Anda di halaman 1dari 5

1.

1 Pengkajian
1.1.1 Pengkajian B1-B6
a. B1 (Breath)
- Airway : Bebas, terpasang ETT no.7 Kedalaman 20 cm cuff (+)
- Pernapasan : Volume Control, VT : 300-385 ml, rate: 14 x/menit, MV :
4,2 - 5,3 Liter
- Pergerakan dinding dada simetris, retraksi sternum (-), pernapasan
cuping hidung (-)
- Ronchi (-) Wheezing (-)
a. B2 (Blood)
- Tekanan darah : 150/80 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, regular dan kuat
- S1 S2 tunggal
- Perfusi : hangat kering merah, CRT < 2 detik
- EKG : Irama Sinus
- Suhu : 36,5 oC
a. B3 (Brain)
- Kesadaran : tersedasi
- Pupil : Isokor, mengecil
a. B4 (Bladder)
- Terpasang kateter no.16 f, produksi urin 45-60 ml/jam
- Warna kuning, sedimen (-)
a. B5 (Bowel)
- Pasien puasa
- Bising usus (+)
- Abdomen soepel, distended (-)
- Mual (-) Muntah (-)
a. B6 ( Bone)
- Edema (-)

1.1 Diagnosa Keperawatan


1.1.1 Analisa data
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS : - Area insisi yang luas Resiko Kekurangan
volume cairan
DO : 
TD : 150/80 mmHg
N : 80 x/menit Diskontinuitas jaringan
EKG : Irama Sinus
CRT < 2 detik, perfusi 
hangat kering merah, Perdarahan
turgor baik, anemis (-)
Balans cairan :
Input Output
Pre Op :
RL 500 Urin
cc inisiasi :
20 ml
Intra Op :
RL 500 Urin 50
ml ml (1 jam
pertama)
DS : - Masa tumor yang Nyeri Akut
mendesak jaringan
DO : sekitar mammae
TD : 150/80 mmHg
N : 80 x/menit 
EKG : Irama Sinus
P: luka operasi Area insisi saat operasi
Q: - (tidak terkaji pasien luas
tersedasi)
S: 
T: takikardi saat terjadi
nyeri Peningkatan pelepasan
mediator nyeri
(prostaglandin,
bradikinin, kortisol,
histamine)

Kedalaman anestesi
tidak adekuat

Nyeri

1.1.2 Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan pelepasan mediator nyeri saat durante
operasi
2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan akibat
operasi

1.1 Kriteria Hasil dan Intervensi


Masalah NOC NIC
Keperawatan
1. Resiko kekurangan 1. Hemodinamik stabil 1. Monitor tanda dan gejala
volume cairan 2. Tidak ada tanda-tanda akibat perdarahan yang
klinis mengarah syok persisten kemungkinan
(takikardi, hipotensi, terjadinya syok hemoragik
akral dingin basah 2. Monitor tanda-tanda vital
pucat, nadi lemah) secara berkala setiap 3
3. Perdarahan berkurang menit
atau berhenti 3. Identifikasi penyebab
4. Keseimbangan cairan perdarahan
terpenuhi 4. Monitor keseimbangan
cairan masuk dan cairan
keluar
5. Berikan oksigenasi yang
diperlukan pasien
6. Pasang akses intravena
yang memadai untuk
resusitasi
7. Kaji ulang factor resiko
terjadinya perdarahan
akibat kehamilan
8. Monitor tanda-tanda fital
pada janin, waspada
terjadi fetal distress
9. Evaluasi adanya retensi
urin atau oliguria
10. Pasang kateter urin untuk
mempermudah
menghitung besaran
haluaran urin tiap jam
11. Berikan resusitasi cairan
yang pasien butuhkan,
dimulai dari cairan
kristaloid sampai dengan
koloid
12. Kolaborasikan
kemungkinan untuk
dilakukannya transfusi
darah sebagai pengganti
perdarahan
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan  Lakukan pengkajian nyeri
intervensi selama durante secara komprehensif
operasi didapatkan : termasuk lokasi,
1. Pain Level karakteristik, durasi,
a. Tanda-tanda vital frekuensi, kualitas dan
dalam batas normal faktor presipitasi
b. Skala nyeri  Observasi reaksi
berkurang nonverbal dari
1. Pernapasan selama ketidaknyamanan
operasi dapat  Kontrol lingkungan yang
terkontrol dengan baik dapat mempengaruhi nyeri
2. Level sedasi adekuat seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi
nyeri
 Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan
intervensi
 Kolaborasi pemberian
analgetik untuk
mengurangi nyeri

Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih
dari satu
5. Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
6. Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
7. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)

1.1 Implementasi dan Evaluasi


Jam Implementasi Jam Evaluasi
7.50 a. Menyiapkan pasien di kamar 23.15 S : -
operasi dan memasang peralatan O:
monitor TD :110/70 mmHg
7.55 b. Memastikan akses intravena lancar N : 89 x/mnt regular kuat
dan memberikan loading kristaloid RR : 22 x/mnt
60 cc/jam SpO2 : 98 % dengan oksigen bebas
8.00 c. Melakukan asistensi induksi dan Ronchi (+) batuk efektif (+) dispneu
intubasi (-) pergerakan dada simetris
8.20 d. Melakukan asistensi pemasangan Perfusi : Hangat kering pucat
epidural CRT 2 detik
e. Memonitor tanda-tanda vital Balance Cairan durante operasi :
pasien setiap 5 menit Input Output
8.25 f. Memasang IV line tambahan IV Infus : RL 1500 Urin : 200 ml
cath no.16 di taka menetes NaCl ml Darah : 150 ml
0,9% menetes lancar
8.30 g. Kolaborasi dengan dokter untuk Excess : +
obat-obatan maintenance anestesi
selama operasi berlangsung
9.00 h. Memonitor kesimbangan cairan A : Nyeri akut teratasi sebagian,
pasien tiap jam Resiko Kekurangan Volume Cairan
9.05 i. Menghitung EBL dan perkiraan Hb tidak terjadi
EBV : 3575 ml P : Lanjutkan intervensi dan terapi
EBL Hb post operasi
10% 357 11,7
20% 714 10,4
30% 1071 9,1
40% 1428 7,8
50% 1620 6,5

9.10 j. Memantau tanda-tanda nyeri


selama operasi
11.30 Memberikan injeksi obat-obatan post
operasi :
 Metocloperamide 10 mg IV
 Ketorolac 30 mg IV
Operasi selesai
12.00 a. Melakukan asistensi pelepasan
ETT setelah pernapasan spontan
adekuat
12.05 b. Memantau kondisi pasien, tanda-
tanda vital dan nyeri
c. Mengevaluasi Keseimbangan
12.10 cairan pasien
d. Mengantarkan pasien pindah ke
RR

Anda mungkin juga menyukai