Anda di halaman 1dari 4

4 Kompetensi Guru

Kompetensi merupakan kemampuan untuk menjalankan aktivitas dalam suatu pekerjaan, yang
ditunjukkan oleh kemampuan mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada situasi yang baru.

Untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, guru harus menguasai 4 kompetensi. Keempat
kompetensi yang harus dikuasai guru untuk meningkatkan kualitasnya tersebut adalah kompetensi
pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Guru harus sungguh-sungguh dan baik dalam
menguasai 4 kompetensi tersebut agar tujuan pendidikan bisa tercapai.
Keempat kriteria tersebut diperoleh dan akan dikembangkan ketika menjadi calon pendidik dengan
menempuh pendidikan di perguruan tinggi khususnya jurusan kependidikan.
Kesadaran dan keseriusan dari pendidik untuk mengembangkan dan meningkatkan
kompetensinya. Karena kian hari tantangan dan perubahan zaman membuat proses pendidikan
juga harus berubah.

1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik.
Kompetensi yang merupakan kompetensi yang membedakan guru dengan profesi lainnya
ini terdiri dari 7 aspek kemampuan, yaitu:

 Mengenal karakteristik anak didik.


 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran.
 Mampu mengembangan kurikulum.
 Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
 Memahami dan mengembangkan potensi peserta didik.
 Komunikasi dengan peserta didik.
 Penilaian dan evaluasi pembelajaran

2. Kompetensi Profesional
Ditinjau melalui kemampuan guru dalam mengikuti perkembangan ilmu terkini karena
perkembangan ilmu selalu dinamis.
Kompetensi profesional yang harus terus dikembangkan guru dengan belajar dan tindakan
reflektif.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi


pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi:
 Konsep, struktur, metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar
 Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah
 Hubungan konsep antar pelajaran terkait
 Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
 Kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial bisa dilihat apakah seorang guru bisa bermasyarakat dan bekerja sama
dengan peserta didik serta guru-guru lainnya.

Hal-hal tersebut, antara lain :


 Berkomunikasi lisan/tulisan
 Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi sesuai fungsi
 Berinteraksi secara efektif kepada semua pelaku pendidikan (siswa, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali siswa)
 Berinteraksi dengan lingkungan sekitar
 Berperilaku sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
 Menjadi suri tauladan
 Etos kerja, bertanggung jawab, dan rasa bangga menjadi guru

4. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini terkait dengan guru sebagai teladan, beberapa aspek kompetensi ini
misalnya:
 Dewasa
 Stabil/Tidak labil
 Arif dan bijaksana
 Berwibawa
 Mantap
 Berakhlak mulia/Berperilaku baik
 Menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat
 Introspeksi kinerja sendiri
 Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

JATENGPOS.CO.ID, – Kompetensi dapat diartikan kewenangan dan kecakapan atau


kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan
jabatan yang disandangnya. Dalam hal ini tugas atau pekerjaan yang dimaksud adalah
profesi Guru.

Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam


Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1)
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru.

Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi Pedagogik


merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta
didik dan pengelolaan pembelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai
dengan mengevaluasi. Secara umum kompetensi inti pedagogi meliputi; (a) menguasai
karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, (c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (e)
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran,
(f) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar, (i) memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.

Guru perlu memahami kompetensi pedagogi guru abad 21 karena susuai dengan
kemajuan jaman, di era yang serba online dan digital ini, pendidikan haruslah segera
bertransformasi atau berubah ke arah yang lebih maju agar tidak tertinggal dengan
negara lain. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam suatu negara.
Kemajuan suatu negara tidak lepas dari kemajuan pendidikan. Semakin tertinggal
pendidikan suatu negara maka semakin terbelakanglah negara tersebut. Kompetensi
pedagogi merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran seperti
memahami karakteristik siswa, kemampuan merencanakan pembelajaran,
melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, serta kemampuan
mengembangan ragam potensi siswa. Kompetensi pedagogi guru abad 21 tidak cukup
hanya mampu menyelenggrakan pembelajaran seperti biasanya, guru dituntut untuk
adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan
komunikasi serta mampu memanfaatkannya dalam proses pembelajaran, artinya
kemampuan guru khususnya digital literasi perlu terus untuk ditingkatkan. Kemajuan
perkembangan teknologi membuat guru semakin meningkatkan kemampuan untuk
menguasai teknologi, agar dapat mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar
sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Selain memiliki kompetensi pedagogik, guru modern abad 21 juga harus memiliki
kompetensi Kepribadian. Kompetensi kepribadian merupakan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi
teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia. Kompetensi inti kepribadian seperti (a)
bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia, (b) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (c) menampilkan diri sebagai pribadi yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (d) menunjukkan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, dan (e)
menjunjung tinggi kode etik

Kompetensi yang ketiga adalah kompetensi sosial. Kodrat manusia adalah makhluk
sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari
manusia lain. Manusia tak lepas dari kehidupan bermasyarakat. Kompetensi sosial
berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidian, orang tua siswa, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial
penting dimiliki bagi seorang pendidik yang profesinya senantiasa berinteraksi dengan
human (manusia) lain. Berinteraksi dengan pendidik dan tenaga kependidikan ,isalnya
sangat penting untuk sharing pengalaman tentang belajar mengajar dan berkaitan
dengan tugas-tugas administratif sekolah. Guru juga harus mampu berkomunikasi
dengan siswa agar mampu menerapkan langkah dan metode apa yang cocok dalam
masing-masing kelas karena karakter dan bakat setiap kelas berbeda-beda.
Berkomunikasi dengan orangtua dan masyarakat juga sangat penting karena orangtua
merupakan orang terdekat siswa yang sangat berperan dalam kemajuan belajar siswa.

Kompetensi keempat yang harus dimiliki guru profesional adalah Kompetensi


professional, yaitu merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum,
serta menambah wawasan keilmuan.

Adapun kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru adalah Pengembangan


profesi guru dari aspek kemampuan pedagogi perlu untuk ditingkatkan dengan
berbagai strategi dan bentuk kegiatan. Strategi dan bentuk kegiatan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pedagogi ini seperti : (a) kegiatan seminar,
penataran guru, workshop, dan pelatihan-pelatihan yang diselenggrakan oleh lembaga
profesi guru. (b) forum guru (MGMP), konsorsium, perguruan tinggi, swasta maupun
pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan, (c) IHT (In House Training)IHT adalah
pelatihan yang dilaksanakan secara internal di MGMP maupun sekolah. Strategi
pembinaan melalui IHT berdasarkan pemikiran bahwasebagian kemampuan dalam
meningkatkan kompetensi dan karir guru dapat dilakukan oleh guru yang memiliki
kompetensi kepada guru lain yang memiliki kompetensi sehingga lebih menghemat
biaya, (d) Program magang yang sudah diterapkan oleh SMK yang berbasis teaching
factory, dimana gurunya bekesempatan untuk magang di tempat industri otomotif
misalnya dengan alasan bahwa ketrampilan tertentu khususnya bagi guru sekolah
memerlukan pengalaman yang nyata, (e) Pembelajaran jarak jauh sudah diterapkan
oleh pemerintah melalui GPO (Guru Pembelajar Online) dimana guru mendapatkan
modul dan latihan yang diakses melalui intermet, serta dibimbing oleh mentor ,(f)
Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendididkan lainnya dimaksudkan untuk
melatihbmeningkatkan kompetensi guru dalam beberapa kemampuan seperti
menyusun PTK, Karya Ilmiah.dll

Analisis Vide

1. Pendapat atas tayangan video


Dalam video tersebut menunjukkan adaya kemudahan bagi seorang siswa untuk
mengakses informasi/sumber belajar dengan menggunakan gadget (teknologi) baik di
dalam dan di luar kelas. Kemudahan ini tentu saja memberikan dampak positif kepada
siswa. Siswa tersebut mampu memiliki banyak sumber belajar yang faktual sebagai
bahan brainstorming terhadap proses pembelajaran yang akan ia laksanakan. Selain itu,
kecanggihan teknologi tersebut mampu dimanfaatkan dengan sangat baik oleh guru,
siswa dan orang tua dalam mengakses, menulusuri, dan mengolah data yang diperlukan
untuk perkembangan belajar anak tersebut.
2. Dampak terhadap kompetensi pedagogik guru abad 21
Dari analisis video tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa siswa abad 21 ini
memiliki keunggulan tersendiri dalam mengakses sumber belajar selain guru sehingga
guru harus mampu meningkatkan kompetensi yang dimiliki agar selaras dengan
perkembangan teknologi.
Seperti kita ketahui, salah satu kompetensi guru adalah kompetensi pedagogik di
mana guru harus mampu dalam mengelola pembelajaran
seperti memahami karakteristik siswa, kemampuan merencanakan pembelajaran,
melaksanaan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, serta kemampuan
mengembangan ragam potensi siswa serta mampu
memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.
Selain itu, hal tersebut juga memiliki dampak bahwa guru harus mampu merubah
pola pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru (teacher centred) menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centred) karena sumber belajar m
elimpah bukan hanya bersumber guru, sehingga peran guru menjadi fasilitator,
mediator, motivator sekaligus leader dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, Pengembangan
profesi guru dari aspek kemampuan pedagogi perlu untuk ditingkatkan dengan berbagai str
ategi dan bentuk kegiatan. Strategi dan bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan pedagogi ini seperti kegiatan seminar, workshop, dan pelatihan-
pelatihan yang diselenggrakan oleh lembaga profesi guru, forum guru (KKG), konsorsium,
perguruan tinggi, swasta maupun pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai