Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Patar Asih merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang
berada di Kabupaten Deli Serdang dengan menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan medik dasar, rujukan maupun penunjang yang diharapkan dapat berperan
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota Deli Serdang dan sekitarnya
dengan memperhatikan fungsi sosial.
Keberhasilan Rumah Sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai oleh adanya
pelayanan yang bermutu dan paripurna, hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor Sumber
Daya Manusia (SDM).Upaya-upaya peningkatan peran dan kualitas Sumber Daya
Manusia sudah sedemikian dilakukan untuk dapat meningkatkan profesionalisme dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan. Sumber daya organisasi ini harus dikelola dengan
baik agar dapat mewujudkan visi-misi dan tujuan rumah sakit. Oleh karena itu
diperlukan suatu Pedoman Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Patar Asih Deli
Serdang.

B. TUJUAN
Pedoman Sumber Daya Manusia ini dimaksudkan sebagai acuan dalam melaksanakan
pengelolaan Sumber Daya Manusia mulai dari Perencanaan Kebutuhan dan Pola
Ketenagaan, Perekrutan Karyawan, Orientasi Karyawan, Kredensial, Penempatan,
Penugasan, Seleksi, Penilaian Kinerja, Kenaikan Gaji Berkala, Cuti Karyawan,
Pendidikan dan Pelatihan, Hak dan Kewajiban, Kode Etik Karyawan, Pembinaan,

1
Sanksi dan Kompensasi, Perpanjangan Masa Kontrak, Pensiun dan Pemutusan
Hubungan Kerja di RS.Patar Asih Deli Serdang.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi :
1. Perencanaan Kebutuhan dan Pola Ketenagaan
2. Perekrutan Karyawan
3. Orientasi Karyawan
4. Kredensial
5. Penempatan, Penugasan
6. Seleksi / Promosi
7. Mutasi
8. Penilaian Kinerja
9. Kenaikan Gaji Berkala
10. Cuti Karyawan
11. Hak dan Kewajiban
12. Kode Etik Karyawan
13. Pembinaan
14. Sanksi dan Kompensasi
15. Perpanjangan Masa Kontrak
16. Pensiun dan Pemutusan Hubungan Kerja

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Sumber Daya Manusia ( SDM Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja secara
aktif baik yang meniliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak dalam sutu
organisasi.

2
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
formal di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
dalam melakukan upaya kesehatan.
3. Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik manajemen yang dilakukan secara
sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektifitas dan efisiensi
kerja organisasi berdasarkan volume kerja.
4. Volume Kerja adalah sekumpulan tugas / pekerjaan yang harus diselesaikan dalam
waktu 1 tahun.
5. Efektifitas dan efesiensi kerja adalah perbandingan antara bobot / beban kerja jam
kerja efektif dalam rangka penyelesaian tugas dan fungsi organisasi.
6. Beban Kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan / unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
7. Perekrutan karyawan adalah proses kegiatan untuk mengisi tenaga yang dibutuhkan
mulai dari pelamaran, penyaringan / seleksi sampai dengan pengangkatan menjadi
karyawan.
8. Orientasi adalah bekal yang diberikan terhadap karyawan baru untuk mengenal
Struktur Orgaisasi dan tugas-tugas yang dilakukan oleh Instalasi dan Unit Kerja
RS.Patar Asih Deli Serdang.
9. Cuti Karyawan adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka
waktu tertentu.
10. Kenaikan Gaji Berkala adalah kenaikan gaji setiap tahun sesuai denagn masa kerja
karyawan.
11. Pensiun adalah jaminan hari tua dan penghargaan yang diberikan atas jasa-jasa
karyawan selama bertahun-tahun bekerja.

E. LANDASAN HUKUM

3
NO JENIS PERATURAN / NOMOR DAN TENTANG
TANGGAL
1 UU No.44 Tahun 2009 Rumah Sakit
2 UU No.36 Tahun 2009 Kesehatan
3 UU No.29 Tahun 2005 Praktik Kedokteran
4 UU No.13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan
5 UU No.43 Tahun 1999 Pokok-Pokok Kepegawaian
6 PP No.3 Tahun 2006 Tunjangan Jabatan Fungsional
7 PERMENKES Penyelenggaraan Komite
No.755/MENKES/PER/IV/2011 Medik di RS
8 PERMENKES Klasifikasi Rumah Sakit
No.340/MENKES/PER/III/2010
9 PERMENKES Praktik dan Pelaksanaan
No.512/MENKES/PER/IV/2007 Praktik Kedokteran
Penyelenggara Praktek Dokter
dan Dokter Gigi
10 PERMENKES Struktur Organisasi Rumah
No.159b/MENKES/PER/II/1998 Sakit
11 KEPMENKES No.755 Tahun 2011 Komite Medis
12 KEPMENKES No.722/Menkes/SK/VI/2002 Pedoman Peraturan Internal
Rumah Sakit
13 PERMENKES RI Nomor 56 Tahun 2014 Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit

4
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. JENIS DAN KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun


2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan untuk Rumah Sakit kelas C paling
sedikit meliputi : pelayanan medic, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan dan
kebidanan, pelayanan penunjang klinik, pelayanan penunjang non klinik dan pelayanan
rawat inap.
Berdasarkan peraturan Direktur terkait Kualifikasi Pendidikan dan staf yang meliputi :
a) Perencanaan dan pengolahan staf,
b) Pendidikan dan pelatihan,
c) Kesehatan dan keselamatan kerja staf,
d) Tenaga medis,
e) Tenaga keperawatan, dan
f) Tenaga kesehatan lain,

Pelayanan medik yang dimaksud di atas paling sedikit terdiri dari : pelayanan
gawat darurat, pelayanan medik umum, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan
medik spesialis penunjang, pelayanan medik spesialis lain, pelayanan medik sub
spesialis, pelayanan medik spesialis gigi dan mulut.

6
Pelayanan gawat darurat, sebagaimana dimaksud adalah harus diselenggarakan 24 (dua
puluh empat) jam sehari secara terus menerus.
Pelayanan medik umum, sebagaimana dimaksud adalah meliputi pelayanan medik
dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.
Pelayanan medik spesialis penunjang, sebagaimana dimaksud adalah meliputi
pelayanan anestesiologi, radiologi, dan patologi klinik.
Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, sebagaimana dimaksud adalah paling sedikit
berjumlah 1 (satu) pelayanan.
Pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud adalah meliputi pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
Pelayanan keperawatan dan kebidanan sebagaimana dimaksud adalah meliputi asuhan
keperawatan dan asuhan kebidanan.
Pelayanan penunjang klinik sebagaimana dimaksud adalah meliputi pelayanan bank
darah, perawatan intensif untuk semua golongan umur dan jenis penyakit, gizi,
sterilisasi instrumen dan rekam medik.
Pelayanan penunjang nonklinik sebagaimana dimaksud adalah meliputi pelayanan
laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan fasilitas, pengelolaan limbah,
gudang, ambulans, sistem informasi dan komunikasi, pemulasaraan jenazah, sistem
penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik, dan pengelolaan air bersih.
Pelayanan rawat inap sebagaimana dimaksud adalah harus dilengkapi dengan fasilitas
sebagai berikut:
a. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah;
b. jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari
seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta;
c. jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari seluruh
tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.

7
Berdasarkan hal tersebut maka Sumber Daya Manusia yang harus ada di Rumah Sakit
Patar Asih Deli Serdang adalah sebagai berikut :
1. Tenaga medis
Tenaga Medis sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas:
a. 9 (Sembilan) dokter umum untuk pelayanan medic dasar;
b. 2 (dua) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut;
c. 2 (dua) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar;
d. 1 (satu) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis penunjang;
dan

2. Tenaga kefarmasian
Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 4
(empat) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 8
(delapan) orang tenaga teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi
yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau
rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya
disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
3. Tenaga keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud adalah dihitung
dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur.
Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud adalah
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

8
4. Tenaga Kesehatan Lain
Jumlah dan kualifikasi tenaga kesehatan lain sebagaimana dimaksud adalah
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
5. Tenaga Non Kesehatan
Jumlah dan kualifikasi Tenaga Non Kesehatan sebagaimana dimaksud adalah
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi RS Patar Asih Deli Serdang berdasarkan SK Direktur Utama PT
Patar Asih Utama Nomor : 63 /II.8/PT.PA/X/2019 diatur dan ditetapkan sebagai
berikut:

1. Direktur
Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur PT Patar Asih.

2. Kepala Bidang/ Kepala Bagian


Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
a. Kepala Bidang Penunjang Medis
1) Ka. Unit Laboratorium
2) Ka. Unit Radiologi
3) Ka. Unit Farmasi
4) Ka. Unit Gizi
5) Ka. Unit CSSD
6) Ka. Unit RM

b. Kepala Bidang Pelayanan Medis


1) Ka. IGD

9
2) Ka. Unit Rawat Jalan
3) Ka. Unit Rawat Inap
4) Ka. ICU
5) Ka. Unit Bersalin
6) Ka. NICU/ PICU
7) Ka. Unit Kamar Bedah

c. Kepala Bidang Keperawatan


1) Ka. Sie Pengembangan Keperawatan
2) Ka. Sie Asuhan Keperawatan

d. Kepala Bagian Umum dan Administrasi


1) Ka. Unit Kepegawaian dan Diklat.
2) Ka. Unit Humas dan Marketing
3) Ka. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)
4) Ka. Unit IT/ SIM RS
5) Ka. Unit Logistik Umum

e. Kepala Bagian Keuangan


1) Kepala Unit Akuntansi
2) Kepala Unit Keuangan
3) Kepala Klaim Asuransi

b. Unit – Unit Non Struktural


Komite, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
1) Komite Medik
2) Komite Keperawatan

10
3) Komite PPA & Staf Klinis Lainnya
4) Komite Etik & Hukum
5) Komite PMKP
6) Komite PPI
7) Komite Farmasi dan Terapi
8) Komite PRA

c. Satuan Pengawas Internal (SPI)


Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.

d. Kelompok Jabatan Fungsional


1) Terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok
jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya, dalam unit kegiatan
sesuai dengan kompetensinya, berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang/ Bagian.
2) Panitia-panitia dan Tim-tim dibentuk dengan SK Direktur, berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur, dengan Struktur Organisasi
menyesuaikan / menyelaraskan dengan organisasi fungsi Rumah Sakit serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku,terdiri dari :
1) Tim Akreditasi
2) Tim K3 RS
3) Tim Ponek
4) Tim DOTS TB
5) Tim Farmasi
6) Tim Promkes RS
7) Tim HTA
8) Tim Geriatri

11
9) Tim HIV
10) Tim Review

12
Lampiran Keputusan Direktur PT Patar Asih
Nomor : 63 /II.8/PT.PA/X/2019
Tertanggal :17 Oktober 2019
DIREKTUR PT

DIREKTUR RS

SPI
Komite Medik ●Komite Farmasi Tim Akreditasi ● Tim HTA KSM
Komite Keperawatan & Terapi Tim K3 RS ● Tim Geriatri

Komite PPA & ●Komite PRA Tim Ponek ● Tim HIV

Staf Klinis Lainnya ●Komite PPI Tim DOTS TB ● Tim Review

Komite Etik & Hukum Tim Farmasi


BID. PELAYANAN MEDIS BID. PENUNJANG MEDIS RS BID. KEPERAWATAN BAG. UMUM & ADM. BAG. KEUANGAN
Komite PMKP Tim Promkes

Komite PPI IGD UNIT RADIOLOGI UNIT KEPEGAWAIAN & UNIT AKUNTANSI
SIE PENGEMBANGAN SIE ASUHAN KEPERAWATAN DIKLAT
KEPERAWATAN
UNIT RAWAT JALAN UNIT LABORATORIUM
UNIT HUMAS & UNIT KEUANGAN
UNIT RAWAT INAP UNIT RM
MARKETING
UNIT KLAIM ASURANSI
UNIT ICU IPSRS
UNIT GIZI

