BAB 1
PENDAHULUAN
/Di…..
2
/hasil.....
3
/Bagi.....
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Definisi
Bahasa Perancis CDC :“the on going systematic collection,analysis and
interpretation of health data essential to the planning, implementation,and
evaluation of public health practice,closely integrated with the timely disemanation
of these data to those who need to know. The final link of the surveillance chain is
the application of these data to prevention and control”
Noor Nasry Noor : survailance epidemiologi adalah pengamatan secara
teratur dan terus-menerus terhadap semua aspek tertentu baik keadaan maupun
penyebarannnya dalam suatu masyarakat terteentu untuk kepentingan
pencegahan dan penanggulangannya.
Dalam surveilans terdapat kegiatan pokok yaitu :
1) Pengumpulan data
a. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung pada orang
yang yang terlibat langsung.
b. Data sekunder adalah data yang sudah ada dari institusi
tertentu seperti puskesmas dll.
2) Pengolahan data adalah suatu sistem yang akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
bahan jadi.
3) Analisis data adalah proses pengelompokan data menurut orang yang
terdiri dari jenis kelamin, umur, menurut waktu kejadian dan menurut
tempat (lokasi kejadian).dengan menggunakan statistik deskriptif
Sedangkan yang menjadi tujuan dalam surveilans ini yaitu untuk
mengetahui distribusi geografis, penyakit-penyakit endemis dan penyakit-penyakit
yang menimbulkan epedemi, mengetahui periodisitas suatu penyakit dan situasi
penyakit-penyakit tertentu di seluruh wilayah.
/tinjauan.....
6
Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita
TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi
berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
Penegakan Diagnosis pada TBC
Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka
ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan
diagnosa yang tepat antara lain :
Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
Pemeriksaan fisik secara langsung.
Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
Rontgen dada (thorax photo).
Uji tuberkulin.
2.2.3 Penyebab
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri
ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai
Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh
seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk
mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan
penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).
2.3.4 Cara Penularan
Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC
saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari
orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan
berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang
memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami
penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga
menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran
cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah
organ paru.
Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan
infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang
berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru
berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk
jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant)
seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo
rontgen.
/seseorang.....
8
Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk
tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang
memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami
perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang
banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang
inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang
yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa
disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC
2.3.5 Pengobatan
Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang
cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih.
Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan
tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang
lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik
darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-
obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai
pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan
resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan
memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau
ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.
2.3.6 Pencegahan
Pencegahan penyakit TB dengan cara yaitu : Pola hidup sehat adalah
kuncinya, karena kita tidak tahu kapan kita bisa terpapar dengan kuman TBC.
Dengan pola hidup sehat maka daya tahan tubuh kita diharapkan cukup untuk
memberikan perlindungan, sehingga walaupun kita terpapar dengan kuman TBC
tidak akan timbul gejala. Pola hidup sehat adalah dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan hidup kita,
rumah harus mendapatkan sinar matahari yang cukup (tidak lembab), dll. Selain
itu hindari terkena percikan batuk dari penderita TBC.
2.3.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tuberkulosis
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit tuberkulosis adalah
sebagai berikut :
Faktor umur
Faktor umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyakit
Tuberkulosis. Dari hasil penelitian yang di laksanakan di New York pada panti
penempungan orang-orang gelandangan menunjukan bahwa kemungkinan
mendapat infeksi Tuberkulosis aktif meningkat bermakna sesuia dengan umur.
Insiden tertinggi Tuberkulosis paru mengenai usia dewasa muda.
/faktor.....
9
Status gizi
Hasil penelitian menunjukan bahwa orang dengan status gizi kurang
mempunyai resiko 3,7 kali untuk menderita TB paru berat di bandingkan
dengan orang yang berstatus gizinya cukup atau lebih. Kekurangan gizi pada
seseorang akan berpengaruh terhadap kekuatan daya tahan tubuh dan respon
immunologik terhadap penyakit.
Keadaan sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan, keadaan sanitasi
lingkungan, gizi dan akses terhadap pelayanan kesehatan. Penurunan
pendapatan dapat menyebabkan kurangnya kemampuan daya beli dalam
memenuhi konsumsi makanan sehingga akan berpengaruh terhadap status
gizi. Apabila status gizi buruk maka akan menyebabkan kekebalan tubuh yang
menurun sehingga memudahkan terkena infeksi TBC.
Perilaku
Perilaku dapat terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan
penderita TBC yang kurang tentang cara penularan, bahaya dan cara
pengobatan akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku sebagai orang
sakit dan akhirnya berakibat menjadi sumber penularan bagi orang di
sekelilingnya.
4.1. Analisis Penyebab Maslah TBC di wilayah kerja RS Bhayangkara Hasta Brata
Tujuan
Tujuan Umum : Menurunkan penderita TBC di RS Bhayangkara Hasta Brata
Biaya
Metod Penanggu Tempa
No Masalah Kegiatan Sasaran Tujuan Materi Waktu Sumb Evaluasi
e ng jawab Jumlah t
er
Penyuluh pengertian,
an pada ciri-ciri > 80 % =
Tingginya
pasien TBC Ruang bagus
angka menurunka pembe
dan pertem < 80 % =
kesakitan penduduk n angka rian Karumkit
keluarga pengobata 1x uan kurang
TBC di di wilayah insiden materi, RSHB, Rp. APBD,
tentang n TBC setiap RS bagus
1 RS kerja dan dan tanya kepala 10.000.0 APBN,
pentingny awal Bhaya
Bhayang Penderita prevalensi jawab bagian 00 LSM
a program TB bulan ngkara
kara TBC penderita dan
pencegah Hasta
Hasta TBC diskusi
an dan Brata
Brata
pengobat dampakTB
an TBC C
14
15
Rencana Monev
No Kegiatan
Input Proses Output Outcome
Penyuluhan
pada MAN : penduduk
meningkatk
masyarakat tersedianya dan
terlaksanan an program
tentang sumber daya penderita
ya surveilans
1 pentingnya tenaga TB Paru
penyuluhan P2M,
pencegahan kesehatan (1 mendapatk
kepada khususnya
dan Dokter, 1 an
masyarakat program TB
pengobatan Perawat) informasi
tentang
TBC penyuluhan
pentingnya
penduduk tentang
pencegahan menurunka
berjumlah pentingnya
dan n angka
17.091 orang pencegaha
pengobatan insiden dan
dan penderita n dan
TBC prevalensi
TBC pada pengobatan
penderita
tahun ......... TBC
TBC
Orang
Money :
tersedianya cukupnya
biaya yang dana yang
dianggarkan dianggarkan
oleh dalam
puskesmas, pelaksanaa
APBD, APBN n proses
sebesar Rp. penyuluhan
10.000.000,-
Material
meja , kursi, dll materi yang
sesuai jumlah tersedia
peserta digunakan
penyuluhan dalam
sebanyak....ora proses
ng penyuluhan
16
tersedianya
bahan materi
presentase,
absensi, ATK,
undangan
....orang
adanya
spanduk,
poster, pamflet
sesuai dengan
tema
penyuluhan
mesin yang
Machine : tersedia
laptop, digunakan
proyektor dalam
sebanyak..... pelaksanaa
Buah n
penyuluhan
tersedianya
mickrophone
sebanyak...
Dan speaker
sebanyak....
Method :
adanya terlaksanan
langkah- ya metode
langkah penyuluhan
prsentase dengan
materi, diskusi cara
dan tanya presentase
jawab
17
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan data penderita penyakit tuberkulosis pada
puskesmas wajo kecamatan murhum dapat di simpulkan bahwa :
2) Bagi masyarakat
Senantiasa menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit
Tuberkulosis.
Januari 2018
Ketua Tim TB DOTS