Anda di halaman 1dari 40

MINI PROJECT

UPAYA PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE


2 MELALUI PROGRAM SKRINING GULA
DARAH SEWAKTU DI POSYANDU LANSIA
RW 07 KELURAHAN MANGGARAI SELATAN
JAKARTA

Disusun oleh:
dr. Aulia Ajrina
Dokter Internship Puskesmas Kelurahan Manggarai Selatan
Periode September 2016 – Januari 2017
MINI PROJECT
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2008, prevalensi DM di
Indonesia membesar sampai 57%. Proporsi pada tahun
2013 meningkat dibandingkan tahun 2007 yaitu dari
1,1% menjadi 2,1%

Kesadaran para lansia di RW 07 untuk melakukan


pemeriksaan gula darah sewaktu di posyandu lansia
Kelurahan Manggarai Selatan masih rendah yaitu hanya
7.1% lansia yang melakukan pemeriksaan gula darah
pada bulan Januari-September 2016.
Latar Belakang
No Penyakit/bulan Oktober November Desember
1 Hipertensi primer 23.10 % 22.88 % 24.44 %
2 ISPA 10.79 % 10.41 % 10.31 %
3 Mialgia 7.76 % 7.87 % 6.34 %
4 Dispepsia 4.94 % 6.11 % 5.81 %
5 Diabetes Melitus 3.42 % 3.77 % 4.09 %

Berdasarkan data laporan bulanan Puskesmas Kelurahan


Manggarai Selatan bulan Oktober-Desember 2016, diabetes mellitus
mendapat urutan ke-5 penyakit terbanyak berdasarkan persentase
jumlah pasien yang berobat.

Perlunya deteksi dini dilakukan adalah untuk pengendalian dan


mencegah terjadinya komplikasi. Menyadari hal ini, deteksi dini
terhadap penyakit-penyakit kronis seperti DM
Estimasi Penyebab Kematian Terkait PTM

Sumber :
WHO, 2014

Sumber: RISKESDAS, Litbangkes 2007.


Pernyataan Masalah
• urutan ke-5 penyakit terbanyak berdasarkan persentase
Tingginya jumlah jumlah pasien yang berobat di Puskesmas Kelurahan
Manggarai Selatan dengan persentase bulan Oktober
penderita DM 2016 yaitu 3,42%, bulan November 2016 yaitu 3,77% dan
bulan Desember 2016 yaitu 4,09%

Kurangnya
kesadaran para • Persentase jumlah lansia yang melakukan pemeriksaan
gula darah pada bulan Januari-September 2016 di RW 07
lansia untuk cek posyandu lansia Kelurahan Manggarai Selatan hanya 7,1%
gula darah

Kurangnya • Kurangnya pengetahuan para lansia tentang diabetes


pengetahuan para melitus dan perilaku/pola hidup sehat dalam
pencegahan penyakit khususnya diabetes mellitus.
lansia
Tujuan
Mengetahui prevalensi lansia yang
menderita diabetes mellitus di
Puskesmas Kelurahan Manggarai
Selatan.

Meningkatnya kesadaran untuk periksa


kadar gula darah sewaktu pada lansia
RW 07 sebagai upaya deteksi dini
terhadap penyakit DM

Meningkatnya pengetahuan
masyarakat tentang DM dan
menerapkan perilaku/pola hidup sehat
agar dilakukan pencegahan
Manfaat

Puskesmas Masyarakat Penulis

• dapat menjadi • Dapat menjadi bahan • Mini project ini


informasi dan masukan tentang menjadi pengalaman
masukan untuk pentingnya yang berguna dalam
program selanjutnya, pencegahan diabetes menerapkan ilmu
khususnya dalam melitus dan untuk pengetahuan serta
rangka peningkatan menekan prevalensi cara pemecahan
pengetahuan dan penyakit DM masalah kesehatan di
pencegahan DM. • Masyarakat mampu masyarakat.
menerapkan pola
hidup sehat
• Masyarakat dapat
memanfaatkan
pelayanan kesehatan
untuk mengontrol
kadar gula darah
secara rutin
MINI PROJECT
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
• Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok
penyakit metabolik yang ditandai dengan
adanya hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.

