Anda di halaman 1dari 51

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1 Menetapkan Prioritas Masalah


Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)
dengan apa yang aktual terjadi (observed). Perlu ditentukan masalah yang menjadi
prioritas karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak
semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Setelah pada tahap awal
merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah
yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada
secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang
cukup.
Pada BAB I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada 14 indikator
program perbaikan gizi di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Karena
keterbatasan sumber daya manusia, dana, dan waktu, maka dari semua masalah
yang telah dirumuskan perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk
diselesaikan.
Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan
pembobotan. Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu
dibentuk sebuah kelompok diskusi. Agar pembahasan dapat dilakukan secara
menyeluruh dan mencapai sasaran, maka setiap anggota kelompok diharapkan
mempunyai informasi dan data yang tersedia. Beberapa langkah yang dilakukan
dalam penetapan prioritas masalah meliputi:
1. Menetapkan kriteria
2. Memberikan bobot masalah
3. Menentukan skoring tiap masalah
Pada perumusan masalah, terdapat masalah yang terdapat pada program
gizi di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya
keterbatasan sumber daya manusia, dana, dan waktu, sehingga dari semua
masalah yang telah dirumuskan perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas
untuk diselesaikan.
2.1.1 Non Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang
lazimdigunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini,
masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut “Nominal
Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu :
a. Metode Delbeq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan melalui
diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya.
Sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih
dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa
mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
b. Metode Delphi
Yaitu masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai
keahlianyang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk
mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang
terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.

2.1.2 Scoring Technique


Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik
skoring antara lain:
a. Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Prevalence
Besarnya masalah yang dihadapi.
2. Seriousness
Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat
dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat
masalah kesehatan tersebut.
3. Manageability
Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya
4. Community Concern
Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut.
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah
satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap
masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai
kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya.
Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah.
Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari
setiapmasalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas
masalah yang akan diambil.

b. Metode Matematik PAHO


Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah
yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk
penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang
dipakai ialah :
1. Magnitude
Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang
ditunjukkan dengan angka prevalensi
2. Severity
Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate
masing- masing penyakit.
3. Vulnerability
Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.
4. Community and political concern
Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau
kegusaran masyarakat dan para politisi.
5. Affordability
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
c. Metode MCUA (Mulitple Criteria Utility Assesement)
Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada
kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah yang
ingin dicariprioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria
untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian
dan dikalikan dengan penilaian m asalah yang ada sehingga hasil yang didapat
lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas
masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari :
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam
kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa
penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka
digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka
kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut.
2. Greatest Member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang
terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa
penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan
untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan dengan caramelihat
selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan
dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor
lain diluar sektor kesehatan. Para meter lain yang digunakan adalah seberapa
luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di
wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang
berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa
mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah
ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah 35 kegiatan,
fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada
tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah
kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat
memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan
pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat
dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern
terhadap masalah tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat
yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut
terpublikasi diberbagai media. Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut
di atas untuk penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan
bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga
hasil yang didapat lebih objektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan
mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan. Dalam menetapkan bobot,
dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang lainnya untuk
mengetahui kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi.Nilai
bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria
yang mempunyai bobot lima.
1. Bobot 5 : Paling Penting
2. Bobot 4 : Sangat Penting Sekali
3. Bobot 3 : Sangat Penting
4. Bobot 2 : Penting
5. Bobot 1 : Cukup Penting
2.1.3 Pemilihan Metode MCUA
Berdasarkan kriteria yang ada, maka diputuskan untuk menggunakan
metode MCUA karena metode ini menempatkan parameter pada kedudukan
dengan berdasarkan bobot dan memberikan hasil final score yang objektif di mana
score yang diberikan pada tiap-tiap parameter ditambahkan, lebih sederhana dan
mudah dalam penggunaannya. Dari masalah yang didapat diberikan penilaian
pada masing-masing masalah dengan membandingkan masalah satu dengan
lainnya, kemudian tiap masalah tersebut diberikan nilai.

a. Emergency
Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh
masalah. Ini ditujukan dengan Case Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit.
Sedangkan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit
digunakan proxy. Nilai proxy didapatkan dari berbagai sumber, sedangkan sistem
scoring proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta
justifikasi. Pada permasalahan ini, pengaruh jangka panjang KIA adalah untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
sehingga kelompok kami memilih angka kematian ibu sebagai proxy.
Berdasarkan data SUPAS tahun 2015 AKI 305/100.000 KH dan AKB
22,23/1000 KH.

Tabel 2.1 Proxy untuk program Gizi di Wilayah Puskesmas Kecamatan


Tanah Abang Januari – Februari 2019
No Proxy Program Gizi Nilai
1 AKI (angka kematian ibu) 0,30 %
2 AKB (angka kematian balita) 2.62 %
3 Prevalensi Anemia WUS 9.6%
4 Balita underweight 10%
5 Balita wasting 5%
6 Balita Gizi Buruk 30%
Tabel 2.3 Scoring emergency di wilayah Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Januari – Februari 2019
No Interval Selisih Skor

1 <10.984 1
2 10.984 – 21.968 2

3 21.968 – 32.952 3

4 32.952 – 43.936 4

5 > 43.936 5

Dengan menggunakan acuan penilaian pada tabel 2.3 dan tabel 2.4, maka
dirumuskan emergency scoring pada tabel 2.5.
Tabel 2. Skala Penilaian Emergency terhadap Program Gizi Kecamatan
Tanah Abang Januari – Februari 2019

Target Cakupan Selisih (%) + Nilai Total


Daftar Masalah Skor
(%) (%) proxy (%) (%)

1 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya di
Puskesmas Bendungan Hilir 80 82.15 2.15 +30 32.15 3
Januari – Februari 2019 sebesar
82.15%, lebih dari target 80%
2 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
di Puskesmas Bendungan Hilir 41.85 8.15 +2.62 10.77 1
50
Januari – Februari 2019 sebesar
41.85%, kurang dari target 50%
3 Cakupan Persentase remaja putri
mendapat TTD di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 30 33 3 +9.6 12.6 2
2019 sebesar 33% lebih dari target
30%
Target Cakupan Selisih (%) + Nilai Total
Daftar Masalah Skor
(%) (%) proxy (%) (%)

4 Cakupan Persentase balita


ditimbang yang naik berat
badannya (N/D) Puskesmas
Kecamatan tanah abang Februari 76 53.885 22.115 +10 32.115 3
2019 sebesar 53,885 tidak sesuai
target 76%
5 Cakupan Persentase balita
ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut - turut
(2T) Puskesmas Kecamatan tanah 4 23.7 19.27 +10 29.27 3
abang Februari 2019 sebesar
23,27% melebihi target 4%
6 Cakupan Persentase balita
underweight di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 17 6.05 10.95 +10 20.95 2
2019 sebesar 6.05% kurang dari
target 17%
7 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Kacang 80 83.5 3.5 +30 33.5 4
Februari 2019 sebesar 83,5% lebih
dari target 80%
8 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon 50 40.15 9.85 +2.62 12.47 2
Kacang Februari 2019 sebesar
40,15% kurang dari target 51,5%
9 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon 30 30 0 +9.6 9.6 1
Kacang Februari 2019 sebesar 30%
sesuai target 30%
10 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019 17 5 12 +10 22 3
sebesar 5% kurang dari target 17%
Target Cakupan Selisih (%) + Nilai Total
Daftar Masalah Skor
(%) (%) proxy (%) (%)

11 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Melati Januari - 80 75.5 4.5 +30 34.5 4
Februari 2019 sebesar 75,5%
kurang dari target 80%

12 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon
Melati Januari - Februari 2019 50 31.2 18.8 +2.62 21.42 2
sebesar 31,2% kurang dari target
50%
13 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Melati 30 30 0 +9.6 9.6 1
Januari - Februari 2019 sebesar
30% sesuai target 30%
14 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari 17 20 3 +10 13 2
2019 sebesar 20% didapatkan
melebihi target 17%
15 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Petamburan Januari - 80 74.045 5.955 +30 35.955 4
Februari 2019 sebesar 74,045%
tidak sesuai target 80%
16 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar 50 67.755 17.755 +2.62 20.375 2
67,755% didapatkan melebihi
target 50%
17 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Petamburan 30 30 0 +9.6 9.6 1
Januari - Februari 2019 sebesar
30% sesuai target 30%
Target Cakupan Selisih (%) + Nilai Total
Daftar Masalah Skor
(%) (%) proxy (%) (%)

18 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas Kelurahan
Petamburan Januari - Februari 2019 17 18.2 1.2 +10 11.2 2
sebesar 18,2% melebihi target 17%

19 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kampung Bali Februari 80 86.3 6.3 +30 36.3 4
2019 sebesar 86,3% lebih dari
target 80%
20 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kampung 50 0 50 +2.62 52.62 5
Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
21 Kelurahan Kelurahan Kampung 30 0 30 +9.6 39.6 4
Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
22 Kampung Bali Februari 2019 17 11.2 5.8 +10 15.8 2
sebesar 11,2% kurang dari target
17%
Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
23 Puskesmas Karet Tengsin Februari 80 90.3 10.3 +30 40.3 4
2019 sebesar 90,3% lebih dari
target 80%
Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
24 Puskesmas Kelurahan Karet 50 0 50 +2.62 52.62 5
Tengsin Februari 2019 sebesar 0 %
kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
25 30 0 30 +9.6 39.6 4
Kelurahan Kelurahan Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 0%
Target Cakupan Selisih (%) + Nilai Total
Daftar Masalah Skor
(%) (%) proxy (%) (%)

kurang dari target 30%


Cakupan Persentase ibu nifas
mendapat kapsul vitamin A
26 Puskesmas Kelurahan Kelurahan 98 100 2 +0.3 2.3 1
Karet Tengsin Februari 2019
sebesar 100% lebih dari target 98%
Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
27 Karet Tengsin Februari 2019 17 27.9 10.9 +10 20.9 2
sebesar 27,9% lebih dari target 17%
Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
28 Puskesmas Kelurahan Gelora 50 74.995 24.995 +2.62 27.615 3
Februari 2019 sebesar 74,995
melebihi dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
29 Kelurahan Gelora Februari 2019 30 0 30 +9.6 39.6 4
sebesar 0% 30%
Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
30 Gelora Februari 2019 sebesar 17 16.665 0.335 +10 10.335 1
16,665% didapatkan tidak sesuai
target 17%
Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
31 Puskesmas Kecamatan tanah abang 80 80.42 0.42 +30 30.42 3
Februari 2019 sebesar 80,42
melebihi dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
32 Puskesmas Kecamatan tanah abang 50 34.92 15.08 +2.62 17.7 2
Februari 2019 sebesar 34,92% tidak
sesuai target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
33 30 0 30 +9.6 39.6 4
Kelurahan Kecamatan tanah abang
Februari 2019 sebesar 0% tidak
Target Cakupan Selisih (%) + Nilai Total
Daftar Masalah Skor
(%) (%) proxy (%) (%)

sesuai target 30%


Cakupan Persentase ibu nifas
mendapat kapsul vitamin A
34 Puskesmas Kelurahan Kecamatan 98 100 2 +0.3 2.3 1
tanah abang Februari 2019 sebesar
100% melebihi dari target 98%
Cakupan Persentase balita
ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut - turut
35 (2T) Puskesmas Kecamatan tanah 4 23.27 19.27 +10 29.27 3
abang Februari 2019 sebesar
23,27% melebihi target 4%

Dari tabel diatas didapatkan skor tertinggi untuk Emergency adalah


Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 dan Cakupan Bayi Usia Kurang
dari 6 Bulan Mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari
2019 yaitu masing sebesar 5 poin.

b. Greatest Member
Greatest Member menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena
masalah atau penyakit yang ditunjukan dengan jumlah penduduk.

Tabel 2.6 Skala Penilaian Greatest Member terhadap Program Gizi


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019
No. Interval Selisih (%) Skor
1 0 – 10 1
2 10 – 20 2
3 20 – 30 3
4 30 – 40 4
5 >40 5
Tabel 2. Hasil Penilaian Greatest Member terhadap Program Gizi Kecamatan
Tanah Abang Januari – Februari 2019
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
(%) (%) (%)
1 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya di
Puskesmas Bendungan Hilir 80 82.15 2.15 1
Januari – Februari 2019 sebesar
82.15%, lebih dari target 80%
2 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
di Puskesmas Bendungan Hilir 41.85 8.15 1
50
Januari – Februari 2019 sebesar
41.85%, kurang dari target 50%
3 Cakupan Persentase remaja putri
mendapat TTD di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 30 33 3 1
2019 sebesar 33% lebih dari target
30%
4 Cakupan Persentase balita
ditimbang yang naik berat
badannya (N/D) Puskesmas
Kecamatan tanah abang Februari 76 53.885 22.115 3
2019 sebesar 53,885 tidak sesuai
target 76%
5 Cakupan Persentase balita
ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut - turut
(2T) Puskesmas Kecamatan tanah 4 23.7 19.27 2
abang Februari 2019 sebesar
23,27% melebihi target 4%
6 Cakupan Persentase balita
underweight di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 17 6.05 10.95 2
2019 sebesar 6.05% kurang dari
target 17%
7 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Kacang 80 83.5 3.5 1
Februari 2019 sebesar 83,5% lebih
dari target 80%
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
(%) (%) (%)
8 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon 50 40.15 9.85 1
Kacang Februari 2019 sebesar
40,15% kurang dari target 51,5%
9 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon 30 30 0 1
Kacang Februari 2019 sebesar 30%
sesuai target 30%
10 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019 17 5 12 2
sebesar 5% kurang dari target 17%
11 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Melati Januari - 80 75.5 4.5 1
Februari 2019 sebesar 75,5%
kurang dari target 80%
12 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon
Melati Januari - Februari 2019 50 31.2 18.8 2
sebesar 31,2% kurang dari target
50%
13 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Melati 30 30 0 1
Januari - Februari 2019 sebesar
30% sesuai target 30%
14 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari 17 20 3 1
2019 sebesar 20% didapatkan
melebihi target 17%
15 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Petamburan Januari - 80 74.045 5.955 1
Februari 2019 sebesar 74,045%
tidak sesuai target 80%
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
(%) (%) (%)
16 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar 50 67.755 17.755 2
67,755% didapatkan melebihi
target 50%
17 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Petamburan 30 30 0 1
Januari - Februari 2019 sebesar
30% sesuai target 30%
18 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Petamburan Januari - Februari 2019 17 18.2 1.2 1
sebesar 18,2% melebihi target 17%
19 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kampung Bali Februari 80 86.3 6.3 1
2019 sebesar 86,3% lebih dari
target 80%
20 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kampung 50 0 50 5
Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
21 Kelurahan Kelurahan Kampung 30 0 30 3
Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
22 Kampung Bali Februari 2019 17 11.2 5.8 1
sebesar 11,2% kurang dari target
17%
Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
23 Puskesmas Karet Tengsin Februari 80 90.3 10.3 2
2019 sebesar 90,3% lebih dari
target 80%
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
(%) (%) (%)
Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
24 Puskesmas Kelurahan Karet 50 0 50 5
Tengsin Februari 2019 sebesar 0 %
kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Karet 30 0 30 3
25
Tengsin Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
Cakupan Persentase ibu nifas
mendapat kapsul vitamin A
26 Puskesmas Kelurahan Kelurahan 98 100 2 1
Karet Tengsin Februari 2019
sebesar 100% lebih dari target 98%
Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
27 Karet Tengsin Februari 2019 17 27.9 10.9 2
sebesar 27,9% lebih dari target 17%
Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
28 Puskesmas Kelurahan Gelora 50 74.995 24.995 3
Februari 2019 sebesar 74,995
melebihi dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
29 Kelurahan Gelora Februari 2019 30 0 30 3
sebesar 0% 30%
Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
30 Gelora Februari 2019 sebesar 17 16.665 0.335 1
16,665% didapatkan tidak sesuai
target 17%
Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
31 Puskesmas Kecamatan tanah abang 80 80.42 0.42 1
Februari 2019 sebesar 80,42
melebihi dari target 80%
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
(%) (%) (%)
Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
32 Puskesmas Kecamatan tanah abang 50 34.92 15.08 2
Februari 2019 sebesar 34,92% tidak
sesuai target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kecamatan tanah abang 30 0 30 3
33
Februari 2019 sebesar 0% tidak
sesuai target 30%
Cakupan Persentase ibu nifas
mendapat kapsul vitamin A
34 Puskesmas Kelurahan Kecamatan 98 100 2 1
tanah abang Februari 2019 sebesar
100% melebihi dari target 98%
Cakupan Persentase balita
ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut - turut
35 (2T) Puskesmas Kecamatan tanah 4 23.27 19.27 2
abang Februari 2019 sebesar
23,27% melebihi target 4%

Dari tabel diatas didapatkan skor tertinggi untuk greatest member adalah
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 dengan 5 poin.

c. Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu
permasalahan terhadap sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah
penduduk di wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan
yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
Untuk keterpaduan lintas program diberikan nilai 2 karena masalah pada
suatu program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada sektor lainnya
yang berhubungan langsung dan sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor
lainnya diberikan nilai 1.

Tabel 2.5 Skala Penilaian Jumlah Penduduk Terhadap Program Kesehatan


Gizi Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019

Jumlah Penduduk Skor


<7.332 1
7.3332 – 14.665 2
14.665 – 21.997 3
21.997 – 29.330 4
29.330 – 36.662 5
>36.662 6

Tabel 2. 6 Penentuan Score Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan


Lintas Sektoral

Keterpaduan Skor
Tidak ada keterpaduan 1
lintas sektor
Ada keterpaduan lintas 2
sektor
Dengan menggunakan acuan penilaian pada tabel 2.13 maka dirumuskan
Expanding Scope scoring pada tabel 2.14.
Tabel 2.7 Hasil Penilaian Expanding Scope terhadap Program Gizi
Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019

No Daftar Masalah Jumlah Lintas Skor


Penduduk Sektor
1 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya di
Puskesmas Bendungan Hilir Januari
– Februari 2019 sebesar 82.15%, 4 2 6
lebih dari target 80%

2 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI 4 2 6
di Puskesmas Bendungan Hilir
No Daftar Masalah Jumlah Lintas Skor
Penduduk Sektor
Januari – Februari 2019 sebesar
41.85%, kurang dari target 50%
3 Cakupan Persentase remaja putri
mendapat TTD di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 4 1 5
2019 sebesar 33% lebih dari target
30%
4 Cakupan Persentase balita
ditimbang yang naik berat badannya
(N/D) di Kelurahan Tanah Abang
Januari – Februari 2019 sebesar 6 1 7
53.88% kurang dari target 76%

5 Cakupan Persentase balita


ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut – turut
(2T) Kelurahan Tanah Abang 6 1 7
Januari – Februari 2019 sebesar
1.2% kurang dari target 4%

6 Cakupan Persentase balita


underweight di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari
2019 sebesar 6.05% kurang dari 4 1 5
target 17%

7 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Kacang Februari
2019 sebesar 83,5% lebih dari target 4 2 6
80%

8 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon
Kacang Februari 2019 sebesar 4 2 6
40,15% kurang dari target 51,5%
No Daftar Masalah Jumlah Lintas Skor
Penduduk Sektor
9 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon
Kacang Februari 2019 sebesar 30% 4 1 5
sesuai target 30%

10 Cakupan presentasi balita wasting di


Kelurahan Tanah Abang Januari-
Februari 2019 sebesar 0,07kurang
6 1 7
dari target 9,5 %

11 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019
4 1 5
sebesar 5% kurang dari target 17%

12 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Melati Januari -
Februari 2019 sebesar 75,5% 6 2 8
kurang dari target 80%

13 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon Melati
Januari - Februari 2019 sebesar 6 2 8
31,2% kurang dari target 50%

14 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Melati
Januari - Februari 2019 sebesar 64% 6 1 7
kurang dari target 30%

15 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas Kelurahan 6 1 7
Kebon Melati Januari - Februari
No Daftar Masalah Jumlah Lintas Skor
Penduduk Sektor
2019 sebesar 20% didapatkan
melebihi target 17%

16 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Petamburan Januari -
Februari 2019 sebesar 74,045% 6 2 8
tidak sesuai target 80%

17 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar
6 2 8
67,755% didapatkan melebihi target
50%

18 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar 0% 6 1 7
kurang dari target 30%

19 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas Kelurahan
Petamburan Januari - Februari 2019
6 1 7
sebesar 18,2% melebihi target 17%

20 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kampung Bali Februari
2019 sebesar 86,3% lebih dari target 2 2 4
80%

21 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
4 1 5
Puskesmas Kelurahan Kampung
Bali Februari 2019 sebesar 0%
No Daftar Masalah Jumlah Lintas Skor
Penduduk Sektor
kurang dari target 50%

22 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kampung 2 1 3
Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
23 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Februari 2019 2 1 3
sebesar 11,2% kurang dari target
17%
24 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Karet Tengsin Februari 4 2 6
2019 sebesar 90,3% lebih dari target
80%
25 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 0 % 4 2 6
kurang dari target 50%

26 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Karet Tengsin 4 1 5
Februari 2019 sebesar 0% kurang
dari target 30%
27 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Karet Tengsin Februari 2019 4 1 5
sebesar 27,9% lebih dari target 17%
28 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Gelora Februari 2019 1 2 3
sebesar 74,5% 80%
No Daftar Masalah Jumlah Lintas Skor
Penduduk Sektor
29 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Gelora 1 2 3
Februari 2019 sebesar 74,995
melebihi dari target 50%
30 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Gelora Februari 2019 1 1 2
sebesar 0% 30%
31 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Gelora Februari 2019 sebesar 1 1 2
16,665% didapatkan tidak sesuai
target 17%
32 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kecamatan tanah abang 6 2 8
Februari 2019 sebesar 80,42
melebihi dari target 80%
33 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kecamatan tanah abang 6 2 8
Februari 2019 sebesar 34,92% tidak
sesuai target 50%
34 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kecamatan tanah abang 6 1 7
Februari 2019 sebesar 0% tidak
sesuai target 30%
35 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kecamatan
tanah abang Februari 2019 sebesar 6 1 7
13,69% tidak sesuai dari target 17%
d. Feasibility
Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di
puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan
puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan.
Untuk menilai hal tersebut digunakan system scoring dilihat dari
ketersediaan sumber daya manusia, program kerja, material, serta transportasi
yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah
dapat diselesaikan meliputi:
- Ketersediaan sumber daya manusia terhadap kegiatan di puskesmas. Semakin
banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka
kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh
karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap
Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran
kegiatan program kesehatan di masing – masing wilayah Puskesmas.
- Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu
masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasilitas yang dibutuhkan
oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk
fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas
digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan tempat dan alat. Penilaian
berdasarkan ada atau tidak ada. Digolongkan ada bila dari kegiatan
pelaksanaan program tidak ada masalah, yaitu selalu tersedia dan diberi nilai
2. Digolongkan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai 1.
Tabel 2.7 Skoring Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap
Kegiatan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode
Januari – Februari 2019

No. Petugas : Penduduk Skor

1. 1:1 - 1:58.265 3

2. 1:58.725 - 1:116.530 2

3. 1:116.530 - 1: 174.795 1

Tabel 2.8 Skala Penilaian Ketersediaan Alat dan Tempat Terhadap Program
Kesehatan Gizi Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari
2019
Kategori Ketersediaan Skor

Tidak ada 1
Alat dan Ada tetapi kurang 2
Tempat
Ada dan Cukup 3

Tabel 2.11 Hasil Penilaian Feasibility terhadap Program Gizi Kecamatan


Tanah Abang Januari – Februari 2019

Alat SDM
Skor
No Daftar Masalah dan Tenaga
Obat Kesehatan
1 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya di
Puskesmas Bendungan Hilir
Januari – Februari 2019 sebesar 3 3 6
82.15%, lebih dari target 80%

2 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
di Puskesmas Bendungan Hilir 3 3 6
Januari – Februari 2019 sebesar
41.85%, kurang dari target 50%
Alat SDM
Skor
No Daftar Masalah dan Tenaga
Obat Kesehatan
3 Cakupan Persentase remaja putri
mendapat TTD di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari 3 3 6
2019 sebesar 33% lebih dari target
30%
4 Cakupan Persentase balita
ditimbang yang naik berat
badannya (N/D) di Kelurahan
Tanah Abang Januari – Februari
3 3 6
2019 sebesar 53.88% kurang dari
target 76%

5 Cakupan Persentase balita


ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut – turut
(2T) Kelurahan Tanah Abang 3 3 6
Januari – Februari 2019 sebesar
1.2% kurang dari target 4%

6 Cakupan Persentase balita


underweight di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – Februari
2019 sebesar 6.05% kurang dari 3 3 6
target 17%

7 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Kacang
Februari 2019 sebesar 83,5% lebih 3 3 6
dari target 80%

8 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon
Kacang Februari 2019 sebesar 3 3 6
40,15% kurang dari target 51,5%
Alat SDM
Skor
No Daftar Masalah dan Tenaga
Obat Kesehatan
9 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon
Kacang Februari 2019 sebesar 30% 3 3 6
sesuai target 30%

10 Cakupan presentasi balita wasting


di Kelurahan Tanah Abang Januari-
Februari 2019 sebesar 0,07kurang
3 3 6
dari target 9,5 %

11 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019
3 3 6
sebesar 5% kurang dari target 17%

12 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Melati Januari -
Februari 2019 sebesar 75,5% 3 3 6
kurang dari target 80%

13 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kebon
Melati Januari - Februari 2019
3 3 6
sebesar 31,2% kurang dari target
50%

14 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kebon Melati
Januari - Februari 2019 sebesar 3 3 6
64% kurang dari target 30%
Alat SDM
Skor
No Daftar Masalah dan Tenaga
Obat Kesehatan
15 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari
2019 sebesar 20% didapatkan 3 3 6
melebihi target 17%

16 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Petamburan Januari -
Februari 2019 sebesar 74,045% 3 3 6
tidak sesuai target 80%

17 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar
3 3 6
67,755% didapatkan melebihi
target 50%

18 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Petamburan
Januari - Februari 2019 sebesar 0% 3 3 6
kurang dari target 30%

19 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas Kelurahan
Petamburan Januari - Februari 2019
3 3 6
sebesar 18,2% melebihi target 17%

20 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kampung Bali Februari
2019 sebesar 86,3% lebih dari 3 3 6
target 80%
Alat SDM
Skor
No Daftar Masalah dan Tenaga
Obat Kesehatan
21 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kampung
Bali Februari 2019 sebesar 0% 3 3 6
kurang dari target 50%

22 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Kampung 3 3 6
Bali Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
23 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Februari 2019 3 3 6
sebesar 11,2% kurang dari target
17%
24 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Karet Tengsin Februari 3 3 6
2019 sebesar 90,3% lebih dari
target 80%
25 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 0 % 3 3 6
kurang dari target 50%

26 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kelurahan Karet 3 3 6
Tengsin Februari 2019 sebesar 0%
kurang dari target 30%
27 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Karet Tengsin Februari 2019 3 3 6
sebesar 27,9% lebih dari target 17%
Alat SDM
Skor
No Daftar Masalah dan Tenaga
Obat Kesehatan
28 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Gelora Februari 2019 3 3 6
sebesar 74,5% 80%

29 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Gelora 3 3 6
Februari 2019 sebesar 74,995
melebihi dari target 50%
30 Cakupan Persentase remaja puteri
mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Gelora Februari 2019 3 3 6
sebesar 0% 30%
31 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kelurahan
Gelora Februari 2019 sebesar 3 3 6
16,665% didapatkan tidak sesuai
target 17%
32 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kecamatan tanah abang 3 3 6
Februari 2019 sebesar 80,42
melebihi dari target 80%
33 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kecamatan tanah abang 3 3 6
Februari 2019 sebesar 34,92% tidak
sesuai target 50%

34 Cakupan Persentase remaja puteri


mendapat TTD Puskesmas
Kelurahan Kecamatan tanah abang 3 3 6
Februari 2019 sebesar 0% tidak
sesuai target 30%
35 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas Kecamatan
tanah abang Februari 2019 sebesar 3 3 6
13,69% tidak sesuai dari target 17%
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tabel Feasibility didapatkan skor
terkecil adalah Cakupan K1 di Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong, Cakupan
Persalinan Nakes di Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong, Cakupan Kunjungan
Nifas di Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong, Cakupan Komplikasi Ibu Hamil di
Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong, Cakupan Kunjungan Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong, Cakupan Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong dan Cakupan Kunjungan Balita di
Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong dengan skor 3.

e. Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu
masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah
tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah
adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta
apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.

Tabel 2.12 Skala Penilaian Policy terhadap Program Gizi Puskesmas


Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019
Parameter Skor
Kebijakan Pemerintah Daerah atau 1
Kebijakan Pemerintah Pusat
Kebijakan Pemerintah Daerah
2
dan Kebijakan Pemerintah Pusat

Fokus Pemerintah dalam Hari Gizi Nasional tahun 2018 yang dituangkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2015-2019 oleh
Kementerian Kesehatan RI yaitu mencegah stunting dengan perbaikan gizi pada 3
hal :

a. Mengatasi gizi buruk dengan pemberian makanan tambahan (PMT) dan


pemantuan pertumbuhan balita dengan penimbangan rutin.
b. Meningkatkan Pemberian ASI Eksklusif
c. Meningkatkan Pemberian Tablet Tambah Darah bagi Ibu
Hal ini diperkuat oleh beberapa peraturan terkait seperti :
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2014
tentang Upaya Kesehatan Anak Pasal 21 ayat 2 mengenai Pelayanan
Kesehatan Bayi, Anak, Balita dan Prasekolah
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2014
tentang Upaya Kesehatan Anak Pasal 22 mengenai Pemantauan
Pertumbuhan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 Tahun
2014 mengenai Tablet Tambah Darah Bagi Ibu Hamil
d. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2018 mengenai
pemberian Vitamin A anak dan pemberian tablet tambah darah bagi
remaja putri.
e. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 191 Tahun 2017 mengenai
Integrasi Pelayanan Gizi di Posyandu.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
155/Menkes/Per/I/2010 tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat
(KMS) Bagi Balita.

Tabel 2.13 Skala Penilaian Policy terhadap Program Gizi Puskesmas


Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019
Parameter Skor
Tidak ada 1
Komunitas atau Tokoh
2
Masyarakat

Komunitas atau tokoh masyarakat yang dimaksud diatas adalah


sebuah komunitas di masyarakat yang mana membantu dalam berjalannya
program – program Gizi, seperti para kader kesehatan di setiap kelurahan
maupun para ketua RT atau RW.
Dengan menggunakan acuan penilaian pada tabel 2.10 dan tabel
2.11, maka dirumuskan Policy scoring pada tabel 2.12.
Tabel 2.14 Hasil Penilaian Policy Terhadap Program Gizi Kecamatan Tanah
Abang Januari – Februari 2019
Skor
Komunitas
No Daftar Masalah Kebijakan Jumlah
yang
Pemerintah
terlibat
1 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya di
Puskesmas Bendungan Hilir
Januari – Februari 2019 sebesar 2 1 3
82.15%, lebih dari target 80%

2 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat
ASI di Puskesmas Bendungan
Hilir Januari – Februari 2019 2 2 4
sebesar 41.85%, kurang dari
target 50%
3 Cakupan Persentase remaja putri
mendapat TTD di Puskesmas
Bendungan Hilir Januari – 2 1 3
Februari 2019 sebesar 33% lebih
dari target 30%
4 Cakupan Persentase balita
ditimbang yang naik berat
badannya (N/D) di Kelurahan
Tanah Abang Januari – Februari
2 1 3
2019 sebesar 53.88% kurang
dari target 76%

5 Cakupan Persentase balita


ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut –
turut (2T) Kelurahan Tanah
Abang Januari – Februari 2019 2 1 3
sebesar 1.2% kurang dari target
4%

6 Cakupan Persentase balita


underweight di Puskesmas
2 1 3
Bendungan Hilir Januari –
Februari 2019 sebesar 6.05%
Skor
Komunitas
No Daftar Masalah Kebijakan Jumlah
yang
Pemerintah
terlibat
kurang dari target 17%

7 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Kacang
Februari 2019 sebesar 83,5% 2 1 3
lebih dari target 80%

8 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019 1 1 2
sebesar 40,15% kurang dari
target 51,5%

9 Cakupan Persentase remaja


puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan Kelurahan
Kebon Kacang Februari 2019 2 1 3
sebesar 30% sesuai target 30%

