SK Tim Nyeri
SK Tim Nyeri
No.0665.AKR/Kpts-S0/PBA-A10/31.10.16
TENTANG
TIM NYERI
MEMUTUSKAN.....
-2-
Surat Keputusan
Nomor : 0665.AKR/Kpts-S0/PBA-A10/31.10.16
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG
AMIN TENTANG PEMBERLAKUAN TIM NYERI RUMAH SAKIT
PERTAMEDIKA UMMI ROSNATI.
Ns. Mukayin Asyisifa, S.Kep Heru Prasetyo, Amd. Kep Joko purnoma Amd. An
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Ns. Jabar, S. Kep Andi Indio, Amd. Kep Ns. Irma Agustina, S .Kep
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
Roro, Amd. Fis Nopriani, Amd. Kep Emi Lukman, S. Farm, Apt
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
LAMPIRAN III
Hubungan Kerja
1) Unit Rekam Medis, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Gawat Darurat dan
unit lain yang terkait, bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan Tim
manajemen nyeri sesuai dengan batas wewenang dan tanggung jawabnya.
2) Dalam melaksanakan tugasnya, Ka. Tim manajem nyeri berkewajiban
menerapkan koordinasi, integritas dan sinkronisasi baik dalam lingkungan intern
unit dengan unit - unit lain yang terkait, sesuai dengan tugas masing – masing.
3) Ka. Unit manajemen nyeri dan unit - unit yang terkait dengan pelaksanaan
kegiatan manajemen nyeri, bertanggung jawab dan mengkoordinasikan
bawahannya masing - masing serta memberikan petunjuk bagi pelaksanaan bagi
petugas bawahannya.
4) Ka. Unit manajemen nyeri dan unit - unit lain yang terkait dengan pelaksanaaan
kegiatan manajemen nyeri, wajib mengikuti dan memenuhi petunjuk dan
tanggung jawab kepada atasan masing - masing dan menyampaikan laporan
berkala tepat pada waktunya.
5) Dalam melaksanakan tugasnya Ka. Tim manajemen nyeri dan unit - unit lain yang
terkait dengan pelaksanaan kegiatan manajemen nyeri, dalam rangka pembinaan
dan pemberian bimbingan wajib mengadakan rapat berkala baik antar petugas
manajemen nyeri, maupun antar pimpinan unit - unit lain yang terkait dengan
pelaksanaan kegiatan manajemen nyeri di Rumah Sakit.
6) Tatalaksana Pasien Nyeri
Melakukan assasmen nyeri dengan :
a) CRIES Scale untuk pasien anak berusia 0 – 2 bulan
b) FLACC( Face,Leg,Activity,Cry,Consolability ) Scale untuk pasien anak berusia
< 7 tahun
c) VAS ( Visual Analog Scale ) untuk pasien berusia lebih dari 7 tahun
d) CCPOT ( Critical Care Pain Observation Tool ) untuk pasien dengan ventilator
atau sedasi
1. Langkah pertama
Aspirin, asetaminofen atau OAINS dikombinasikan dengan obat-obatan ajuvan
analgesik.
2. Langka kedua
Bila langkah pertama kurang efektif, maka obat pada langkah pertama
diteruskan ditambah dengan narkotik oral dan ajuvan analgesik
Narkotik pilihan adalah Codein. Bisa dikombinasikan dengan aspirin,
asetaminofen atau OAINS.
3. Langkah ketiga
Langkah ketiga diambil bila langkah kedua kurang efektif. Obat-obatan
dilangkah kedua dihentikan, obat dilangkah pertama diteruskan, ditambah grup
narkotika yang lebih poten. Obat pilihan adalah morfin dengan dosis dapat
dinaikan tanpa batas, sementara diawasi respirasi, mental status dan
kesiagaan.(Catatan: pada penderita kanker dengan fase terminal, pemberian
morfin dosis tinggi dapat menyebabkan komunikasi terganggu, maka dapat
diberikan stimulan, misalnya methylphenidate, (Ritalin).
Disetujui Oleh
Direktur,