Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI

DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

Dosen: Ns. Yeni Suryaningsih, M.Kep

Disusun Oleh: Kelas B

Safrina Adabiyah 1701021041

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
TAHUN 2019
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
DS:
a. Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengancamnya.
b. Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
DO:
a. Klien tampak ketakutan.
b. Klien tampak menutup telinganya.
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi pendengaran.
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
Pasien mampu :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
d. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
e. Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat.
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 KLIEN:
PENGKAJIAN DAN MENGENAL HALUSINASI.
A. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi
a. Lakukan salam terapeutik:
Perawat : Assalamualaikum mbak, Selamat pagi perkenalkan nama saya Safrina
Adabiyah. Saya mahasiswa praktek dari Fikes Unmuh Jember.Saya yang akan
merawat mbaknya selama di rumah sakit ini. Nama mbak siapa?
Pasien : Eva Liviana
Perawat : Emm mbak Eva, Sukanya mbak dipanggil siapa?
Pasien : Eva
b. Lakukan Evaluasi/Validasi:
Perawat : Oke mbak Eva, Bagaimana keadaan mbak hari ini?
Pasien : Baik mbak.
c. Lakukan Kontrak
Perawat : Mbak Eva, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol tentang suara yang
mengganggu ibuk dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah Mbak Eva
bersedia?
Pasien : Iya mbak (sambil menganguk-anggukan kepala)
Perawat : Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Pasien : baiklah buk
Perawat : Ibu mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja buk.
Perawat : baiklah buk kita akan berbincang-bincang disini
2. Fase Kerja
Perawat : Apakah mbak Eva mendengar suara tanpa ada wujudnya?
Pasien : Iya mbak
Perawat : Saya percaya mbak mendengar suara itu, tapi saya sendiri tidak
mendengar suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang mbak dengar? Apakah mbak
mendengarnya terus menerus atau sewaktu- waktu?
Pasien : Suara itu mengancam saya mbak katanya mau menyakiti saya, saya
mendengarnya kadang- kadang mbak.
Perawat : Kapan yang paling sering mbak mendengar suara itu?
Pasien : biasanya malam hari sebelum saya tidur mbak, kadang kadang juga
saya terbangun karena suara itu.
Perawat : Berapa kali dalam sehari mbak mendengarnya?
Pasien : 3-6 kali mbak
Perawat : Apakah mbak mendengar suara itu pada waktu sendiri atau bagaimana?
Pasien : Iya mbak, saat saya sedang duduk dikamar
Perawat : Apa yang mbak rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana
perasaan mbak ketika mendengar suara tersebut?
Pasien : saya merasa takut mendengar suara itu
Perawat : Kemudian apa yang mbak lakukan?
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya langsuang menutup telinga saya
dengan bantal dan kadang saya berteriak agar suara itu diam
Perawat : Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?
Pasien : Tidak, suaranya tetap bisa saya dengar.
Perawat : Baiklah mbak, apa yang mbak alami itu namanya Halusinasi. Ada
empat cara untuk mengontrol halusinasi yang mbak Eva alami yaitu menghardik,
bercakap-cakap, melakukan aktifitas, dan minum obat. Hari ini, Bagaimana kalau kita
latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apa ibu bersedia?
Pasien : Iya mbak, saya mau (sambil menganguk-anggukkan kepala)
Perawat : Bagaimana kalau kita mulai ya. Saya akan mempraktekan dahulu, baru
mbak mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. Begini mbak, jika suara
itu muncul katakan dengan keras “pergi, pergi saya tidak mau dengar. Kamu suara
palsu, kamu tidak ada” sambil menutup kedua telinga ibu. seperti ini ya bu. Coba
sekarang ibu ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi, pergi saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu, kamu tidak ada” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Wah bagus sekali bu, ibu sudah bisa mempraktekkan.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif:
Perawat : Bagaimana perasaan mbak Eva setelah kita kita bercakap-cakap?
Pasien : saya merasa baikan mbak
Perawat : Baiklah mbak, Jika suara itu masih terdengar mengejek ibu, seperti
yang telah kita pelajari bila suara-suara itu muncul ibu bisa mengatakan “Pergi-
pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu, kamu tidak ada”
b. Tindakan Lanjut:
Perawat : Mbak lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu
selama 3 kali sehari yaitu jam 08:00, 14:00 dan jam 20:00 atau disaat ibu mendengar
suara tersebut. cara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal
kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya mbak. Jika mbak melakukanya secara
mandiri maka mbak menuliskan di kolom M, jika mbak melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka ibu buat di kolom B, Jika mbak tidak
melakukanya maka ibu tulis di kolom T. Apakah mbak mengerti?
Pasien : Iya, saya mengerti buk.
c. Kontrak yang akan datang:
Perawat : Baiklah mbak, Bagaimana kalau besok kita berlatih cara untuk
mengontrol halusinasi yang kedua bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah suara-suara itu muncul, apakah mbak bersedia?
Pasien : Saya bersedia mbak.
Perawat : Mbak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 09:00 ?
Pasien : Iya Mbak
Perawat : Mbak maunya dimana kita berbincang-bincang?
Pasien : Seperti ini saja mbak, disini.
Perawat : Baiklah mbak Eva besok saya akan kesini jam 09:00 ya. Saya permisi
Assalamualaikum wr.wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 KLIEN :
BERCAKAP-CAKAP
A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : Asalammualaikum wr. wb. selamat pagi Mbak Eva
Pasien : Walaikumsalam mbak
b. Evaluasi/Validasi
Perawat : Apakah Mbak masih mendengar suara yang mengancam mbak?
Pasien : Masih mbak, saya masih mendengarnya
Perawat : Apakah mbak telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?
Pasien : sudah, saya sudah melakukannya
Perawat : Apakah dengan menghardik suara-suara yang mbak dengar berkurang?
Pasien : ya, suara sudah berkurang
Perawat : Bagus mbak. Sekarang coba mbak praktekkan pada saya bagaimana
ibu melakukannya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi pergi saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu kamu tidak ada” (sambil menutup kedua
telinganya)
Perawat : Bagus sekali mbak. Coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya mbak
Pasien : (mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)
Perawat : bagus sekali mbak. mbak sudah bisa melakukan kegiatan menghardik
secara mandiri mbak walaupun masih ada diingatkan oleh keluarga.
c. Kontrak
Perawat : Baiklah mbak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang lain,
Apakah mbak Eva bersedia?
Pasien : Saya bersedia mbak
Perawat : Berapa lama mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit, mbak?
Pasien : Baik mbak
Perawat : Mbak mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja mbak.
Perawat : Baiklah mbak.
2. Fase Kerja
Perawat : Caranya adalah jika mbak mulai mendengar suara-suara, langsung saja
mbak cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman mbak untuk berbicara dengan
mbak. Contohnya begini, tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar suara-
suara. Ayo kita ngobrol Atau mbak minta pada perawat untuk berbicara dengan mbak
seperti “tolong berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara”.
Sekarang coba ibu praktekkan.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya cari teman atau perawat untuk
berbicara dengan saya. “Ttolong bicara dengan saya karena saya sudah mendengar
suara-suara”.
Perawat : Bagus sekali mbak Eva
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
Perawat : Bagaimana perasaan mbak setelah kita berlatih tentang cara
mengontrol suara-suara dengan bercakap-cakap.
Pasien : merasa baik mbak.
Perawat : Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara?
Pasien : sudah 2 cara
Perawat : Coba sebutkan
Pasien : menghardik,dan bercakap- cakap dengan teman
Perawat : Bagus sekali mbak. mari kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian
ya mbak.
b. RTL
Perawat : Berapa kali mbak akan bercakap-cakap.
Pasien : Dua kali mbak
Perawat : Baiklah mbak dua kali saja. Jam berapa saja ibuk?
Pasien : Jam 09.00 dan 19.00
Perawat : Baiklah mbak jam 09:00 dan 19:00. Jangan lupa mbak lakukan cara ini
agar suara-suara yang ibuk dengarkan tidak mengganggu mbak lagi.
c. Kontrak yang akan datang:
Perawat : Baik lah mbak, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang manfaat bercakap-cakap dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol suara-
suara yang mbak dengar dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah
mbak Eva bersedia?
Pasien : Ya, saya bersedia (sambil mengangguk-anggukan kepala)
Perawat : Kira kira Mbak bisa jam berapa?
Pasien : Jam 16.00 setelah saya tidur siang saja mbak.
Perawat : Baiklah mbak, saya akan datang besok jam 16.00. Saya permisi dulu.
Assalammualaikum wr.wb
Pasien : Walaikumsalam wr.wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 KLIEN:
MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : Asalamualaikum mbak Eva, selamat Sore. Saya boleh duduk mbak?
Pasien : Walaikumsalam wr.wb, boleh mbak
Perawat : Mbak masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih kok (sambil mengangguk)
b. Evaluasi/Validasi
Perawat : Bagaimana perasaan mbak Eva hari ini? Apakah masih ada mendengar
suara-suara?
Pasien : Saya baik mbak. Masih mbak, Cuma sudah berkurang
Perawat : Apakah mbak telah melakukan dua cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : Ya , saya sudah melakukannya
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya?
Pasien : (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada perawat)
Perawat : Bagus sekali mbak latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat
juga dilakukan dengan teratur.
Pasien : Masih mbak Cuma sudah berkurang.
Perawat : Itu sudah bagus, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak akan
menganggu mbak lagi. Coba sekarang mbak praktekkan lagi bagaimana cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan dengan siapa ibu bisa
bercakap-cakap?
Pasien : Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi pergi saya
tidak mau dengar. Kamu suara palsu, kamu tidak ada” (sambil menutup kedua
telinganya). Dan saya harus bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara
itu terdengar.
Perawat : Bagus mbak Eva! Ibu sudah bisa mempraktekkannya.
c. Kontrak
Perawat : Baiklah mbak sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara
yang muncul yaitu melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar tujuannya
kalau mbak sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah
mbak bersedia?
Pasien : Saya bersedia
Perawat : Berapa lama waktu kita berbincang-bincang mbak? Bagaimana kalau
20 menit?
Pasien : Baiklah mbak
2. Fase Kerja
Perawat : Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar mbak dapat
mengalihkan suara yang didengar. Dimana kamar tidur ibu?
Pasien : Disana buk, disebelah dapur.
Perawat : (di kamar) Baiklah mbak sekarang kita merapikan tempat tidur
mbaknya ya. Kalau kita akan merapikan tempat tidur, kita pindahkan dulu bantal,
guling dan selimutnya. Lalu kita pasang seprainya lagi, kita mulai dari arah atas ya
sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Sekarang
ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepala. Selanjutnya kita lipat dan rapikan
selimutnya dan letakan dibawah kaki.
Pasien : (mempraktekkan)
Perawat : Bagus sekali mbak. Mbak dapat melakukannya dengan baik dan rapi.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
Perawat : Bagaimana perasaan mbak setelah kita membereskan tempat tidur?
Pasien : Saya senang mbak.
Perawat : Bagus sekali mbak. Apakah mbak bisa menjelaskan kembali langkah-
langkah merapikan tempat tidur dan Apakah mbak bisa menjelaskan kembali
langkah-langkah merapikan tempat tidur?
Pasien : Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu pasang
sepraynya,mulai dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian
pinggir dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala. Selanjutnya
lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki.
b. RTL
Perawat : Bagus sekali mbak sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian.
Pasien : Baik mbak ( sambil membuka buku jadwal harian)
c. Kontrak Pertemuan yang akan datang
Perawat : Baik lah mbak, Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang cara yang keempat yaitu dengan minum obat untuk mencegah suara-suara
itu muncul, apakah ibu bersedia?
Pasien : Saya bersedia mbak.
Perawat : Mbak maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 09:00?
Pasien : Boleh mbak.
Perawat : Mbak maunya dimana kita berbincang-bincang?
Pasien : Disini saja mbak
Perawat : Baiklah mbak Eva besok saya akan kesini jam 09:00 ya. Saya permisi
ya. Assalamualaikum wr.wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 KLIEN :
MELATIH PASIEN MINUM OBAT
A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum, mbak masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih kok mbak
Perawat : Bagaimana perasaan mbak hari ini?
Pasien : Baik mbak
b. Evaluasi/Validasi
Perawat : Bagaimana perasaan mbak Eva hari ini? Apakah masih ada mendengar
suara-suara?
Pasien : Saya baik mbak, suaranya sudah jarang saya dengar
Perawat : Apakah mbak telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?
Pasien : ya , saya sudah melakukannya
Perawat : Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya?
Pasien : (mengambil buku kegiatan harian dan memberikannya pada perawat)
Perawat :Bagus sekali buk, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat
juga dilakukan dengan teratur, dan melakukan bersih bersih kamar sudah bagus.
Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang
ibu dengarkan berkurang?
Pasien : Iya mbak, suaranya berkurang
Perawat : Bagus sekali mbak, dengan cara tersebut suara-suara itu sudah tidak
akan menganggu mbak lagi. Coba sekarang ibuk praktekkan lagi bagaimana cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan dengan siapa ibu bisa
bercakap-cakap dan ?
Pasien : Jika saya mendengar suara itu lagi, saya katakan “Pergi pergi saya
tidak mau dengar. Kamu suara palsu, kamu tidak ada” (sambil menutup kedua
telinganya). saya harus bercakap cakap dengan teman atau perawat jika suara itu
terdengar. Dan yang terakhir Pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Lalu
pasang sepraynya, mulai dari arah atas lalu bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu
bagian pinggir dimasukkan. Kemudian letakkan bantal dibagian atas kepala.
Selanjutnya lipat dan rapikan selimutnya dan letakan dibawah kaki.
Perawat : Bagus sekali mbak Eva! mbak sudah bisa mempraktekkannya.
c. Kontrak
Perawat : Baiklah mbak Eva, sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan
cara yang keempat yaitu cara minum obat yang benar, apakah ibuk bersedia?
Pasien : saya bersedia mbak ( sambil mengannguk)
Perawat : Berapa lama mbak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20
menit?
Pasien : Baik mbak
Perawat : mbak mau berbincang-bincang dimana?
Pasien : Disini saja mbak
Perawat : Baiklah mbak
2. Fase Kerja
Perawat : Mbak sudah dapat obat dari Perawat?
Pasien : Sudah mbak
Perawat : Mbak perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang,
dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam, yang warnanya orange
namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah
dan mondar mandirnya, yang warnanya putih namanya THP minum 3 kali sehari
supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP gunanya
untuk menghilangkan suara-suara yang mbak dengar. Semuanya ini harus ibuk minum
3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Jangan pernah
menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya mbak. Sampai
disini, apakah buk Rahmi mengerti ?
Pasien : Iya, saya mengerti (sambil menggangguk)
Perawa t : Baiklah mbak, kita lanjutkan ya. Sebelum mbak meminum obat lihat
dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama mbak yang tertulis
disitu. Selain itu mbak perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua
butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara
meminum obatnya. Mbak harus meminum obat secara teratur dan tidak
menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan waktu
meminum obat kedalam jadwal ya mbak. Cara mengisi jadwalnya adalah jika mbak
minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh Perawat atau teman maka di isi dengan
M artinya mandiri, jika mbak meminum obatnya diingatkan oleh Perawat atau oleh
teman maka di isi B artinya dibantu, jika mbak tidak meminum obatnya maka di isi T
artinya tidak melakukannya. Mengerti mbak?
Pasien : Saya mengerti
Perawat : Coba mbak ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan?
Pasien : Jika saya meminum obat tanpa diingatkan maka saya isi di kolom M
artinya mandiri, jika saya minum obat diingatkan oleh keluarga/ Perawat/ teman saya
buat di kolom B, jika saya tidak melakukannya saya buat di kolom T.
Perawat : Nah bagus, mbak sudah mengerti.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif
Perawat : Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang tentang
obat?
Pasien : Saya sekarang mengerti cara minum obat yang baik mbak
Perawat : Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba
ibu sebutkan?
Pasien : Empat mbak. Dengan menghardik, bercakap-cakap, melakukan
aktivitas dan meminum obat.
Perawat : Wah, mbak benar sekali
b. RTL
Perawat : Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00 dan 19:00
pada jadwal kegiatan mbak. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum
obat yang telah kita buat tadi ya mbak. jangan lupa lakukan semua dengan teratur.
Pasien : Baik mbak.
c. Kontrak
Perawat : Mbak kita telah melakukan keempat cara untuk menghilangkan suara-
suara yang mbak dengar. Jadi mbak harus melakukannya setiap hari agar suara-
suara itu tidak mengganggu mbak lagi. Bagaimana? Apakah mbak mengerti?
Pasien : Ya saya mengerti
Perawat : Baiklah mbak, saya akan menemui mbak beberapa hari lagi untuk
melihat apakah mbak melakukan keempat kegiatan tersebut atau tidak. Saya permisi
dulu ya mbak. Assalammualaikum wr wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 KELUARGA :
Pendidikan Kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami
pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat pasien halusinasi.

A. Fase Orientasi
Perawat : Assalammualaikum mas! “Saya Safrina, perawat yang merawat Kakak
mas. Bagaimana perasaan mas hari ini?
Adik Px : Saya kurang baik, Sus. Saya khawatir melihat kondisi kakak saya.
Perawat : Apa pendapat mas tentang kondisi Adik mas?
Adik Px : Saya merasa sedih Sus melihatnya.
Perawat : Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang kakak mas
alami dan bantuan apa yang bisa mas berikan.
Adik Px : Baiklah, Sus
Perawat : Berapa lama waktu mas inginkan? Bisa selama 20 menit, mas?
Adik Px : bisa Sus, saya ikut Suster saja.
B. Fase Kerja
Perawat : Baiklah mas. Apa yang mas rasakan ketika melihat kakak mas?
Adik Px : Saya sedih Sus, saya tidak tau apa yang terjadi pada kakak saya.
Perawat : Apa yang mas lakukan saat melihat kakak mas berteriak-teriak?
Adik Px : Saya hanya bisa menemani dia dan menenangkannya, Sus. Tapi kakak
saya tidak mau berhenti untuk berteriak.
Perawat : Baiklah mas. Gejala yang dialami oleh kakak itu dinamakan halusinasi,
yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
Tanda-tandanya bicara sendiri, tertawa sendiri, atau marah-marah tanpa sebab
Jadi kalau kakak ibuk mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu tidak
ada. Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
beberapa cara untuk membantu kakak mbak agar bisa mengendalikan halusinasi. Cara-
cara tersebut antara lain: Pertama, dihadapan kakak mas, jangan membantah halusinasi
atau menyokongnya. Katakan saja mas percaya bahwa kakak mas tersebut memang
mendengar suara, tetapi mas sendiri tidak mendengarnya. Kedua, jangan biarkan kakak
mas melamun dan sendiri, karena kalau melamun halusinasi akan muncul lagi.
Upayakan ada orang mau bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti
makan bersama, sholat bersama-sama. Tentang kegiatan, saya telah melatih kakak mas
untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong mas pantau pelaksanaannya ya dan
berikan pujian jika dia lakukan. Sampai disini apakah sudah mengerti? Apakah ada
yang ingin mas tanyakan?
Pasien : Saya mengerti,Sus. Dan saya tidak ada pertanyaan
Perawat : Baiklah mas, kita lanjutkannya. Bantu kakak mas minum obat secara
teratur. Jangan menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga
sudah melatih kakak mas untuk minum obat secara teratur. Jadi adik dapat
mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya
untuk menghilangkan suara-suara . Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang
dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam minumnya
sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir,
jam minumnya sama dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah
kekambuhan. Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi
kakak mas dengan cara menepuk punggung kakak mas. Kemudian suruhlah kakak mas
menghardik suara tersebut. Kakak ibuk sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi.
Bagaimana mas? Apakah sudah paham?
Adik : Paham Sus.
Perawat : Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi kakak mas. Sambil
menepuk punggung kakak mas, contohnya begini : Kak, sedang apa kamu?Kamu ingat
kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara itu, kak.
Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan
berulang-ulang, kak. Sekarang coba ibuk praktekkan cara yang barusan saya ajarkan.
Adik : Jika kakak saya terlihat sedang mendengar suara-suara saya harus
katakan: Kak, sedang apa kamu? Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila
suara-suara itu datang? Ya Usir suara itu, kak. Tutup telinga kamu dan katakan pada
suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang, kak.
Perawat : Bagus mas. mas sudah bisa mempraktekkan yang saya ajarkan
C. Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berdiskusi dan latihan
memutuskan halusinasi kakak ibuk?
Adik : Saya merasa senang Sus, sekarang saya sudah bisa membantu kakak
saya
Perawat : Sekarang coba mas sebutkan kembali tiga cara merawat kakak mas?
Adik :Mengingatkan minum obat, tidak membiarkan sendiri (sering
bercakap- cakap), dan mengingatkan untuk menghardik suara tersebut jika terdengar.
Perawat : Bagus sekali mas. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan kakak mas. Jam berapa
kita bertemu?
Adik Pasien : Jam 2 siang Sus, soalnya pagi saya harus kerja dulu.
Perawat : Baiklah, mas. Kita bertemu lagi sini 2 hari lagi jam 2 ya mas. Saya
permisi dulu. Assalamu’alaikum wr wb
Pasien : Walikumsalam wr wb
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 KELUARGA :
Melatih keluarga praktek merawat pasien langsung dihadapan pasien
Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung dihadapan pasien.
A. Fase Orientasi
Perawat : Assalammualaikum. Bagaimana perasaan mas pagi ini
Adik : Baik, Sus
Perawat : Apakah mas masih ingat bagaimana cara memutus halusinasi kakak ibuk yang
sedang mengalami halusinasi
Adik : Ya, Sus. Saya masih ingat
Perawat : Bagus! Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung dihadapan kakak mas. Mari kita
datangi kakak mas
B. Fase Kerja
Perawat : (diruang Pasien) Assalamu’alaikum mbak, adik mbak sangat ingin membantu
mbak mengendalikan suara-suara yang sering mbak dengar. Untuk itu pagi ini adik mbak
datang untuk mempraktekkan cara memutus suara-suara yang mbak dengar. mbak nanti
kalau sedang dengar suara-suara bicara atau mengancam, maka adik mbak akan
mengingatkan seperti ini, Sekarang, coba mas peragakan cara memutus halusinasi yang
sedang kakak mas alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya. Tepuk punggung
kakak mas lalu suruh kakak mas mengusir suara dengan menutup telinga dan menghardik
suara tersebut” (perawat mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap pasien)
Adik : (mempraktekkan yang telah dipelajari)
Perawat : Bagus sekali!Bagaimana mbak? Senang dibantu adiknya?
Pasien : Ya, saya senang dibantu oleh adik saya.
Perawat : Nah adik mbak ingin melihat jadwal harian mbak.
Pasien : (Pasien memperlihatkan dan dorong orang tua memberikan pujian)
Perawat : Baiklah, sekarang saya dan adik mbak ke ruang perawat dulu
(perawat dan keluarga pasien meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan
keluarga)
C. Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan mas setelah mempraktekkan cara memutus halusinasi
langsung dihadapan kakak mas?
Adik : Saya merasa senang bisa membantu kakak saya, Sus.
Perawat : Baiklah, mas arus terus mengingat pelajaran kita hari ini ya. mas dapat
melakukan cara itu bila kakak mas mengalami halusinasi.
Adik : Baik, Sus, saya akan mengingatnya.
Perawat : Bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang
jadwal kegiatan harian kakak mas untuk persiapan di rumah. Jam berapa mas bisa?
Adik : sama seperti sekarang saja, Sus, jam 2 siang
Perawat : Tempatnya di sini ya, mas. Saya permisi dulu ya. Assalammualaikum wr wb.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 KELUARGA :

Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

A. Fase Orientasi
Perawat : Assalamualaikum mas, karena besok kakak mas sudah boleh pulang, maka
sesuai janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadwal mas selama dirumah.
Bagaimana mas selama mas membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat kakak
mas?
Adik : Baik Sus, saya sering mengingatkan kakak saya untuk terus menjalankan
kegiatan tersebut.
Perawat : Nah sekarang kita bicarakan jadwal kakak mas di rumah? Mari kita duduk di
sana
Adik : Baik, Sus
B. Fase Kerja
Perawat : (diruang Perawat) Ini jadwal kegiatan kakak mas di rumah sakit. Jadwal ini
dapat dilanjutkan di rumah. Coba mas lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang
kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan? mas, jadwal yang telah dibuat selama
kakak mas di rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun
jadwal minum obatnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh kakak mas selama di rumah. Misalnya kalau kakak mas terus menerus
mendengar suara-suara yang mengganggu dan tidak memperlihatkan perbaikan, menolak
minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi
segera hubungi perawat di Puskesmas terdekat dari rumah mas. Selanjutnya perawat
tersebut yang akan membantu memantau perkembangan kakak mas selama di rumah
Adik : Baiklah, Sus. Saya dan keluarga saya akan berusaha untuk memantau kondisi
kakak saya dan mengingatkan untuk terus melaksanakan kegiatan yang ia dapat selama di
rumah sakit.
C. Fase Terminasi
Perawat : Bagaimana mas? Ada yang ingin ditanyakan?
Adik : Tidak sus, saya tidak ada petanyaan, saya sudah paham.
Perawat : Coba mas sebutkan cara-cara merawat kakak ibuk di rumah!
Adik : Mengingatkan minum obat, tidak membiarkannya sendiri, dan mengingatkan
dia untuk menghardik suara yang didengar jika mengganggu.
Perawat : Bagus. Ini jadwalnya untuk dibawa pulang. Selanjutnya silakan mas
menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan. Kami akan siapkan kakak ibuk untuk pulang

Anda mungkin juga menyukai