Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PROGRAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK

DI WILAYAH RT 01/RW 02 KELURAHAN JABUNGAN


PUSKESMAS PADANGSARI SEMARANG
KEBIJAKAN DAN
HARI/ APLIKASI PROGRAM ANALISIS
PROGRAM YANG
TGL DIPUSKESMAS MAHASISWA (SWOT)
DITELAAH

Jum’at Pemberantasan Program PSN S(Strengths-


, 5 Juli Sarang Nyamuk Dilaksanakan rutin setiap kekuatan):
2019 (PSN) di RT 01/RW bulan di seluruh wilayah
02 Kelurahan kerja Puskesmas Kader PSN dibentuk
Jabungan Padangsari. Pelaksanaan berasal dari masyarakat
Kegiatan PSN di melalui pendekatan
laksanakan oleh kader keluarga, sehingga
kesehatan masing masing kader paham akan
RT didampingi petugas kondisi wilayah rumah
puskesmas. yang di pantau.

Kegiatan PSN W(weakness-


dilaksanakan door to door kelemahan):
bertujuan untuk melihat
Masih ada sebagian
tempat tempat yang
masyarakat yang belum
potensial untuk dijadikan
paham dan mengerti
media perkembangbiakan
tentang program PSN,
nyamuk seperti : bak
1 rumah 1 juru
mandi, ember
pemantau jentik.
penampungan air, pot
bunga, dan dispenser. O(Opportunities-
peluang):
Berdasarkan hasil
pemeriksaan jentik Melalui program PSN,
nyamuk di masing masing diharapkan sosialisasi
rumah RT 1 RW 2 DBD kepada
Jabungan sebanyak 22 masyarakat akan terus
Rumah yang di pantau, berlanut. Sehingga
didapatkan 100% rumah masyarakat akan lebih
bebas jentik. Hal ini peduli terhadap
menandakan bahwa lingkungan dan
kesadaran warga RT 01 kesehatan setiap
RW 02 Jabungan sudah anggota keluarga.
baik dan perlu
dipertahankan. T(threats-ancaman)
Masih banyak
masyarakat yang
beranggapan bahwa
masalah kesehatan
terutama pencegahan
dan pengendalian DBD
adalah tanggung jawab
petugas kesehatan.:

SARAN BERDASARKAN ANALISIS : Perlu adanya peningkatan kesadaran dan


pengetahuan masyarakat terkait pentingnya menjaga dan mengendalikan DBD.

REFLEKSI MAHASISWA : Pada saat pelaksanaan Kegiatan PSN kurangnya


persiapan mahasiswa dalam pelasanaan seperti persiapan senter, sehingga
hanya menggunakan pencahayaan HP yang seadanya.

Menyetujui, Semarang, 5 Juli 2019

Penanggung Jawab Mahasiswa


Program

Annisaa Muktiana
Wahyu Kamas

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ns. Artika Nurrahima, M.Kep


JURNAL PROGRAM POSYANDU LANSIA
DI WILAYAH RW 02 KELURAHAN PEDALANGAN
PUSKESMAS PADANGSARI SEMARANG
KEBIJAKAN
DAN
APLIKASI PROGRAM ANALISIS MAHASISWA
HARI/TGL PROGRAM
DIPUSKESMAS (SWOT)
YANG
DITELAAH

Selasa, 9 Posyandu Program Posyandu S(Strengths-kekuatan):


Juli 2019 Lansia RW 02 Lansia Dilaksanakan
Kelurahan rutin setiap 1x dalam Kader posyandu
Pedalangan bulan di seluruh wilayah dibentuk berasal dari
kerja Puskesmas masyarakat melalui
Padangsari. Pelaksanaan pendekatan
Kegiatan Posyandu keluarga,Kader
lansia di laksanakan oleh kompeten karena telah
kader kesehatan masing mendapatkan
masing RT dan RW pembimbingan dan
didampingi petugas pembinaan dari
puskesmas. Jumlah puskesmas
kader sebanyak 10 dan
W(weakness-
yang aktif 10 kader
kelemahan):
Kegiatan Posyandu
Kader tidak menjemput
dilaksanakan di Balai
bola, sehingga tidak
pertwmuan RW 02
semua lansia dapat di
dengan harapan
pantau kesehatannya
pelaksanaan posyandu
karena keterbatasan
lansia dapat diikuti oleh
yang ada.
seluruh lansia yang ada
di RW 2 Kelurahan O(Opportunities-
pedalangan. Kegiatan peluang):
yang dilakukan adalah
mengukur Berat badan, Dilakukan penyuluhan
tinggi badan dan kesehatan oleh kader
Tekanan Darah lansia. atau petugas puskesmas
Berdasarkan hasil terkait masalah
pemeriksaan pada lansia kesahatan pada lansia :
12 dari 22 lansia yang hipertensi
hadir ke posyandu
didapatkan memiliki T(threats-ancaman)
Tekanan Darah Tinggi Kurangnya minat
(Hipertensi). masyarakat terhadap
pelaksanaan posyandu
disebabkan masyarakat
lebih memilih pelayanan
kesehatan lain seperti
(puskesmas atau RS)

SARAN BERDASARKAN ANALISIS : Perlu adanya peningkatan kesadaran dan


pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemantauan kesehatan terutama
pada lansia, bila diperlukan, kader melakukan menjemput bola (lansia) agar
tujuan dari posyandu lansia tercapai dengan indicator seluruh lansia
mendapatkan manfaat dari posyandu lansia

REFLEKSI MAHASISWA : Pada saat pelaksanaan Kegiatan posyandu lansia,


mahasiswa membantu dalam proses pemeriksaan seperti menimbang berat
badan, mengukur tinggi badan, dan mengukur tekanan darah pada lansia.

Menyetujui, Semarang, 9 Juli 2019

Penanggung Jawab Program Mahasiswa

Annisaa Muktiana
Wahyu Kamas

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ns. Artika Nurrahima,


M.Kep
JURNAL PROGRAM POSYANDU BALITA
DI WILAYAH RW 04 KELURAHAN PADANGSARI
PUSKESMAS PADANGSARI SEMARANG
KEBIJAKAN
DAN
APLIKASI PROGRAM ANALISIS MAHASISWA
HARI/TGL PROGRAM
DIPUSKESMAS (SWOT)
YANG
DITELAAH

Sabtu, 13 Posyandu Balita Program Posyandu Balita S(Strengths-kekuatan):


Juli 2019 RW 04 Dilaksanakan rutin setiap
Kelurahan 1x dalam bulan di seluruh Kader posyandu
Padangsari wilayah kerja Puskesmas dibentuk berasal dari
Padangsari. Pelaksanaan masyarakat melalui
Kegiatan Posyandu pendekatan
lansia di laksanakan oleh keluarga,Kader
kader kesehatan masing kompeten karena telah
masing RT dan RW mendapatkan
didampingi petugas pembimbingan dan
puskesmas. Jumlah pembinaan dari
kader yang aktif puskesmas
sebanyak 10 orang.
W(weakness-
Kegiatan Posyandu kelemahan):
dilaksanakan di
Kesadaran masyaakat
Posyandu ASRI RW 04
tentang posyandu balita
Padangsari. Kegiatan
masih rendah, dan
yang dilakukan adalah
informasi terkait
mengukur Berat badan,
diadakannya posyandu
tinggi badan lingkr
masih kurang.
lengan, linggar kepala
dengan tujuan memantau O(Opportunities-
kesehatan gizi balita. peluang):
Selain itu kader mengisi
Buku KMS masing Dilakukan penyuluhan
masing balita. Media kesehatan oleh kader
timbangan yang atau petugas puskesmas
digunakan adalah terkait masalah
timbangan Dacin. kesahatan pada balita :
Penyuluhan yang status gizi dan tumbuh
diberikan adalah kembang balita
stimulasi daya ingat.
T(threats-ancaman)
Dari 40 balita yang ada di
RW 04, Balita yang Kurangnya minat
dating ke posyandu masyarakat terhadap
sebanyak 14 balita pelaksanaan posyandu
dengan hasil sebanyak 9 disebabkan masyarakat
balita mengalami lebih memilih pelayanan
kesehatan lain seperti
kenaikan status gizi, 3 (puskesmas atau RS)
balita mengalami
penurunan status gizi,
dan 2 balita status
gizinya sama dengan
pemeriksaan
sebelumnya. Dan terdapa
3 balita yang masih
diberikan ASI Eksklusif.

SARAN BERDASARKAN ANALISIS : Perlu adanya peningkatan kesadaran dan


pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemantauan kesehatan terutama
pada balita,

REFLEKSI MAHASISWA : Pada saat pelaksanaan Kegiatan posyandu balita,


mahasiswa membantu dalam proses pemeriksaan seperti menimbang berat
badan, mengukur tinggi badan, dan mengukur lingkar lengan dan lingkar
kepala balita. Mahasiswa dapat turut serta dalam memberikan pendidikan
kesehatan terkait status gizi, dan tumbuh kembang bayi

Menyetujui, Semarang, 13 Juli 2019

Penanggung Jawab Mahasiswa


Program

Annisaa Muktiana WK

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ns. Artika Nurrahima, M.Kep

Anda mungkin juga menyukai