Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

NO. 039.a/SK/RSPB/VI/2017

TENTANG
KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PELAYANAN
RISIKO TINGGI

Menimbang :

a. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Permata Bunda, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Permata Bunda, dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan Asuhan Pasien Pasien
Risiko Tinggi dan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi Rumah Sakit Permata Bunda,
sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Permata
Bunda.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Bunda.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran.
4. Kepmenkes 1333/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA
TENTANG KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN RESIKO TINGGI
DAN PELAYANAN RESIKO TINGGI RUMAH SAKIT
PERMATA BUNDA.

Kedua : Kebijakan Asuhan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Pasien


Resiko Tinggi Rumah Sakit Permata Bunda sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan ini.

Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di : Malang,

Pada Tanggal : 3 Maret2017


DIREKTUR RS. PERMATA BUNDA

dr. Tuty Satrijawati. M.Kes


NRP : 0313110

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


NO. 039.a/SK/RSPB/VI/2017
TENTANG
PANDUAN ASUHAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PELAYANAN
RISIKO TINGGI

Menimbang :

d. Bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Permata Bunda, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi
e. Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Permata Bunda, dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan Asuhan Pasien Pasien
Risiko Tinggi dan Pelayanan Pasien Risiko Tinggi Rumah Sakit Permata Bunda,
sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah Sakit Permata
Bunda.
f. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Permata Bunda.

Mengingat :

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran.
8. Kepmenkes 1333/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA


TENTANG KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN RESIKO TINGGI
DAN PELAYANAN RESIKO TINGGI RUMAH SAKIT
PERMATA BUNDA.
Kedua : Kebijakan Asuhan Pasien Resiko Tinggi dan Pelayanan Pasien
Resiko Tinggi Rumah Sakit Permata Bunda sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan ini.

Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di : Malang,

Pada Tanggal : 3 Maret2017


DIREKTUR RS. PERMATA BUNDA

dr. Tuty Satrijawati. M.Kes


NRP : 0313110

KEBIJAKAN ASUHAN PASIEN RISIKO TINGGI


DAN PELAYANAN RISIKO TINGGI RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA.

Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Pelayanan Risiko Tinggi


Rumah sakit memberi pelayanan bagi berbagai variasi pasien dengan berbagai variasi
kebutuhan pelayanan kesehatan. Beberapa pasien yang digolongkan resiko-tinggi karena umur,
kondisi, atau kebutuhan yang bersifat kritis. Anak dan lanjut usia umumnya dimasukkan dalam
kelompok ini karena mereka sering tidak dapat menyampaikan pendapatnya, tidak mengerti proses
asuhan dan tidak dapat ikut memberi keputusan tentang asuhannya. Demikian pula, pasien yang
ketakutan, bingung atau koma tidak mampu memahami proses asuhan bila asuhan harus diberikan
secara cepat dan efisien. Rumah sakit juga menyediakan variasi pelayanan beresiko tinggi karena
sifat pengobatan contohnya pada penggunaan darah atau produk darah.
Kebijakan dan prosedur merupakan alat yang sangat penting bagi staf untuk memahami
pasien tersebut dan pelayanannya dan memberi respon yang cermat, kompeten dan dengan cara
yang seragam. Pimpinan bertanggung jawab untuk :
a) Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang dianggap beresiko tinggi di rumah sakit
b) Menggunakan proses kerjasama (kolaborasi) untuk mengembangkan kebijakan dan
prosedur yang sesuai
c) Melaksanakan pelatihan staf dalam mengimplementasikan kebijakan dan prosedur.
Pasien dan pelayanan yang diidentifikasikan sebagai kelompok pasien resiko tinggi dan
pelayanan resiko tinggi, apabila ada di dalam rumah sakit maka dimasukkan dalam daftar prosedur.
Rumah sakit dapat pula melakukan identifikasi risiko sampingan sebagai akibat dari suatu
prosedur atau rencana asuhan (contoh, perlunya pencegahan trombosis vena dalam, ulkus dekubitus
dan jatuh). Bila ada resiko tersebut, maka dapat dicegah dengan cara melakukan pelatihan staf dan
mengembangkan kebijakan dan prosedur yang sesuai.
Yang termasuk pasien resiko tinggi dan pelayanan resiko tinggi :
a) Pasien gawat darurat
b) Pelayanan resusitasi jantung paru di seluruh unit rumah sakit
c) Pemberian darah dan produk darah.
d) Pasien dengan penyakit menular dan mereka yang daya tahannya menurun .
e) Penggunaan alat pengekang (restraint) dan pasien yang diberi pengekang / penghalang.
f) Pasien lanjut usia, mereka yang cacat, anak-anak dan populasi yang beresiko diperlakukan
kasar/ kejam.

Anda mungkin juga menyukai