TEACHING FACTORY
Pembuatan Tas
KOMPETENSI DASAR :
Membuat Alur dan proses kerja pembuatan prototype produk
barang/jasa
PROGRAM KEAHLIAN :
TATA BUSANA
Oleh :
Widya Nanda Gardhea Putri ,S.Pd
1 PENDAHULUAN ............................................................................ 5
1.1 Deskripsi .................................................................................. 5
1.2 Prasyarat ................................................................................. 6
1.3 Petunjuk Penggunaan Modul ................................................... 6
1.4 Tujuan Akhir ............................................................................. 7
1.5 Cek Kemampuan ..................................................................... 8
2
EVALUASI .......................... .................................................... 36
PENUTUP .................................................................................... 36
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Alhamdulillahi Rabbil
’Aalamin, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
modul ini. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma sholli ’ala Muhammad wa ’ala
ali Muhammad penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.
Modul Pembuatan Tas ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran
teaching factory di SMK Penda 2 Karanganyar .Seperti layaknya sebuah modul, maka
pembahasan dimulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan
soal yang mengukur tingkat penguasaan materi setiap topik. Dengan demikian pengguna
modul ini secara mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang dicapainya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak kekurangan.
Untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan kritikan konstruktif dari
berbagai pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang. Akhirnya kepada Allah
jualah penulis bermohon semoga semua ini menjadi amal saleh bagi penulis dan
bermanfaat bagi pembaca.
4
PETA KEDUDUKAN MODUL
Modul Pembuatan
Tas
Alat dan
Bagian-bagian Pembuatan Proses Proses
Bahan
Tas Pola Tas Penjahitan Tas Finishing Tas
pembuatan tas
5
GLOSARIUM
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Diskripsi.
Modul Pembuatan Tas merupakan modul dasar penunjang dalam pembelajaran
Teaching Factory pada Standart Kompetensi Membuat Alur dan Proses Kerja
Pembuatan Prototype Barang /Jasa pada mata pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Tujuan diajarkannya modul ini agar peserta didik memiliki wawasan
dan ketrampilan menjahit khususnya menjahit dengan menggunakan teknik yang
benar. Agar tujuan pemelajaran tercapai, ada beberapa materi yang harus dikuasai
oleh peserta diklat antara lain memahami bagian-bagian tas,membuat pola tas, serta
langkah menjahit bagian-bagian tas dan teknik menjahit tas dengan menggunakan
garnetur tas . Penerapan garnetur tas disesuaikan dengan desain.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini prasyarat yang harus dimiliki oleh peserta diklat adalah
telah selesai mempelajari dan Kompetensi Pengoperasian Alat Menjahit dan Teknologi
Menjahit.
7
bertanya pada guru / instruktur. Kalau perlu, anda harus berusaha mencari tahu
jawabannya pada sumber yang lain.
e) Tingkat pemahaman minimal yang diharapkan sebesar 70%, jika tingkat
penguasaan anda kurang dari 70%, pelajari materi / bagian – bagian dari modul
yang belum anda kuasai, atau mintalah remediasi dan saran – saran dari guru /
instruktur. Ikuti ketentuan yang berlaku dalam setiap modul sebelum anda
melanjutkan ke bagian lain atau ke modul berikutnya.
Untuk guru / instruktur
1. Guru / instruktur harus menguasai sepenuhnya isi modul dan mempunyai daftar
bagian modul yang mungkin sulit bagi peserta didik dan mempersiapkan penjelasan
/ jawaban yang diperlukan.
2. Guru / instruktur harus mempunyai catatan posisi dan kemajuan setiap peserta didik
dan sekaligus memikirkan sumber informasi lain yang dapat disarankan kepada
peserta didik.
3. Guru / instruktur hendaknya dapat meningkatkan motivasi peserta didik setiap saat
terutama bagi peserta didik yang berhasil (memberi pujian, penghargaan, hadiah
kecil, dll).
4. Sebelum memberikan verifikasi keberhasilan peserta didik, guru / instruktur harus
mengevaluasi keberhasilan peserta didik dengan memberikan pertanyaan, soal, test
dan sebagainya yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
5. Modul yang digunakan oleh peserta didik harus dimulai secara berurutan.
6. Setiap satu modul selesai, peserta didik harus melaporkannya kepada fasilitator dan
diverifikasi oleh fasilitator melalui tes sederhana, tanya jawab dan sebagainya.
7. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap modul yang telah
mereka pelajari.
8. Peserta didik dapat melanjutkan ke modul berikutnya setelah diverifikasi.
9. Bila peserta didik dapat menyelesaikan seluruh modul dalam satu tingkat dengan
waktu kurang dari yang ditetapkan, maka mereka diberikan modul pengayaan
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda mampu:
1. Menjelaskan Alat dan Bahan dalam Pembuatan Tas.
2. Terampil membuat Pola Tas sesuai dengan Desain
3. Terampil menjahit bagian-bagian Tas sesuai dengan Desain .
4. Trampil menyelesaikan busana sesuai dengan teknologi menjahit
8
E. Cek Kemampuan.
Catatan Fasilitator :
1. ………………………………………..……
1. …………………………………………….
2. ……………………………….……………
Kesimpulan :
1. ……………………………………………..
2. ……………………………………………..
3. ……………………………………………..
Alasan TDD
No Jenis Kegiatan Tgl Jam Tempat Perubahan Guru
1 Menjelaskan bagian-
bagian Tas
2 Menjelaskan Bahan
Utama dan Pendukung
pada tas
3 Persiapan dan
Pembuatan Pola Tas :
- Pola Depanan
- Pola Organizer
- Pola Lengan
- Pola Compartement
- Pola Pocket
- Pola Back System
4 Teknik Menjahit
bagian-bagian tas
-Teknik menjahit
depanan
-Teknik menjahit
Organizer
-Teknik menjahit
Compartement
-Teknik menjahit
Lengan
b Uraian Materi.
Dalam dunia Outdoor ada berbagai macam jenis tas, yang dibagi
menurut fungsi dan kapasitasnya. Adapun macam-macam tas
outdoor adalah sebagai berikut :
1. Carrier Bag
Tas Carrier memiliki ukuran lebih dari 30L dan memiliki ciri khas
dengan warna terang, memiliki klok pluit, memiliki frame yang
disesuaikan kebutuhan dan desain , water bladder (H20), bagian
strap dan back system adjustable memiliki aorflow, anatomy hit
belt dan memiliki cover bag/ rain cover.
Ada beberapa jenis tas carrier yaitu :
- Hiking : Kompartementnya sedikit , dengan ujuran >40L
- Tracking : Kompartementnya banyak, ukurannya .30-60
- Traveling :Kompatementnya lebih banyak dan memiliki
fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan
-
-
2. Daily (Daypack)
Memiliki warna yang kontras dan memiliki banyak webbing.,
webbing ini cenderung hannya untuk variasi atau hiasan, adapun
macam-macam daypack :
- Regular dengan tema Back To School tambahan
kompartement laptop pada bagian belakang ukuran tas BTS
adalah 22-25 L
- Daily Mountain Series merupakan tas yang memiliki fungsi
sama dengan carrier namun ukurannya lebih kecil 22-30L
3. Hydropack
Tas punggung dengan ukuran kecil biasanya digunakan untuk
kegiatan rekreasi luar ruangan, seperti hiking, bersepeda, serta
untuk manuver militer.
1. Top lid atau biasa disebut kepala ransel. Berfungsi sebagai penutup
ransel. Pada bagian ini, pada umumnya juga terdapat kantong yang
bisa dimanfaatkan untuk menyimpan benda-benda emergency yang
harus bisa dengan cepat ditemukan, misal headlamp, perlengkapan
p3k, obat-obatan, atau jas hujan. Beberapa tipe ransel memiliki top
lid yang bisa di-adjust naik turun sesuai kebutuhan, bahkan ada yang
bisa dilepas dan dijadikan tas pinggang, hmm. Tapi tidak semua ransel
memiliki top lid, misal ransel model roll-top opening, atau panel loader
(releting)
2. Front pocket sesuai namanya, kantong depan, kantong ini terdapat
di depan ransel, berfungsi sebagai kompartemen tambahan sehingga
bisa memuat barang lebih banyak. Pada beberapa tipe ransel, kantong
ini terbuat dari mesh atau jaring elastis. Fungsi kantong ini untuk
menyimpan barang-barang dengan dimensi yang tipis seperti peta
atau buku catatan.. Banyak juga ransel yang tidak memiliki part ini
4
5
6. shoulder strap
Shoulder strap, atau shoulder harness. Ini adalah bagian yang pasti
dimiliki oleh ransel, tanpa bagian ini, ransel kamu layak disebut
karung. shoulder harnes ini berfungsi sebagai gendongan utama.
seperti namanya, shoulder atau bahu, strap ini buat di bahu, bukan
kepala atau leher
7 8
7. Load lifter, atau load adjuster (merah). Pada ransel dengan ukuran
besar misal 40 liter ke atas, load lifter berfungsi sebagai menstabilkan
ransel dan juga sebagai pembagi beban untuk mengurangi beban
yang terlalu berat di bahu. Idealnya load lifter membentuk sudut 45
derajat dari bidang horisontal. Tetapi di ransel dengan ukuran lebih
kecil misal 40 liter ke bawah, load lifter lebih berfungsi sebagai
stabiliser saja daripada sebagai pembagi beban.
10
11
12
14
13
15
16
13. Waist belt, atau hip belt (biru). Fungsi utama waist belt ini adalah
untuk membagi beban yang ditanggung oleh bahu agar tidak terlalu
berat,. Waist belt yang baik harus bisa membagi beban dengan
sempurna tanpa memberikan rasa tidak nyaman di pinggang. Waist
belt ada yang terbuat dari busa padat yang empuk, ada pula yang
keras, ada juga yang sangat sederhana hanya berupa webbing
16.Hip belt buckle (pink). Untuk adjust dan mengunci waist belt
18
c. Rangkuman
Dalam dunia Outdoor ada berbagai macam jenis tas, yang dibag
menurut fungsi dan kapasitasnya. Adapun macam-macam tas outdoor
adalah sebagai berikut :
1. Carrier Bag .
Ada beberapa jenis tas carrier yaitu :
- Hiking : Kompartementnya sedikit , dengan ujuran >40L
- Tracking : Kompartementnya banyak, ukurannya .30-60
- Traveling :Kompatementnya lebih banyak dan memiliki
fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan
2. Daily (Daypack)
macam-macam daypack :
Regular dengan tema Back To School tambahan
Daily Mountain Series
3. Hydropack
4. Accesories
e. Tes formatif.
Baca dan kerjakan soal berikut ini dengan teliti tanpa melihat sajian uraian
materi 1 yang sudah anda pelajari atau kunci jawaban.
1. Sebutkan bagian-bagian tas yang kamu ketahui
2. Sebutkan macam-macam tas menurut penggunaannya
3. Sebutkan ukuran dailypack?
4. Sebutkan Accesories Outttdoor yang kamu ketahui
5. Sebutkan macam-macam tas Carrier
f. Lembar kerja
Langkah Kerja :
b. Uraian Materi.
Pemilihan bahan baku harus disesuaikan dengan fungdi tas yang akan
dipoduksi. Bahan baku dibagi menjadi 2 yakni : bahan utama dan
bahan pendukung.
1. Bahan utama
Bahan utama adalah bahan pokok yang digunakan dalam pembuatan
tas. Selain memiliki model yang beragam, tas juga terbuat dari
berbagai macam bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing tas tersebut. Misalnya, branded bag dari Hermes akan
memiliki bahan kulit asli, tidak menggunakan bahan kulit sintetis.
Kulit asli pun ada yang terbuat dari croco skin, ada juga yang terbuat
dari lamb skin.
Tas yang terbuat dari bahan kulit identik terlihat kaku, namun
beberapa brand mengembangkan tekhnologinya sehingga walaupun
terbuat dari kulit, tapi tas yang mereka hasilkan terasa ringat, seperti
Balenciaga.
Selain kulit hewan asli, untuk tas dengan harga yang lebih murah
biasanya menggunakan kulit sintetis. Bedanya, untuk kulit sintetis ini
meski memiliki bentuk yang sangat mirip dengan kulit hewan, namun
secara kualitas tidak sebagus kulit yang asli. Kulit sintetis memiliki
beberapa grade. Apabila sebuah brand menggunakan kulit sintetis,
mereka akan menggunakan grade yang paling bagus. Namun ada
juga yang menggunakan grade yang lebih rendah, biasanya tas
dengan bahan ini akan dijual di Premium Outlet brand tersebut,
bukan untuk dijual di butik.
b) Polyester
Setelah leather, ada juga polyester yang biasa digunakan untuk
membuat tas. Untuk jenis polyester biasanya digunakan untuk
membuat tas ransel, tas laptop dan beberapa jenis tas jinjing lainnya
yang berkapasitas banyak. Bahannya yang tebal, jadi alasan kenapa
polyester dipilih sebagai bahan baku tas. Selain karena ketebalannya,
polyester juga lebih tahan terhadap berbagai bakteri, water
resistant dan tidak mudah kusut atau melar. Tak hanya itu saja,
kelebihan lain bahan ini adalah ketahannya pada proses kimia dry
cleaning serta pelarut organic. Namun meski banyak kelebihan,
https://www.indiamart.com/proddetail/nylon-polyester-fabric-3654636655.html
c) Kanvas
Tas gunung dan daypack adalah beberapa contoh tas yang
menggunakan kanvas sebagai bahan dasarnya. Kanvas sendiri
terbuat dari campuran katun dan polyester sehingga memiliki
serat yang tebal dan sangat kuat. Tak hanya itu saja, kanvas juga
anti air dan mudah kering, tak heran kalau selain menjadi bahan
dasar pembuatan tas, kanvas juga digunakan untuk membuat
sepatu, jaket, tenda, terpal bahkan hingga payung taman.
https://fitinline.com/article/read/kain-kanvas-pe-polyester/
Tas berbahan dasar kanvas ini lebih populer di kalangan pria.
Karena kebutuhan mereka akan tas yang kuat lebih tinggi
dibanding wanita, tak heran jika beberapa brand secara khusus
memiliki bag series yang terbuat dari kanvas.
https://www.pulodealegria.com/product_detail.php?c=poly%20oxford%20tent%20bags&p=18
2. Bahan Pendukung
Bahan pendukung adalah bhan yang digunakan untu melengkapi tas,
seperti accesories , buyes, webbing,zipper , busa, polyfoam, eva,
tricot, mika,kepala zipper,elastis, velcro,filamen , tali kur, tali string
eyelet besar,stopper tabung,ces puller, aneka klok, aneka stopper
dan ring.
c. Rangkuman Materi
Bahan utama yang digunakan pada tas berjenis kain nylon dolby ,
courdora dan parasit toring. Kain nylon dolby dipilih karena memiliki
karakteristik perguluran dan elastisitas tinggi, sangat kuat dan tahan
lama, memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi , termoplastik ,
tahan terhadap serangga, jamur, lumut dan kebusukan. Kain bisa
berkilau , semi berkilau maupin kusam. Memiliki motif yang menarik.
Untuk kain berjenis coudora memiliki karakteristik lebih tebal dari
nylon dolby, daya tahan yang baik terhadap abrasi, rembesan air dan
tahan lecet. Sedangkan untuk kain parasite torin memiliki
karakteristik lapisan coating yang tahan air dan serat yang tidak
mudah pecah
Dalam penggunaanya bahan baku yang berjenis nylon dolby paling
banyajk digunakan pada tas sedangan untuk coudora hanya
digunakan pada area tertentu seperti pada bagian pantat dan body
belakang, karena kedua area tersebut lebih sering mengalami
gesekan. Untuk kain torin digunakan sebagai linning tas.
Bahan pendukung adalah bhan yang digunakan untu melengkapi tas,
seperti accesories , buyes, webbing,zipper , busa, polyfoam, eva,
d. Tugas.
b. Uraian Materi
b) Redefining
Redefining merupakan metode yang digunakan dengan cara
mengolah kembali suatu desain agar menjadi bentuk yang berbeda
dan lebih baik.
c) Managing
Managing merupakan metode dengan cara menciptakan desain secara
berkelanjutan dan terus-menerus.
d) Phototyping
Phototyiping adalah metode yang digunakan untuk memperbaiki dan
atau memodifikasi desain terdahulu / repeat order
Potong pola sesuai dengan garis pola dasar tanpa tambahan jahitan
atau katrun
c. Rangkuman Materi
Proses pembuatan pola merupakan kegiatan perealisasian dari gambar
visual yang telah dibuat, pola sendiri dibuat dengan skala sebenarnya
sehingga dapat menegtahui tingkat kesulitan dalam pembuatan produk.
Adapun langkah –langkah dalam pembuatan pola adalah sebagai berikut
persiapan
Pembuatan pola manekin
Pembuatan pola dasar
Pembuatan pola konstruksi / pola jadi.
d. Tugas.
f. Kunci jawaban.
1. Pembuatan pecah pola jadi merupakan pembuatan pecahan pola yang
telah dikembangkan dan diberikakn katrun, pola ini memiliki
spesifikasi ukuran, arah potong dan kodefikasi. Kelebihan jahitan yang
digunakan yaitu 0,8 cm sampai 1 cm. kemungkinan terjasi perubahan
pembuatan pola adalah akurasi bentuk dalam potongan pola tidak
sesai dengan proporsi bentuk sesudah hasil jadi
2. alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah :
a. Pita ukur
b. Pensil hitam , rautan dan spidol 9warna
c. Penghapus
d. Penggaris
e. Cutter / gunting
f. Kertas duflek 400gr
g. Paper tape atau double tape
3. ada beberapa metode dalam pembuatan tas outddor yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut :
g. Lembar kerja.
2) Keselamatan kerja:
a) Bersihkan area yang akan dipergunakan untuk membuat pola
b) Hati-hati dalam bekerja, perhatikan dengan teliti dan tidak boleh
ceroboh.
c) Ikuti dengan cermat langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
d) Bersihkan kembali area yang dipergunakan setelah selesai bekerja.
Desain Tas.
Tugas Pembuatan Pola Tas
b. Uraian Materi.
Didalam dunia industri pembuatan tas , ada bebarapa hal yang harus
dilakukan sebelum dilakukan penjahitan , antara lain :
1. Persiapan Pola
Mempersiapkan pola dengan cara menata , mengoreksi jumlah pola
serta akurasi ukuran, selanjutnya mempertegas kodefikasi dari pola dan
arah pemolaan material. Selanjutnya mengelompokkan pola menjadi
beberapa bagian, sesuai dengan yang akan dirakit terlebih dahulu :
a. Body depan
b. Backsystem
c. Kompatrtement dalam
d. Kepala
e. Lengan
f. Pantat dan bagian samping
Setelah pola dikelompokkan untuk mempermudah penngerkaan pola
diberi urutan stiker pengerjaan dari awal 9sampai akhir.
2. Penyediaan material
Mempersiapkan material yang dibutuhkan , penyediaan accessories
produk serta perlengkapan lain yang berkaitan dengan pembuatan
produk. Penyediaan material meliputi : kain cordoura, kain dolby, parasit
torin, polyfoam,eva , tricot, mika , zipper , kepala zipper, bayes,filamen
, tali kur, tali string,stopper tabung, ses puller aneka klok, aneka stoper
dan aneka ring.
5. Pemotongan
Kain dipotong yang sudah digelar dipotong menggunakan mesin
horizontal end cut diatas meja dengan keringgian tertentu dengan
tujuan untuk mempermudah proses pemotongan, selanjutnya kain
dipotong mengikuti bentuk pola yang sudah digambar sebelumnya
menggunakan mesin vertical cut dan mesin cylinder end cut. Untuk pola
yang berbentuk oval atau memiliki banyak lengkungan dipotong
menggunakan mesin cylinder endcut. Setelah semua pola sudah
terpotong setiap bagian pola di bundling. Bundling adalah pengikatan
prototype pola berdasarkan warna, ukuran fitting dan ukuran tas
kemudian diberi nomor sesuai urutan penggunaan
7. Persiapan perakitan
Sebelum Melakukan perakitan pada operator harus mempersiapkan alat
dan bahan, meliputi :
a. Mempersiapkan benang jahit, benang jahit yang digunakan yaitu
berbahan nylon nomer fengan 30 dengan berat 430 gram
b. Mempersiapkan jatum ukuran 18 untuk ketebalan standart,
jarum ukuran 21 untuk keteballan 1-1,5 cm
c. Mempersiapkan sepatu jahit berbahan plastik, sepatu khusus
untuk jahit rotan , sepatu khusus untuk bagian corong
d. Ginting cekris , digunakan untuk memotong benang jahitan
e. Gunting biasa, digunakan untuk memotong kelebihan material
ketika dijahit
f. Potongan bahan material seperti coudora, dolby yang akan dijahit
dijadikan sebagai tester sebelum memulai perakitan
g. Mempersiapkan sekoci dan sepul pada mesin jahit dengan
menggunakan benang yang senada.
h. Mempersiapkan accesories yang akan digunakan
i. Menempelkan gambar desain pada tembok, sebagai acuan
bentuk perakitan yang akan diproses
Mesin yang digunakan dalam proses Sewing meliputi :
a. Mesin bartack , mesin yanng digunakan untuk memperkuat
jahitan pada tas
b. Mesin jahit double needle (flatber), mesin yang digunakan untuk
menjahit tas dengan 2 tusukan jahitan
c. Mesin jahit single neesle (flat bet), mesin yang digunakan untuk
menjahit tas dengan 2 tusukan / jahitan
d. Mesin snap/eyelet, mesin yang digunakan untuk memasang
eyelet (biasanya untuk lubang headset atau accesorie
gantungan)
e. Alat bantu corong , alat yang digunakan untuk dinding tas
8. Teknik Jahit
https://www.thecuttingclass.com/sewing-seams-jonathan-saunders/
c. Teknik perakitan dengan jahit binding
https://closetcasepatterns.com/how-to-sew-hong-kong-and-bias-bound-seams/
d. Tugas
Buatlah Tas dengan pola yang sudah dibuat pada kegiatan belajar 4 ,
lakukan dengan langkah-langkah sesuai pada jobsheet.
e. Lembar kerja.
1) Bahan : Kain Cordora , Accesories, Polyfoam
Alat : Mesin jahit, gunting, kapur jahit, ,pendedel, jarum mesin,
jarum tangan
2) Keselamatan kerja:
Bersihkan area yang akan dipergunakan untuk menjahit.
Hati-hati dalam bekerja, perhatikan dengan teliti dan tidak boleh
ceroboh.
ikuti dengan cermat langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
Bersihkan kembali area yang dipergunakan setelah selesai bekerja.
3) Langkah Kerja:
Persiapan Pola
Penyadiaan material
Pergelaran / Spreading
Pemolaan pada bahan kain
Pemotongan
Marking / pola Gambar
perakitan Tas
b. Uraian Materi
2. Triming
Triming adalah proses pembersihan tas dari sisa sisa benang pada saat
proses sewing. Proses trimming dilakukan dengan cara memotong sisa
benang menggunakan gunting cekris
3. Perangkaian Accesories
Perangkaian adalah proses merangkai accesories pada tas seperti
stopper tabung yang dirangkai dengan tali string pada kepala zipper
4. Kress / Tackle
Kress / tacle adalah proses menjahit kunci pada ujung tali webbing agar
accesories seperti klok tidak terlepas dari tali webbing
5. Pembakaran
Saat proses kress / tackle terdapat sisa-sisa benang jahitan dan untuk
merapikannya dilakukan dengan cara membakar sisa benang
menggunakan korek api dan bertujuan agar benang tidak brosol
6. Pelubangan headset
7. Packaging
Packaging adalah aktifitas merancang dan membuat wadah atau
pembungkus suatu produk. Fungsi utama packaging untuk melindungi
produk dan resiko cact karena geratan, jamur., noda, debu dan sebagai
ciri khas dari suatu produk unyuk menarik minat pembeli., tas akakn
diberi label yang sudah berisi informasi mengenai tipe , merk , warna
dan harga produk menggunakan alat gun tagging. Setelah tas
dimasukkan kedalam plastik dan diproses menggunakan mesin press,
agar tas tidak menggembung saat ditumpuk dan diikat maka diberi
sedikit celah udara.
c. Tugas.
a. Lembar kerja.
3) Keselamatan kerja:
Bersihkan area yang akan dipergunakan untuk bekerja .
Hati-hati dalam bekerja, perhatikan dengan teliti dan tidak
boleh ceroboh.
Ikuti dengan cermat langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
Bersihkan kembali area yang dipergunakan setelah selesai
bekerja.
Nama Peserta :
No Induk :
Program Keahlian :
Nama Jenis Pekerjaan :
Pedoman Penilaian
PEDOMAN PENILAIAN
Skor Skor
No. Aspek Penilaian Keterangan
Maks. Perolehan
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1. Persiapan alat dan bahan 5
1.2. Menganalisa jenis desain 5
Sub total 10
II Menyiapkan bagian-bagian tas
2.1. Pola Tas 5
2.2. Bahan Utama 5
2.3. Bahan Penunjang 5
2.4. Accesories 5
Sub total 20
III Proses (Sistematika & Cara Kerja)
3.1. Cara Menjahit kerah 10
3.2. Cara Menjahit lengan 10
3.3. Cara Menjahit rok 10
3.2. Cara Menjahit saku 10
Sub total 40
IV Kualitas Produk Kerja
Hasil Jahitan Tas Secara Keseluruhan 40
Sub total 40
KRITERIA PENILAIAN
V Sikap/Etos Kerja
5.1. Tanggung jawab Membereskan kembali alat dan
bahan yang dipergunakan 2
Tidak membereskan alat dan
bahan yang dipergunakan 1
Modul Pembuatan Tas ini berisi tentang beberapa teknik menjahit bagian-
bagiantas , sehingga penguasaan peserta diklat setelah selesai mempelajari
modul ini masih terbatas pada teknik menjahit tas. Untuk menambah wawasan
dan ketrampilan dalam menjahit tas peserta diklat disarankan mempelajari teknik-
teknik menjahit dengan berbagai teknik lainnya, serta senantiasa mengikuti
perkembangan desain .
Setelah peserta didik mengikuti serangkaian kegiatan dalam modul peserta
didik terampil dan memiliki kemampuan tentang proses pembuatan tas di Industri.