UNIT BERSALIN UNIT FARMASI UNIT IT/ SIM RS

NICU/ PICU UNIT CSSD & UNIT LOGISTIK UMUM


LOUNDRY/LINEN

UNIT KAMAR OPERASI KAMAR JENAZAH

Diajukan oleh: Disetujui oleh:


Direktur RS Direktur PT

dr. Fuji Dakka Munthe Samuel Sabam Parulian Panjaitan


13
C. PENGATURAN JAGA

1. Jam Kerja Normatif


Pengaturan hari dan jam kerja di lingkungan RS Patar Asih, yang pada intinya jam kerja
efektif dalam 1 (satu) minggu ditetapkan :
 Jam kerja tidak menggunakan shift :
Senin – Jumat : 08.00 WIB – 16.00 WIB
12.00 WIB – 13.00 WIB (istirahat)
Sabtu : 08.00 WIB – 12.00 WIB
 Jam kerja menggunakan masuk shift:
Shift I (Dinas Pagi) : 08.00 WIB – 14.00 WIB
Shift II (Dinas Sore) : 14.00 WIB – 20.00 WIB
Shift III (Dinas Malam) : 20.00 WIB – 08.00 WIB

2. Pengaturan Jaga Shift


Unit kerja yang melayani pasien dan penunjangnya melaksanakan tugas dengan cara shift
pagi,sore dan malam. Pembagian jam kerja shift di atur oleh masing-masing kepala unit
kerja.
Pada Ruang Rawat Inap diatur shift jaga sebagai berikut :
a. Shift Jaga Pagi : Pukul 08.00 WIB s.d 14.00 WIB
b. Shift Jaga Sore : Pukul 1400 WIB s.d 20.00 WIB
c. Shift Jaga Malam : Pukul 20.00 WIB s.d 08.00 WIB
Pengaturan jaga shift oleh kepala ruang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Setiap kelompok shift ada / ditunjuk seorang penanggung jawab dalam setiap shift
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan di unit kerja masing-masing.
b. Setiap shift masuk pagi selama 2 hari diteruskan 2 hari siang kemudian 2 hari malam
dan 2 hari libur.
c. Apabila anggota shiftnya tidak bisa hadir segera menghubungi kepala ruangan.
Kepala ruangan segera mencari solusi untuk menggantikan anggota shift yang tidak
dapat hadir.

14
3. Pengaturan Jaga Shift Tertentu
a. Model 2 Shift untuk tenaga Loundry
Jam 08.00 s/d 16.00
Jam 10.00 s/d 18.00
b. Model 2 Shift untuk tenga cleaning service ,
Jam 06.00 WIB s/d 14.00 WIB
Jam 13.00 WIB s/d 21.00 WIB
c. Model 2 Shift untuk security
Jam 08.00 WIB s/d 20.00 WIB
Jam 20.00 WIB s/d 08.00 WIB
d. Model 2 Shift untuk supir ambulans
Jam 08. 00 WIB s/d 20.00 WIB
Jam 20.00 WIB s/d 08.00 WIB
e. Model 2 shift untuk unit gizi
Ahli gizi : Jam 07.00 WIB s/d 14.00 WIB
Jam 13.00 WIB s/d 20. 00 WIB
Juru masak/ pramusaji : 06.00 WIB s/d 14.00 WIB
12.00 WIB s/d 20.00 WIB

15
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. LOKASI RUMAH SAKIT PATAR ASIH DELI SERDANG


Rumah Sakit Patar Asih Deli Serdang terletak di Jalan Bakaran Batu No. 188 Desa Tumpatan
Kec. Beringin Desa Tumpatan Kab. Deli Serdang.

B. FASILITAS PELAYANAN
Beberapa fasilitas dan pelayanan kesehatan yang tersedia di Rumah Sakit Patar Asih sebagai
berikut :
1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan Rawat Inap :
No Jenis Kelas Jumlah TT
1 VIP 4
2 Kelas I 6
3 Kelas II 22
4 Kelas III 35
5 Perinatologi 15

6 Bersalin 4

7 IGD 6

8 NICU 2

9 ICU 6

Total 100

3. Pelayanan Rawat Jalan :


a. Poliklinik Anak
b. Poliklinik Bedah Umum
c. Poliklinik Gigi Umum
d. Poliklinik Jantung
e. Poliklinik Kebidanan & Kandungan

16
f. Poliklinik Mata
g. Poliklinik Paru
h. Poliklinik Penyakit Kulit & Kelamin
i. Poliklinik Penyakit Dalam
j. Poliklinik Syaraf
k. Poliklinik THT
l. Rawat Jalan IGD
4. Pelayanan Perawatan Intensif Care Unit (ICU)
5. Pelayanan Penunjang Medis
6. Pelayanan Bedah
7. Pelayanan Medical Chek Up
8. Pelayanan Persalinan
a. Ruang Obstetri Gynecologi
b. Ruang Perinatologi
c. Ruang Kamar Bersalin
9. Pelayanan Penunjang Medis, terdiri dari :
a. Pelayanan Gizi
b. Pelayanan Patologi Klinik / Laboratorium
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Radiologi
e. Pelayanan CSSD
10. Pelayanan Non Medis terdiri dari :
a. Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Pra Sarana RS
b. Pelayanan Sanitasi Lingkungan
c. Pelayanan Pendidikan, Pelatihan,Perpustakaan
d. Pelayanan Sistem Informasi Rumah Sakit
e. Pelayanan Peningkatan Mutu Rumah Sakit
f. Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g. Pelayanan Keamanan dan Ketertiban.

