Anda di halaman 1dari 69

BAB III

GAMBARAN UMUM PASIEN


A. Narasi Kasus
Tn. B adalah seorang laki-laki berumur 33 tahun. Tn.B masuk rumah sakit pada
tanggal 11 april 2018 dengan keluhan sakit dibagian perut yang menembus hingga
pinggang sebelah kanan. Pemeriksaan pada tanggal 24 November 2017 didapatkan
Tinggi Lutut sebesar 40,1 cm dan Lingkar Lengan Atas sebesar 27,6 cm. Ny. V masuk
ke rumah sakit sejak tanggal 23 November 2017 pada pukul 10.31 WIB, saat ini
menjalani rawat inap di ruang Cempaka kelas III, diagnosa dokter yaitu retensio urine,
infeksi saluran kemih, post partum, dan anemia. Saat ini Ny. V tinggal bersama suami
dan anaknya di Jln. Menteng XXII Palangka Raya. Pasien datang dengan keluhan susah
buang air kencing, buang air kecil sedikit-sedikit, pasca persalinan normal, nyeri perut,
dan pusing-pusing. Keadaan pasien saat ini yaitu nyeri perut (+), pusing (+), KU baik,
mobilitas pasien saat ini tidak dapat berjalan sendiri karena nyeri perut yang dirasakan
masih sangat sakit dan karena masih menggunakan kateter. Pasien datang ke UGD
RSUD dr.Doris Slyvanus pada hari Kamis 23 November 2017 pukul 10.31 WIB dan
dipindahkan ke ruang anak Cempaka pukul 14.00 WIB tindakan yang dilakukan pada
hari pertama masuk rumah sakit adalah diberikan infus NaCl 0,9% 20 tpm, Bladder
Training, dan Pasang DC.
Riwayat makan Ny. V terdahulu, menyukai semua jenis makanan dan tidak memiliki
alergi terhadap makanan apapun, pola makan SMRS 3x sehari dan kadang ada makan
snack, makanan yang dikonsumsi lebih sering diolah dengan cara digoreng. Aktivitas
yang dilakukan Ny. V sama seperti ibu rumah tangga pada umumnya yaitu mengurus
pekerjaan rumah dan mengurus anak dan suaminya. Urine tampung Ny. V selama 24 jam
pada tanggal 24 November 2017 yaitu 1000 ml dan 25 November 2017 yaitu 700 ml.

B. Data Pasien
1. Identitas Pasien
Tabel 2.1 Identitas Umum Pasien
Nama : Ny. V Aktivitas fisik : Sedang
Umur : 35 Tahun Suku/Bangsa : Dayak
Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jln.Menteng XXII
Agama : Islam No RM : 27-78-20
Pekerjaan : IRT Ruang : Cempaka/Kelas III
Pendidikan : SD Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih

1
Sosial Ekonomi : Menengah kebawah Tgl Kasus : 24 November 2017
Sumber : Data Rekam Medik 2017
2. Data Subjektif
1. Riwayat Penyakit
Tabel 2.2 Riwayat Penyakit Pasien

Keluhan Utama Pasca Persalinan Normal, Buang air kecil sedikit-sedikit,


Nyeri Perut, dan Pusing.
Riwayat Penyakit Dahulu Hipertensi

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada

Riwayat Penyakit Sekarang Retensio Urine Infeksi Saluran Kemih, Post Partum,
Anemia.
Sumber : Data Rekam Medik 2017 dan Wawancara

2. Riwayat Gizi
Tabel 2.3 Riwayat Gizi Pasien
Alergi/pantangan makanan Tidak ada
Diet yang pernah dijalankan Tidak Ada
Kebiasaan makan Makanan pokok : Nasi 2 – 3x/ hari
Lauk hewani : Ikan 1 – 2x/ hari
Lauk nabati : Tahu 1 – 2x/hari
Sayur : Sering dikonsumsi
Buah : Jarang dikonsumsi
Minuman : Air putih dan Teh
Frekuesi makan sebelum 3x makanan utama dan kadang-kadang disertai selingan
masuk RS
Makanan kesukaan Ikan gabus goreng, roti atau makanan yang dibuat dengan
bumbu dan rempah yang berbumbu tajam dan pedas
Cara pengolahan makanan Goreng
Masalah gastrointestinal Mual :-
Muntah :-
Konstipasi :-
Anoreksia :-
Diare :-
Konstipasi :-
Gangguan mengunyah : -
Gangguan menelan :-
Perubahan berat badan 1. Awal masuk (23 November 2017)

2
2. 24 November 2017
BBI = 40,5 kg

3. 25 November 2017
BBI = 40,5 kg
4. 26 November 2017
BB = 43,6 kg
Aktivitas Berbaring dan Duduk ditempat tidur

3. Riwayat Personal
a. Ny. V pasca persalinan normal dibantu bidan pada tanggal 15 november
2017
b. Ny. V memiliki keluhan nyeri diperut, pusing, dan buang air kecil sedikit-
sedikit
c. Ny. V masuk rumah sakit dikarenakan penyakit retensi urine infeksi
saluran kemih, post partum, anemia.

3. Data Objektif
1. Antropometri
Data antropometri yang didapatkan dilakukan dengan cara pengukuran langsung.
a. TL : 40,1 cm
b. TB : 145 cm
c. LLA : 27,6 cm
d. BBI : 40,5 kg

1) Tgl 24 Mei 2017


Diketahui : LLA = 27,6 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (145 – 100) – 10% (145 – 100)
= 45 – 4,5 kg
= 40,5 kg
2) Tgl 25 Mei 2017
Diketahui : LLA = 27,6 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB – 100)
= (145 – 100) – 10% (145 – 100)

3
= 45 – 4,5 kg
= 40,5 kg
3) Tgl 26 Mei 2017
Diketahui : BB = 43,6 kg

4. Biokimia
Tabel 2.5 Data Pemeriksaan Biokimia (Urinalisa) Tanggal 23 November 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Standar Keterangan
Rumah Sakit
Kimia Urin
Warna Kuning Kuning Normal
Kejernihan Keruh Jernih Tidak normal
Berat jenis 1,005 1,010 – 1,020 Tidak normal
Ph 6,0 4,5 – 8,0 Normal
Leukosit (+) 3 Negatif Tidak normal
Nitrit (+) / Positif Negatif Tidak normal
Sedimen Urin
Epitel Skuamosa (+) / Positif Positif Normal
Leukosit Banyak Sel < 5 / Lp 40x Tidak normal
Eritrosit 0 – 3 Sel ≤ 3 / Lp 40x Normal
Bakteri (+) / Positif Negatif Tidak normal
Sumber : Data Rekam Medik 2017

Tabel 2.6 Data Pemeriksaan Biokimia Tanggal 23 November 2017


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Standar Keterangan
Rumah Sakit
Glukosa – Sewaktu 92 mg/dl < 200 Normal
Creatinin 0,66 mg/dl 0,7 – 1,5 Tidak Normal
HbsAg (-) / Negatif Negatif Normal
Ratio BUN Creatinin 3,68 x 10^6/uL 3,50 – 5,50 x 10^6 u/L Hypochromia
Hemoglobin 8,1 g/dL 11,0 – 16,0 g/dL Anemia
Sumber : Data Rekam Medik 2017

4
5. Pemeriksaan Fisik
Tabel 2.8 Hasil Pengamatan Fisik Selama Tiga Hari
Tanggal Keadaan fisik
24 November 2017 1. Fisik : lemas
2. Keadaan umum : compos mentis
3. BAK : lancar dengan batuan
kateter
25 November 2017 1. Fisik : lemas
2. Keadaan umum : compos mentis
3. BAK : lancar dengan batuan
kateter
26 November 2017 1. Fisik : baik
2. Keadaan umum : compos mentis
3. BAK : lancar
Sumber : Data Rekam Medik 2017

6. Pemeriksaan Klinis
Tabel 2.9 Hasil Pengamatan Klinis Selama Tiga Hari
Tanggal Jenis Hasil Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
23 November 2017 Tekanan darah 130/80 mmHg 120/80 mmHg Pre Hipertensi
Nadi 100x/menit 75-105 x/menit Normal
Suhu 0
36,5 C 36,1 – 37,2 0C Normal
Respirasi 20x/menit 18-26 x/menit Normal
24 November 2017 Tekanan darah 130/80 mmHg 120/80 mmHg Pre Hipertensi
Nadi 97x/menit 75-105 x/menit Normal
Suhu 0
36,2 C 36,1 – 37,2 0C Normal
Respirasi 21x/menit 18-26 x/menit Normal
25 November 2017 Tekanan darah 130/90 mmHg 120/80 mmHg Pre Hipertensi
Nadi 81x/menit 75-105 x/menit Normal
Suhu 0
36,2 C 36,1 – 37,2 0C Normal
Respirasi 20x/menit 18-26 x/menit Normal
26 November 2017 Tekanan darah 130/90 mmHg 120/80 mmHg Pre Hipertensi
Nadi 92x/menit 75-105 x/menit Normal
Suhu 0
37,2 C 36,1 – 37,2 0C Normal
Respirasi 22x/menit 18-26 x/menit Normal
Sumber : Data Rekam Medik 2017

7. Diagnosa Medis
Pasien mengalami Retensio urin infeksi saluran kemih, post partum, dan anemia

5
8. Pengobatan
Tabel 2.10 Pengobatan / Tindakan Yang Diberikan
Jenis Fungsi Interaksi Dengan Efek Samping
Obat/Tindakan Makanan/Obat
Injeksi cefotaxime Cefotaxime adalah obat untuk Kombinasi pemberian Mual,muntah, sakit
2 x 1 gram berbagai macam infeksi bakteri cefotaxime dengan perut, detak jantung
seperti infeksi pernapasan diuretika kuat dan tidak teratur
bagian bawah, infeksi saluran aminoglikosida
kemih, meningitis, dan gonore. meningkatkan resiko
Cefotaxime termasuk dalam nefrotoksisitas.
obat antibiotik
kelas cephalosporin. Cara
kerjanya adalah dengan
menghentikan pertumbuhan
bakteri.
Kapsul Cefixime Cefixime diindikasikan untuk Untuk mencegah efek Efek samping
2 x 100 mg pengobatan infeksi-infeksi yang samping pada ibu cefotaxime shock,
disebabkan oleh berberapa menyusui, Sebaiknya hipersensitivitas,
mikroorganisme yang rentan tidak menyusui untuk hematologik, hepatik
antara lain Infeksi saluran kemih sementara waktu selama jarang terjadi
tanpa komplikasi yang pengobatan dengan obat peningkatan alkaline
disebabkan oleh E.Coli dan ini. phosphatase, insufiensi
Proteus Mirabilis, dan penyakit Penggunaan obat ini ginjal kadang dapat
infeksi lainnya. juga bisa mengakibatkan terjadi, nyeri lambung
Cefixime bersifat bakterisid dan defisiensi vitamin B atau diare, muntah,
berspektrum luas terhadap sehingga asupan vitamin konstipasi, penggunaan
mikroorganisme gram-positif B perlu diperhatikan. pada wanita menyusui
dan gram-negatif. Cefixime cefixime dieksresikan
mempunyai aktivitas yang poten melalui air susu ibu.
terhadap mikroorganisme gram
positif seperti streptococcus sp.,
streptococcus pneumoniae, dan
gram-negatif seperti E.coli dan
haemophillus influenza.
Mekanisme kerjanya
menghambat sintesis dinding
sel. Cefixime memiliki afinitas
tertinggi terhadap penicillin-
binding proteins, dengan tempat
aktivitas bervariasi bergantung
jenis organismenya. Cefixime
stabil terhadap β-laktamase yang
dihasilkan oleh beberapa

6
organisme, dan mempunyai
aktivitas terbaik terhadap
organisme penghasil β-
laktamase.
Sumber : Data Rekam Medik 2017

Tabel 2.11 Pengobatan / Tindakan Yang Diberikan


Hari/Tanggal Obat Yang Diberikan Dosis
Jum’at 24 Nov 2017 Injeksi Cefotaxime 2 x 1 gram
(stopper)
Sabtu 25 Nov 2017 Injeksi Cefotaxime 2 x 1 gram
(stopper)
Minggu 26 Nov 2017 Obat Cefixime 2 x 100 mg
Sumber : Data Rekam Medik 2017

9. Data Urin Tampung Pasien


Tabel 2.12 Data Urin Tampung Pasien Selama 24 Jam
Hari/Tanggal Urine
Jumat 24 November 2017 1000 cc
Sabtu 25 November 2017 1200 cc
Minggu 26 November 2017 750 cc
Sumber : Wawancara dan Observasi
10. Data Asupan Cairan Pasien
Tabel 2.13 Data Asupan Cairan Pasien
Hari/Tanggal Asupan Cairan
(Minuman + Makanan)
Jumat 24 November 2017 1400 ml
Sabtu 25 November 2017 1500 ml
Minggu 26 November 2017 1713 ml
Sumber : Wawancara

C. Terapi Diet Dari Rumah Sakit


Terapi diet yang diberikan pada pasien Ny. V adalah diet Tinggi Energi Tinggi Protein
(TKTP).

