Anda di halaman 1dari 11

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan secara mikroskopis, diperoleh gambaran

histologi otak tikus pada setiap kelompok sebagai berikut :

K1 K2

Kelompok 1 Kelompok 2
K3 K4

K5

(Data primer yang diolah, 2017)


Gambar 5.1 Hasil pengamatan sediaan otak tikus dengan perbesaran 400 kali
K1 (kontrol negatif) tampak banyak sel piramidal normal (A) dan sel astrosit normal (B). K2
(kontrol positif) tampak banyak sel pyramidal edema (C) dan astrocyte swelling (D). K3 (dosis
ekstrak bawang putih 0,04 g/ekor/hari) tampak sel pyramidal edema (C) dan astrocyte swelling
(D) dengan jumlah lebih sedikit dibanding K2. K4 (dosis ekstrak bawang putih 0,08 g/ekor/hari)
tampak sel pyramidal edema (C) dan astrocyte swelling (D) dengan jumlah lebih sedikit dibanding
K2 dan K3. K5 (dosis ekstrak bawang putih 0,08 g/ekor/hari) tampak sel pyramidal edema (C) dan
astrocyte swelling (D) dengan jumlah paling sedikit dibanding semua kelompok perlakuan

65
66

Berdasarkan penghitungan yang dilakukan dengan supervisi ahli patologi

anatomi, diperoleh jumlah rata-rata sel pyramidal edema dan sel astrocyte

swelling dalam bentuk grafik sebagai berikut :

1 2 3 4 5

(Data primer yang diolah, 2017)


Grafik 5.1 Jumlah sel pyramidal edema dan astrocyte swelling setiap kelompok
Kelompok 5 (dosis ekstrak bawang putih 0,08 g/ekor/hari) memiliki jumlah rata-rata sel pyramidal
edema dan astrocyte swelling paling sedikit dibanding semua kelompok perlakuan, sehingga
berdasarkan penelitian ini, dosis ekstrak bawang putih 0,10 g/ekor/hari paling efektif menurunkan
jumlah rata-rata sel pyramidal edema dan astrocyte swelling dibanding dosis ekstrak bawang putih
0,04 g/ekor/hari dan 0,08 g/ekor/hari, namun jumlah rata-rata sel pyramidal edema dan astrocyte
swelling pada kelompok 5 masih belum menyamai jumlah rata-rata sel pyramidal edema dan
astrocyte swelling pada kelompok 1 (kontrol negatif).

5.2 Analisis Data

5.2.1 Hasil Uji One way ANOVA

Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan kolmogorov-smirnov

test, diperoleh nilai signifikansi (p) jumlah rata-rata sel pyramidal edema sebesar

0.513 (p>0,05) dan nilai signifikansi (p) jumlah rata-rata sel astrocyte swelling
67

sebesar 0.383 (p>0,05), berarti keduanya berdistribusi normal. Berdasarkan levene

test, nilai signifikansi (p) jumlah rata-rata sel pyramidal edema sebesar 0.020

(p<0,05) dan nilai signifikansi (p) jumlah

rata-rata sel astrocyte swelling sebesar 0.007 (p<0,05), berarti ragam data kedua

sel tersebut tidak homogen sehingga pada post hoc test dilanjutkan dengan uji

tamhane’s.

Berdasarkan analisis uji one way ANOVA, nilai signifikansi (p) jumlah

rata-rata sel pyramidal edema sebesar 0,000 (p<0,05) dan nilai signifikansi

(p) jumlah rata-rata sel astrocyte swelling sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga

disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap kelompok.

5.2.2 Hasil Uji Tamhane’s

5.2.2.1. Hasil Uji Tamhane’s terhadap Jumlah Sel Pyramidal Edema


Berdasarkan analisis uji tamhane’s, diperoleh tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.1 Hasil Uji Tamhane’s terhadap Jumlah Sel Pyramidal Edema
Perbedaan
Perbandingan
Jumlah Rata-
antar
Rata Sel Sig. Keterangan
Kelompok
Pyramidal
Edema
2 -34.600 0.000 Berbeda signifikan
3 -16.600 0.000 Berbeda signifikan
1 4 -9.600 0.000 Berbeda signifikan
5 -4.200 0.004 Berbeda signifikan
3 18.000 0.000 Berbeda signifikan
2 4 25.000 0.000 Berbeda signifikan
5 30.400 0.000 Berbeda signifikan
4 7.000 0.001 Berbeda signifikan
3
5 12.400 0.000 Berbeda signifikan
4 5 5.400 0.000 Berbeda signifikan
(Data primer yang diolah, 2017)
68

