlalu dipentingkan, sarana tulisan (surat) dapat menjadi alternatif yang baik untuk
menyampaikan pesan.

Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu faktor penting yang
perlu dipertimbangkan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Tetapi, seringkali
orang mengabaikan arti pentingnya komunikasi dalam dunia bisnis. Saluran
komunikasi formal adalah saluran apa yang mengalir dalam rantai komando atau
tanggungjawab tugas yang didefinisikan oleh organisasi.

Secara garis besar, ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal berkaitan dengan komunikasi
yang dilakukan baik melalui tulisan maupun lisan, misalnya dalam bentuk surat,
laporan, memo, rapat kerja, dan sejenisnya. Sedangkan komunikasi nonverbal
merupakan komuniksi yang digunakan tidak lewat tulisan maupun lisan, seperti
menggunakan bahasa isyarat (body language), symbol, uniform, ekspresi wajah,
lambing (logo) perusahaan, jarak saat berbicara, dan warna.

14
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi, ada lima tahapan yang perlu
diperhatikan yaitu adanya ide atau gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan,
menyampaikan pesan, penerimaan pesan, menafsirkan pesan, dan memberikan
respons dan umpan balik (feedback).

Dalam komunikasi seringkali muncul kesalahpahaman baik dalam mengembangkan


pesan, menyampaikan pesan, dalam menerima pesan, maupun dalam menafsirkan
suatu pesan. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat diatasi dengan
memperhatikan persepsi lawan bicara, ketepatan penyampaiannya, kredibilitas
pengirim pesan, dan kemampuan mengendalikan pesan.

komunikasi (communication), adalah proses dimana informasi dipertukarkan


dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memotivasi
atau mempengaruhi perilaku.

Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan, pendapat, informasi, instruksi


yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui
simbol - simbol atau sinyal. Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok,
yaitu:

1.Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
2.Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni
komunikator dan komunikan.
3.Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4.Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang
secara bersamaan.

15
5.Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6.Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi
atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.

Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara


efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai
empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.

Disadari ataupun tidak, setiap hari kita melakukan, paling tidak, satu dari
keempat hal tersebut diatas dengan lingkungan kita. Seperti juga pernafasan,
komunikasi sering dianggap sebagai suatu kejadian otomatis dan terjadi begitu saja,
sehingga seringkali kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga kita
tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis ataupun
membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta menjadi
pendengar yang baik.
Menurut Stephen Covey, komunikasi merupakan keterampilan yang penting
dalam hidup manusia. Unsur yang paling penting dalam berkomunikasi adalah bukan
sekedar apa yang kita tulis atau yang kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana
kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya
sekedar mendengar kalimat yang disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap
kita.

16
Jadi syarat utama dalam komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang
dibangun dari fondasi etika serta integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim atau
seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa
penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan
komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan
dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka
kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk
menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau
alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting. Komunikasi seringkali
terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali.
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam
3 jenis sebagai berikut :
- Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi
teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang
dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi,
sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih
efisien.

- Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak
jelas bagaimanapun baiknya transmisi.

17
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus
memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.

- Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :

· Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan


persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian
informasi, penyaringan informasi.

· Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan
sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .

Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari
aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak
pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi. Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi
adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan
dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi terdiri
dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan lainnya dan
berfungsi dalam suatu lingkungan.

18
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan
sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu,
tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima
dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan
latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau
informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan
7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua
materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan
yang sesuai dengan harapan pengirim pesan

2 . Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam
jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa
mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.

3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan
mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.

4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang
gambalang, pasti dan jelas

19
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan
mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan
memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.

7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa,
tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).

II. Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis

Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang
menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan
dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk
atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses
manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi.
Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :

a. Struktur komunikasi yang buruk

Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-


buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah audiencenya hanya
satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya

20
lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah
terdengar dan dimengerti.

Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :


- pembukaan
- isi
- penutup
selanjutnya : Umum à Detil à Umum atau Global à Detil à Global

b. Penyampaian yang lemah

Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif.
Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan yang kuat”, hasilnya
tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu,
meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali
juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan
demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.
Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak
sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.

c. Penggunaan media yang salah

Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial


mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran yang kita tuju, sehingga
kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat
kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan
tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar
tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya.

21
d. Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau
bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan
hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian
untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada
bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan
VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.

e. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi
audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil
dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang
analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha,
sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau
langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif.

f. Lingkungan yang mengganggu


Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam
komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima /
didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar
oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine
ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong
audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu,
perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus
dengan pesan yang disampaikan.

22
Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-
hatian serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi. Presentasi yang
disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga
pesan yang disampaikan dapat memberikan efek yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi
berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan
teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap
saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh
belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa
penghalang apapun .
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk
berkomunikasi melalui berbagai macam media. Tantangan ke depan, bukan saja
sekedar menjual produk & jasa perusahaan, tetapi bagaimana menyampaikan pesan
bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat memberikan manfaat kepada banyak
orang dari berbagai ragam budaya, latar belakang, dan sebagainya. Proses
penyampaian pesan atau informasi tersebut, dapat dilakukan secara satu arah, seperti
melalui media elektronik atau media cetak juga dapat dilakukan secara dua arah
(interaktif) melalui jaringan internet.

23
III. Komunikasi Bisnis dan E – Commerce

Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak


awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang
digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang
kian memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-
commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau
perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik
yang popular digunakan saat ini adalah internet. Perkembangan teknologi di masa
mendatang, memberikan kemungkinan yang terbuka untuk penggunaan media lain
selain internet.

Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan /


perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang
dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah
kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu
komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan
informasi yang dilakukan secara elektronik.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau antara
perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik.

24
Sistem E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :

a. Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi


informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam
sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam
harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi
antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan
fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu,
sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan
service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih
banyak.

b. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran


data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-
organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data
Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format
standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas
penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail besar, ketika melakukan
transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean
transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi
secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa
memerlukan hardcopy atau faktur, sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang
tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan
menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya,
mengurangi kesalahan, respon dan pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta
pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.

25
c. Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti iklan
dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet, antara
lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan melalui pos atau
sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti
memberikan keuntungan, antara lain :
· untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;
· harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya
dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
· internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan
harga yang relatif lebih murah; serta
· pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan.

Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki


beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

a. Transaksi tanpa batas : Sebelum era internet, batas-batas geografi seringkali


menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international,
sehingga hanya perusahaan atau individu yang bermodal besar saja yang dapat
memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan internet pengusaha kecil
dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional, cukup dengan
membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa dibatas
waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs
tersebut serta melakukan transaksi secara on line.

26
b. Transaksi anonim: Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak
harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli
sepanjang pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia layanan sistem pembayaran
yang ditentukan, pada umumnya dengan kartu kredit,

c. Produk Digital dan Non Digital : Produk-produk digital seperti software computer,
musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat dipasarkan melalui internet dengan
cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang
ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.

d. Produk barang tak berwujud; Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-


commerce menawarkan barang tak berwujud (intangible) seperti data, software dan
ide-ide yang dijual melalui internet.

Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama semakin luas


tidak hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga mengubah suasana
kompetisi menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan teknologi tidak hanya
mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun juga
menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.
Penerapan e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas tersendiri yang
dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business community). Komunitas
ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan
berkoordinasi secara intensif dengan memanfaatkan media dan infrastruktur
telekomunikasi serta teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya seharai-
hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak
dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri
tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Dengan
perkembangan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat dengan mudah

27
dilakukan, sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada sisi geografis yang
berbeda.
Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Istilah
e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara teknis sebenarnya
keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih sempit dibandingkan
e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub perangkat atau bagian dari e-bisnis. E-bisnis
memiliki makna yang lebih luas dan menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk
menjalankan bisnis yang memberikan hasil atau dampak besar kepada bisnis secara
keseluruhan.
Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika perusahaan atau
individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara e-mail, Pemasaran
dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui internet untuk promosi
produk dan jasa, dan sebagainya. Sedangkan E-commerce mengacu kepada
penggunaan internet untuk belanja on line, seperti belanja produk atau jasa melalui
internet. Sampel lainnya adalah ketika individu atau perusahaan membayar sejumlah
uang melalui internet.

Di era e-bisnis, Berbagai aktivitas, mulai dari sekedar pembicaraan tekstual


sampai dengan transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan zona
waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Dalam situasi seperti ini, peluang
untuk berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, persahabatan ataupun lainnya
terbuka lebar.
Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan menjadi media interaktif
bisnis, bukan hanya karena minimnya penetrasi infrastruktur internet ke lapisan
masyarakat, tetapi juga masih banyak pelaku usaha yang belum memahami
bagaimana mengkomunikasikan bisnis melalui jaringan teknologi mutakhir ini.

28
Hampir semua calon konsumen di Indonesia masih memiliki keragu-raguaan
(skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan toko maya ini, yang antara lain
disebabkan oleh :

a. Masalah Kepercayaan; Mayoritas konsumen di Indonesia masih belum


mempercayai kebenaran sistem penjualan on line, karena takut tertipu disamping
tidak melihat langsung produk yang ditawarkan.
b. Masalah Pembayaran; mayoritas konsumen meragukan keamanan cara pembayaran
yang dilakukannya melalui internet.
c. Masalah Info produk; Keraguan ini timbul, karena calon konsumen tidak bisa
melihat langsung barang yang dijual, sehingga selain tidak yakin dengan kualitas
produk yang ditawarkan juga meragukan kebenarannya.
d. Mayoritas konsumen di Indonesia masih merasa lebih aman serta nyaman dalam
bertransaksi yang dilakukan dengan cara interaksi dua arah secara langsung.
Bisnis di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu
kerja tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :
1. Keuletan bernegosiasi dengan wawasan (vision)
2. Kesabaran dan keuletan hati (tenacity)
3. Fleksibilitas dengan fokus.

Bisnis dalam era globalisasi dilakukan dengan melintasi jarak,


keanekaragaman lingkungan dan waktu secara cepat dan mudah. Untuk dapat
bersaing dan berhasil dalam lingkungan global yang dinamis, haruslah dibekali
dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta selalu siap dan waspada dalam
menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
Di era globalisasi ini, dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang
cenderung semakin turbulen. Peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat
penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari

29
lingkungan. Disamping kemampuan menyampaikan gagasan, baik lisan maupun
tertulis secara sistematik.
Di era globalisasi, keterampilan lintas budaya menjadi tuntutan dan persyaratan,
berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya manajemen /
bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam suatu aliansi
strategis dengan mitra bisnis.

UNSUR-UNSUR DALAM BERKOMUNIKASI

Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :


1. Komunikator = who [communicator, source, sender]
2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel [channel, media]
4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
5. Efek [effect, impact, influence]

Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi.


Karena seorang komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi
yang menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara
menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik
minat dan simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif
dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi.

2.1 BENTUK KOMUNIKASI

Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

30
1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi


yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan
makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu,
berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi.
Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan
dan dapat bertindak sebagai audience

Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata


yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan,
seperti :
· Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan

· Mendengarkan dan Membaca


Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah,
dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading).

2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam
komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat
kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam
penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol,

31
warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi
nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa
memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.

Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:


· Menyediakan dan memberikan informasi
· Mangatur alur suatu percakapan
· Mengekspresikan emosi
·Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
· Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
· Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada
saat kuliah

2.2 PROSES KOMUNIKASI

Pada tataran teoritis, paling tidak kita mengenal atau memahami


komunikasi dari dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Kognitif. Komunikasi menurut Colin Cherry, yang
mewakili perspektif kognitif adalah penggunaan lambang-lambang (symbols)
untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi tentang satu objek
atau kejadian. Informasi adalah sesuatu (fakta, opini, gagasan) dari satu
partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata atau lambang
lainnya. Jika pesan yang disampaikan diterima secara akurat, receiver akan
memiliki informasi yang sama seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu
tindak komunikasi telah terjadi.
2. Perspektif Perilaku. Menurut BF. Skinner dari perspektif perilaku
memandang komunikasi sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender

32
berusaha mendapatkan satu efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih
dalam perspektif perilaku, FEX Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah
adanya satu respons melalui lambang-lambang verbal di mana simbol verbal
tersebut bertindak sebagai stimuli untuk memperoleh respons. Kedua
pengertian komunikasi yang disebut terakhir, mengacu pada hubungan
stimulus respons antara sender dan receiver.

2.3 FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,
komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi,
yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
(information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam
suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi
untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang
terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan
informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan
sebagainya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:

33
1. Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi
yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan
untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi
kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority)
supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun
demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung
pada:
1. Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
2. Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
3. Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang
pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
4. Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
2. Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk
dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut

34
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk
mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan
semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang
cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan keterampilan
lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam budaya, gaya
manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern maupun dalam
suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran komunikasi bisnis menjadi
semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan
informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan gagasan, baik lisan maupun
tertulis secara sistematik.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri.
Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan
memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya,
melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun
lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas
dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.

35
Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para
manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas
skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan
tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.

B. Kritik dan Saran

Saran yang bisa saya berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada
proses dan unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami atau
bahkan dituruti oleh penerima

2. Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam
komunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan
mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari

3. Dalam memuluskan urusan bisnis, perlu sekiranya pengoptimalan aspek-aspek


serta pendekatan-pendekatan yang ada dalam komunikasi bisnis, karena komunikasi
adalah hal dasar dalam penyampaian ide bisnis tersebut

36
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http//aurajogja.files.wordpress.com
google.com
http://commfiles.com/communication/komunikasi-bisnis/
http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198703-pengertian-komunikasi-formal-informal-
dan/#ixzz1o7UPqGPx
http://komunikasibisnis.blogspot.com/2007/08/tantangan-kompetensi-komunikasi-bisnis.html

37

Anda mungkin juga menyukai