Anda di halaman 1dari 18

Pengertian komunikasi secara umum

Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi
merupakan pengiriman dan penerimaan informasi, berita, atau pesan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih sehingga maksud atau pesan tersebut dapat dipahami.

Pengertian komunikasi menurut Para ahli

1. Carl I. Hovland, menurut pendapatnya komunikasi merupakan proses yang mungkin


dilakukan oleh pembawa informasi dengan tujuan memberikan rangsangan kepada orang lain
untuk mengubah perilakunya.
2. Stewart L. Tubbs & Sylvia, menurut mereka komunikasi merupakan perpindahan informasi
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
3. Aristoles, menurut Aristoteles komunikasi adalah alat yang dapat digunakan oleh masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam proses demokrasi.
4. Everett M. Rogers, menurutnya komunikasi adalah penyaluran ide atau maksud dari sumber
satu ke sumber yang lain dengan tujuan mengubah tingkah laku penerima ide.
5. Shannon & Weaver, komunikasi adalah interaksi yang saling mempengaruhi yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain baik disengaja maupun tidak. Menurutnya komunikasi tidak
terbatas pada bahasa verbal saja, namun juga pada ekspresi wajah, lukisan, teknologi, dan
lainnya.
6. James A. F. Stoner, komunikasi adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dengan
tujuan memberikan pengertian kepada orang lain dengan memindahkan suatu pesan tertentu.
7. Raymond S. Ross, komunikasi merupakan sebuah proses memilih, menyortir, atau memberi
informasi kepada seseorang agar pendengar informasi tersebut memahami makna sesuai
dengan yang dimaksudkan pemberi informasi.
8. Djenamar SH, komunikasi merupakan seni untuk menyampaikan ide-ide atau informasi
tertentu dari seseorang kepada orang lain.

Itulah beberapa definisi komunikasi secara umum dan definisi menurut ahli. Selain definisi tersebut
William F. Glueck membagi komunikasi menjadi dua bagian, yaitu,

1. Komunikasi antar personal (interpersonal communication), yaitu proses pertukaran informasi


dan pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok kecil.
2. Komunikasi kelompok (organization communication), yaitu proses pemindahan informasi
dan pemindahan pengertian dari satu pembicara kepada kelompok dalam suatu organisasi.

Fungsi Komunikasi

1. Sumber informasi, melalui komukasi seseorang akan mendapatkan sebuah informasi. Baik
informasi yang dilakukan antara dua individu saja atau lebih. Informai akan kita dapatkan
apabila kita menerima informasi dari orang lain, begitu pun sebaliknya
2. Kendali, dalam masyarakat tentu saja ada norma atau aturan-aturan tertentu yang diterapkan.
Norma tersebut biasanya berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Hanya
melalui komunikasi atauran atau norma tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat,
artinya apabila suatu maksud tersebut dapat dipahami maka dapat mengendalikan perilaku
suatu masyarakat tertentu.
3. Motivasi, melalui berbagai macam obrolan atau perbincangan dengan orang lain, seseorang
akan dapat termotivasi, apabila obrolan tersebut mengarah pada pemberian motivasi kepada
orang tersebut.
Tujuan Komunikasi

Bukan hanya memiliki beberapa fungsi penting saja, namun komunikasi juga memiliki tujuan
tertentu. Berikut beberapa tujuan dari komunikasi.

1. Bertukar informasi kepada orang lain. Komunikasi dilakukan dengan tujuan memberikan
informasi kepada orang yang kita ajak bicara, begitu juga sebaliknya, kita berkomunikasi
kepada orang lain agar mendapatkan infomasi dari orang lain.
2. Agar dapat memahami orang lain. Kita dapat mmahami maksud dari orang lain dengan cara
melakukan komunikasi dengan orang tersebut. Jika hanya diam tanpa melakukan komunikasi,
kita tidak akan memahami orang lain dan orang lain juga tidak akan bisa memahami kita.
3. Agar pendapat kita dapat diterima oleh orang lain. Agar pendapat yang kita sampaikan dapat
diterima oleh orang lain tentu saja kita harus melakukan komunikasi atau memberikan
informasi dan maksud kita dengan jelas kepada orang lain.
4. Agar orang lain dapat melakukan sesuatu seperti yang kita maksudkan. Kita harus melakukan
komunikasi dengan orang lain apabila kita ingin agar seseorang melakukan apa yang kita
inginkan. Misalkan kita ingin meminta bantuan kepada orang lain, berarti kita harus berbicara
kepada orang yang bersangkutan. Biasanya jika tidak di komunikasikan orang tidak akan
peka.

Syarat Komunikasi

Ada beberapa syarat sesuatu yang kita lakukan dapat disebut dengan komunikasi. Berikut syarat suatu
kegiatan disebut sebagai komunikasi.

1. Komunikator (penyampai pesan), suatu kegiatan dinamakan komunikasi apabila ada


komunikator atau penyampai pesan. Penyampai pesan ini dapat berupa seseorang yang
menyampaikan informasi secara langsung atau dapat melalui media tertentu, seperti surat
kabar, radio, televisi, sms, w.a, dan sebagainya. Beberapa media tersebut dapat disebut
sebagai komunikator.
2. Komunikan (penerima pesan), merupakan seseorang atau kelompok yang menerima pesan
dari komunikator.
3. Pesan, sesuatu disebut sebagai komunikasi apabila ada pesan atau maksud yang disampai dari
komunikator ke komunikan.
4. Efek, komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila memberikan efek kepada penerima pesan
(komunikan). Misal, karena adanya suatu pesan dari komunikator, penerima komunikasi
melakukan reaksi atau tindakan tertentu.

Media antar pribadi

Media ini biasanya digunakan hanya untuk berkomunikasi antara dua orang saja. Contoh media
komunikasi antar pribadi, yaitu kurir, surat, atau telepon.

Media kelompok

Media ini biasanya digunakan untuk berkomunikasi banyak orang atau kelompok, misalkan rapat,
seminar, atau konferensi. Rapat biasanya dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi untuk
membahas hal-hal penting terkait lembaganya. Seminar biasanya pemberian infrmai kepada banyak
orang terkait tema tertentu, biasanya seminar ini dihairi lebih dari 30 orang. Konferensi merupakan
suatu media komunikasi yang digunakan oleh anggota organisasi tertentu untuk membahas hal-hal
penting juga, konferensi biasanya tidak dihadiri oleh satu lembaga tertentu, tapi dari beberapa
perwakilan lembaga yang masih memiliki keterikatan.
Pengaruh atau efek

Pengaruh merupakan dampak yang diberikan oleh sumber kepada penerima pesan. Penerima pesan
terpengaruh atau tidak dapat kita lihat dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan setelah ia menerima
pesan dari sumber.

Model Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial, artinya bahwa manusia butuh untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan yang lainnya. Tidak ada manusia yang sanggup untuk tidak berkomunikasi
dengan yang lainnya, manusia tentu saja membutuhkan bantuan orang lain. Bantuan akan didapatkan
apabila seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain.

Macam Macam Komunikasi

Ada beberapa macam komunikasi yang perlu Anda ketahui, yaitu,

Komunikasi Berdasarkan Penyampaian

Komunikasi Berdasarkan maksudnya

Komunikasi akan berjalan sesuai yang di ingin kan apabila tujuan yang dimaksudkan oleh
komunikator jelas. Komunikasi yang dirancang dengan maksud dan tujuan tertentu, misalkan
memberi ceramah, motivasi, wawancara, atau memberikan instruksi atau perintah tertentu. Maksud
diadakan beberapa acara tersebut harus jelas agar tujuan yang dimaksudkan apat tercapai.

Komunikasi berdasarkan ruang lingkup

Berdasarkan ruang lingkupnya komunikasi dibedakan menjadi 2, yaitu komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Untuk lebih jelasnya kami akan pemaparkan sedikit terkait 2 jenis komunikasi
tersebut.

Komunikasi internal : Komunikasi ini terjadi dalam ruang lingkup tertentu, misalkan dalam
lingkungan organisasi atau dalam lingkungan kerja. Komunikasi internal ini terbagi mnjadi 3 jenis,
yaitu,

Komunikasi vertikal, komunikasi antara atasan kepada bawahan, misal perintah atau tugas dari bos,
peringatan, teguran, dll.

Komunikasi horisontal, komunikasi yang terjadi antara orang yang mmiliki kedudukan yang setara,
misalkan obrolan antara karyawan yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah perusahaan.

Komunikasi diagonal, komunikasi yang biasanya terjadi di dalam ruang lingkup suatu organisasi atau
kantor.

Komunikasi eksternal Merupakan komunikasi antara individu atau organisasi dengan masyarakat.
Contoh komunikasi internal, yaitu konferensi pers, siaran radio, siaran televisi, bakti sosial, dll.
Ilmu Komunikasi

Di Eropa pada mulanya ilmu yang mempelajari terkait komunikasi manusia disebut publisistik.
Sedangkan di Amerika, ilmu ini disebut ilmu komunikasi (communication science). Sebenarnya ilmu
komunikasi ini sudah ada sejak jaman Yunani kuno, tokoh yang mempeloporinya yaitu Socrates,
Plato, dan Aristoteles. Di Amerika sendiri ada 5 orang yang dianggap sebagai pendiri dari ilmu
komunikasi, yaitu,

1.
1. Carl Hovland
2. Harold Lasawell
3. Kurt Lewin
4. Paul Lazarsfeld
5. Wiber Schramm

7 Elemen Komunikasi

Seluruh interaksi manusia selalu didasari oleh komunikasi (Johnson & Johnson, 1997). Melalui
komunikasi, setiap manusia akan mencapai pemahaman satu sama lain, membangun kepercayaan, dan
merencanakan strategi untuk mencapai tujuan bersama. Pada setiap proses komunikasi, terdapat tujuh
elemen yang mendukung terciptanya pertukaran pesan, yaitu sumber, pesan, saluran, penerima,
hambatan, tanggapan, dan situasi.

1. Source (sumber)

Sumber adalah seseorang yang berperan dalam proses komunikasi. Orang yang berperan dari
komunikasi adalah pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator, dan pembicara (speaker).

2. Message (pesan)

Pesan adalah hal-hal yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan
seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang berisi ide, sikap, dan nilai dari pengirim (sender).
Pesan memiliki tiga komponen, yaitu:

● makna,
● simbol yang digunakan dalam menyampaikan makna, serta
● bentuk atau organisasi pesan.

3. Channel (saluran)

Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber/sender untuk menyampaikan pesannya
kepada penerima (receiver).

4. Receiver (penerima)

Penerima adalah orang yang menerima pesan. Penerima pesan sering disebut dengan sasaran/tujuan,
penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience).
5. Barriers (hambatan)

Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pemaknaan pesan yang
sender sampaikan kepada receiver. Hambatan ini bisa berasal dari pesan, saluran, dan pendengar. Ada
beberapa teori yang menggunakan istilah noise (derau) untuk menyebut elemen pengganggu. External
noise meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan, dan teknis saluran, sedangkan internal noise
meliputi aspek psikologi peserta komunikasi maupun aspek semantik, misalnya sebuah kata yang
mengandung ambiguitas. Hambatan komunikasi meliputi perbedaan persepsi, permasalahan bahasa,
kurang mendengarkan, perbedaan emosional, dan perbedaan latar belakang.

6. Feedback (tanggapan)

Feedback adalah reaksi dan respons pendengar atas komunikasi yang sender lakukan. Feedback bisa
dalam bentuk komentar langsung/tertulis, surat, atau polling. Feedback mengatur aksi komunikasi
kita. Feedback negatif biasanya berupa kritik atau penolakan, sedangkan feedback positif biasanya
berupa pujian.

7. Situation (situasi)

Situasi adalah salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato. Komunikasi harus
berlangsung pada suatu kondisi/konteks. Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung
berpengaruh terhadap mood pembicara maupun pendengar, saluran/media yang dipakai, dan feedback
audience. Situasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu physical context dan social context

Broadcast adalah proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik itu melalui
satelit, televisi, radio, komunikasi data pada jaringan dan lain – lain.
Brodcast dapat didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data-data kepada
beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau
sumber audio.
Contoh dari penggunaan sistem ini yaitu siaran televisi dan siaran radio. Dimana statsiun siaran
melakuakan siaran secara terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupu
radio yang memonitori siaran tersebut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Komunikasi
a. Definisi Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan aspek krusial dalam kehidupan

manusia. Tanpa komunikasi, manusia tidak dapat saling mengerti dan memahami. Menurut

Effendy (2005:9), istilah komunikasi berasal dari kata Bahasa Inggris communication dan

Bahasa Latin communicatio. Kedua kata tersebut berdasar dari kata communis yang berarti
sama secara makna. Komunikasi adalah suatu sarana. Selain sarana informatif yaitu

memberikan informasi kepada individu, kelompok, dan khalayak, komuikasi juga bersifat

persuasif. Persuasif dimaksudkan untuk mengajak orang lain memiliki paham atau keyakinan,

serta makna yang sama. Terdapat dua jenis proses komunikasi yaitu sebagai berikut:

a) Proses Primer

Proses primer adalah proses utama penyampaian perasaan, ekspresi, pikiran

dan lain sebagainya kepada individu lain atau kelompok lain menggunakan simbol

sebagai medianya. Simbol ini bisa berupa simbol verbal dan nonverbal. Dalam simbol

verbal, sarana yang digunakan adalah pesan melalui bahasa. Dalam simbol nonverbal,

yang digunakan adalah gambar, isyarat, gerak tubuh, dan lain sebagainya.

b) Proses Sekunder

Proses sekunder adalah proses penyampaian menggunakan media sebagai

sarana komunikasi. Contohnya, seseorang dapat menyampaikan pesan melalui sarana

surat, telepon, majalah, televisi, radio, dan media digital karena target audience yang

dituju berjumlah banyak.

a. Film Dokumenter

Film dokumenter adalah mulanya sebutan karya film oleh Lumiere bersaudara yang

bercerita tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890. Film dokumenter

bertujuan dan selalu berpijak pada hal yang nyata (Heru, 2009) e-Proceeding of

Management : Vol.2, No.1 April 2015 Page 977.

2. Editing

Editing atau proses penyuntingan adalah sebuah proses penggerakan dan penataan hasil

rekaman gambar atau potongan video, menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan

berkesinambungan. Proses pekerjaan editing berkorealsi dengan proses pasca produksi

meliputi color correction, sound mixing, tiling, dan lain-lain. Selain itu, dalam proses editing
juga terdapat penyusunan dan pengulasan bahan-bahan selama proses produksi dari awal

hingga akhir.

a. Tujuan Editing

Tujuan editing adalah untuk memindahkan video clip yang tidak dimaui, memilih

gambar atau video yang terbaik, menciptakan alur yang baik, menambahkan efek

grafis dan musik, mengubah suasana hati dari penonton, serta memberikan hasil yang

menarik.

b. Fungsi Editing

Menurut Mabruri (2012:59), terdapat fungsi editing yaitu untuk menyusun (arrange),

memotong (trimming), menggabungkan (combine), membetulkan (correction), dan

membangun (construction).dalam proses menyusun atau arrange, editor bertugas untuk

menyusun ulang gambar gerak atau video sehingga penonton dapat mendapat ide yang

ingin disampaikan. Dalam proses memotong atau trimming, editor bertugas untuk

memendekkan durasi potongan gambar sesuai dengan waktu sebuah cerita dan storyline.

Dalam proses menggabungkan atau combine, editor betugas untuk mengembangkan

gambar menjadi sebuah cerita yang utuh. Dalam proses membetulkan atau correction,

editor bertugas untuk membetulkan segala gambar atau shot menjadi suatu cerita yang

utuh. Dalam proses membangun atau construction, editor bertugas untuk menarik hati

para penonton dan membuat sebuah film memiliki makna dan enak dilihat pada saat yang

sama.

c. Sistem Tahapan Editing

Sistem tahapan editing terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem linear editing

(analog) dan sitem nonlinear editing (digital). Dalam sistem linear editing (analog),

proses penyuntingan dilakukan secara sederhana. Cara kerjanya adalah menata

gambar satu demi satu lalu shoot secara runtut hingga akhir. Editor yang
menggunakan sistem ini harus detail dan berhati-hati dalam memperhitungkan karena

apabila ada kesalahan pada titik awal, maka proses penyuntingan harus seluruhnya

diulang dari proses awal tersebut. Peralatan yang diperlukan dalam system ini adalah

video mixer, audio mixer, video tape recorder, monitor, mic, CCT, CD, tape reel,

character generator dan edit controller. Berbeda dengan sistem analog, pada sistem

nonlinear editing atau digital jauh lebih mudah dan cepat. Dalam sistem digital,

proses penyuntingan dapat dilakukan secara acak. Apabila ada kesalahan, proses

penyuntingan tidak harus diulang dari awal, dan bisa langusng diubah di titik yang

salah. Peralatan yang digunakan pada proses sistem digital ini adalah PC editing

dengan Pentium 4 i5/i7 dengan kapasitas hard disk minimum sebesar 500 GB, SD

RAM dengan kapastas minimum 2 GB, video card, dan editing software seperti Final

Cut Pro, Adobe Premier, dan Avid.

BAB III

METODOLOGI PENCIPTAAN KARYA

1. Fokus Film

Film dokumenter “TRABAS” berfokus pada kegiatan komunitas AMRS yang sedang

melakukan kegiatan bakti sosial pada Desa Sukamakmur, Dusun Mulyasari, Bogor. disini

penulis ingin memberikan contoh kepada masyarakat luas untuk tidak mudah menyerap

pemberitaan-pemberitaan dari media selama ini yang cenderung mengekspose sisi negatif dari

anak motor.

A. Perencanaan Konsep Kreatif dan Konsep Teknis


1. Konsep Kreatif

Film dokumenter merupakan film yang setia terhadap fakta, setelah menentukan tema

atau gagasan yang akan di produksi, penulis bertugas mencari dan mengumpulkan data-data

yang berhubungan dengan tema yang akan di produksi yaitu tentang komunitas motor AMRS,

data-data tersebut didapat melalui internet, artikel, portal berita dan sumber lain. Setelah
mendapatkan data yang cukup, penulis melakukan survei dan observasi dengan tujuan melihat

secara langsung tempat, suasana, keadaan dikomunitas AMRS dan tempat untuk memberikan

bakti sosial yaitu di wilayah kawasan Pulogadung dan Sukamuliya Bogor, survei dan

observasi juga membantu penulis dalam membuat jalan cerita dan tata visual, karena penulis

juga berperan sebagai penulis naskah dalam produksi film ini.

BAB IV

PEMBAHASAN KARYA DAN ANALISA KARYA

A. Pembahasan Karya

“Editorial thinking adalah pola berpikir, dimana saat merencanakan shot kita sadar

bahwa shot tersebut akan mempunyai hubungan dengan shot lain, sehingga jalinan cerita dapat

terbentuk. Hubungan antar shot itulah yang sebenarnya menjadi inti dari term editing. Walaupun

kata kuncinya adalah kontinuitas, tetapi ada juga film maker yang dengan sengaja membuat

hubungan antar shot menjadi kontras.” (Widagdo, 2007:103).

Penulis mengerjakan proses editing atas dasar pengertian editorial thinking menurut

Widadgo (2007:103). Pengertian tersebut dijadikan landasan dan acuan bagi penulis untuk

menghasilkan film dokumenter yang baik, menarik, dan layak untuk dipertontonkan. Peran

editor adalah sebuah peran yang penting dan signifikan dalam sebuah pembuatan film, karena

editor menentukan dan memilih gambar yang baik, menyusunnya menjadi sebuah jalinan cerita

dan membuatnya menjadi suatu kesatuan yang harmonis.

a. Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan tahap yang krusial bagi sebuah film, terlebih dari sisi

seorang editor. Dalam hal ini, peranan editor juga banyak mengambil alih. Selain itu, ada juga

seorang produser yang bertugas bersama dengan editor. Seorang produser bertugas untuk
membua production book dan memantau editor dalam proses editing. Pada tahap ini, penulis

sebagai editor bekerja keras untuk menghasilkan hasil audio visual yang baik,

berkesinambungan satu sama lain, serta menarik bagi khalayak atau penonton. Terdapat

tahapan-tahapan penting untuk proses editing yang sejak awal disepakati oleh penulis dan tim,

yaitu sebagai berikut:

1. Log (Logging)

Walaupun proses shooting belum selesai, logging sudah dapat dilakukan. Logging

adalah berupa pencatatan, diantaranya adalah ketika gambar gelap, gambar tidak bisa fokus,

durasi, type of shot, audio peak, dan lain sebagainya. Logging pun bertujuan untuk

mempermudah pengambilan gambar.

2. EDL (Edit Decision List)

Langkah selanjutnya setelah tahap logging adalah membuat EDL atau edit decision

list. Dalam EDL, editor bertugas untuk merancang shot, footage, dan sound yang dimaui

mengacu pada script film. EDL bertujan untuk mengontrol durasi, mengetahui kebutuhan

effect, illustration sound, dan transisi yang diperlukan. EDL juga bertujuan sebagai susunan

kasar atau rought cut sebelum membuat fine cut.

3. Capture

Tahapan in iadalah proses input atau memasukan gambar (A/V) ke dalam sebuah

drive. CD, DVD, video kaset dan memory drive adalah sarana utamanya. Tahap ini dibantu

oleh adat penghubung seperti SDI dan USB.

4. Import

Tahapan ini adalah tahap memasukkan data atau file ke dalam sebuah jendela projek.

5. Trim (trimming)
Trim atau trimming adalah sebuah proses dimana editor dapat memotong atau

memendekkan durasi shot. Proses ini bertujuan untuk memilih kualitas gambar yang paling

baik dengan fokus, lighting, framing, audio, dan komposisi yang pas dan tepat.

6. Sequence

Proses ini adalah proses penyusunan shot yang telah mengalami proses trim atau

trimming. Proses ini bertujuan agar shot yang disusun akan sesuai dengan konsep dan script

yang telah disepakati.

7. Layer

Proses ini mencakup penambahan video track dan audio track, untuk menambah

visual effect yang diperlukan dan dikehendaki ke dalam shot. seperti misalnya untuk supper

imposse chroma key atau ilustrasi dan lainnya.

8. Effects

Proses ini berupa penambahan efek seperti transisi, fades, dissolves, wipes, dan lain-

lain. Proses ini turut mencakup penambahan filter seperti warna, penambahan cahaya atau

brightness, contrast, blur effect, dan lain-lain agar menjadi menarik.

9. Mix

Proses mix atau mixing adalah proses mencampurkan hal visual, audio, dan visual

effect. Audio dicampur setelah visual telah disusun secara sempurna sehingga terjadi

keharmonisan diantara visual, audio, dan visual effect. Unsur utama adalah visual, unsur

audio dan visual effect harus mengikuti. Beberapa contoh audio yang umum digunakan adalah

cross, echo, reverbation, dan high pass.

10. Render
Render adalah istilah dalam editing yang berarti proses membangun gambar dan juga

mempercepat proses export ke dalam format data digital seperti MPEG, MP4, AVI, MOV, dan

lainnya.

11. Distribute

Distribute adalah tahap akhir yaitu mendistribusikan dan media penyimpanan hasil

karya kepada sebuah sarana seperti tape, atau data digital.

Hal di atas adalah tahap-tahap editing yang disetujui oleh tim sebelumnya untuk proses

penyuntingan. Pada praktiknya, penulis sebagai editor melakukan editing pada tahap transisi

yaitu lebih banyak memakai cut to cut dan dikolaborasikan dengan cross dissolve. Untuk

coloring, penulis sebagai editor sering menggunakan lumetri color, serta mengurangi

exposure, menurunkan contrast, dan di isi warna cokelat menggunakan layer adjustment.

Selain menyunting video, penulis juga menyunting poster film memakai software Adobe

Photoshop. Berikut adalah berbagai dokumentasi mengenai apa saja yang penulis sebagai

editor lakukan di tahapan pasca produksi ini.

Gambar 4.1 Proses Editing Poster Menggunakan Adobe Photoshop


Gambar 4.2 Poster Setelah Editing

Poster Trabas mengambil simbol jejak ban yang telah menyentuh tanah, dengan texture tanah

di bagian background. Arti dari simbol ini adalah langkah yang dilalui oleh komunitas motor

trail AMRS menuju lokasi yang membutuhkan perjuangan melewati jalur tanah. Jejak ban

memang terlihat sedikit miring ke atas karena perjuangan jalan menuju lokasi terus menanjak.

Untuk proses editing video, penulis sebagai editor menggunakan Adobe Premiere 2017.

Gambar 4.3 Proses Mixing Cut to Cut


Gambar 4.4 Proses Mixing

Gambar 4.5 Proses Mixing

Gambar 4.6 Proses Mixing


Gambar 4.4, 4.5, dan 4.5 merupakan urutan pada proses mixing. Video yang terletak di

sebelah kiri layar harus diulas atau review terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke layar yang

berada di tengah. Pada layar yang berada di tengah, penulis sebagai editor dapat memilih apa

saja yang hendak diturunkan exposure atau melakukan pengaturan cahaya. Lalu, dalam proses

ini penulis sebagai editor juga sedang memasukkan audio, dan dapat menambahkan filter.

Gambar 4.7 Editing Tools

Gambar berikut menunjukkan editing tools yang digunakan oleh penulis selaku editor. Pada

gambar “V”, terdapat tools untuk menyunting video, dan pada gambar “A”, terdapat tools

untuk menyunting audio. Contoh penyuntingan audio adalah menaikkan suara narasi,

menurunkan suara backsound, dan menaikkan suara narasumber.

B. Analisa Karya

Dalam tugas karya akhir ini, penulis dan tim berhasil mengaplikasikan teori, konsep,

dan materi selama menimba ilmu kepada bentuk praktikal atau nyata ke dalam bentuk film

dokumenter yang berjudul Trabas. Penulis bertindak sebagai editor, dimana dalam pembuatan

film dokumenter ini, penunlis dapat memiliki pengaruh yang besar dalam keberlangsungan,

kontinuitas, dan harmoni shot untuk menjalin sebuah cerita sesuai dengan pesan yang akan

disampaikan.
Penulis sebagai editor terlibat untuk menyunting, memotong, menyatukan rangkaian

shot dan menyatukan antara visual, audio, visual effect dan lainnya untuk menciptakan

atmosfer dan membangun perasaan khalayak atau penonton. Tugas penulis sebagai editor

juga untuk memastikan bahwa pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan, memorable,

dan mengena di hati khalayak atau penonton.

Mengapa Penulis mengambil tema atau judul ini sebagai bahan tugas karya akhir

karena dari arti kata Bahasa Inggris “DEEP IN THE FOREST” yang berarti jauh di dalam

hutan seperti para crosser yang sangat suka tantangan dengan mencoba track / jalur yang

terkadang bisa sampai masuk ke dalam hutan , TRABAS sendiri ialah istilah yang biasa

digunakan oleh para crosser pohon nangka saat tiap kali ingin melakukan aktifitas bermain

motor di akhir pekan yang seru dan banyak pengalaman tak terduga .

Film dokumenter ini dibuka dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat, yaitu

berita-berita mengenai komunitas motor yang melakukan hal negatif dan meresahkan

masyarakat. Film ini langsung menyorot permasalahan sebagai pembuka karena film ini

bertujuan untuk meluruskan hal tersebut. Film dokumenter ini berniat untuk menyampaikan

bahwa tidak semua komunitas motor melakukan hal yang sama. Hal ini dibuktikan oleh

komunitar motor trail AMRS. di dalam film dokumenter ini, unsur suara atau backsound juga

menjadi pembangun suasana dan pengatur ritme. Unsur suara atau backsound seperti musik-

musik yang terdapat dalam film ini semula bernuansa challenging. Hal ini bertujuan untuk

menggambarkan sifat atau image komunitas motor trail yang menyukai tantangan. untuk

meluruskan pandangan masyarakat terhadap persepsi negatif mengenai komunitas motor

trail. film dokumenter ini menyorot dan menampilkan hasil wawancara dari beberapa anggota

komunitas motor trail AMRS untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa komunitas

motor itu tidak seperti yang mereka pikirkan. Hal ini juga diperkuat dengan adanya agenda

pasti dan continue dari komunitas motor trail AMRS yang selalu melaksanakan kegiatan
bakti sosial. Diharapkan penonton akan tergugah hatinya dan tidak lagi berpikir negatif

tentang komunitas motor.

Ada beberapa Teknik dalam proses editing film dokumenter :

● Dissolve / Mix

Pada prinsipnya tahapannya sama karena setiap kali dipilih jenis transisi nya maka

function key ( F1 s/d F8 ) akan brubah sesuai dengan jenis transisi yang dipilih

tadi.

● Dubbing atau VO

Setelah proses editing gambar selesai , selanjutnya akan berlanjut bke proses

perekaman yang akan di sinkronkan dengan video yang telah di edit

sebelumnya.

● Rough Cut

Pada proses editing film dokumenter proses ini belum dilakukannya proses sound

mixing ,tittling compositing . hasil dari editing pada tahap ini masih berupa

editing kasar

● Natural Sound atau NAT SOVT

Dalam mengedit film dokumenter lebih menekankan ke suara natural / alami , seperti

suara motor dan suara interaksi para crosser dan penduduk desa

a. Faktor Penghambat Editor

Penulis selaku editor tentu memiliki kendala dalam pekerjaan. Sejauh ini, kendala yang dialami

adalah kendala perihal masalah teknis. Masalah teknis yang dimaksud adalah saat proses pemindahan

video dari PC atau personal computer ke laptop, seringkali laptop mengalami hang karena file yang

dipindahkan terlalu berat , ketika audio dan video tidak bisa sinkron seperti audio yang sudah terlebih

dahulu baru diiikuti oleh video dikarenakan adanya format yang tidak sesuai antara audio dan video .

Selama ini, penulis sebagai editor menyunting


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dihasilkan setelah bab-bab sebelumnya membahas tentang tugas karya akhir film

dokumenter, dan melalui proses dan berbagai tahapan kerja penulis sebagai seorang editor,

lalu dihasilkan juga melalui proses analisis karya. Maka, penulis sebagai seorang editor film

dokumenter Trabas dapat menyimpulkan poin-poin berikut ini:

1. Editor bertanggung jawab untuk menyusun dan menggabungkan potongan gambar baik

dalam bentuk video, audio, audio visual, dan lain sebagainya menjadi suatu kesatuan yang

utuh menjadi jalinan cerita yang kontinu dan harmonis. Editor bertugas membuat atmosfer

film, menggugah dan menarik penonton hingga memberikan arti pesan yang disampaikan.

Sehingga penonton atau khayalak dapat mengerti tentang pesan atau informasi yang

disampaikan melalui film dokumenter Trabas.


2. Sebagai anggota tim, penulis berkontribusi secara langsung dimulai dari tahap pra

produksi, produksi, dan pasca produksi. Namun, sebagai editor, penulis baru berkontribusi

secara langsung di tahap pasca produksi, dimana tahap ini adalah tahap terpenting dalam

sebuah pembuatan film. Editor harus memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait dengan

materi, hasil shooting, dan lainnya secara detail. Editor juga terjun langsung dalam

penyuntingan video, penambahan audio seperti narasi dan backsound, audio mixing,

memerikan visual effect dan grafis, dan lain-lain. Editor harus melakukan pekerjaannya

secara detail, hati-hati, dan harus bisa berpikir dari segi penonton atau khalayak untuk

menghasilkan hasil akhir yang baik dan pesan kepada penonton atau khalayak dapat

tersampaikan.
B. Saran
1. Seorang editor harus mampu berkordinasi dengan anggota tim produksi yang lain agar

sama-sama mencapai tujuan akhir yang sesuai dengan kesepakatan di awal.


2. Untuk memudahkan proses penyuntingan, seorang editor harus ditunjang oleh fasilitas

atau sarana editing yang memadai menggunakan PC sebelum hasil akhirnya dipindahkan

ke laptop.

Anda mungkin juga menyukai