Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN DIREKTUR RSUD ANDI DJEMMA MASAMBA

KABUPATEN LUWU UTARA


Nomor : .. Tahun
TENTANG
PENETAPAN POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI DJEMMA
MASAMBA
TAHUN 2015

DIREKTUR

Menimbang : a. bahwa pengangkatan dan penempatan Surmber Daya


Manusia.
Dilaksanakan
berdasarkan
prinsip
profesionalisme sesuai standar kompetensi yang jelas.
b. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Daerah
Kabupaten Luwu Utara tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Lingkup pemerintah Kabupaten Luwu Utara
berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
.
Tahun.. tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka
untuk mendukung pelaksanaan tugas pelayanan Rumah Sakit
Umum
Daerah
Andi
Djemma
perlu
disesuaikan
kelembagaannya.
c. bahwa dalam rangka penyempurnaan Peraturan Daerah
Kabupaten Luwu Utara Nomor ..Tahun . Tentang Uraian
Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba
dan Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor 52 Tahun 2008
tentang tugas pokok, fungsi Uraian Tugas jabatan struktural
Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba serta
peraturaan Bupati Luwu Utara Nomor Tahun. Tentang
Tugas pokok dan tata kerja organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah Andi Djemma Masamba.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan
Peraturan Diektur tentang Persyaratan Jabatan Dalam Pola
Ketenagaan Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Djemma Masamba.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan


Daerah.Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun.Nomor 74. Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1822)
2 Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggara Negara Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3851)
3 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan
Negara (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


4286);
4 Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
perbendaharaan Negara lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
5 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4 437) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang- Undang 12 tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004
tentang pemerintahan daerah (lembaran negara Republik
Indonesia Tahun 2008 nomor 59 Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844)
6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Pertimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4436);
7 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Pusat Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor
5038);
8 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pusat Daerah
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 135, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 113);
9 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5063);
10 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5072);
11 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4395);
12 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Unsur Perkembangan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah
Kabupaten/kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82. Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
14 Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor....Tambahan Negara Republik


Indonesia Nomor 4741)
15 Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor
1045/MENKES/SK/X/2006. Tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan.
16 Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang peraturan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Masamba (Lembaran Daerah Kabupaten Masamba Tahun
2007 Nomor 16);
17 Peraturan Bupati Luwu Utara Masamba Nomor 52 Tahun 2008
Tentang tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas jabatan
Struktural pada Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma
Masamba;
18 Keputusan Bupati Luwu Utara Masamba Nomor 429 Tahun
2011 tentang penerapan Rumah sakit Umum Daerah
Masamba untuk penerapan pola pengajuan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

: PERATURAN DIREKTUR TENTANG PERSYARATAN JABATAN


MASING MASING JABATAN DALAM POLA KETENAGAAN
PEGAWAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI DJEMMA
MASAMBA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan
a. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba Kabupaten Luwu
Utara.
b. Kepala Rumah Sakit umum Daerah yang selanjutnya disebut Direktur
adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba
Kabupaten Luwu Utara.
c. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas
dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan, pendidikan dan penelitian
rumah sakit,
d. Staf medis Fungsional adalah kelompok yang bekerja dibidang medis
dalam jabatan fungsional,
e. Pegawai Negeri adalah setiap warga Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang

dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab , wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi.
g. Jabatan fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi
h. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh
seorang pegawai berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
yang diperlukan pada tugas jabatannya sehingga pegawai tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional efektif dan efisien.
i. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh
seorang pegawai berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
yang diperlukan pada tugas jabatannya sehingga pegawai tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
j. Kompetensi Dasar adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap
pejabat struktural.
k. Kompetensi Bidang adalah kompetensi yang diperlukan oleh setiap
pejabat struktural sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
l. Kompetensi Khusus adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh pejabat
struktural dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
jabatan dan kedudukannya
m. Tenaga Medis adalah Dokter, Dokter gigi, Dokter Spesialis.
n. Tenaga Keperawatan adalah Perawat, Perawat dan Bidan
o. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang ksehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Direktur Rumah Sakit meliputi kualifikasi dan standar
kompetensi pejabat struktural dan pejabat fungsional di Rumah Sakit Umum
Daerah Andi Djemma Masamba
BAB III
STANDAR KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI DJEMMA MASAMBA
Pasal 3
1. Pengangkatan pegawai ke dalam suatu jabatan struktural Rumah Sakit
dilakukan setelah memenuhi persyaratan kualifikasi serta standar
kompetensi jabatan yang akan dipangkunya melalui proses rekruitmen
dan seleksi sesuai peraturan perundang-undangan
2. Persyaratan Kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Standar kompetensi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi kompetensi dasar, kompetensi bidang dan kompetensi khusus

Pasal 4
1. Kompetensi Dasar harus dimiliki oleh Pejabat Struktural sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
2. Kompetensi Bidang didapat melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan
fungsional kesehatan sesuai dengan bidang pekerjaannya
3. Kompetensi Khusus harus dimiliki oleh pejabat struktural dalam
mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan
kedudukannya
Pasal 5
Kompetensi dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) meliputi :
a. Integritas
b. Kepemimpinan
c. Perencanaan
d. Penganggaran
e. Pengorganisasian
f. Kerjasama dan
g. Fleksibel
Pasal 6
Kompetensi Bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) meliputi :
a. Orientasi pada pelayanan
b. Orientasi pada kualitas
c. Berfikir analisa
d. Berfikir konseptual
e. Keahlian tehnikal, manajerial, dan profesional dan
f. Inovasi
Pasal 7
Kompetensi khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) meliputi :
a. Pendidikan
b. Pelatihan, dan/atau
c. Pengalaman jabatan
Pasal 8
Kompetensi pejabat struktural kesehatan yang diatur dalam peraturan ini
adalah kompetensi khusus

BAB IV
KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL RUMAH SAKIT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
Pejabat struktural kesehatan Rumah Sakit meliputi
a. Direktur
b. Kepala Bagian dan/atau Kepala Bidang, dan
c. Kepala Seksi dan/atau Kepala Subbagian
Bagian Kedua
Kompetensi Direktur
Pasal 10

1. Direktur Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai


kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
2. Direktur Rumah Sakit telah mengikuti pelatihan perumahsakitan
meliputi kepemimpinan, Rencana strategis Bisnis, Rencana Aksi
Strategis, Rencana Implementasi dan Rencana Tahunan, Tatakelola
Rumah Sakit, Standar Pelayanan Minimal, Sistem Akuntabilitas, sistem
Remunerasi Rumah Sakit, Pengelolaan Sumber daya Manusia
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum
atau paling lama satu tahun pertama setelah menduduki jabatan
struktural
Bagian Ketiga
Kompetensi kepala Bagian dan/atau Kepala Bidang
Pasal 11
1. Kepala Bidang Bagian dan/atau Kepala Bidang berlatar belakang
pendidikan paling sedikit sarjana (S1) sesuai dengan bidang kerjanya
2. Kepala Bagian dan/atau Kepala Bidang telah mengikuti pelatihan
kepemimpinan (DIKLAT PIM III)
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (20 harus dipenuhi sebelum
atau paling lama 2 (dua) tahun pertama setelah menduduki jabatan
struktural
4. Kepala Bagian dan/atau Kepala Bidang diutamakan memiliki
pengalaman jabatan paling singkat 3 (tiga) tahun sesuai dengan bidang
tugasnya
5. Pejabat Kepala bagian dan/atau Kepala Bidang diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati atau usul dari Direktur RS

Bagian Kedua
Kepala Seksi dan/atau Kepala Subbagian
Pasal 12
1. Kepala Seksi dan/atau Kepala Subbagian berlatar belakang pendidikan
paling sedikit Sarjana sesuai dengan bidang kerjanya
2. Kepala Seksi dan/atau Kepala Subbagian telah mengikuti pelatihan
Kepemimpinan (DIKLAT PIM IV)
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum
atau paling lama 2 (dua) tahun pertama setelah menduduki jabatan
struktural
4. Pejabat Kepala Bagian dan atau Kepala Bidang diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati atau usul dari Direktur RS
Bagian Kelima
Kepala Instalasi / unit
Pasal 13
1. Kepala Unit dan Kepala Instalasi Rumah sakit adalah seorang paramedis
yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidangnya
2. Kepala Unit dan Kepala Instalasi Rumah sakit telah mengikuti pelatihan
khusus yang berkaitan dengan unit atau instalasi
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum
atau paling lama satu tahun pertama setelah menduduki jabatan
sebagai kepala Unit/Instalasi

4. Kepala Unit dan atau kepala Instalasi diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Rumah Sakit

PERSYARATAN JABATAN KEPALA UNIT DAN KEPALA INSTALASI


Pasal 14
1. Kepala Unit dan atau Kepala Instalasi adalah pegawai Rumah sakit
Umum Daerah Masamba yang berstatus PNS.
2. Kepala Unit dan atau Kepala Instalasi adalah pegawai Rumah Sakit
Umum Daerah Masamba yang berlatar belakang pendidikan maksimal,
diploma 3 (III-IV) sesuai dengan bidang kerjanya.
3. Pangkat dan Golongan Minimal Pengatur II/d
4. Masa kerja minimal 5 (lima) tahun terhitung sejak jadi PNS
5. Masa kerja Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba Minimal
3 Tahun
6. Pernah Mengikuti Pelatihan khusus di Bidang Kerjanya.
7. Diutamakan memiliki kompotensi yang telah di Bidang Kerjanya.
8. Mempunyai kemampuan dalam hal pengetahuan.
9. Tidak sedang menjalani sanksi atau hukuman.
BAGIAN KEENAM
PENANGGUNG JAWAB INSTALASI / UNIT
PASAL 15
1. Penanggung Jawab instalasi / unit Rumah Sakit adalah Seorang
Paramedis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidangnya.
2. Kepala Unit dan atau Kepala Instalasi Rumah Sakit telah mengikuti
khusus yang berkaitan dengan unit atau Instalasi.
3. Pelatihan Sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 Harus dipenuhi
Setahun atau paling lama 1 tahun pertama seleksi menduduki
jabatan sebagai Kepala Unit / Instalasi.
4. Kepala Unit dan atau Kepala Instalasi diangkat dari Direktur Rumah
Sakit.
BAGIAN KETUJUH
PERSYARATAN PENANGGUNG JAWAB INSTALASI / UNIT
PASAL 16
1. Penanggung jawab instalsi / unit Rumah Sakit adalah Pegawai
Rumah Sakit Umum Daerah Andi Djemma Masamba yang berstatus
PNS
2. Kepala Unit dan atau kepala Instalasi adalah pegawai Rumah Sakit
Umum Daerah Andi Djemma Masamba yang berlatar belakang
pendidikan minimal Diploma 3 (III-IV) sesuai dengan bidang kerjanya
3. Pangkat dan golongan minimal Pengatur II/d
4. Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun terhitung sejak jadi PNS
5. Masa kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Umum Andi Djemma
Masamba minimal 1 tahun
6. Pernah mengikuti Pelatihan khusus dibidang tugas yang akan.......

7. Diutamakan memiliki kompetensi yang lebih di bidang tugasnya


8. Alam hal Mempunyai kemampuan dalam kepemimpinan
9. Tidak sedang menjalani sanksi/hukuman

Bagian Kedelapan
Kelompok Jabatan fungsional
Pasal 17

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai


jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku
Pasal 18
(1) Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya yang terdiri dari :
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Apoteker
e) Perawat
f) Perawat gigi
g) Bidan
h) Gizi
i) Analis Kesehatan
j) Radiografer
k) Fisioterapi
l) Rekam medik
(2) Masing-masing tenaga sebagaimana dimaksud ayat (1) berada
dilingkungan unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
BAB V
TATA KERJA
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur wajib menerapkan prinsip koordinasi,
intagrasi dan organisasi baik unsur-unsur dalam lingkungan masing-masing
maupun dengan sesuatu organisasi luarnya dalam lingkup pemerintahan
kabupaten.
Pasal 28

Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengkoordinasi bawahannya dan bila


terjadi penyimpangan agar mengambil keputusan yang di perlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 29
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin bawahannya
memberikan pedoman, bimbingan serta petunjuk bagi pemeliharaan tugas
bawahannya.
Pasal 30
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan memenuhi petunjukpetunjuk dan bertanggung jawab kepada pihak masing-masing.
Pasal 31
Direktur wajib menyampaikan laporan terkait tentang pelaksanaan tugasnya
kepada bupati melalui wacana daerah.
Pasal 32
Dalam menyampaikan laporan kepada Bupati. Sambutan laporan wajib di
sampaikan pula kepada kesatuan organisasi lain yang secara bersama
mempunyai ketetapan kerja.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur dibantu kepala bagian dan kepala
bidang wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka monitoring dan
evaluasi pelaksaan tugas bawahan sekaligus memberi petunjuk kepada
bawahan.
Pasal 34
Dalam hal Direktur berhalangan melaksanakan tugasnya maka Direktur dapat
menunjuk kepala bagian atau salah seorang kepala bidang untuk mewakili
dengan tetap, memperhatikan senioritas kepangkatan dan kemampuannya.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian dan kepala bidang dibantu oleh
kepala unit / kepala instalasi dan wajib mengadakan rapat-rapat berkala
dalam rangka monitoring, mengevaluasi tugas-tugas bawahan sekaligus
memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan.

Pasal 36
Dalam melaksanakan tugasnya kepala Instalasi atau kepala unit di bantu oleh
penanggung

jawab

Instalasi

atau

penanggung

jawab

unit

dan

wajib

mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka monitoring dan evaluasi


pelaksaan tugas bawahan, sekaligus memberi petunjuk dan bimbingan
kepada bawahan.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 37
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, sepanjang mengenai
pelaksanaanya, diatur atau lanjutkan oleh Bupati.
Pasal 38
Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan untuk di ketahui bersama.

Ditetapkan di Masamba
Pada tanggal,
DIREKTUR

Drg. MARHANI KATMA, MARS


NIP : 19631231 199103 2 051

Anda mungkin juga menyukai