Berdasarkan tabel uji tamhane’s terhadap jumlah rata-rata sel

pyramidal edema, diketahui kelompok 1 (kontrol negatif) berbeda

signifikan dibanding kelompok 2 (kontrol positif), kelompok 3 (dosis

ekstrak bawang putih 0,04 g/ekor/hari), kelompok 4 (dosis ekstrak

bawang putih 0,08 g/ekor/hari), dan kelompok 5 (dosis ekstrak bawang

putih 0,10 g/ekor/hari) serta kelompok 2 (kontrol positif) berbeda

signifikan dibanding dengan jumlah rata-rata sel pyramidal edema pada

kelompok 3 (dosis ekstrak bawang putih 0,04 g/ekor/hari), kelompok 4

(dosis ekstrak bawang putih 0,08 g/ekor/hari), dan kelompok 5 (dosis

ekstrak bawang putih 0,10 g/ekor/hari).

5.2.2.2. Hasil Uji Tamhane’s terhadap Jumlah Sel Astrocyte Swelling


Berdasarkan analasis uji tamhane’s, diperoleh tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.2 Hasil Uji Tamhane’s terhadap Jumlah Sel Astrocyte Swelling
Perbedaan
Jumlah Rata-
Perbandingan antar
Rata Sel Sig. Keterangan
Kelompok
Astrocyte
Swelling
1 2 -28.000 0.000 Berbeda signifikan
3 -13.600 0.001 Berbeda signifikan
4 -6.200 0.004 Berbeda signifikan
5 -2.800 0.017 Berbeda signifikan
3 14.400 0.000 Berbeda signifikan
2
4 21.800 0.000 Berbeda signifikan
5 25.200 0.000 Berbeda signifikan
3 4 7.400 0.002 Berbeda signifikan
5 10.800 0.001 Berbeda signifikan
4 5 3.400 0.019 Berbeda signifikan
(Data primer yang diolah, 2017)
69

Berdasarkan tabel uji tamhane’s terhadap jumlah rata-rata sel

astrocyte swelling, diketahui kelompok 1 (kontrol negatif) berbeda

signifikan dibanding kelompok 2 (kontrol positif), kelompok 3 (dosis

ekstrak bawang putih 0,04 g/ekor/hari), kelompok 4 (dosis ekstrak

bawang putih 0,08 g/ekor/hari), dan kelompok 5 (dosis ekstrak bawang

putih 0,10 g/ekor/hari) serta kelompok 2 (kontrol positif) berbeda

signifikan dibanding dengan jumlah rata-rata sel astrocyte swelling pada

kelompok 3 (dosis ekstrak bawang putih 0,04 g/ekor/hari), kelompok 4

(dosis ekstrak bawang putih 0,08 g/ekor/hari), dan kelompok 5 (dosis

ekstrak bawang putih 0,10 g/ekor/hari).

5.2.3 Hasil Uji Korelasi

5.2.3.1. Hasil Uji Korelasi terhadap Jumlah Sel Pyramidal Edema


Berdasarkan analisis uji korelasi, diperoleh tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.3 Hasil Uji Korelasi terhadap Jumlah Sel Pyramidal Edema
Jumlah Sel Dosis Ekstrak
Pearson Correlation
Pyramidal Edema Bawang Putih
Jumlah Sel Pyramidal
1 -0,972
Edema
(Data primer yang diolah, 2017)

Tabel uji korelasi menunjukan nilai koefisien pearson

correlation (r) sebesar -0,972 (r>0,80). Nilai koefisien tersebut

menandakan hubungan yang sangat kuat pemberian ekstrak bawang putih

(Allium sativum) terhadap jumlah rata-rata sel pyramidal edema, tanda

negatif pada koefisien tersebut menandakan hubungan yang berbanding

terbalik antara dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap


70

jumlah rata-rata sel pyramidal edema, artinya semakin tinggi pemberian

dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum), semakin sedikit jumlah rata-

rata sel pyramidal edema dan sebaliknya semakin rendah pemberian dosis

ekstrak bawang putih (Allium sativum), semakin banyak jumlah rata-rata

sel pyramidal edema.

