Anda di halaman 1dari 3

Ahmad Yasin: Legenda Ciptakan Kelemahan Jadi Kekuatan

Bagi Hamas

ً ‫ضى نَحْ بَهُ َو ِم ْن ُه ْم َم ْن يَ ْنت َِظ ُر َو َما بَدهلُوا تَ ْبد‬


‫ِيل‬ َ ‫ِمنَ ْال ُمؤْ ِمنِينَ ِر َجا ٌل‬
‫صدَقُوا َما َعا َهد ُوا ه‬
َ َ‫َّللاَ َعلَ ْي ِه فَ ِم ْن ُه ْم َم ْن ق‬
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan
kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang
menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)”. (Al-Ahzab:23)
Pembunuhan terhadap Syekh Ahmad Yasin lima tahun lalu bukan peristiwa sepintas lalu. Peristiwa itu
menjadi pusat perenungan bagi seluruh pejuang kebebasan di dunia dan mengingatkan bangsa Arab
dan umat Islam akan bahaya hakiki Israel di Palestina.
Gugurnya Syeikh Ahmad Yasin meningkatkan dukungan besar kepada gerakan HAMAS bukan hanya
di Palestina. Bahkan dukungan bangsa Arab dan Islam semuanya. Sejak saat itu semua orang bertanya
tentang HAMAS, gerakan yang mengguncang bangunan Israel, gerakan ini mulai menyebar secara
drastis hingga mayoritas Palestina berafiliasi kepadanya. Jika tidak afiliasi maka mereka
mendukungnya atau simpati kepada gerakan perlawanan dan ketegaran memperjuangkan prinsip-
prinsip dasar Palestina dan menolak perundingan damai dengan Israel.
Gugurnya Syeikh Ahmad Yasin juga mengundang reaksi yang kebanyakan justru mengatakan bahwa
darah beliau akan menjadi “bahan bakar baru” bagi perlawanan.
Syeikh Ahmad Yasin … Kelahiran dan pertumbuhan
Syeikh Ahmad Yassin lahir tahun 1936 di desa El-Gorah yang dibangun di reruntuhan kota Ashkelon
yang bersejarah yang berada di Majdal Tengah ke arah utara dari Jalur Gaza sekitar dua puluh
kilometer. Di tingkat SD beliau belajar di sekolah El Gorah sekolah dasar dan terus belajar sampai
tingkat kelima. ” (88).
Sejak “nakbah” (malapetaka dahsyat) menimpa rakyat Palestina di tahun 1948 (dengan diproklamirkan
berdirinya negara Israel) Ahmed Yasin terpaksa berhijrah bersama keluarganya ke Jalur Gaza dan
menetap di kamp pengungsi Shati’ di pantai Jalur Gaza. Selama tinggal di permukiman, ia diputus dari
studinya sampai tahun 1950 karena ia sibuk memberikan kontribusi keberlangsungan hidup
keluarganya yang terdiri dari tujuh orang dengan bekerja di sebuah restoran di Gaza City (89).
Kemudian Syeikh melanjutkan studinya di sekolah kamp pengungsi dan menyelesaikan studinya di
tingkat dasar dan persiapan tahun 1955, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Palestina yang
merupakan sekolah paling bergensi di Jalur Gaza. Suasana politik di Jalur Gaza secara umum sedang
bergejolak, terutama di sekolah tempatnya belajar. Pada saat itu kami bersama-sama di sekolah itu. Ia
di kelas satu dan saya (penulis) di tingkat terakhir. Pada saat itu dikenal dengan Sekolah Menengah
Umum – yang disebut taujihy.
Dunia Arab sedang bergejolak dengan aliran-aliran pemikiran, baik yang berhaluan nasionalis, kiri, dan
Islam. Dan Gerakan Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan paling aktif di Jalur Gaza. Ia banyak
didukung oleh pelajar, bahkan mereka yang berprestasi di kelas dan dipilih menjadi ketua-ketua
aktifitas adalah mereka yang berafiliasi kepada gerakan Islam. (90)
Di gerakan Ikhwanul Muslimin, Ahmad Yasin menemunkan apa yang dia cari. Dakwahnya sesuai
dengan keinginannya, baik dari sisi pemikiran agamanya (ideology), atau dalam hal pandangan politik,
dan methodologi pendidikan untuk menyiapkan generasi pembebas Palestina, menyelematkan Al-
Aqsha yang penuh berkah dari tangan para penjajah. Sang murid Ahmad Yasin melihat itu semua dan
memberikan baiatnya kepada gerakan Islam ini tahun 1955. (99)
Ia mengajar bahasa Arab dan tarbiyah islamiah. Ia juga seorang penceramah di masjid-masjid Gaza,
bahkan paling popular di sana karena hujjah. Ia juga dipilih menjadi Majmah Islami di Gaza.
Beliau ditangkap oleh Zionis Israel tahun 1984 karena latar belakang mereka menemukan rumahnya
sebagai gudang senjata yang dibeli oleh Syeikh dari seorang agen Israel.
Ia pernah divonis penjara 13 tahun, kemudian keluar dalam proses pertukaran tawanan Tahun 1985. 17
November 1987 gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mengeluarkan keputusan untuk “memulai
aksi militer melawan entitas penjajah Zionis. Dan pada tanggal 8 Desember 1987 meletus aksi
Intifadha dengan arahan Syeikh Yasin, dan sepekan setelah itu dideklarasikan Gerakan Perlawanan
Islam “HAMAS”, dan pernyataan resmi pertamanya dikeluarkan 14 Desember 1987 M. Sementara
pernyataan resmi pertama gerakan Fatah dan Front Rakyat dan organisasi lainnya pada 8 Januari 1988
atau satu bulan setelah mulainya intifadha.
Intensitas aksi serangan dan mogok massal yang dilakukan dan digalang HAMAS terhadap Zionis
Israel semakin keras. Mereka kemudian menangkap Syeikh dan sebagian besar pimpinan HAMAS dan
Ikhwanul Muslimin malam tanggal 18 Mei 1989 M. Mendekam di penjara sampai 25 September 1997
M dalam sebuah negoisasi pertukaran tawanan oleh Raja Husein dengan Israel setelah percobaan
pembunuhan terhadap saudara Khalid Misy’al Kepala Maktab Siyasi HAMAS.
Syahid mengenang syahid
Dr. Asy-Syahid Abdul Aziz ar-Rantisi mengatakan, Syeikh Ahmad Yasin adalah simbol Islam yang
besar ketika hidup. Dengan gugurnya, ia menjadi guru unik dan paling menonjol dalam sejarah umat
yang besar. Tidak ada sejarah seperti yang diukur Syeikh Yasin, dimana pemimpin yang lemah (karena
cacat fisik) mampu mengubah menjadi kekuatan. Ia adalah pemimpin yang tidak pernah percaya
dengan kelemahan mutlak seharipun bagi manusia atau dengan kekuatan mutlak selama ia masih
bernama makhluk”.
Rantisi yang gugur syahid sebulan setelahnya menegaskan bahwa Syeikh Yasin lah yang mengusung
rakyat Palestina yang tidak berdaya untuk melawan Israel dengan batu dan pisau, kemudian dengan
bom, kemudian dengan roket-roket Al-Qassam. Syeikh Yasin telah menciptakan dari kelemahan rakyat
menjadi kekuatan yang kini tidak bisa diremehkan Israel dan Amerika. Akibatnya, poros teroris ini
mulai merasa risau dengan kekuatan yang pernah dibuat oleh Syeikh Yasin.
Asy-syahid Rantisi menegaskan bahwa Israel salah ketika membunuh Syeikh Ahmad Yasin sebab
Israel tidak pernah belajar dari masa lalu. Mereka membunuhi para nabi namun mereka gagal
memadamkan cahaya yang mereka bawa. Israel tidak akan bisa mematikan cahaya dari jasad Syeikh
Ahmad Yasin. Bahkan peristiwa pembunuhan ini akan memindahkan konflik kepada fase yang lebih
maju.
Darah Syekh Yasin; pesan untuk bersatu
Sementara Khalid Misy’al, ketua Maktab Siyasi HAMAS menegaskan bahwa darah Syeikh Ahmad
Yasin memberikan pesan untuk bersatu dan merapikan barisan. Ia menyatakan, para pejuang Palestina
sudah memberikan ruh mereka untuk Allah, kemudian untuk membebaskan Palestina. Gugurnya
Syeikh Ahmad Yasin akan semakin menjadikan gerakan perlawanan semakin kuat.
Ia menegaskan bahwa Israel harus tahu bahwa upaya mereka untuk mematahkan semangat rakyat
Palestina akan gagal. Tindakan Israel membunuh Syeikh Ahmad Yasin menegaskan bahwa mereka
hanya berfikir bagaimana melakukan kejahatan. Karenanya, Khalid Misy’al menyerukan agar rakyat
Palestina bersatu di belakang perlawanan Palestina.
Hamas terus melawan
Sementara itu, Mahmod Zehar menegaskan bahwa kejahatan pembunuhan Syekh Ahmad Yasin
sebelumnya sudah diprediksi. Namun itu tidak akan menyimpangkan HAMAS dan pimpinannya dari
program perlawanan terhadap Israel. ia menegaskan bahwa Israel menegaskan Syeikh Yasin layak mati
karena keberadaannya mengancam eksistensi mereka di kawasan. “Namun kami mengatakan bahwa
Syeikh syahid di sisi Allah, ia hidup dan mendapatkan rizqi, yang mati adalah Israel dan para
pemimpinnya yang melakukan kejahatan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina,” tegas Zehar.
Darah Yasin tak akan lemahkan perlawanan
Sementara itu, Dr. Yusuf Al-Qardlawi menegaskan bahwa Darah Yasin tak akan tumpah percuma.
Bahkan ia akan menjadi api dan laknat bagi Israel. Kesyahidan Syeikh Yasin tidak akan melemahkan
perlawanan seperti yang dibayangkan Israel.
Ia menegaskan bahwa pembunuhan Syekh Ahmad Yasin adalah kejahatan penjajah Israel. dan Amerika
ikut bertanggungjawab atas kejahatan itu. sebab Israel melakukan kejahatan dengan senjata Amerika,
dana, dan dukungan mereka.
Karenanya, menurut Qardawi, Arab harus sadar dari ‘teler’ mereka dan keluar dari gua tempat tidur
panjang mereka untuk menunaikan amanah terhadap saudara-saudara mereka. (bn-bsyr)

Anda mungkin juga menyukai