Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH PENGANTAR BISNIS

“ BENTUK-BENTUKKEPEMILIKAN BISNIS“

Tugas ini di susun guna memenuhi persyaratan Evaluasi Kegiatan Terstruktur II


Mata Kuliah Pengantar Bisnis Kelas 2 K

DOSEN PENGAMPU :

BUDIASTUTI FATKAR, SE., MM

DISUSUN OLEH :

AGESTI RAHAYU WARDANI

PRODI STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT . Sebagai pencipta, pemelihara, penata alam

beserta isinya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpah kepada Nabi

Muhammad SAW yang membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman

kemajuan, serta telah menuntun umatnya kepada realisasi kehidupan yang benar

menurut Al – Quran dan Sunnah.

Berkat rahmat Nya, di dorong oleh kemauan yang keras di sertai kerja

yang alhamdulillah. Penulis telah dapat menyelesaikan makalah dengan judul

“BENTUK – BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS”.

Tangerang, 24 Juni 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. . Later Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
D. Metode Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II
Bentuk – bentuk kepemilikan bisnis
A. Usaha Perseorangan .................................................................................. 4
B. firma .......................................................................................................... 5
C. perseroan komanditer (CV) ....................................................................... 8
D. Perseroan Terbatas (PT).......................................................................... 11
E. Perseroan Terbatas Negara (persero)...................................................... 16
F. Perusahaan Daerah (PD).......................................................................... 17
G. Perusahaan Negara Umum (PERUM)......................................................17
H. Perusahaan Negara Jwatan (PERJAN).....................................................17
I. Koperasi...................................................................................................18
BAB III
PENUTUPAN
A. Simpulan...................................................................................................20

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan

usahanya, salah satu dan beberapa masalah awal yang di hadapinya adalah

memilih bentuk kepemilikan. Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak

meluangkan waktu dan usaha untuk mengevaluasi dampak dari berbagai jenis

bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih begitu

saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk –

bentuk yang paling banyak di gunakan dalam waktu tersebut.

Ilmu pengetahuan tentang kepemilikan bisnis sangat penting dipelajari,

jauh hari sebelum kita sebagai mahasiswa saat ini menjadi pengusaha.

Pembekalan yang baik juga akan menghasilkan sesuatu yang baik. Oleh karena

itu, penulis ingin membahas makalah yang berjudul “BENTUK – BENTUK

KEPEMILIKAN BISNIS”.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja Bentuk – bentuk kepemilikan bisnis ?

2. Apa saja keuntungan dari berbagai macam bentuk kepemilikan bisnis?

3. Apa saja kekurangan dari berbagai macam bentuk kepemilikan bisnis?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk bentuk kepemilikan bisnis

2. Untuk mengetahui keuntungan dari berbagai bentuk kepemilikan bisnis

3. Untuk mengetahui kekurangan dari berbagai bentuk kepemilikan bisnis

D. Metode Penulisan

Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang

dilaksanakan, penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni:

1. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis

2. Penulis mencari sumber lainnya melalui internet

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Bentuk – Bentuk Kepemilikan Bisnis

Dalam pemilikan perusahaan dapatlah dipilih salah satu dari bentuk –

bentuk yang sesuai dengan kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan oleh

perusahaan yang bersangkutan. Pemilihan bentuk perusahaan harus diputuskan

pada saat permulaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Berhasil tidaknya

usaha – usaha yang akan dijalankan bergantung pada keputusan tersebut. Ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan yang

akan didirikan, antara lain:

1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang di perlukan untuk memulai usaha

2. Kemungkinan penambahan modal yang diberikan

3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan

4. Rencana pembagian laba

5. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi

Sebagai contoh diinginkan suatu bentuk perusahaan yang seluruh laba

dapat menjadi miliknya dan tidak ada pengawasan oeh pihak lain, maka lebih

tepat memakai bentuk usaha perseorangan.

Beberapa bentuk perusahaan yang akan dibahas di sini adalah :

a. Usaha perseorangan

3
b. Firma (Fa)

c. Perseroan komanditer (CV)

d. Perseroan Terbatas (PT)

e. Perseran Terbatas Negara (Persero)

f. Prusahaan Daerah (PD)

g. Perusahaan Negara Umum (PERUM)

h. Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)

i. Koperasi

Masing – masing bentuk mempunyai kebebasan dan tanggung jawab

tertentu. Bentuk perusahaan yang paling banyak dipakai adalah usaha

perseorangan, karena paling mudah mendirikannya. Karakteristik masing –

masing perusahaan sangat menentukan bentuk pemilikannya. Oleh karena itu

tidak ada bentuk perusahaan yang lebih super daripada yang lain.

a. Usaha Perseorangan

Usaha perseorangan merupakan salah satu bentuk yang banyak sekali

dipakai di indonesia. Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang

kecil,atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha.

Usaha perseorangan ini dimiliki oleh seseorang,dan ia bertanggung jawab

sepenuhnya terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan . Walaupun jumlah

perusahaan yang ada relatif banyak, tetapi volume penjualan masing – masing

relatif kecil. Di samping itu tidak diperlukan ijin untuk pendiriaanya. Selama ini

pemerintah tidak menentukan suatu kategori khusus tentang bentuk usaha ini, jadi

4
tidak ada pemisahan secara hukum antara perusahaan dengan keputusan pribadi.

Semua urusan perusahaan menjadi satu dengan urusan pribadi dari pemlik.

Adapun kebaikan dan keburukan usaha perseorangan ini adalah sebagai berikut

1.Kebaikan Usaha Perseorangan

- Seluruh laba menjadi miliknya

Bentuk usaha perseorangan ini memungkinkan pemilik mwnerima 100%

laba yang dihasilakan perusahaan.

- kepuasan pribadi

Prinsip satu pimpinan merupakan alasan yang paling baik untuk

mengambil keputusan dalam pendirian usaha perseorangan. Jika usahanya

berhasil, insetif yang diterima akan lebih besar sehingga pemilik akan mersa puas

- kebebasan dan fleksibilitas

Pemilik usaha perseorangan ini tidak perlu berkonsultasi dengan orang

lain, dalam mengambil suatu keputusan dengan cepat dalam keputusan yang

pendek.

- lebih mudah memperoleh kredit

Karena tanggung jawabnya tidak terbatas pada modal usaha saja, tetapi

juga kekayaan pribadi dari pemilik, maka risiko kreditnya lebih kecil.

- Sifat Kerahasiaan

Dalam usaha perseorangan ini tidak perlu dibuat laporan keuangan atau

informasi yang berhubungan dengan masalah keuangan perusahaan. Dengan

demikian masalah tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

5
2. Keburukan Usaha Perseorangan

- tanggung jawab pemilik tidak terbatas

Artinya kekayaan pribadinya termasuk sebagai jaminan terhadap seluruh

utang perusahaan.

- sumber keuangannya terbatas

Karena pemilik hanya satu orang, maka usaha – usaha yang dilakukan

untuk memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuannya.

- kesulitan dalam manajemen

Semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian,

kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya, dipegang oleh seorang pimpinan. Ini

lebih sulit dibandingkan apabila manajemen dipegang oleh beberapa orang.

- kelangsungan usaha kurang terjamin

Kematian pimpinan/pemilik, bangkrut, atau sebab - sebab lain dapat

menyebabkan usaha perseorangan ini berhenti kegiatannya.

- kurangnya kesempatan pada para karyawan

Karyawan yang bekerja pada usaha perseorangan ini akan tetap

menduduki posisinya dalam jangka waktu yang relatif lama.

b. Firma

Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang

atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing – masing

anggota firma (di sebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan

6
diperoleh dari usahatersebut akan dibagi bersama – sama. Demikian pula halnya

jika menderita rugi , semuanya ikut menanggung.

Walaupun para anggota mempunyai kesatuan nama dalam menjalankan

usahanya dan perusahaan mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dari dari

kekayaan masing – masing anggota , namun pada umumnya firma bukanlah badan

hukum, melainkan sebagai sebutan dari anggota bersama – sama . Ini di

sebabakan karena msing – masing anggota dengan seluruh harta benda

pribadinya bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Sedangkan badan

hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap

utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum

bersangkutan.

Bagi masing – masing anggota sulit untuk menarik kembali modal yang

telah ditanamkan dalam perusahaan. Apabila hal ini diperbolehkan maka firma

tersebut dapat runtuh setiap saat.

Apabila firma memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut harus

dibagikan kepada seluruh anggota. Besarnya bagian keuntungan yang akan

diterima masing – masing anggota biasanya ditentukan berdasarkan perbandingan

modalnya. Apabila terjadi kerugian maka kerugian itu juga ditanggung oleh

seluruh anggota dengan perbandingan tertentu menurut perjanjian diantara

mereka, meskipun kerugian tersebut hanya diakibatkan oleh salah satu anggota.

Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin. Anggota

tidak diperbolehkan menerima orang lain menjadi anggota dalam firma apabila

tidak memperoleh persetujuan dari anggota – anggota yang lain. Keanggotaannya

7
tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup.

Biasanya anggota dalam firma ini adalah orang – orang yang sudah saling

mempercayai satu dengan yang lain, dan nama untuk firma dapat diambilkan dari

nama salah satu atau beberapa anggota.

1. Kebaikan Firma

- jumlah modalnya relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih

mudah untuk memperluas usahanya.

- lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang

lebih besar

- kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara

para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bwrsama – sama

- pendiriannya mudah, artinya tidak memerlukan akte

2. Keburukan Firma

- tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.

c. Perusahaan Komanditer (CV)

Seperti telah diuraikan diatas, anggota anggota firma bertanggung jawab

dengan segala harta bendanya terhadap utang – utang dari firma tersebut, baik

yang diakibatkan oleh salah seorang anggota maupun anggota lainnya. Dalam

perseroan komanditer yang juga disebut Commanditaira Venootschap (CV),

terdapat hal yang berbeda yakni salah satu atau beberapa anggota bertanggung

8
jawab tidak terbatas dan anggota yang lain bertanggung jwab secara terbatas

terhadap utang – utang perusahaan. Bagi anggota yang disebutkan belakangan

(dinamakan komandif) hanya bertanggung jawab sebesar jumlah uang yang

mereka masukkan ke dalam CV itu

1. Keanggotaan dalam CV

Dalam CV terdapat dua macam anggota, yang juga di sebut sekutu atau

partner. Sekutu – sekutu tersebut adalah :

- sekutu pimpinan (general partner)

Sekutu pimpinan yakni anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus dalam

perseroan komanditer, biasanya modal yang disetorkan lebih besar dari anggota

yang lain. Sekutu ini bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap utang –

utang perusahaan.

- sekutu terbatas (limited partner)

Termasuk sekutu terbatas adalah anggota yang bertanggung jawab terbatas

terhadap utang perusahaan sebesar modal yang di setorkan, dan mereka tidak

diperbolehkan aktif dalam perusahaan

Dalam perseroan komanditer, modal yang ditanamkan oleh para anggota

dapat diwjudkan dalam bentuk saham. Mereka yang berhak memegang saham

adalah anggota – anggota selain sekutu yang disebut persero komandit. Pada

waktu mendirikan perseoan komanditer dapat diadakan suatu ketentuan yang

menyatakan bahwa sham – saham tersebut dapat dipindahkan kepada orang lain

atau diwariskan.

9
Saham – saham yang dikeluarkan dapat berupa atas nama (opnaam) atau

atas tunjuk (aan toonder). Perbedaan ini penting mengenai cara saham – saham

itu berpindah tangan. Apabila saham itu berbunyi atas tunjuk, maka pemindah-

tanganan tersebut berlaku menurut apa yang telah ditentukan oleh para persero

sewaktu mendirikan perusahaan. Perseroan semacam ini dinamakan Perseroan

Komanditer Dengan Saham.

Dalam hal saham – saham yang dikeluarkan bebas untuk diperjual belikan,

perseroan komanditer dengan saham ini disebut joint stock company, dan apabila

saham – saham yang dikeluarkan tidak dapat diperjual belikan, perseroan

komanditer dengan saham ini disebut Limited Partnership Association.

2. Kebaikan CV

- modal yang dikumpulkan lebih besar

- mudah memperoleh kredit

-kemampuan manajemen nya lebih besar

- pendiriaanya mudah.

3. Keburukan CV

- sebagian anggota/sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas

- kelangsungan hidupnya tidak menentu

- sulit untuk menarikkembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan.

10
d. Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas juga di sebut NV (Naaloze Vennootschap) terdiri atas

pemegang saham (persero/stockholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas

terhadap utang – utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan.

Perseroan terbatas ini merupakan suatu badan hukum karena memiliki

kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi masing – masing pemegang

saham. Kepada pemegang saham hanya dibayarkan dividen apabila perseroan itu

mendapat laba. Kalau perusahaan menderita rugi, tidak boleh dibayarkan dividen

kepada persero. Oleh karena itu, setiap tahun diwajibkan kepada direktur untuk

melaporkan keuntungan yang diperolehnya.

Saham yang dikeluarkan oleh suatu perseroan terbatas pada pokonya dapat

digolongkan ke dalam dua jenis saham, yaitu :

a.saham biasa (commom stock) dan

b.saham istimewa (preferred stock)

Bentuk perseroan terbatas biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang

besar, yang membutuhkan modal dalam jumlah cukup besar. Untuk memperoleh

modal yang lebih besar sesuai dengan keinginan untuk memperluas volume

usahanya, Usaha Perseorangan, firma atau CV dapat mengubah bentuk menjadi

perseroan terbatas. Perubahan bentuk ini dapat dilakukan setelah bentuk usaha

yang lama dibubarkan lebih dulu atau dilik widir. Semua kekayaan dari

perusahaan lama harus dijual untuk dijadikan uang tunai, kemudian seluruh utang

dilunasi, dan sisanya dapat di tanamkan ke dalam perusahaan yang baru.

Dalam pendirian suatu PT diperlukan adanya akte notaris dan harus

11
dipenuhi syarat – syarat tertentu baik syarat finansial maupun syarat yuridis yang

ditentukan oleh negara.

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat umum pemegang saham adalah rapat dari para pemegang saham.

Mereka mempunyai kekuasaan tertinggi dalam PT. Rapat umum pemegang saham

biasanya diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun, dan selambat –

lambatnya 6 bulan sesudah tahun buku yang bersangkutan.

Dalam rapat setiap pemegang saham mempunyai hak dan mengeluarkan

paling sedikit satu suara. Jika saham yang dimiliki lebih dari satu berarti hak

suaranya juga lebih dari satu. Keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak,

paling sedikit separo ditambah satu, kecuali jika akte pendirian menentukan

kelebihan suara yang lebih besar, misalnya dua per tiga jumlah suara yang

dikeluarkan. Apabila seorang pemegang saham tidak dapat hadir dalam rapat

umum, ia dapat menyerahkan hak suaranya kepada orang lain. Cara demikian ini

disebut proxy.

2. Komisaris

Biasanya dalam rapat umum pemegang saham, para persero menyerahkan

tugas kepada seorang komisaris atau lebih untuk mengawasi segala tindakan

direksi danmenjaga agar tindakan direksi tidak merugikan perusahaan, lagi pula

mengawasi agar direksi menjalankan segala petunjuk rapat umum pemegang

saham dengan sebaik – baiknya. Komisaris berhak memberhentikan direksi jika

tindakannya merugikan.

12
Dalam rapat umum direksi dapat dipilih kembali atau digantikan oleh

orang lain, demikian juga dewan komisaris.

3. Dewan Direktur (board of directors)

Dewan direktur dipilih dan diangkat oleh rapat umum pemegang saham

untuk jangka waktu tertentu. Kebanyakan dewan direktur di pegang oleh para

persero sendiri, terutama pendiri PT. Adapun tugas – tugas dan kewajiban dari

dewan direktur secara umum adalah;

a. Mengurus harta kekayaan perseroan.

b. Mengemudikan usaha – usaha perseroan.

c. Mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan.

Secara Organisatoris Rapat Umum pemegang saham memillih dewan

direktur dan dewan direktur memilih direktur – direktur, wakil direktur , dan

pengurus yang memimpin bagian – bagian yang ada dalam perusahaan.

4. Kebaikan Perseroan Terbatas

- Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang –

utang perusahaan

- Kontinyuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak

tergantung pada beberapa peserta; pemilik dapat berganti – ganti

- Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain

13
- Mudah memperoleh modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya

dengan mengeluarkan saham baru.

- Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber – sumber

modal untuk itu secara efisien. Manajer yang tidak cakap dapat diganti dengan

yang lebih cakap.

5. Keburukan Perseroan Terbatas

- PT merupakan subjek pajak tersendiri, sedangkan dividen yang diterima oleh

para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari

pemegang saham bersangkutan.

- Pendiriannya lebih sulit, memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha

tertentu.

- Ongkos pembentukannya relatif tinggi.

- Kurangnya rahasia perusahaan, di sebabkan katena segala aktivitas harus

dilaporkan kepada pemegang saham, terutama yang menyangkut laba perusahaan.

6. Macam – macam perseroan terbatas

Tentang perseroan terbatas ini ada beberapa macam yang perlu diketahui,

yaitu ; PT Tertutup, PT Terbuka, PT kosong, PT asing, PT domestik, PT Asing,

PT Domestik PT Perseorangan dan PT Negara (Persero).

1). PT Tertutup

PT Tertutup adalah perseroan terbatas yang saham – sahamnya hanya

14
dimiliki oleh orang – orang tertentu, tidak setiap orang dapat ikut serta dalam

modalnya. Biasanya pemegang saham berasal dari famili sendiri atau sahabat

karib, dan surat sahamnya dituliskan atas nama. Ini dimaksudkan agar saham –

saham tersebut tidak mudah dipindah-tangankan atau dijual kepada orang lain.

Tujuan mendirikan PT semacam ini mempunyai maksud-maksud tertentu.

Apabila pemegang saham berasal dari satu keluarga, pendirian PT dimaksudkan

untuk memelihara harta benda yang digunakan untuk usaha – usaha tersebut.

2). PT Terbuka

PT Terbuka adalah perseroan terbatas yang saham – sahamnya boleh

dimiliki oleh setiap orang. Jadi setiap orang dapat ikut ambil bagian dalam modal

perusahaan. Biasanya saham – saham dari PT Terbuka bukan “atas nama”

melainkan saham atas “tunjuk” , sehingga mudah untuk di pindah- tangankan

dengan menjualnya kepada orang lain.

3). PT Kosong

PT kosong adalah perseroan terbatas yang suadah tidak menjalankan

usahanya lagi. Biasanya PT kosong semacam ini menanggung utang yang sulit

untuk dibayar tanpa menjual seluruh saham-sahamnya.

4). PT Asing

PT asing adalah perseroan terbatas yang didirikan di luar negeri menurut

hukum yang berlaku disana. Dan mempunyai tempat kedudukan di luar negeri

juga.

15
5). PT Domestik

PT domestik adalah suatu perseroan terbatas yang menjalankan usahanya

dan berada didalam negeri juga mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan

oleh pemerintah setempat.

6). PT Perseorangan

Dikeluarkannya saham-saham untuk pegumpulan modal mempunyai

maksud agar pemilik tidak berada di tangan satu orang. Walaupun demikian

setelah saham di keluarkanmungkin sekali saham jatuh di satu tangan, sehingga

hanya terdapat seorang pemegang saham saja yang juga menjadi direktur dari

perseroan tersebut. Keadaan seperti ini akan menciptakan bentuk perseroan

terbatas perseorangan karena kekuasaan direktur tidak terpiah dengan rapat umum

pemegang saham maka nama PT mudah untuk disalah-gunakan.

e. Perseroan Terbatas Negara (Persero)

PT (persero) merupakan salah satu bentuk perusahaan milik negara yang

sebelumnya bernama Perusahaan Negara (PN) . Umumnya persero ini terjafdi dari

perusahaan negara yang kemudian diadakan penmbahan modal yang ditawarkan

kepada pihak swasta. Pada nama perusahaan, PT – PT semacam ini biasanya

diberi tanda kurung (persero) PK Blabak, PT (Persero) Pupuk Kujang. PT

(Persero) Aneka Gas dan Industri dan sebagainya.

Tujuan persero adalah mencari keuntungan maksimum dengan

menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efisien.

16
f. Perusahaan Daerah (PD)

Perusahaan daerah adalah perusahaan yang saham – sahamnya dimiliki

oleh Pemerintah Daerah. Perusahaan daerah bertujuan mencari keuntungan yang

nantinya dapat dipakai untuk pembangunan daerah.

g. Perusahaan Negara Umum (Perum)

Seperti perusahaan lain pada umumnya. Perum bertujuan mencari

keuntungan, tetapi tidak mengabaikan kesejahteraan masyarakat. Struktur

organisasinya juga tidak berbeda dengan struktur organisasi yang dianut oleh

perusahaan – perusahaan pada umumnya. Contoh Perum antara lain : Perusahaan

umum listrik negara, perusahaan umum telekomunikasi, dan sebagainya.

Direksi yang memimpin perum bertanggung jawab atas segala hubungan

hukum dengan pihak lain, diatur menurut hukum perdata . Tuntutan – tuntutan

hukum dari pihak luar ditujukan kepada perusahaan sebab perum mempunyai

status sebagai badan hukum. Semua kegiatan hubungan dan tata laksana

organisasi diatur secara khusus yang tidak terlepas dari peraturan tentang

pembentukan perusahaan negara tersebut.

h. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)

Contoh perjan di indonesia adalah Perusahaan jawatan kereta api (PJKA)

yang mempunyai daerah operasi di jawa dan sumatera. Kegiatan yang dilakukan

terutama ditujukan untuk kesejahteraan umum (public sevice) dengan

memperhatikan segala efisiensinya. Walaunpun demikian sering PJKA

17
memberikan bantuan berupa potongan tarif kepada anak – anak sekolah atau

mahasiswa, dan pembebasan tarif kepada keluarga karyawan PJKA sendiri.

i. Koperasi

Menurut asal katanya, koperasi berarti bekerja bersama – sama, dari kata

ko dan operasi. Jadi koperasi merupakan perkumpulan orang – orang untuk

mengadakan kerjasama.

Selanjutnya dalam undang – undang dinyatakan bahwa fungsi koperasi

Indonesia adalah :

1). Alat Perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat.

2). Alat pendemokrasian ekonomi nasional

3). Sebagai salah satu urat nadi prekonomian bangsa indonesia.

4). Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi

bangsa indonesia

Sumber Keuangan Koperasi

Untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi, di perlukan sejumlah modal

yang memadai. Modal tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu :

1. Anggota Koperasi

Modal yang dikumpulkan oleh para anggota dapat dibedakan menjadi:

18
- Simpanan pokok, yaitu simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap

orang pada saat mulai menjadi anggota koperasi, besarnya tetap dan

sama untuk setiap anggota.

- Simpanan Wajib, yaitu simpanan yang diwajibksn kepada anggota

untuk membayar pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali

- Simpanan Sukarela, yaitu simpanan yang besarrnya dan waktunya

tidak tertentu tergantung pada kerelaan anggota, atau perjanjian antara

anggota dengan kopera

2). Pinjaman

Pinjaman uang kepada anggota atau pihak lain dapat doilakukan

apabila modal yang ada di rasa belum mencukupi.

3). Hasil Usaha

Keuntungan yang di peroleh kopersi dari hasil penjualan diatas harga

belinya dapat di tanamkan kembali untuk memperbesar volume

usahanya. Sumber dana seperti ini disebut jhasil usaha.

4). Penanam Modal

Sumber dana dari penanam modal jarang di dapat di indonesia karena

banyak usaha lain selain koperasi yang dianggap lebih menarik.

19
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya di pegang

oleh satu orang.Pemilik perusahaan perseorangan bertaanggung jawab tak terbatas

atas harta perusahaan, artinya apabila bisnis mengalami kerugian maka pemiliklah

yang harus bertanggung jawab.

Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja

sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit.

Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya di pegang oleh beberapa

orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab

yang terbatas atas harta perusahaan.

Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang – orang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

20
DAFTAR PUSTAKA

[1]. BasuSwastha. 2013.Pengantar Bisnis Modern. liberty: yogyakarta

[2]. Jeff Madura.2009.Introduction To Bussiness.salemba empat: jakarta

[3]. EbertGriffin.2015. Pengantar Bisnis. Erlangga: jakarta

21

Anda mungkin juga menyukai