Usia
0%
Pra Lansia
Lansia
100%
Diagram 2.
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pada Lansia di RW 12 Padangsari
Banyumanik, Juli 2019 (n=34)
Laki-Laki,
10
Perempu
an, 24
Duda, 1
Janda, 5
Menikah,
28
Diagram 4.
Positif
21%
Negatif
79%
Diagram 5.
Distribusi Frekuensi Dampak fisik Pada Lansia di RW 12 Padangsari
Banyumanik, Juli 2019 (n=34)
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kehilangan Berdebar Sering BAK Mudah Insomnia Lainnya
Selera lelah
makan
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Menyendiri Sedikit/Banyak Lainnya
Bicara
PRECEIVED STRESS
SCALE
20
15
10
0
Ringan Sedang Berat
Diagram 8.
30
25
20
15
10
0
Ya Tidak
Negatif
24%
Positif
76%
12
10
8
6
4
2
0
Interaksi Aktivitas Masalah Finansial Lainnya
Dengan Orang Monoton Kesehatan
Lain
Negatif
6%
Positif
94%
Diagram 12.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Lansia Mengenai Pengertian
Stress Di RW 12 Padangsari Banyumanik, Juli 2019 (N=34)
Tidak, 9
Ya, 25
Diagram 13.
Tidak
Tahu, 13
Tahu, 21
Tidak, 15
Tahu, 19
Diagram 15.
Tidak tahu, 9
Tahu, 25
Tidak
Tahu, 15
Tahu, 19
Diagram 17.
Ya, 4
Tidak, 30
Tidak, 9
Ya, 25
Negatif
34%
Positif
66%
Diagram 20.
Distribusi Frekuensi Penghargaan Lansia Di RW 12 Padangsari
Banyumanik, Juli 2019 (N=34)
Ada, 11
Tidak
Ada, 23
Berdasarkan diagram 20 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia
23(67,65%) tidak memberikan penghargaan pada diri sendiri ketika
berhasil menyelesaikan masalah.
Diagram 21.
Distribusi Frekuensi Konsekuensi (Hukuman) Lansia Di RW 12
Padangsari Banyumanik, Juli 2019 (N=34)
Ada, 2
Tidak
Ada, 32
DO :
Sosial :
- 34 (100%) Lansia mengalami stress dengan tingkatan yang berbeda : Stress ringan 19
(55.88%), stress sedang 15 (44,12%)
Perilaku dan Lingkungan :
- Faktor pemicu yang dapat meningkatkan stress pada lansia sebagian besar dipengaruhi
oleh masalah kesehatan 11 (32,35%) dan finansial 11 (32,35%), kemudian aktivitas
yang monoton sebanyak 9 (26,47%).
- Terdapat 6 (17,64%) lansia yang menangani masalah dengan cara yang negatif seperti
memendam masalah dan menyelesaikan sendiri
- Terdapat lansia yang mengurangi stress dengan melakukan kegiatan negatif seperti tidur
dan tidak memiliki kegiatan sebanyak 2 (5,88%)
Edukasi dan Organisasi :
- Terdapat 9 (26,47%) lansia yang tidak mengetahui cara mengatasi stresss
- Terdapat 15 (44,12) lansia yang tidak mengetahui cara mencegah stress
- Terdapat 9 (26,47%) lansia yang memilih tidak terbuka kepada keluarga ketika
mengalami stres.
- Terdapat respon negatif dari keluarga dengan tidak menanggapi lansia sebanyak 3
(8,82%).
B. PRIORITAS MASALAH
A : Presentasi Populasi yang Mengalami Masalah
B : Keseriusan Masalah
C : Keefektifan Intervensi
C:
Intervensi yang akan diberikan:
- Senam lansia untuk meningkatkan kualitas tidur
- Terapi Modalitas (pijat punggung) untuk meningkatkan daya ingat lansia
- Terapi okupasi (berkebun dan membuat kerajinan) untuk menurunkan stres pada lansia
- Terapi tawa untuk mengurangi tingkat stres
- Terapi benson untuk mengurangi stres pada lansia
- Terapi ROP untuk mengatasi insomnia pada lansia
C. RERNCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Jangka Pendek Tujuan Jangka Menengah Tujuan Jangka Panjang Rencana Tindakan
Ketidakefektifan koping Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Pengembangan Kesehatan
komunitas selama 1x pertemuan selama 1x pertemuan dalam selama 1x pertemuan Komunitas (8500)
dalam satu minggu 2 minggu diharapkan koping dalam 3 minggudiharapkan a) Identifikasi bersama komunitas
diharapkan koping lansia lansia meningkat dengan koping lansia meningkat mengenai masalah dan prioritas
meningkat dengan kriteria kriteria hasil: dengan kriteria hasil: kesehatan
hasil: b) Berikan kesempatan
Perilaku Sosial berpartisipasi bagi semua warga
Edukasi dan organisasi - 100% lansia - 100% lansia tidak lansia
- 100% lansia menangani masalah memiliki keluhan c) Fasilitasi impelemtasi program
mengetahui cara dengan cara yang secara fisik akibat stres bagi warga:
mengatasi stres positif - 100% lansia memiliki - Senam lansia untuk
- 100% lansia - 100% lansia perasaan positif saat meningkatkan kualitas tidur
mengetahui cara melakukan kegiatan mengalami stres - Terapi Modalitas (pijat
mencegah stres positif untuk punggung) untuk meningkatkan
mengurangi stres Epidemiologi daya ingat lansia
- Terapi okupasi (berkebun dan
- 100% lansia membuat kerajinan) untuk
mengalami stres ringan menurunkan stres pada lansia
- Terapi tawa untuk mengurangi
tingkat stres
- Terapi benson untuk
mengurangi stres pada lansia
- Terapi ROP untuk mengatasi
insomnia pada lansia
d) Pantau kemajuan pelaksanaan
program
e) Evaluasi program terkait