Muhammad ridwan, 1504110117: Teknik Isolasi dan Identifikasi
Bakteri pada Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam, Jambi.di bawah bimbingan Dr. Dra. Hj.Iesje Lukistyowati, MS Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) merupakan ikan air tawar yang termasuk kedalam famili Cyprinidae yang bersifat herbivora. Ikan nilem sangat potensial untuk dikembangkan menjadi produk unggulan perikanan budidaya. Tingginya permintaan pasar menuntut para pembudidaya untuk menaikan jumlah produksinya dengan melakukan budidaya intensif dengan padat tebar yang tinggi yang kerugian dari system ini adalah tingginya serangan infeksi bacterial, terlebih lagi masyarakat belum banyak mengetahui jenis-jenis bakteri yang menyerang ikan nilem tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan praktek magang mengenai Isolasi dan Identifikasi Bakteri pada Ikan Nilem. Praktek magang ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari - 16 Februari 2018 yang bertempat di Laboratorium Penguji Kesehatan Ikan dan Lingkungan di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Provinsi Jambi. Metode yang digunakan dalam praktek magang ini adalah metode survey dan praktek langsung, yaitu mengambil sampel ikan yang menunjukan gejala klinis terinfeksi bakteri. Sampel ikan di bawa ke laboratorium untuk di isolasi bakterinya dari luka serta organ-organ ikan yang sering terinfeksi bakteri seperti hati, limfa dan ginjal. Bakteri dari ikan yang sakit di isolasi ke media TSA dan di inkubasi selama 18- 24 jam. Kemudian di lakukan pengamatan morfologi dan pengujian biokimia yang meliputi Gram Ryu, Katalase, Oksidase, Pewarnaan Gram, Motility, Indol, MR, VP, Nitrat, Citrat, Urease, O/F, Dnase Dan Uji Gula-Gula. Selama pengamatan isolasi pada ikan nilem, dari 5 ekor ikan yang diisolasi tidak ada satupun bakteri yang tumbuh pada media TSA, oleh karena itu pembimbing dan penulis melakukan uji Postulat Koch dan menggunakan bakteri Aeromonas hydrophila dari koleksi BPBAT sungai gelam. Bakteri diinjeksikan dengan kepadatan 107 dan 108 Sel/ml yang masing-masing disuntikan pada 30 ekor ikan nilem dengan dosis 0,1 ml/ekor, kemudian setelah ikan tersebut mengalami kematian lansung dilakukan isolasi kembali dari ikan yang telah diinfeksikan ke media TSA dan setelah dilakukan identifikasi bakteri yang diketemukan adalah Aeromonas hydrophila sama seperti bakteri yang diinfeksikan ke ikan nilem. Disarankan untuk Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Provinsi Jambi agar selalu mengaktifkan semua Biosecurity pada balai karena Biosecurity merupakan tindakan pertama yang harus dilakukan dalam mencegah penyakit pada ikan.