Sindrom Nefrotik
Resisten Steroid
Oleh :
Pembimbing :
1
I. LAPORAN KASUS
I. Identitas
1. Identitas Penderita
• Nama : An. JA
• Umur : 3 tahun
• Jenis kelamin : Laki laki
2. Identitas Orang tua
• Nama Ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. YS
• Umur Ibu : 32 Tahun Umur Ayah : 34 Tahun
• Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
• Alamat : P.HULU
2
II. Anamnesis
3
RPD
4
• Bengkak
• kontrol poli dengan pemeriksaan LAB saat itu
2017 • Dengan hasil urin protein +2, warna Kuning keruh,
Desember
5
III. Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Status Gizi
Berat Badan : 14,3 kg
Tinggi Badan : 85 cm
WHO( Z score 2-5 tahun ) : >3 SD
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 105 x/menit, regular
Frekuensi Nafas : 23 x/menit, regular
Suhu : 36,8ºC
Spo2 : 98% tanpa O2
Lingkar perut : 58 cm
6
Kulit : Warna : putih , ikterik (-)
Sianosis : tidak ada
Hemangiom : tidak ada
Turgor : baik, cepat kembali
Kelembaban : cukup
Pucat : tidak ada
7
Leher : Vena jugularis : pulsasi tidak terlihat dan tekanan tidak meningkat
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
Kaku kuduk : tidak ada
Massa : tidak ada
Tortikolis : tidak ada
Toraks: Normal
Dinding dada/paru :
Inspeksi : - bentuk : simetris
- retraksi : tidak ada
- dispnea : tidak ada
Palpasi : fremitus fokal : simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : Suara napas dasar : vesikuler
Suara napas tambahan : Rhonki(-/-)Wheezing(-/-) Stridor (-)
Jantung : Normal
Inspeksi : iktus : tidak terlihat
Palpasi : apeks : tidak teraba
Thrill : tidak ada
Perkusi : batas kanan : ICS IV Linea parasternalis dextra
batas kiri : ICS V Linea Midklavikularis sinistra
batas atas : ICS II Linea parasternalis dextra
Auskultasi : Suara dasar : S1>S2, bising jantung (-)
Bising : tidak ada
8
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar, supel, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus positif normal
Palpasi : Hati : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba
Masa : tidak teraba
Perkusi : Timpani, asites
9
Sesak Nafas
Dari Pem. Fis nya
CHF didapatkan Rho,
Pemeriksaan Hasil Nilai whe,
Rujukan dan suara
Satuan
URINALSA gallop
Warna-Kekeruhan kuning agak keruh kuning-jernih
Bengkak seluruh tubuh yang
BJ 1.005 1.016-1.022
disertai dengan penurunanSNRS jumlah
pH 7,0 4.6-8.0
urin, keluhan lain juga dapat terjadi
Keton Negative
yaitu Negative
urin keruh dan hematuri
Bengkak Seluruh Protein Hasil
2+ LAB = Hipoalbuminemia,
Negative
tubuh
Glukosa Hiperkolesterolemia,
Normal
SN Dan
Negative LED
SNSS
BAK Sedikit
Bilirubin meningkat,
Negative KadarNegative
ureum dan
Proteinuria masif
Darah Samar kreatininnya
Negative umumnya
Negative Normal
Nitrit
Kecuali ada penurunan
Negative
fungsi ginjal
Negative
Gejala dominan : Hematuria nyata
Urobilinogen Normal 0.1-1.0 Etiologi : 90% Bakteri
SNDSBeta hemoliticus
streptococcus
Leukosit Negative Negative
grup A
Ada riwayat infeksi sal nafas atas
1-2 minggusebelumnya, infeksi
kulit pyoderma 3-6 minggu
Glomerulonefritik Oligouri/anuria akibat gagal ginjal
atau gagal jantung
akut Dari Hasil LAB = Proteinuria,
Hematuria, dan adanya silinder 10
eritrosit
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.00-24.00 g/dl
Leukosit 4.65-10-3 ribu/ul
Eritrosit 4.80-7.10 juta/ul
Hematokrit 44.00-64.00 vol%
Trombosit 150-356 ribu/ul
RDW-CV 12.1-14.0 %
MCV, MCH, MCHC
50% penderita SNRS ini
MCV
MCH
75.0-96.0
28.0-32.0
Fl
Pg
akan berkembang menjadi
MCHC 33.0-37.0 % gagal ginjal terminal dalam
HITUNG JENIS
Eosinofil 0-3% % waktu 1-4 tahun
Basofil 0-1% %
Batang 2-6% %
Segmen 50-70% %
Limfosit 20-40% %
Monosit 2-8% %
Laju endapan <10 mm/jam
darah
KIMIA
GULA DARAH
Gula Darah <200 mg/dl
Sewaktu
Ureum 75 10-50 Mg/dl
Creatinin 1,4 <0,6-1,3 mg/dl
Kolesterol total <200 Mg/dl
11
V. TINJAUAN PUSTAKA
1. Rachmadi D. Diagnosis dan tata laksana sindrom nefrotik resisten steroid pada simposium tatalaksana terkini penyakit ginjal
pada anak. Batam: Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran /RS.Dr.Hasan Sadikin
13
Bandung, 2013.
Pemeriksaan Penunjang
Protein
Urinalisis urin Pemeriksaan darah
kuantitatif
Kadar
komplemen
C3;
Albumin dan komplemen
Darah tepi Ureum,
kolesterol C4, ANA
lengkap kreatinin
serum (anti nuclear
antibody),
dan anti ds-
DNA2
2. Trihono PP, Alatas H, Tambunan T, Pardede SO. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada Anak edisi
kedua cetakan kedua. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012.
18
Siklofosfamid Prednison Siklofosfamid Prednison
oral alternating dosis puls alternating dosis
• 2-3 • 40 • 500-750 mg/m2 • 40
mg/kgbb/hari mg/m2LPB/hari LPB diberikan mg/m2LPB/hari
dosis tunggal selama melalui infus selama
selama 3-6 pemberian a satu kali pemberian
bulan siklofosfamid sebulan siklofosfamid
oral. t selama 6 bulan puls (6 bulan)
• ditapering-off 1 a • ditapering-off 1
mg/kgbb/hari u mg/kgbb/hari
selama 1 bulan selama 1 bulan
• dilanjutkan 0,5 • dilanjutkan 0,5
mg/kgbb/hari mg/kgbb/hari
selama 1 bulan selama 1 bulan
(lama tapering (lama tapering
off 2 bulan). off 2 bulan).
2. Trihono PP, Alatas H, Tambunan T, Pardede SO. Konsensus tata laksana sindrom nefrotik idiopatik pada Anak edisi 20
kedua cetakan kedua. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012.
40-50% lemak
Diietik 10-14% protein poly- dan
monounsaturated
Komposisi zat
kalori adekuat 40-50%
gizi yang
sesuai umur karbohidrat
dianjurkan
lemak low
protein cukup
saturated
9. Pardede SO. Tata laksana non imunosupresan sindrom nefrotik pada anak.. Sari Pediatri,2017; 19(1): 53-62.
21
VI. Diagnosis
29
VII. Penatalaksanaan
Venflon
Inj Furosemid 30 mg/6 jam
Inj Ceftriaxone 750 mg/24 jam
Aminefron 2x1/2 cth
Prednison 2-2-1 tablet
Captopril 6,25mg/12 jam
Kalk 2x ½ cth
30
VIII. Follow up
TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
33
TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
34
TIME SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESSMENT PLANNING
35
V. PENUTUP
41
When You make a mistake, there are only three
things, you should ever do about it:
Admit it
Learn from it
And Repeat it
42