• Pada diabetes melitus terjadi gangguan


metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
yang dihubungkan dengan kekurangan secara
absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi
insulin.
Epidemiologi
Kejadian DM Tipe 2 pada wanita lebih tinggi
daripada laki-laki

Pada tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus


didunia adalah sebanyak 371 juta jiwa, dimana
proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah
95%

Usia yang terbanyak terkena Diabetes Melitus


adalah > 45 tahun
Klasifikasi DM
Alur Diagnosis DM
Kriteria Diagnosis DM
4 Pilar Tatalaksana DM
2. Terapi Gizi Medis
Komposisi makanan yang dianjurkan
1. Edukasi terdiri dari karbohidrat 45%-65%,
lemak 20%-25%, protein 10%-20%,
Natrium kurang dari 3g, dan diet
cukup serat sekitar 25g/hari.

3. Latihan Jasmani
Latihan jasmani secara teratur 3-4 kali
seminggu, masing-masing selama
kurang lebih 30 menit. Latihan 4. Intervensi Farmakologis
jasmani dianjurkan yang bersifat
aerobic seperti berjalan santai,
jogging, bersepeda dan berenang.
Kerangka Konsep
MINI PROJECT
BAB III METODE
Rancangan Mini Project
satu kali
pengamatan pada
rentang waktu
metode penelitian
Jenis penelitian tertentu yang
deskriptif
ditentukan
(Oktober-
Desember 2016)

Pemeriksaan kadar gula


mendeskripsikan
darah sewaktu dengan
bagaimana jumlah
metode rapid test
penderita DM tipe 2 pada
(menggunakan strip
warga yang mengikuti
glukosa), pengukuran
posyandu lansia RW 007
berat badan, dan
Kelurahan Manggarai
pengukuran tekanan
Selatan.
darah.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data

Data
data primer
sekunder

cara Pengukuran laporan buku


pemeriksaan
wawancara tekanan bulanan pencatatan
kadar gula darah
/konseling darah dan puskesmas lansia RW 7
sewaktu
berat badan bulan bulan
Oktober- Januari-
Desember September
2016 2016.
Waktu dan Tempat Mini Project
27 Oktober 2016 17 November 2016 7 Desember 2016 15 Desember 2016
09.00-10.00 : 09.00-09.30 : 09.00-10.00 : 09.00-09.30 :
Penyuluhan diabetes senam lansia Penyuluhan senam lansia
melitus tipe 2 09.30-10.30 : diabetes melitus 09.30-10.30 :
10.00-11.00 : pemeriksaan skrining tipe 2 kepada para pemeriksaan skrining
konsultasi dan edukasi kadar gula darah kader RW di kadar gula darah
diabetes mellitus sewaktu Gedung sewaktu
10.30-11.00 : Kelurahan 10.30-11.00 :
konsultasi dan edukasi Manggarai Selatan konsultasi dan edukasi
diabetes melitus diabetes melitus

Mini project ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal


posyandu lansia RW 7 kelurahan Manggarai Selatan
yang berlokasi di Aula Karang Taruna RW 7.
Populasi dan Subjek Mini Project
MINI PROJECT
BAB IV Hasil
Data Geografis dan Demografis

• Kelurahan Manggarai Selatan terdiri dari 10 Rukun Warga (RW) dan


128 Rukun Tetangga (RT), dan 8896 jumlah KK.
Jumlah Usia (tahun) Laki-Laki Perempuan Jumlah
No RW
Penduduk
1 RW 01 2.195 0-4 866 1.021 1.887
2 RW 02 3.512 5-9 1.008 1.129 2.137
10-14 1.002 1.127 2.129
3 RW 03 3.011 15-19 1.010 1.013 2.023
4 RW 04 2.774 20-24 1.007 1.115 2.2122
25-29 1.082 1.082 2.164
5 RW 05 2.648 30-34 1.075 1.185 2.260
6 RW 06 2.001 35-39 1.004 1.172 2.176
40-44 1.101 1.189 2.290
7 RW 07 3.311 45-49 1.005 1.006 2.011
8 RW 08 2.112 50-54 1.193 786 1.979
55-59 1.112 551 1.663
9 RW 09 2.232
60-64 444 390 834
10 RW 10 2.803 65-69 265 257 522
70-74 223 216 439
JUMLAH 14906 >75 139 134 273
Total 13.536 13.373 26.909
Peta Wilayah Manggarai Selatan

