Nama Kelompok :
Fariz Farte
Fitri Dwi Yona
Indah Banuasih
Khanuda Apriani
Linda
Mutiara Angginy
A. Latar Belakang
Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia semakin diperparah
disebabkan lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah sakit berada pada
stadium lanjut. Beberapa negara maju telah berhasil menekan jumlah kasus
kanker serviks, baik jumlah maupun stadiumnya. Pencapaian tersebut terutama
berkat adanya program skrining massal antara lain dengan Tes IVA. Namun di
Indonesia kebijakan penerapan program skrining kanker serviks kiranya masih
tersangkut dengan banyak kendala, antara lain luasnya wilayah dan juga
kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaku skrining, khususnya kurangnya
tenaga ahli patologi anatomik/sistologi dan stafnya, teknisi sitologi/skriner.
Pengobatan kanker serviks pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik,
mortalitas akan menurun, dengan masalah yang begitu kompleks, timbul gagasan
untuk melakukan skrining kanker serviks dengan metode yang lebih sederhana,
antara lain yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai pemeriksaan IVA,
diharapkan peserta mampu mengetahui tentang kanker leher rahim dan
pemeriksaan IVA
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan IVA,
diharapkan masyarakat mampu :
Menyebutkan pengertian pemeriksaan IVA
Menyebutkan penyebab kanker serviks, kanker leher rahim
Menyebutkan faktor resiko kanker serviks, kanker leher rahim
Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks, kanker leher rahim
Menyebutkan manfaat pemeriksaan IVA
Melakukan pemeriksaan IVA
C. Metode Pelaksanaan
Ceramah
Diskusi dan Tanya jawab
D. Sasaran dan Target
Sasaran : Seluruh peserta yang ada di Puskesmas Baloi
Permai, terkhusus peserta perempuan
Target : 15 orang
E. Strategi Pelaksanaan
Hari : Rabu, 29 Agustus 2019
Tempat : Ruang Tunggu Puskemas Baloi Permai
Pukul : 08. 15 s/d selesai
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 3 menit Pembukaan :
Moderator memberi Menjawab salam
salam Mendengarkan dan
Moderator memeperhatikan
memperkenalkan
anggota penyuluhan
Moderator menjelaskan
tentang topik penyuluhan
Menjelaskan dan
membuat kontrak waktu,
tujuan penyuluhan
Keterangan :
: Peserta : Observer dan notulen
: Pembimbing : Moderator
: Fasilitator
: Pemateri
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) 75 % atau lebih peserta menghadiri acara
b) Alat dan media sesuai dengan rencana
c) Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi proses
a) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
c) Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a) Peserta menyebutkan pengertian pemeriksaan IVA
b) Peserta menyebutkan penyebab kanker serviks, kanker leher rahim
c) Peserta menyebutkan faktor resiko kanker serviks, kanker leher rahim
d) Peserta menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks, kanker leher rahim
e) Peserta menyebutkan manfaat pemeriksaan IVA
f) Peserta melakukan pemeriksaan IVA
DAFTAR PUSTAKA
Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual
Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus
1. Pengertian Iva
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009).
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan
larutan asam asetat 3-6% (Wijaya Delia, 2010).Laporan hasil konsultasi WHO
menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (high-Grade
Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%.
Sedangkan nilai prediksi positif (positive predective value) dan nilai prediksi
negatif (negative predective value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97%
(Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap
smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan
peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter
ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat
serviks yang telah diberi asam asetat 3-6% secara inspekulo. Setelah serviks diulas
dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat diamati
secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan
waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada
jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih
cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga
dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang normal
(merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,2010).
2. Tujuan Iva
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada leher rahim.