Anda di halaman 1dari 7

dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi.

Namun demikian

masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus. Oleh

karena itu diperlukan prioritas masalah (Mubarak, 2005).

a. Prioritas masalah

Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan

keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria

diantaranya adalah (Mubarak, 2005):

1) Perhatian masyarakat

2) Prevalensi kejadian

3) Berat ringannya masalah

4) Kemungkinan masalah untuk diatasi

5) Tersedianya sumberdaya masyarakat

b. Aspek politis

Dalam menyusun atau mengurut masalah atau diagnosis komunitas

sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakan dalam keperawatan

komunitas adalah format penapisan menurut Stanhope , Lancaster,

1988 :

No Kriteria Bobot kriteria 1-10 Masalah Bobot

1 - 10 Rasional Makna masalah

1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah

2 Motivasi komuniti untuk mengatasi masalah

3 Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah

4 Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi

5 Bertanya akibat jika masih tetap

4
6 Cepat masalah teratasi

1. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang

ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah dan

status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang

mungkinterjadi (potensial) (Mubarak, 2005). Diagnosa keperawatan

mengandung komponen utama yaitu problem (masalah), etiologi

(penyebab), sign atau symtom (tanda gejala) (Mubarak, 2005).

2. Perencanaan keperawatan.

Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun

berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana

keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan tujuan, rencana

tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan kriteria hasil untuk menilai

pencapaian tujuan (Mubarak, 2005).

3. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan

keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan

keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan

anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas,

Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005).

Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau

implementasi pada keperawatan komunitas adalah:


a. Inovative

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan

mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ)

(Mubarak, 2005).

b. Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan

sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2005).

c. Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan

harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya

rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2005).

d. Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan

kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten

(Mubarak, 2005).

e. Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas

kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan

keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan

implementasi yang menjadi fokus adalah : program kesehatan

komunitas dengan strategi : komuniti organisasi dan partnership in

community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2005).


Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan

komunitas terdiri atas:

a. Pencegahan Primer

b. Pencegahan Sekunder

c. Pencegahan Tersier

4. Evaluasi atau Penilaian

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan

antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan

keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat

kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat

kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah

ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005).

Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program

kesehatan dalam upaya mengukur kemajuan terhadap tujuan obyektif

program. Data evaluasi merupakan hal penting untuk memperbaiki

database dan diagnosis keperawatan komunitas yang dihasilkan dari

analisis pengkajian data komunitas.Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah

masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output). Penilaian

yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun semula. Prinsip penilaian evaluasi

disimpulkan sebagai berikut (Mubarak, 2005):

a. Memperkuat program
Tujuan perawatan adalah promosi kesehatan dan peningkatan

kepercayaan diri komunitas. Evaluasi membantu pencapaiain ini

dengan cara menyediakan proses yang sistematik dan berkelanjutan

dalam mengakaji program dampaknya serta hasil akhir program

tersebut.

b. Menggunakan pendekatan multipel

Selain pendekatan multidisiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan

bermacam-macam. Tidak ada satu pendekatan yang lebih unggul, tetapi

metode yang dipilih harus señalan anegan tujuan program.

c. Merancang evaluasi untuk memnuhi isu nyata

Program berbasis dan berfokus-komunitas, yang berakar pada

comunitas nyata dan berdasarkan pengkajian comunitas, harus

memiliki rancangan evalausi untuk mengukur kriteria mengenai

pentingnya program tersebut bagi komunitas.

d. Menciptakan proses partisipasi

Apabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian,

analisis, perencanaan, dan implementasi, merekapun harus menjadi

mitra dalam evaluasi.

e. Memungkinkan fleksibilitas

Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan bersifat prestiktif; jira tidak,

akan sulit untuk mendokumentasikan munculnya perubahan yang

sering kali meningkat secara tajam dan komplek.

f. Membangun kapasitas
Prose evaluasi, selain mengukur hasil akhir, harus meningkatkan

ketrampilan, pengetahuan, dan perilaku individu yang terlibat

didalamnya. Hal ini serupa dengan kontek profesional maupun

nonprofesional.

Komponen penting dalam fokus evaluasi adalah (Mubarak, 2005):

a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan

b. Perkembangan atau kemajuan proses

c. Efisiensi biaya

d. Efektifitas kerja

e. Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam jangka

waktu berapa?

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Perubahan dampak kesehatan

Keterangan:

: peran masyarakat

: peran perawat

Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga

yang terkait dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah


kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota

keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya

peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah

pemecahan masalah keperawatan melalui proses asuhan keperawatan

komunitas (Mubarak, 2005).

Anda mungkin juga menyukai