Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT UMUM AT MEDIKA

KOTA PALOPO
Alamat : Jl. Andi Djemma No. 6,
Telp. (0471) 21596, Fax. (0471) 23008/326077, Palopo 91921

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AT MEDIKA


NOMOR. 27/SKEP/DIR/RSUATM/PLP/ VI /2019
TENTANG
PERSYARATAN JABATAN RUMAH SAKIT UMUM AT-MEDIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AT-MEDIKA

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah


sakit serta melindungi semua pihak secara baik dan benar,
perlu adanya kejelasan peran dan fungsi pemilik, pengelola
dan staf medis serta sumber daya manusia Rumah Sakit
Umum AT- Medika.
2. Bahwa untuk itu perlu diterbitkan sebuah surat keputusan
tentang kebijakan pola pengelolaan ketenagaan non medis
pada Rumah Sakit Umum AT- Medika.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Tenaga Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2013
tentang Ketenagakerjaan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun
1996 tentang Tenaga kesehatan
5. Surat Keputusan Ketua Yayasan AT- MEDIKA
No.03/SKEP/YATM/PLP/I/ 2017
MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG


PERSYARATAN JABATAN MASING MASING JABATAN
DALAM POLA KETENAGAAN PEGAWAI RUMAH SAKIT
UMUM AT-MEDIKA

Ditetapkan di : Palopo
Pada Tanggal : November
2019
Rumah Sakit Umum AT – Medika
Direktur

dr.Anton Yahya, M. Kes


BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan

a. Kepala Rumah Sakit umum AT - Medika yang selanjutnya disebut Direktur


adalah Direktur Rumah Sakit Umum AT - Medika.
b. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit,
c. Staf medis Fungsional adalah kelompok yang bekerja dibidang medis dalam
jabatan fungsional,
d. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab , wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi.
e. Jabatan fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai dalam rangka
memimpin suatu satuan organisasi
f. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
pegawai berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan pada tugas jabatannya sehingga pegawai tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional efektif dan efisien.
g. Kompetensi Dasar adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap pejabat
struktural.
h. Kompetensi Bidang adalah kompetensi yang diperlukan oleh setiap pejabat
struktural sesuai dengan bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
i. Kompetensi Khusus adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh pejabat
struktural dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan
jabatan dan kedudukannya
j. Tenaga Medis adalah Dokter, Dokter gigi, Dokter Spesialis.
k. Tenaga Keperawatan adalah Perawat dan Bidan
l. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuanatau keterampilan melalui pendidikan
di bidang ksehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Direktur Rumah Sakit meliputi kualifikasi dan standar
kompetensi pejabat struktural dan pejabat fungsional di Rumah Sakit Umum AT -
Medika.

BAB III
STANDAR KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL
RUMAH SAKIT UMUM AT-MEDIKA
Pasal 3

1. Pengangkatan pegawai ke dalam suatu jabatan struktural Rumah Sakit


dilakukan setelah memenuhi persyaratan kualifikasi serta standar kompetensi
jabatan yang akan dipangkunya melalui proses rekruitmen dan seleksi sesuai
peraturan perundang-undangan
2. Persyaratan Kualifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
3. Standar kompetensi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kompetensi dasar, kompetensi bidang dan kompetensi khusus

Pasal 4

1. Kompetensi Dasar harus dimiliki oleh Pejabat Struktural sesuai ketentuan


peraturan perundang-undangan
2. Kompetensi Bidang didapat melalui pendidikan dan pelatihan teknis dan
fungsional kesehatan sesuai dengan bidang pekerjaannya
3. Kompetensi Khusus harus dimiliki oleh pejabat struktural dalam mengemban
tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan kedudukannya
Pasal 5

Kompetensi dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) meliputi :


a. Integritas
b. Kepemimpinan
c. Perencanaan
d. Penganggaran
e. Pengorganisasian
f. Kerjasama dan
g. Fleksibel

Pasal 6
Kompetensi Bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) meliputi :
a. Orientasi pada pelayanan
b. Orientasi pada kualitas
c. Berfikir analisa
d. Berfikir konseptual
e. Keahlian tehnikal, manajerial, dan profesional dan
f. Inovasi
Pasal 7
Kompetensi khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) meliputi :
a. Pendidikan
b. Pelatihan
c. Pengalaman jabatan
Pasal 8
Kompetensi pejabat struktural kesehatan yang diatur dalam peraturan ini adalah
kompetensi khusus

BAB IV
KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL RUMAH SAKIT
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
Pejabat struktural kesehatan Rumah Sakit meliputi
a. Direktur
b. Kepala Bagian atau Kepala Bidang,
c. Kepala Seksi atau Kepala Subbidang
d. Kepala Unit

Bagian Kedua
Kompetensi Direktur
Pasal 10

1. Direktur Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai


kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
2. Direktur berlatar belakang pendidikan paling sedikit sarjana ( S1 )
3. Direktur Rumah Sakit Paham / mengerti tentang perumahsakitan meliputi
kepemimpinan, Rencana strategis Bisnis, Rencana Aksi Strategis,
Rencana Implementasi dan Rencana Tahunan, Tatakelola Rumah Sakit,
Standar Pelayanan Minimal, Sistem Akuntabilitas, Pengelolaan Sumber
daya Manusia

Bagian Ketiga
Kompetensi Kepala Bidang
Pasal 11

1. Kepala Bidang berlatar belakang pendidikan paling sedikit sarjana (S1)


sesuai dengan bidang kerjanya.
2. Kepala Bidang berlatar belakang pendidikan Diploma tiga ( D-3 ) dengan
ketentuan menjabat kepala Unit kurang lebih 10 tahun.
3. Kepala Bidang diutamakan memiliki pengalaman paling singkat 3 (tiga)
tahun di RSU AT Medika sesuai dengan bidang tugasnya
4. Pejabat Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur RSU AT
Medika

Bagian Keempat
Kepala Subbidang
Pasal 12
1. Kepala Subbidang berlatar belakang pendidikan paling sedikit Sarjana
sesuai dengan bidang kerjanya
2. Kepala Subbidang berlatar belakang pendidikan D-3 dengan ketentuan
memiliki masa kerja kurang lebih 5 tahun.
3. Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur RSU AT - Medika

Bagian Kelima
Kepala Instalasi / unit
Pasal 13

1. Kepala Unit dan Kepala Instalasi Rumah sakit adalah seorang paramedis
yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidangnya.
2. Kepala Unit atau kepala Instalasi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur
Rumah Sakit Umum AT - Medika.

PERSYARATAN JABATAN KEPALA UNIT DAN KEPALA INSTALASI


Pasal 14

1. Kepala Unit atau Kepala Instalasi adalah pegawai Rumah Sakit AT-MEdika
yang berlatar belakang pendidikan minimal, diploma 3 (III-IV) sesuai
dengan bidang kerjanya.
2. Kepala Unit dan atau Kepala Instalasi yang berlatar belakang pendidikan
SLTA Sederajat dengan ketentuan memiliki masa kerja 5 tahun
3. Masa kerja minimal 5 (lima) tahun
4. Diutamakan memiliki kompotensi yang telah di Bidang Kerjanya.
5. Mempunyai kemampuan dalam hal pengetahuan.
6. Mempunyai Kondute kerja yang baik.

Bagian Keenam
Kelompok Jabatan fungsional
Pasal 15
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku

Pasal 16

(1) Kelompok Jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang
keahliannya yang terdiri dari :
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Dokter Gigi
d) Apoteker
e) Perawat
f) Perawat gigi
g) Bidan
h) Gizi
i) Analis Kesehatan
j) Radiografer
k) Fisioterapi
l) Rekam medik
(2) Masing-masing tenaga sebagaimana dimaksud ayat (1) berada dilingkungan
unit kerja rumah sakit sesuai dengan kompetensinya
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB V
TATA KERJA
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur wajib menerapkan prinsip koordinasi,
intagrasi dan organisasi.

Pasal 18
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengkoordinasi bawahannya dan bila
terjadi penyimpangan agar mengambil keputusan yang di perlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 19
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin bawahannya
memberikan pedoman, bimbingan serta petunjuk bagi pemeliharaan tugas
bawahannya.

Pasal 20
Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk-petunjuk
dan bertanggung jawab kepada pihak masing-masing.

Pasal 21
Direktur wajib menyampaikan laporan terkait tentang pelaksanaan tugasnya
kepada Direktur Dewan Pengawas
Pasal 22
Dalam melaksanakan tugasnya Direktur dibantu kepala bagian dan kepala bidang
wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka monitoring dan evaluasi
pelaksaan tugas bawahan sekaligus memberi petunjuk kepada bawahan.
Pasal 23
Dalam hal Direktur berhalangan melaksanakan tugasnya maka Direktur dapat
menunjuk kepala bagian atau salah seorang kepala bidang untuk mewakili
dengan tetap, memperhatikan senioritas kepangkatan dan kemampuannya.

Pasal 24
Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian dan kepala bidang dibantu oleh
kepala unit / kepala instalasi dan wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam
rangka monitoring, mengevaluasi tugas-tugas bawahan sekaligus memberi
petunjuk dan bimbingan kepada bawahan.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugasnya kepala Instalasi atau kepala unit di bantu oleh
Staff / Anggota dan wajib mengadakan rapat-rapat berkala dalam rangka
monitoring dan evaluasi pelaksaan tugas bawahan, sekaligus memberi petunjuk
dan bimbingan kepada bawahan.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, sepanjang mengenai
pelaksanaanya, diatur atau lanjutkan oleh Direktur.
Pasal 27
Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan untuk di ketahui bersama.

Ditetapkan di Palopo
Pada tanggal, Nopember
2019
Direktur

Dr. Anton Yahya, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai