PROBLEM SOLVING
Oleh :
2019
Tugas:
Dampak-dampak pemanasan global kian nyata dan mengancam kehidupan. Meski tak
bisa dihentikan secara total, tetapi dengan upaya kolektif, kita bisa memperlambatnya.
Jika bukan kita yang merawat planet ini, siapa lagi?
Strategi atau solusi apa yang akan Anda terapkan untuk mengatasi permasalahan
tersebut? Kemukakan pernyataan Anda dengan pendekatan prinsip pemecahan masalah
(problem solving) yang meliputi:
1. Memahami masalah (Understanding the Problem), meliputi:
Problem apa yang dihadapi?
Apa yang diketahui?
Apa yang ditanya?
Apa kondisinya?
Bagaimana memilah kondisi-kondisi tersebut?
2. Menyusun rencana pemecahan (Devising a Plan)
Menemukan hubungan antara data dengan hal-hal yang belum diketahui, atau
mengaitkan hal-hal yang mirip secara analogi dengan masalah.
3. Melaksanakan rencana (Carrying out the Plan)
Menjalankan rencana untuk menemukan solusi, melakukan dan memeriksa
setiap langkah apakah sudah benar, bagimana membuktikan bahwa
perhitungan, langkah-langkah dan prosedur sudah benar.
4. Memeriksa kembali (Looking Back)
Melakukan pemeriksaan kembali terhadap proses dan solusi yang dibuat
untuk untuk memastikan bahwa cara itu sudah baik dan benar. Selain itu
untuk mencari apakah dapat dibuat generalisasi, untuk menyelesaikan
masalah yang sama, menelaah untuk pendalaman atau mencari kemungkinan
adanya penyelesaian lain.
Rubrik Penilaian
Komponen Bobot
Memahami masalah (Understanding the Problem) 25%
Menyusun rencana pemecahan (Devising a Plan) 25%
Melaksanakan rencana (Carrying out the Plan) 25%
Memeriksa kembali (Looking Back) 25%
Total 100%
Secara tidak langsung manusia ikut andil dalam pemanasan global. Gas rumah
kaca yang disinyalir sebagai penyebab terjadinya global warming sebagian besar
dihasilkan dari aktivitas manusia. Berikut ini beberapa aktivitas manusia yang sangat
berpengaruh terhadap pemanasan global (Wisnu Arya, 2010: 59 – 72)
a) Emisi gas karbondiksida dari pembakaran bahan bakar fosil hasil penggunaan
transportasi dan industri. Transportasi pada saat ini kebanyakan menggunakan
bahan bakar fosil ( batubara dan minyak bumi). Artinya penggunaan bahan bakar
fosil juga ikut menyumbangkan dalam menaikkan jumlah emisi gas rumah kaca.
Selain penggunaan transportasi kegiatan industri juga sangat berpengaruh dalam
peningkatan gas rumah kaca. Semua aktivitas industri menggunakan bahan bakar
fosil (batubara, minyak bumi, dan gas bumi), terutama sebagai bahan bakar
pembangkit tenaga listrik pada industry, dapat dipastikan akan ikut menambah
emisi gas rumah kaca. Pembentukan gas pada proses ini sama dengan yang
terjadi pada alat transportasi, yaitu sebagai berikut :
Gas CO yang terbentuk akan bereaksi dengan oksigen yang ada diudara sehingga
membentuk gas
e) Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam bidang pertanian. (Moch
Sodiq, 2013: 15) menyatakan bahwa emisi gas rumah kaca tahun 2010, ±25%
disumbang oleh bidang pertanian dan kehutanan seperti penggundulan htan,
pembakaran hutan, usaha peternakan alih fungsi lahan pertanian menjadi non
pertanian dan penggunaan pupuk non organik yang semakin meningkat.
Pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia / pupuk nitrogen dalam jumlah
berlebihan dapat menimbulkan masalah emisi gas oksida nitrit. Penggunaan
pupuk non oganik dapat menyebabkan penurunan jumlah bahan organik tanah
sehingga akan menghasilkan emisi gas terutama gas CO 2, NH4, N2O ke atmosfer
dan meningkatkan pemanasan global.
Efek rumah sendiri adalah peristiwa merambatnya panas matahari sampai ke bumi
melalui radiasi. Panas yang sampai ke bumi sebagian akan dipantulkan oleh atmosfer,
kemudian sebagiannya lagi akan diserap oleh permukaan bumi. Panas yang diserap
oleh bumi sebagian akan dipantulkan keluar atmosfer, namun karena adanya gas-gas
rumah kaca maka panas tersebut tidak dapat dipantulkan sehingga terperangkap dan
menjadikan bumi semakin panas. Panas matahari sebagian diserap bumi 160 watt/m2
dan panas matahari yang dipantulkan kembali oleh Gas Rumah Kaca (GRC)
2
sebesar 30 watt/m ke bumi. Hal ini yang menyebabkan bumi kita semakin lama
semakin panas. Mekanisme pemanasan global dapat dilihat pada Gambar 1 (Wisnu Arya,
2010 : 15).
d) Pemanfaatan Limbah
Pemanfaatan limbah menjadi pupuk organik. Limbah yang dihasilkan
manusia sangat banyak dan jika tidak diolah dengan benar maka akan
menghasilkan gas CH4. Proses pengolahan limbah harus dilakukan dengan
proses aerobic sehingga gas yang keluar bukan CH4 melainkan CO2. Walaupun
termasuk gas rumah kaca, gas CO2 masih lebih lunak dibandingkan dengan gas
CH4.
e) Aksi Sedikit Sampah Lebih Baik
Tumpukan sampah turut menyumbang terjadinya pemanasan global.
Pengelolaan sampah yang baik akan menekan terjadinya pemanasan global.
Pengelolaan dapat dilakukan dengan tindakan reduce, reuse, recycle, dan
composting.
Reduce
Reduce (mengurangi), sedapat mungkin meminimalkan barang atau material
yang dipergunakan. Semakin banyak material, semakin banyak pula sampah
yang dihasilkan.
Reuse
Reuse (menggunakan kembali) menghemat dan mengurangi sampah dengan
cara menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak dapat dipakai.
Menghindari pemakaian yang hanya sekali pakai atau langsung buang
(disposable).
Recycle
Recycle (mendaur ulang) sampah diubah menjadi produk baru. Sampah yang
didaur ulang adalah barang yang tidak dapat digunakan dalam waktu yang
cukup lama seperti kertas, alumunium, gelas dan plastic
Composting
Composting (pembuatan kompos). Proses pembusukan secara alami dari
materi organik misalnya daun, limbah pertanian dan sisa makanan.
4. Memeriksa kembali (Looking Back)
Berdasarkan ulasan di atas, solusi yang disajikan untuk mengurangi terjadinya
pemanasan global cukup baik dan tidak menimbulkan dampak negative. Misalnya
Reboisasi yang dapat mengurangi jumlah gas CO2, dampak lainnya adalah
mengurangi bencana tanah longsor daerah pegunungan serta mencegah abrasi air
laut di pantai. Jadi bisa disimpulkan solusi tersebut aman bagi lingkungan dan
masyarakat. Selain itu pemanfaatan CH4 untuk bahan bakar alternative juga memiliki
dampak positif lain yaitu mengurangi pencemaran tanah oleh adanya sampah organic
dipermukaan tanah. Bio gas yang dihasilkan juga tidak berbahaya bagi lingkungan dan
manusia. Solusi tarakhir yaitu mengurangi pemakaian bahan fosil memiliki dampak
positif lain yaitu jika kita mengurangi pemakaian kendaraan bermotor maka berarti kita
mengirit bahan bakar artinya juga mengirit pengeluaran uang.
--------ooo0000ooo-------