Anda di halaman 1dari 2

Judul : Cognitive Strategies and Physical Activity in Older Adults: A Discriminant

Analysis

Intervensi : pada penelitian ini ada 243 yang dapat menyelesaikan data yang diperlukan
sebagai syarat penelitian dari 466 peserta. Semua peserta dikunjungi
dirumahnya untuk pengisian kuesioner yang diadobsi dari 3 skala yaitu 1.
Matemory menyangkut pengetahuan tentang fungsi memori, kepercayaan
dan mempengaruhi memori, seperti pemantauan dan autoregulasi daya ingat
mengenai aktivitas, matemory dalam skala dewasa mengandung delapan
subskala. Subskala strategi eksternal (misalnya memo dan kalender) dan
subskala internal ( misalnya pentriaan mental dan asosiasi kata). Subskala
strategi eksternal meliputi 6 itemdan internal subskala 9 item. Subskala
penilaian ulang (misalnya saya mencoba menafsirkan kembali pikiran itu)
dan pengalihan perhatiannya subskala (misalnya alih-alih, saya justru
menyibuknya diri dengan pekerjaan) skala kontrol perhatian terdiri dari 12
itemlaporan diri mengukur menggabungkan fokus perhatian ayang
membutuhkan kontrol perilaku dan pergeseran perhatian yang terjkait dengan
kinerja pada pengalihan tugas. Strategi fokus perhatian dievalusi diposisikan
sebagai PA, dengan skala yangtermasuk 6. Penilaian rentang skala ada 5 poin
1 (tidakpernah digunakan) hingga (selalu digunakan) untuk lima strategi
subskala.

Hasil : Analisis diskriminan bertahap memilih lima variabel prediktor (usia,


persepsi status kesehatan, efikasi diri hambatan, memori internal, dan strategi
kontrol atensi) dari level PA, fungsi menunjukkan bahwa tingkat prediksi
yang benar adalah 73% untuk tingkat PA. Menghitung fungsi diskriminan
berdasarkan lima prediktor variabel berguna untuk mendeteksi individu yang
berisiko tinggi penyimpangan setelah terlibat dalam PA regule
Kesimpulan :Kegiatan fisik pada penelitian ini mengidentifikasi kognitif dan psikososial
predksi tingkat A untuk mengevaluasi kemungkinan yang kambuh atau
berhenti dan untuk mengurangi resiko faktor intervensi diantara orang tua
yang mengingkat resiko tidak aktif. Penelitian ini meningkatkan kesadaran
akan kebutuhan mempertimbangakn strategi kognitif sebagai untuk terlibat
PA tahan lama. Pengembangan stratgei kognitif spesifik terkait dengan fungsi
kognitif merupakan elemen yang relevan untuk memfasilitasi pengolaan
kehidupan sehari-hari.
Judul : Simultaneous Aerobic Exercise and Memory Training Program in Older
Adults with Subjective Memory Impairments
Intervensi : Pada penelitian ini kelompok SIM dan SEQ diberikan latihan yang berbeda.
Untuk SIM memilik 2 sesi 2 jam perminggu selama 4 minggu. Dengan
menyelesaikan peregangan/toning selama jam pertama. Untuk SEQ
menyelesaikan bersepeda aerobik ditempat selama jam pertama termasuk 10
menit pemanasan dengan intensitas sedang 40 menit bersepeda aerobik dan
10 menit pendinginan. Selama paruh kedua sesi dengan pelatihan sambil
duduk 20 menit. Kemudian SIM berlatih teknik memori selama 40 menit.
Sementara SEQ berlatih teknik ingatan sambil duduk tidak bergerak. Kedua
kelompok kemudian melakukan latihan spesifik kelompok dan tugas
pekerjaan rumah untuk melatih memori bersama dengan pemantauan
aktivitas dan kegiatan yang meningkatkan kognif.

Hasil : tidak ada perbedaan antara kelompok dalam memori berubah seiring waktu.
Peserta SIM meningkat secara signifikan pada memori komposit pada akhir
intevensi. Dan tidak ada perubahan signifikan pada kelompok SEQ. Dalam
analisi verbal SIM dan SEQ menunjukkan kelompok signifikan peningkatan
memori verbal sementara keduanya kemlompok menunjukkan peningkatan
yang signifikan dalam visual ingatan.

Kesimpulan :Latihan simulasi 4 minggu dan program latihan aerobik cukup untuk
meningkatkan daya ingat, perhatian dan kemampuan penalaran pada lansia

Anda mungkin juga menyukai