Sumber Daya Kesehatan


Puskesmas Manggarai Selatan
NO JENIS TENAGA JUMLAH

1. Dokter Umum 2

2. Dokter Gigi 1

3. Perawat 2

4. Bidan 2

5. Perawat Gigi -

6. Ahli Gizi 1

7. Apoteker -

8. Asisten Apoteker 1

9. Administrasi Loket 2

JUMLAH 11
Hasil Mini Project
Data Skrining Posyandu Lansia RW 07
Bulan November-Desember 2016
No Nama Usia Berat Badan Tekanan Darah Kadar GDS
(th) (kg) (mmHg) (mg/dl)

1 Tn.D 62 75 177/92 87
2 Ny.U 56 67,2 144/95 63
3 Tn.S 58 86,8 132/77 181
4 Ny.M 64 56,1 131/75 59
5 Ny.M 69 57 130/71 78
6 Ny. M 68 62 174/69 69
7 Ny.H 61 65 161/88 141
8 Ny.S 56 62 138/88 90
9 Ny.A 62 52 110/65 95
10 Ny.M 76 45 131/85 137
11 Ny.M 58 65 177/93 95
12 Ny.S 70 45 100/70 75
13 Ny.S 75 59 151/98 80
14 Ny.H 56 47 126/70 87
15 Ny.S 64 55 113/67 100
16 Ny.K 70 55,3 121/86 60
17 Ny.S 55 68 118/72 52
18 Ny.J 58 81,3 167/83 333
19 Ny R 67 67,3 156/89 90
20 Ny S 86 31,9 114/65 124
21 Ny.Y 61 39,4 147/76 169
22 Tn S 58 45,7 142/67 63
23 Ny.Z 61 54,9 156/86 114
24 Ny.N 58 49 155/77 104
25 Ny.J 65 46,3 129/74 299
Data Lansia RW 07 yang Menderita DM tipe 2
pada Bulan November-Desember 2016

No Nama Usia Berat Tekanan Kadar Gejala Pengobatan


(th) Bada Darah GDS klasik
Berdasarkan tabel diatas,
n (kg) (mmHg) (mg/dl) DM
1 Ny.J 58 81,3 167/83 333 + - didapatkan perbandingan
2 Ny.J 65 46,3 129/74 299 + - penderita DM tipe 2
3 Tn.S 58 86,8 132/77 181 + Metformin
2x500 mg pada perempuan : laki-
4 Ny.Y 61 39,4 147/76 169 + Glibenklami laki yaitu
d 1x5 mg
5 Ny.H 61 65 161/88 141 + Metformin 5 :1 dengan rentang usia
1x500 mg 58-76 tahun.
dan
glibenklamid
1x5 mg Didapatkan 3 orang
6 Ny.M 76 45 131/85 137 + Metformin memiliki riwayat
1x500 mg
dan hipertensi dan 2 orang
glibenklamid memiliki faktor resiko
1x5 mg berat badan berlebih.
Persentase Lansia yang Melakukan Pemeriksaan GDS di
Posyandu Lansia RW 07 pada Bulan Januari-Desember 2016.
35
31.92

30

25
25 23.26

20

15 13.04

9.8
10
7.41

5 3.45
2.33 1.79

0
Januari Februari
0 Maret April Mei
0 Juni
0 Juli Agustus September Oktober November Desember

Persentase Lansia yang Melakukan Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu

Berdasarkan grafik diatas, didapatkan masih rendahnya angka


kesadaran lansia RW 07 untuk melakukan pemeriksaan GDS.
Data Penderita DM tipe 2 di Puskesmas Manggarai Selatan
Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin pada Oktober-Desember 2016

45-54Th 55-59Th 60-69Th >70Th Total


Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
Oktober 3 8 0 0 11 19 0 0 6 6 0 0 5 4 0 0 25 37 0 0
November 4 5 1 1 16 29 0 0 10 19 0 0 6 4 0 0 36 57 1 1
Desember 8 4 4 1 18 20 3 9 11 11 2 5 5 5 1 0 42 40 10 15

Total pasien laki-laki adalah 114 orang dan pasien


perempuan 150 orang. Rentang usia terbanyak
penderita DM tipe 2 yaitu pada 55-59 tahun.
Data Penderita DM tipe 2 di Puskesmas Manggarai Selatan
Berdasarkan Jenis Kelamin pada Oktober-Desember 2016
Data Penderita DM tipe 2 di Puskesmas Manggarai Selatan Berdasarkan
Jenis Kelamin pada Oktober-Desember 2016

Jumlah Penderita DM tipe 2 di Puskesmas Manggarai Selatan Oktober-November 2016


45-54 th 55-59 th 60-69 th >70 th Total

107

95

62

50
45

30 29 29

17
11 12 11 10 11
9

Oktober November Desember


BAB V PEMBAHASAN
• Prevalensi diabetes melitus pada usia lanjut semakin meningkat setiap bulannya. Data
penderita diabetes melitus tipe 2 di kelurahan Manggarai Selatan berjumlah 62 orang yang
tercatat pada bulan Oktober 2016, bulan November 95 orang, dan bulan Desember 107 orang.
MINI PROJECT
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan Saran

• Prevalensi diabetes melitus pada • Pencegahan baik primer,


usia lanjut semakin meningkat sekunder, ataupun tersier
setiap bulannya di kelurahan merupakan upaya yang paling
Manggarai Selatan.
tepat dalam mengantisipasi
• Penderita DM tipe 2 paling banyak
peningkatan jumlah ini dengan
dalam rentang usia 55-59 tahun
melibatkan berbagai pihak,
• Prevalensi penderita DM tipe 2
pada perempuan lebih banyak
tidak hanya petugas kesehatan
dibandingkan laki-laki. melainkan juga masyarakat
• Persentase DM pada lansia di umum.
posyandu lansia RW 7 kelurahan • Senam lansia hendaknya
Manggarai Selatan pada bulan dilakukan secara terus
Oktober-Desember 2016 adalah menerus pada kegiatan
24%. posyandu lansia
Daftar Pustaka

1.Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2011. hlm.4-10, 15-29.
2. American Diabetes Association. Diagnosis And Classification Of Diabetes
Mellitus. Diabetes Care 2011;34:s62-9.
3.Buraerah, Hakim. Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Tanrutedong, Sidenreg Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional; 2010. Available from
:http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID= 61&src=a&id=186192
4.Boedisantoso, R.A., Soegondo, S., Suyono, S., Waspadji, S., Yulia, Tambunan dan
Gultom. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: FKUI;2009.
5. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013
6. International Diabetes Federation (IDF). IDF Diabetes Atlas Sixth Edition. International Diabetes Federation (IDF). 2013.
7.Harding, Anne Helen et al. Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes. American Journal of Epidemiology.2003;15(1);150-9.
8.Hiswani. Peranan Gizi Dalam Diabetes Mellitus.2009
9.Slamet S. Diet pada diabetes Dalam Noer dkk.Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi III.Jakarta: Balai Penerbit FK-UI;2008.
10. Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Jakrta: IPD FKUI. 2006.
11. Departemen Kesehatan. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus. 2005.
12. Soegondo, Sidartawan. Soewondo, Pradana. Subekti, Imam. 1995. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Cetakan kelima, 2005. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
13. Bennett,P. Epidemiology of Type 2 Diabetes Mellitus. In Le Roith et.al, Diabetes Mellitusa Fundamental and Clinical Text.Philadelphia:Lippincott William &
Wilkins.2008;43(1): 544-7.
14. Silabernagi, Stefan. Florian Lang. Penyebab Diabetes Melitus. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. 2002. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
15. J Piette. Effectiveness of Self-management Education. Dalam: Gan D, Allgot B, King H, Lefèbvre P, Mbanya JC, Silink M, penyunting. Diabetes Atlas. Edisi ke-2. Belgium:
International Diabetes Federation; 2003:h.207-15)
16. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Petunjuk Praktis: Terapi Insulin Pada Pasien
Diabetes Melitus, PB. PERKENI. Jakarta. 2015
17. Kependudukan dan Catatan Sipil Kelurahan Manggarai Selatan. Statistik Penduduk Kelurahan. Dinas Kependudukan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Periode
Desember 2016.
Lampiran
Lampiran
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai