Anda di halaman 1dari 12

PRE PLANNING INTERVENSI KEPERAWATAN

RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA Tn. R (74 TAHUN)


DENGAN HIPERTENSI DI RT 03 RW XII
KELURAHAN PADANGSAARI SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Ns. Rita Hadi Widyastuti, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kom

Disusun Oleh :
Annisaa Muktiana Wahyu Kamas
22020118220069

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
PRE PLANNING INTERVENSI KEPERAWATAN
RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA TN. R

1. LATAR BELAKANG MASALAH


a. Latar Belakang
Hipertensi, atau yang biasa disebut dengan tekanan darah tinggi
merupakan salah satu penyakit yang sangat sering dijumpai di masyarakat,
terutama pada lansia. Hipertensi merupakan suatau kondisi terjadinya
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan yang sama dan cukup istirahat atau tenang
(Kemenkes, 2014). Sedangkan menuut AHA, hipertensi merupakan suatu
kondisi tekanan darah sistolik ≥130mmHg, atau dengan tekanan darah
diastolic ≥80mmHg (AHA & ACC, 2017).
Berdasarkan pravelensi penderita hipertensi di dunia, diperkirakan
sebesar 1 milyar jiwa, dan hampir 7,1 juta kematian akibat hipertensi
terjadi setiap tahunnya, atau sekitar 13% dari total kematian (Gusmira,
2012). Prevalensi hipertensi di Indonesia untuk penduduk berumur diatas
25 tahun adalah 8,3%, dengan prevalensi laki-laki sebesar 12,2% dan
perempuan 15,5%. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa, berdasarkan usia, prevalensi
masyarakat Indonesia yang mengalami hipertensi lebih banyak dialami
oleh lanjut usia. Usia lansia 55-64 tahun yang mengalami hipertensi,
sebesar 45,9%, usia 65-74 tahun yang mengalami hipertensi sebesar 57,6%,
dan bertambah pada usia >75 tahun dengan kejadian 63,8% (Riskesdas,
2013).
Hipertensi sering ditandai dengan terjadinya sakit kepala bagian
belakang, kaku kuduk, sulit tidur, gelisah, pusing, dada berdebar, lemas,
sesak nafas, dan berkeringat (Price, 2015).
Hasil Pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 30 Juni 2019
menunjukkan bahwa tekanan darah klien 130/90 mmHg, selain itu klien
mengeluh kadang merasakan nyeri di tengkuk yang terkadang membuat
klien sulit untuk tidur.
Terapi relaksasi otot progresif merupakan salah satu metode
relaksasi sederhana yang melalui dua proses yaitu menegangkan dan
merelaksasikan otot tubuh (Antari, 2016). Keadaaan rileks yang dirasakan
klien melalui otak akan memproduksi endorphrin yang berfungsi sebagai
analgesik alami tubuh dan dapat meredakan rasa nyeri (keluhan-keluhan
fisik), selain itu, dalam keadaan relaks tubuh akan mengaktifkan sistem
saraf parasimpatis yang berfungsi untuk menurunkan detak jantung, laju
pernafasan dan tekanan darah (Sulistyarini, 2013). Berdasarkan penelitian
yang pernah dilakukan oleh Sulistyarini tahun 2013 menyatakan bahwa
teknik relaksasi mampu menurunkan tekanan darah yang juga akan
mempengaruhi peningkatan kualitas hidup penderita hipertensi.
Terapi relaksasi otot progresif ini merupakan terapi yang sederhana
dan mudah untuk dilakukan oleh penderita hipertensi secara mandiri. Oleh
karena itu, Tn. R perlu untuk dapat mengetahui dan melakukan terapi
relaksasi otot progresif secara mandiri agar dapat menurunkan tekanan
darah dan menirunkan rasa nyeri atau tengkuk berat yang dirasakan klien.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan relaksasi otot progresif, Tn. R dapat
mengetahui bahwa relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan
darah dan dapat mengurahi insomnia.
2) Tujuan Khusus
Setelah diberikan terapi Relaksasi Otot Progresif selama ±30menit, klien
mampu:
a) Menyebutkan kembali cara melakukan relaksasi otot progresif
b) Melakukan teknik relaksasi otot progresif secara mandiri

2. RENCANA PELAKSANAAN
a. Topik
Relaksasi otot progresif
b. Metode Pelaksanaan
Latihan relaksasi otot progresif dilakukan secara aktif oleh klien,
mahasiswa membantu dalam membimbing gerakan dan dengan
menunjukan gambar gerakan.
c. Sasaran dan Target
Sasaran pelaksanaan diberikan pada Tn. R.
d. Strategi Pelaksanaan
Latihan dilakukan selama ±15 menit
e. Media
Media : leaflet yang berisi gerakan terapi relaksasi otot progresif
(terlampir)
f. Waktu pelaksanaan
Hari : Selasa, 22 Juli 2019
Waktu : Jam 17.00 WIB
Tempat : Kediaman Tn. R RW XII Kelurahan Padangsari,
Banyumanik, Semarang

g. Setting Tempat Pelaksanaan : Keterangan :

= presenter
= Fasilitator
= Sasaran
h. Tahap Pelaksanaan
No Tahapa Kegiatan Mahasiswa Metode/Media
n

1 Orientasi a. Menyampaikan salam Metode: ceramah


(5 menit) b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu dan tempat
2 Kerja a. Menjelaskan terapi relaksasi otot Metode: ceramah
progresif dan diskusi
(30
b. Menjelaskan manfaat terapi
menit) Media: leaflet
relaksasi otot progresif
c. Menjelaskan dan
mendemonstrasikan gerakan terapi
relaksasi otot progresif
d. Melakukan secara bersama-sama
terapi relaksasi otot progresif
3 Terminas a. Meninta klien mengulang gerakan Metode: diskusi,
i (10 kembali secara mandiri ceramah
menit) b. Menanyakan pada klien apakah
ada hal yang kurang jelas atau
yang ingin ditanyakan
c. Menjawab pertanyaan
d. Menanyakan perasaan klien
setelah melakukan terapi relaksasi
otot progresif
e. Memberikan reinforcement positif
f. Terminasi
g. Mengucapkan salam
3. EVALUASI
a. Struktur
1) Mempersiapkan pre plan 2 hari sebelum implementasi
2) Mempersiapkan media yang akan digunakan
3) Membuat kontrak waktu 1 hari sebelum melakukan implementasi
b. Proses
1) Klien kooperatif dalam mengikuti latihan
2) Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun
1) Keaktifan peserta saat tindakan berlangsung
c. Hasil
1) Klien mengetahui dan mampu menjelaskan kembali tujuan dan manfaat
relaksasi otot progresif.
2) Klien mampu melakukan gerakan relaksasi otot progresif yang telah
didemonstrasikan dan dilakukan secara bersama-sama.
3) Klien bersedia melakukan relaksasi otot progresif secara mandiri sebagai
salah satu terapi untuk menurunkan tekanan darah dan nyeri pada tengkuk
leher

4. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI


(Terlampir)

5. REFERENSI JURNAL
(Terlampir)

6. DAFTAR PUSTAKA
Antari, et al. (2016). Aplikasi Progressive Muscle Relaxation Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Hipertensi Derajat I Di Kota Denpasar.
Gusmira, S., (2012), Evaluasi Penggunaan Antihipertensi Konvensional dan
Kombinasi Konvensional Bahan Alam pada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Wilayah Depok, Makara, Kesehatan, Vol. 16, NO. 2. 77-83.
Kemenkes. (2014). Infodatin Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.
Prince, Sylvia A., & Wilson Lorraine M. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta Buku Kedokteran
EGC.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Diakses pada tanggal 05 Juli 2018.
Dari
www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20
2013.pdf
Sulistyarini, Indahriana. (2013). Terapi Relaksasi untuk Menurunkan Tekanan
Darah dan Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Jurnal
Psikologi, Vol.40, No.1. 28-38
LEMBAR EVALUASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Dilakukan
No Gerakan
Ya Tidak
1. Lepaskan asesoris yang digunakan seperti
kacamata, jam, dan sepatu
2. Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau
hal lain yang sifatnya mengikat ketat
3. Posisikan tubuh duduk bersandar serileks
mungkin
4. Tarik napas dalam melalui hidung dan
keluar melalui mulut
5. Gerakkan otot dahi dengan cara
mengerutkan dahi dan alis sampai otot
terasa dan kulitnya keriput
6. Tutup keras-keras mata sehingga dapat
dirasakan disekitar mata dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata
7. Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit
gigi sehingga terjadi ketegangan disekitar
otot rahang
8. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya
sehingga akan dirasakan ketegangan di
sekitar mulut
9. Tekan kepala pada permukaan bantalan
kursi sedemikian rupa sehingga dapat
merasakan ketegangan dibagian belakang
leher dan punggung atas
10. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher
bagian muka
11. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya
seakan-akan hingga menyantuh kedua
telinga
12. Tekuk kedua lengan ke belakang pada
pergelangan tangan sehingga otot di tangan
bagian belakang dan lengan bawah
menegang, jari-jari menghadap ke langit-
langit
13. Genggam tangan sambil membuat suatu
kepalan. Buat kepalan semakin kuat sambil
merasakan sensasi ketegangan yang terjadi.
Pada saat kepalan dilepaskan, klien dipandu
untuk merasakan relaks selama 5-10 detik
14. Genggam kedua tangan sehingga menjadi
kepalan. Kemudian membawa kedua
kepalan ke pundak sehingga otot biseps
akan menjadi tegang.Tahan posisi tegang
selama 5-10 detik, lalu dilepas
15. Busungkan dada, tahan kondisi tegang
selama 5-10 detik, kemudian relaks
16. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-
paru dengan udara sebanyak-banyaknya.
Ditahan selama beberapa saat, sambil
merasakan ketegangan di bagian dada
sampai turun ke perut, kemudian dilepas
17. Tarik dengan kuat perut kedalam. Tahan
sampai menjadi kencang dankeras selama 5-
10 detik, lalu dilepaskan bebas
18. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot
paha terasa tegang. Lanjutkan dengan
mengunci lutut sedemikian rupa sehingga
ketegangan pindah ke otot betis. Tahan
posisi tegang selama 5-10 detik, lalu dilepas
LAMPIRAN TABEL EVALUASI

A. Evaluasi Persiapan
No Kegiatan Ya Tidak
1. Mempersiapkan pre-planning H-3 sebelum
hari pelaksanaan
2. Kontrak waktu dan tempat dengan klien
H-3 sebelum hari pelaksanaan
3. Mempersiapkan media H-1 sebelum hari
pelaksanaan

B. Evaluasi Proses
No Kegiatan Ya Tidak
1. Ketepatan waktu kehadiran mahasiswa
2. Kesesuaian implementasi dengan rencana
yang telah disusun
3. Klien tampak antusias mengikuti
kegiatan relaksasi otot progresif
C. EVALUASI HASIL
No Kegiatan Ya Tidak
Aspek kognitif
1. Menyebutkan manfaat relaksasi otot progresif
2. Menyebutkan waktu untuk melakukan
relaksasi otot progresif
Aspek Afektif
1. Menyadari pentingnya melaksanakan relaksasi
otot progresif untuk menurunkan tekanan
darah
2. Bersedia dan tertarik untuk mempelajari
relaksasi otot progresif lebih lanjut
3. Bersedia dan akan melaksanakan senam
relaksasi otot progresif setiap pagi
Aspek Psikomotor
1. Mampu melakukan relaksasi otot progresif
secara rutin
TERAPI “TAHAP-TAHAP GERAKAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF“
RELAKSASI
OTOT
PROGRESIF
Terapi relaksasi otot
progresif merupakan suatu
metode relaksasi sederhana
Gerakan 6: Menutup mata
yang melalui dua proses yaitu sekencang-kencangnya
menegangkan dan
merelaksasikan otot tubuh
(Antari, 2016).

MANFAAT:
1. Mengurangi nyeri akibat Gerakan 11: Membusungkan
dada
ketegangan
2. Menurunkan tekanan
darah
3. Memperbaik kondisi
mental
4. Mengurangi kecemasan
5. Meningkatkan aktifitas
parasimpatis
6. Memperbaiki tidur [Annisaa Muktiana WK]
Profesi Ners Angkatan XXXIII
7. meningkatkan kerja fisik
Departemen Keperawatan
dan kualitas hidup Universitas Diponegoro
(Dhyani, 2015).

Anda mungkin juga menyukai