PEMBELAJARAN
( PRAKTEK MEMBUAT BAHAN AJAR )
MENYUKAI MAKANAN YANG HALAL DAN MENJAHUI YANG
HARAM
Oleh :
Ahmad Mu’arif
20319534192002
Kompetensi Inti
KI - 1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
KI - 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air
KI - 3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat
bermain
KI - 4 Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
1.1 Menerima ketentuan makanan halal/haram
2.1 Membiasakan mengkonsumsi makanan halal
3.1 Memahami ketentuan makanan halal dan haram dikonsumsi
4.1 Meyakini klasifikasi makanan halal dan haram
Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan saintific dengan model
pembelajaran Group Investigation peserta didik dapat :
1. Menjelaskan arti dan macam-macamnya makanan yang halal dan haram
2. Membiasakan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi makanan yang haram
3. Menjelaskan hikmah mengonsumsi makanan yang halal
4. Menjelaskan akibat mengonsumsi makanan yang haram
Peta Konsep
Materi Pembelajaran
1. Makanan Halal
Makanan yang halal adalah makanan yang diizinkan oleh Allah untuk dimakan.
Makanan halal yang kita konsumsi dapat ditinjau dari dua macam yaitu:
Makanan halal menurut dzatnya
Makanan ditinjau dari jenis dzatnya akan layak dikonsumsi atau tidaknya kita
bisa mengetahui dari ciri-ciri makanan tersebut, antara lain :
a. Penjelasan dalam Al qur’an dan hadis
b. Bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia
c. Tidak merusak badan, akal maupun pikiran
d. Tidak kotor, najis dan tidak menjijikkan
Makanan halal menurut cara memperolehnya
Syarat makanan yang halal tidak hanya ditinjau dari jenis dzatnya saja , tetapi
juga dilihat cara memperolehnya. Agama Islam mensyaratkan makanan yang halal
dilihat dari cara memperolehnya yaitu:
a. Diperoleh tidak dengan cara yang batil atau tidak sah, sebagaiman firman Allah
dalam Surat Al Baqarah ayat 188
Penilaian
1. Test
Ulangan Harian
a. Soal terlampir
b. Kunci Jawaban
1. Makanan yang diizinkan oleh Allah swt. untuk dimakan
2. Sehat
3. Anjing dan babi
4. Al-Baqarah : 168
5. Mendapat kesehatan hati dan jasmani (badan), supaya do’a dikabulkan oleh
Allah, dijauhkan dari siksa api neraka, menumbuhkan perbuatan yang baik
6. Membahayakan, melemahkan dan merusak akal, mendatangkan kerusakan
terhadap manusia baik jiwa ataupun raga, memabukkan dan menjijikkan
7. Haram
8. Menjijikkan atau najis
9. Haram
10. Subhat
Rubrik Penilaian
Pedoman Penilaian
Skor maksimal 10
Skor Diperoleh
Nilai Akhir : x 100
Skor Maksimal
2. NonTest
a. Guru melakukan penilaian keterampilan peserta didik dengan meminta peserta didik
untuk membagi kelompok dan mendiskusikan internal beberapa gambar makanan,
dianalisa halal atau haram disertai argumen serta masing-masing perwakilan
kelompok mempresentasikan
Rubrik Penilaian
NAMA SKOR
NO Total
KELOMPOK PRESENTASE JAWABAN ARGUMEN
b. Guru melakukan penilaian sikap terhadap peserta didik dengan meminta peserta
didik member tanda cek list (√) pada SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju)
pada kolom “Tentukan Sikapmu”
Skor Maksimal 30
Skor Diperoleh
Nilai Akhir : x 100
Skor Maksimal
Lembar Pengamatan Sikap Spiritual
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4, perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Kriteria Nilai:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Lembar Pengamatan Sikap Disiplin
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Kriteria Nilai:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Lembar Pengamatan Sikap (Observasi)
Keterangan:
3 : Membudaya 2 : Berkembang 1 : Belum terlihat
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar, guru sebaiknya mengidentifikasi
tujuan pembelajaran belum dikuasai oleh peserta didik. Berdasar dari identifikasi itu, guru
menyampaikan pembelajaran ulang yang sudah fokus pada materi yang dianggap sulit oleh
peserta didik. Pelaksanaan remedi dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang sesuai dengan
keadaan, contoh: pada saat jam belajar (apabila masih ada waktu), diluar jam pembelajaran (30
menit setelah jam belajar selesai). Penilaian dilakukan dengan tipe soal sejenis.
Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah menguasai materi pembelajaran, diminta untuk mengerjakan
materi pengayaan yang sudah disiapkan oleh guru. (Guru mencatat dan memberikan tambahan
nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
Materi pengayaan yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas dalam kegiatan
pembelajaran adalah:
a. Menulis 2 ayat al Quran dan 2 hadits yang berhubungan dengan:
- makanan halal
- makanan haram
b. Menulis terjemahnya
c. Menyebutkan hikmah dari :
- dihalalkannya mengonsusmsi makanan halal
- diharamkannya mengonsusmsi makanan haram
DAFTAR PUSTAKA
Aunur Rifiq, dkk. 2016. Buku Siswa Fikih Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 MI Kelas VI (Halaman 3
– 26). Jakarta : Kementerian Agama
Al-Fauzan, Saleh. 2009. Fiqih Sehari-hari. Jakarta : Gema Insan
Hamid, Abdul. 2008. Fiqh Ibadah. Bandung : CV. Setia Pustaka