Contoh : Pada kegiatan berbagi amal ke Panti Asuhan di daerah Kumpai, Pontianak semua
orang bisa ikut, hal itu tidak hanya mengkhususkan pada muslim saja, namun yang nonmuslim
juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hal itu membuktikan bahwa dalam hal
menyantuni anak panti asuhan adalah hak semua orang dan adanya kegiatan gotong royong
didalamnya untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah yang ber Persatuan Indonesia
Sila 2-3 Contoh : Kegiatan membuat masjid untuk sarana ibadah bagi orang di derah perbatasan,
karena adanya kegiatan tenggang rasa, dan rasa solidaritas yang masih tinggi sehingga masjid
bisa dibangun dan dapat digunakan bersama sama, hal tersebut bisa terwujud karena rasa
solidaritas dan kepedulian akan kebersamaan menjadikan sekelompok orang bersatu dalam
mencapai kebutuhan dalam bermasyarakat.
Persatuan Indonesia adalah yang ber Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Sila 3-4 Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Contoh : Pemilihan ketua IKMADIKSI Politeknik Negeri Pontianak merupakan contoh yang bisa
diambil. Dalam hal ini IKMADIKSI mengadakan Musyawarah Besar untuk memilih siapa yang
bisa menjadi ketua IKMADIKSI selanjutnya. Terjadi debat dimana semua peserta mengutarakan
kelebihan setiap kandidat ketua IKMADIKSI sehingga setelah debat terjadi, maka dapatlah hasil
akhir dari musyawarah tersebut. Meskipun ada perdebatan namun semua itu dilakukan agar
bisa memilih orang terbaik yang bisa memimpin IKMADIKSI kedepannya. Bersatunya antara
anggota dan peserta lainnya menyebabkan musyawarah ini bisa berjalan dengan tidak saling
menjatuhkan sesamanya.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah yang ber Ketuhanan
Sila 5-1 Yang Maha Esa
Contoh : Staff Desa di Desa Tanjung Balau harus bekerja berdasarkan tes tertulis dan tes dalam
pengoperasian komputer, hal ini dilakukan agar semua orang berhak untuk bekerja di suatu
lembaga. Jika hal ini tidak diberlakukan maka bisa jadi Kepala Desa akan menunjuk keluarga
atau anaknya dan yang lainnya untuk mengisi lowongan tersebut, hal ini biasanya memicu
kecemburuan sosial, kemudian adanya pelanggaran terhadap hak orang yang harusnya memilki
keahlian dibidang tersebut menjadi hilang. Maka diterapkanlah tes yang bisa menyeleksi siapa
saja yang pantas dan bisa bekerja dengan baik tanpa ada unsur suap atau lainnya. Bekerja
sesuai kapasitas serta kemampuan orang tersebut dalam bekerja untuk membantu kinerja desa
dalam memberikan pelayanan terhadap warga desa tersebut.