7
TABEL RECALL PASIEN SELAMA 24 JAM
(Jumat 24 November 2017)

Bahan
Waktu Masakan Berat Energi Protein Lemak KH Cairan
Makanan
Roti Roti Manis 40 114,0 3,2 1,1 22,7
Pagi 06.30
(23 November 2017) Teh Manis Teh Manis 26,0 6,4 400 ml
Pagi 08.00 Nasi Beras Giling 75 270,7 5 0,5 59,6
Ikan Segar 50 49,0 9,1 1,2
Ikan Goreng
Minyak 5 43,1 0 5 0
(23 November 2017) Buah Pisang Mahuli 50 46,0 0,5 0,3 11,7
Air Putih Air Putih 400 ml
Nasi Beras Giling 50 180,4 3,3 0,3 49,8
Siang 14.30
Daging Ayam 25 71,3 6,7 4,7
(23 November 2017) Tumis Ayam Goreng
Minyak 5 43,1 0 5 0
Malam 19.00 Nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 49,8
Ikan Asin 25 40,5 3,3 3,0
Asam Manis Ikan Asin
(23 November 2017) Minyak 5 43,1 0 5 0
Air Putih Air Putih 400 ml
Roti Roti Manis 20 57,0 1,6 0,5 11,3
Malam 20.00
(23 November 2017) Teh Manis Teh Manis 200 ml
ASUPAN 1164,6 36 26,9 211,3 1400 ml
Sumber : Wawancara

8
TABEL PERBANDINGAN KEBUTUHAN DENGAN ASUPAN RECALL

(Audit Gizi “Jumat 24 November 2017”)

Zat Gizi Asupan Gizi Kebutuhan Tingkat Interpretasi


Konsumsi (%)
Energi (kalori) 1165 1951 60 Defisit Berat
Protein (gram) 36 93 39 Defisit Berat
Lemak (gram) 27 54 50 Defisit Berat
Karbohidrat (gram) 211 362 58 Defisit Berat

9
BAB IV
PELAKSANAAN ASUHAN GIZI
A. Skrining
FORMULIR SKRINING GIZI DEWASA

(MALNUTRITION SCREENING TOOL-MST)

Nama : Ny. Veni (Sanah) Tanggal Pemeriksaan : 24 November 2017


No. Rekam Medis : 27. 78. 20 Umur : 35 Tahun
Ruang/Kelas : Cempaka / III (tiga) Berat Badan : 40,5 kg
Jenis Kelamin : Perempuan TB/PB : 145 cm
Dx Kerja : Retensi Urine ISK + Post Partum + Anemia Status Gizi : 97% (Gizi Baik)
No. Parameter Skor
1 Apakah pasien mengalami penurunan berat badan Tidak ada 0 0
yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir ? Ragu 2
Ya, ada penurunan berat badan sebanyak :
1-5 kg 1
6-10 kg 2
11-15 kg 3
>15 kg 4
Ragu 2
2 Apakah pasien mengalami penurunan asupan makan Tidak 0
karena penurunan nafsu makan (atau karena tidak bisa
Ya 1 1
mengunyah dan menelan) ?
3 Apakah pasien dengan diagnosa khusus ? (dicentang) Tidak
(pasien dengan penurunan imunitas, GGK, GGK
hemodialisa, geriatri >70 tahun, dirawat di HCU/ICU,
penurunan kesadaran, kegawatan abdomen
(perdarahan, ileus, peritonitis, asites masif, tumor


intrabdomen besar, post operasi), gangguan
Ya
pernapasan berat (pneumonia berat), keganasan
dengan komplikasi, gagal jantung, sirosis hepatis,
transplantasi, cidera kepala berat, stroke, DM, kanker
kemoterapi, luka bakar atau kondisi sakit berat
lainnya
Total Skor Skrining 1
Total Skor 0-1 : Risiko Rendah
Kesimpulan
Total Skor 2-3 : Risiko Sedang
(dicentang)
Total Skor 4-5 : Risiko Tinggi √
Resiko Rendah : Asesmen ulang 1 minggu kemudian
Tindakan
Resiko Sedang : Asesmen ulang 3 hari kemudian
(dicentang)
Resiko Tinggi : Asesmen lanjut dan setiap hari √
Tanda Tangan :
Ahli Gizi Nama :
Pukul :

10
“ASSEMENT GIZI (Sabtu 25 November 2017)”
B. Assement Gizi
1. Antropometri
AD.1.1 Komposisi/Pertumbuhan tubuh/riwayat berat badan
AD. 1.1.1 Tinggi Badan
 Tinggi badan Ny. V pada tanggal 24 November 2017 yaitu tidak bisa diukur
karena Ny. V tidak dapat berdiri sehingga diambil dari TB estimasi melalui
TL Ny. V
 Tinggi Badan Estimasi Ny. V yaitu :
TL = 40,1 cm
Umur = 35 tahun
TB Estimasi = 89,69 + ( 1,53 x TL (cm) ) – ( 0,17 x umur (th) )
TB Estimasi = 89,69 + ( 1,53 x 40,1 (cm) ) – ( 0,17 x 35 (th) )
TB Estimasi = 89,69 + 61,353 – 5,95
TB Estimasi = 145,093 = 145 cm

AD 1.1.2 Berat Badan


 Berat badan Ny. V pada tanggal 24 November 2017 tidak bisa diukur karena
Ny. V tidak dapat berdiri sehingga diambil dari BBI Ny. V
 BBI (Berat Badan Ideal) Ny. V yaitu :
TB = 145 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB-100)
BBI = (145 – 100) – 10% (145-100)
BBI = 45 – 4,5 = 40,5 kg

AD 1.1.5 IMT
 Status Gizi Ny. V didapatkan dari LLA berdasarkan Umur yaitu :
 LLA/U
Diketahui : LLA pengukuran = 27,6 cm
LLA standar = 28,6 cm
𝐿𝐿𝐴 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Status gizi = x 100
𝐿𝐿𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
27,6
= x 100
28,6

= 97 % (Normal)

11
Tabel 3.1 Kriteria Status Gizi Berdasarkan LLA/U
Kriteria Nilai
Obesitas >120% standar
Overweight 110-120% standar
Normal 90-110% standar
Kurang 60-90% standar
Buruk <60% standar
Sumber : (Jelliffe,1989 dalam Dian Handayani et al,2015)

Kesimpulan : Status gizi Ny. V masuk dalam kategori normal


Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa status gizi Ny. V menurut LLA/U
memiliki status gizi normal yaitu 97%.

2. Biokimia
BD 1.2 Electrolyte and renal profile
BD 1.2.2 Creatinin
 Kreatinin Ny. V saat dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu 0,66 mg/dl
BD 1.2.3 Ratio BUN Creatinin
 RBC Ny. V saat dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu 3,68 x10^6/uL

BD 1.5 Profil Glukosa


BD 1.5.2 Glukosa, sewaktu
 Glukosa Sewaktu Ny. V saat dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu 92
mg/dl

BD 1.10 Profil Anemia Gizi


BD 1.10.2 Hemoglobin
 Hemoglobin Ny. V saat dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu 8,1 g/dL

BD 1.10.4 Red blood cell folate


 Eritrosit
Pada saat Ny. V dilakukan pemeriksaan kesehatan eritrosit didapatkan hasil
yaitu 0 – 3 sel

12
 Leukosit
Pada saat Ny. V dilakukan pemeriksaan kesehatan leukosit didapatkan hasil
yaitu Banyak sel

BD 1.12 Profil Urin


BD 1.12.1 Warna Urin
 Warna urin Ny. V saat dilakukan pemeriksaan urinalisa yaitu kuning dan
keruh
BD 1.12.3 Berat Jenis Urin
 Berat jenis urin Ny. V saat dilakukan pemeriksaan urinalisa yaitu 1,005

BD 1.12.4 Tes Urin


 Ph Urin
Saat dilakukan pemeriksaan urinalisa didapatkan hasil Ph urin 6,0
 Pemeriksaan Leukosit
Saat dilakukan pemeriksaan urinalisa didapatkan hasil protein urin (+) 3
 Pemeriksaan Nitrit
Saat dilakukan pemeriksaan urinalisa didapatkan hasil pemeriksaan darah (+)

Dari data hasil pemeriksaan kesehatan tersebut diketahui bahwa :


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi Dampak Klinis
Standar
Rumah Sakit
Creatinin 0,66 mg/dl 0,17 – 1,5 Normal Kreatinin berfungsi untuk
melakukan evaluasi terhadap
glomerulus
Hemoglobin 8,1 g/dL 11,0 – 16,0 Menurun Pasien dalam keadaan yang
g/dL tidak baik dan mengalami
anemia
Ratio BUN 3,68 x 10^6/uL 3,50 – 5,50 x Menurun Kadar RBC memperkuat
Creatinin 10^6 u/L adanya kejadian anemia
khususnya karena kekurangan
zat besi yaitu karena
penyerapan besi berkurang
atau hilangnya zat besi yang
terlalu berlebihan
Leukosit Banyak Sel < 5 / Lp 40x Meningkat Terjadi infeksi dan stress serta
dan (+) 3 dan Negatif mengalami infeksi saluran
kemih

13
Eritrosit 0 – 3 sel ≤ 3 / Lp 40x Normal Dalam proses pengikatan
oksigen dan karbondioksida
dapat berjalan dengan baik
untuk pernafasan
Warna Kuning Kuning Normal Warna urin pasien saat ini
menandakan bahwa asupan
cairan pasien sudah cukup
Kejernihan Keruh Jernih Tidak normal Urin yang tidak jernih
diakibatkan adanya darah
didalam urin yang
menyebabkan urine keruh
Nitrit (+)/Positif Negatif Tidak Normal Nitrit yang positif mengacu
pada masalah terdapatnya
mikroba patogen pada saluran
urinaria.

3 Fisik Klinis
PD 1.1 Nutrition-Focused Physical Findings
PD 1.1.1 Penampilan keseluruhan
 Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
 Pasien dapat duduk, atau berbaring di tempat tidur
Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Fisik Pasien
Tanggal Keadaan fisik
24 November 2017 1. Fisik : Lemas
2. Keadaan umum : compos mentis
3. BAK : Dibantu kateter

PD 1.1.9 Tanda-tanda vital


Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Klinis Pasien
Tanggal Jenis Hasil Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
24 November 2017 Tekanan darah 130/80 mmHg 120/80 mmHg Pre Hipertensi
Nadi 97x/menit 75-105 x/menit Normal
Suhu 36,20C 36,1 – 37,5 0C Normal
Respirasi 21x/menit 18-26 x/menit Normal

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa tekanan darah Ny. V masuk
kedalam kategori pre hipertensi, denyut nadi Ny. V masuk kedalam kategori normal
untuk rentang normal antara 75 – 105x/menit, suhu tubuh Ny. V masuk kedalam
kategori normal dan pada pemeriksaan pernafasan (RR) Ny. V masuk kedalam
kategori normal (RR) yaitu 18 – 26x/menit.

14
3. Dietary History (Riwayat Gizi)
FH 1.1.1 Asupan Energi
FH 1.1.1.1 Asupan Energi Total
 Asupan energi total pasien saat dilakukan recall tgl 24 November 2017 yaitu
1165 kalori (60% dari total kebutuhan energi 1951 kalori)

Identifikasi : Dari hasil tersebut diketahui bahwa asupan energi total Ny. V masuk
kedalam kategori defisit berat dengan tingkat konsumsi 60% dari kebutuhan energi
1951 kalori.

FH.1.2. Asupan Makanan dan minuman


FH 1.2.1 Asupan Cairan/Minuman
FH 1.2.1.1 Jumlah Cairan Melalui Oral
 Ny. V mengkonsumsi cairan atau air putih sebanyak 1400 ml

Identifikasi : Asupan cairan yang dikonsumsi Ny. V masuk kedalam kategori


dibawah kebutuhan, karena asupan cairan Ny. V sebanyak 1400 ml atau 1,4 liter
sedangkan untuk kebutuhan cairan Ny. V yaitu 2053 ml atau 2 liter.

FH 1.2.2 Asupan Makanan


FH 1.2.2.2 Jenis Makanan
 Makanan yang dikonsumsi Ny. V dalam bentuk makanan biasa

FH 1.2.2.3 Pola Makan


 Pola makan Ny. V saat sebelum masuk rumah sakit yaitu 3x makanan utama
dalam sehari dan terkadang diselingi dengan snack

FH 1.2.2.5 Variasi Makanan


 Makanan yang dikonsumsi Ny. V kurang bervariasi karena pasien lebih suka
mengkonsumsi makanan berlemak seperti makanan yang digoreng dan rasa
yang asin serta manis seperti roti manis dan teh manis
Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa pola makanan Ny. V sudah teratur
namun untuk makanan yang dikonsumsi Ny. V berdasarkan riwayat makannnya
dahulu kurang bervariasi, karena jenis makanan yang lebih suka untuk dikonsumsi

15
adalah jenis makanan yang berlemak, seperti makanan yang digoreng, serta makan
makanan yang rasanya asin dan manis contohnya ikan asin, roti manis dan teh
manis.

FH 1.5 Asupan Zat Gizi Makro


FH 1.5.1 Asupan Lemak
FH 1.5.1.1 Lemak Total
 Asupan lemak total Ny. V saat dilakukan recall tgl 24 November 2017 yaitu
27 gram (50% dari total lemak kebutuhan yaitu 54 gram)

FH 1.5.2 Asupan Protein


FH 1.5.2.1 Protein Total
 Asupan protein total Ny. V saat dilakukan recall tgl 24 November 2017 yaitu
36 gram (39% dari protein total kebutuhan yaitu 93 gram)

FH 1.5.3 Asupan Karbohidrat


FH 1.5.3.1 Karbohidrat Total
 Asupan karbohidrat total Ny. V saat dilakukan recall tgl 24 November 2017
yaitu 211 gram (58% dari karbohidrat total kebutuhan yaitu 362 gram)

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa asupan zat gizi makro yaitu :
a. Asupan lemak total Ny. V memiliki interpretasi defisit berat dengan
%tingkat konsumsi 50% dari kebutuhan lemak total.
b. Asupan protein total Ny. V memiliki interpretasi defisit berat dengan
%tingkat konsumsi 39% dari kebutuhan protein total.
c. Asupan karbohidrat total Ny. V memiliki interpretasi defisit berat dengan
%tingkat konsumsi 58% dari kebutuhan karbohidrat total.

FH 3.1 Penggunaan Obat-obatan atau obat alternative/pelengkap


FH 3.1.1 Suplemen Obat dan Jamu
FH 3.1.1.1 Penggunaan Obat yang diresepkan
 Saat berada di rumah sakit Ny. V diresepkan obat yaitu cefixime

16
Identifikasi : Ny. V menerima obat yang diresepkan saat berada di RS yaitu obat
cefixime 2 x 100 mg, obat cefixime ini digunakan untuk menekan sistem kekebalan
tubuh, mekanisme kerja dari obat cefixime ini yaitu menghambat sintesis dinding sel
mempunyai aktivitas terbaik terhadap organisme infeksi-infeksi yang disebabkan
oleh berberapa mikroorganisme.

FH 4.1 Pengetahuan/Keterampilan Terkait Makanan dan Zat Gizi


FH 4.1.1 Area dan Tingkat Pengetahuan
 Ny. V maupun suami sebelum masuk rumah sakit belum pernah
mendapatkan edukasi tentang gizi terkait jenis bahan makanan yang baik
untuk di konsumsi sesuai dengan penyakitnya saat ini

Identifikasi : Ny. V dan suami belum pernah mendapatkan edukasi ataupun


pengetahuan terkait jenis makanan dan minuman yang baik untuk dikonsumsi
sesuai dengan penyakitnya saat ini, dan tidak semua jenis bahan makanan yang
dibatasi diketahui oleh Ny. V dan suami.

FH 4.2 Kepercayaan dan Sikap


FH 4.2.12 Kesukaan Makanan
An.E suka makan makanan yang jenisnya berlemak, makan makanan yang
diolah dengan cara digoreng ditumis, makanan dengan rasa asin dan manis
seperti ikan asin, roti manis dan teh manis.
Identifikasi : Ny. V menyukai makan makanan yang jenisnya berlemak, makan
makanan yang diolah dengan cara digoreng ditumis, makanan dengan rasa asin dan
manis seperti ikan asin, roti manis dan teh manis dari kebiasaan makan tersebut dan
kurangnya konsumsi bahan makanan yang mengandung cairan dan kurang konsumsi
air putih yang menyebabkan Ny. V masuk ke rumah sakit karena penyakit infeksi
saluran kemih.

FH 7.3 Aktivitas Fisik


FH 7.3.1 Riwayat Aktvitas Fisik
 Dilihat secara fisik pasien tampak lemah, dapat duduk atau berbaring di
tempat tidur.
Identifikasi : Diketahui bahwa Ny. V dilihat secara fisik tampak lemah.

17
4. Riwayat Personal
CH 1.1 Data Personal
CH 1.1.1 Umur
 Ny. V berumur 35 tahun

CH 1.1.2 Jenis Kelamin


 Ny. V berjenis kelamin perempuan

CH 1.1.3 Suku/Etnik
 Ny. V termasuk suku Dayak

CH 1.1.4 Bahasa
 Bahasa yang digunakan Ny. V saat dirumah dan melakukan aktivitas sehari-
hari adalah bahasa Indonesia

CH 1.1.5 Kemampuan Membaca


 Ny. V mampu untuk membaca dengan baik, namun jika tulisan terlalu kecil
agak kesulitan.

CH 1.1.6 Edukasi
 Ny. V berpendidikan terakhir SD

CH 1.1.7 Peran Dalam Keluarga


 Ny. V merupakan ibu dari 6 orang anak

CH 1.1.10. Mobilitas
 Ny. V mampu melakukan pergerakan diatas tempat tidur

CH 2.1 Riwayat medis/kesehatan pasien/klien/keluarga


CH 2.1 Riwayat medis kesehatan terkait gizi dari pasien/klien atau keluarga
CH 2.1.1 Keluhan pasien/klien terkait gizi
 Ny. V mengeluh susah untuk buang air kecil, nyeri perut, dan pusing-pusing.

18
CH 2.1.14 Lain-Lain Sebutkan
 Ny. V memiliki riwayat hipertensi

CH 2.2 Perawatan /terapi/pengobatan alternatif


CH 2.2.1 Perawatan / terapi medis
 Ny. V menerima terapi medis berupa pemberian obat cefixime

Identifikasi : Ny. V menerima obat yang diresepkan saat berada di RS yaitu obat
cefixime 2 x 100 mg, obat cefixime ini digunakan untuk menekan sistem kekebalan
tubuh, mekanisme kerja dari obat cefixime ini yaitu menghambat sintesis dinding sel
mempunyai aktivitas terbaik terhadap organisme infeksi-infeksi yang disebabkan
oleh berberapa mikroorganisme.

CH 3.1 Riwayat Sosial


CH 3.1.1 Faktor Sosio Ekonomi
 Ny. V masuk kedalam golongan ekonomi menengah kebawah

CH 3.1.2 Situasi rumah/hidup


 Ny. V tinggal bersama suami dan anaknya serta ibu mertua dan kaka iparnya.

CH 3.1.5 Letak Geografis Rumah


 Ny. V tinggal di Kota Palangka Raya Jln Menteng XXII

CH 3.1.6 Pekerjaan
 Ny. V tidak bekerja

CH 3.1.7 Agama
 Ny. V beragama islam

Identifikasi : Pasien termasuk kedalam ekonomi menengah kebawah, namun


perilaku pasien dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pemilihan
makanan khususnya makanan yang disukai, jika dikonsumsi terus-menurus akan
berdampak negatif pada kesehatan pasien terlebih bahan makanan yang disukai
merupakan bahan makanan pemicu terjadinya penyakit yang diderita.

19
C. Diagnosa Gizi
I. Domain Intake
1. NI 2.1 Asupan Makanan dan Minuman Oral Tidak Adekuat
Berkaitan dengan : Kurangnya variasi dari jenis bahan makanan yang di
konsumsi oleh Ny. V, selain itu kurangnya
pengetahuan Ny. V dan keluarga terhadap jumlah atau
porsi bahan makanan yang sebaiknya dikonsumsi
melalui oral atau secara langsung melalui mulut
khususnya zat gizi makro dan mikro, sesuai dengan
kebutuhan zat gizi Ny. V
Dibuktikan dengan : Berdasarkan hasil recall yaitu :
a. Asupan energi sebesar 1165 kkal dengan
%tingkat konsumsi 60 % dari total kebutuhan
energi sebesar 1951 kkal dan memiliki
interprestasi defisit berat.
b. Asupan protein sebesar 36 gram dengan %tingkat
konsumsi 39% dari total kebutuhan protein
sebesar 93 gram dan memiliki interprestasi
defisit berat.
c. Asupan lemak sebesar 27 gram dengan %tingkat
konsumsi 50% dari total kebutuhan lemak
sebesar 54 gram dan memiliki interprestasi
defisit berat.
d. Asupan karbohidrat sebesar 211 gram dengan
%tingkat konsumsi 58% dari total kebutuhan
karbohidrat sebesar 362 gram dan memiliki
interprestasi defisit berat.

2. NI 3.1 Kekurangan Asupan Cairan


Bekaitan dengan : Kurangnya pengetahuan Ny. V dan suaminya
mengenai asupan cairan yang tepat untuk tubuhnya,
serta sesuai dengan kebutuhan gizi untuk usianya saat
ini dan penyakit yang di deritanya saat ini.

20
Dibuktikan dengan : Recall cairan Ny. V dalam 1 hari sebanyak 1400 ml (
1,4 liter ) sedangkan kebutuhan Ny. V 1910 ml atau 1,9
liter. Kemudian ditandai dengan adanya keluhan buang
air kecil sedikit-sedikit serta diagnosa dokter bahwa
Ny. V mengalami infeksi saluran kemih.

II. Domain Klinis


1. NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi
Berkaitan dengan : Terjadinya penyakit infeksi saluran kemih dan anemia
yang di derita oleh Ny. V sehingga mengalami
perubahan pada sistem tubuh.
Dibuktikan dengan : Hasil pemeriksaan biokimia, hemoglobin 8,1 g/dl
masuk kedalam kategori rendah, kemudian untuk
leukosit (+) banyak sel masuk kedalam kategori tinggi
serta untuk hasil pemeriksaan urin terdapat bakteri yang
berarti terdapat bakteri di dalam urin.

III. Domain Perilaku


1. NB 1.1 Kurang Pengetahuan Terkait Makanan dan Zat Gizi
Berkaitan dengan : Kurangnya pengetahuan Ny. V dan suami terkait
informasi makanan dan zat gizi yang baik atau sesuai
untuk dikonsumsi serta makanan apa saja yang tidak
dapat menyebabkan terjadinya penyakit yang
dideritanya saat ini.
Dibuktikan dengan : Ny. V dan orang tuanya tidak mengetahui secara
keseluruhan bahan makanan yang menyebabkan
terjadinya penyakit, selain itu saat recall terdapat asupan
zat gizi yang defisit berat.

21
2. NB 1.7 Pemilihan Makanan Yang Salah (Pemilihan makanan yang tidak
diharapkan)
Berkaitan dengan : Kurangnya pengetahuan Ny. V dan suami tentang
jumlah dan jenis bahan makanan yang tidak
menyebabkan masalah kesehetan terhadap penyakit
yang diderita nya saat ini.
Dibuktikan dengan : Kesukaan dari makanan Ny. V memiliki kandungan
lemak yang cukup tinggi, seperti makanan yang di
goreng, makanan dengan rasa asin dan manis seperti
ikan asin, roti manis, teh manis serta kurangnya asupan
air putih dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung cairan..

 Prioritas Diagnosis Gizi


Domain Intake
Asupan oral inadekuat, Ny. V memiliki asupan zat gizi makro yang mengalami defisit
berat yaitu asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Oleh karena itu diperlukan
perbaikan zat gizi, sehingga saat ini Ny. V melakukan diet tinggi energi tinggi potein
dengan memperhatikan syarat dan prinsip untuk diet tinggi neregi tinggi protein.
Selain itu hal lain yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi gizi kepada Ny.
V beserta suami tentang makanan yang sebaiknya dihindari sesuai dengan
penyakitnya saat ini serta membantu Ny. V dan suami untuk mengatur menu makan
dalam sehari dari jenis, jumlah atau porsi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
gizi Ny. V serta sesuai dengan penyakit yang di derita Ny. V yaitu infeksi saluran
kemih.

22
D. Intervensi
A. Tujuan Diet
(Jangka pendek 1-2 hari)
1. Meningkatkan asupan energi yang defisit
2. Meningkatkan asupan protein yang defisit
3. Meningkatkan asupan lemak yang defisit
4. Meningkatkan asupan karbohidrat yang defisit
5. Meningkatkan asupan cairan yang defisit
6. Memberikan makanan tanpa memberatkan faal ginjal
7. Mengganti kehilangan protein yang keluar bersama urin untuk imun tubuh
8. Mengontrol hipertensi
9. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien untuk memenuhi
zat gizi makro dan zat gizi mikro dari makanan
10. Mempertahankan status gizi sesuai dengan umur dan tinggi badan pasien
11. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku terhadap pemilihan makanan yang
dikonsumsi pasien
12. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya terkait makanan yang
sebaiknya dikonsumsi dan makanan yang dihindari

B. Jenis Diet
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein

C. Perhitungan Zat Gizi dan Cairan


Diketahui :
1. BBI : 40,5 kg
2. TL : 40,1 cm
3. TB Estimasi : 145 cm
4. LLA : 27,6 cm
5. LLA/U : 97% (Normal)
*Catatan : Untuk pemorsian pertama dan kedua hari sabtu-minggu tanggal 26-27
November 2017 menggunakan berat badan ideal dengan BBI saat itu adalah 40,5 kg

23
a. Kebutuhan Energi
BEE =655 + (9,6 x BBI (kg) ) + (1,7 x TB (cm) ) - (4,7 x Umur (th) )
=655 + (9,6 x 40,5) + (1,7 x 145) - (4,7 x 35)
=655 + 388,8 + 246,5 – 164,5
= 1125,8 kkal
Diket : FA = 1,2 (Ibu Rumah Tangga)
FI = 1,2 (Infeksi)
TEE = BEE x FA x FI
= 1125,8 x 1,2 x 1,2
= 1621,1 kkal
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = TEE + 330 kkal
= 1621,1 kkal + 330 kkal
= 1951,1 kkal = 1951 kkal
5
±5 = 100 x 1951 kalori

= 97,6
= 1853,4 – 2048,6 kalori

b. Kebutuhan Zat Gizi Makro


15% x Kebutuhan Energi
1. Protein =
4
0,15 x 1951
=
4
= 73 gram
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Protein + 20 gram
= 73 gram + 20 gram
= 93 gram
5
±5 = x 93 gram
100
= 4,7
= 88,3 – 97,7 gram

24
20% x Kebutuhan Energi
2. Lemak =
9
0,20 x 1951
=
9
= 43 gram
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Lemak + 11 gram
= 43 gram + 11 gram
= 54 gram
5
±5 = x 54 gram
100
= 2,7
= 51,3 – 56,7 gram

65% x Kebutuhan Energi


3. Karbohidrat =
4
0,65 x 1951
=
4
= 317 gram
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Karbohidrat + 45 gram
= 317 gram + 45 gram
= 362 gram
5
±5 = x 362 gram
100
= 18,1
= 343,9 – 380,1 gram

25
c. Kebutuhan Zat Gizi Mikro
𝐵𝐵𝐼
1. Zat Besi = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Zat Besi
40,5
= x 26 mg
55

= 19 mg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Zat Besi + 6 mg
= 19 mg + 6 mg
= 25 mg
5
±5 = 100 x 25 mg

= 1,3
= 23,7 – 26,3 mg

𝐵𝐵𝐼
2. Vitamin B1 = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Vitamin B1
40,5
= x 1,1 mg
55

= 0,8 mg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Vitamin B1 + 0,3 mg
= 0,8 mg + 0,3 mg
= 1,1 mg
5
±5 = 100 x 1,1 mg

= 0,1
= 1,0 – 1,2 mg

𝐵𝐵𝐼
3. Vitamin C = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Vitamin C
40,5
= x 75 mg
55

= 55 mg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Vitamin C + 25 mg
= 55 mg + 25 mg
= 80 mg
5
±5 = 100 x 80 mg

=4
= 76 – 84 mg

26
𝐵𝐵𝐼
4. Asam Folat = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Asam Folat
40,5
= x 400 mcg
55

= 295 mcg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Asam Folat + 100 mcg
= 295 mcg + 100 mcg
= 395 mcg
5
±5 = 100 x 395 mcg

= 19,8
= 375,2 – 414,8 mcg

d. Perhitungan Cairan
362 𝑋 60 𝐶𝐶
1. KH = 100

= 217,2 cc
93 𝑋 40 𝐶𝐶
2. Protein = 100

= 37,2 cc
54 𝑋 100 𝐶𝐶
3. Lemak = 100

= 54 cc
Sehingga = Karbohidrat + Protein + Lemak
= 217,2 + 37,2 + 54
15 % = 308 cc
85 𝑋 308
85% = 15

= 1745 cc
Jadi = 15% + 85%
= 1745 + 308 = 2.053 cc = 2 liter

27
D. Prinsip Diet
1. Energi Tinggi
2. Protein Tinggi
3. Lemak Cukup
4. Karbohidrat Cukup
5. Zat Besi Cukup
6. Vitamin B1 Cukup
7. Vitamin C Cukup
8. Asam Folat Cukup

E. Syarat Diet
1. Energi diberikan tinggi sesuai dengan kebutuhan sebesar 1951 kalori, untuk
memenuhi kebutuhan energi serta untuk menjalankan proses kerja tubuh serta
dalam melakukan berbagai aktifitas.
2. Protein diberikan tinggi sesuai kebutuhan sebesar 93 gram, diutamakan yang
bernilai biologis tinggi untuk mengganti protein yang hilang melalui urin.
Protein juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan, membangun sel-
sel dalam tubuh, dan pembentukan hormon.
3. Lemak cukup diberikan sebesar 54 gram, utamakan lemak tidak jenuh berfungsi
untuk menyediakan alat transpor atau pelarut vitamin A D E K, serta sebagai
sumber energi.
4. Karbohidrat cukup diberikan sebesar 362 gram, berfungsi untuk menyediakan
energi yang bisa digunakan langsung oleh tubuh untuk melakukan aktivitas.
Utamakan sumber karbohidrat kompleks untuk memberikan rasa kenyang dan
mencegah terjadinya konstipasi.
5. Zat Besi diberikan sebesar 25 mg sebagai transport oksigen dan membantu
mengurangi anemia.
6. Vitamin B1 diberikan cukup sebesar 1,1 mg untuk membantu pengeluaran
natrium cairan agar tekanan darah tetap normal serta mengurangi tingkat infeksi
yang diderita.
7. Vitamin C cukup diberikan sebesar 80 mg digunakan untuk mencukupi
kebutuhan yang digunakan untuk membantu penyerapan Besi dan Daya tahan
tubuh.

28
8. Asam Folat diberikan cukup sebesar 395 mcg, untuk memperbaiki keadaan gizi
ibu, dan memastikan kecukupan kandungan vitamin tubuhnya.
9. Cairan diberikan cukup sesuai kebutuhan yaitu 2053 ml atau 2 liter.
10. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit dan kemampuan pasien
11. Memberikan informasi makanan apa saja yang harus dan tidak dianjurkan untuk
dimakan.

F. Bentuk Makanan
Makanan yang diberikan dalam bentuk makanan biasa

G. Frekuensi
Pasien diberikan 3 kali makanan utama yaitu makan pagi, siang dan malam

H. Rute
Makanan diberikan dalam rute oral

I. Edukasi
Edukasi yang diberikan yaitu berupa konseling pada hari Jumat 24 November 2017,
yaitu :
1. Materi atau penjelasan yang diberikan yaitu “Diet Tinggi Energi Tinggi
Protein”.
2. Konseling diberikan kepada Ny.V dan suami.
3. Memberikan informasi kepada Ny. V untuk tidak menyantap makanan atau
minuman yang diawetkan dengan garam, dibumbui atau diolah dengan garam,
soda kue, mentega, margarin. Seperti makanan yang disukai Ny.V seperti ikan
asin dan makanan yang diawetkan agar dapat dihidari. Selain itu lauk-pauk
atau makanan kecil, sayur mayur yang diasinkan dan bumbu vetsin, ragi, saus
tomat serta kerupuk yang mengandung garam atau vetsin juga tidak boleh
dikonsumsi pasien.
4. Bahan makanan yang boleh dikonsumsi yaitu segala bentuk bahan makanan
seperti Beras/mie/tepung-tepungan, lauk-pauk, kacang-kacangan dan produk
hasil olahan serta bahan makanan berupa gula, minyak/santan encer dan bahan
makanan yang sudah dihilangkan garamnya. Minuman yang boleh dikonsumsi
adalah air putih, teh dan sari buah.

29
5. Memberikan informasi kepada orang tua Ny. V agar tidak memakan makanan
dari luar dan makanan rumah sakit selalu dihabiskan meskipun rasanya kurang
enak, karena makanan yang diberikan kepada Ny. V sudah disesuaikan dengan
kondisi penyakitnya saat ini dan diharapkan dapat segera pulih.
6. Memberikan motivasi kepada Ny. V untuk mengikuti diet yang diberikan, agar
lekas sembuh dan dapat kembali berkumpul dengan anak-anaknya.

30
E. Perencanaan Menu

PEMBAGIAN MENU SEHARI KEDALAM PENUKAR


SABTU 25 November 2017

Waktu Bahan Makanan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat


Pagi Makanan Pokok 1P 175 4 0 40
Lau Hewani 1P 95 10 6 0
Lauk Nabati 2P 160 12 6 16
Sayur 1½P 60 0 0 15
Minyak 1½P 67,5 0 7,5 0
557,5 26 19,5 71
Siang Makanan Pokok 1½P 262,5 6 0 60
Lauk Hewani 1¾P 166,25 17,5 10,5 0
Lauk Nabati 1P 80 6 3 8
Sayur 1P 50 3 0 10
Buah 1P 40 0 0 10
Minyak 2P 90 0 10 0
688,75 32,5 23,5 88
Malam Makanan Pokok 1½P 262,5 6 0 60
Lauk Hewani 1¼P 118,75 12,5 7,5 0
Lauk Nabati 1P 80 6 3 8
Sayur 1½ 60 0 0 15
Minyak 1½P 67,5 0 7,5 0
588,75 24,5 18 83
TOTAL 1835 83 61 242

31
PEMORSIAN HARI PERTAMA
SABTU 25 NOVEMBER 2017

Waktu Menu Bahan Makanan Penimbangan Berat Bersih Asupan Sisa


Pagi Nasi Putih Nasi Putih 100 100 0

Ikan Gabus Goreng Ikan Gabus 81 65 65 0


Minyak 5 5 0
Sambal Goreng Tempe Tempe 41 41 0

Kecap 10 10 0

Minyak 2,5 2,5 0


Tumis Kacang Panjang Saos
Kacang Panjang 50 27 23
Tiram
Wortel 50 35 15

Taoge Panjang 25 17 8

Daun Bawang 0 0 0
Minyak 2,5 2,5 0
Siang Nasi Putih Nasi Putih 150 150 0
Ikan Gabus Goreng Ikan Gabus 54 39 39 0
Minyak 5 5 5
Telur Rebus Telur Ayam 49 49 0
Tempe Goreng Tempe 32 12 20
Minyak 5 5 0

32
Lalapan + Sambal Tomat Kacang Panjang 50 45 5
Timun 25 25 0
Tomat 25 0 25
Pisang Pisang Talas 95 70 70 0
Sore Nasi Putih Nasi Putih 150 90 60
Ikan Gabus Goreng Ikan Segar 77 75 61 14
Minyak 5 5 0
Oseng Tahu Tahu 55 0 55
Minyak 2,5 0 2,5
Cap Cay Goreng Wortel 25 22 3
Sawi Hijau 25 20 5
Kembang Kol 25 25 0
Daun Bawang 0 0 0
Jagung Muda 50 15 35
Daging Ayam 30 30 0
Minyak 2,5 2,5 0

33
ANALISIS ASUPAN ZAT GIZI “PEMORSIAN HARI I”
SABTU 25 NOVEMBER 2017
Bahan
Waktu Masakan Berat Energi Protein Lemak KH Fe Folat Vit C Vit B1 Cairan
Makanan
Pagi Nasi Nasi Putih 100 130,0 2,4 0,2 28,6 0,2 0,0 0,0 0,0
Ikan Gabus Goreng Ikan Gabus 65 54,6 11,8 0,5 0,0 0,3 0,0 0,6 0,0
Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tempe 41 81,6 7,8 3,2 7,0 0,9 0,0 0,0 0,1
Sambal Goreng Tempe Kecap 10 6,0 1,0 0,0 0,6 0,2 0,0 0,0 0,0
Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tumis Kacang Panjang Kacang Panjang 27 9,4 0,5 0,1 2,1 0,4 0,0 2,7 0,0
Putih Telur Wortel 35 14,7 0,42 0,1 3,3 0,3 0,0 2,1 0,0
Taoge 17 20,7 2,2 1,1 1,6 0,4 0,0 2,5 0,1
Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Asupan Pagi 403,3 26,12 15,2 43,2 2,7 0,0 7,9 0,2
Siang Nasi Nasi Putih 150 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3 0,0 0,0 0,0
Ikan Gabus Goreng Ikan Gabus 39 32,8 7,1 0,3 0,0 0,2 0,0 0,4 0,0
Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Telur Rebus Telur Ayam 49 76,0 6,2 5,2 0,5 0,6 0,0 0,0 0,0
Tempe Goreng Tempe 12 23,9 2,3 0,9 2,0 0,3 0,0 0,0 0,0
Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

34
Lalapan + Sambal Tomat Kacang Panjang 45 15,8 0,9 0,1 3,6 0,6 0,0 4,5 0,0
Timun 25 3,3 0,2 0,0 0,7 0,1 0,0 1,3 0,0
Pisang Pisang Talas 70 64,4 0,7 0,3 16,4 0,2 0,0 6,3 0,0
Asupan Siang 497,4 21 17,1 66,1 2,3 0 12,5 0
Sore Nasi Nasi Putih 90 117,0 2,2 0,2 25,7 0,2 0,0 0,0 0,0
Ikan Gabus Goreg Ikan Gabus 61 51,2 11,1 0,4 0,0 0,2 0,0 0,6 0,0
Minyak 5 43,1 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Cap Cay Goreng Wortel 22 9,2 0,3 0,1 2,0 0,2 0,0 1,3 0,0
Sawi Hijau 20 3,0 0,5 0,0 0,4 0,2 0,0 5,0 0,0
Kembang Kol 25 6,3 0,3 0,1 1,4 0,2 0,0 8,0 0,0
Jagung Muda 15 8,9 0,3 0,1 2,1 0,2 0,0 0,4 0,0
Daging Ayam 30 85,8 8,1 5,7 0,0 0,2 0,0 0,0 0,0
Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Asupan Malam 346,1 22,8 14,1 31,6 1,4 0 15,3 0
Air putih
1500
1 hari
Total Asupan Cairan - - - - - - - - 1500
Total Asupan 1246,8 69,9 46,4 140,9 6,4 0 35,7 0,2 -

35
PERBANDINGAN TOTAL ASUPAN “RUMAH SAKIT” DENGAN KEBUTUHAN
SABTU 25 NOVEMBER 2017
Kategori Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Folat Vitamin C Vitamin B1
Asupan Rumah Sakit 1246,8 69,9 46,4 140,9 6,4 0 35,7 0,2
Kebutuhan 1951 93 54 362 25 395 80 1,1
Tingkat Konsumsi (%) 63,9 75,2 85,9 38,9 25,6 0 44,6 18
Interpretasi Kurang Sedang Baik Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk

Kriteria Audit Gizi :

Lebih > 120%


Baik 80 – 120%
Sedang 70 – 79,9%
Kurang 60 – 69,9%
Buruk < 60%

36
7. Monitoring dan Evaluasi

MONITORING & EVALUASI PEMORSIAN HARI I


SABTU 25 NOVEMBER 2017
Dampak Asuhan Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro
Gizi Outcome
Indikator Outcome Asupan zat gizi makro pada saat recall (24 November 2017),yaitu :
1. Energi 1165 kalori
2. Protein 36 gram
3. Karbohidrat  211 gram
4. Lemak 27 gram
Kriteria Berdasarkan asupan recall (24 November 2017) tersebut, asupan zat gizi
makro memiliki interpretasi sebagai berikut :
1. Energi defisit berat
2. Protein defisit berat
3. Karbohidrat defisit berat
4. Lemak  defisit berat
Dokumentasi Pada Saat dilakukan recall (24 November 2017), dengan
Monitoring Evaluasi Kujungan asupan zat gizi makro sebagai berikut :
Awal b. Energi 1165 kalori dengan tingkat konsumsi
60% dari total kebutuhan energi
c. Protein 36 gram dengan tingkat konsumsi
39% dari total kebutuhan protein
d. Karbohidrat 211 gram dengan tingkat
konsumsi 58 % dari total kebutuhan
karbohidrat
e. Lemak 27 gram dengan tingkat konsumsi
50% dari total kebutuhan lemak
Pada tahap selanjutnya akan dilakukan monitoring
pada pasien

37
Dokumentasi Pengkajian 1. Setelah dilakukan intervensi pada klien dan
Monitoring Evaluasi Gizi dilakukan recall (25 November 2017), diketahui
Selanjutnya hasil dari asupan zat gizi makro sebagai berikut :
Setelah a. Energi 1246,8 kalori dengan tingkat
Intervensi konsumsi 63,9 % dari total kebutuhan energi
b. Protein 69,9 gram dengan tingkat konsumsi
75,2 % dari total kebutuhan protein
c. Karbohidrat 140,9 gram dengan tingkat
konsumsi 38,9 % dari total kebutuhan
karbohidrat
d. Lemak 46,4 gram dengan tingkat konsumsi
85,9 % dari total kebutuhan lemak

Dokumentasi Pengkajian 2. Setelah dilakukan intervensi pada klien dan


Monitoring Evaluasi Gizi dilakukan recall (25 November 2017), diketahui
Selanjutnya hasil dari asupan zat gizi mikro sebagai berikut :
Setelah a. Zat Besi 6,4 mg dengan tingkat konsumsi
Intervensi 25,6 % dari total kebutuhan Zat Besi
b. Asam Folat 0 mcg dengan tingkat
konsumsi 0 % dari total kebutuhan Asam
Folat
c. Vitamin C 35,7 mg dengan tingkat
konsumsi 44,6 % dari total kebutuhan
Vitamin C
d. Vitamin B1 0,2 mg dengan tingkat
konsumsi 18 % dari total kebutuhan
Vitamin B1

38
“ASSEMENT GIZI (MINGGU 26 November 2017)”
A. Assement Gizi
1. Antropometri
AD.1.1 Komposisi/Pertumbuhan tubuh/riwayat berat badan
AD. 1.1.1 Tinggi Badan
 Tinggi badan Ny. V pada tanggal 25 November 2017 yaitu 145 cm
 Tinggi Badan Estimasi Ny. V yaitu :
TL = 40,1 cm
Umur = 35 tahun
TB Estimasi = 89,69 + ( 1,53 x TL (cm) ) – ( 0,17 x umur (th) )
TB Estimasi = 89,69 + ( 1,53 x 40,1 (cm) ) – ( 0,17 x 35 (th) )
TB Estimasi = 89,69 + 61,353 – 5,95
TB Estimasi = 145,093 = 145 cm

AD 1.1.2 Berat Badan


 Berat badan Ny. V pada tanggal 25 November 2017 yaitu 40,5 kg
 BBI (Berat Badan Ideal) Ny. V yaitu :
TB = 145 cm
BBI = (TB – 100) – 10% (TB-100)
BBI = (145 – 100) – 10% (145-100)
BBI = 45 – 4,5 = 40,5 kg

AD 1.1.4 Perubahan Berat Badan


 Berat badan Ny. V tidak diketahui mengalami perubahan karena pasien
masih belum bisa berdiri untuk ditimbang berat badannya.

AD 1.1.5 IMT
 Status Gizi Ny. V didapatkan dari LLA berdasarkan Umur yaitu :
 LLA/U
Diketahui : LLA pengukuran = 27,6 cm
LLA standar = 28,6 cm
𝐿𝐿𝐴 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
% Status gizi = x 100
𝐿𝐿𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
27,6
= x 100
28,6

= 97 % (Normal)

39
Tabel 3.1 Kriteria Status Gizi Berdasarkan LLA/U
Kriteria Nilai
Obesitas >120% standar
Overweight 110-120% standar
Normal 90-110% standar
Kurang 60-90% standar
Buruk <60% standar
Sumber : (Jelliffe,1989 dalam Dian Handayani et al,2015)

Kesimpulan : Status gizi Ny. V masuk dalam kategori normal


Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa status gizi Ny. V menurut LLA/U
memiliki status gizi normal yaitu 97%.

2. Biokimia
BD 1.12 Profil Urin
BD 1.12.1 Warna Urin
 Warna urin Ny. V saat dilakukan pemeriksaan kesehatan yaitu tanggal 25
November 2017 diketahui bahwa urin Ny. V berwarna kuning dan lebih
jernih dari hari sebelumnya meskipun belum jernih sepenuhnya
BD 1.12.2 Volume Urin
 Volume urin saat dilakukan pemeriksaan kesehatan yaitu tanggal 25
November 2017 diketahui sebesar 1200 cc

3. Fisik Klinis
PD 1.1 Nutrition-Focused Physical Findings
PD 1.1.1 Penampilan keseluruhan
 Pasien dapat berkomunikasi dengan baik
 Pasien dapat duduk, atau berbaring di tempat tidur belum bisa berdiri ataupun
berjalan sendiri ke kamar mandi.
Tabel 3.6 Hasil Pengamatan Fisik Pasien
Tanggal Keadaan fisik
25 November 2017 1. Fisik : Normal
2. Keadaan umum : compos mentis
3. BAK : Dibantu Kateter

40
PD 1.1.9 Tanda-tanda vital
Tabel 3.7 Hasil Pengamatan Klinis Pasien
Tanggal Jenis Hasil Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
25 November 2017 Tekanan darah 130/90 mmHg 120/80 mmHg Pre Hipertensi
Nadi 81x/menit 75-105 x/menit Normal
Suhu 36,20C 36,1 – 37,2 0C Normal
Respirasi 20x/menit 18-26 x/menit Normal

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa tekanan darah Ny. V masuk
kedalam kategori pre hipertensi, denyut nadi Ny. V masuk kedalam kategori normal
antara 75 – 105x/menit, suhu tubuh Ny. V masuk kedalam kategori normal dan pada
pemeriksaan pernafasan (RR) Ny. V masuk kedalam kategori pernafasan normal
(RR) yaitu 18 – 26x/menit.

4. Dietary History (Riwayat Gizi)


FH 1.1.1 Asupan Energi
FH 1.1.1.1 Asupan Energi Total
 Asupan energi total pasien saat dilakukan recall tgl 25 November 2017 yaitu
1246,8 kalori (63,9 % dari total kebutuhan energi 1951 kalori)

Identifikasi : Dari hasil tersebut diketahui bahwa asupan energi total Ny. V masuk
kedalam kategori kurang dengan tingkat konsumsi 63,9% dari kebutuhan energi
1951 kalori.

FH.1.2. Asupan Makanan dan minuman


FH 1.2.1 Asupan Cairan/Minuman
FH 1.2.1.1 Jumlah Cairan Melalui Oral
 Ny. V mengkonsumsi cairan atau air putih dan cairan dari makanan sebanyak
1500 ml

Identifikasi : Asupan cairan yang dikonsumsi Ny. V masuk kedalam kategori


defisit, karena asupan cairan Ny. V sebanyak 1500 ml atau 1,5 liter sedangkan untuk
kebutuhan cairan Ny. V yaitu 2053 ml atau 2 liter.

41
FH 1.2.2 Asupan Makanan
FH 1.2.2.2 Jenis Makanan
 Makanan yang dikonsumsi Ny. V dalam bentuk makanan biasa

FH 1.2.2.3 Pola Makan


 Pola makan Ny. V saat setelah masuk rumah sakit yaitu 3x makanan utama
dalam sehari dan terkadang ada snack

FH 1.2.2.5 Variasi Makanan


 Makanan yang dikonsumsi Ny. V sudah teratur dan bervariasi hanya saja
pemberian makanan di rumah sakit belum bisa memenuhi semua zat gizi
yang diperlukan untuk Ny. V

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa pola makanan Makanan yang
dikonsumsi Ny. V sudah teratur dan bervariasi hanya saja pemberian makanan di
rumah sakit belum bisa memenuhi semua zat gizi yang diperlukan untuk Ny. V
dikarenakan Ny. V terkadang tidak menghabiskan semua makanan yang disajikan
terutama makanan sumber nabati dan juga sayuran.

FH.1.3 Asupan Enteral dan Parenteral


FH 1.3.2 Parenteral
FH 1.3.2.2 Cairan Intravena (IV)
 Saat berada di rumah sakit Ny. V mendapatkan beberapa cairan intravena
yaitu injeksi cefotaxime 2 x 1 gram

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa Ny. V mendapatkan terapi


parenteral yaitu injeksi cefotaxime yang berfungsi untuk mengobati berbagai macam
infeksi yang terjadi, injeksi ini berkerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri
atau kuman.

42
FH 1.5 Asupan Zat Gizi Makro
FH 1.5.1 Asupan Lemak
FH 1.5.1.1 Lemak Total
 Asupan lemak total Ny. V saat dilakukan recall tgl 25 November 2017 yaitu
46,4 gram (85,9 % dari total lemak kebutuhan yaitu 54 gram)

FH 1.5.2 Asupan Protein


FH 1.5.2.1 Protein Total
 Asupan protein total Ny. V saat dilakukan recall tgl 25 November 2017 yaitu
69,9 gram (75,2 % dari protein total kebutuhan yaitu 93 gram)

FH 1.5.3 Asupan Karbohidrat


FH 1.5.3.1 Karbohidrat Total
 Asupan karbohidrat total Ny. V saat dilakukan recall tgl 25 November 2017
yaitu 140,9 gram (38,9 % dari karbohidrat total kebutuhan yaitu 362 gram)

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa asupan zat gizi makro yaitu :
a. Asupan lemak total Ny. V memiliki interpretasi baik dengan %tingkat
konsumsi 85,9 % dari kebutuhan lemak total.
b. Asupan protein total Ny. V memiliki interpretasi sedang dengan
%tingkat konsumsi 75,2 % dari kebutuhan protein total.
c. Asupan karbohidrat total Ny. V memiliki interpretasi buruk dengan
%tingkat konsumsi 38,9 % dari kebutuhan karbohidrat total.

FH 1.6 Asupan Zat Gizi Mikro


FH 1.6.1 Asupan Vitamin
FH 1.6.1.2 Vitamin C
 Asupan vitamin C Ny. V saat dilakukan recall tgl 25 November 2017 yaitu
35,7 mg (44,6 % dari kebutuhan vitamin C yaitu 80 mg)
FH 1.6.1.6 Vitamin B1
 Asupan vitamin B1 total Ny. V saat dilakukan recall tgl 25 November 2017
yaitu 0,2 mg (18 % dari kebutuhan vitamin B1 yaitu 1,1 mg)

43
FH 1.6.1.9 Folat
 Asupan folat total Ny. C saat dilakukan recall tgl 25 November 2017 yaitu 0
mcg (0 % dari kebutuhan folat yaitu 395 mcg)

FH 1.6.2 Asupan Mineral/Elemen


FH 1.6.2.3 Zat Besi
 Asupan Zat Besi Ny. V saat dilakukan recall tgl 25 November 2017 yaitu 6,5
mg (25,6 % dari kebutuhan zat besi yaitu 25 mg)

Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa asupan zat gizi makro yaitu :
a. Asupan vitamin C Ny. C memiliki interpretasi buruk dengan %tingkat
konsumsi 44,6 % dari kebutuhan kebutuhan vitamin C.
b. Asupan vitamin B1 Ny. C memiliki interpretasi buruk dengan %tingkat
konsumsi 18 % dari kebutuhan vitamin B1.
c. Asupan folat Ny. C memiliki interpretasi buruk dengan %tingkat konsumsi
0 % dari kebutuhan folat.
d. Asupan zat besi Ny. C memiliki interpretasi buruk dengan %tingkat
konsumsi 25,6 % dari kebutuhan zat besi.

FH .2. Pemberian makanan dan zat gizi


FH 2.1 Riwayat Diet
FH 2.1.2 Pengalaman Diet
FH 2.1.2.2 Diet/Edukasi/Konseling Masa Lalu
 Pasien Ny. V baru kali ini diberikan diet tinggi energi dan tinggi protein

FH 2.1.4 Pemberian Enteral Dan Parenteral


FH 2.1.4.2 Akses Parenteral
 Akses pemberian parenteral pada Ny. V melalui akses intravena.

Identifikasi : Diketahui bahwa Ny. V mendapatkan cairan parenteral atau injeksi


yaitu jenis injeksi cefotaxime yang diberikan melalui akses intravena (melalui
pembuluh darah).

44
FH 3.1 Penggunaan Obat-obatan atau obat alternative/pelengkap
FH 3.1.1 Suplemen Obat dan Jamu
FH 3.1.1.1 Penggunaan Obat yang diresepkan
 Saat berada di rumah sakit Ny. V diresepkan obat yaitu cefixime

Identifikasi : Ny. V menerima obat yang diresepkan saat berada di RS yaitu obat
cefixime 2 x 100 mg, obat cefixime ini digunakan untuk menekan sistem kekebalan
tubuh, mekanisme kerja dari obat cefixime ini yaitu menghambat sintesis dinding sel
mempunyai aktivitas terbaik terhadap organisme infeksi-infeksi yang disebabkan
oleh berberapa mikroorganisme.

FH 4.1 Pengetahuan/Keterampilan Terkait Makanan dan Zat Gizi


FH 4.1.1 Area dan Tingkat Pengetahuan
 Ny. V maupun suami setelah masuk rumah sakit telah diberikan edukasi
secara lisan oleh ahli gizi terkait bahan makanan yang seharusnya
dikonsumsi dan tidak dikonsumsi

Identifikasi : Ny. V dan suami sudah mendapatkan edukasi secara lisan terkait
bahan makanan yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan
gizi Ny. V dan kondisi penyakit yang dialaminya saat ini

FH 4.2 Kepercayaan dan Sikap


FH 4.2.12 Kesukaan Makanan
Ny. V suka makan makanan yang jenisnya berlemak, makan makanan yang
diolah dengan cara digoreng, serta makanan dengan rasa asin dan manis
seperti ikan asin, roti manis, dan teh manis, serta kurang mengkonsumsi air
putih.

Identifikasi : Ny. V menyukai makan makanan yang jenisnya berlemak atau makan
makanan yang diolah dengan cara digoreng, kemudian suka makan makanan yang
rasa asin dan manis serta kurang minum air putih, dari kebiasaan makan tersebut
yang menyebabkan Ny. V masuk ke rumah sakit karena penyakit infeksi saluran
kemih.

45
FH 5 Perilaku
FH 5.1 Kepatuhan
FH 5.1.3 Kemampuan untuk mengingat tujuan
 Pada tanggal 25 November 2017 dilakukan recall makanan luar rumah sakit
diketahui bahwa Ny. V tidak mengkonsumsi makanan dari luar.

Identifikasi : Diketahui bahwa Ny. V mulai patuh terhadap diet yang dijalani saat ini
Ny. V tidak mengkonsumsi makanan dari luar rumah sakit karena dia lebih sering
beristirahat di meja hanya terdapat botol air putih yang sesekali dia minum.

FH 7.3 Aktivitas Fisik


FH 7.3.1 Riwayat Aktvitas Fisik
 Dilihat secara fisik pasien tampak normal, dapat duduk atau berbaring di
tempat tidur, dan masih belum bisa berjalan ke wc sendiri.

Identifikasi : Diketahui bahwa Ny. V masih belum dapat berjalan dengan


kondisinya saat ini untuk ke wc, meskipun dilihat secara fisik tampak membaik dari
hari sebelumnya.

5. Riwayat Personal
CH 1.1 Data Personal
CH 1.1.1 Umur
 Ny. V berumur 35 tahun

CH 1.1.2 Jenis Kelamin


 Ny. V berjenis kelamin perempuan

CH 1.1.3 Suku/Etnik
 Ny. V termasuk suku Dayak

CH 1.1.4 Bahasa
 Bahasa yang digunakan Ny. V saat dirumah dan melakukan aktivitas sehari-
hari adalah bahasa Indonesia

46
CH 1.1.5 Kemampuan Membaca
 Ny. V mampu untuk membaca dengan baik

CH 1.1.6 Edukasi
 Pendidikan terakhir Ny. V adalah SD

CH 1.1.7 Peran Dalam Keluarga


 Ny. V merupakan ibu dari 6 orang anak

CH 1.1.10. Mobilitas
 Ny. V mampu melakukan pergerakan dan duduk ditempat tidur.

CH 2.1 Riwayat medis/kesehatan pasien/klien/keluarga


CH 2.1 Riwayat medis/kesehatan terkait gizi dari pasien/klien atau keluarga
CH 2.1.1 Keluhan pasien/klien terkait gizi
 Ny. V mengeluh susah untuk buang air kecil, buang air kecil sedikit sedikit,
nyeri saat buang air kecil, nyeri perut dan pusing-pusing

CH 2.2 Perawatan /terapi/pengobatan alternatif


CH 2.2.1 Perawatan / terapi medis
 Ny. V menerima terapi medis berupa pemberian injeksi cefotaxime dan
pemberian obat yaitu cefixime

Identifikasi : Ny. V menerima obat yang diresepkan saat berada di RS yaitu injeksi
cefotaxime 2 x 1 gram dan pemberian obat cefixime 2 x 100 mg, injeksi cefotaxime
dan obat cefixime ini digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh, dan
mekanisme kerja dari obat cefixime ini yaitu menghambat sintesis dinding sel
mempunyai aktivitas terbaik terhadap organisme infeksi-infeksi yang disebabkan
oleh berberapa mikroorganisme.

CH 3.1 Riwayat Sosial


CH 3.1.1 Faktor Sosio Ekonomi
 Ny. V masuk kedalam golongan ekonomi menengah kebawah

47
CH 3.1.2 Situasi rumah/hidup
 Ny. V tinggal bersama suami, anak-anaknya dan keluarga suaminya.

CH 3.1.5 Letak Geografis Rumah


 Ny. V tinggal di Kota Palangka Raya Jln Menteng XXII

CH 3.1.6 Pekerjaan
 Ny. V tidak bekerja

CH 3.1.7 Agama
 Ny. V beragama islam

Identifikasi : Pasien termasuk kedalam ekonomi menengah kebawah, namun


perilaku pasien dalam pemilihan makanan khususnya makanan yang disukai, jika
dikonsumsi terus-menurus akan berdampak negatif pada kesehatan pasien terlebih
bahan makanan yang disukai merupakan bahan makanan pemicu terjadinya yang
Ny.V. Sehingga saat ini pasien mengalami infeksi saluran kemih. Saat ini Ny. V
diberikan beberapa terapi dari injeksi dan obat untuk mengurangi rasa sakit yang
dialami Ny. V

b. Diagnosa Gizi
I. Domain Intake
1. NI 1.4 Kekurangan Asupan Energi
Berkaitan dengan : Berkurangnya kemampuan Ny. V untuk
mengkonsumsi energi dalam jumlah yang cukup.
Dibuktikan dengan : Hasil recall I asupan energi Ny. V yaitu 1246,8 kkal
dengan %tingkat konsumsi yaitu 63,9% dari total
kebutuhan energi sebesar 1951 kalori dan asupan
energi Ny. V memiliki interpretasi kurang.

2. NI 2.1 Kekurangan Asupan Makanan dan Minuman Oral


Berkaitan dengan : Menurunnya kemampuan menghabiskan makanan
yang diberikan dan yang dikonsumsi melalui oral atau
secara langsung melalui mulut.

48
Dibuktikan dengan : Berdasarkan hasil recall yaitu :
a. Asupan karbohidrat sebesar 140,9 gram
dengan %tingkat konsumsi 38,9% dari total
kebutuhan karbohidrat sebesar 362 gram dan
memiliki interprestasi buruk.
b. Asupan zat besi sebesar 6,4 mg dengan
%tingkat konsumsi 25,6% dari total
kebutuhan zat besi sebesar 25 mg dan
memiliki interprestasi buruk.
c. Asupan folat sebesar 0 mcg dengan %tingkat
konsumsi 0% dari total kebutuhan folat
sebesar 395 mcg dan memiliki interprestasi
buruk.
d. Asupan vitamin C sebesar 35,7 mg dengan
%tingkat konsumsi 44,6% dari total
kebutuhan kalium sebesar 80 mg dan
memiliki interprestasi buruk.
e. Asupan vitamin B1 sebesar 0,2 mg dengan
%tingkat konsumsi 18% dari total kebutuhan
vitamin B1 sebesar 1,1 mg dan memiliki
interprestasi buruk.

3. NI 3.1 Asupan Cairan Tidak Adekuat


Bekaitan dengan : Ny. V kurang mengkonsumsi cairan seperti air putih
dan jenis makanan yang sering dikonsumsi Ny. V juga
kurang akan asupan cairan.
Dibuktikan dengan : Penyakit yang diderita Ny. V yaitu infeksi saluran
kemih dimana terdapat gangguan pada saat buang air
kecil Ny. V buang air kecil sedikit-sedikit dan saat
buang air kecil terasa sakit.

49
c. Domain Klinis
1. NC 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium terkait gizi
Berkaitan dengan : Terjadinya penyakit infeksi saluran kemih yang di
derita oleh Ny. V sehingga mengalami perubahan pada
sistem tubuh.
Dibuktikan dengan : Hasil pemeriksaan biokimia, profil urin Ny. V yaitu
warna urin sudah mulai jernih dari hari sebelumnya serta
dilihat dari urin tampung jumlah urin yang dikeluarkan
juga lebih banyak dari hari sebelumnya yakni 1100 cc
karena dibantu oleh kateter.
d. Domain Perilaku
1. NB 1.6 Kurang Patuh Untuk Mengikuti Anjuran Gizi
Berkaitan dengan : Kurangnya perubahan perilaku ke arah hidup yang
lebih sehat Ny. V dan orang tuanya dengan kondisi
penyakit yang dialami Ny. V saat ini yaitu infeksi
saluran kemih
Dibuktikan dengan : Hasil recall makanan luar rumah sakit diketahui bahwa
Ny. V terkadang masih belum menghabiskan makanan
yang diberikan rumah sakit terutama lauk nabati
sehingga asupan energi kurang yaitu %tingkat asupan
hanya 63,9% dari energi total kebutuhan dan karbohidrat
masih buruk yaitu %tingkat asupan 38,9% dari
karbohidrat total kebutuhan

 Prioritas Diagnosis Gizi


Domain Intake
Kekurangan Asupan oral, Ny. V memiliki asupan zat gizi makro yang mengalami
defisit seperti asupan energi dan karbohidrat. Selain asupan zat makro, pada asupan
zat mikro Ny. V juga mengalami defisit seperti pada zat besi, folat, vitamin C, dan
vitamin B1. Oleh karena itu diperlukan perbaikan zat gizi terutama pada asupan
energi, jika asupan energi menjadi normal, maka asupan lemak, karbohidrat dan zat
gizi lain akan mengikuti yaitu menjadi normal. Saat ini Ny. V masih menjalankan
diet tinggi energi tinggi protein dengan memperhatikan syarat dan prinsip untuk diet
tinggi energi tinggi protein serta diberikan diet dengan tinggi energi tinggi protein

50
khususnya protein biologik tinggi dengan memperhatikan jumlah protein yang hilang
melalui urin. Selain itu hal lain yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi gizi
kepada Ny. V beserta suami tentang makanan yang sebaiknya dihindari sesuai dengan
penyakitnya saat ini serta membantu Ny. V untuk mengatur menu makan dalam sehari
dari jenis, jumlah atau porsi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan gizi Ny. V
serta sesuai dengan penyakit yang di derita Ny. V yaitu infeksi saluran kemih.

e. Intervensi
A. Tujuan Diet
(Jangka Pendek 1-2 hari)
1. Meningkatkan asupan karbohidrat yang defisit
2. Meningkatkan asupan energi yang defisit
3. Memberikan makanan tanpa memberatkan faal ginjal
4. Mengontrol hipertensi
5. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien untuk memenuhi
zat gizi makro dan zat gizi mikro dari makanan
6. Mempertahankan status gizi sesuai dengan umur tinggi badan pasien.
7. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku terhadap pemilihan makanan
yang dikonsumsi pasien
8. Meningkatkan nafsu makan pasien dengan memberikan makanan yang
diinginkan pasien namun sesuai dengan kondisi penyakitnya saat ini
9. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya terkait makanan yang
sebaiknya dikonsumsi dan makanan yang dihindari.

B. Jenis Diet
Diet tinggi energi tinggi protein

C. Perhitungan Zat Gizi dan Cairan


Diketahui :
BBI : 40,5 kg
TL : 40,1 cm
TB Estimasi : 145 cm
LLA : 27,6 cm
LLA/U : 97% (Normal)

51
c. Kebutuhan Energi
BEE =655 + (9,6 x BBI (kg) ) + (1,7 x TB (cm) ) - (4,7 x Umur (th) )
=655 + (9,6 x 40,5) + (1,7 x 145) - (4,7 x 35)
=655 + 388,8 + 246,5 – 164,5
= 1125,8 kkal
Diket : FA = 1,2 (Ibu Rumah Tangga)
FI = 1,2 (Infeksi)
TEE = BEE x FA x FI
= 1125,8 x 1,2 x 1,2
= 1621,1 kkal
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = TEE + 330 kkal
= 1621,1 kkal + 330 kkal
= 1951,1 kkal = 1951 kkal
5
±5 = 100 x 1951 kalori

= 97,6
= 1853,4 – 2048,6 kalori

d. Kebutuhan Zat Gizi Makro


15% x Kebutuhan Energi
2. Protein =
4
0,15 x 1951
=
4
= 73 gram
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Protein + 20 gram
= 73 gram + 20 gram
= 93 gram
5
±5 = x 93 gram
100
= 4,7
= 88,3 – 97,7 gram

52
20% x Kebutuhan Energi
3. Lemak =
9
0,20 x 1951
=
9
= 43 gram
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Lemak + 11 gram
= 43 gram + 11 gram
= 54 gram
5
±5 = x 54 gram
100
= 2,7
= 51,3 – 56,7 gram

65% x Kebutuhan Energi


4. Karbohidrat =
4
0,65 x 1951
=
4
= 317 gram
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Karbohidrat + 45 gram
= 317 gram + 45 gram
= 362 gram
5
±5 = x 362 gram
100
= 18,1
= 343,9 – 380,1 gram

53
c. Kebutuhan Zat Gizi Mikro
𝐵𝐵𝐼
1. Zat Besi = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Zat Besi
40,5
= x 26 mg
55

= 19 mg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Zat Besi + 6 mg
= 19 mg + 6 mg
= 25 mg
5
±5 = 100 x 25 mg

= 1,3
= 23,7 – 26,3 mg

𝐵𝐵𝐼
2. Vitamin B1 = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Vitamin B1
40,5
= x 1,1 mg
55

= 0,8 mg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Vitamin B1 + 0,3 mg
= 0,8 mg + 0,3 mg
= 1,1 mg
5
±5 = 100 x 1,1 mg

= 0,1
= 1,0 – 1,2 mg

𝐵𝐵𝐼
3. Vitamin C = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Vitamin C
40,5
= x 75 mg
55

= 55 mg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Vitamin C + 25 mg
= 55 mg + 25 mg
= 80 mg
5
±5 = 100 x 80 mg

=4
= 76 – 84 mg

54
𝐵𝐵𝐼
4. Asam Folat = 𝐵𝐵 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Asam Folat
40,5
= x 400 mcg
55

= 295 mcg
Penambahan Ibu Menyusui 6 bulan pertama = Asam Folat + 100 mcg
= 295 mcg + 100 mcg
= 395 mcg
5
±5 = 100 x 395 mcg

= 19,8
= 375,2 – 414,8 mcg

d. Perhitungan Cairan
362 𝑋 60 𝐶𝐶
1. KH = 100

= 217,2 cc
93 𝑋 40 𝐶𝐶
4. Protein = 100

= 37,2 cc
54 𝑋 100 𝐶𝐶
5. Lemak = 100

= 54 cc
Sehingga = Karbohidrat + Protein + Lemak
= 217,2 + 37,2 + 54
15 % = 308 cc
85 𝑋 308
85% = 15

= 1745 cc
Jadi = 15% + 85%
= 1745 + 308 = 2.053 cc = 2 liter
= 1531+ 500 ml = 2031 ml=2 liter

55
D. Prinsip Diet
1. Energi Tinggi
2. Protein Tinggi
3. Lemak Cukup
4. Karbohidrat Cukup
5. Zat Besi Cukup
6. Folat Cukup
7. Vitamin C cukup
8. Vitamin B1 Cukup
9. Cairan Cukup

E. Syarat Diet
1. Energi diberikan tinggi sesuai dengan kebutuhan sebesar 1951 kalori, untuk
memenuhi kebutuhan energi serta untuk menjalankan proses kerja tubuh serta
dalam melakukan berbagai aktifitas.
2. Protein diberikan tinggi sesuai kebutuhan sebesar 93 gram, diutamakan yang
bernilai biologis tinggi untuk mengganti protein yang hilang melalui urin.
Protein juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan, membangun sel-
sel dalam tubuh, dan pembentukan hormon.
3. Lemak cukup diberikan sebesar 54 gram, utamakan lemak tidak jenuh berfungsi
untuk menyediakan alat transpor atau pelarut vitaminA D E K, serta sebagai
sumber energi.
4. Karbohidrat cukup diberikan sebesar 362 gram, berfungsi untuk menyediakan
energi yang bisa digunakan langsung oleh tubuh untuk melakukan aktivitas.
Utamakan sumber karbohidrat kompleks untuk memberikan rasa kenyang dan
mencegah terjadinya konstipasi.
5. Zat Besi diberikan sebesar 25 mg sebagai transport oksigen dan membantu
mengurangi anemia.
6. Vitamin B1 diberikan cukup sebesar 1,1 mg untuk membantu pengeluaran
natrium cairan agar tekanan darah tetap normal serta mengurangi tingkat infeksi
yang diderita.
7. Vitamin C cukup diberikan sebesar 80 mg digunakan untuk mencukupi
kebutuhan yang digunakan untuk membantu penyerapan Besi dan Daya tahan
tubuh.

56
8. Asam Folat diberikan cukup sebesar 395 mcg, untuk memperbaiki keadaan gizi
ibu, dan memastikan kecukupan kandungan vitamin tubuhnya.
9. Cairan diberikan cukup sesuai kebutuhan yaitu 2053 ml atau 2 liter.
10. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit dan kemampuan pasien
11. Memberikan informasi makanan apa saja yang harus dan tidak dianjurkan untuk
dimakan.

J. Bentuk Makanan
Makanan yang diberikan dalam bentuk makanan biasa

K. Frekuensi
Pasien diberikan 3 kali makanan utama yaitu makan pagi, siang dan malam

L. Rute
Makanan diberikan dalam rute oral

57
F. Edukasi
Edukasi yang diberikan yaitu berupa konseling pada hari Minggu 26 November
2017 yaitu :
1. Materi atau penjelasan yang diberikan yaitu “Diet Tinggi Energi Tinggi
Protein”.
2. Konseling diberikan kepada Ny. V.
3. Memberikan informasi kepada Ny. V untuk tidak terlalu banyak menyantap
makanan atau minuman yang diawetkan dengan garam, dibumbui atau diolah
dengan garam dan gula. Seperti makanan yang disukai Ny. V seperti ikan asin
dan teh terlalu manis, karena itu akan mengikat cairan dalam tubuh sehingga
cairan yang ibu konsumsi sudah sedikit akan makin sedikit dan dikeluarkannya
pun juga akan sedikit. Perbanyak konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari.
4. Memberikan informasi kepada orang tua Ny. V agar makanan rumah sakit
selalu dihabiskan meskipun rasanya kurang enak, karena makanan yang
diberikan kepada Ny. V sudah disesuaikan dengan kondisi penyakitnya saat ini
dan diharapkan dapat segera pulih.
5. Memberikan motivasi kepada Ny. V untuk mengikuti diet yang diberikan, agar
lekas sembuh dan cepat bisa berkumpul dengan anak-anaknya.
6. Memberikan infromasi tentang bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan ,sebagai berikut :

Golongan Bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan


Makanan
Sumber energy dan Nasi, jagung, kentang, ubi , Biskuit, roti dan kue-kue yang
karbohidrat talas, singkong, mie, bihun, diolah dengan garam, soda kue,
tepung beras, tepung terigu. margarin dan mentega

Sumber protein Daging, hati, ayam, ikan, susu, Semua yang diawetkan dengan
telur, kacang-kacangan dan garam dapur serta makanan yang
hasil olahannya tahu, tempe, dimasak dengan banyak minyak
oncom, putih telur atau kelapa / santan kental

58
Sumber vitamin dan Semua sayuran segar dan Sayur yang diawetkan dengan
mineral sayuran yang diawetkan tanpa garam, sayur asin, acar, sayur
garam, dan semua buah segar kaleng. Buah yang diawetkan
dan buah yang diawetkan tanpa dengan garam dapur, asinan buah,
garam buah dalam kaleng

Bumbu Semua bumbu segar yang tidak Vetsin, dan bumbu yang berbau
berbau tajam seperti bawang tajam seperti cabe dan merica
merah, bawang putih, laos,
salam, dan kecap
Minuman Air Putih, Teh, sari buah Minuman yang mengandung soda
dan rendah energi.

59
a. Perencanaan Menu

PEMBAGIAN MENU SEHARI KEDALAM PENUKAR


MINGGU 26 NOVEMBER 2017
Waktu Bahan Makanan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat
Pagi Makanan Pokok 1P 175 4 0 40
Lauk Hewani 1P 95 10 6 0
Lauk Nabati 2P 160 12 6 16
Sayur 1½P 60 0 0 15
Minyak 1½P 67,5 0 7,5 0
557,5 26 19,5 71
Siang Makanan Pokok 1½P 262,5 6 0 60
Lauk Hewani 2P 190 20 12 0
Lauk Nabati 1P 80 6 3 8
Sayur 1½P 60 4,5 0 15
Buah 1P 40 0 0 10
Minyak 2P 90 0 10 0
722,5 36,5 25 93
Malam Makanan Pokok 1½P 262,5 6 0 60
Lauk Hewani 1P 95 10 6 0
Lauk Nabati 1P 80 6 3 8
Sayur 1P 50 3 0 10
Minyak 1½P 67,5 0 7,5 0
555 25 16,5 78
TOTAL 1835 88 61 242

60
PEMORSIAN HARI KEDUA
MINGGU 26 NOVEMBER 2017

Waktu Menu Bahan Makanan Penimbangan Berat Bersih Asupan Sisa

Pagi Nasi Nasi Putih 100 100 0

Ikan Gabus Bb Kuning Ikan Gabus 72 57 57 0


Minyak 5 5 0
Tahu Goreng Tahu 85 85 0

Kecap 0 0 0

Minyak 2,5 2,5 2,5

Cah Kacang Panjang Kacang Panjang 100 95 5


Wortel 50 40 10
Daun Bawang 0 0 0
Kuah 3 3 0
Siang Nasi Nasi Putih 150 150 0
Ikan Gabus Goreng Ikan Gabus 90 75 75 0
Minyak 5 5 0
Telur Rebus Telur Ayam Rebus 48 48 48 0
Tempe Goreng Bb Daun Jeruk Tempe 49 34 15
Minyak 5 5 0

61
Bening Katuk Katuk 50 50 0
Kacang Panjang 70 37 33
Jagung Manis 30 30 0
Kuah 10 10 0
Pisang Pisang Uli 100 75 75 0
Sore Nasi Putih Nasi Putih 150 0 150
Ikan Gabus Bb Kuning Ikan Gabus 66 50 0 50
Minyak 5 0 5
Tahu Goreng Bb Ketumbar Tahu 82 0 82
Minyak 2,5 0 2,5
Sayur Asem Jakarta Labu Siam 40 0 40
Jagung Manis 60 0 60
Kuah 10 0 10

62
ANALISIS ASUPAN ZAT GIZI “PEMORSIAN HARI II”
MINGGU 26 NOVEMBER 2017

Vit
Waktu Menu Bahan Makanan Berat Energi Protein Lemak KH Fe Folat Vit C Cairan
B1
Pagi Nasi Nasi Putih 100 100 130,0 2,4 0,2 28,6 0,2 0,0 0,0
Ikan Gabus Bb Kuning Ikan Gabus 57 47,9 10,4 0,4 0,0 0,2 0,0 0,6 0,0
Minyak 5 43,1 0 5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tahu Goreng Tahu 85 64,6 6,9 4,1 1,6 4,6 0,0 0,0 0,1
Minyak 2,5 21,6 0 2,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Cah Kacang Panjang Kacang Panjang 95 33,3 1,8 0,3 7,5 1,2 0,0 9,5 0,1
Wortel 40 14,7 0,42 0,1 3,3 0,3 0,0 2,1 0,0
Kuah 3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3
Siang Nasi Nasi Putih 150 195,0 3,6 0,3 42,9 0,3 0,0 0,0 0,0
Ikan Gabus Goreng Ikan Gabus 75 63,0 13,7 0,5 0,0 0,3 0,0 0,8 0,1
Minyak 5 43,1 0 5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Telur Rebus Telur Ayam Rebus 48 74,4 6,0 5,1 0,5 0,6 0,0 0,0 0,0
Tempe Goreng Bb Daun Jeruk Tempe 34 67,7 6,5 2,6 5,8 0,8 0,0 0,0 0,0
Minyak 5 43,1 0 5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Bening Katuk Katuk 50 30,0 2,7 0,4 5,6 1,1 0,0 15,5 0,1
Kacang Panjang 37 17,5 0,9 0,2 4,0 0,6 0,0 5,0 0,0

63
Jagung Manis 30 54,0 1,6 0,6 12,6 0,3 0,0 3,0 0,1
Kuah 10 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10
Pisang Pisang Uli 75 69,0 0,8 0,4 17,5 0,2 0,0 6,8 0,0
Sore Nasi Putih Nasi Putih 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Ikan Gabus Bb Kuning Ikan Gabus 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Minyak 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Tahu Goreng Bb Ketumbar Tahu 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Minyak 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sayur Asem Jakarta Labu Siam 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Jagung Manis 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Kuah 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Air putih
1700
1 hari
Total Asupan Cairan - - - - - - - - 1713

Total Asupan 982 185,32 34,9 101,5 39,1 0,2 43,3 0,5 -

64
HASIL RECALL DAN ANALISIS ASUPAN ZAT GIZI “MAKANAN LUAR RUMAH SAKIT”
MINGGU 26 NOVEMBER 2017

Waktu Masakan Bahan Makanan Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Folat Vitamin C Vitamin B1
Malam Tidak Ada
Pagi Tidak Ada
Nasi Santan Nasi Putih 100 130,0 2,4 0,2 28,6 0,2 0,0 0,0 0,0
Siang Santan 50 35,5 0,3 3,3 1,5 0,3 0,0 0,5 0,0
14.00 Telur Masak
Telur Ayam 30 46,5 3,8 3,2 0,3 0,4 0,0 0,0 0,0
Wib Merah
Teh Teh Manis 400 52,0 0,0 0,0 12,8 0,0 0,0 0,0 0,0
Total Asupan 264 6,5 6,7 43,2 0,9 0 0,5 0

PERBANDINGAN TOTAL ASUPAN “RUMAH SAKIT & LUAR RUMAH SAKIT” DENGAN KEBUTUHAN
MINGGU 26 NOVEMBER 2017

Kategori Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Folat Vitamin C Vitamin B1


Asupan Rumah Sakit 982 185,32 34,9 101,5 39,1 0,2 43,3 0,5
Asupan Luar Rumah Sakit 264 6,5 6,7 43,2 0,9 0 0,5 0
Total Asupan Rs + L.Rs 1246 191,82 41,6 144,7 40 0,2 43,8 0,5
Kebutuhan 1951 93 54 362 25 395 80 1,1
Tingkat Konsumsi (%) 63,9 206,3 77,0 40,0 160,0 0,1 54,8 45,5
Interpretasi Kurang Lebih Sedang Buruk Lebih Buruk Buruk Buruk

65
PERBANDINGAN TOTAL ASUPAN “RUMAH SAKIT” DENGAN KEBUTUHAN
MINGGU 26 NOVEMBER 2017

Kategori Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Folat Vitamin C Vitamin B1


Asupan Rumah Sakit 982 185,32 34,9 101,5 39,1 0,2 43,3 0,5
Kebutuhan 1951 93 54 362 25 395 80 1,1
Tingkat Konsumsi (%) 50,3 199,3 64,6 28,0 156,4 0,1 54,1 45,5
Interpretasi Buruk Lebih Kurang Buruk Lebih Buruk Buruk Buruk

PERBANDINGAN TOTAL ASUPAN LUAR RUMAH SAKIT DENGAN KEBUTUHAN


MINGGU 26 NOVEMBER 2017

Kategori Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Folat Vitamin C Vitamin B1


Asupan Luar Rumah Sakit 264 6,5 6,7 43,2 0,9 0 0,5 0
Kebutuhan 1951 93 54 362 25 395 80 1,1
Tingkat Konsumsi (%) 13,5 7,0 12,4 11,9 3,6 0,0 0,6 0,0
Interpretasi Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk Buruk

66
7. Monitoring dan Evaluasi

MONITORING & EVALUASI PEMORSIAN HARI II


MINGGU 26 NOVEMBER 2017
Dampak Asuhan Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro
Gizi Outcome
Indicator Outcome Asupan zat gizi makro pada saat recall (25 november 2017),yaitu :
1. Energi 1246,8 kalori
2. Protein 69,9 gram
3. Karbohidrat  140,9 gram
4. Lemak 46,4 gram

Asupan zat gizi mikro pada saat recall (25 november 2017),yaitu :
1. Fe 6,4 mg
2. Folat 0 mcg
3. Vitamin C  35,7 mg
4. Vitamin B1 0,2 mg
Kriteria Berdasarkan asupan recall (25 november 2017) tersebut, asupan zat gizi
makro memiliki interpretasi sebagai berikut :
1. Energi Kurang
2. Protein Sedang
3. Karbohidrat Buruk
4. Lemak Baik

Berdasarkan asupan recall (25 november 2017) tersebut, asupan zat gizi
mikro memiliki interpretasi sebagai berikut :
1. Fe Buruk
2. Folat  Buruk
3. Vitamin C  Buruk
4. Vitamin B1  Buruk

67
Dokumentasi Pada Saat dilakukan recall (25 november 2017) ,dengan
Monitoring Evaluasi Kujungan asupan zat gizi makro sebagai berikut :
Awal a. Energi 1246,8 kalori dengan tingkat konsumsi
63,9 % dari total kebutuhan energi
b. Protein 69,9 gram dengan tingkat konsumsi
75,2% dari total kebutuhan protein
c. Karbohidrat 140,9 gram dengan tingkat
konsumsi 38,9% dari total kebutuhan
karbohidrat
d. Lemak 46,4 gram dengan tingkat konsumsi
85,9% dari total kebutuhan lemak
Pada tahap selanjutnya akan dilakukan monitoring
pada pasien

Saat dilakukan recall (25 november 2017) ,dengan


asupan zat gizi mikro sebagai berikut :
a. Fe 6,4 mg dengan tingkat konsumsi 25,6%
dari total kebutuhan Fe
b. Folat 0 mcg dengan tingkat konsumsi 0 %
dari total kebutuhan Folat
c. Vitamin C 35,7 mg dengan tingkat konsumsi
44,6% dari total kebutuhan Vitamin C
d. Vitamin B1 0,2 mg dengan tingkat konsumsi
18% dari total kebutuhan vitamin B1
Pada tahap selanjutnya akan dilakukan monitoring
pada pasien

68
Dokumentasi Pengkajian 1. Setelah dilakukan intervensi pada klien dan
Monitoring Evaluasi Gizi dilakukan recall (26 november 2017) ,diketahui
Selanjutnya hasil dari asupan zat gizi makro sebagai berikut :
Setelah a. Energi 1246 kalori dengan tingkat konsumsi
Intervensi 63,9 % dari total kebutuhan energi
b. Protein 191,82 gram dengan tingkat konsumsi
206,3% dari total kebutuhan protein
c. Karbohidrat 144,7 gram dengan tingkat
konsumsi 40 % dari total kebutuhan
karbohidrat
d. Lemak 41,6 gram dengan tingkat konsumsi
77 % dari total kebutuhan lemak

Dokumentasi Pengkajian 2. Setelah dilakukan intervensi pada klien dan


Monitoring Evaluasi Gizi dilakukan recall (26 november 2017), diketahui
Selanjutnya hasil dari asupan zat gizi mikro sebagai berikut :
Setelah a. Fe 40 mg dengan tingkat konsumsi 160% dari
Intervensi total kebutuhan Fe
b. Folat 0,2 mcg dengan tingkat konsumsi 0,1%
dari total kebutuhanFolat
c. Vitamin C 43,8 mg dengan tingkat konsumsi
54,8% dari total kebutuhan vitamin C
d. Vitamin B1 0,5 mg dengan tingkat konsumsi
45,5% dari total kebutuhan vitamin B1

69

Anda mungkin juga menyukai