BAB IV
1. Perencanaan
pengambangan berjalan lancar. Wanita usia subur yang di undang untuk ikut
2. Pengorganisasian
permasalahan dapat teridentifikasi dengan baik. Kerjasama yang baik juga terjalin
penyuluhan dan pemeriksaan ini. Kendala yang dihadapi adalah jumlah pelaksana
kegiatan yang hanya berjumlah 2 orang sehingga cukup sulit ketika dilakukan
pemeriksaan.
3. Pelaksanaan
dilaksanakan pada tanggal 26 agustus 2017 jam 08.00 WITA s/d selesai di
22
kegiatan. Jumlah peserta diambil secara simple random sampling sesuai dengan
dasar kelas II, IV, V dengan kriteria: 1) bersekolah dilingkungan wilayah kerja
puskesmas Banjarbaru Utara dan 2) berstatus dokter kecil siswa sekolah dasar
sangat antusias, sehingga pelatihan dapat dilakukan dengan baik. Pihak puskesmas
banjarbaru utara hanya mampu menampung kurang lebih 20-30 orang, tidak
tersedia kursi lipat bermeja untuk mengerjakan pre test-post test dan ruangan aula
yang panas
4. Pengawasan/Evaluasi
yakni berstatus dokter kecil siswa sekolah dasar kelas III, IV, V.sebelum dan
sesudah dilakukan pelatihan dapat dilihat pada tabel 4.1 dan tabel 4.2.
Pretest Postest
Nilai p
Tingkat (sebelum pelatihan) (setelah pelatihan)
Pengetahuan n n
Persen (%) Persen (%)
(orang) (orang)
Baik 13 41% 25 78%
P = 0.002
Cukup 19 59% 6 18%
Kurang 0 0% 1 4%
Total 32 100% 32 100%
yaitu 0 anak (0%), dan 13 anak (41%) peserta dengan pengetahuan yang baik.
berpengetahuan cukup.
Pretest Postest
Minat n Persen n Persen Nilai p
(orang) (%) (orang) (%)
Minat tinggi 22 68% 29 90% p = 0.030
24
Setelah dilakukan penilaian pretest dan post test tingkat minat dokter kecil
didapatkan nilai rata-rata 92,58. Sehingga didapatkan tingkat minat sesuai kriteria
pada tabel 4.2 dapat terlihat adanya peningkatan minat pada dokter kecil yang
memiliki memiliki minat tinggi untuk melakukan abatisasi dan setelah pelatihan
terdapat 29 anak (90%). Begitu pula pada minat rendah terjadi penurunan dari 10
pelatihan kemudian dianlisis dengan uji Chi-square apabila uji Chi-square tidak
kemudian apa bila tidak memenuhi syarat uji Chi-square maka akan dilakukan uji
fisher untuk melihat dan menilai apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan
B. Pembahasan
1. Perencanaan
terlaksana dengan baik karena adanya dukungan dari pihak puskesmas dan
sekolah.
Penetapan tujuan dan sasaran yang jelas juga merupakan faktor yang
penting dalam pelatihan. Sasaran yang jelas dan tujuan yang jelas membuat
pelaksanaan program berjalan mengikuti alur yang telah ada. Persiapan lokasi dan
waktu yang diberikan oleh puskesmas membuat pelatihan dapat berjalan dengan
media peraga, panitia berusaha untuk mencari sendiri berupa jentik dan anak ikan
2. Pengorganisasian
jumlah orang yang terlibat sangat sedikit sehingga kesulitan dalam pembagian
mengirimkan pendamping sehingga dapat tertangani dengan baik dan kerja sama
3. Pelaksanaan
proses pelatihan berlangsung lancar. Beberapa peserta datang lebih awal dan tepat
waktu sesuai dengan waktu yang ditentukan panitia, salah satu sekolah datang
terlambat saat pelaksanaan tetapi kegiatan dapat dimulai dan selesai tepat waktu
sesuai susunan acara. Kondisi ruangan pada saat pelaksanaan kegiatan terasa
panas dan pihak puskesmas bersedia meminjamkan 3 buah kipas angin. Pihak
26
panitia juga menyarankan peserta untuk membawa clipboard sebagai alas saat
4.Pengawasan
bahwa nilai signifikansi untuk tingkat pengetahuan P= 0.002 (P < 0,05) dan minat
perbedaan pengetahuan dan tingkat minat yang bermakana antara sebelum dan
sesudah pelatihan.
faktor pendidikan, dimana status pendidikan peserta adalah SD kelas III, IV, V.
Begitu pula dengan minat, minat akan tumbuh seiring dengan ilmu pengetahuan
informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Pendidikan lebih tinggi
dan abatisasi dalam rangka pemberantasaan sarang nyamuk (PSN) pada dokter
pelatihan, agar peserta yakni anak sekolah dasar lebih mengerti akan pentingnya
Puskesmas Banjarbaru Utara sebagai duta penyuluh DBD dan pencegahan (PSN)
penyakit demam berdarah dan pencegahan (PSN) maka akan semakin tinggi
tingkat kesadaran dan perubahan perilaku para anak untuk melakukan pencegahan
lebih dini.9
sangat efektif dan relatif lebih mudah serta murah. PSN yang dianjurkan adalah
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan serta cara lain untuk
mengusir atau menghindari gigitan nyamuk dengan memakai obat anti nyamuk
maka semakin sedikit ditemukan jentik/larva vektor DBD yang akan mengurangi