5.2.3.2. Hasil Uji Korelasi terhadap Jumlah Sel Astrocyte Swelling

Berdasarkan analisis uji korelasi, diperoleh tabel sebagai

berikut :

Tabel 5.4 Hasil Uji Korelasi terhadap Jumlah Sel Astrocyte Swelling
Jumlah Sel Dosis Ekstrak
Pearson Correlation
Pyramidal Edema Bawang Putih
Jumlah Sel Pyramidal
1 -0,973
Edema
(Data primer yang diolah, 2017)

Tabel uji korelasi menunjukan nilai koefisien pearson

correlation (r) sebesar -0,973 (r>0,80). Nilai koefisien tersebut

menandakan hubungan yang sangat kuat pemberian ekstrak bawang putih

(Allium sativum) terhadap jumlah rata-rata sel astrocyte swelling, tanda

negatif pada koefisien tersebut menandakan hubungan yang berbanding

terbalik antara dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap

jumlah rata-rata sel astrocyte swelling, artinya semakin tinggi pemberian

dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum), semakin sedikit jumlah rata-

rata sel astrocyte swelling dan sebaliknya semakin rendah pemberian

dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum), semakin banyak jumlah

rata-rata sel astrocyte swelling.


71

5.2.4 Hasil Uji Regresi

5.2.4.1. Hasil Uji Regresi terhadap Jumlah Sel Pyramidal Edema


Berdasarkan analisis uji regresi, diperoleh persamaan sebagai

berikut :

Y = 32.312 – 292.034 X

Keterangan :
Y = Jumlah sel pyramidal edema
X = Dosis ekstrak bawang putih (g/ekor/hari)

Persamaan di atas memiliki makna tanpa mempertimbangkan

pengaruh pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum), jumlah rata-

rata sel pyramidal edema akan terjadi secara konstan sebanyak 32.312

sel, namun bila mempertimbangkan pengaruh pemberian ekstrak bawang

putih (Allium sativum), setiap pemberian dosis ekstrak bawang putih

(Allium sativum) 1 g/ekor/hari akan terjadi jumlah rata-rata sel pyramidal

edema sebanyak 292.034 sel.

Hasil analisis uji regresi diperoleh presentase pengaruh

pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap jumlah rata-

rata sel pyramidal edema sebesar 94.4%, sedangkan 5.6% sisanya

menyatakan jumlah rata-rata sel pyramidal edema dipengaruhi oleh

faktor lain, selain pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum).

Pengaruh dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap

penurunan jumlah rata-rata sel pyramidal edema, digambarkan pada

grafik linieritas sebagai berikut :


72

Grafik 5.2 Hasil uji regresi dosis ekstrak bawang terhadap jumlah sel
pyramidal edema Linear Regression




Jumlah sel pyram idal edema


Jumlah Rata-Rata Sel Pyramidal Edema
30 .0 0

20 .0 0 




10 .0 0 



Jumlah
Jumlah sel pyramidaledema
sel pyramidal edema==32,312
32.31 + -292.03 * Dosis
– 292,03 
R-Square
R-Square == 0.94
0,94
0.00

0.00 0 0.02 5 0.05 0 0.07 5 0.10 0

Dosis
DosiseEkstrak
kstrakBawang
bawang putih
Putih

(Data primer yang diolah, 2017)

Garis regresi pada grafik linearitas di atas mengarah ke kanan

bawah. Hal tersebut menandakan linieritas pemberian ekstrak bawang

putih (Allium sativum) terhadap jumlah rata-rata sel pyramidal edema

yang bermakna semakin tinggi pemberian dosis ekstrak bawang putih

(Allium sativum), semakin berkurang jumlah rata-rata sel pyramidal

edema.

5.2.4.2. Hasil Uji Regresi terhadap Jumlah Sel Astrocyte Swelling


Berdasarkan analisis uji regresi, diperoleh persamaan sebagai

berikut :

Y = 26.288 – 247.966 X
Keterangan :
Y = Jumlah sel astrocyte swelling

X = Dosis ekstrak bawang putih (g/ekor/hari)


73

Persamaan di atas memiliki makna tanpa mempertimbangkan

pengaruh pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum), jumlah rata-

rata sel astrocyte swelling akan tetap terjadi secara konstan sebanyak

26.288 sel, namun bila mempertimbangkan pengaruh pemberian ekstrak

bawang putih (Allium sativum), setiap pemberian dosis ekstrak bawang

putih (Allium sativum) 1 g/ekor/hari akan terjadi jumlah rata-rata sel

astrocyte swelling sebanyak 247.966 sel.

Hasil analisis uji regresi diperoleh presentase pengaruh

pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap jumlah rata-

rata sel astrocyte swelling sebesar 94.6%, sedangkan 5.4% sisanya

menyatakan jumlah rata-rata sel astrocyte swelling dipengaruhi oleh

faktor lain, selain pemberian ekstrak bawang putih (Allium sativum).

Pengaruh dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum) terhadap

penurunan jumlah rata-rata sel astrocyte swelling, digambarkan pada

grafik linieritas sebagai berikut :

Grafik 5.3 Hasil uji regresi dosis ekstrak bawang putih terhadap jumlah
sel astrocyte swelling Linear Regression

30 .0 0 
Jumlah Rata-Rata Sel Astrocyte Swelling



Astroc yte sweeli ng

20 .0 0



10 .0 0







Jumlah sel astrocyte
Astrocyte swelling
sweeling = 26,288
= 26.29 – 247,97
+ -247.97 * Dosis
0.00 R-Square = 0,95= 0.95
R-Square
0.00 0 0.02 5 0.05 0 0.07 5 0.10 0

Dosise kstrak
Dosis Ekstrak Bawang
bawangPutih
putih
(Data primer yang diolah, 2017)
74

Garis regresi pada grafik linearitas di atas mengarah ke kanan

bawah. Hal tersebut menandakan linieritas pemberian ekstrak bawang

putih (Allium sativum) terhadap jumlah rata-rata sel astrocyte swelling

yang bermakna semakin tinggi pemberian dosis ekstrak bawang putih

(Allium sativum), semakin berkurang jumlah rata-rata sel astrocyte

swelling.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lapsus Tinea Kapitis
    Lapsus Tinea Kapitis
    Dokumen43 halaman
    Lapsus Tinea Kapitis
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Urtikaria
    Lapsus Urtikaria
    Dokumen40 halaman
    Lapsus Urtikaria
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • P - Drug Tinea Kapitis
    P - Drug Tinea Kapitis
    Dokumen27 halaman
    P - Drug Tinea Kapitis
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus Tinea Kapitis
    Cover Lapsus Tinea Kapitis
    Dokumen5 halaman
    Cover Lapsus Tinea Kapitis
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus Urtikaria
    Cover Lapsus Urtikaria
    Dokumen5 halaman
    Cover Lapsus Urtikaria
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Urtikaria
    Lapsus Urtikaria
    Dokumen41 halaman
    Lapsus Urtikaria
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat Sifilis
    Cover Referat Sifilis
    Dokumen5 halaman
    Cover Referat Sifilis
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Gonore: Faradila Isnaini 201810401011072
    Gonore: Faradila Isnaini 201810401011072
    Dokumen30 halaman
    Gonore: Faradila Isnaini 201810401011072
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • PR Laporan Kasus Tinea Kapitis
    PR Laporan Kasus Tinea Kapitis
    Dokumen4 halaman
    PR Laporan Kasus Tinea Kapitis
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen3 halaman
    Bab Iii
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen2 halaman
    Bab Iv
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen18 halaman
    Bab I
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab 1sifilis
    Bab 1sifilis
    Dokumen2 halaman
    Bab 1sifilis
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Wa0001
    Wa0001
    Dokumen2 halaman
    Wa0001
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Limfoma Non Hodgkins
    Limfoma Non Hodgkins
    Dokumen6 halaman
    Limfoma Non Hodgkins
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iii
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Referat Didi Latar Blakang Kesimpulan Iufd
    Referat Didi Latar Blakang Kesimpulan Iufd
    Dokumen3 halaman
    Referat Didi Latar Blakang Kesimpulan Iufd
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen2 halaman
    Abstrak
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab 7
    Bab 7
    Dokumen2 halaman
    Bab 7
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen37 halaman
    Bab 2
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Wa0001
    Wa0001
    Dokumen2 halaman
    Wa0001
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat
  • Cover Home Visite
    Cover Home Visite
    Dokumen1 halaman
    Cover Home Visite
    Gusti Gandha
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen7 halaman
    Bab 6
    Didi Yudha Trisandya
    Belum ada peringkat