BAB I PENDAHULUAN
1.2.2 Sasaran :
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait yaitu :
Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota.
Tenaga Pelaksana di Puskesmas.
Organisasi Profesi.
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan pengorganisasian dan uraian tugas, serta
tata laksana pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan penyediaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan layanan kesehatan di Puskesmas.
3.1 KOMPETENSI
3.1.1 Dokter Gigi
3.1.1.1 Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek.
3.1.1.2 Mampu mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan, mengevaluasi, program
kesehatan gigi.
3.1.1.3 Mampu mengkoordinir dan memonitor program kesehatan gigi dan mulut di
wilayah kerjanya.
3.1.1.4 Mampu melaksanakan pelayanan darurat gigi/Basic Emergency Care.
3.1.1.5 Mampu melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit gigi.
3.1.1.6 Mampu melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
3.1.1.7 Mampu melaksanakan pelayanan medic gigi khusus sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
3.1.1.8 Mampu melakukan pelayanan dokter gigi keluarga.
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan batasan kewenangan dan kemampuan
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.
Informed consent adalah Persetujuan untuk tindakan medic yang akan dilakukan
dokter gigi terhadap pasien. Persetujuan diberikan oleh pasien setelah yang
bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari tenaga medic yang
sekurang-kurangnya mencakup :
Diagnosa dan tata cara tindakan medic
Tujuan tindakan medic yang dilakukan
Alternatif tindakan lain dan resikonya
Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
4.2.2 Pelaporan
4.2.2.1 Laporan Bulanan
Setiap Puskesmas harus membuat laporan menggunakan LB1 dan LB4 ke Dinan
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.
5.1 Fasilitas
5.1.1 Ukuran Ruangan 4x4 m untuk satu dental unit.
5.1.2 Setiap ruangan mempunyai ventilasi,penerangan/ pencahayaan yang cukup.
5.1.3 Tersedia air mengalir, listrik, pengolahan limbah, dan sanitasi yang baik.
5.2 Peralatan
5.2.1 Peralatan Penyuluhan.
5.2.2 Peralatan dan bahan untuk di luar gedung Puskesmas (Dental kit).
5.2.3 Peralatan dan Bahan di gedung Puskaesmas (klinik gigi).
Tabel
No Nama Alat Jumlah
1 Lab Jas 1 buah
2 Masker 1 box
3 Sarung tangan 1 box
4 Dental unit lengkap(high speed+ low speed) 1 buah
5 Kompresor 1 buah
Alat diagnostic dasar(kaca mulut,pinset,soonde half
6 5 set
moon,sonde lurus,excavator)
7 Contra angle +straigt hand piece 1 buah masing masing
8 Plastis filling 2 buah
9 Stopper semen 2 buah
10 Spatel semen 2 buah
11 Bahan tambal /glass ionomer 1 buah
12 Diamond bur 3 set
13 Scaler (sikle,wing shape) 2 buah
14 Tang ekstraksi dewasa 2 set
15 Tang ekstraksi anak 2 set
Standar ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu yang telah
ditetapkan dalam pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan
kesehatan gigi di puskesmas agar sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
6.2.2 Bentuk Intervensi ini dapat dilakukan oleh pihak luar (eksternal) adalah dalam
bentuk pembinaan oleh institusi terkait sesuai dengan kewenangannya antara
lain :
6.2.2.1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
Melakukan supervise dan monev
Melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi program dan kebijakan
pemerintah
Melaksanakan system informasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi
untuk pelayanan kesehatan gigi
6.2.2.2 Dinas Kesehatan Provinsi :
Melakukan Supervise dan Monev ke tingkat Kab/Kota.
Melaksanakan Sosialisasi dan Diseminasi Informasi Program dan
Kebijakan Pemerintah.
Melaksanakan system informasi pelayanan. Kesehatan yang terintegrasi
untuk pelayanan kesehatan gigi.
Menindaklanjuti laporan dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota.