Anda di halaman 1dari 9

A.

Adverb of Frequency
Kata keterangan atau yang disebut juga dengan adverbia adalah suatu jenis
kata yang sifatnya memberikan keterangan (penjelasan) terhadap kata kerja (verba),
kata sifat (adjektiva) maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan
keterangan (penjelasan) terhadap semua kalimat.
Ada dua macam kata keterangan, yaitu:
1. Always – selalu
 I always get up early because I have to go to Kumon at 9 a.m. (Saya selalu
bangun pagi karena saya harus pergi ke Kumon jam 9 pagi)
 I always brush my teeth before going to bed.(Saya selalu menggosok gigi
sebelum tidur)
2. Usually = biasanya
 I usually spend the weekend in front of my computer. (Saya biasanya
menghabiskan akhir pekan di depan komputer)
 I usually accompany my Mom to go to traditional market. (Saya biasanya
menemani mamah saya pergi ke pasar tradisional)
3. Frequently = sering kali (lebih sering dari kata ‘often’)
 I frequently pick my niece up in her school. (Saya sering menjemput ponakan
saya di sekolahannya)
 I frequently cook the dishes for dinner. (saya sering memasak untuk makan
malam)
4. Often = sering
 I often spend my holiday in my house. (Saya sering liburan di rumah)
 I often do mistakes at working. (saya sering melakukan kesalahan saat
bekerja)
5. Sometimes = terkadang
 Jill sometimes does the housework by herself. (Jill kadang melakukan
pekerjaan rumah sendirian)
 Scott sometimes asks me to cook him an omelet. (Scott kadang menyuruhku
memasakkan omelet untuknya)
6. Occasionally = kadang-kadang
 I occasionally visit my uncle once a month. (saya kadang menjenguk paman
saya sebulan sekali)
 My Mom occasionally buys me a new cloth. (Mamah saya kadang
membelikan saya baju baru)
7. Seldom = jarang
 I seldom go to the beach. (Saya jarang pergi ke pantai)
 I seldom go to hiking. (Saya jarang pergi naik gunung)
8. Rarely = sangat jarang, hampir tidak pernah
 I rarely do my homework alone. (Saya sangat jarang mengerjakan pekerjaan
rumah sendiri)
 I rarely bring lunch to work. (Saya sangat jarang membawa makan siang ke
kantor)
9. Never = tidak pernah
 I never go to hiking with my friends. (saya tidak pernah pergi naik gunung
bersama teman-teman saya)
 I never swim in the sea. (saya tidak pernah berenang di laut.)

B. WH Question
WH questions adalah sekumpulan kata tanya yang digunakan untuk
menanyakan suatu hal seperti menanyakan waktu, tempat, orang, benda, hal, alasan,
cara, dan lain-lain. WH questions juga dapat disebut dengan open question karena
sifatnya yang menjelaskan sesuatu, bukan untuk mendapatkan jawaban yes/no saja.
Jenis - Jenis WH Question
1. What (Apa)
What digunakan untuk menanyakan informasi dari suatu hal.
Contoh Kalimat:
1) What is your name? (siapa namamu?)
2) What do you want from me? (apa yang kamu inginkan dariku?)
3) What are you doing? (apa yang kamu lakukan?)
4) What should I do? (apa yang harus aku lakukan?)
2. Where (dimana)
Where digunakan untuk menanyakan lokasi atau tempat.
Contoh Kalimat:
1) Where is your home? (dimana rumahmu?)
2) Where is your parents? (dimana orang tuamu?)
3) Where are my bag? (dimana tasku?)
4) Where are you now? (dimana kamu sekarang?)
3. When (kapan)
When digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh Kalimat:
1) When does the bus arrive? (Kapan bisnya sampai?)
2) When does the train from yogyakarta arrive? (kapan kereta dari yogyakarta
tiba?)
3) When will the class ends? I'm so boring (kapan kelasnya berakhir? aku sangat
bosan)
4) When will you marry me? (kapan kamu akan menikahiku?)
4. Why (kenapa)
Why digunakan untuk menanyakan alasan.
Contoh Kalimat:
1) Why do you love me, tania? (kenapa kamu mencintaiku?)
2) Why do you hate cats? (kenapa kamu membenci kucing?)
3) Why do you happy today? (kenapa kamu bahagia sekarang?)
4) Why does the rain not stop for a while? (kenapa hujan tidak berhenti sebentar
saja?)
5. Which (yang mana)
Which digunakan untuk menanyakan dari kepastian sebuah pilihan diantara orang,
benda, atau hal.
Contoh Kalimat:
1) Which one is the most delicious? (yang mana yang lebih enak?)
2) Which dress is better for me? (gaun yang mana yang lebih baik untukku?)
3) Which group do you join in? (kelompok mana kamu bergabung?)
4) Which house is yours? (yang mana rumah milikmu?)
6. Who (siapa)
Who digunakan untuk menanyakan orang.
Contoh kalimat:
1) Who is that girl? (siapa perempuan itu?)
2) Who is your favorite artist? (siapa artis kesukaanmu?)
3) Who is the most famous singer in Indonesia? (siapa penyanyi yang paling
terkenal di Indonesia?)
4) Who is your parents? (siapa orang tuamu?)
7. Whom (dengan siapa)
Whom digunakan untuk menanyakan orang, dimana orang yang dimaksud tersebut
merupakan objek dari kalimat. Atau bisa disebut juga bahwa orang yang disebut itu
menerima aksi.
Contoh Kalimat:
1) Whom are you going to meet? (dengan siapa kamu akan bertemu?)
2) Whom will you marry with? (dengan siapa kamu akan menikah?)
8. Whose (punya siapa)
Whose digunakan untuk menanyakan orang mana yang memiliki sesuatu (possessive)
Contoh Kalimat:
1) Whose car is that? (mobil siapa itu?)
2) Whose turn is this? (giliran siapa ini?)
3) Whose bag is it? (tas siapa itu?)
4) Whose house is this? (rumah siapa ini?)
9. How (bagaimana)
How digunakan untuk menanyakan bagaimana cara sesuatu dapat dilakukan.
Contoh Kalimat:
1) How did you meet your best friends? (Bagaimana kamu menemui teman
baikmu?)
2) How to make cheesecake? (Bagaimana cara membuat kue keju?)
3) How to turn on the phone? (Bagaimana cara menyalakan telepon?)
4) How does the computer work? (Bagaimana komputer bekerja?)
10. How often (seberapa sering)
How often digunakan untuk menunjukan intensitas dari kebiasaan seseorang.
Contoh kalimat:
1) How often you go to school in a month? (seberapa sering kamu pergi ke
sekolah dalam sehari?)
2) How often you eats junk food in a week? (seberapa sering kamu makan
makanan sampah dalam seminggu?)
3) How often we go pray jum'at? (seberapa sering kita pergi solat jum'at?)
4) How often do you clean your bedroom? (seberapa sering kamu membersihkan
kamarmu?)
11. How far (seberapa jauh)
How far digunakan untuk menanyakan seberapa jauh jarak yang ditempuh.
Contoh Kalimat:
1) How far is that to go to yogyakarta by train? (seberapa jauh itu jika ke
jogjakarta naik kereta?)
2) How far do you understand the lesson? (seberapa jauh kamu mengerti
pelajaran ini?)
3) How far will you love me? (seberapa jauh kau akan mencintaiku?)
12. How many (seberapa banyak)
How many digunakan untuk menanyakan seberapa banyak jumlah dari sesuatu yang
bisa dihitung (countable noun).
Contoh Kalimat :
1) How many rabbits in the cage? (ada berapa banyak kelinci di kandang?)
2) How many times do you clean your toilet in a month? (berapa kali kamu
membersihkan toilet dalam sebulan?)
3) How many stars you can count in the sky? (berapa banyak bintang yang kau
bisa hitung di langit?)
4) How many red clothes do you have? (berapa banyak baju merah yang kamu
milikki?)
13. How much (seberapa banyak)
How much digunakan untuk menanyakan jumlah dari sesuatu yang tidak bisa
dihitung (uncountable noun)
Contoh Kalimat:
1) How much money do you have? (berapa banyak uang yang kamu punya?)
2) How much sugar we should buy? (berapa banyak gula yang harus kita beli?)
3) How much stars in the sky? (berapa banyak bintang di langit?)
4) How much salt do we have in the kitchen? (seberapa banyak garam yang kita
punya di dapur?)
14. How long (seberapa lama)
How long digunakan untuk menanyakan durasi dari waktu.
Contoh Kalimat:
1) How long do you go to school? (seberapa lama kamu pergi ke sekolah?)
2) How long did you take the way? (seberapa lama perjalanannya?)
3) How long the football match lasts? (berapa lama pertandingan bola
berlangsung?)
15 How old (berapa usia)
How old digunakan untuk menanyakan usia seseorang atau benda.
Contoh Kalimat:
1) How old is this statue? (berapa usia patung ini?)
2) How old is your grandfather? (berapa usia kakekmu?)
3) How old is your mother? (berapa usia ibumu?)
4) How old is your house? (berapa usia rumahmu?)

C. Yes No Question
Dalam bahasa Inggris, menurut aturan grammar, ada beberapa pertanyaan yang
cukup dijawab dengan “ya” atau “tidak”. Misalkan, pertanyaan “Apakah kamu ingin
pergi?” cukup dijawab dengan “Ya” atau “Tidak”. Memang, sebenarnya ada jawaban
yang lebih lengkap, seperti “Ya, saya ingin pergi.” atau “Tidak, saya tidak ingin
pergi.” Berikut ini contoh kalimat tanya yes/no question dan jawabannya dalam
bahasa Inggris.
? : Do you love me? (Apakah kamu mencintaiku?)
+ : Yes. (iya). Bentuk sederhana ini sebenarnya memiliki bentuk lengkap yes, I do.
– : No. (tidak). Bentuk sederhana ini sebenarnya memiliki bentuk lengkap no, I don
’t.
? : Can we do it? (Bisakah kita melakukan itu?)
+ : Yes. atau lengkapnya, yes, we can.
– : No. atau lengkapnya, no, we can’t.
? : Is he a doctor? (Apakah dia seorang dokter?)
+ : Yes. atau lengkapnya, yes, he is.
– : No atau lengkapnya, no, he isn’t.
? : Does she teach you English? (Apakah dia mengajari kamu bahasa Inggris?)
+ : Yes. atau lengkapnya, Yes, she does teach me English.
– : No. atau lengkapnya, No, she doesn’t tech me English.
? : ______ go now? ( ______ pergi sekarang?)
+ : Yes atau lengkapnya, yes, _____.
– : No atau lengkapnya, no, _____.
Selain itu, ada pula cara lain untuk menjawab pertanyaan ya/tidak.
❖ Of course
– Are you a hard worker? (Apakah kamu seorang pekerja keras?)
– Of course atau lengkapnya of course, I am. (Tentu saja!)
❖ Please
– Would you like a cup of tea? (Kamu mau secangkir teh?)
– Yes. please. (Boleh.)
❖ Sorry
– May I use your toilet? (Boleh saya pakai toiletmu?)
– Sorry, it is being repaired. (Maaf, sedang diperbaiki.)
❖ Good idea
– Shall we go swimming? (Bagaimana kalau kita berenang?)
– Good idea! -> Bukan, yes, we shall: (Ide yang bagus!)
❖ I’d love to
– Would you go with me to the dance party? (Mau nggak pergi denganku ke pesta
dansa?)
– I’d love to, but I feel dizzy. (Aku mau, tetapi rasanya aku pusing, nih.)

D. Person Personality
Kepribadian didefinisikan sebagai himpunan perilaku kebiasaan, kognisi dan
pola emosional yang berevolusi dari faktor biologis dan lingkungan. Meskipun tidak
ada definisi kepribadian yang disepakati secara umum, kebanyakan teori berfokus
pada motivasi dan interaksi psikologis dengan lingkungan seseorang. Teori
kepribadian berdasarkan sifat, seperti yang didefinisikan oleh Raymond Cattell
mendefinisikan kepribadian sebagai sifat yang memprediksi perilaku seseorang. Di
sisi lain, pendekatan berbasis perilaku lebih mendefinisikan kepribadian melalui
belajar dan kebiasaan. Namun demikian, kebanyakan teori memandang kepribadian
sebagai relatif stabil.
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku terhadap
lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap dan minat, serta
pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun makhluk social,
kepribadian senantiasa mengalami warna-warni kehidupan.Ada kalanya senang,
tentram, dan gembira.Akan tetapi pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia
juga kadang-kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan
sebagainya.Ini menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa tahu apa
yang sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan dpengalamn diri
kita sendiri. Hal ini karena dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh
karena itu kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan
menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi
kepribadian serta bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan
teori-teori tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa
muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena dinamika
pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan bertambah. Hal ini
karena hakikatnya manusia adalah yang ada dan tumbuh berkembang dengan
kepribadian yang menyertai setiap langkah dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai