PENDAHULUAN
Diabetes merupakan penyakit kronik yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh
darah sehingga dapat menimbulkan berbagai komplikasi baik makrovaskular maupun
mikrovaskular. Komplikasi makrovaskular meliputi penyakit sumbatan otak (stroke) dan
penyakit jantung koroner, sedangkan komplikasi mikrovaskular meliputi kerusakan ginjal,
kebutaan, gangguan saraf tepi, dan kaki diabetes. Komplikasi ini akan memberikan
dampak terhadap kualitas hidup pasien, harapan hidup pasien dan tentunya peningkatan
biaya kesehatan yang cukup besar (PERKENI, 2011).
Salah satu komplikasi DM yang merupakan penyebab utama penderita harus dirawat
dengan waktu perawatan yang lama adalah kaki diabetes. Bahkan, 70 % di antaranya
memerlukan tindakan pembedahan dan lebih dari 40 % di antaranya berakhir dengan
amputasi. Sampai saat ini, masalah kaki diabetes masih kurang mendapat perhatian
sehingga masih muncul konsep dasar yang kurang tepat pada pengelolaan penyakit ini.
Akibatnya, banyak penderita yang penyakitnya berkembang menjadi komplikasi, harus
diamputasi kakinya dan meninggal dunia karena infeksi berat (Hastuti, 2008).
Antisipasi untuk mencegah dan menanggulangi timbulnya komplikasi pada pederita DM
harus sudah dimulai dari sekarang, salah satunya adalah dengan memberikan penyuluhan
kesehatan pada penderita DM. Penyuluhan kesehatan pada penderita DM merupakan
suatu hal yang amat penting dalam mencegah komplikasi atau setidaknya menghambat
perkembangan penyakit ke arah yang lebih berat. Penyuluhan tersebut dapat meliputi
beberapa hal, antara lain tentang DM, pengetahuan mengenai pengaturan diet, latihan fisik
atau senam kaki, minum obat dan juga pengetahuan tentang komplikasi, pencegahan
maupun perawatanny. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara penderita DM
dan keluarganya dengan para pengelola/ penyuluh yang dapat terdiri dari dokter, perawat,
ahli gizi, dan tenaga lain. Oleh karena itu pada program mini project ini, kami akan
melakukan penyuluhan kesehatan terhadap pasien diabetes melalui program Pojok Gizi
(POZI) dan Perawatan Kaki Diabetes (PAKIDES) sebagai upaya peningkatan perilaku
hidup sehat pada pasien DM.
Peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor
risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodic dilakukan dalm
program posbindu PTM. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok,
konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas,
stres, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini
faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan dasar Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen
bersama dari seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui
Posbindu PTM. Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan, diselenggarakanberdasarkan permasalahan PTM yang ada di
masyarakat dan mencakup berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko
yang sebagian besar merupakan faktor prilaku dan kebiasaan hidup. Apabila seseorang mau
menerapkan gaya hidup sehat, maka kemungkinan besar akan terhindar dari diabetes melitus.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular; Diabetes Melitus
pada Siswa kelas X SMA Korpri Bekasi”