3.1 Hasil
sebagai kota perdagangan karena terletak di jalur lintas Sumatera. Jalur ini
seperti Kota Medan, Kabupaten Langkat, dan Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Kota Binjai terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan Binjai Selatan, Binjai
Kota, Binjai Timur, Binjai Utara, dan Binjai Barat dengan 37 kelurahan dan
jumlah penduduk keseluruhan sejumlah 219.145 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota
Binjai, 2002)
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Binjai Selatan (29,96
km2) sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Binjai Kota
(4,12 km2). Selain dikenal sebagai kota dagang, Binjai juga dikenal sebagai kota
penghasil rambutan. Luas areal perkebunan rambutan di Kota Binjai saat ini
mencapai 425 Ha dengan jumlah produksi sekitar 2.400 ton per tahun. Selain
sebagai buah segar, buah rambutan juga diolah menjadi selai atau buah kaleng.
Ditinjau pada tempat lokasi yang dilakukan dalam penelitian analisis usahatani
Binjai Barat, Kota Binjai, berada antara :3° 31’ 40” - 3° 40’ 2” Lintang Utara
dan 98° 27’ 3” – 98° 32’ 32” Lintang Selatan dengan luas wilayah 90,23 km² .
34
29
35
Letak tempat JL. Tomat Kecipir, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Medan Barat,
Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan
Kota binjai terdiri dari 5 Kecamatan dengan 37 Kelurahan dan jumlah penduduk
21
30
36
besar terdapat di Kecamatan Binjai Utara dengan luasan daerah 23,59 km² dan
kepadatan penduduk sebesar 2.616 jiwa/km². Angka ini masih tergolong kecil jika
jiwa/km². Hal ini disebabkan karena luasan daerahnya pun kecil yaitu 4,12 km²
21
31
37
Penduduk Kota Binjai yang merupakan angkatan kerja, sebagian besar adalah
sebanding dengan jumlah penduduk perempuan Kota Binjai yang bekerja, yaitu
1. Identitas Petani
masyarakat yang bersuku batak maupun Jawa bermata pencaharian sebagai petani
Hampir dari setiap masyarakat di Jl. Tomat Kelurahan Payaroba di Kota Binjai
beragama Islam, Suku Jawa.Bapak Suriono berasal dari daerah Binjai yang
21
32
1. Pengalaman Petani
Secara umum Petani mengenal cara bertani dikarenakan kedua orang tua yang
berprofesi sebagai petani jadi secara otomatis kemampuan bertani itu didapatkan
sejak kecil. Bapak Sugiono sudah menjadi petani selama 13 tahun. Komoditi yang
di usahakan bapak Sugiono adalah Jambu madu dengan total luas lahan yang
Secara Khusus sebelumnya petani sudah pernah menanam komoditi lain seperti
yang akan di usahakannya, yaitu Jambu madu di tempat lahan sewa. Alasan
mengapa petani memilih Jambu madu dikarenakan harga jambu madu lebih mahal
daripada jambu biji, jambu monyet dan sebagainya dan jumlah petani yang
memproduksinya.
Adapun rincian dari jumlah keluarga dan tanggungan petani adalah sebagai
berikut:
21
33
39
bapak Sugiono sudah berkeluarga dan menikah bersama Silvi dengan status Istri
dan dikaruniakan Anak Laki-laki bernama Agus Putra yang sedang menjalani
Luas lahan yang dimiliki bapak Sugiono adalah 16 rante atau 6400 m atau 0,64
1. Penentuan Lokasi
Lahan jambu madu yang disewa oleh Pak Sugiono adalah Salah satu bagian dari
pekerjaan hidupnya. Sebelum menanam jambu madu, lahan ini pernah ditanami
dengan berbagai macam tanaman. Kemudian beralih ketanaman jambu madu yang
Dalam pembersihan lahan digunakan tenaga kerja 1 orang pria selama 9 jam yaitu
(1 x 9)
Total HKP= 𝑥1
8
21
34
= 1,8
40
2. Persiapan Lahan
dasar.
