Komunikasi merupakan pertukaran informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi
merupakan pengiriman dan penerimaan informasi, berita, atau pesan yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih sehingga maksud atau pesan tersebut dapat dipahami.
Itulah beberapa definisi komunikasi secara umum dan definisi menurut ahli. Selain definisi tersebut
William F. Glueck membagi komunikasi menjadi dua bagian, yaitu,
Fungsi Komunikasi
1. Sumber informasi, melalui komukasi seseorang akan mendapatkan sebuah informasi. Baik
informasi yang dilakukan antara dua individu saja atau lebih. Informai akan kita dapatkan
apabila kita menerima informasi dari orang lain, begitu pun sebaliknya
2. Kendali, dalam masyarakat tentu saja ada norma atau aturan-aturan tertentu yang diterapkan.
Norma tersebut biasanya berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya. Hanya
melalui komunikasi atauran atau norma tersebut dapat tersampaikan kepada masyarakat,
artinya apabila suatu maksud tersebut dapat dipahami maka dapat mengendalikan perilaku
suatu masyarakat tertentu.
3. Motivasi, melalui berbagai macam obrolan atau perbincangan dengan orang lain, seseorang
akan dapat termotivasi, apabila obrolan tersebut mengarah pada pemberian motivasi kepada
orang tersebut.
Tujuan Komunikasi
Bukan hanya memiliki beberapa fungsi penting saja, namun komunikasi juga memiliki tujuan
tertentu. Berikut beberapa tujuan dari komunikasi.
1. Bertukar informasi kepada orang lain. Komunikasi dilakukan dengan tujuan memberikan
informasi kepada orang yang kita ajak bicara, begitu juga sebaliknya, kita berkomunikasi
kepada orang lain agar mendapatkan infomasi dari orang lain.
2. Agar dapat memahami orang lain. Kita dapat mmahami maksud dari orang lain dengan cara
melakukan komunikasi dengan orang tersebut. Jika hanya diam tanpa melakukan komunikasi,
kita tidak akan memahami orang lain dan orang lain juga tidak akan bisa memahami kita.
3. Agar pendapat kita dapat diterima oleh orang lain. Agar pendapat yang kita sampaikan dapat
diterima oleh orang lain tentu saja kita harus melakukan komunikasi atau memberikan
informasi dan maksud kita dengan jelas kepada orang lain.
4. Agar orang lain dapat melakukan sesuatu seperti yang kita maksudkan. Kita harus melakukan
komunikasi dengan orang lain apabila kita ingin agar seseorang melakukan apa yang kita
inginkan. Misalkan kita ingin meminta bantuan kepada orang lain, berarti kita harus berbicara
kepada orang yang bersangkutan. Biasanya jika tidak di komunikasikan orang tidak akan
peka.
Syarat Komunikasi
Ada beberapa syarat sesuatu yang kita lakukan dapat disebut dengan komunikasi. Berikut syarat suatu
kegiatan disebut sebagai komunikasi.
Media ini biasanya digunakan hanya untuk berkomunikasi antara dua orang saja. Contoh media
komunikasi antar pribadi, yaitu kurir, surat, atau telepon.
Media kelompok
Media ini biasanya digunakan untuk berkomunikasi banyak orang atau kelompok, misalkan rapat,
seminar, atau konferensi. Rapat biasanya dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi untuk
membahas hal-hal penting terkait lembaganya. Seminar biasanya pemberian infrmai kepada banyak
orang terkait tema tertentu, biasanya seminar ini dihairi lebih dari 30 orang. Konferensi merupakan
suatu media komunikasi yang digunakan oleh anggota organisasi tertentu untuk membahas hal-hal
penting juga, konferensi biasanya tidak dihadiri oleh satu lembaga tertentu, tapi dari beberapa
perwakilan lembaga yang masih memiliki keterikatan.
Pengaruh atau efek
Pengaruh merupakan dampak yang diberikan oleh sumber kepada penerima pesan. Penerima pesan
terpengaruh atau tidak dapat kita lihat dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan setelah ia menerima
pesan dari sumber.
Model Komunikasi
Manusia merupakan makhluk sosial, artinya bahwa manusia butuh untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan yang lainnya. Tidak ada manusia yang sanggup untuk tidak berkomunikasi
dengan yang lainnya, manusia tentu saja membutuhkan bantuan orang lain. Bantuan akan didapatkan
apabila seseorang melakukan komunikasi dengan orang lain.
Komunikasi akan berjalan sesuai yang di ingin kan apabila tujuan yang dimaksudkan oleh
komunikator jelas. Komunikasi yang dirancang dengan maksud dan tujuan tertentu, misalkan
memberi ceramah, motivasi, wawancara, atau memberikan instruksi atau perintah tertentu. Maksud
diadakan beberapa acara tersebut harus jelas agar tujuan yang dimaksudkan apat tercapai.
Berdasarkan ruang lingkupnya komunikasi dibedakan menjadi 2, yaitu komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Untuk lebih jelasnya kami akan pemaparkan sedikit terkait 2 jenis komunikasi
tersebut.
Komunikasi internal : Komunikasi ini terjadi dalam ruang lingkup tertentu, misalkan dalam
lingkungan organisasi atau dalam lingkungan kerja. Komunikasi internal ini terbagi mnjadi 3 jenis,
yaitu,
Komunikasi vertikal, komunikasi antara atasan kepada bawahan, misal perintah atau tugas dari bos,
peringatan, teguran, dll.
Komunikasi horisontal, komunikasi yang terjadi antara orang yang mmiliki kedudukan yang setara,
misalkan obrolan antara karyawan yang satu dengan yang lainnya dalam sebuah perusahaan.
Komunikasi diagonal, komunikasi yang biasanya terjadi di dalam ruang lingkup suatu organisasi atau
kantor.
Komunikasi eksternal Merupakan komunikasi antara individu atau organisasi dengan masyarakat.
Contoh komunikasi internal, yaitu konferensi pers, siaran radio, siaran televisi, bakti sosial, dll.
Ilmu Komunikasi
Di Eropa pada mulanya ilmu yang mempelajari terkait komunikasi manusia disebut publisistik.
Sedangkan di Amerika, ilmu ini disebut ilmu komunikasi (communication science). Sebenarnya ilmu
komunikasi ini sudah ada sejak jaman Yunani kuno, tokoh yang mempeloporinya yaitu Socrates,
Plato, dan Aristoteles. Di Amerika sendiri ada 5 orang yang dianggap sebagai pendiri dari ilmu
komunikasi, yaitu,
1.
1. Carl Hovland
2. Harold Lasawell
3. Kurt Lewin
4. Paul Lazarsfeld
5. Wiber Schramm
7 Elemen Komunikasi
Seluruh interaksi manusia selalu didasari oleh komunikasi (Johnson & Johnson, 1997). Melalui
komunikasi, setiap manusia akan mencapai pemahaman satu sama lain, membangun kepercayaan, dan
merencanakan strategi untuk mencapai tujuan bersama. Pada setiap proses komunikasi, terdapat tujuh
elemen yang mendukung terciptanya pertukaran pesan, yaitu sumber, pesan, saluran, penerima,
hambatan, tanggapan, dan situasi.
1. Source (sumber)
Sumber adalah seseorang yang berperan dalam proses komunikasi. Orang yang berperan dari
komunikasi adalah pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator, dan pembicara (speaker).
2. Message (pesan)
Pesan adalah hal-hal yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan
seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang berisi ide, sikap, dan nilai dari pengirim (sender).
Pesan memiliki tiga komponen, yaitu:
● makna,
● simbol yang digunakan dalam menyampaikan makna, serta
● bentuk atau organisasi pesan.
3. Channel (saluran)
Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber/sender untuk menyampaikan pesannya
kepada penerima (receiver).
4. Receiver (penerima)
Penerima adalah orang yang menerima pesan. Penerima pesan sering disebut dengan sasaran/tujuan,
penyandi-balik (decoder) atau khalayak (audience).
5. Barriers (hambatan)
Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pemaknaan pesan yang
sender sampaikan kepada receiver. Hambatan ini bisa berasal dari pesan, saluran, dan pendengar. Ada
beberapa teori yang menggunakan istilah noise (derau) untuk menyebut elemen pengganggu. External
noise meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan, dan teknis saluran, sedangkan internal noise
meliputi aspek psikologi peserta komunikasi maupun aspek semantik, misalnya sebuah kata yang
mengandung ambiguitas. Hambatan komunikasi meliputi perbedaan persepsi, permasalahan bahasa,
kurang mendengarkan, perbedaan emosional, dan perbedaan latar belakang.
6. Feedback (tanggapan)
Feedback adalah reaksi dan respons pendengar atas komunikasi yang sender lakukan. Feedback bisa
dalam bentuk komentar langsung/tertulis, surat, atau polling. Feedback mengatur aksi komunikasi
kita. Feedback negatif biasanya berupa kritik atau penolakan, sedangkan feedback positif biasanya
berupa pujian.
7. Situation (situasi)
Situasi adalah salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato. Komunikasi harus
berlangsung pada suatu kondisi/konteks. Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung
berpengaruh terhadap mood pembicara maupun pendengar, saluran/media yang dipakai, dan feedback
audience. Situasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu physical context dan social context
Broadcast adalah proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik itu melalui
satelit, televisi, radio, komunikasi data pada jaringan dan lain – lain.
Brodcast dapat didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data-data kepada
beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau
sumber audio.
Contoh dari penggunaan sistem ini yaitu siaran televisi dan siaran radio. Dimana statsiun siaran
melakuakan siaran secara terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupu
radio yang memonitori siaran tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Komunikasi
a. Definisi Komunikasi
manusia. Tanpa komunikasi, manusia tidak dapat saling mengerti dan memahami. Menurut
Effendy (2005:9), istilah komunikasi berasal dari kata Bahasa Inggris communication dan
Bahasa Latin communicatio. Kedua kata tersebut berdasar dari kata communis yang berarti
sama secara makna. Komunikasi adalah suatu sarana. Selain sarana informatif yaitu
memberikan informasi kepada individu, kelompok, dan khalayak, komuikasi juga bersifat
persuasif. Persuasif dimaksudkan untuk mengajak orang lain memiliki paham atau keyakinan,
serta makna yang sama. Terdapat dua jenis proses komunikasi yaitu sebagai berikut:
a) Proses Primer
dan lain sebagainya kepada individu lain atau kelompok lain menggunakan simbol
sebagai medianya. Simbol ini bisa berupa simbol verbal dan nonverbal. Dalam simbol
verbal, sarana yang digunakan adalah pesan melalui bahasa. Dalam simbol nonverbal,
yang digunakan adalah gambar, isyarat, gerak tubuh, dan lain sebagainya.
b) Proses Sekunder
surat, telepon, majalah, televisi, radio, dan media digital karena target audience yang
a. Film Dokumenter
Film dokumenter adalah mulanya sebutan karya film oleh Lumiere bersaudara yang
bercerita tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890. Film dokumenter
bertujuan dan selalu berpijak pada hal yang nyata (Heru, 2009) e-Proceeding of
2. Editing
Editing atau proses penyuntingan adalah sebuah proses penggerakan dan penataan hasil
rekaman gambar atau potongan video, menjadi suatu rekaman gambar yang baru dan
meliputi color correction, sound mixing, tiling, dan lain-lain. Selain itu, dalam proses editing
juga terdapat penyusunan dan pengulasan bahan-bahan selama proses produksi dari awal
hingga akhir.
a. Tujuan Editing
Tujuan editing adalah untuk memindahkan video clip yang tidak dimaui, memilih
gambar atau video yang terbaik, menciptakan alur yang baik, menambahkan efek
grafis dan musik, mengubah suasana hati dari penonton, serta memberikan hasil yang
menarik.
b. Fungsi Editing
Menurut Mabruri (2012:59), terdapat fungsi editing yaitu untuk menyusun (arrange),
menyusun ulang gambar gerak atau video sehingga penonton dapat mendapat ide yang
ingin disampaikan. Dalam proses memotong atau trimming, editor bertugas untuk
memendekkan durasi potongan gambar sesuai dengan waktu sebuah cerita dan storyline.
gambar menjadi sebuah cerita yang utuh. Dalam proses membetulkan atau correction,
editor bertugas untuk membetulkan segala gambar atau shot menjadi suatu cerita yang
utuh. Dalam proses membangun atau construction, editor bertugas untuk menarik hati
para penonton dan membuat sebuah film memiliki makna dan enak dilihat pada saat yang
sama.
Sistem tahapan editing terbagi menjadi dua jenis, yaitu sistem linear editing
(analog) dan sitem nonlinear editing (digital). Dalam sistem linear editing (analog),
gambar satu demi satu lalu shoot secara runtut hingga akhir. Editor yang
menggunakan sistem ini harus detail dan berhati-hati dalam memperhitungkan karena
apabila ada kesalahan pada titik awal, maka proses penyuntingan harus seluruhnya
diulang dari proses awal tersebut. Peralatan yang diperlukan dalam system ini adalah
video mixer, audio mixer, video tape recorder, monitor, mic, CCT, CD, tape reel,
character generator dan edit controller. Berbeda dengan sistem analog, pada sistem
nonlinear editing atau digital jauh lebih mudah dan cepat. Dalam sistem digital,
proses penyuntingan dapat dilakukan secara acak. Apabila ada kesalahan, proses
penyuntingan tidak harus diulang dari awal, dan bisa langusng diubah di titik yang
salah. Peralatan yang digunakan pada proses sistem digital ini adalah PC editing
dengan Pentium 4 i5/i7 dengan kapasitas hard disk minimum sebesar 500 GB, SD
RAM dengan kapastas minimum 2 GB, video card, dan editing software seperti Final
BAB III
1. Fokus Film
Film dokumenter “TRABAS” berfokus pada kegiatan komunitas AMRS yang sedang
melakukan kegiatan bakti sosial pada Desa Sukamakmur, Dusun Mulyasari, Bogor. disini
penulis ingin memberikan contoh kepada masyarakat luas untuk tidak mudah menyerap
pemberitaan-pemberitaan dari media selama ini yang cenderung mengekspose sisi negatif dari
anak motor.
Film dokumenter merupakan film yang setia terhadap fakta, setelah menentukan tema
atau gagasan yang akan di produksi, penulis bertugas mencari dan mengumpulkan data-data
yang berhubungan dengan tema yang akan di produksi yaitu tentang komunitas motor AMRS,
data-data tersebut didapat melalui internet, artikel, portal berita dan sumber lain. Setelah
mendapatkan data yang cukup, penulis melakukan survei dan observasi dengan tujuan melihat
secara langsung tempat, suasana, keadaan dikomunitas AMRS dan tempat untuk memberikan
bakti sosial yaitu di wilayah kawasan Pulogadung dan Sukamuliya Bogor, survei dan
observasi juga membantu penulis dalam membuat jalan cerita dan tata visual, karena penulis
BAB IV
A. Pembahasan Karya
“Editorial thinking adalah pola berpikir, dimana saat merencanakan shot kita sadar
bahwa shot tersebut akan mempunyai hubungan dengan shot lain, sehingga jalinan cerita dapat
terbentuk. Hubungan antar shot itulah yang sebenarnya menjadi inti dari term editing. Walaupun
kata kuncinya adalah kontinuitas, tetapi ada juga film maker yang dengan sengaja membuat
Penulis mengerjakan proses editing atas dasar pengertian editorial thinking menurut
Widadgo (2007:103). Pengertian tersebut dijadikan landasan dan acuan bagi penulis untuk
menghasilkan film dokumenter yang baik, menarik, dan layak untuk dipertontonkan. Peran
editor adalah sebuah peran yang penting dan signifikan dalam sebuah pembuatan film, karena
editor menentukan dan memilih gambar yang baik, menyusunnya menjadi sebuah jalinan cerita
a. Pasca Produksi
Pasca produksi merupakan tahap yang krusial bagi sebuah film, terlebih dari sisi
seorang editor. Dalam hal ini, peranan editor juga banyak mengambil alih. Selain itu, ada juga
seorang produser yang bertugas bersama dengan editor. Seorang produser bertugas untuk
membua production book dan memantau editor dalam proses editing. Pada tahap ini, penulis
sebagai editor bekerja keras untuk menghasilkan hasil audio visual yang baik,
berkesinambungan satu sama lain, serta menarik bagi khalayak atau penonton. Terdapat
tahapan-tahapan penting untuk proses editing yang sejak awal disepakati oleh penulis dan tim,
1. Log (Logging)
Walaupun proses shooting belum selesai, logging sudah dapat dilakukan. Logging
adalah berupa pencatatan, diantaranya adalah ketika gambar gelap, gambar tidak bisa fokus,
durasi, type of shot, audio peak, dan lain sebagainya. Logging pun bertujuan untuk
Langkah selanjutnya setelah tahap logging adalah membuat EDL atau edit decision
list. Dalam EDL, editor bertugas untuk merancang shot, footage, dan sound yang dimaui
mengacu pada script film. EDL bertujan untuk mengontrol durasi, mengetahui kebutuhan
effect, illustration sound, dan transisi yang diperlukan. EDL juga bertujuan sebagai susunan
3. Capture
Tahapan in iadalah proses input atau memasukan gambar (A/V) ke dalam sebuah
drive. CD, DVD, video kaset dan memory drive adalah sarana utamanya. Tahap ini dibantu
4. Import
Tahapan ini adalah tahap memasukkan data atau file ke dalam sebuah jendela projek.
