PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu
negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki
masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor.
Salah satunya adalah kesehatan lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.
Kesehatan masarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha
pengorganisasian masarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-
pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. (IAKMI ,
2012).
Kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan semua aspek dari alam dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan didefinisi-kan oleh
World Health Organization sebagai: aspek-aspek kesehatan manusia dan
penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga
mencakup pada teori dan praktek dalam menilai dan mengendalikan faktor-
faktor dalam lingkungan yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan.
Kesehatan lingkungan mencakup efek patologis langsung bahan kimia, radiasi
dan beberapa agen biologis, dan dampak (sering tidak langsung) di bidang
kesehatan dan kesejahteraan fisik yang luas, psikologis, sosial dan estetika
lingkungan termasuk perumahan, pembangunan perkotaan, penggunaan lahan
dan transportasi. (Pirenaningtyas, 2007)
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan
hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar
terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat. (Pirenaningtyas, 2007)
Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan
manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan
masyarakat di suatu daerah tempat mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat
mempengaruhi respon masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk membuat makalah tentang
pengaruh tingkat pendidikan masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Sebab
sebagai unsur utama suatu negara, kita perlu melakukan pembenahan agar
terwujud kesehatan lingkungan yang diharapkan, serta menjadikan masyarakat
lebih produktif dan berprestasi.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah pengembangan dan pengorganisasian
masyarakat adalah:
1. Untuk mengetahui tentang Konsep Dasar Pengorganisasian Masyarakat
2. Untuk mengetahui tentang Perencanaan Masyarakat
3. Untuk mengetahui tentang Pendekatan dalam Pengorganisasian Masyarakat
4. Untuk mengetahui tentang Peran petugas dalam pengorganisasian masyarakat
C. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan Informasi dan memperluas
cakrawala berpikir khususnya tentang pengembangan dan pengorganisasian
Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Petugas PPM
Dari uraian diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa petugas kesehatan dalam
pengembangan dan pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan adalah bekerjasama
dalam masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat. Oleh karena itu peran petugas atau
sektor kesehatan adalah :
a. Menfasilitasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan atau program-program
pengembangan, misalnya masyarakat ingin membangun pengadaan air bersih, maka
peran petugas adalah menfasilitasi pertemuan-pertemuan anggota masyarakat
dengan pemerintah daerah setempat dan pihak lain yang dapat membantu dalam
mewujudkan pengadaan air bersih tersebut.
b. Memotifasi masyarakat untuk bekerja sama atau bergotong royong dalam
melaksanakan kegiatan atau program bersama untuk kepentingan berdama di dalam
masyarakat tersebut.
c. Mengalihkan pengetahuan teknologi dan keterampilan kepada masyarakat agar
sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun suber daya alam dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam rangka kemandirian mereka.
Untuk menentukan seseorang sebagai “Commuity Worker” atau “ Promotor Kesehatan
Desa (Promokesa)”, harus memiliki sebagai berikut:
a. Mampu menggunkan berbagai pendekatan kepada masyarakat sehingga dapat
menarik kepercayaan masyarakat.
b. Mampu mengajak masyarakat untuk bekerjasama serta membangun rasa saling
percaya antara petugas dan masyarakat.
c. Mengetahui dengan baik sumber daya dan sumber alam yang ada di
masyarakat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan
memecahkan masalah.
d. Mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat, menggunakan metode
dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga
informasi dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh masyarakat.
e. Mempunyai kemampuan profesional dalam berhubungan dengan masyarakat
baik formal leader maupun informal leader.
f. Mempunyai pegetahuan tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
keadaan lingkungannya
g. Mempunyai pengetahuan dan keterampian tentang kesehatan yang dapat
diajarkan kepada masyarakat.
h. Mengetahui dinas-dinas terkait dan ahli yang ada di wilayah tersebut untuk
dimintakan bantuan keikutsertaannya dalam memecahkan masalah masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN