Anda di halaman 1dari 12

Tugas M6 tugas akhir:

Nama : Tikuk Risqia, S.Pd

No. Peserta : 18026018010199

Setelah Bapak/Ibu mendalami Kegiatan Belajar 1 sampai dengan Kegiatan Belajar 4, tentunya Bapak/Ibu memiliki
keinginan bagaimana menerapkan konsep-konsep tersebut kan? Bersama tugas ini, Bapak/Ibu diharapkan melakukan
sebagai berikut:
1. Pilihlah dua Kompetensi Dasar sesuai mata pelajaran yang Anda ajarkan. Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan
ganda (lima alternative jawaban) untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut.
2. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.
Jawab :

KISI-KISI DAN SOAL


Bidang Keahlian : Teknologi
Program Keahlian :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Menganalisis Barisan dan Deret Aritmetika
Bentuk No Butir Soal Jawaban
KD IPK Materi Pokok Indikator Soal
Soal Soal dan Skor
KD 3.5 1. Memahami 1. Pola Barisan Disajikan barisan PG 1 Diketahui suatu barisan Jawaban
Menganalisis konsep dan deret siswa dapat 20, 17, 14, 11, …. Rumus C
Barisan dan barisan dan membuat pola barisan tersebut adalah Skor 10
Deret deret barisan …..
Aritmetika A. 3n + 17
B. 3n + 20
C. 23 – 3n
D. 3n – 23
E. 23 + 3n
2. Menemukan 2. Rumus Diketahui dua buah PG 2 Diketahui barisan Jawaban
rumus Suku Suku Ke n suku yang berbeda aritmetika dengan suku ke B
ke – n dari Barisan dari barisan delapan adalah 32 dan skor 10
barisan dan dan deret aritmetika , siswa suku ke 10 adalah 40
deret Aritmetika dapat menentukan jumlah suku ke 40 adalah
aritmetika suku ke n …….
A. 156
B. 160
C. 164
D. 168
E. 172
3. Menemukan 3. Rumus Menentukan jumlah PG 3 Suatu deret aritmetika Jawaban
jumlah n Jumlah n suku pertama diketahui U3 = 0 dan U7 = - C
suku suku n apabila diketahui dua 8 . Jumlah sebelas suku Skor 10
pertaman pertama suku yang berbeda pertama deret tersebut
dari barisan dari derat aritmetika adalah . . . .
dan deret A. – 165 D. 66
aritmetika
B. – 154 E. 154
C. – 66
4. Menganalisis 4. Penerapan Menentukan jumlah PG 4 Jumlah bilangan asli antara Jawaban
masalah Barisan n suku pertama dari 50 sampai 200 yang habis A
yang dan deret suatu barisan yang dibagi 3 adalah ….. Skor 10
berkaitan aritmetika belum diketahui A. 6225
dengan barisan dan jumlah B. 6426
barisan dan n nya C. 6525
deret D. 6555
aritmetika E. 6755
Materi Bentuk No Butir Soal Jawaban
KD IPK Indikator Soal
Pokok Soal Soal dan Skor
KD 4.5 1. Mengidentifikasikan Penenrapan Disajikan masalah PG 5 Pada bulan ramadhan Jawaban E
Menyelesaikan masalah kontektual barisan dan konstektual yang banyak jemaah yang akan Skor 10
masalah yang berkaitan dengan Deret akan ditentukan sholat teraweh ke mesjid X,
kontekstual barisan dan deret Aritmetika jumlah suku ke n dari pihak DKM
yang berkaitan aritmetika memperkirakan bahwa
dengan barisan pada hari pertama
dan deret ramadhan banyaknya
aritmatika jemaah yang sholat teraweh
dimesjid X baik itu akhwan
dan ikhwan termasuk anak
adalah sebanyak 120
jemaah tetapi semakin hari
jemaah semakin berkurang
dan diperkirakan
pengurangan nya sekitar 3
jemaah, kira – kira berapa
jemaah yang sholat taraweh
pada hari ke 15 ramadhan
…….
A. 180 jemaah
B. 120 jemaah
C. 100 jemaah
D. 83 Jemaah
E. 78 jemaah
2. Mencoba Penenrapan Menyelesaikan PG 6 Ibu Irma membuka rekening Jawaban C
menyelesaikan barisan dan masalah kontektual tabungan di Bank X untuk Skor 10
masalah kontektual Deret pada barisan dan tabungan pertama ibu Irma
yang berkaitan dengan Aritmetika deret aritmetika mennabung sebesar Rp.
barisan dan deret 200.000,00 karena ingin
aritmetika ada kerutinitasan untuk
menyisihkan uang setiap
bulan harus nabung
sebesar Rp. 150.000,00 ,
Pada bulan keberapa jika bu
Irma ingin mecapai
tabungan sebesar Rp.
7.550.000,00 ………
A. 48
Materi Bentuk No Butir Soal Jawaban
KD IPK Indikator Soal
Pokok Soal Soal dan Skor
B. 49
C. 50
D. 51
E. 52

3. Menalar dalam Penenrapan Menyelesaikan PG 7 Pada tahun pertama Jawaban D


menyelesaikan barisan dan masalah kontektual seorang karyawan Hotel X Skor 10
masalah kontekstual Deret pada barisan dan mendapat gaji pokok
yang berkaitan dengan Aritmetika deret aritmetika Rp.3.000.000,00 perbulan.
barisan dan deret Jika setiap tahun gaji
aritmetika pokoknya dinaikan sebesar
Rp.125.000,00 maka jumlah
gaji pokok karyawan
tersebut selama 10 tahun
pertama adalah ….
A. Rp.375.000.000,00
B. Rp.360.000.000,00
C. Rp.295.000.000,00
D. Rp.277.000.000,00
E. Rp.275.500.000,00
RUBRIK PENILAIAN
Bidang Keahlian : Teknologi
Program Keahlian :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Menganalisis Barisan dan Deret Aritmetika

KD 3.5 Menganalisis Barisan dan Deret Aritmetika


KD 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika

Indikator Soal No Butir Soal Kunci Jawaban


Soal dan Penskoran
Disajikan beberapa 1 1. Perhatikan beberapa barisan dan deret dibawah ini: Jawaban C
barisan dan deret I. 2, 5, 8, 10, 12, ….. Skor 10
siswa dapat II. 10 + 8 + 6 + 4 + ……..
menentukan barisan III. ½, 1, 3/2, 2, 5/2, ……..
aritmetikan dan deret IV. – 3 + ( - 1 ) + 1 + 3 + ……
aritmetika V. 2 + 4 + 8 + 16 + ……
Yang merupakan barisan aritmetika dan deret aritmetika adalah ……
A. A dan C
B. E dan B
C. C dan D
D. D dan E
E. C dan E
Diketahui dua buah 2 Diketahui barisan aritmetika dengan suku ke delapan adalah 32 dan suku JAWABAN B
suku yang berbeda ke 10 adalah 40 jumlah suku ke 40 adalah ……. SKOR 10
dari barisan aritmetika , A. 156
siswa dapat B. 160
menentukan suku ke n C. 164
D. 168
E. 172
Menentukan jumlah n 3 Suatu deret aritmetika diketahui U3 = 0 dan U7 = - 8 . Jumlah sebelas suku Jawaban C
suku pertama apabila pertama deret tersebut adalah . . . . Skor 10
diketahui dua suku A. – 165 D. 66
yang berbeda dari B. – 154 E. 154
derat aritmetika
C. – 66

Menentukan jumlah n 4 Jumlah bilangan asli antara 50 sampai 200 yang habis dibagi 3 adalah ….. Jawaban A
suku pertama dari A. 6225 Skor 10
suatu barisan yang B. 6426
belum diketahui C. 6525
barisan dan jumlah n D. 6555
nya E. 6755

Disajikan masalah 5 Pada bulan ramadhan banyak jemaah yang akan sholat teraweh ke mesjid Jawaban E
konstektual yang akan X, dari pihak DKM memperkirakan bahwa pada hari pertama ramadhan Skor 10
ditentukan jumlah suku banyaknya jemaah yang sholat teraweh dimesjid X baik itu akhwan dan
ke n ikhwan termasuk anak adalah sebanyak 120 jemaah tetapi semakin hari
jemaah semakin berkurang dan diperkirakan pengurangan nya sekitar 3
jemaah, kira – kira berapa jemaah yang sholat taraweh pada hari ke 15
ramadhan …….
A. 180 jemaah
B. 120 jemaah
C. 100 jemaah
D. 83 Jemaah
E. 78 jemaah

Menyelesaikan masalah 6 Ibu Irma membuka rekening tabungan di Bank X untuk tabungan pertama Jawaban C
kontektual pada barisan ibu Irma mennabung sebesar Rp. 200.000,00 karena ingin ada Skor 10
dan deret aritmetika kerutinitasan untuk menyisihkan uang setiap bulan harus nabung sebesar
Rp. 150.000,00 , Pada bulan keberapa jika bu Irma ingin mecapai
tabungan sebesar Rp. 7.550.000,00 ………
A. 48
B. 49
C. 50
D. 51
E. 52
Menyelesaikan masalah 7 Pada tahun pertama seorang karyawan Hotel X mendapat gaji pokok Jawaban D
kontektual pada barisan Rp.3.000.000,00 perbulan. Jika setiap tahun gaji pokoknya dinaikan Skor 10
dan deret aritmetika sebesar Rp.125.000,00 maka jumlah gaji pokok karyawan tersebut selama
10 tahun pertama adalah ….
A. Rp.375.000.000,00 D. Rp.277.000.000,00
B. Rp.360.000.000,00 E. Rp.275.500.000,00
C. Rp.295.000.000,00

2. Teknik Penyusunan Bentuk Soal Pilihan Ganda


1. Pengertian
Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternatif yang lebih dari dua. Alternatif
jawaban kebanyakan berkisar antara 4 (empat) dan 5 (lima). Tes pilihan ganda merupakan jenis tes obyektif yang paling
banyak digunakan oleh para guru. Soal pilihan ganda atau dengan kata lain multiple choise, terdiri atas suatu pertanyaan
atau keterangan tentang suatu pengertian yang belum lengkap, dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari terdiri
atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternative (option). Kemungkinan jawaban terdiri
atas satu jawaban yang benar (sebagai kunci jawaban) dan beberapa pengecoh (distractor).
Menurut Gronlund (1981) “alternatif jawaban empat kurang baik dibandingkan dengan yang lainnya. Makin banyak
alternatif jawaban, makin kecil kemungkinan peserta didik menerka” Jadi, jumlah alternatif jawaban sebenarnya tidak
ada aturan baku. Guru bisa membuat 3,4,5 alternatif jawaban. Semakin banyak maka akan semakin bagus.
Soal tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan
aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri dari pembawa
pokok persoalan dan pilihan jawaban.
2. Jenis-Jenis Bentuk Soal Pilihan Ganda

Ada beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu :


a) Distracters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai jawaban yang benar. Tugas peserta didik adalah
memilih satu jawaban yang benar.
b) Analisis hubungan antara hal, yaitu bentuk soal yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan peserta didik
dalam menganalisis hubungan antara pernyataan dan alasan (sebab - akibat)
c) Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan dan pernyataan mempunyai beberapa pilihan jawaban yang benar, tetapi
disediakan satu kemungkinan jawaban yang salah. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban yang salah
tersebut
d) Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya benar, tetapi ada satu jawaban
yang paling benar. Tugas peserta didik adalah memilih jawaban yang paling benar
e) Variasi yang tidak lengkap, yaitu pertanyaan atau pernyataan yang memiliki beberaapa kemungkinan jawaban
yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah mencari satu jawaban yang paling benar dan melengkapinya.
3. Kaidah Penyusunan Soal Bentuk Pilihan Ganda

Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan
dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang
tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh
karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti
langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua adalah menuliskan kunci
jawabannya, kemudian langkah ketiga adalah menuliskan pengecohnya.

Dalam menulis soal pilihan ganda harus memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut:

a. Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi. Artinya, soal harus menanyakan perilaku dan materi yang
hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator soal.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya semua pilihan jawaban harus berasal
dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan
jawaban harus berfungsi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar. Artinya, satu soal hanya
mempunyai satu kunci jawaban. Jika terdapat beberapa pilihan jawaban yang benar, maka kunci jawabannya
adalah pilihan jawaban yang paling benar.
b. Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya kemampuan/materi yang hendak diukur/ditanyakan
harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis, dan
hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomor. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga
mudah dimengerti peserta didik. Apabila tanpa harus melihat dahulu pilihan jawaban, peserta didik sudah dapat
mengerti pertanyaan/ maksud pokok soal, maka dapat disimpulkan bahwa pokok soal tersebut sudah jelas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya, apabila
terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan tersebut
dihilangkan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya pada pokok soal jangan sampai terdapat
kata, frase, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan
sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Penggunaan kata negatif ganda dapat
mempersulit peserta didik dalam memahami maksud soal, oleh karena itu perlu dihindari. Namun untuk
keterampilan bahasa, penggunaan kata negatif ganda diperbolehkan kalau yang ingin diukur justru pengertian
tentang negatif ganda itu sendiri.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini perlu diperhatikan karena adanya kecenderungan
peserta didik untuk memilih jawaban yang paling panjang, karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih
lengkap dan merupakan kunci jawaban.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan
jawaban di atas benar". Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka dari segi materi pilihan jawaban
berkurang satu, karena pernyataan itu hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, dan
pilihan jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Pengurutan
angka dilakukan dari nilai angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya. Pengurutan waktu
berdasarkan kronologis waktunya. Pengurutan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat dan
memahami pilihan jawaban.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa
saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila
soal tersebut tetap bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti
gambar, grafik, atau tabel tersebut tidak berfungsi.
9. Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya
menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab dengan
benar soal berikutnya.
c. Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Jangan menggunaan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan
kata tersebut pada pokok soal.

Soal bentuk pilihan ganda sangat berguna untuk mengukur tingkat hasil pembelajaran dari sebuah ilmu
pengetahuan, tingkat pemahaman, serta tingkat pengaplikasiannya/penerapannya. Karena berbagai bentuk kecerdasan
yang terdapat didalamnya, soal pilihan ganda sering digunakan dalam jenis soal objektif. Dimana harus memilih satu
jawaban, bukan memberikan jawaban, oleh sebab itu langkah awal adalah dengan menulis soal pilihan ganda. Perubahan
bentuk soal dari tipe yang satu ke tipe yang lainnya, harus dipertimbangkan karena hanya bisa dilakukan jika ada beberapa
keuntungan yang sama. Sebagai contohnya, dimana ketika hanya ada dua pilihan (up/down), lebih tepat jika diubah menjadi
bentuk soal benar atau salah. Sama halnya, ketika ada kelompok yang homogen (sejenis) yang saling dihubungkan (contoh:
simbol peta dengan namanya), diubah dalam bentuk soal pencocokan akan lebih bermanfaat. Selain hal khusus tersebut,
bagaimanapun juga, soal pilihan ganda lebih baik digunakan dalam tipe soal pilihan dalam bentuk apapun yang cocok untuk
mengukur hasil pembelajaran.

4. Kelebihan dan kelemahan Bentuk Soal Pilihan Ganda:


a. Kelebihan Bentuk Soal Pilihan Ganda
1) Sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi yang telah diajarkan kepada peserta didik.
2) Memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih obyektif.
3) Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi.
4) Memberi kemungkinan orang lain untuk ditugasi/ dimintai bantuan mengoreksi hasil tes tersebut.
5) Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis.
6) Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti ujian akhir nasional
maupun ujian sekolah.

b. Kelemahan Bentuk Soal Pilihan Ganda


1) Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban yang benar
2) Kadang–kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena adanya petunjuk jawaban
yang benar atau karena butir soal itu mengukur sikap dan bukan mengukur pengetahuan
3) Sampai suatu tingkat tertentu keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui tebakan
4) Sulit membuat pengecoh (distractor) yang berfungsi yakni yang mempunyai peluang cukup besar untuk dipilih
oleh siswa
5) Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya
6) Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap soal.

Kelemahan tersebut dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk menulis tes objektif yang baik, sehingga
penulis benar-benar terampil dalam menulis terutama untuk menulis tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir
yang lebih tinggi dari hanya sekedar ingatan.

Anda mungkin juga menyukai