Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA :
1. MARIA IMACULATA PARERA (13117015)
2. AGUSTINA CARMEINITA KANTUR (13117023)
3. PETRUS GELANG (13115102)

POKOK BAHASAN : FUNGSI KUADRAT

A. DESKRIPSI MATERI

1. Pengertian Fungsi Kuadrat


Fungsi kuadrat yaitu suatu fungsi yang pengkat variabel tertingginya adalah dua.
Bentuk umum:
y = ax2 + bx + c = 0, a≠0 dan a,b,c elemen R

2. Grafik Fungsi Kuadrat


Grafik fungsi kuadrat berupa parabola dengan posisi parabola ditentukan oleh
nilai a.
a. Jika a > 0 maka parabola terbuka ke atas

b. Jika a < 0 maka parabola terbuka ke bawah


3. Titik Potong terhadap Sumbu-sumbu Koordinat
Titik potong terhadap sumbu-sumbu koordinat, terdiri atas dua macam, yakni:
a. Titik potong terhadap sumbu X
Agar grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c = 0 memotong sumbu X maka nilai
y haruslah sama dengan 0
y = 0 <=> ax2 + bx + c = 0
(x - x1)(x - x2) = 0
Koordinat titik potongnya adalah (x1, 0) dan (x2, 0)
b. Titik potong pada sumbu Y
Agar grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c = 0 memotong sumbu Y
maka nilai x haruslah sama dengan 0
x = 0 <=> y = a(0)2 + b(0) + c = c
Koordinat titik potongnya adalah (0 , c)

4. Titik Puncak/Titik Balik dan Sumbu Simetri


Bentuk y = ax2 + bx + c dapat ditulis menjadi y = a(x + b/2a)2 + [(b2 -
4ac)/-4a]
x disebut sumbu simetri
y disebut nilai ekstrim
=> Jika a > 0 maka y.eks = y.min
=> Jika a < 0 maka y.eks = y.max
Titik puncak parabola : [(-b/2a) , (b2 - 4ac)/-4a]
=> Jika a > 0 maka titik puncak adalah titik balik minimum dan parabola
terbuka ke atas.
=> Jika a < 0 maka titik puncak adalah titik balik maksimum dan
parabola terbuka ke bawah.

5. Kegunaan Diskriminan pada Fungsi Kuadrat


a. Mengetahui hubungan parabola dengan sumbu X
1) Jika D > 0 maka parabola memotong sumbu X pada dua titik
2) Jika D = 0 maka parabola menyinggung sumbu X
3) Jika D < 0 maka parabola tidak menyinggung ataupun memotong sumbuX
Perhatika grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c
b. Mengetahui hubungan parabola dengan garis
Untuk menentukan apakah suatu garis itu memotong atau tidak
memotong parabola, maka dapat dilakukan dengan cara
mensubtitusikan garis ke parabola, dan hasilnya seperti di bawah ini.
1) Jika D > 0 maka garis memotong parabola di titik
2) Jika D = 0 maka garis menyinggung parabola (berpotongan di satu
titik)
3) Jika D < 0 maka garis tidak menyinggung ataupun memotong
parabola.

6. Menentukan Persamaan Kurva dari Fungsi Kuadrat


Untuk menentukan persamaan kurva jika grafik fungsi kuadratnya diketahui dapat
dilakukan dengan cara berikut.
a. Jika diketahui titik puncak = (xp , yp), gunakan rumus: y = a(x-xp)2 + yp
b. Jika diketahui titik potong dengan sumbu X yakni (x1 , 0) dan (x2,0) gunakan
rumus: y = a(x - x1)(x - x2)
c. Jika yang diketahui selai titik pada poin a dan b, maka gunakan rumus: y= ax2 +
bx +c.

B. PERMASALAHAN MATERI

Masalah yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal fungsi kuadrat, masalah
tersebut adalah:
1) Kesulitan memahami soal yaitu ketidakmampuan siswa dalam memahami maksud
soal, baik yang sudah diketahui informasinya maupun yang sedang ditanyakan
dalam soal;
2) Kesulitan menerapkan konsep yaitu siswa belum mampu menerapkan prinsip
tentang sumbu simetris dan menggambar grafik fungsi kuadrat pada diagram
kartesius;
3) Kesulitan dalam perhitungan yaitu siswa tidak dapat melakukan operasi hitung
dengan benar. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal fungsi kuadrat meliputi:
 Siswa tidak mengerti dengan maksud dari soal yang diberikan;
 Siswa kurang memahami materi;
 Siswa tidak dapat mengubah soal ke dalam bentuk kalimat matematika;
4) Siswa kurang berlatih dalam menyelesiakan soal-soal tentang fungsi kuadrat;
5) Siswa kurang teliti dalam menghitung.
SOAL OLIMPIADE

SOAL OSN TAHUN 2015

Nomor 9 :

Jika salah satu akar persamaan kuadrat 2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 adalah bilangan
prima, maka nilai c terbesar yang mungkin adalah ....

Pembahasan:
Diketahui persamaan kuadrat 2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 Jika x1 dan x2 adalah
memiliki akar-akar penyelesian dari persamaan tersebut, maka berlaku hubungan
antara x1
dan x2 adalah sebagai berikut.
𝑏 𝑐
x1+ x2= 𝑎 dan x1. x2 = 𝑎
Oleh karena a = 2 dan c = 168, maka akar prima 2 tidak mungkin terpenuhi.
Sehingga akar prima yang mungkin adalah bilangan prima selain 2, yakni sebagai
berikut:
168
1) Untuk salah satu akarnya bilangan 3, maka 3 = 56, sehingga persamaannya
menjadi
2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 => (2x – 56)(x – 3) = 2x2 – 62x + 168 = 0
Sehingga (c – 2015) = – 62 => c = 2015 – 62 = 1953
218
2) Untuk salah satu akarnya 5, maka 5 , sehingga persamaannya menjadi
168 218
2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 => (2x – )(x – 5) = 2x2 – x + 168 = 0
5 5
218 218 9857
Sehingga (c – 2015) = – => c = 2015 – = = 1971,4
5 5 5
168
3) Untuk salah satu akarnya 7, maka 7 = 24, sehingga persamaannya menjadi
2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 => (2x – 24)(x – 7) = 2x2 – 38x + 168 = 0
Sehingga (c – 2015) = – 38 => c = 2015 – 38 = 1977
168
4) Untuk salah satu akarnya 11, maka 11 , sehingga persamaannya menjadi
168 410
2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 => (2x – )(x – 11) = 2x2 – x + 168 = 0
11 11
410 410 21755
Sehingga (c – 2015) = – 11 => c = 2015 – 11 = 11 = 1977,727
5) Untuk salah satu akarnya 13, maka, sehingga persamaannya menjadi
168 506
2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 => (2x – 13 )(x – 13) = 2x2 – 13 x + 168 = 0
506 506 25689
Sehingga (c – 2015) = – 13 => c = 2015 – 13 = 13 = 1976,077
6) Untuk salah satu akarnya 17, maka, sehingga persamaannya menjadi
168 746
2x2 + (c – 2015)x + 168 = 0 => (2x – 17 )(x – 17) = 2x2 – 17 x + 168 = 0
746 746 33509
Sehingga (c – 2015) = – 17 => c = 2015 – 17 = 17 = 1971,117
Dengan demikian, dari uraian ke-6 bilangan prima di atas didapat bahwa nilai c
terbesar ketika bilangan prima bernilai 11
21755
Jadi, nilai c terbesar yang mungkin adalah 11 atau 1977,727
SOAL OSN TAHUN 2015

Nomor 10 :

Jika kurva parabola y = x2 + 4x – 5 dicerminkan terhadap garis y = x, kemudian digeser


ke arah sumbu-X positif sejauh 2 satuan, maka diperoleh kurva dengan persamaan ....

Pembahasan:
Diketahui persamaan parabola y = x2 + 4x–5 kemudian dicermenkan terhadap garis y =
x artinya kurvanya menjadi x = y2 + 4y – 5

kemudian digeser ke arah sumbu-X positif sejauh 2 satuan, artinya titik potong pada sumbu-X
menjadi di titik (–5 + 2, 0) : (–3, 0) sehingga persamaannya menjadi x = y2 + 4y + (– 5 + 2)
x = y2 + 4y – 3
SOAL OSN TAHUN 2016

Nomor 6 :

Garis y = mx + 1 dengan m > 0 memotong parabola y = x2 – 2x + 1 di titik A dan B. Jika


C adalah titik puncak parabola tersebut sehingga luas segitiga ABC sama dengan 6
satuan luas, maka nilai m adalah ....

Pembahasan: m = 2
Diketahui persamaan garis y = mx + 1 dan persamaan parabola y = x2 – 2x + 1
Karena kedua persamaan tersebut saling berpotongan, sehingga didapat
mx + 1 = x2 – 2x + 1
x – (m + 2)x = 0
2

(𝑚+2)±√(𝑚+2)2 (𝑚+2)±(𝑚+2)
x1.2 = => x1.2 =
2 2
(𝑚+2)−(𝑚+2)
=> x1 = 2
x1 = 0
(𝑚+2)+(𝑚+2)
=> x2 = 2
x2 = m +2

diketahui m > 0, maka yang memenuhi adalah x2 = m + 2 ..........(1)

Kemudian, berdasarkan kedua persamaan tersebut didapat ilustrasi gambar sebagai


berikut.

Perhatikan segiempat PQBR, ∆ABC, ∆APC, ∆CQB, dan ∆ARB


Luas segirmpat PQBR = Luas ∆ABC + luas ∆APC + luas ∆CQB + luas ∆ARB
1 1 1
PQ × QB = 6 + 2 × AP × PC + 2 × CQ × QB + 2 × AR × RB
1 1 1 1
x2 × (mx2 + 1) = 2 × 12 + 2 × 1 × 1 + 2 × (x2 – 1) × (mx2 + 1) + 2 × mx2 × x2
2 x2 × (mx2 + 1) = 12 + 1 + (x2 – 1)(mx2 + 1) + mx2 2
2
m x2 2 + 2 x2 = 13 + mx2 2 + x2 – mx2 – 1 mx2 2
2mx2 2 + 2 x2 = 12 + 2mx2 + x2 – mx2
mx2 + x2 = 12
(m + 1) x2 = 12 ..........(2)
Berdasarkan persamaan (2) dan (1), didapat sebagai berikut
(m + 1) x2 = 12 dan x2 = m + 2 => (m + 1)(m + 2) = 12
=> m2 + 3m + 3 = 12
=> m2 + 3m – 10 = 0
=> (m + 5)(m – 2) = 0
m = –5 atau m = 2
diketahui m > 0, maka yang memenuhi adalah m = 2
Jadi, nilai m adalah 2

Anda mungkin juga menyukai