Anda di halaman 1dari 7

Pertanyaan dental alloy :

1. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan sifat yang dimiliki oleh logam sangat mulia, logam mulia
dan logam campur cor (alloy)?
a. High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia ≥60% wt dan kandungan emas ≥40% Au-Pt
alloy: untuk Full Casting, Porcelain Fuse to Metal Au-Cu-Ag alloy: Full Casting
b. Noble Alloy (N) atau logam mulia dengan komposisi logam mulia ≥25%Ag-Au-Cu alloy: Full
Casting Pd-Cu alloy: full casting, PFM
Ag-Pd alloy: full castin, PFM
c. Redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar dengan kandungan
logam mulia <25%Ni-based alloy: full casting, PFM, wrought, partial denture
Co-based alloy: sda
Ti-based alloy: sda + implant
Spesifikasi terbaru juga mengikut sertakan non-noble alloy sama seperti alloy yang
tidakmengandung emas tapi memiliki kandungan palladium yang tinggi. Berdasarkan klasifikasi
terbaru maka semua tipe alloy pada klasifikasi lama merupakan high noble alloy.

2. Apa yang harus diperhatikan dalam pemilihan logam untuk pembuatan porcelain fused to metal
crown?
Logam yang dipakai adalah alloycampuran nikel, krom (NiC r).
Aloi atau logam campuran, digunakan sebagai koping pada mahkota porselen. Aloi terbagi
menjadi dua jenis yaitu, noble alloys dan basemetal alloys. Mahkota porselen dengan koping
aloi atau lebih dikenal dengan mahkota porcelain fused to metal (PFM) memiliki kelebihan yaitu
tahan terhadap fraktur. Mahkota porcelain fused to metal bersifat kurang estetis karena adanya
logam yang memberikan efek gelap, sehingga harus diberikan opaker agar bayangan logam tidak
terlihat. Pada mahkota porcelain fused to metal anterior, bagian labialnya digunakan desain
koping collarless, atau desain koping metal yang pendek sehingga warna logam tidak tampak.
Zirkonia adalah mineral yang dapat dikombinasikan dengan porselen, dipergunakan sebagai
koping untuk menambah kekuatan mekanis pada mahkota porselen. Zirkonia dipilih karena
memiliki kelebihan, yaitu: kuat, estetis, biokompatibilitas, serta tidak memiliki efek toksik.11
Zirkonia juga memiliki sifat mekanis dan stabilitas dimensi yang baik sehingga diaplikasikan juga
sebagai bahan pembuat pesawat ulang-alik, kendaraan bermotor, alat pemotong, dan mesin
pembakar pada kendaraan. Mahkota zirkoniaporselen memiliki kelebihan yaitu: warna stabil,
tahan keausan serta dapat menahan beban kunyah pada gigi posterior.
1.       Biokompatibilitas dengan rongga mulut. Tidak boleh bersifat toxic, iritatif, allergic
dan karsinogenik
2.       Melting temperature logam. Melting tempr. Logam harus lebih tinggi daripada
firing temperature porcelain karena logam yg udah di coated sama porcelain nantinya
akan dibakar, oleh karena itu kalau dia melting temp nya lebih rendah dia bakal melting
duluan.
3.       Koefisiensi ekspasi termal. KET metal harus sama dengan logam, kalau engga
nanti pas kena panas
4.       Kemampuan metal menahan deformasi. Metal harus dapat menahan deformasi
porcelain pada saat porcelain mencapai firing temp. jika tidak, porcelainnya bisa fraktur.
5.       Stiffnes/ kekakuan. Metal harus punya stiffness yg tinggi, kalau dia punya sifat
flexure/ lentur yg tinggi maka dapat menyebabkan porcelain jadi fraktur
6.       Ketahanan terhadap korosi.
7.       Estetika. Gaboleh mencemari warna porcelain

3. Jelaskan secara singkat proses casting alloy!

Tahap-tahap yang dilalui :


Pembuatan model malam restorasi
Pemasangan sprue dan crucible former
Penanaman model pada bumbung tuang
Pemanasan bumbung tuang dan bahan tanam
Penuangan / pengecoran / casting