5. Trim (trimming)
Trim atau trimming adalah sebuah proses dimana editor dapat memotong atau
memendekkan durasi shot. Proses ini bertujuan untuk memilih kualitas gambar yang paling
baik dengan fokus, lighting, framing, audio, dan komposisi yang pas dan tepat.
6. Sequence
Proses ini adalah proses penyusunan shot yang telah mengalami proses trim atau
trimming. Proses ini bertujuan agar shot yang disusun akan sesuai dengan konsep dan script
7. Layer
Proses ini mencakup penambahan video track dan audio track, untuk menambah
visual effect yang diperlukan dan dikehendaki ke dalam shot. seperti misalnya untuk supper
8. Effects
Proses ini berupa penambahan efek seperti transisi, fades, dissolves, wipes, dan lain-
lain. Proses ini turut mencakup penambahan filter seperti warna, penambahan cahaya atau
9. Mix
Proses mix atau mixing adalah proses mencampurkan hal visual, audio, dan visual
effect. Audio dicampur setelah visual telah disusun secara sempurna sehingga terjadi
keharmonisan diantara visual, audio, dan visual effect. Unsur utama adalah visual, unsur
audio dan visual effect harus mengikuti. Beberapa contoh audio yang umum digunakan adalah
10. Render
Render adalah istilah dalam editing yang berarti proses membangun gambar dan juga
mempercepat proses export ke dalam format data digital seperti MPEG, MP4, AVI, MOV, dan
lainnya.
11. Distribute
Distribute adalah tahap akhir yaitu mendistribusikan dan media penyimpanan hasil
Hal di atas adalah tahap-tahap editing yang disetujui oleh tim sebelumnya untuk proses
penyuntingan. Pada praktiknya, penulis sebagai editor melakukan editing pada tahap transisi
yaitu lebih banyak memakai cut to cut dan dikolaborasikan dengan cross dissolve. Untuk
coloring, penulis sebagai editor sering menggunakan lumetri color, serta mengurangi
exposure, menurunkan contrast, dan di isi warna cokelat menggunakan layer adjustment.
Selain menyunting video, penulis juga menyunting poster film memakai software Adobe
Photoshop. Berikut adalah berbagai dokumentasi mengenai apa saja yang penulis sebagai
Poster Trabas mengambil simbol jejak ban yang telah menyentuh tanah, dengan texture tanah
di bagian background. Arti dari simbol ini adalah langkah yang dilalui oleh komunitas motor
trail AMRS menuju lokasi yang membutuhkan perjuangan melewati jalur tanah. Jejak ban
memang terlihat sedikit miring ke atas karena perjuangan jalan menuju lokasi terus menanjak.
Untuk proses editing video, penulis sebagai editor menggunakan Adobe Premiere 2017.
sebelah kiri layar harus diulas atau review terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke layar yang
berada di tengah. Pada layar yang berada di tengah, penulis sebagai editor dapat memilih apa
saja yang hendak diturunkan exposure atau melakukan pengaturan cahaya. Lalu, dalam proses
ini penulis sebagai editor juga sedang memasukkan audio, dan dapat menambahkan filter.
Gambar berikut menunjukkan editing tools yang digunakan oleh penulis selaku editor. Pada
gambar “V”, terdapat tools untuk menyunting video, dan pada gambar “A”, terdapat tools
untuk menyunting audio. Contoh penyuntingan audio adalah menaikkan suara narasi,
B. Analisa Karya
Dalam tugas karya akhir ini, penulis dan tim berhasil mengaplikasikan teori, konsep,
dan materi selama menimba ilmu kepada bentuk praktikal atau nyata ke dalam bentuk film
dokumenter yang berjudul Trabas. Penulis bertindak sebagai editor, dimana dalam pembuatan
film dokumenter ini, penunlis dapat memiliki pengaruh yang besar dalam keberlangsungan,
kontinuitas, dan harmoni shot untuk menjalin sebuah cerita sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan.
Penulis sebagai editor terlibat untuk menyunting, memotong, menyatukan rangkaian
shot dan menyatukan antara visual, audio, visual effect dan lainnya untuk menciptakan
atmosfer dan membangun perasaan khalayak atau penonton. Tugas penulis sebagai editor
juga untuk memastikan bahwa pesan yang akan disampaikan dapat tersampaikan, memorable,
Mengapa Penulis mengambil tema atau judul ini sebagai bahan tugas karya akhir
karena dari arti kata Bahasa Inggris “DEEP IN THE FOREST” yang berarti jauh di dalam
hutan seperti para crosser yang sangat suka tantangan dengan mencoba track / jalur yang
terkadang bisa sampai masuk ke dalam hutan , TRABAS sendiri ialah istilah yang biasa
digunakan oleh para crosser pohon nangka saat tiap kali ingin melakukan aktifitas bermain
motor di akhir pekan yang seru dan banyak pengalaman tak terduga .
Film dokumenter ini dibuka dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat, yaitu
berita-berita mengenai komunitas motor yang melakukan hal negatif dan meresahkan
masyarakat. Film ini langsung menyorot permasalahan sebagai pembuka karena film ini
bertujuan untuk meluruskan hal tersebut. Film dokumenter ini berniat untuk menyampaikan
bahwa tidak semua komunitas motor melakukan hal yang sama. Hal ini dibuktikan oleh
komunitar motor trail AMRS. di dalam film dokumenter ini, unsur suara atau backsound juga
menjadi pembangun suasana dan pengatur ritme. Unsur suara atau backsound seperti musik-
musik yang terdapat dalam film ini semula bernuansa challenging. Hal ini bertujuan untuk
menggambarkan sifat atau image komunitas motor trail yang menyukai tantangan. untuk
trail. film dokumenter ini menyorot dan menampilkan hasil wawancara dari beberapa anggota
komunitas motor trail AMRS untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa komunitas
motor itu tidak seperti yang mereka pikirkan. Hal ini juga diperkuat dengan adanya agenda
pasti dan continue dari komunitas motor trail AMRS yang selalu melaksanakan kegiatan
bakti sosial. Diharapkan penonton akan tergugah hatinya dan tidak lagi berpikir negatif
● Dissolve / Mix
Pada prinsipnya tahapannya sama karena setiap kali dipilih jenis transisi nya maka
function key ( F1 s/d F8 ) akan brubah sesuai dengan jenis transisi yang dipilih
tadi.
● Dubbing atau VO
Setelah proses editing gambar selesai , selanjutnya akan berlanjut bke proses
sebelumnya.
● Rough Cut
Pada proses editing film dokumenter proses ini belum dilakukannya proses sound
mixing ,tittling compositing . hasil dari editing pada tahap ini masih berupa
editing kasar
Dalam mengedit film dokumenter lebih menekankan ke suara natural / alami , seperti
suara motor dan suara interaksi para crosser dan penduduk desa
Penulis selaku editor tentu memiliki kendala dalam pekerjaan. Sejauh ini, kendala yang dialami
adalah kendala perihal masalah teknis. Masalah teknis yang dimaksud adalah saat proses pemindahan
video dari PC atau personal computer ke laptop, seringkali laptop mengalami hang karena file yang
dipindahkan terlalu berat , ketika audio dan video tidak bisa sinkron seperti audio yang sudah terlebih
dahulu baru diiikuti oleh video dikarenakan adanya format yang tidak sesuai antara audio dan video .
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dihasilkan setelah bab-bab sebelumnya membahas tentang tugas karya akhir film
dokumenter, dan melalui proses dan berbagai tahapan kerja penulis sebagai seorang editor,
lalu dihasilkan juga melalui proses analisis karya. Maka, penulis sebagai seorang editor film
1. Editor bertanggung jawab untuk menyusun dan menggabungkan potongan gambar baik
dalam bentuk video, audio, audio visual, dan lain sebagainya menjadi suatu kesatuan yang
utuh menjadi jalinan cerita yang kontinu dan harmonis. Editor bertugas membuat atmosfer
film, menggugah dan menarik penonton hingga memberikan arti pesan yang disampaikan.
Sehingga penonton atau khayalak dapat mengerti tentang pesan atau informasi yang
produksi, produksi, dan pasca produksi. Namun, sebagai editor, penulis baru berkontribusi
secara langsung di tahap pasca produksi, dimana tahap ini adalah tahap terpenting dalam
sebuah pembuatan film. Editor harus memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait dengan
materi, hasil shooting, dan lainnya secara detail. Editor juga terjun langsung dalam
penyuntingan video, penambahan audio seperti narasi dan backsound, audio mixing,
memerikan visual effect dan grafis, dan lain-lain. Editor harus melakukan pekerjaannya
secara detail, hati-hati, dan harus bisa berpikir dari segi penonton atau khalayak untuk
menghasilkan hasil akhir yang baik dan pesan kepada penonton atau khalayak dapat
tersampaikan.
B. Saran
1. Seorang editor harus mampu berkordinasi dengan anggota tim produksi yang lain agar
atau sarana editing yang memadai menggunakan PC sebelum hasil akhirnya dipindahkan
ke laptop.