Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN LOKAKARYA

PEMBENTUKAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI WILAYAH BENTANG


LAUT SUNDA KECIL
WERDHAPURA VILLAGE CENTER, SANUR, 23-24 FEBRUARI 2015

DISUSUN OLEH:
JULIANA TOMASOUW

FEBRUARI 2015

0
I. LATAR BELAKANG
Bentang Laut Sunda Kecil merupakan bentang laut yang memiliki wilayah konservasi
perairan kurang lebih lima juta hektar yang meliputi semua jenis kawasan konservasi di
wilayah perairan pesisir dan pulau-pulau kecil yang tersebar dari Provinsi Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Bentang Laut Lesser Sunda merupakan wilayah
penting untuk pariwisata bahari dan perikanan dengan karakteristik yang sangat beragam.
Wilayah ini juga merupakan wilayah penting dalam migrasi mamalia laut dan ekosistem
penting termasuk beberapa spesies yang terancam punah.
Mengingat besarnya luasan kawasan konservasi perairan pesisir dan pulau-pulau kecil di
wilayah Bentang Laut Sunda Kecil yang tersebar di tiga provinsi, maka diperlukan langkah-
langkah yang mensinergikan seluruh pihak terkait guna mengoptimalkan fungsi kawasan
untuk melindungi keanekaragaman hayati laut di perairan dangkal maupun laut dalam
untuk mendukung pemanfaatan laut yang berkelanjutan khususnya untuk perikanan dan
pariwisata berbasis alam. Keterkaitan aspek biofisik, sosial budaya, ekonomi dan tata kelola
menjadi salah satu ujung tombak dalam mengoptimalkan fungsi kawasan bagi pengelolaan
sumberdaya laut yang efektif untuk kesejahteraan masyarakat.

II. TUJUAN
Lokakarya ini bertujuan untuk:
 Mengkomunikasikan hasil kajian keterkaitan biofisik dan pengelolaan kawasan konservasi
perairan ke masing-masing unit pengelola yang berpotensi untuk berjejaring.
 Membuat kesepakatan teknis tindak lanjut (roadmap) berjejaring dalam mengelola
kawasan konservasi perairan di Bentang Laut Sunda Kecil.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN


 Adanya kesepakatan teknis di antara satuan unit pengelola untuk berjejaring.
 Adanya rencana aksi (road map) pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan di
Wilayah Bentang Laut Sunda Kecil.

IV. WAKTU & TEMPAT


Lokakarya ini diselenggarakan pada tanggal 23-24 Februari 2015 bertempat di ruang Tirta,
Werdhapura Village Center, Jl. Danau Tamblingan Sanur, Bali.

V. AGENDA
Agenda Lokakarya dapat dilihat pada Lampiran 1.

VI. PESERTA
Lokakarya ini diikuti oleh sebanyak 35 orang yang berasal dari 21 instansi/lembaga tetapi
beberapa peserta tidak bisa mengikuti acara secara penuh. Daftar lengkap peserta dapat
dilihat di tabel bawah ini dan di Lampiran 3.

1
No. Nama Instansi
1. ABDUL HAMID MARGANA DKP KAB. ALOR
2. AGUS DERMAWAN KKJI (DIREKTUR)
3. AGUS WIDAYANTO SUBDIT JEJARING, DATA & INFORMASI, DIR.
KKJI
4. AHSANAL KASASIAH SUBDIT JEJARING, DATA & INFORMASI, DIR.
KKJI
5. AMAK PRIYATNA KKJI
6. ANTON WIJONARNO WWF INDONESIA
7. A. SYAHRUDDIN BPSPL DENPASAR
8. BURHANUDDIN DKP KAB. SUMBAWA
9. DEDDY ISMAN Z. DKP KAB. LOMBOK TIMUR
10. DEWA AYU D.S. PARAMITA NUSA DUA REEF FOUNDATION (NDRF)
11. DEWA GEDE RAHJANA S. DKP KAB. BULELENG
12. HADI YOGA D. KKJI
13. IDA BAGUS MADE ARNAYA BALAI TN BALI BARAT
14. I KETUT WARDANANAYA DINAS KPK KAB. JEMBRANA
15. IKRAM SANGADJI BPSPL DENPASAR
16. I KOMANG PURNAMA TUSSABAT BALAI TN KOMODO
17. I MADE DHARMA WILDLIFE CONSERVATION SOCIETY (WCS)
18. I MADE IWAN DEWANTAMA CI INDONESIA
19. I MADE SUDARSANA DKP PROV. BALI
20. IMAN WAHYUDIN BPSPL DENPASAR
21. I NYOMAN KARYAWAN UPT KKPD NUSA PENIDA
22. IZAAK A. DKP PROVINSI NTT
23. JONI TRIO W. WWF INDONESIA
24. JULIANA TOMASOUW KONSULTAN – NDRF
25. KHAIFIN WWF INDONESIA (LESSER SUNDA)
26. MARTHEN WELLY CTC
27. MIRZA PEDJU TNC
28. MUSLIM DKP KAB. LOMBOK BARAT
29. NELLY YULIUS KKJI
30. NICOLAUS DALOT WALEN DKP KAB. FLORES TIMUR
31. PARIAMA HUTASOIT NUSA DUA REEF FOUNDATION (NDRF)
32. SUHERNALIS KKJI
33. TEGUH SATRIA GUNAWAN SUBDIT JEJARING, DATA & INFORMASI, DIR.
KKJI
34. WIHANDONO EKI SUTOPO BKSDA PROVINSI NTB
35. WEN WEN KONSULTAN – NDRF

VII. PROSES DAN HASIL LOKAKARYA

Secara umum, acara berjalan dengan lancar dan sukses. Acara dibuka oleh Direktur KKJI,
Bpk. Agus Dermawan dan dalam arahannya, beliau menyampaikan beberapa hal penting
seperti kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Ibu Susi),
roadmap 2015-2019 di mana ditargetkan pada 2019 luasan KKP yang mencapai level emas
adalah 1,2 juta Ha, bagaimana merespon UU 23/2014, dan rencana merevisi level E-KKP3K
menjadi lebih sederhana, begitu juga dengan nomenklatur KKP. Selain itu, ditekankan pula
bahwa ini saatnya kita membuktikan manfaat dari konservasi; tidak perlu berteori lagi tapi
kita perlu memberikan contoh nyata. Untuk itu, perlu kebersamaan dan sinergitas untuk
mencapai tujuan bersama.

2
Hasil penting dari lokakarya ini adalah Roadmap pembentukan jejaring KKP di wilayah
Bentang Laut Sunda Kecil yang ditandatangani atau disepakati oleh semua peserta yang
hadir saat itu. Roadmap tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.
Beberapa masukan penting untuk dokumen kajian maupun proses pembentukan jejaring ini
adalah sebagai berikut:
- Data masih perlu dilengkapi, terutama data kawasan konservasi perairan di Bali. Bisa
coba meminta data dari BLH. RZWP3K Bali sudah ada.
- KKPD Buleleng sedang dalam proses penyusunan rencana pengelolaan yang ditargetkan
selesai pada tahun 2015.
- KKPD Jembrana tahun ini berfokus pada rencana zonasi. Banyak Pari Manta di Jembrana.
Pernah juga ditemukan lumba-lumba terdampar. Sebagian daerah konservasinya adalah
mangrove.
- Perlu ditambahkan aspek sosial, budaya dan ekonomi yang bisa menambah keterkaitan
antara KKP di Bentang Laut Sunda Kecil.
- Perlu ada sinergi antara KKJI dengan Tata Ruang Pesisir dan Laut (TRPL).
- Dasar dari berjejaring adalah sudah memiliki UPT dan Rencana Pengelolaan.
- Sepakat untuk memakai sistem cluster (kelompok).
- Jejaring sudah menjadi mandat karena menjadi salah satu indikator untuk menjadi
kawasan konservasi yang efektif (mencapai level emas).
- Tahapan inisiasi adalah tahapan yang paling penting dan memakan waktu. Jadi, perlu
dilakukan dengan sebaik mungkin agar proses tahapan berikutnya berjalan dengan
lancar.
- Perjanjian Kerjasama sebaiknya dilakukan antara 2 pihak, jangan antara lebih dari 2 pihak
karena dalam pelaksanannya akan menyulitkan pihak-pihak yang terkait.

3
LAMPIRAN 1: ROADMAP PEMBENTUKAN JEJARING KAWASAN KONSERVASI DI BENTANG
LAUT SUNDA KECIL

4
5
LAMPIRAN 2: AGENDA LOKAKARYA

Tanggal Waktu Kegiatan Pelaksana


Hari 1
Senin, 23 09.30 – 09.45 Selamat Datang Pariama Hutasoit
Februari 09.45 - 10.45 Pembukaan dan Arahan Direktur KKJI Agus Dermawan
2015 10.45 – 11.00 Coffee Break
11.00 – 12.30 Hasil Kajian Analisis Keterkaitan Biofisik dan Pengelolaan Wen Wen
Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Bentang Laut Sunda
Kecil
(Presentasi & Diskusi)

12.30 – 13.30 ISHOMA


13.30 – 15.00 Proses Pembentukan Jejaring Kawasan Konservasi Perairan Ahsanal
di Wilayah Bentang Laut Sunda Kecil Kasasiah
(Presentasi & Diskusi)

15.00 – 15.15 Coffee Break


15.15-17.00 Diskusi KKJI
Hari 2
Selasa, 24 09.00 – 09.15 Evaluasi Kegiatan Hari Pertama Pariama Hutasoit
Februari 9.15-10.30 Verifikasi Data Pariama Hutasoit
2015 10.30 - 10.45 Coffee Break
10.45 - 12.00 Road Map KKJI
12.00 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 15.00 Lanjut Road Map KKJI
15.00 - 15.15 Coffee Break
15.15 -17.00 Kesepakatan antar-KKP KKJI
17.00-selesai Penutupan Ahsanal
Kasasiah

6
LAMPIRAN 3. DAFTAR HADIR PESERTA LOKAKARYA

7
8
9
10
LAMPIRAN 4. FOTO KEGIATAN LOKAKARYA

11
12

Anda mungkin juga menyukai