Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

Sindrom Nefrotik
Resisten Steroid
Oleh :

dr. Faisal Rahman

Pembimbing :

dr. Dicky Ari Risandy, Sp.A

1
I. LAPORAN KASUS
I. Identitas
1. Identitas Penderita
• Nama : An. JA
• Umur : 3 tahun
• Jenis kelamin : Laki laki
2. Identitas Orang tua
• Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. YS
• Umur Ibu : 32 Tahun Umur Ayah : 34 Tahun
• Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
• Alamat : P.HULU

2
II. Anamnesis

• Bengkak Seluruh Tubuh


Keluhan
Utama

• Pasien datang ke IGD RSUD HANAU dengan keluhan bengkak


seluruh tubuh sejak 5 hari yang lalu, dan muntah 2x disertai
demam. Pasien juga mengeluhkan BAB cair dan Bak sedikit sejak
RPS 1 tahun terakhir ini

3
RPD

2017 pasien sudah didiagnosis


dengan sindrom nefrotik.

Bengkak muncul mendadak dan terus


menerus. Bengkak berawal pada
mata, wajah dan kemudian perut.

Kencingnya sedikit, berwarna kuning


dan berbuih. Saat kencing tidak
disertai nyeri ataupun panas.

4
• Bengkak
• kontrol poli dengan pemeriksaan LAB saat itu
2017 • Dengan hasil urin protein +2, warna Kuning keruh,

Desember

• pasien datang ke IGD dengan keluhan bengkak seluruh tubuh


• hasil protein urin +2 sampai desember 2018
2018 Januari -
Desember

5
III. Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Status Gizi
Berat Badan : 14,3 kg
Tinggi Badan : 85 cm
WHO( Z score 2-5 tahun ) : >3 SD
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 105 x/menit, regular
Frekuensi Nafas : 23 x/menit, regular
Suhu : 36,8ºC
Spo2 : 98% tanpa O2
Lingkar perut : 58 cm

6
Kulit : Warna : putih , ikterik (-)
Sianosis : tidak ada
Hemangiom : tidak ada
Turgor : baik, cepat kembali
Kelembaban : cukup
Pucat : tidak ada

Kepala : Bentuk: normosefali


Rambut : warna hitam, tebal, merata
Mata :palpebra edema, alis dan bulu mata distribusi sedang, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, produksi air mata cukup, pupil simetris 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+), kornea tampak jernih
Telinga : bentuk simetris, sekret tidak ada, serumen minimal, nyeri tidak ada
Hidung : bentuk simetris, pernapasan cuping hidung tidak ada, epistaksis tidak ada, sekret tidak ada
Mulut : bentuk simetris, bibir lembab, gusi tidak mudah berdarah, gigi geligi tumbuh lengkap
Lidah : bentuk simetris, tidak pucat, tidak tremor, tidak kotor, warna merah muda

7
Leher : Vena jugularis : pulsasi tidak terlihat dan tekanan tidak meningkat
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
Kaku kuduk : tidak ada
Massa : tidak ada
Tortikolis : tidak ada
Toraks: Normal
Dinding dada/paru :
Inspeksi : - bentuk : simetris
- retraksi : tidak ada
- dispnea : tidak ada
Palpasi : fremitus fokal : simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : Suara napas dasar : vesikuler
Suara napas tambahan : Rhonki(-/-)Wheezing(-/-) Stridor (-)
Jantung : Normal
Inspeksi : iktus : tidak terlihat
Palpasi : apeks : tidak teraba
Thrill : tidak ada
Perkusi : batas kanan : ICS IV Linea parasternalis dextra
batas kiri : ICS V Linea Midklavikularis sinistra
batas atas : ICS II Linea parasternalis dextra
Auskultasi : Suara dasar : S1>S2, bising jantung (-)
Bising : tidak ada

8
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, supel, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus positif normal
Palpasi : Hati : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba
Masa : tidak teraba
Perkusi : Timpani, asites

Ekstremitas :Akral hangat, edema


Susunan Saraf : Nervus I-XII dalam batas normal
Genitalia : Laki Laki, tidak ada kelainan
Anus : positif, tidak ada kelainan

9
Sesak Nafas
Dari Pem. Fis nya
CHF didapatkan Rho,
Pemeriksaan Hasil Nilai whe,
Rujukan dan suara
Satuan
URINALSA gallop
Warna-Kekeruhan kuning agak keruh kuning-jernih
Bengkak seluruh tubuh yang
BJ 1.005 1.016-1.022
disertai dengan penurunanSNRS jumlah
pH 7,0 4.6-8.0
urin, keluhan lain juga dapat terjadi
Keton Negative
yaitu Negative
urin keruh dan hematuri
Bengkak Seluruh Protein Hasil
2+ LAB = Hipoalbuminemia,
Negative
tubuh
Glukosa Hiperkolesterolemia,
Normal
SN Dan
Negative LED
SNSS
BAK Sedikit
Bilirubin meningkat,
Negative KadarNegative
ureum dan
Proteinuria masif
Darah Samar kreatininnya
Negative umumnya
Negative Normal
Nitrit
Kecuali ada penurunan
Negative
fungsi ginjal
Negative
Gejala dominan : Hematuria nyata
Urobilinogen Normal 0.1-1.0 Etiologi : 90% Bakteri
SNDSBeta hemoliticus
streptococcus
Leukosit Negative Negative
grup A
Ada riwayat infeksi sal nafas atas
1-2 minggusebelumnya, infeksi
kulit pyoderma 3-6 minggu
Glomerulonefritik Oligouri/anuria akibat gagal ginjal
atau gagal jantung
akut Dari Hasil LAB = Proteinuria,
Hematuria, dan adanya silinder 10
eritrosit
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.00-24.00 g/dl
Leukosit 4.65-10-3 ribu/ul
Eritrosit 4.80-7.10 juta/ul
Hematokrit 44.00-64.00 vol%
Trombosit 150-356 ribu/ul
RDW-CV 12.1-14.0 %
MCV, MCH, MCHC
50% penderita SNRS ini
MCV
MCH
75.0-96.0
28.0-32.0
Fl
Pg
akan berkembang menjadi
MCHC 33.0-37.0 % gagal ginjal terminal dalam
HITUNG JENIS
Eosinofil 0-3% % waktu 1-4 tahun
Basofil 0-1% %
Batang 2-6% %
Segmen 50-70% %
Limfosit 20-40% %
Monosit 2-8% %
Laju endapan <10 mm/jam
darah
KIMIA
GULA DARAH
Gula Darah <200 mg/dl
Sewaktu
Ureum 75 10-50 Mg/dl
Creatinin 1,4 <0,6-1,3 mg/dl
Kolesterol total <200 Mg/dl

11
V. TINJAUAN PUSTAKA

SNRS menurut ISKDC: bila tidak terjadi


remisi setelah pemberian 8 minggu
prednison 60 mg/m2/hari, atau 2 mg / kg
Definisi / hari untuk 4 minggu diikuti oleh 40
mg/m2 atau 1,5 mg / kg pemberian
alternatif selama 4 minggu.

bila penderita tidak mengalami remisi setelah


diberikan terapi steroid awal (prednison/prednisolon)
dalam waktu 4 minggu, 4-6 minggu.

1. Rachmadi D. Diagnosis dan tata laksana sindrom nefrotik resisten steroid pada simposium tatalaksana terkini penyakit ginjal
pada anak. Batam: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran /RS.Dr.Hasan Sadikin
13
Bandung, 2013.
Pemeriksaan Penunjang

Protein
Urinalisis urin Pemeriksaan darah
kuantitatif

Kadar
komplemen
C3;
Albumin dan komplemen
Darah tepi Ureum,
kolesterol C4, ANA
lengkap kreatinin
serum (anti nuclear
antibody),
dan anti ds-
DNA2

2. Trihono PP, Alatas H, Tambunan T, Pardede SO. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada Anak edisi
kedua cetakan kedua. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012.
18
Siklofosfamid Prednison Siklofosfamid Prednison
oral alternating dosis puls alternating dosis
• 2-3 • 40 • 500-750 mg/m2 • 40
mg/kgbb/hari mg/m2LPB/hari LPB diberikan mg/m2LPB/hari
dosis tunggal selama melalui infus selama
selama 3-6 pemberian a satu kali pemberian
bulan siklofosfamid sebulan siklofosfamid
oral. t selama 6 bulan puls (6 bulan)
• ditapering-off 1 a • ditapering-off 1
mg/kgbb/hari u mg/kgbb/hari
selama 1 bulan selama 1 bulan
• dilanjutkan 0,5 • dilanjutkan 0,5
mg/kgbb/hari mg/kgbb/hari
selama 1 bulan selama 1 bulan
(lama tapering (lama tapering
off 2 bulan). off 2 bulan).

2. Trihono PP, Alatas H, Tambunan T, Pardede SO. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada Anak edisi 20
kedua cetakan kedua. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012.
40-50% lemak
Diietik 10-14% protein poly- dan
monounsaturated

Komposisi zat
kalori adekuat 40-50%
gizi yang
sesuai umur karbohidrat
dianjurkan

lemak low
protein cukup
saturated

9. Pardede SO. Tata laksana non imunosupresan sindrom nefrotik pada anak.. Sari Pediatri,2017; 19(1): 53-62.
21
VI. Diagnosis

Diagnosa Kerja : Sindrom Nefrotik Resisten


Steroid + Chronic kidney Disease stage 1 +
Tonsilofaringitis Akut + hipertensi stage 2

29
VII. Penatalaksanaan

Venflon
Inj Furosemid 30 mg/6 jam
Inj Ceftriaxone 750 mg/24 jam
Aminefron 2x1/2 cth
Prednison 2-2-1 tablet
Captopril 6,25mg/12 jam
Kalk 2x ½ cth

30
VIII. Follow up
TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING

03/12/ Edema (+) Keadaan umum : Sindrom Nefrotik  Infus 3 way


2018 Nyeri perut (-) cukup Resisten Steroid  Inj furosemid 5
BAK (+) sedikit Kesadaran : Compos TFA mg/12 jam/iv
Mentis CKD stage 1  Captopril 6,25
HR : 112 x/m Hipertensi stage 2
mg/12 jam
RR : 24 x/m
 Prednison tab
T : 36,4 0C
SpO2 : 98% tnp O2
2-2-1 tab
 Inj Ceftriaxone
750 mg/24 jam

33
TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING

04/12/ Edema (+) Keadaan umum : Sindrom Nefrotik  Infus 3 way


2018 Nyeri perut (-) cukup Resisten Steroid  Inj furosemid
BAK (+) sedikit Kesadaran : Compos TFA 20 mg/8 jam/iv
Mentis CKD stage 1  Captopril 6,25
HR : 112 x/m Hipertensi stage 2
mg/12 jam/po
RR : 24 x/m
 Prednison tab
T : 36,4 0C
SpO2 : 98% tnp O2
2-2-1 tab
Pitting edem (+)  Inj Ceftriaxone
Tenggorkoan : 750 mg/24 jam
Hiperemis  Amineferon 2x
½ cth

TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING

05/12/ Edema (+) Keadaan umum : Sindrom Nefrotik  Infus 3 way


2018 Nyeri perut (-) cukup Resisten Steroid  Inj furosemid
BAK (+) sedikit Kesadaran : Compos TFA 30 mg/6 jam/iv
Mentis CKD stage 1  Captopril 6,25
HR : 112 x/m Hipertensi stage 2
mg/12 jam/po
RR : 24 x/m
 Prednison tab
T : 36,4 0C
SpO2 : 98% tnp O2
2-2-1 tab
Pitting edem (+)  Inj Ceftriaxone
Anasarka 750 mg/24 jam
 Amineferon 2x
½ cth
 Kalk 2x1/2 Cth

34
TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING

06/12/ Edema (+) Keadaan umum : Sindrom Nefrotik  Infus 3 way


2018 Nyeri perut (-) cukup Resisten Steroid  Inj furosemid
BAK (+) sedikit Kesadaran : Compos TFA 30 mg/6 jam/iv
Mentis CKD stage 1  Captopril 6,25
HR : 112 x/m Hipertensi stage 2
mg/12 jam/po
RR : 24 x/m
 Prednison tab
T : 36,4 0C
SpO2 : 98% tnp O2
2-2-1 tab
Pitting edem (+)  Inj Ceftriaxone
Anasarka 750 mg/24 jam
 Amineferon 2x
½ cth
 Kalk 2x1/2 Cth

35
V. PENUTUP

Telah dilaporkkan kasus seorang anak laki laki usia 3


tahun dengan diagnosis Sindrom Nefrotik Resiten
Steroid dengan PGK Stage 1 berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.

Pasien telah ditatalaksana dengan terapi


prednison,dan captopril, furosemid. Setelah pasien
dirawat selama 3 hari, kemudian pasien
diperbolehkan pulang dan mendapatkan pengobatan
lanjutan.

41
When You make a mistake, there are only three
things, you should ever do about it:
Admit it
Learn from it
And Repeat it

42

Anda mungkin juga menyukai