Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN RAJA AMPAT

DINAS KESEHATAN
UPT RSUD KABUPATEN RAJA AMPAT
Jalan Jend. Basuki Rahmat, Kelurahan Warmasen, Distrik Waisai Kota, Raja Ampat, Papua Barat Daya
Tlp. (0951) 3173358, kode pos. 98481 Pos-el rsudr04@gmail.com

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KASIH UMUM DAERAH RAJA AMPAT
NOMOR : 400.7.3.10/020/SK-Man-1/RSUD-RA/III/2023

TENTANG
POLA KETENAGAAN
RUMAH UMUM DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RAJA AMPAT

Menimbang : a. bahwa pengangkatan dan pendapatan sumber daya manusia di UPT


RSUD Kabupaten Raja Ampat, dilaksanakan berdasarkan prinsip
profesionalisme sesuai standar kompetensi yang jelas.
b. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Bupati Raja Ampat No
22 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi UPT
RSUD Kabupaten Raja Ampat, maka untuk mendukung pelaksanaan
tugas pelayanan UPT RSUD Kabupaten Raja Ampat perlu disesuaikan
kelembagaannya.
c. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dipandang perlu untuk membuat pola ketenagaan rumah sakit;
d. bahwa dalam rangka memenuhi standar pelayanan minimal rumah sakit
perlu ditetapkan pola ketenagaan rumah sakit
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudkan dalam
huruf (a) dan huruf (e) tersebut, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Raja Ampat.

Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negawa
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan
Pengawas Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan
KESATU : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Raja Ampat
tentang persyaratan jabatan masing-masing jabatan dalam pola
ketenagaan pegawai UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Raja
Ampat.
KEDUA : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ampat ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
a. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut UPT RSUD
Kabupaten Raja Ampat.
b. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut Direktur adalah
Direktur UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Raja Ampat.
c. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit
d. Staf medis fungsional adalah kelompok yang bekerja dibidang medis dalam jabatan
fungsional
e. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah setiap warga Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi.
g. Jabatan fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi.
h. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
pegawai berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan
pada tugas jabatannya sehingga pegawai tersebut dapat melaksanakan tugasnya
secara professional, efektif dan efesien.
i. Kompetensi Dasar adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pejabat
struktural.
j. Kompetensi Bidang adalah kompetensi yang diperlukan oleh setiap pejabat
struktural sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
k. Kompetensi Khusus adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh pejabat struktural
dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan
kedudukannya.
l. Tenaga Medis adalah Dokter, Dokter Gigi dan Dokter Spesialis.
m. Tenaga Keperawatan adalah Perawat dan Bidan
n. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui Pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerluka kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Direktur Rumah Sakit meliputi kualifikasi dan standar
kompetensi pejabat struktural dan pejabat fungsional di UPT Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Raja Ampat.
BAB III
STANDAR KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL UPT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT
Pasal 3
1. Pengangkatan pegawai ke dalam suatu jabatan struktural Rumah Sakit dilakukan
setelah memenuhi persyaratan kualifikasi serta standar kompetensi jabatan yang
akan dipangkunya melalui proses rekruitmen dan seleksi sesuai peraturan
perundang-undangan.
2. Persyaratan Kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Standar kompetensi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kompetensi dasar, kompetensi bidang dan kompetensi khusus.

Pasal 4
1. Kompetensi Dasar harus dimiliki oleh Pejabat Struktural sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
2. Kompetensi Bidang didapat melalui Pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional
kesehatan sesuai dengan bidang pekerjaannya.
3. Kompetensi Khusus harus dimiliki oleh pejabat struktural dalam mengemban tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan kedudukannya.

Pasal 5
Kompetensi Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) meliputi :
a. Integritas
b. Kepemimpinan
c. Perencanaan
d. Penganggaran
e. Pengorganisasian
f. Kerjasama dan
g. Fleksibel.
Pasal 6
Kompetensi Bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (2) meliputi :
a. Orientasi pada pelayanan
b. Orientasi pada kualitas
c. Berfikir analisa
d. Berpikir konseptual
e. Keahlian teknikal, manajerial dan professional
f. Inovasi
Pasal 7
Kompetensi Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (3) meliputi :
a. Pendidikan
b. Pelatihan, dan/atau
c. Pengalaman jabatan

Pasal 8
Kompetensi pejabat struktural kesehatan yang diatur dalam peraturan ini adalah
kompetensi khusus.

BAB IV
KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL RUMAH SAKIT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
Pejabat struktural kesehatan rumah sakit meliputi :
a. Direktur
b. Kepala Subbagian Tata Usaha
c. Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang
d. Kepala Seksi Pengembangan
e. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagian Kedua
Kompetensi Direktur
Pasal 10
1. Direktur Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian di bidang perumahsakitan.
2. Direktur Rumah Sakit telah mengikuti pelatihan perumahsakitan meliputi
kepemimpinan, Rencana Strategis Bisnis, Rencana Aksi Strategis, Rencana
Implementasi dan Rencana Tahunan, Tata Kelola Rumah Sakit, Standar Pelayanan
Minimal, Sistem Akuntabilitas, Sistem Remunerasi Rumah Sakit, Pengelolaan Sumber
Daya Manusia.
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum atau paling
lama satu tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural.
Bagian Ketiga
Kompetensi Subbagian Tata Usaha
Pasal 11
1. Kepala Subbagian Tata Usaha berlatar belakang Pendidikan paling sedikit Sarjana
(S1) sesuai dengan bidang kerjanya.
2. Kepala Subbagian Tata Usaha telah mengikuti pelatihan kepemimpinan (Diklat PIM III)
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi atau paling lama 2
(dua) tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural.
4. Kepala Subbagian Tata Usaha diutamakan memiliki pengalaman jabatan paling
singkat 3 (tiga) tahun sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Pejabat Kepala Subbagian Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas
usul dari Direktur RS.

Bagian Keempat
Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang
Pasal 12
1. Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang berlatar belakang Pendidikan paling sedikit
Sarjana sesuai dengan bidang kerjanya.
2. Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang telah mengikuti pelatihan Kepemimpinan
(Diklat PIM IV).
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi atau paling lama 2
(dua) tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural.
4. Pejabat Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul dari Direktur RS.

Bagian Kelima
Kepala Seksi Pengembangan
Pasal 13
5. Kepala Seksi Pengembangan berlatar belakang Pendidikan paling sedikit Sarjana
sesuai dengan bidang kerjanya.
6. Kepala Seksi Pengembangan telah mengikuti pelatihan Kepemimpinan (Diklat PIM IV).
7. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi atau paling lama 2
(dua) tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural.
8. Pejabat Kepala Seksi Pengembangan diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas
usul dari Direktur RS.
Bagian Keenam
Kepala Instalasi/Unit
Pasal 14
1. Kepala Unit dan Kepala Instalasi Rumah Sakit adalah seorang paramedis yang
mempunyai kemampuan dan keahlian dibidangnya.
2. Kepala Unit dan Kepala Instalasi Rumah Sakit telah mengikuti pelatihan khusus yang
berkaitan dengan unit atau instalasi
3. Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi sebelum atau paling
lama satu tahun pertama setelah menduduki jabatan sebagai kepala Unit/Instalasi.
4. Kepala Unit dan/atau Kepala Instalasi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Rumah
Sakit.

Persayaran Jabatan Kepala Unit dan Kepala Instalasi


Pasal 15
1. Kepala Unit dan/atau Kepala Instalasi adalah pegawai RSUD Kabupaten Raja Ampat
yang berstatus ASN
2. Kepala Unit dan/atau Kepala Instalasi adalah pegawai RSUD Kabupaten Raja Ampat
yang berlatar belakang Pendidikan minimal diploma III sesuai dengan bidang
kerjanya.
3. Pangkat dan golongan minimal Pengatur/IId
4. Masa kerja minimal 5 (tahun) terhitung sejak jadi ASN
5. Masa kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Raja Ampat minimal 3 tahun
6. Pernah mengikuti pelatihan khusus dibidang kerjanya.
7. Diutamakan memiliki kompetensi dibidang kerjanya.
8. Mempunyai kemapuan dalam hal pengetahuan
9. Tidak sedang menjalani sanksi atau hukuman.

Bagian Ketujuh
Penanggung Jawab Instalasi/Unit
Pasal 16
1. Penanggung jawab instalasi/unit Rumah Sakit adalah seorang paramedis mempunyai
kemampuan dan keahlian dibidangnya.
2. Kepala Unit dan/atau Kepala Instalasi Rumah Sakit telah mengikuti pelatihan khusus
yang berkaitan dengan unit atau instalasi.
3. Pelatihan sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (2) harus dipenuhi setahun atau
paling lama 1 tahun pertama seleksi menduduki jabatan sebagai Kepala
Unit/Instalasi.
4. Kepala Unit atau Kepala Instalasi diangkat oleh Direktur Rumah Sakit.
Bagian Kedelapan
Persyaratan Penanggung Jawab Instalasi/Unit
Pasal 17
1. Penanggung jawab instalasi/unit Rumah Sakit adalah Pegawai Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Raja Ampat yang berstatus ASN.
2. Kepala unit dan/atau kepala instalasi adalah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Raja Ampat berlatar belakang pendidikan minimal diploma III sesuai
dengan bidang kerjanya.
3. Pangkat dan golongan minimal Pengatur/IId
4. Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun terhitung sejak jadi ASN.
5. Masa kerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Raja Ampat minimal 1 tahun.
6. Pernah mengikuti pelatihan khusus sesuai dengan bidang kerjanya.
7. Diutamakan memiliki kompetensi yang lebih di bidang tugasnya.
8. Mempunyai kemampuan dalam kepemimpinan
9. Tidak sedang menjalani sanksi/hukuman.

Bagian Kesembilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 18
1. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas
berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang terdiri
dari :
a. Dokter Spesialis
b. Dokter Umum
c. DOkter Gigi
d. Apoteker
e. Perawat
f. Perawat Gigi
g. Bidan
h. Gizi
i. Analis Kesehatan
j. Radiografer
k. Rekam Medik
2. Masing-masing tenaga sebagaimana dimaksud ayat (1) berada dilingkungan unit
kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya.
3. Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur wajib menerapakan prinsip koordinasi, integrase
dan organisasi baik unsur-unsur dalam lingkungan masing-masing maupun dengan
sesuatu organisasi luarnya dalam lingkup pemerintahan kabupaten Raja Ampat.

Pasal 20
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengkoordinasi bawahannya dan bila terjadi
penyimpangan agar mengambil keputusan yang diperlukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin bawahannya, memberikan
pedoman, bimbingan serta petunjuk bagi pemeliharaan tugas bawahannya..

Pasal 22
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk-petunjuk dan
bertanggung jawab kepada pihak masing-masing.

Pasal 23
Direktur wajib menyampaikan laporan terkait tentang pelaksanaan tugasnya kepada
Bupati melalui wacana daerah.
Pasal 24
Dalam menyampaikan laporan kepada Bupati, Sambutan laporan wajib disampaikan pula
kepada kesatuan organisasi lain yang secara bersama mempunyai ketetapan kerja.

Pasal 25
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur dibantu Kepala Subbagian dan Kepala Seksi
wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanan
tugas bawahan sekaligus memberi petunjuk kepada bawahan.

Pasal 26
Dalam hal Direktur berhalangan melaksanakan tugasnya maka Direktur dapat menunjuk
Kepala Subbagian atau salah seorang Kepala Seksi untuk mewakili dengan tetap
memperhatikan senioritas kepangkatan dan kemampuannya.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Subbagian dan Kepala Seksi dibantu oleh Kepala
Unit/Kepala Instalasi dan wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka monitoring,
mengevaluasi tuags-tugas bawahan sekaligus memberi petunjuk dan bimbingan kepada
bawahan.

Pasal 28
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Instalasi atau Kepala Unit dibantu oleh
penanggung jawab instalasi atau penanggung jawab unit dan wajib mengadakan rapat-
rapat berkala dalam rangka monitoring dna evaluasi pelaksanaan tugas bawahan,
sekaligus memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini , sepanjang mengenai pelaksanaannya,
diatur atau dilanjutkan oelh Bupati.

Pasal 30
Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan untuk diketahui bersama.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

DIREKTUR
RSUD Kab. Raja Ampat

MEIDI L. MASPAITELLA, S. Gz.


NIP. 19820126 200605 2 001

Anda mungkin juga menyukai