a. Pembersihan lahan
kembali atau masa setelah panen. Waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan
seluas 6400 meter adalah 10 jam dalam satu hari. Pembersihan lahan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mencangkul secara manual hingga rumput rumput
bersih dan lahan menjadi siap tanam, saat membersihkan lahan membutuhkan
tenaga kerja luar keluarga sebanyak 1 orang Laki-Laki selama 10 jam dengan
(1 x 10)
Total HKP= 𝑥1
8
= 1,25
b. Penggemburan
menjadi gembur dan dingin sehingga tidak mudah terserang hama dan jamur serta
mengangkat hara yang ada dibawah sehingga hara kembali dalam keadaan
21
35
(1 x 5)
Total HKP= 𝑥1
8
41
= 0,625
c. Pembuatan bedengan
Pembuatan bedengan perlu dilakukan agar air tidak tergenang dan akar tanaman
tidak menjadi busuk. Ukuran bedengan yang dibuat yaitu lebar 60 cm, tinggi 30-
40 cm, dan jarak antar bedengan yaitu 50 cm, Pembuatan bedengan dilakukan
2 orang selama 6 jam dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 150.000.
(2 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
= 1,5
d. Pembuatan lubang tanam
Dalam pembuatan lubang tanam, jarak lubang tanam yang dibuat yaitu 60 x 60 x
berikan tanah yang subur sesuai dengan tumbuhan jambu madu ini. Tanah
luar keluarga sebanyak 2 orang selama 3 jam dengan biaya tenaga kerja sebesar
Rp.50.000.
(2 x 3)
Total HKP= 𝑥1
8
= 2,25
21
36
e. Pemupukan dasar
Pupuk yang diberikan pada saat pemupukan dasar yaitu Pupuk Kandang. Cara
42
pemupukan yang dilakukan yaitu dengan cara ditaburkan di lubang tanam
sebelum bibit dimasukkan untuk menyediakan hara untuk bibit yang akan ditanam
dan agar tidak terjadi kekurangan unsur hara, kegiatan ini membutuhkan tenaga
kerja luar keluarga sebanyak 4 orang selama 6 jam dengan biaya tenaga kerja
(4 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
=3
3. Pembibitan
dengan membeli bibit , bibit yang dibudidayakan berjenis bibit local yaitu dengan
ciri memiliki postur tanaman yang memiliki batang tinggi dan berdaun lebat serta
memiliki batang yang berukuran besar dan kegiatan ini membutuhkan tenaga
kerja luar keluarga sebanyak 4 orang selama 6 jam dengan biaya tenaga kerja
(4 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
=3
4 Penanaman
didalam lubang tanam yang telah ditugal dengan menggunakan cangkul dan telah
diisi pupuk kandang kemudian ditutup oleh tanah. Penanaman dilakukan dengan
system monokultur, dengan jarak antar tanaman 30cm dan membutuhkan tenaga
21
37
kerja luar keluarga sebanyak 3 orang selama 10 jam dengan biaya tenaga kerja
(3 x 10) 43
Total HKP= 𝑥1
8
= 3,75
5. Pemeliharaan
a. Penyiangan
masa penanaman dan membutuhkan tenaga kerja luar keluarga sebanyak 2 orang
(2 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
= 1,5
b. Penyiraman
Dua minggu pertama setelah penanaman, tanaman jambu madu disiram satu kali
sehari pada sore hari.Jika sudah cukup besar dan perakarannya dalam, tanaman
cukup disiram dengan selang air dalam sehari atau dua hari sekali. Penyiraman
dilakukan dengan cara menyiramkan air pada seluruh bagian tanaman dan media
tanam. Dan membutuhkan tenaga kerja luar keluarga sebanyak 4 orang selama 6
(4 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
=3
c. Penyulaman
21
38
Petani jambu madu (Bapak Sugiono) tidak melakukan penyulaman pada tanaman
jambu madu karena apabila tanamannya sudah mati atau rusak tidak mengganti
44
dengan menanam benih yang baru.
d. Pendangiran
dengan meninggikan tanah agar umbi tidak tergenang air, dilakukan saat umur 1
bulan kentang, dilakukan 2x dalam satu musim tanam dengan menggunakan alat
cangkul dan membutuhkan tenaga kerja luar keluarga sebanyak 2 orang selama 10
(2 x 10)
Total HKP= 𝑥1
8
= 2,5
e. Penjarangan
didalam lubang tanam dan sudah memiliki jarak tanam, Sebab penjarangan Bunga
jambu madu supaya manis dan berbuah lebat dengan tabulampot. Dan
membutuhkan tenaga kerja luar keluarga sebanyak 2 orang selama 6 jam dengan
(2 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
= 1,5
f. Pemangkasan
Pada usahatani jambu madu milik Pak Sugiono melakukan pemangkasan untuk
buah jambu madu yang sedang berbuah dengan menggunakan gunting pangkas..
21
39
membutuhkan tenaga kerja luar keluarga sebanyak 4 orang selama 5 jam dengan
(4 x 5) 45
Total HKP= 𝑥1
8
= 2,5
g. Pemupukan
pemupukan dasar (Pupuk urea, TSP, dan KCl (2:1:1) dengan dosis 20gr per
saat memupuk digunakan tenaga kerja luar keluarga yaitu 2 orang pria selama 6
(2 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
= 1,5
h. Pengeandalian HPT
pestisida. Hama yang biasanya menyerang yaitu lalat buah yang menyebabkan
larva lalat buah gejala yang terjadi buah yang hamper matang menjadi busuk
Penyakit yang ada pada tanaman jambu madu adalah penyakit busuk yang
orang pria selama 10 jam yaitu petani itu sendiri dengan biaya tenaga kerja
sebesar Rp . 70.000
(2 x 10)
Total HKP= 𝑥1
8
21
40
= 2,5
6. Panen
Tanaman jambu madu mulai berbunga pada umur 1-3 tahun setelah tanam, buah
46
dapat dipanen setelah umur 3bulan sejak bunga mekar. Ciri buah jambu madu
yang dapat dipanen adalah buah berukuran cukup besar dengan warna merah atau
kehijauan.
Panen dilakukan yang siap panen digunakan tenaga kerja 5 orang pria selama 10
jam yaitu petani itu sendiri dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp 360.000.
(5 x 10)
Total HKP= 𝑥1
8
= 6,25
7. Pasca Panen
a. Pemipilan
membudidayakan tanaman jambu madu. Karena buah jambu madu tidak termasuk
b. Penyortiran
Penyortiran dilakukan oleh 4 orang tenaga kerja luar keluarga dilakukan selama
dilakukan dengan tujuan agar umbi dapat lebih dibedakan bedasarkan kualitasnya
(4 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
=3
c. Penyimpanan
21
41
Bapak Sugiono (Petani jambu madu) tidak melakukan penyimpanan buah jambu
madu karena tidak tahan lama awetnya karena buah mudah membusuk.
47
d. Pengemasan
buahnya dan menjaga buah jambu madu agar tidak rusak saat proses dijualkan,
orang tenaga kerja luar keluarga selama 6 dengan biaya tenaga kerja sebesar Rp
150.000.
(3 x 6)
Total HKP= 𝑥1
8
= 2,25
e. Pengangkutan
Bapak Sugiono (Petani jambu madu) tidak melakukan pengangkutan karena tidak
menjualkan ke pasar hanya saja Ia menjualnya sendiri karena ada beberapa Orang
yang langsung dating untuk membeli buah jambu madu nya tersebut atau bibitnya
secara langsung datang ke tempat. Jadi bapak Sugiono tidak membutuhkan tenaga
f. Pemasaran
buahnya laku terjual dengan keadaan segar dan tidak mengalami rugi apabila
21
42
terjadi pembusukan karena tidak laku terjual. Jadi Bapak Sugiono tidak
21
43
3.1.5. Biaya
Adapun modal investasi/modal tetap yang dikeluarkan oleh petani Ubi Kayu
Total 11 Rp 340.000 12 Rp Rp
6000 337.332
Rataan 3 Rp 85.000 3 Rp Rp
1500 84.333
(Sumber :Pak Dodo (Petani Ubi Kayu)
Peralatan yang mengalami penyutusan antara lain Selang air, Parang, Cangkul,
dan Sekop. Besar biaya penyusutan masing masing yaitu Rp.26.666, Rp.48.000,
21
44
Cara Perhitungan :
40000−0
1. Penyusutan Selang Air = 𝑥2 = Rp 26.666
3
50000−2000
2. Penyusutan Parang = 𝑥3 = Rp 48.000
3
150000−2000
3. Penyusutan Cangkul = 𝑥4 = Rp 197.333
3
100000−2000
4. Penyusutan Mesin air = 𝑥2 = Rp 65.333
3
2. Obat-0batan
- Dolomit kg 25 3000 75.000
Total 234.000
Rataan 58.500
Jenis biaya variabel yang digunakan dalam usahatani Ubi Kayu antara lain pupuk,
dan obat- obatan. Biaya variabel terbesar adalah biaya pupuk urea yaitu
Rp.90.000. dan biaya terkecil yaitu biaya pupuk kandang dengan harga 60.000.
Adapun total biaya input produksi sebesar Rp.234.000 dan rataanya sebesar Rp.
58.500
Adapun total curahan dan tenaga kerja yang digunakan adalah sebagai berikut:
21
45
1 Persiapan lahan
-Pembersihanlahan 2 - 1 - 3 300.000
-Penggemburan - - 1 - 1 100.000
-Pembuatan bedengan - - 1,5 - 1,5 150.000
-Pembuatan lubang 1,25 - 2,25 - 3,5 350000
tanam
-Pemupukan - - 3 - 3 300.000
2 Pembibitan - 2 - 2 200.000
3 Penanaman 2,25 0,8 - 3,05 289.000
4 Pemeliharaan
- Penyiangan - - 1,5 - 1,5 150.000
- Penyiraman 1.5 0,8 - 2,3 79.000
- Penyulaman - - - - - -
- Pendangiran - - - - -
- Pemangkasan - - - - -
- Pemupukan - - - -
-Pemberantasan HPT - - - - -
5 Panen - - 62,5 - 62,5 6.250.00
0
6 Pascapanen
- Pemipilan - - - - - -
- Penyortiran - - - - - -
- Penyimpanan - - - - - -
- Pengemasan - - - - -
- Pengangkutan - - - - - -
- Pemasaran - - - - - -
Total 7 - 74,75 - 84 8.168.000
Rataan 0,7 - 7,475 - 8,4 816.800
(Sumber : Kuesioner Analisis Usahatani Ubi Kayu)
52
Curahan tenaga kerja dalam keluarga pada persiapan lahan (Pembersihan lahan,
21
46
dengan biaya Rp.325.000, sedangkan pada tenaga kerja luar keluarga digunakan
5,75 HKP dengan biaya Rp 575.000. Curahan tenaga kerja Luar keluarga dalam
Pembibitan adalah 2 HKP dengan biaya Rp. 200.000. Curahan tenaga kerja Luar
keluarga dalam Penanaman adalah 2,25 HKP dan 0,8 HKW dengan biaya Rp.
pemberantasan HPT) adalah 1,5 HKP dengan biaya Rp. 150.000 sedangkan
curahan tenaga kerja dalam keluarga dalam pemeliharaan sebesar 1,5 HKP dan
0,8 HKW dengan biaya Rp 214.000. Curahan tenaga kerja dalam panen adalah
62,5 HKP dengan biaya Rp. 6.250.000. Curahan tenaga kerja yang paling tinggi
adalah pada saat Panen yaitu sebesar 62,5 HKP dengan Biaya Rp.6.250.000,
sedangkan yang paling rendah adalah penggemburan yaitu 1 HKP dengan biaya
100.000 rupiah karena petani sendiri yang mengerjakan. Biaya Total curahan
kerja yang digunakan dalam usahatani jambu madu adalah 84 dimana biaya yang
21
47
Upah tenaga kerja yang paling tinggi adalah pada saat Panen sebesar
rupiah karena petani sendiri yang mengerjakan. Biaya Total Upah Tenaga Kerja
yang digunakan dalam usahatani jambu madu adalah 8.168.000 dimana Rataan
21
48
54
4. Biaya Total
Adapun biaya total keseluruhan biaya yang digunakan dalam usahatani jambu
Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan sebesar Rp200.000 dan Sewa lahan
11.7100.000 dan biaya tenaga kerja sebesar Rp2.270.000. Total biaya yang
3.2. Pembahasan
3.2.1. Penerimaan
No Uraian Nilai
1 Produksi yang dihasilkan 2.000 kg
2 Produksi yang di jual 2.000 kg
3 Harga Produksi Rp.25.000
4 Jumlah Produksi x Harga Produksi 2000kg x Rp. 25.000
Penerimaan Rp 50.000.000
(Sumber : Pak Sugiono ( Petani jambu madu )
21
49
55
Jumlah produksi yang dihasilkan adalah sebanyak 2000kg sekali panen , sebesar
itu juga hasil yang dijual,. Harga jambu madu dipasar adalah Rp. 25.000/ kg,
3.2.2 Pendapatan
Berikut merupakan tabel rincian pendapatan yang diperoleh dari usahatani jambu
madu.