17
11. Fasilitas Umum
a. Kantin
b. ATM Center
c. Musholla RS

18
BAB IV
TATA LAKSANA

A. PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN POLA KETENAGAAN


Rencana kebutuhan SDM Kesehatan disesuaikan di Rumah Sakit Patar Asih Deli
Serdang dengan kebutuhan dan kemampuan.Harapan masyarakat yang semakin tinggi
terhadap kemampuan SDM untuk bekerja secara profsional, efektif dan efisien, maka
diperlukan pemetaan yang lengkap dan menyeluruh atas seluruh informasi jabatan dalam
organisasi yang dikenal dengan Analisis Jabatan.Melalui pemetaan tersebut akan diperoleh
informasi yang akurat untuk menyusun program dan kegiatan penataan manajemen sumber
daya manusia.
Analisis jabatan merupakan suatu cara mendasar dalam manajemen sumber daya
manusia untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai suatu posisi
jabatan,kemudian menyadurnya ke dalam format yang memudahkan memahami secara
akurat informasi tentang jabatan dalam organisasi, serta merancang program dan kegiatan
penataan jabatan dan peningkatan kompetensi jabatan.
Analisa jabatan yang dilakukan dengan teliti akan menghasilkan informasi jabatan yang
akurat, dan kemudian dapat dijadikan bahan baku baik untuk proses pengolahan SDM,
seperti evaluasi jabatan, rekruitmen dan seleksi, manajemen kinerja, penyusunan kompetensi
dan pelatihan.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka masing-masing unit kerja menghitung jumlah
kebutuhan karyawan sesuai dengan analisa beban kerja yang ada dengan menggunakan
pendekatan ratio dan fungsi.Hasil Analisis jabatan tersebut merupakan Pola Ketenagaan yang
diwujudkan dalam Daftar Susunan Karyawan (DSP) yang berisi kebutuhan,realitas dan
kekurangan atau kelebihannya.

Aspek-aspek dalam Analisa Beban Kerja


1. Analisa Beban Kerja
Salah satu penyebab utama adalah distribusi karyawan pada suatu unit kerja atau
satuan kerja belum mengacu pada kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti
belum didasarkan pada beban kerja yang ada. Menumpuknya karyawan di satu unit kerja

19
dan kurangnya karyawan di unit kerja yang lain merupakan suatu contoh yang nyata dari
permasalahan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan perbaikan dan penataan ulang
manajemen kekaryawanan kea rah yang lebih baik, terarah, mempunyai pola yang jelas ,
serta berkesinambungan. Salah satu komponen yang sifatnya mendesak untuk ditata dan
dibenahi saat ini adalah formasi karyawan yang sesuai dengan visi, misi, tujuan dan
sasaran organisasi serta fungsi dan tugas pokok yang diemban. Perencanaan formasi
harus didasarkan pada hasil perhitungan beban kerja organisasi sehinggan formasi
karyawan yang telah disusun dapat memenuhi kebutuhan organisasi untuk pelaksanaan
tugas secara professional, efektif dan efisien. Analisa beban kerja dimaksudkan untuk
mengidentifikasi efisiensi dan efektifitas beban kerja yang menggambarkan prinsip
rasional, efektif, efisien, realistis dan operasional secara nyata, memetakan kondisi riil
karyawan baik kuantitatif maupun kualitatif beserta kompetensi yang dibutuhkan pada
suatu unit kerja sebagai bahan perumusan formasi dan ratio kebutuhan karyawan untuk
untuk penataan kelembagaan serta memperjelas penyusunan format kelembagaan yang
akan dibentuk secara lebih proporsional sehingga tercapai keseimbangan antara
kewenangan dan tujuan organisasi dengan besaran organisasinya.
Beban kerja merupakan aspek pokok dalam perhitungan kebutuhan karyawan.
Beban kerja ditetapkan melalui program-program dan kegiatan yang selanjutnya
dijabarkan dalam setiap kegiatan unit organisasi terkecil dan jabatan pada setiap unit.

2. Norma Waktu (Variabel Tetap)


Waktu yang dipergunakan untuk menghasilkan/ menyelesaikan produk/ hasil kerja relatif
tetap sehingga menjadi variabel tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja.Norma
waktu kerja dengan asumsi tidak ada perubahan yang menyebabkan norma waktu
tersebut berubah.
Perubahan norma waktu dapat terjadi karena :
a. Perubahan kebijakan
b. Perubahan peralatan
c. Perubahan Kualitas SDM
d. Perubahan organisasi, system dan prosedur

20
3. Volume Kerja (Variabel Tidak Tetap)
Volume kerja diperoleh dari target pelaksanaan tugas untuk memperoleh hasil kerja /
produk. Setiap volume kerja yang berbeda-beda antar unit / jabatan merupakan variabel
tidak tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja.

4. Jam Kerja Efektif


Jam kerja efektif adalah waktu kerja yang secar efektif digunakan untuk bekerja yaitu
jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja
(allowance) seperti buang air, istirahat makan, melepas lelah dan lain-lain.

B. PEREKRUTAN KARYAWAN
Berdasarkan rencana kebutuhan karyawan dan dapat disusun Pola Ketenagaan atau Daftar
Susunan Karyawan atau formasi karyawan yang bermanfaat untuk :
1. Perekrutan karyawan dilaksanakan di bagian kepegawaian berdasarkan kebutuhan dari
Unit kerja.
2. Perekrutan karyawan dilaksanakan sesuai kebutuhan seperti adanya karyawan yang
resaign dan kondisi-kondisi tertentu.

Perekrutan karyawan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :


1. Permohonan permintaan karyawan baik penambahan maupun penggantian karyawan dari
unit ke Direktur.
2. Apabila permohonan telah di setujui oleh direktur maka selanjutnya di disposisikan ke
bagian kepegawaian untuk melaksanakan proses rekruitmen.
3. Bagian Kepegawain melakukan proses rekruitmen dengan tahapan sebagai berikut :
a. Proses pencarian calon pelamar / calon pegawai dapat melalui pemasangan iklan di
media social, dari sekolah-sekolah, Akademi-akademi, Perguruan tinggi dll.
b. Bagian Kepegawaian menerima surat lamaran kerja berkoordinasi dengan Direktur,
Kepala Bidang/ Kepala Bagian dan Kepala Unit terkait lainnya.
c. Selanjutnya dilakukan tes tertulis yang didalamnya mencakup tes potensi akademik
dan tes bidang oleh staf kepegawaian dan diklat.

21
d. Selanjutnya dilakukan tes Wawancara oleh bagian Kepala Unit Kepegawaian, kepala
Bagian/ Kepala Bidang dan/ atau kepala unit masing-masing.
e. Laporan kepada Direktur terkait keputusan hasil seleksi.
f. Pengumuman Hasil Akhir Kelulusan.
g. Karyawan yang dinyatakan lulus akan mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Calon
Karyawan.
h. Selanjutnya mengikuti Orientasi Umum tentang dan Orientasi khusus selama 10 Hari
i. Tahap akhir mengikuti masa percobaan selama 3 bulan.

C. ORIENTASI KARYAWAN

Setiap karyawan baru baik klinis maupun non klinis di RS.Patar Asih harus dilakukan
orientasi karyawan baik orientasi umum maupun orientasi khusus yang dikemas dalam
bentuk pembekalan dasar atau basic kompetensi. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10
(sepuluh) hari dan masa percobaan selama 3 (tiga) bulan, yang dimaksudkan agar setiap
karyawan baru mempunyai wawasan yang luas dan mencakup seluruh RS Patar Asih Deli
Serdang. Selain itu perlu dibangun dinamika kelompok yang dapat menumbuhkan rasa ikut
memiliki,kerja sama dan persaudaraan.
Program orientasi bagi karyawan baru atau pelatihan Basic Kompetensi dibutuhkan untuk
memberikan kepada karyawan baru informasi dan kemampuan dasar yang dibutuhkannya
agar dapat bekerja dengan baik dan efektif dalam organisasi. Gambaran umum atau
pengenalan terhadap tempat kerja bagi karyawan baru merupakan kebutuhan bagu karyawan
baru. Dengan orientasi ini pula diharapkan tenaga yang baru akan lebih siap untuk
menyesuaikan diri dangan lingkungan kerja serta dapat lebih optimal dalam bekerja nantinya.

1. Orientasi Umum
1) Visi Misi dan Motto RS Patar Asih.
2) Struktur Organisasi, dan Hubungan Kerja antar unit organisasi RS Patar Asih
3) Peraturan Kepegawaian / Kebijakan umum yang berlaku di RS Patar Asih
4) Etika, Prilaku, Hak dan Kewajiban karyawan
5) PPI

22
6) APAR
7) BHD
2. Orientasi Khusus
Orientasi Khusus dilaksanakan di unit kerja masing-masing untuk mengenalkan tugas dan
tanggung jawabnya di unit kerja.

D. KREDENSIAL

Semua karyawan yang ada di RS Patar Asih sebelum dapat bekerja secara mandiri harus
sudah dilakukan kredensial. Setelah masa orientasi dan mas percobaan di unit kerja maka
seluruh karyawan (dokter, bidan, perawat serta penunjang) dilakukan kredensial oleh Tim
Kredensial masing-masing.
Sebagai syarat dilakukannya kredensial adalah ijazah profesi, transkrip nilai,verifikasi ijazah,
STR atau bukti proses STR.
Hasil Kredensial berupa rekomendasi yang diusulkan kepada Direktur untuk dapat di
terbitkan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Penugasan Klinis.
Kredensial dilakukan terhadap karyawan :
1. Karyawan baru yang akan bekerja di RS.Patar Asih Deli Serdang
2. Karyawan yang telah selesai mengikuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau pelatihan
keterampilan
3. Rekredensial dilakukan 3 tahun sekali atau sesuai dengan tanggal masa berlakunya STR
dan atau SIP-nya.

E. PENEMPATAN, PENUGASAN KARYAWAN

Seluruh karyawan yang sudah diterima secara sah sebagai karyawan di RS.Patar Asih akan
ditugaskan di unit kerja sesuai dengan kompetensinya. Penugasan tersebut didasarkan atas
hasil kedensial atau hasil penilaian kompetensi. Bagi tenaga medis dan keperawatan akan
mendapatkan penugasan klinis dan kewenagan klinis. Sedangkan bagi praktisi pelayanan
kesehatan lain diterbitkan surat penugasan sesuai kompetensinya dengan ketentuan dapat

23
membarikan pelayanan yang aman dan efektif untuk pasien dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Berkas yang harus ada dalam penempatan dan penugasan adalah :
a. Surat tugas
b. Uraian tugas
c. Surat Tanda Registrasi yang masih berlaku
d. Hasil Verifikasi Ijazah
e. Hasil Kredensial bagi tenaga kesehatan
f. Surat Ijin Praktek yang masih berlaku
g. Surat Penugasan Klinis dan Kewenangan Klinis
h. Bukti pendidikan dan pelatihan
i. Bukti Sertifikat yang masih berlaku

F. SELEKSI

Proses seleksi dimaksudkan untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi syarat dan
memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang ada atau sesuai dengan
kebutuhan organisasi atau untuk jabatan tertentu seperti jabatan kepala ruangan/ kepala unit
dan pejabat struktural.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam proses seleksi adalah :
1. Usia
Jumlah umur yang dihitung dari tahun kelahiran
2. Pendidikan
Pendidikan formal terakhir yang diperoleh pada institusi pendidikan
3. Pengalaman
Jumlah pengalaman dalam menduduki Jabatan Struktural (bagi yang akan dipromosikan)
4. Kedisiplinan
Suatu sikap mental yang tercermin dalam tingkah laku dan perbuatan yang menunjukkan
nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan.

24
Kemampuan individu dalam menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
5. Prestasi
Apa yang telah dapat diciptakan dari hasil pekerjaan dan hasil tersebut menyenangkan
hati yang diperoleh denagn cara keuletan kerja.Hasil yang telah di capai sebagai bukti
usaha yang telah dilakukan.
6. Kepribadian
Kemampuan integrasi secara dinamis dari semua karakteristik individu sebagai usaha
untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah terus-menerus
7. Kepemimpinan
Kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku orang lain, bawahan atau
kelompok yang disertai dengan kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang
diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
8. Komunikasi
Ketrampilan interpersonal untuk mempengaruhi dan mengarahkan rekan kerja atau orang
lain agar tercapai kesepahaman untuk mendapatkan kesepakatan dan komitmen bersama.
9. Tanggung Jawab
Kesadaran terhadap tingkah laku atau perbuatan yang telah menjadi kewajibannya.
10. Kejujuran
Keselarasan antara apa yang terucap dengan kenyataan.
11. Tidak tercela
Tingkah laku yang sesuai dengan norma dan membawa manfaat bagi diri sendiri dan
orang lain.
12. Dedikasi / Loyalitas
Komitmen dan pengorbanan diri untuk melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab
dan ketaatan sesuai visi, misi dan tujuan organisasi.
13. Kreatifitas inovatif
Kemampuan atau kecakapan yang menunjukkan keluwesan dalam mengelaborasi suatu
gagasan baru untuk suatu perubahan.

25
14. Acceptabilitas
Kepantasan individu untuk mengemban suatu tanggung jawab sesuai dengan kemampuan
dan persyaratan yang ditetapkan.
15. Kestabilan Emosi
Kemampuan mengelola emosi secara positif dan dapat diterima oleh lingkungan sosial.
16. Relationship
Kemampuan berinteraksi secara aktif dan adaptif dengan orang lain.
17. Kerjasama
Keterlibatan mental dan emosional individu untuk bersinergi mengoptimalkan peran dan
saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

G. MUTASI
Mutasi karyawan secara internal di RS Patar Asih dapat dilakukan terhadap semua karyawan.
Mutasi dilakukan antarjabatan atau tugas dalam 1 (satu) Bagian / Bidang, antarruang dan atau
antarunit kerja di RS Patar Asih.
Mutasi karyawan di RS Patar Asih dapat dilakukan atas dasar sebagai berikut :
1. Pendayagunaan tenaga karena pengembangan kompetensi jabatan.
2. Kebijakan langsung Direktur
Mutasi tersebut dapat dilakukan pula secara periodik / sesuai kebutuhan antarbagian bila
memang diperlukan.

H. PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

Semua karyawan akan dilakukan penilaian kinerja dalam bentuk Penilaian Prestasi Kerja dan
Evaluasi Kinerja Profesi Kesehatan.
Evaluasi kinerja dilaksanakan secara periodik sebagai berikut :
1. Evaluasi kinerja 3 bulan setelah / selama masa percobaan. Evaluasi kinerja ini dilakukan
oleh pejabat atasan langsung di unit kerja dan diberlakukan untuk karyawan baru.
2. Penilaian atau evaluasi penempatan bagi karyawan yang dipindah tugaskan setelah 3
(tiga) bulan.

26
3. Penilaian prestasi kerja setiap tahun pada bulan Februari tiap tahunnya.
Penilaian prestasi kerja dilakukan kepada seluruh karyawan.
Penilaian ini meliputi :
1) Sikap Kerja
2) Kinerja Pelayanan
3) Mutu Pelayanan
4. Penilaian Kinerja (performance appraisal) untuk menilai penugasan klinis / kewenngan
klinis bagi staf medis, staf keperawatan dan professional kesehatan lainnya di buat
minimal 1 (satu) kali setiap tahunnya pada bulan Februari pada tahun yang bersangkutan
Penilaian praktik klinik karyawan terdiri atas unsure kompetensi atau kewenangan klinis.

I. KENAIKAN GAJI BERKALA


Kenaikan gaji berkala dilaksanakan terhadap karyawan tetap setiap tahunnya berdasarkan
penilaian karyawan dan pendidikan :
a) SMP-SMA = Rp. 75.000,-
b) D1/D2/D3 = Rp. 125.000,-
c) S1/ DIV = Rp. 150.000,-
d) Profesi = Rp. 200.000,-
e) S2 = Rp. 225.000,-
Dengan besar kenaikan (disesuaikan dengan penilaian tahunan) sebagai berikut:
≥ 85 : 100 %
80 – 84 : 75 %
75 – 79 : 50 %

J. CUTI KARYAWAN
Cuti karyawan di RS Patar Asih terdiri dari :
1. Cuti Tahunan
Ketentuan cuti tahunan antara lain :
1) Karyawan yang telah bekerja sekurang-kurangnya 12 (dua belas) bulan secara terus
menerus berhak atas cuti tahunan.
2) Jumlah cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja.

27
3) Perusahaan dapat menunda permohonan cuti tahunan paling lama 6 (enam) bulan
terhitung sejak lahirnya hak cuti tahunan.
4) Hak atas cuti tidak dapat diuangkan.
5) Permohonan cuti tahunan harus diajukan secara tertulis paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum tanggal cuti. Kecuali pada saat keadaan darurat dan diketahui oleh kepala
ruangan atau kepala bagian yang bersangkutan dapat mengajukan izin selam 2 (dua)
hari.
6) Perusahaan akan memberitahukan kepada karyawan bilamana hak cutinya sudah
disetujui.
7) Apabila perusahaan masih memerlukan tenaga karyawan yang bersangkutan pada
hari cutinya, perusahaan dapat memajukan atau memundurkan tanggal cuti karyawan.
8) Selama menjalankan cuti karyawan tetap mendapat gaji.

2. Cuti Melahirkan
Ketentuan cuti melahirkan :
1) Karyawan wanita yang hamil berhak mendapatkan cuti bersalin selama 3 (tiga) bulan
yang dilaksanakan 1 (satu) bulan sebelum melahirkan dan 2 (dua) bulan setelah
melahirkan.
2) Permohonan cuti hamil diajukan kepada perusahaan dengan disertai surat keterangan
dokter kandungan atau bidan yang merawat selambat-lambatnya dua minggu sebelum
cuti.

K. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN (PENGEMBANGAN STAF)

Setiap karyawan menerima pelatihan internal maupun external (in-house dan ex-house
training) serta pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan karyawan. Tingkat pelatihan yang sesuai dilakukan secara
periodik sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam program pelatihan .
Pendidikan dan pelatihan dapat diselenggarakan secara formal maupun non formal dalam
bentuk ijin belajar, tugas belajar, pelatihan dan keterampilan.

28
L. HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN

Sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 bahwa Hak dan Kewajiban
Karyawan adalah sebagai berikut :
Hak :
1. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan tanpa
adanya diskriminasi.
2. Setiap karyawan berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari
pengusaha.
3. Setiap karyawan berhak untuk memperoleh dan/ atau meningkatkan dan/ atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya
melalui pelatihan kerja.
4. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan kerja sesuai
dengan bidang tugasnya.
5. Setiap karyawan berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setekah mengikuti
pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga
pelatihan kerja swasta,atau pelatihan di tempat kerja.
6. Setiap karyawan yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas pengakuan
kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga sertifikasi.
7. Pengusaha yang mempekerjakan karyawan melebihi waktu kerja (sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Tenaga Kerja) membayar upah kerja lembur.
8. Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada karyawan.
9. Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada pekerja/ buruh
untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.
10. Karyawan perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan
sebelum melahirkan dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut
perhitungan dokter kandungan atau bidan.
11. Setiap karyawan mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
 Keselamatan dan kesehatan kerja
 Moral dan kesusilaan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama

29
12. Setiap karyawan berhak memperoleh penghasilan yang memnuhi penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
13. Setiap karyawan dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan social kesehatan
tenaga kerja.

Kewajiban :
1. Setiap karyawan setia dan taat kepada semua peraturan perundang–undangan dan
peraturan lingkungan Rumah Sakit Patar Asih.
2. Mengutamakan kepentingan kedinasan di atas kepentingan pribadi atau golongan.
3. Menyimpan rahasia perusahaan atau rahasia jabatan sebaik–baiknya.
4. Memperhatikan dan melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik–baiknya dan dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab.
5. Mentaati peraturan jam kerja yang berlaku di RS Patar Asih.
6. Bagi dokter diluar jam kerja tersebut juga berkewajiban jika sewaktu – waktu diperlukan
untuk pemeriksaan atau konsul pasien.
7. Bagi perawat pelaksana sesuai dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan.
8. Bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan pelayanan sesuai dengan bidang
keahlian dan atau wewenang tenaga kesehatan yang bersangkutan.
9. Dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
menghormati hak pasien serta wajib memperhatikan protap atau prosedur yang berlaku.
10. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya.
11. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.
12. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan dan baik terhadap bawahannya maupun
dalam bermasyarakat.
13. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang.
14. Disamping kewajiban tersebut diatas juga berkewajiban mematuhi semua kaidah yang
berlaku.

30
M. PEMBINAAN

Karyawan yang mélanggar peraturan yang berlaku dan yang tidak melaksanakan kewajiban
akan dikenakan sanksi yang berlaku, akan tetapi sebelum dikenakan sanksi maka karyawan
yang bersangkutan dilakukan pembinaan.
Pembinaan ditujukan untuk mengarahkan pegawai yang bersangkutan untuk dapat bekerja
lebih baik, disiplin dan tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.

N. SANKSI DAN KOMPENSASI / RETENSI

1. Sanksi
Sanksi disiplin karyawan akan diterapkan apabila karyawan tidak mentaati kewjiban dan
tidak menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/
atau peraturan kerja yang apabila tidak ditaati atau dilanggar maka akan dijatuhi
hukuman disiplin.
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan karyawan yang tidak
menaati kewajiban dan/ atau melanggar larangan ketentuan disiplin kerja, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Hukuman disiplin adalah hukuman yang
dijatuhkan kepada karyawan karena melanggar peraturan disiplin karyawan.

2. Kompensasi / Retensi
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima dapat berupa fisik maupun non
fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang karyawan yang umumnya
merupakan obyek yang dikecualikan dari pajak pendapatan. Kompensasi diberikan
dengan tujuan memberikan rangsangan dan motivasi kepada karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja, serta efisiensi dan efektifitas produksi. Oleh karena itu, bila
kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi
untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Jenis-jenis kompensasi yang diberikan pada karyawan RS Patar Asih adalah sebagai
berikut :
a. Jasa Pelayanan

31
b. Asuransi
c. Tali asih uang duka
d. Karyawan Teladan

O. PENGANGKATAN KEMBALI / PERPANJANGAN MASA KONTRAK

Karyawan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dapat diangkat kembali setelah
berakhirnya masa kontrak apabila :
1. Evaluasi kerja dianggap lulus dan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh
perusahaan
2. Formasi jabatan masih tersedia
3. Menunjukkan prestasi kerja yang baik berdasarkan evaluasi kerja

P. PENSIUN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Setiap karyawan yang sudah memenuhi batas usia pensiun maka akan dilakukan pensiun
(karyawan PKWTT) sedangkan karyawan PKWT menyesuaikan kebijakan Direktur RS Patar
Asih. Karyawan yang memasuki usia pensiun akan diberikan pesangon sesuai peraturan yang
berlaku / sesuai Perjanjian Kerja Bersama.
Pensiun dan atau Pemutusan Hubungan Kerja dari Karyawan dapat dilakukan apabila :
1. Karena batas usia pensiun
2. Karena kemauan sendiri
3. Takdir misalnya : Sakit, Meninggal dunia
4. Diberhentikan dengan tidak hormat karena adanya kasus

32
BAB V
LOGISTIK

Anggaran rutin untuk pengembangan karyawan, penambahan karyawan, pendidikan dan


keterampilan serta anggaran untuk kebutuhan organisasi, masih tetap diperlukan untuk bagian
kepegawaian dalam pelaksanaan kepegawaian, konsultasi dan koordinasi dengan instansi lain
untuk kelancaran proses administrasi kepegawaian.
Dengan memperhatikan alur proses penyelesaian mutasi kepegawaian, dimana
kewenangan pengambilan keputusan ada pada pejabat di jajaran atasan, sudah barang tentu
keterbatasan ini berpengaruh pada kecepatan penyelesaian mutasi kepegawaian.
Kebutuhan akan alat tulis kantor dipenuhi dari bagian logistik berdasarkan permintaan dan
kebutuhan. Sedangkan untuk kebutuhan peralatan kantor dipenuhi berdasarkan atas permintaan
yang didasarkan oleh kerangka acuan program Bagian Kepegawaian.

33
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

Bahwa kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari kesehatan


masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan factor potensial
yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini karyawan, pengunjung dan pasien).
Bahaya pekerjaan (akibat kerja), seperti halnya maslah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut
atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu
lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja diharapkan untuk melindungi kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi
kerja, mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit. Kesehatan kerja mempengaruhi
manusia dalam hubungannya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik
maupun psikis yang meliputi, antara lain : metode kerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang
mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang.
Pada hakekatnya ilmu kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan problematika
yang ditimbulkan akibat hubungan interaktif tiga komponen utama yang mempengaruhi
seseorang bila bekerja yaitu :
1. Kapasitas Kerja : Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.
2. Beban Kerja : fisik maupun mental
3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain : bising, panas, debu, parasit,
dan lain-lain.
Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bias dicapai suatu kesehatan kerja yang optimal.
Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa
penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktifitas
kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan
sejahtera.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi
baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka

34
menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan dilingkungan kerja.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka sangantlah penting apabila bagian kepegawaian
selalu menjaga kesehatan, kepuasan dan produktifitas. Keselamatan terhadap staf sendiri dapat
diupayakan melalui program pelatihan staf, penyediaan tempat yang aman, memelihara
peralatan, mencegah adanya kemungkinan infeksi dan berbagai faktor lainnya.
Demikian juga pemeriksaan kesehatan awal bagi karyawan baru dan pemeriksaan kesehatan
secara rutin , imunisasi dan kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan telah diatur dalam
pelayanan kesehatan bagi karyawan. Disamping itu penerapan tentang kewajiban untuk
mengikuti pelatihan tentan g kesehatan dan keselamatan kerja, infeksi nosokomial, patien safety
dan pelatihan Bantuan Hidup Dasar ( Basic Life Suport) adalah diharapkan dengan mengikuti
kegiatan diklat keselamatan dan kesehatan kerja dapat mencegah prilaku yang tidak aman dan
memperbaiki kondisi lingkungan yang tidak aman agar tenaga kerja memiliki pengetahuan dan
kemampuan mencegah kecelakaan kerja, mengembangkan konsep dan kebiasaan pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja, memahami ancaman bahaya yang ada di tempat kerja dan
menggunakan langkah pencegahan kecelakaan kerja.

35
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Konsep pengendalian ini lebih tertuju pada terjaminnya mutu pelayanan secara
berkesinambungan berdasarkan standar yang sudah ada. Tujuan penetapan standar adalah
menetapkan prosedur manajemen mutu melalui kepemimpinan, dokumnetasi terinci, perintah
kerja, dan penyimpan catatan. Kepuasan pelanggan memainkan peranan yang lebih penting
dibanding prosedur terdokumentasi.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan di bagain Kepegawaian seperti dalam target dan
sasaran mutu. Hal ini dapat diukur dengan cara :
1. Membandingkan antara target / standard an kegiatan yang telah dicapai
2. Banyaknya komplain terhadap pelayanan di bagaian Kepegawaian
3. Dimensi waktu (lama pelayanan diukur dengan waktu)
4. Standar Prosedur Operasional (SPO)
5. Standar Pelayanan Minimal yang telah di capai.
Berkaitan dengan hal tersebut bagian Kpegawaian terus berupaya untuk :
1. Terciptanya penyelenggaraan administrasi kepegawaian yang mantap dengan mutu cakupan
yang efisien dan optimal.
2. Berfungsinya organisasi kepegawaaian yang didukung oleh tata laksana dan kelengkapan
organisasi yang mantap.
3. Terlaksananya proses administrasi manajemen di Bagian Kepegawaian yang berhasil guna
dan berdayaguna.
4. Mantapnya system informasi untuk mendukung proses manajemen Organisasi dan
Kepegawaian dengan data yang akurat, lengkap, relevan dan tepat waktu.
5. Tercukupinya tenaga di bagian kepegawaian yang didukung oleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang baik serta ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Bagian Kepegawaian menyadari bahwa manajemen dan pengendalian mutu merupakan
suatu filosofi dan bukan sebagai alat yang siap dipakai pada setiap unit kerja. Keterlibatan
semua unsur dalam organisasi diperlukan untuk perbaikan terus menerus, Quality mengacu

36
kepada pemberian kepuasan kepada setiap orang yang dipengaruhi oleh pelayanan jasa yang
telah dilaksanakan.

37
BAB VIII
PENUTUP

Demikian Pedoman Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Patar Asih Deli Serdang ini dibuat
untuk digunakan acuan atau pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang ada di Bagian
Kepegawaian.

Ditetapkan di : Deli Serdang


Tanggal : 01 Agustus 2022
RS. Patar Asih Deli Serdang,

dr. Rudy Santosa Siambaton


Direktur

38
39

Anda mungkin juga menyukai