10 Cakupan presentasi balita


wasting di Kelurahan Tanah
Abang Januari- Februari 2019
sebesar 0,07kurang dari target 1 2 3
9,5 %

11 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas
Kelurahan Kebon Kacang
Februari 2019 sebesar 5% 1 2 3
kurang dari target 17%
Skor
Komunitas
No Daftar Masalah Kebijakan Jumlah
yang
Pemerintah
terlibat
12 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Kebon Melati
Januari - Februari 2019 sebesar 1 2 3
75,5% kurang dari target 80%

13 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari
2 2 4
2019 sebesar 31,2% kurang dari
target 50%

14 Cakupan Persentase remaja


puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan Kelurahan
Kebon Melati Januari - Februari
2 2 4
2019 sebesar 64% kurang dari
target 30%

15 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas
Kelurahan Kebon Melati Januari
- Februari 2019 sebesar 20% 2 1 3
didapatkan melebihi target 17%

16 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Petamburan Januari
- Februari 2019 sebesar 74,045% 2 2 4
tidak sesuai target 80%

17 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kelurahan 2 1 3
Petamburan Januari - Februari
2019 sebesar 67,755%
Skor
Komunitas
No Daftar Masalah Kebijakan Jumlah
yang
Pemerintah
terlibat
didapatkan melebihi target 50%

18 Cakupan Persentase remaja


puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan Kelurahan
Petamburan Januari - Februari
2 1 3
2019 sebesar 0% kurang dari
target 30%

19 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas
Kelurahan Petamburan Januari -
Februari 2019 sebesar 18,2% 2 1 3
melebihi target 17%

20 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kampung Bali
Februari 2019 sebesar 86,3% 2 1 3
lebih dari target 80%

21 Cakupan Persentase bayi usia


kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kelurahan
Kampung Bali Februari 2019
2 1 3
sebesar 0% kurang dari target
50%

22 Cakupan Persentase remaja


puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan Kelurahan
Kampung Bali Februari 2019 1 1 2
sebesar 0% kurang dari target
30%
Skor
Komunitas
No Daftar Masalah Kebijakan Jumlah
yang
Pemerintah
terlibat
23 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas
Kelurahan Kampung Bali 2 1 3
Februari 2019 sebesar 11,2%
kurang dari target 17%

24 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Karet Tengsin 1 2 3
Februari 2019 sebesar 90,3%
lebih dari target 80%
25 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kelurahan Karet
Tengsin Februari 2019 sebesar 0 1 2 3
% kurang dari target 50%

26 Cakupan Persentase remaja


puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan Kelurahan
Karet Tengsin Februari 2019 1 2 3
sebesar 0% kurang dari target
30%
27 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas
Kelurahan Karet Tengsin 2 2 4
Februari 2019 sebesar 27,9%
lebih dari target 17%
28 Cakupan Persentase balita yang
ditimbang berat badannya
Puskesmas Gelora Februari 2 2 4
2019 sebesar 74,5% 80%
29 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kelurahan 2 1 3
Gelora Februari 2019 sebesar
74,995 melebihi dari target 50%
Skor
Komunitas
No Daftar Masalah Kebijakan Jumlah
yang
Pemerintah
terlibat
30 Cakupan Persentase remaja
puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan Gelora 2 2 4
Februari 2019 sebesar 0% 30%

31 Cakupan Presentase balita


underweight Puskesmas
Kelurahan Gelora Februari 2019 2 1 3
sebesar 16,665% didapatkan
tidak sesuai target 17%

32 Cakupan Persentase balita yang


ditimbang berat badannya
Puskesmas Kecamatan tanah 2 1 3
abang Februari 2019 sebesar
80,42 melebihi dari target 80%
33 Cakupan Persentase bayi usia
kurang dari 6 bulan mendapat
ASI Puskesmas Kecamatan
tanah abang Februari 2019 2 1 3
sebesar 34,92% tidak sesuai
target 50%
34 Cakupan Persentase remaja
puteri mendapat TTD
Puskesmas Kelurahan
Kecamatan tanah abang Februari 2 1 3
2019 sebesar 0% tidak sesuai
target 30%
35 Cakupan Presentase balita
underweight Puskesmas
Kecamatan tanah abang Februari 2 1 3
2019 sebesar 13,69% tidak
sesuai dari target 17%
Tabel 2. 15 Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019

MS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5


No. Parameter
Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN
1 Emergency 5 3 15 5 1 5 5 2 10 5 3 15 5 3 15
2 Greatest member 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 3 12 4 2 8
3 Expanding scope 3 6 18 3 6 18 3 5 15 3 7 21 3 7 21
4 Feasibility 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 4 8 2 4 8
5 Policy 1 4 4 1 3 3 1 2 2 1 3 3 1 3 3
Jumlah 53 42 43 59 55

Tabel 2. 16 Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019

MS-6 MS-7 MS-8 MS-9 MS-10 MS-11


No. Parameter
Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot 1 BN Bobot N BN
1 Emergency 5 2 10 5 4 20 5 2 10 5 2 10 5 2 10 5 3 15
2 Greatest member 4 2 8 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 2 8
3 Expanding scope 3 5 15 3 6 18 3 6 18 3 7 21 3 7 21 3 5 15
4 Feasibility 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 4 8 2 6 12
5 Policy 1 4 4 1 4 4 1 3 3 1 3 3 1 4 4 1 4 4
Jumlah 49 58 47 50 47 54
Tabel 2. 17 Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019

MS-12 MS-13 MS-14 MS-15 MS-16 MS-17


No. Parameter
Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN
1 Emergency 5 4 20 5 2 10 5 1 5 5 2 10 5 4 20 5 3 15
2 Greatest member 4 1 4 4 2 8 4 1 4 4 1 4 4 3 12 4 2 8
3 Expanding scope 3 8 24 3 8 24 3 7 21 3 7 21 3 7 21 3 7 21
4 Feasibility 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12
5 Policy 1 4 4 1 3 4 1 2 2 1 4 4 1 3 3 1 3 3
Jumlah 64 57 44 51 68 59

Tabel 2. 18 Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019

MS-18 MS-19 MS-20 MS-21 MS-22 MS-23


No. Parameter
Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN
1 Emergency 5 1 5 5 2 10 5 4 20 5 5 25 5 4 20 5 2 10
2 Greatest member 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 5 20 4 3 12 4 1 4
3 Expanding scope 3 7 21 3 7 21 3 4 12 3 4 12 3 3 9 3 3 9
4 Feasibility 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12
5 Policy 1 3 3 1 34 4 1 4 4 1 3 3 1 2 4 1 4 4
Jumlah 44 51 52 72 57 39
Tabel 2. 1 Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019

MS-24 MS-25 MS-26 MS-27 MS-28 MS-29


No. Parameter
Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN
1 Emergency 5 4 20 5 5 25 5 4 20 5 2 10 5 4 20 5 3 15
2 Greatest member 4 2 8 4 5 20 4 3 12 4 2 8 4 1 4 4 3 12
3 Expanding scope 3 6 18 3 6 18 3 5 15 3 5 15 3 3 9 3 3 9
4 Feasibility 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12 2 6 12
5 Policy 1 4 4 1 3 3 1 2 2 1 4 4 1 4 4 1 3 3
Jumlah 62 78 61 49 49 51

Tabel 2. 2 Penentuan Masalah Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode Januari – Februari 2019

MS-30 MS-31 MS-32 MS-33 MS-34 MS-35


No. Parameter
Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN Bobot N BN
1 Emergency 5 4 20 5 2 10 5 3 5 5 2 10 5 4 20 5 2 10
2 Greatest member 4 3 12 4 1 4 4 1 4 4 2 8 4 3 12 4 1 4
3 Expanding scope 3 2 12 3 2 6 3 8 24 3 8 24 3 7 21 3 7 21
4 Feasibility 2 6 12 2 6 12 2 4 12 2 4 12 2 6 12 2 4 8
5 Policy 1 2 2 1 3 3 1 4 4 1 3 3 1 2 2 1 4 4
Jumlah 68 35 55 53 63 47
Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya di Puskesmas Bendungan Hilir Januari –
MS-1
Februari 2019 sebesar 82.15%, lebih dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI di Puskesmas Bendungan Hilir
MS-2
Januari – Februari 2019 sebesar 41.85%, kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja putri mendapat TTD di Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari
MS-3
2019 sebesar 33% lebih dari target 30%
Cakupan Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D) di Kelurahan Tanah Abang
MS-4
Januari – Februari 2019 sebesar 53.88% kurang dari target 76% (MS108)
Cakupan Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut – turut (2T)
MS-5
Kelurahan Tanah Abang Januari – Februari 2019 sebesar 1.2% kurang dari target 4% (MS 110)
Cakupan Persentase balita underweight di Puskesmas Bendungan Hilir Januari – Februari 2019
MS-6
sebesar 6.05% kurang dari target 17%
Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Kebon Kacang Februari 2019
MS-7
sebesar 83,5% lebih dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Kebon
MS-8
Kacang Februari 2019 sebesar 40,15% kurang dari target 51,5%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Kelurahan Kebon Kacang
MS-9
Februari 2019 sebesar 85% lebih dari target 30%
Cakupan presentasi balita wasting di Kelurahan Tanah Abang Januari- Februari 2019 sebesar 0,07%
MS-10
kurang dari target 9,5%
Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Kebon Kacang Februari 2019 sebesar
MS-11
5% kurang dari target 17%
Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Kebon Melati Januari -
MS-12
Februari 2019 sebesar 75,5% kurang dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Kebon Melati
MS-13
Januari - Februari 2019 sebesar 31,2% kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Kelurahan Kebon Melati
MS-14
Januari - Februari 2019 sebesar 64% lebih dari target 30% (MS50 REVISI)
Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Kebon Melati Januari - Februari 2019
MS-15
sebesar 20% didapatkan melebihi target 17% (MS 42)
Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Petamburan Januari - Februari
MS-16
2019 sebesar 74,045% tidak sesuai target 80% (MS44)
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Petamburan
MS-17
Januari - Februari 2019 sebesar 67,755% didapatkan melebihi target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Kelurahan Petamburan
MS-18
Januari - Februari 2019 sebesar 0% kurang dari target 30%
Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Petamburan Januari - Februari 2019
MS-19
sebesar 18,2% melebihi target 17%
Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Kampung Bali Februari 2019
MS-20
sebesar 86,3% lebih dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Kampung
MS-21
Bali Februari 2019 sebesar 0% kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Kelurahan Kampung Bali
MS-22 Februari 2019 sebesar 0% kurang dari target 30%

Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar
MS-23 11,2% kurang dari target 17%

Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Karet Tengsin Februari 2019
MS-24
sebesar 90,3% lebih dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Karet
MS-25
Tengsin Februari 2019 sebesar 0% kurang dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Kelurahan Karet Tengsin
MS-26 Februari 2019 sebesar 0% kurang dari target 30%

Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar
MS-27 27,9% lebih dari target 17%

Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Gelora Februari 2019 sebesar
MS-28
74,5% lebih dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kelurahan Gelora
MS-29 Februari 2019 sebesar 74,995 melebihi dari target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019
MS-30
sebesar 0% kurang dari 30%
Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kelurahan Gelora Februari 2019 sebesar 16,665%
MS-31
didapatkan tidak sesuai target 17%
Cakupan Persentase balita yang ditimbang berat badannya Puskesmas Kecamatan tanah abang
MS-32
Februari 2019 sebesar 80,42 melebihi dari target 80%
Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas Kecamatan tanah abang
MS-33
Februari 2019 sebesar 34,92% tidak sesuai target 50%
Cakupan Persentase remaja puteri mendapat TTD Puskesmas Kelurahan Kecamatan tanah abang
MS-34
Februari 2019 sebesar 0% tidak sesuai target 30%
Cakupan Presentase balita underweight Puskesmas Kecamatan tanah abang Februari 2019 sebesar
MS-35
13,69% tidak sesuai dari target 17%

2.2 Prioritas Masalah Terpilih

Berdasarkan perhitungan dengan metode MCUA, dari total 112 masalah, ditetapkan
dua prioritas masalah yang akan dibahas, yaitu:

1. Cakupan Presentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 dengan final scoring 72
2. Cakupan Presentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Puskesmas
Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 dengan final scoring 78

2.3 Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah

Setelah dilakukan penetapan prioritas masalah yang ada, selanjutnya ditentukan


kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang ada terlebih
dahulu. Pada tahapan dilakukan mencari akar permasalahan dari tiap-tiap masalah yang
dijadikan prioritas. Pada tahapan ini digunakan diagram sebab akibat yaitu diagram tulang
ikan (fishbone). Dengan memanfaatkan pengetahuan serta data – data yang telah didapatkan
maka dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input merupakan
sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah:
a. Man
Jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan dan motivasi kerja
b. Money
Jumlah dana yang tersedia
c. Material
Jumlah peralatan medis dan jenis obat
d. Method
Mekanisme cara yang digunakan

Proses adalah suatu kegiatan dari sistem. Melalui proses maka suatu input akan
diubah menjadi output. Proses tersebut terdiri dari:

a. Planning: Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai
dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya
b. Organizing: Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya
yang dimiliki organisasi dan memanfaatkan secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi
c. Actuating: Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu berkerja secara optimal
melakukan tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang dimiliki dengan
dukungan sumber daya yang tersedia
d. Controlling: Proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan melakukan koreksi apabila
didapatkan adanya penyimpangan.
e. Environment: Segala sesuatu di luar dari batas sistem yang memengaruhi operasi dari
suatu sistem disebut lingkungan luar sistem (environtment). Lingkungan luar sistem
ini dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan. Lingkungan luar yang bersifat
menguntungkan harus dipertahankan sedangkan lingkungan luar yang bersifat
merugikan harus dikendalikan agar tidak mengganggu jalannya program di
puskesmas.
Method Materia Money Man
l
Data kunjungan bayi usia
kurang dari 6 bulan tidak
lengkap Rendahnya
kompetensi nakes
Data yang diterima dalam pelayanan
Puskesmas tidak kunjungan ibu nifas
dengan Cakupan
Kurangnya Presentase
bayi usia
Kurangnya
Tidak ada dalam kurang dari
petugas
masalah mengedukasi ibu 6 bulan
pencatatan untuk memberikan mendapat
ASI ASI
Puskesmas
Pelaksanaan Minimnya kordinasi Rendahnya Kelurahan
pengetahuan program yang antar petugas pertemuan yang Kampung
tentang kurang efektif penyelenggara dilakukan untuk
Bali
pentingnya oleh petugas program membahas program
Februari
pemberian ASI kesehatan ptogram pemantauan
Kurangnya
2019
pada bayi
kerja sama Program
kurang dai 6 Pembagian tugas untuk Program pemantauan
antara pimpinan dijalankan
bulan para petugas kesehatan bayi mendapatkan
Ibu bayi dan pemegang tumpang
yang tidak proporsional ASI tidak berjalan
merasa tidak program
dengan baik
perlu
memeriksakan Program Program tidak
bayi ke berjalan sesuai
puskesmas harapan

Environ Controllin Actuating Organizin Plannin


ment g g g
Method Material Money Man

Data kunjungan bayi usia


kurang dari 6 bulan tidak
lengkap
Rendahnya kompetensi
nakes dalam pelayanan
Data yang diterima kunjungan ibu nifas
Puskesmas tidak dengan
Cakupan
Kurangnya Presentase
Kurangnya
bayi usia
Tidak ada dalam mengedukasi kurang dari
petugas pencatatan
masalah ibu untuk memberikan 6 bulan
ASI mendapat
ASI
Puskesmas
Minimnya kordinasi Rendahnya pertemuan Kelurahan
Pelaksanaan
pengetahuan program yang
antar petugas yang dilakukan untuk Karet
tentang kurang efektif oleh
penyelenggara membahas program Tengsin
pentingnya program ptogram pemantauan Februari
petugas kesehatan
pemberian ASI tumbuh kembang anak 2019
pada bayi Kurangnya kerja
kurang dai 6 sama antara Program
bulan dijalankan Pembagian tugas untuk Program pemantauan
pimpinan dan
tumpang para petugas kesehatan bayi mendapatkan ASI
pemegang
Ibu bayi merasa yang tidak proporsional tidak berjalan dengan
program
tidak perlu baik
memeriksakan
bayi ke Program Program tidak berjalan
puskesmas
sesuai harapan

Environ Controlling Actuating Organizing Planning


ment
2.4 Menentukan Penyebab Masalah yang Paling Dominan

Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua
prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih
dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data
menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab
masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan.
Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila
diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah – masalah yang lain dapat
dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara
diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup.
Dibawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program gizi
pada Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Januari – Februari 2019.

2.4.1. Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Kampung Bali Februari 2019 sebesar 0% kurang
dari target 50%

Berdasarkan uraian fishbone, didapat beberapa akar penyebab masalah. Pada


tahap input, akar penyebab masalah yang ditemukan diruaikan sebagai berikut:

1. Kurangnya ketelitian petugas dalam pencatatan data (Method)


2. Kurangnya pelatihan tenaga kesehatan dalam mengedukasi ibu untuk memberikan
ASI (Man)

Pada tahap proses, akar penyebab masalah yang ditemukan diuraikan sebagai
berikut:
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi kurang
dari 6 bulan (Environment)
2. Kurangnya pengawasan program oleh pimpinan (Controlling)
3. Pelaksanaan program yang kurang efektif oleh petugas kesehatan (Actuating)
4. Kurangnya koordinasi antara puskesmas dengan pihak sekolah (Organizing)
5. Rendahnya target yang ditentukan oleh pusat (Planning)

Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas, maka ditetapkan tiga
akar penyebab masalah yang paling dominan berdasarkan data, informasi, observasi,
dan pemahaman terhadap masalah di lapangan. Tiga akar permasalahan yang paling
dominan antara lain sebagai berikut:

1. Kurangnya ketelitian petugas dalam pencatatan data (Method)


2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi kurang
dari 6 bulan (Environment)
3. Kurangnya pelatihan tenaga kesehatan dalam mengedukasi ibu untuk memberikan
ASI (Man)

2.4.2 Cakupan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI
Puskesmas Kelurahan Karet Tengsin Februari 2019 sebesar 0% kurang dari
target 50%

Berdasarkan uraian fishbone, didapat beberapa akar penyebab masalah. Pada


tahap input, akar penyebab masalah yang ditemukan diruaikan sebagai berikut:

3. Kurangnya ketelitian petugas dalam pencatatan data (Method)


4. Kurangnya pelatihan tenaga kesehatan dalam mengedukasi ibu untuk memberikan
ASI (Man)

Pada tahap proses, akar penyebab masalah yang ditemukan diuraikan sebagai
berikut:
4. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi kurang
dari 6 bulan (Environment)
5. Kurangnya pengawasan program oleh pimpinan (Controlling)
6. Pelaksanaan program yang kurang efektif oleh petugas kesehatan (Actuating)
6. Kurangnya koordinasi antara puskesmas dengan pihak sekolah (Organizing)
7. Rendahnya target yang ditentukan oleh pusat (Planning)

Dari sembilan akar penyebab masalah yang diuraikan di atas, maka ditetapkan tiga
akar penyebab masalah yang paling dominan berdasarkan data, informasi, observasi,
dan pemahaman terhadap masalah di lapangan. Tiga akar permasalahan yang paling
dominan antara lain sebagai berikut:

4. Kurangnya ketelitian petugas dalam pencatatan data (Method)


5. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian ASI pada bayi kurang
dari 6 bulan (Environment)
6. Kurangnya pelatihan tenaga kesehatan dalam mengedukasi ibu untuk memberikan
ASI (Man)

Anda mungkin juga menyukai