id 20
digilib.uns.ac.id
BAB II
SITUS SANGIRAN SEBAGAI WORLD HERITAGE
penting dari Situs Sangiran kepada publik. Sebuah museum situs idealnya harus
dikemas dalam suatu model tata ruang dan tata pamer museum yang komunikatif
sehingga dapat memberikan pemahaman kepada publik tentang kondisi dan nilai
terletak sekitar 17 km di sebelah utara kota Solo. Situs ini merupakan satu-satunya
dibangun pada tahun 1983, di atas areal lahan seluas 16.675 m2. Situs Sangiran
berada di wilayah Kabupaten Sragen dan Karanganyar. Di area sisi utara masuk
ke dalam wilayah Kabupaten Sragen dan area sisi selatan masuk wilayah
Kabupaten Karanganyar. Kedua kabupaten ini dipisahkan oleh Kali Cemoro yang
mengalir dari timur ke barat. Secara astronomis, situs ini terletak antara koordinat
1
Rusmulia Tjiptadi Hidayat , Manajemen Tata Ruang Dan Tata Pameran
Museum Sangiran di Kabupaten commit to user
Sragen Jawa Tengah, Tesis: Universitas
Padjajaran Bandung, 2008, hlm. 33.
20
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Selatan.
Museum Plestosen, yaitu sebuah bangunan yang berbentuk joglo yang berada di
Museum Plestosen dibangun atas dasar intruksi dari Gubernur Kepala tingkat I
perpaduan bentuk “Joglo” dengan arsitektur kreasi modern dimana terdiri dari
beberapa gedung menjadi satu komplek, dengan atap sirap dan dinding tembokk
Dr. Fuad Hasan pada tanggal 1 Agustus 1988. Museum Sangiran merupakan
Situs Sangiran, guna dipergunaka sebagai ajang pendidikan Ilmu Pengtahuan dan
Penelitian dari berbagai disiplin ilmu dan sekaligus sebagai tempat rekreasi.
banyaknya pengunjung untuk melihat hasil temuan fosil tersebut serta banyak
mitos Balung Buto. Kisah mitos Balung Buto dituturkan kembali dengan rinci dan
sedikit rumit oleh narasumber kunci Mbah Toto Marsono sesepuh Desa Krikilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
yang sekarang telah berusia 91 tahun. Menurut versi Mbah Toto kisahnya adalah
sebagai berikut :2
2
commit to
Bambang Sulistyanto, Balung user Warisan Budaya Dunia Dalam
Buto:
Prespektif Masyarakat Sangiran, (Yogyakarta: Kunci Ilmu, 2003), hlm. 91.
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
demam atau penyakit karena gigitan hewan berbisa. Di samping itu, balung buto
untuk jimat penolak bala. Kepercayaan lain yang berkaitan dengan kekuatan
magis terhadap balung buto adalah keampuhannya untuk melindungi diri atau
dilakukan pertama kali oleh seorang dokter ahli anatomi Belanda, Eugene Dubois
pada tahun 1893. Dubois tertarik untuk melakukan penyelidikan fosil manusia
3
Nama Glagahombo adalah lokasi kerajaan raksasa, sampai sekarang masih
commit to user
terpateri menjadi nama Dusun Glagahombo berada di kawasan Sangiran masuk
dalam wilayah Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
Ernst Haeckel yang menyatakan bahwa manusia purba itu harus dicari di daerah
tropis yang tidak mengalami perubahan iklim. Setelah ia mempelajari sejarah dan
situasi lingkungan geologi Indonesia, pada tahun 1887 Dubois melamar menjadi
dokter tentara Hindia Belanda, supaya dapat pergi ke Indonesia dan membuktikan
Sangiran dengan skala 1:20.000. Dengan panduan peta goelogi itulah pada tahun
untuk bahan penelitian von Koeningswald dan para ahli purbakala lainnya.
4
Dubois pada saat itu mengalami depresi dan putus asa akibat fosil
temuannya di Jawa dan teorinya tidak diakui oleh dunia ilmiah. Berbagai kritik
yang tajam baik dari kalangan ilmiah, agama, maupun masyarakat menuding teori
Dubois sebagai teori yang salah. Tetapi berkat penemuan fosil-fosil manusia
purba pada masa-masa berikutnya, Koenigswald mengomentari bahwa Dubois
terlalu cepat mendahului zamannya. Waktu diumumkannya temuan fosil
tengkorak Jawa sebagai the commit missingto user
link, masyarakat belum mampu
memahaminya, bahkan ilmu pengetahuanpun waktu itu belum siap menerimanya.
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
Kegiatan penelitian di Sangiran yang terus berlanjut sampai saat ini dan telah
berhasil “..memberikan lebih dari 50% dari populasi Homo Erectus di dunia,
maka situs ini pantas disebut sebagai The Homeland of Java Man”.5
selama kurang lebih sepuluh tahun (1930-1940) dia bekerja keras melakukan
berupa uang bagi penduduk yang berhasil menemukan fosil. Banyak temuan-
temuan dari Situs Sangiran merupakam potensi istimewa yang tidak dimiliki
semua situs prasejarah di dunia. Potensi Situs Sangiran yang istimewa ini diteliti
sejak tahun 1930-an. Penelitian di Situs Sangiran dirintis oleh J.C. van Es yang
pada tahun 1931 telah berhasil membuat Peta Geologi Daerah Sangiran. Dalam
petanya van Es membagi stratigrafi daerah Sangiran ke dalam empat kala, yaitu:
5
Harry Widianto dan Truman Simanjuntak, Sangiran Menjawab Dunia,
(Jawa Tengah: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, 2009), hlm. 129.
6
Toto Marsono, Kepala Desa Krikilan pada masa Pemerintahan Jajahan
Belanda yang banyak membantu Koenigswald mengumpulkan fosil-fosil. Sampai
commit
tahun 1997 dia masih hidup dengan to user 91 tahun dan dapat menjadi saksi
usia sekitar
mengenai proses pengumpulan fosil pada masa itu.
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
konglomerat tufaan.
Sangiran yang merupakan revisi dari peta gologi van Es. Penelitian era von
Koeningswald terus berlanjut dengan hasil direvisinya lagi Peta Geologi Sangiran
pada tahun 1961 oleh Sartono. Seperti halnya van Koeningswald, Sartono
Lapisan Kabuh, dan Lapisan Notopuran. Pada tahun 1978 Sartono sekali lagi
menerbitkan revisi peta geologi Sangiran dan mengganti “Lapisan” dengan istilah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
1). Formasi Kalibeng adalah lapisan tanah yang paling tua di Sangiran,
berumur 3.000.000 – 1.800.000 tahun yang lalu. Formasi tanah ini hanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
tersingkap dibagian tengah Sangiran Dome, yaitu pada Kali Puren yang
merupakan cabang dari Kali Cemoro. Formasi Kalibeng dan terdiri dari empat
dalam, berupa lempung abu-abu kebiruan dan lempung lanau dengan kandungan
moluska laut. Lapisan kedua ketebalan 4-7 meter merupakan endapan laut dangkal
berupa pasir lanau dengan kandungan fosil moluska jenis ikan hiu
ketebalan 1 – 2,5 meter. Lapisan keempat berupa endapan lempung dan lanau
Formasi ini terbagi dua yaitu Formasi Pucangan Bawah dan Formasi Pucangan
lahar dingin atau breksi vulkanik yang terbawah aliran sungai dan mengendapkan
moluska air tawar di bagian bawah dan diatome (ganggang kersik) di bagian atas.
Formasi Pucangan Atas ketebalan mencapai 100 meter berupa lapisan napal dan
sisipan endapan moluska marin yang menunjukan bahwa pada waktu itu pernah
sondaicus), Rusa (Cervus Sp), Kuda Nil (Hippopotamus), dan fosil-fosil manusia
purba.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
antara Formasi Pucangan dengan Formasi Kabuh. Ketebalan lapisan antara 0,1 –
46,3 meter terdiri atas elemen laut dan kerikil yang berasal dari erosi Pegunungan
Brunhes (0,73 juta tahun) dan akhir periode Matuyama (0,9-0,7 juta tahun).
Kandungan lapisan ini antara lain berupa batu gamping dan batu pasir
konglomerat. Temua dari lapisan ini antara lain ikan hiu, kura-kura, buaya,
binatang mamalia darat, an fosil manusia purba. Lapisan ini jugga mengandung
temuan alat batu tertua ciptaan Homo erectus yang pernah hidup di Sangiran.
mengahsilkan fosil mamalia, fosil manusia purba, dan alat-alat batu. Kandungan
batuan formasi ini umumnya terdiri dari endapan vulkanik berfasies fluviatil
lanau, pasir besi, dan gravel sungai air tawar dengan ketebalan 6-50 meter.
Formasi Kabuh terbagi menjadi empat lapisan yaitu lapisan Formasi Kabuh
Terbawah, Formasi Kabuh Bawah, Formasi Kabuh Tengah dan Formasi Kabuh
Atas. Kondisi lingkungan Seri Kabuh adalah vegetasi terbuka berdasarkan dengan
analisis pollen pada lapisan tersebut. Pada lapisan ini dijumpai dan kelompok
fauna yaitu: Fauna Trinil pada lapisan bawah dan Fauna Kedungbrubus pada
lapisan lapisan tengah dan atas; Formasi Kabuh Bawah ketebalan lapisannya
sekitar 3,5 – 17 meter. Lapisan ini banyak mengahasilkan fosil mamalia dan fosil
manusia purba, ketebalan lapisannya sekitar 5,8 – 20 meter. Lapisan ini juga
pengukuran secara fisik dapat diperkirakan umur lapisan Seri Kabuh kurang lebih
0,73 juta tahun pada bagian bawah. Formasi Kabuh Tengah ketebalan 5-20 meter
ketebalan lapisannya sekitar 3-16 meter. Kandungan batunya hampir sama dengan
Kabuh Bawah dan Kabuh Tengah, namun sampai saat ini pada lapisan Kabuh
Atas ini belum pernah ditemukan fosil manusia purba. Formasi tersebut
5). Seri Notopuro Formasi Notopuro secara tidak selaras terletak di atas
Sangiran. Formasi ini mengandung gravel, pasir, lanau, dan lempung. Juga
terdapat sisipan lahar, batu pumisan, dan tufa. Ketebalan lapisan mencapai 10
hingga 50 meter dan terbagi menjadi tiga lapisan yaitu: Formasi Notopuro Bawah
maksimal 20 meter, dan Formasi Notopuro Atas dengan ketebalan 25 meter. Pada
Formasi Notopuro ini sangat jarang dijumpai fosil. Faunanya identik dengan
fauna jenis Kedungbrubus dan disebut sebagai Fauna Ngandong. Usia lapisan Seri
vulkanisme, dan fluktuasi muka air laut selama lebih dari 2,4 juta tahun, Sangiran
selama proses pengangkatan Pulau Jawa secara global. Berawal dari lingkungan
dari pertanian, baik sebagai pemilik lahan maupun buruh tani. Mengingat
hujan dan tegal atau kebun. Lahan yang memperoleh irigasi sangat terbatas,
Sangiran cukup dalam, sehingga tidak dapat dijangkau oleh akar tanaman. Untuk
menggarapa tanahnya, para petani sangat tergantung pada air hujan, sehingga
mereka tidak dapat leluasa dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam. Pada
musim penghujan, para petani menanam padi. Pada musim kemarau, jenis
tanaman yang ditanam adalah jenis palawija, seperti jagung, ketela pohoh, ubi
7
commitTanah
Nugraha, Suwita dkk, Lapisan to user
Dan Lingkungan Purba Sangiran,
(Sragen: Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, 2012), hlm. 9.
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
2. Tanah Kering
a. Pekarangan 1,159.00 24.69
b. Tegal/ kebun 1,469.88 31.31
c. Padang/ gembala 0.00 0.00
d. Tambak/ kolam 0.00 0.00
e. Rawa-rawa 0.00 0.00
f. Sementara tak diusahakan 0.00 0.00
g. Hutan negara 0.00 0.00
h. Perkebunan negara/ swasta 0.00 0.00
i. Lain-lain 161.12 3.43
menjadi 2 yaitu tanah sawah dan tanah kering. Untuk tanah sawah memerlukan 2
teknik irigasi (irigasi ½ teknis dan irigasi sederhana) dan tadah hujan. Tetapi
menggunakan cara tadah yaitu seluas 1,484 Ha atau 31.61 persen, ini disebabkan
musim kemarau dan mudah tererosi di musim hujan. Tanaman untuk tanah sawah
adalah di pusatkan ke tanaman padi, yang membutuhkan air yang cukup bahkan
perawatan khusus. Untuk tanah kering dipusatkan ke pekarangan dan tegal/ kebun
yang tidak begitu banyak membutuhkan air atau perawatan khusus. Luas
pekarangan di Kawasan Sangiran yaitu 1,159 Ha atau 24.69 persen dan luas tegal/
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
tanaman baik besar maupun kecil seperti kelapa, ketela pohon, dan kacang tanah.
dan hanya sedikit yang menghuni rumah batubata. Meskipun ada kecenderungan
(2) line village community (berderet sepanjang jalan ) yang tampak jelas di
bagian tengah desa penelitian,terutama sepanjang jalan utama.
8
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Rencana Induk Pelestarian Dan
commit to userPelestarian dan Pengembangan
Pengembangan Kawasan Sangiran,(Proyek
Peninggalan Purbakala dan Permuseuman, 2004), hlm. 8
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Sekolah Dasar dan bahkan banyak orang tidak pernah mengeyam bangku
dari faktor ekonomi. Tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan penduduk tidak
mampu membiayai anak-anak mereka untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi.
terdiri dari tingkat SD sampai jenjang ke Perguruan Tinggi. Selama 5 tahun untuk
pendidikan di tingkat SD memiliki jumlah paling banyak yaitu 64.171 dan untuk
jenjang Perguruan Tinggi memiliki jumlah sedikit yaitu 1.123. Jenjang perguruan
tinggi setiap tahun ada peningkatan tapi cuman sedikit, tercatat ada penambahan
mengalami kenaikan measkipun tidak begitu drastis. Ini dapat disimpulkan bahwa
jumlah yang tidak sekolah menjadi menurun. Banyak orang tua merasa malu jika
anaknya tidak mengeyam pendidikan, dan para orang tua akan merasa bangga bila
Sangiran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Mata Pencaharian
Tahun
Pertanian Industri Perdagangan Jasa Sosial
20,000
15,000
10,000
5,000
0
1998 1999 2000 2001 2002
menjadi sumber mata pencaharian yang utama. Buruh tani, dalam arti mereka
bukan pemilik tanah, menempati urutan pertama dalam mata pencaharian hidup
dan tercatat ada 99.526 dari tahun 1998-2002 penduduk dalam kelompok ini.
panen, jadi banyak orang pindah ke pekerjaan lainnya. Untuk buruh industri
sendiri juga mengalami kenaikan tapi kenaikannya tidak begitu drastis, dari tahun
2001 ke 2002 mengalami kenaikan yaitu tercatat ada 664 orang. Sektor
lainnya adalah jasa sosial salah satunya yaitu jasa angkutan atau akomodasi, jasa
potong rambung dan lain-lainnya yang tercatat ada 28.889. Adanya peningkatan
untuk jasa sosial terdapat pada tahun 2000 yang naik separuh dari sebelumnya
menjadi 8.879 dari 4.881 dan mengalami keturunan lagi pada tahun 2001 menjadi
5.328.
Kawasan Situs Sangiran Selain terkenal sebagai Situs Manusia Purba yang
mendunia, Sangiran juga memiliki kekayaan budaya luar biasa yang masih
berkembang hingga saat ini. Hal tersebut memperkua identitas Sangian sebagai
salah satu Warisan Dunia. Dengan mengetahui dan mempelajarinya maka budaya
dan tradisi luhur yang dimiliki Sangiran akan tetap lestari. Di wilayah Sangiran
tradisi yang dikenal masyarakat terutama dalam bidang kesenian, yaitu kesenian
kesenian yang bernafaskan Islam seperti seni rodat (rebana). Seni rodat
merupakan salah satu kesenian tradisional di kalangan umat Islam. Kesenian ini
Islam. Tarian yang dilakukan para rodat memiliki filosofi tersendiri, tidak hanya
asal menari. Nama rodat berasal dari Bahasa Arab dari kata Rodda yang artinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
tangan, badan serta anggota tubuh lainnya. Pertunjukan rodat biasanya diadakan
kesenian ini ditampilkan dalam rangka menyambut tamu resmi negara. Selain
rodat ada juga kesenian Reog, yang merupakan salah satu kesenian yang berasal
dari Jawa Timur bagian barat laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog
ditemukan di daaerah Tegal Ombo. Reog di Tegal Ombo tidak sama dengan Reog
sedangkan Reog di Tegal Ombo tidak memerlukan ritual. Reog telah dimodifikasi
dan disesuaikan dengan nilai kerohanian masyarakat sekitar situs. Adaptasi seni
ini sangat menarik terlebih anak-anak juga dilibatkan untuk membawakan tarian
jaran kepang atau jathilan, berbeda dengan Reog Ponoroogo yang para penarinya
Asalah kata Karawitan itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta, yakni rawit yang
mempunyai arti keharmonisan, elegan dan kehalusan. Namun ada juga pendapat
yang menyatakan karawitan berasal dari kata pangraawit yang berarti orang atau
subjek yang memiliki perasaan harmonis dna halus. Adapun yang berpendapat
bahwa karawitan itu berasal dari kata ngerawit yang dalam bahasa Jawa artinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
sangat rumit. Jadi memainkan karawitan itu tidak hanya sekedar mengahasilkan
tepatnya di Kecamatan Plupuh, ada kelompok Karawitan Tardi Laras yang masih
Masyarakat Sangiran selain kaya akan kesenian juga kaya dengan hasil
besar warga yang tinggal di sekitar Situs Sangiran bercocok tanam, namun
kerajinan yang memiliki nilai jual. Batok kelapa oleh masyarakat Sangiran diubah
menjadi kerajinan yang lucu dan indah seperti kancing baju, aksesoris perempuan,
bingkai foto, penutup lampu, gantungan kunci, dan sendok serta mangkuk.
Bahkan sisa tempurung yang tidak dipakai juga dimanfaatkan untuk arang, yang
menyerap cukup banyak tenaga kerja ini terletak di Dukuh Sendang, Desa
9
Duwiningsih, dkk., Pengetahuan Prasejarah: Mereka Memeprdalam Arti
commit
Penting Situs Sangiran,(Sragen: Balai to user Situs Manusia Purba Sangiran,
Pelestarian
2012), hlm. 16.
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias maupun tata
Pekalongan dan Surakarta. Kabupaten Sragen memiliki dua sub-sentra batik yakni
pinggiran sungai, kawasan ini juga dikenal dengan sebutan batik girli (pinggir
kali). Batik Sragen cenderung berwarna dasar lebih terang dan motifnya
memadukan corak baku atau klasik dengan gambar flora fauna seperti udang,
lembu dan lain-lain. Salah satuu daerah penghasil batik adalah Kampung Batik
kawasan Situs Sangiran. Di desa ini terdapat banyak pengrajin batik, yang mampu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Ketiga, kerajinan yang paling tersohor adalah batu indah bertuah. Salah
bertuah adalah hasil kerajinan khas masyarakat yang berada di kawasan Situs
kota Sragen. Industri batuan ini bergerak dalam pembuatan cinderamata untuk
para pengunjung museum Sangiran. Kerajinan batu-batuan dengan nilai seni ukir
Hasil kerajinan bisa ditemukan di Museum Sangiran dengan jenis dan bentuk yag
cenderamata yang akan memberikan arah yang benar dalam penciptaan produk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
manusia harus mampu ditempatkan dalam posisi yang tepat, sehingga akan
mampu berperan secara optimal. Secara umum dapat dijelaskan bahwa peran
Sangiran.10
dengan tujuan dan visi masing-asing yang juga berbeda. Tidak mengherankan jika
hal ini lalu menjadi cikal bakal konflik kepentingan antara pemerintah dan
kawasan cagar budaya dengan kandungan fosil yang sangat langka di dunia,
sehingga fosil-fosil itu bernilai sangat tinggi bagi sejarah dan ilmu pengetahuan.
10
Dody Wiranto, Peningkatan Kreativitas Desain Cenderamata Untuk
commit toSragen
Mendukung Museum Sangiran Kabupaten user Jawa Tengah,Tesis: Universitas
Padjajaran Bandung, 2011, hlm. 126-127.
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
Karena itu, sumberdaya fosil perlu dijaga dan dilindungi kelestariannya. Di pihak
lain, bagi penduduk setempat, daerah perbukitan Sangiran dengan seluruh isinya
adalah tanah warisan nenek moyang mereka. Oleh karena itu mereka merasa
memiliki sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, tetapi bagi penduduk fosil
tidak bedanya dengan sumber alam lain seperti batu dan pasir yang memiliki nilai
ekonomis.11
dilarang merusak, merubah, atau menggali tanah dengan tujuan mencari fosil.
diperlukan perijinan dari pemerintah dan setiap penemuan benda cagar budaya,
1992, mengenai penemuan cagar budaya yang diatur dalam pasal 10 ayat (1),
commit to user
11
Bambang Sulistyanto., op.cit., hlm 152.
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
1992) , mengenai penemuan cagar budaya diatur dalam pasal 23 ayat (1), yang
Setiap orang yang menemukan benda yang diduga benda cagar budaya,
bangunan yang diduga bangunan cagar budaya, struktur yang diduga
struktur cagar budaya, dan/atau lokasi yang diduga situs cagar budaya
wajib melaporkan kepada instansi yang berwenang di bidang kebudayaan,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan/atau instansi terkait paling
lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditemukannya.
Dilihat dari sisi ancaman pidana terhadap tindak pidana penemuan (jika
pidana yang terberat yaitu pidana penjara paling lambat 5 tahun dan/atau denda
kerajinan batuan yang dijual kepada para wisatawan. Pada dasarnya aktivitas ini
lapangan kerja baru tersebut, perilaku penduduk terhadap fosil juga mengalami
hasil kerajinan penduduk, melainkan juga menjual fosil hasil buruannya kepada
wisatawan. Seperti peristiwa yang terjadi pada tahun 1991 dan kasus terbaru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
12
Gushrd, “Sindikasi di Sekitar Sangiran: Fosil Sangiran Diamankan di
Puslitbang Geologi Bandung”, Kompas, 23 Oktober 1993, hlm. 1 dan 10
13
http://sains.kompas.com/read/2008/06/13/19102170/Perburuan.Fosil.Ma
nusia.Purba.di.Sangiran. tanggal 2 Februari 2014
14
http://www.solopos.com/2010/10/24/polda-gandeng-interpol-lacak-
jaringan-jual-beli-fosil-internasional-65488 tanggal 2 Februari 2014
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
4
Tengkulak Peminat
1
Gangguan
3
Petugas
Pemburu Penduduk
2
Keterangan:
: Garis Koordinasi
: Garis Pemutusan Hubungan Koordinasi
pertama yang memegang kunci dari keseluruhan proses transaksi fosil. Tugas
pemesan, serta menjajaki calon pembeli dan menentukan harga. Tengkulak adalah
otak dari keseluruhan sistem transaksi fosil. Pelaku kedua adalah pemburu, dalam
hal ini adalah orang yang ditugaskan oleh tengkulak untuk berburu fosil. Pemburu
atau pencari fosil tersebut, bersama dengan para tengkulak juga melakukan
provokasi kepada penduduk supaya ikut mencari fosil dan jika menemukan
Penduduk yang dimaksud disini adalah petani atau buruh tani setempat yang telah
terpengaruhi oleh “hasutan” para tengkulak dan pemburu fosil, sehingga mereka
ikut mencari fosil. Perbedaan antara pemburu dengan penduduk pencari fosil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
pencarian fosil tidak selalu aktif terus menerus dan menganggap kegiatan itu
sebagai aktivitas sampingan, sedangkan pemburu fosil secara sengaja dan aktif
memalsukan fosil itu diperoleh dari pengalaman mereka sendiri dan aktivitas
oleh beberapa perajin sebagai kedok atau wadah untuk melegalkan pembuatan
fosil tiruan. Dalam pemalsuan atau penggadaan benda cagar budaya (fosil) sudah
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 pasal 23 ayat (1) yang pada
tahun 2010, mengenai penggandaan cagar budaya diatur dalam pasal 23 ayat (1),
merusak kawasan Situs Sangiran, perlu dilaksanakan penegakan hukum. Hal ini
9. Departemen Sosial
15
commit to userRencana Pengembangan Cagar
Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Budaya Sangiran (Indonesia, 1996), hlm. 33.
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
mengandung temuan fosil manusia, fosil binatang dan temuan artefak yang
Sadar akan potensi Situs Sangiran yang demikian prima bagi pemahaman
yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Sangiran sejak tahun 1977
UNESCO, untuk dapat diterima sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia.
proposal telah dilakukan oleh UNESCO (United Nations Education, Scientific and
commit to user
16
Harry Widianto dan Truman Simanjuntak., op.cit., hlm. 103.
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
dan perlindungan warisan budaya yang berbentuk tempat atau bangunan, salah
satu badan pekerja UNESCO yaitu Dr. Alan G. Thorne, ke Sangiran untuk
dilaporkan oleh Indonesia. Oleh karena itu, ahli yang bersangkutan telah datang
ke Sangiran untuk melakukan penilaian pada tanggal 27-28 Februari 1996. Lokasi
yang dikunjungi antara lain adalah Situs Dayu, yang pada waktu itu kebetulan
sedang dilalukan penggalian oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Hasil yang
diperoleh dari penelitian ahli ICOMOS tersebut sangat positif, yang akhirnya
melakukan konsultasi dengan para pakar dunia tentang signifikasi budaya Situs
mempunyai nilai dunia. Situs ini menunjukan berbagai aspek evolusi fisik dan
budaya manusia dalam konteks natural, dalam suatu periode yang panjang. Situs
Sangiran akan selalu menjadi sumber informasi tentang evolusi manusia purba
dan telah dilestarikan oleh pemerintah Indonesia dengan sangat baik”. Nilai
penting situs Sangiran jauh melebihi beberapa situs sejenis yang telah masuk ke
karenanya, Situs Sangiran dianggap sebagai salah satu dari “situs kunci” (key
sites) oleh UNESCO yang dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
evolusi manusia, budaya, dan lingkungannya selama 2 juta tahun tanpa putus.
Pada tahun 1996, situs ini ditetapkan sebagai warisan dunia yang tercatat dalam
No. 96-215 tanggal 7 Desember 1996, dengan nama “Sangiran Early Man Site”
bergulir pada tahun 1998, ketika krisis ekonomi terjadi menyusul tumbangnya era
Orde Baru, dan telah mengkikis habis harapan ke depan. Situasi ekonomi nasional
17
Report The State Of Conservation of Sangiran Eraly Man Site (C593)
commit to(Directorate
World Heritage Age Property Indonesia, user General For History And
Archeology, Department of Cultural and Tourism, 2008), hlm. 3
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
Sangiran dan Zhoukoudian di China, telah terjadi titik tolak dari semangat baru
adalah nilai-nilai yang bersifat universal yang dimiliki oleh suatu “warisan” yang
diakui dan dijadikan dasar oleh UNESCO untuk menetapkan sebagai warisan
dunia. Dimaksud menjaga OUV tersebut adalah menjaga nilai-nilai Situs Sangiran
dengan perluasan dan pendalaman pengetahuan Situs Sangiran. Selain itu juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Sejarah dan Purbakala dan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa
3. SK. Mendikbud No. 070/0/1997 tanggal 15 Maret 1997 tentang Situs Cagar
Budaya Sangiran.
5. World Heritage List No. 593 tanggal 5 Desember 1996 tentang Situs Sangiran
1) Dirjen Kebudayaan
2) Direkturat Linbinjarah
4) Direkturat Permuseuman
Gemolong.
1. Pelestarian Sangiran sebagai aset budaya dan situs manusia purba yang
langka.
18
Rapat Teknis Sangiran “Sarasehan Peningkatan Kepedulian Masyarakat
commit
Terhadap Sangiran Sebagai Warisan to user
Budaya Dunia” (Sragen: Museum Sangiran,
1999), hlm. 2
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
Budaya Unggulan.
Selain itu, adanya balance atau keseimbangan antara masyarakat sekitar Sangiran
commit to user