Casting alloy merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah logam dalam bidang
kedokteran gigi dengan cara mencairkan logam
Tahap-tahap pada proses casting
Proses casting melalui beberapa tahap sebagal berikut:
a. Tahap I, waxing adalah pembuatan pola dan malam (wax pattern).
b. Tahap II, spruing adalah pembuatan sprue pin atau sprue tormer dan casting wax (malam cor).
c. Tahap III, investing adalah penanaman pola malam dalam adonan bahan
invesmen (yang ada di dalam casting ring).
d. Tahap IV, pre-heating adalah pemanasan permulaan pada casting ring agar
adonan bahan tanam lebih kering.
e. Tahap V, wax elimination adalah penghilangan malam dart pola malam yang
tertanam dalam adonan bahan invesmen (yang ada di dalam casting ring).
f. Tahap VI, heating adalah pemanasan casting ring (yang berisi adonan bahan
invesmen) sampai suhu tertentu.
g.Tahap VI, melting adalah pelelehan logam yang dilakukan pada sprue - hold atau fire clay.h.
Tahap VIII, casting adalah pengecoran lelehan logarn ke dalam ruang cetak
(mould space).
Apabila proses casting telah dilakukan maka akan terbentuk bangunan restorasi atau
rehabilitasi gigi dan bahan logam. Bangunan ini belum begitu baik untuk dipasang dirongga
mulut maka dilakukan finishing polishing.
Pertanyaan dental ceramic :

1.      Dental ceramic dipergunakan untuk restorasi apa saja?

Anterior, Posterior, Mahkota, veneer, inti, FPD, stain, glaze

Dental ceramic merupakan senyawa logam yang digunakan sebagai satu komponen
struktural, seperti pada inlai CAD-CAM, atau sebagai salah satu dari beberapa lapisan
yang digunakan untuk pembuatan gigitiruan berbasis keramik. Seperti mahkota veneer, bridge,
dental implant.

2.      Klasifikasi dental ceramic menurut fungsinya dalam struktur restorasi dibagi menjadi apa
saja?

jawab :

klasifikasi dental ceramic menurut fungsinya : Anterior, Posterior, Crown, Veneer, Inti dan pasak
, Fix Partial Denture (FPD), Stain ceramic, Glaze ceramic

3.      Perbedaan restorasi metal-ceramic dengan restorasi all ceramic adalah?

Mahkota logam-keramik yang dibuat dengan benar lebih tahan terhadap fraktur dan tahan lama
dibandingkan sebagian besar mahkota dan bridge all ceramic. Teknologi ini sudah mapan
dibandingkan dengan teknologi yang dibutuhkan dari semua produk keramik terbaru. Meskipun
biokompatibilitas beberapa logam yang digunakan untuk mengatasi dan kerangka kerja mungkin
menjadi perhatian bagi pasien yang telah mengetahui alergi terhadap logam-logam tersebut,
situasi ini jarang terjadi. kerangka logam memberikan keuntungan dibandingkan dengan protesa
keramik berbasis zirkonia ketika diperlukan pembukaan akses endodontik melalui mahkota.
Perbaikan sementara untuk fraktur keramik yang meluas ke kerangka logam dimungkinkan tanpa
perlu perawatan sandblasting intraoral dengan menggunakan agen ikatan resin saat ini. Mahkota
all ceramic mungkin lebih rentan terhadap fraktur di situs posterior. Fraktur konektor keramik
merupakan kelemahan lain dari protesa all ceramic, terutama ketika rekomendasi pabrikan untuk
bentuk dan ukuran konektor tidak dapat dipenuhi karena ruang yang terbatas. Secara
keseluruhan, penampilan estetika dari restorasi all ceramic umumnya lebih unggul dari restorasi
logam-keramik untuk situasi anterior dan posterior.

1. Apa saja perbedaan restorasi all ceramic dan porcelain fused to metal?

All porselen merupakan restorasi yang digunakan di kedokteran gigi yang bahannya berasal
dari porselen murni tanpa ada campuran bahan lainnya.Keuntungan All porselen :
keuntungan
a.       Sangat estetis.
b.      Warna stabil dalam pemakaian.
c.       Tidak mudah aus jika pembuatannya baik.
d.      Tidak memiliki bau.
e.       Tidak bereaksi dengan cairan rongga mulut.
f.       Tidak menimbulkan alergi karena bersifat biokompatible.
g.      Bahan isolator panas yang baik.
h.      Permukaannyayang mengkilap dan licin sehingga akan mempersulit retensi plak,
debris, dan sisa-sisa makanan ketika diaplikasikan dalam rongga mulut. (Annusavice, 2003)
Kekurangan All porselen :
a.       Mudah pecah jika diberi tekanan yang berlebihan.
b.      Pembuatannya yang cukup sulit.
c.       Kurang kuat.
d.      Dapat menyebabkan gigi antagonisnya mengalami aus jika restorasinya kurang baik.
e.     Harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan restorasi metal porselen.
f.   Sulit memadupadankan warna yang sesuai dengan warna gigi asli pasien sehingga
membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman dari operator sendiri. (Anusavice, 2003)
 
2. Porcelain Fused to Metal
Restorasi PFM adalah tipe porselen gigi yang paling umum digunakan. Berdasarkan
perbedaan temperatur ada tiga tipe porselen gigi yaitu:a. Regular felspathic
porcelain  (temperatur tinggi 1200-1400 ˚C).b. Aluminous porcelain (temperatur sedang
1050-1200 ˚C).c. Metal bonding porcelain (temperatur rendah 800-1050 ˚C).PFM
merupakan metal bonding porcelain (Mrazova dan Klouzkova, 2009).PFM terdiri atas
beberapa lapisan yang difusikan secara kimia pada dasar kerangka metal. Substruktur metal
mendukung keramik dan membuat keramik bertahan lama terhadap beban dari kekuatan
mulut (Sadaf dan Ahmad, 2011).
Restorasi metal keramik harus memenuhi syarat–syarat, antara lain, adalah sebagai berikut:
a. Metal dan keramik mempunyai ikatan yang kuat.
b. Metal dan keramik mempunyai thermal expansion  yang sesuai.
c. Keramik yang dipakai relatif mempunyai low fusing.
d. Metal harus tahan terhadap deformasi pada saat keramik mencapai fusing.e. Bahan–bahan
yang dipakai harus bersifat biokompatibel terhadap jaringan. 
Keuntungaan PFM sebagai bahan crown adalah:
1. Tahan terhadap tekanan mastikasi dan resisten terhadap fraktur.
2. Tahan lama di dalam rongga mulut.
3. Metal yang di lapisi dengan porselen membuat crown yang dipakai menjadi estetis karena
memiliki warna yang sama dengan gigi.
4. Dapat digunakan dengan kavitas yang luas dan besar.
5. Cocok untuk digunakan pasien yang memiliki kebiasaan bruxism.
6. Warna PFM sebagai crown dapat bertahan lama (tidak dapat berubah warna)

Kekurangan  PFM dalam bidang kedokteran gigi:   


1. Lebih banyak jaringan gigi yang harus dihilangkan.  
2.Harga lebih mahal karena setidaknya membutuhkan dua kali kunjungan dan juga bila
menggunakan alloy metal yang mahal.
2. Mengapa ceramic yang telah melalui tahap glazing lebih kuat daripada yang tidak dilakukan
proses glazing?

Glazing adalah proses menghaluskan dan mengkilapkan permukaan restorasi dengan


terjadinya aliran kaca pada permukaan keramik. Tujuan glazing adalah: meningkatkan
estetis, hygiene, dan meningkatkan kekuatan. Glazing akan mencegah terjadinya retak,
karena itu porselen yang di glazing akan lebih kuat daripada yang tidak di glazing
(Manappallil JJ 2003).

3. Jelaskan dengan singkat tahap pelapisan dental ceramic pada restorasi logam sampai selesai!

Lapisan keramik yang membentuk GTC keramik-logam terdiri dari tiga


lapisan, yaitu: lapisan opak, lapisan dentin, dan lapisan enamel.
a. Lapisan Opak
Porselen opak merupakan lapisan yang pertama diaplikasikan pada permukaan
logam dan mempunyai dua fungsi utama, yaitu: menutupi warna logam dan
membentuk perlekatan keramik-logam. Lapisan opak mengandung
oksida logam dalam jumlah lebih besar daripada lapisan dentin,dan enamel. Oksida
logam dalam porselen opak diperkirakan berperan sangat penting untuk perlekatan
keramik-logam (Wood MC 2007). Ketebalan lapisan opak berkisar antara 0,1 - 0,3 mm
(Shillingburg dkk. 2012; Power, dkk. 2006; Rosenstieldkk. 2004). Sinamo S (2015) menyatakan
bahwa ketebalan lapisan opak 0,2 mm dengan lapisan dentin 1,0 mm akan menghasilkan
kesesuaian warna mahkota keramik-logam dengan shade guide. Barghi dkk (dikutip dari Hadi
dkk. 2016) menyatakan bahwa ketebalan minimum opak untuk melapisi warna logam adalah 0,3
mm. Barghi menunjukkan bahwa ketebalan opak 0,2 mm sesuai untuk porselen Ceramco, tetapi
ketebalan opak 0,3 sangat dibutuhkan untuk porselen Vita.
b. Lapisan Dentin
Lapisan dentin dibakar diatas lapisan opak, lebih translusen dan berfungsi memberikan bentuk
dan warna restorasi. Pemilihan porselen dentin didasarkan pada sifat estetisnya. Porselen dentin
mengandung silika dalam jumlah besar dan oksida logam dalam jumlah kecil, sehingga dapat
memberikan translusensi dan merupakan Oksida logam, Porselen opak, Porselen body penentu
warna utama pada restorasi keramik-logam Kemampuan lapisan porselen menutup warna logam
di samping tergantung jumlah dan ukuran partikel opak, juga sangat dipengaruhi jumlah partikel
pigmen dentin dan kemampuannya menyebarkan serta memantulkan cahaya.
c. Lapisan Enamel
Porselen enamel dilapis pada daerah insisal dan interproksimal, berfungsi membentuk bagian
luar mahkota. Porselen enamel tidak memiliki pigmen dan oksida logam, sehingga lebih
translusen jika dibandingkan dengan lapisan dentin, karena itu warna yang diterima restorasi
secara signifikan dipengaruhi warna porselen dentin dibawahnya. Ketebalan lapisan enamel
berkisar 0,1 - 0,7 mm.

Wrough metal

1. Apakah kegunaan wrought metal / logam tempa pada bidang kedokteran gigi?

Wrought stainless stell alloy : endodontic instrument, orthodontic appliance, temporary space
maintener, prefabricated crown

Wroght nikel titanium alloy: orthodontice wire dan orthodontic file


Wroght beta titanium alloy: orthodontic wire

 Wrought stainless steel alloy: merupakan alloy dari iron dan karbon yang mengandung
chromium, nickel dan metal lain untuk meningkatkan kekuatannya. ex: orthodontic wire
& bracket, instrumen endodontic, preformed crowns
 Wrought nickel-titanium alloy: digunakan sebagai wire dalam alat ortodontik
 Wrought titanium dan titanium alloy: implant, crowns, fixed partial prothesis

Wrought (tempa)
- Dental wire (stainless steel, nickel titanium) ->penggunaan tinggi di KG
- Dental instruments->diagnotik set (logam tempa)
- Orthodontic brackets(stainless steel)
- Stainless steel crown (mahkota jaket untuk anak)
WROUGHT ALLOY
Logam tempa ini dibentuk dari casting (pengecoran) 🡪 mechanical work 🡪 Wrought alloy
(contohnya adalah diagnostic set )
Mikrostruktur= berserat ; wrought (logam tempa) yang terbentuk memiliki ukuran tensile
strength(kekuatan tarik) dan hardness yang tinggi tapi ductility(kelenturan)dan ketahanan
terhadap korosi yang rendah ketika dibandingkan dengan struktur casting (logam tuang)

WROUGHT ALLOY STAINLESS STEEL


Steel = iron dan carbon alloy
Stainless steel = alloys of iron dan carbon yang mengandung chromium, nickel, manganese dan
beberapa logam lain
Ex: alat ortho, alat endodontik, stainless steel crown, klamer (denture clasp) , dll

Anda mungkin juga menyukai