Penerimaan Rp. 50.000.000 dikurangi biaya tetap sebesar Rp. 200.000 dan
dikurangi lagi dengan variable sebesar Rp. 11.710.000 , maka total pendapatan
21
5650
1) R/C Ratio
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
R/C =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Rp 50.000.000
=
Rp 11.910.000
= 4,198
R/C Ratio sebesar 4,198 menunujukkan bahwa nilai R/C > 1, maka usahatani
tersebut LAYAK untuk dijalankan karena usahatani jambu madu ini bedasarkan
2) B/C Ratio
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
B/C=
𝑇𝐶
Rp 38.090.000
=
Rp 11.910.000
=3,198
B/C Ratio sebesar 3,198 menunjukkan bahwa nilai B/C >1 . Maka usahatani
3) BEP Harga
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
Harga =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
21
5751
𝑅𝑝.11.910.000
=
2000 𝐾𝑔
= Rp 5.955/ Kg
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat harga lebih besar nilai BEP harga.Atau
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
:𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎
𝑅𝑝. 11.910.000
=
𝑅𝑝 25.000/𝑘𝑔
=476,4 kg
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa produksi lebih besar dari nilai
5) BEP Penerimaan
𝐹𝐶
Penerimaan =
1−𝑉𝐶/𝑇𝑅
𝑅𝑝 200.000
=
1−(𝑅𝑝 11.710.000/𝑅𝑝.50.000.000)
𝑅𝑝 200.000
= 0,7658
21
52
58
= 𝑅𝑝 261.164.79498563
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa penerimanaan lebih besar dari
bedasarkan analisis ini usahatani jambu merah milik Pak sugiono masih
meguntungkan.
Kondisi di sekitar lahan cukup strategis karena agak mendekati dengan pasar.
Namun infrastruktur jalan belum bagus dan masih sempit sehingga pengangkutan
Harga buah jambu madu yang berlaku sekarang adalah harga tertinggi mencapai
ubah terutama jika ada buah lain yang sedang banyak di pasar.
21
5953
Kondisi tanaman jambu madu Bapak sugiono saat ini kurang bagus.Karena ada
Rata-rata produksi buah jambu madu saat ini adalah 200 buah.Produksi jambu
madu menurun karena cuaca yang tidak menentu dipengaruhi oleh curah
5. Kondisi Alam
Kondisi alam yang dikehendaki tanaman jambu madu adalah curah hujan yang
Fasilitas yang mendukung usahatani jambu madu adalah irigasi dan jalan.Namun
irigasi belum ada di lahan ini dan jalan juga masih buruk.Pemerintah sendiri
7. Jenis Lahan
Jenis lahan Pak sugiono adalah lahan gambut. Lahan yang baik mengandung
tanah yang subur, rata, dan gembur.Semakin subur lahan, maka semakin tinggi
21
6054
8. Usahatani Lainya
Selain jambu madu,pak sugiono juga menanam cokelat. Komoditi cokelat sudah
lama dilakukan oleh pak sugiono hanya sebagai usahatani sampingan sejak dulu.
9. Pola Tanam
Pola tanam jambu madu yang diterapkan oleh para petani adalah jenis pola tanam
monokultur, yang dimana jenis pola tanam ini dirasa paling cocok di terapkan
untuk saat ini. Pola tanam ini sudah dari dulu diterapkan.
Adapun kendala yang sering menjadi masalah yang dihadapi petani jambu madu
adalah masalah harga yang sering berubah. Masalah lain adalah masalah
kestabilan harga.
Di jl.tomat kecipir ini ada kelompok tani dan bapak Sugiono pernah dulu
mengikuti kelompok tani selama 5 tahun yang lalu tersebut tetapi sekarang Bapak
Sugiono telah berhenti/ keluar dari kelompok tani karena ingin lebih
21
55
61
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Biaya investasi terdiri dari penyusutan dengan nilai Rp. 200.000 dan biaya
Sewa Lahan dengan nilai Rp. 500.000 . Biaya variable terdiri dari biaya input
senilai Rp.11.710.000 dan biaya tenaga kerja senilai Rp. 2.810.000. dan
biaya terendah adalah biaya tetap yaitu biaya Sewa lahan sebesar Rp.500.000/
tahun. Total keseluruhan biaya tetap adalah Rp. 200.000 dan biaya variable
2) Penerimaan Rp. 50.000.000 dikurangi biaya tetap sebesar Rp. 200.000 dan
3) R/C ratio bernilai 4,198 menunujukkan bahwa nilai R/C > 1, maka usaha
bahwa nilai B/C < 1, maka usahatani ini LAYAK untuk diusahakan. BEP
lebih besar dari nilai BEP Volume produksi, yaitu476,4 kg<2.000 kg, Maka
21
6256
menguntungkan.
4.2. Saran
Sebaiknya petani menggunakan kombinasi input yang optimum agar dengan biaya
semakin tinggi
harga, serta subsidi berbagai input seperti menyediakan jumlah bibit dalam jumlah
Agar penulis menggali lebih banyak informasi dari petani untuk mengetahui
mengetahui apakah usahatani tersebut layak atau tidak untuk dijalankan.Dan harus
21
57
DAFTAR PUSTAKA
Danu dan Agus. 2006. Perbanyakan Vegetatif Beberapa Jenis Tanaman Hutan.
Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. Bogor.
Ibrahim, Yacob, H.M. 2009. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Majalah Trubus, Edisi Juni 535. 2014. Tabulampot Jambu Madu Hasilkan Rp.38-
Juta Sekali Panen.PT. Redaksi Trubus. Jakarta.
Orwa Et al,2009. Syarat Tumbuh Iklim Pada Tanaman jambu madu. Universitas
Sumatera Utara.Medan
21
58
UPT. BPSB IV. 2015. Deskripsi Jambu air Varietas Deli Hijau. Sumatera Utara
21
59
LAMPIRAN
3. Pembibitan - - - - - - - -
4. Penanaman - - - - - - - -
5. Pemeliharaan
5.1. Penyiangan - - - - - - - -
5.2. Penyiraman - - - - - - - -
5.3. Penyulaman - - - - - - - -
5.4. Pendangiran - - - - - - - -
5.5. Pemangkasan - - - - - - - -
5.6. Pemupukan - - - - - - - -
5.7. Pengendalian HPT - - - - - - - -
6. Panen - - - - - - - -
7. Pasca Panen
7.2. Penyortiran - - - - - - - -
7.3. Penyimpanan - - - - - - - -
7.4. Pengemasan - - - - - - - -
7.5. Pengangkutan - - - - - - - -
7.6. Pemasaran - - - - - - - -
Total 1 9 - - - - - -
21
60
3. Pembibitan 4 6 - - - - - -
4. Penanaman 3 10 - - - - - -
5. Pemeliharaan
5.1. Penyiangan 2 - - - - - - -
5.2. Penyiraman 4 - - - - - - -
5.3. Penyulaman - - - - - - - -
5.4. Pendangiran 2 - - - - - - -
5.5. Pemangkasan 4 - - - - - - -
5.6. Pemupukan 2 - - - - - - -
5.7. Pengendalian HPT 2 - - - - - - -
6. Panen 5 10 - - - - - -
7. Pasca Panen
7.2. Penyortiran - - - - - - - -
7.3. Penyimpanan - - - - - - - -
7.4. Pengemasan 3 6 - - - - - -
7.5. Pengangkutan - - - - - - - -
7.6. Pemasaran - - - - - - - -
Total 41 62 - - - - - -
21
61
21
62
21
63
21
64
21
65
21