Anda di halaman 1dari 2

Menurut freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuhan untuk memahami

dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru
dan asli.

Menurut Wolfook ( 1984 ) memberikan batasan bahwwa kreativitas adalah


kemampuhan individu untuk menghasilkan sesuatu ( hasil ) yang baru atau asli atau
pemecahan suatu masalah.

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani


mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua
fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan
organisasi usaha (Suryana, 2003). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda agar dapat bersaing.

 Ciri-ciri dan Faktor yang mempengaruhi Kreativitas

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan oleh


(Munandar, 1988) sebagai berikut :
1. Dorongan ingin tahu besar
2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah
4. Bebas dalam menyatakan pendapat
5. Daya imajinasi kuat

 Faktor yang mempengaruhi kreativitas


Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu
(motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).
A. Motivasi Untuk Kreativitas
Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan
potensinya, membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam
upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988).
Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak
dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-
kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk
melakukan hal-hal baru.
B. Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku kretivitas
Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong
munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus
dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memungkinkan
individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya.
Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat
memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya.
Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan
kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.

 Hambatan Kreativitas
Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai ” mental walls which
block the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving its solution”
yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau
menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat
ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda.

Hambatan Psikologis, hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti proses
pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya satu jawaban yang
benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang
mampu berkomuni-kasi dengan baik.

Hambatan Budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau pemujaan terhadap
berpikir logis dan rasional. Pemecahan masalah haruslah selalu bersifat serius dan tanpa
humor maupun canda, sehingga menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau
menggunakan perasaan dan kreativitas.

Hambatan Lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang
selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan mapan, sehingga
dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.

Hambatan Bahasa Berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam bahasa yang
digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan, matematik, visual dan
bahasa pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat menggunakan satu bahasa
berpikir untuk menyelesaikan segala persoalan.

Hambatan Keterpakuan Fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita untuk
memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara atau dengan kata
lain terpaku pada apa yang dipelajari saja.

Anda mungkin juga menyukai