Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN PROGRAM

UPAYA KESEHATAN KERJA

MAN

WORK

SAFETY

PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

2019
KERANGKA ACUAN KERJA
USAHA KESEHATAN KERJA
DI PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan pasar bebas, kebutuhan pelayanan kesehatan kerja
semakin meningkat dengan disyaratkannya kesehatan dan keselamatan kerja bagi
suatu negara untuk dapat ikut serta dalam hubungan ekonomi antar negara. Latar
Belakang Jumlah masyarakat pekerja terus meningkat dimana data BPS 2005 di
Indonesia terdapat 105, 8 juta jiwa. Dari jumlah ini terdapat 68 % pada sektor
informal dan 32 % bekerja pada sektor formal dengan berbagai masalah
kesehatan yang timbul akibat pekerjaan dan lingkungan kerja. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan kerja yang diberikan Puskesmas masih bersifat kuratif.
Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan untuk peningkatan
kapasitas kerja dan preventif yang penting menurunkan prevalensi PAK / PAHK
& KAK masih terabaikan. Ketrampilan petugas masih terbatas demikian pula
peralatan medik dan teknis lingkungan. Latar Belakang Kesehatan kerja
merupakan strategi penting. Memastikan kesehatan bagi masyarakat pekerja.
Memberikan nilai positif ekonomi nasional, meningkatkan produktivitas, kualitas
produk motivasi kerja, akhirnya kualitas kehidupan pekerja kepuasan kerja dan
lingkungan secara menyeluruh.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar oleh Puskesmas dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatnya kemampuan tenaga Puskesmas memecahkan masalah
kesehatan Kerja di wilayahnya
b. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja di wilayah Puskesmas
c. Teridentifikasinya potensi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
d. Terlaksananya yan kesehatan kerja yang berkualitas
e. Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
kesehatan kerja dasar
f. Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja
g. Terbentuknya unit pelayanan kesehatan kerja di kawasan industri.

C. Sasaran
1. Pengelola Program Kesehatan Kerja di Kabupaten / Kota
2. Penyelenggara pelayanan kesehatan kerja dasar Puskesmas
3. Pengelola sarana kerja
4. Masyarakat pekerja dan sekitarnya.

D. Landasan Hukum
1) Undang Undang tentang Kesehatan , Keselamatan Kerja, Jaminan,
Ketenagakerjaan, Pemda dll.
2) Peraturan Pemerintah Kesehatan , Tenaga Kerja
3) Peraturan Menteri dll.

E. Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar di Puskesmas


Konsep pelayanan kesehatan kerja dasar adalah upaya pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat pekerja secara minimal dan paripurna meliputi
upaya peningkatan kesehatan kerja, pencegahan, penyembuhan serta pemulihan
PAK dan PAHK oleh institusi pelayanan kesehatan kerja dasar. Dalam suatu
kawasan industri biasanya terdapat beragam jenis usaha dari industri besar, Usaha
Mikro, Kecil alam dan Menengah ( UMKM ) serta jenis usaha informal.

F. Langkah langkah Puskesmas dalam upaya kesehatan kerja


1. Perencanaan
a. Persiapan Puskesmas
- Data demografi dan geografis
- Data umum Puskesmas.
b. Pemetaan jenis usaha, jumlah pekerja dan perkiraan faktor resiko dan
besarnya masalah / penilaian besar masalah. Pemetaan diperoleh dari
data primer dan sekunder di kecamatan.
2. Pelaksanaan
a. Pertemuan koordinasi Tingkat Kecamatan ( lintas sektor ). Bertujuan
membangun komitmen bersama. Materi : masalah kesehatan kerja hasil
pulta. Peserta Lintas Sektor tingkat Kecamatan
b. Pelatihan kepada pekerja dan pengusaha oleh Puskesmas tentang bahaya
potensial di tempat kerja. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan pekerja dan pengusaha tentang identifikasi potensi
hazard, bahaya resiko dan pengendaliannya.
c. Kunjungan lapangan, Identifikasi bahaya kesehatan dan lingkungan yg
timbul akibat lingkungan kerja, tempat kerja, proses kerja, dan peralatan
kerja.
d. Penilaian masalah / resiko kesehatan ( kajian kesehatan dan keselamatan
kerja )
Langkah langkah
- Identifikasi bahaya kesehatan kerja ( hasil dari surveilens )
- Identifikasi pekerja atau kelompok pekerja yang terpajan bahaya
tertentu
- Analisis mengenai bagaimana bahaya tersebut mempengaruhi
pekerja ( cara masuk, jenis pajanan, nilai ambang batas, hubungan
dosis/ respons, akibat buruk terhadap kesehatan , dsb)
- Pengaruh intensitas dan banyaknya resiko
- Identifikasi individu /kelompok yang rentan khusus
- Evaluasi pencegahan bahaya yang ada
- Buat kesimpulan dan rekomendasi bagi manajemen dan kontrol
resiko
e. Menentukan tindakan perbaikan dan pengendalian pemeliharaan dan
pemantauan yang mampu dilaksanakan pekerja dengan pendampingan
oleh Puskemas.
f. Memfasilitasi / motivasi pekerja untuk membentuk unit minimal ada
penanggung jawab pelaksanaan kesehatan kerja
g. Memfasilitasi pembentukan Pos UKK di tempat kerja
h. Puskesmas memberikan Pelayanan Kesehatan kerja bagi pekerja yang
tidak memiliki akses.
Jenis kegiatan meliputi :
- Penilaian dan pengendalian resiko
- Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala & khusus
- Diagnosis dini & pengobatan segera PAK /KAK
- Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
- Pelayanan kesehatan umum, kuratif dan rehabilitasi
- Promosi kesehatan di tempat kerja ( PKDTK ) termasuk psikososial
dan gizi kerja
- Pencegahan Kecelakaan
- Surveilens lingkungan dan kesehatan kerja
- Pencatatan , Pelaporan dan Dokumentasi.

3. Evaluasi
Tujuannya untuk menilai sampai dimana pencapaian kegiatan keberhasilan
atau ketidakberhasilan, hambatan dan kendala. Hasil evaluasi diumpan
balikkan ke mitra dan para pengandil.
Kegiatannya :
a. Memfasilitasi pengembangan unit Pelayanan Kesehatan kerja di wilayah
kerja Puskesmas Bontang selatan II terutama keluraha Berbas Pantai
b. Pembinaan dan Evaluasi Frekwensi bimbingan minimal 1 kali /thn.
Pertemuan koordinasi Puskesmas dengan pekerja, lintas sektor untuk
mengetahui permasalahan Kesehatan kerja dan umpan balik hasil
pelaksanaan Pelayanan Kesehatan kerja
Indikator
a. Rasio dokter/nakes yang telah terlatih kesja
b. Jumlah pos UKK yang telah dibentuk dan dibina di tempat kerja
c. Pemenuhan pelaksanaan elemen Pelayanan Kesehatan kerja dasar di
Puskesmas ( point 1 – 9 Pelaksanaan)
d. Presentase pekerja yang telah mendapat Pelayanan Kesehatan kerja
e. Tersedia data PAK, PAHK dan KAK.

G. Peran institusi dalam pelayanan kesehatan kerja


1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
a. Menggalang daerah, lintas sektor, profesi , dunia usaha dukungan dan
serikat pekerja
b. Koordinasi dan jejaring kerja lintas program advokasi dan sosialisasi
c. Bimbingan teknis dan fasilitasi. Petugas
d. Pelatihan teknis dan ketrampilan & kader
e. Orientasi program Pelayanan Kesehatan kerja secara berlanjutan
f. Menerapkan syarat kesehatan pada bebagai lingkungan kerja
g. Rujukan medis dan kesehatan
h. Surveilans Kesehatan kerja & pemetaan bahaya potensial
i. Pendataan PAK dengan Dinas Naker
j. Upayakan ketersediaan dukungan dana, sarana, prasarana, panduan serta
alat kesja.

2. Puskesmas
Melaksanakan sebagian tugas teknis opersional program2 kesehatan
berdasarkan kewenangan yang diberikan Dinkes kab/ kota.

Anda mungkin juga menyukai