Uji Perbandingan Ganda PDF
Uji Perbandingan Ganda PDF
(Multiple Comparison)
Arum Handini Primandari, M.Sc.
• Beberapa uji perbandingan ganda:
– Uji BNT/LSD
H 0 : i j dengan i, j 1, 2,..., t dan i j
– Uji Tukey
– Uji Duncan H1 : i j
– Uji Bonferroni
• H0 ditolak jika:
– Ukuran sampel sama
2 KTG
yi y j t 2,dbgalat
r
• Daerah kritis:
H0 ditolak jika:
1) Untuk data yang ukuran sampelnya sama
y i y j q ; t , dbgalat
KTG Dengan:
r α: tigkat signifikasi
t: banyak perlakuan
2) Untuk data yang ukuran sampelnya berbeda (Tukey-Kramer) q(α;t,dbgalat): nilai
presentase atas dari
q ; t , dbgalat 1 1 q pada taraf
yi y j KTG signifikasi α dan
ri rj
2 derajat bebas
(t,dbgalat)
Uji Duncan
• Uji Duncan disebut juga prosedur Duncan atau Uji rentang-berganda
Duncan
• Daerah kritik:
H0 ditolak jika: y i y j R p
1) Untuk data yang ukuran sampelnya sama
KTG
R p r ; p ;dbgalat untuk p perlakuan, dengan p= 2, 3, …, t
r
2) Untuk data yang ukuran sampelnya berbeda
KTG t
R p r ; p ;dbgalat dengan nh
1r
t
nh
i 1 i
p: banyak perlakuan
rp: rentang signifikasi Duncan dengan p perlakuan (p = 2, 3, …, t) pada taraf
signifikasi α dan derajat kebebasan milik galat (rp disebut rentang signifikan
ter-student terkecil)
Rp: rentang signifikan terkecil
Soal Latihan 1
SK db JK KT Fhit Ftabel p-value
Perlakuan 4 79.44 19.86 6.895833 2.866081 0.00117
Galat 20 57.6 2.88
Total 24 137.04
Oleh karena menggunakan model tetap, maka kita dapat melakukan uji
perbandingan ganda.
Tabel Hasil Observasi
40% 50% 60% 75% 90%
7 9 5 3 2
6 7 4 5 3
9 8 8 2 4
4 6 6 3 1
7 9 3 7 4
6.6 7.8 5.2 4 2.8
Total 636.96 24
Tes Dunnet
• Membandingkan setiap kelompok dengan suatu kelompok kontrol. Misalkan
dalam suatu percobaan terdapat t perlakuan, dimana salah satunya
merupakan perlakuan kontrol.
• Hipotesis:
H 0 : 0 i dengan i 1, 2,..., t 1
H1 : 0 i
• Daerah kritik:
H0 ditolak jika:
1) Untuk data yang ukuran sampelnya sama
y i y 0 d 2 t 1, dbgalat
2 KTG
untuk i 1, 2,..., t 1 Dengan:
r α: tigkat signifikasi
k: dα/2 (t,dbgalat): nilai tes dua
2) Untuk data yang ukuran sampelnya berbeda arah untuk uji Dunnet
1 1 dengan derajat bebas
y i y 0 d 2 t 1, dbgalat KTG (t,dbgalat)
ri r0
Kontras
H 0 : 4 5 H 0 : 4 5 0
equivalen (a.1)
H 1 : 4 5 H1 : 4 5 0
• dimana ci 0
• Pada persamaan:
( a.1) c4 1, c5 1
( a.2) c1 c2 1, c4 c5 1
Interval Konfidensi Kontras
KTG
ci yi t 2,dbgalat r
ci ci i
2
KTG
c y i i t 2,dbgalat
r
i
c 2
Kontras Ortogonal
• Dua kontras dengan koefisian {ci} dan {di}, dikatakan ortoganal jika:
t
c d
i 1
i i 0
rc d
i 1
i i i 0
Perlakuan C D C*D
Kontrol -2 0 0
Perlakuan 1 1 -1 -1
Perlakuan 2 1 1 1
Σcidi 0
Contoh
• Latihan 2. Kontras dan hipotesis:
Kontras
• Syarat pembanding:
r c 0, r d , r c d 0
i i i i i i i
Tes Scheffe
• Scheffe (1953) mengusulkan suatu metode untuk membandingkan
sembarang dan semua kemungkinan kontras antara rataan
perlakuan
ciu2
k
SCu KTG ri: banyaknya observasi
pada perlakuan ke-i
i 1 ri
• Nilai kritisnya SCu adalah:
S ,u SCu (t 1) F ;t 1, N t
Untuk menguji hipotesis bahwa kontras Γu berbeda secara signifikan
dari nol.
Cu S ,u
Latihan
Diketahui:
Data berukuran sampel sama. Terdapat 5 perlakuan,
masing-masing diambil 5 sampel.
y1 9.8; y 2 15.4; y 3 17.6; y 4 21.6; y 5 10.8
KTG 8.06
i 1
i 1
• Dengan α = 1%,
S0.01,1 SC1 (k 1) F0.01;4,20 2.54 4(4.43) 10.69
S0.01,2 SC2 (k 1) F0.01;4,20 1.80 4(4.43) 7.58
1 1
yi y j (k 1) F ;k 1, N k KTG
ri rj
Metode Bonferroni
• Misalkan suatu himpunan m kontras dalam rataan perlakuan:
dimana
k
c 2
SCu s
2 iu
i 1 ni
• Menggunakan contoh (1) pada tes Tukey
C1 5; C2 11.8; SC1 2.54; SC2 1.80