Anda di halaman 1dari 2

Pentingnya pendidikan politik

Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban
dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik
sangat penting dan bermanfaat bagi anak anak, yang keliru adalah menyalahgunakan anak anak
dalam kegiatan politik. Sebagaiman yang tercantum dalam undang undang perlindungan anak.
Sikap antipati pada politik, apabila diutarakan secara terbuka diruang publik, dapat berdampak
negatif bagi anak anak. Hal itu akan berimbas pada ketidak tertarikan anak anak untuk terlibat
dalam kancah politik/bahkan menjadi politisi saat dewasa kelak, maka masa depan bangsa
justru yg akan dipertarukan. Adapun salah satu persoalan mendasar dalam berdemokrasi di
Negara kita adalah rakyat sebagai pemegang kedaulatan, belum mampu bersikap dan bertindak
secara kritis, rasional, dan mandiri ketika terlibat dalam agenda politik. Yaitu ketika kita
menentukan hak dan pilihan politiknya kpd partai politik, rakyat tdk berangkat dari sebuah
pemahaman yang utuh tentang makna dan fungsi keberadaan partai politik, Visi Misi partai
politik beserta calon anggota/caleg yg akan dipilih. Sikap politik mereka tdk berangkat dari
kesadaran kritis sehingga kita sulit menemukan masyarakat yg secara sukarela dan sadar
bergerak dalam aktivitas dukung mendukung kepentingan politik tertentu, mereka akan
bergerak kalau dibayar dan mendapat dukungan materi yg membuat hidup mereka senang atau
dalam batas tertentu mampu bertahan hidup.

Dengan demikian pendidikan politik sangat penting dalam proses penguatan dan
kemandirian peran rakyat dalam berdemokrasi. Pendidikan politik akan menjadi sangat berarti
dalam pelaksanaan PEMILU kedepannya. Proses ini bukan hanya sekedar memberikan
pemahaman tentang teknik dan tata cara pencoblosan dan hal hal yg bersifat teknis lainnya,
melainkan dapat menyentuh pada nilai/norma yg lebih mengarah pada arti dan peran penting
PEMILU terhadap rakyat. Nanti adanya pendidikan politik yg dilakukan, diharapkan akan
menjadi suatu perubahan pola pikir masyarakat yg tadinya hanya dianggap sebagai sebuah
rutinitas, akan menjadi mengarah kpd PEMILU sebagai media untuk menjadikan kedaulatan
secara utuh, dan tidak adanya lagi sikap antipati pada politik.

Jika dikaitkan dengan partai politik, pendidikan politik bisa diartikan sebagai usaha sadar
dan tersistematis dalam mentransformasikan segala sesuatu yg terkait dg perjuangan partai
politik tersebut kpd konstituennya agar mereka sadar akan peran dan fungsi, serta hak dan
kewajibannya sbg warga negara. Pendidikan politik sebagai aktivitas yg bertujuan untuk
membentuk dan menumbuhkan orientasi-orientasi politik pada individu. Ia meliputi loyalitas
dan perasaan politik, serta pengetahuan dan wawasan politik yg menyebabkan seseorang
memiliki kesadaran terhadap persoalan politik. Selain itu, pendidikan politik bertujuan agar
setiap individu mampu memberikan partisipasi politik yg aktif di masyarakatnya. Dengan
demikian pendidikan politik memiliki tiga tujuan: membentuk kepribadian politik, kesadaran
politik, dan partisipasi politik. Adapun partisipasi politik yaitu dengan keikutsertaan individu-
individu secara sukarela dalam kehidupan politik bermasyarakat. Pendidikan politik itulah yg
akan menyiapkan anak bangsa untuk mengeluti persoalan sosial dalam medan kehidupan
dalam bentuk perhatian dan partisipasi, menyiapkan mereka untuk mengemban tanggung
jawab dan memberikan kesempatan yg mungkin mereka bisa menunaikan hak dan
kewajibannya, dan benar-benar dapat menjadikan rakyat sebagai pemegang kedaulat yg cerdas
dan jeli dalam menyalurkan hak politiknya.

Anda mungkin juga menyukai