Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN PERSONALIA

DEFINISI
Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang
berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang
menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi.
Unutk lebih lengkapnya manajemen personalia itu dapat dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen
Personalia adalah seni dan ilmu memeperoleh, memajukan dan memanfaatkan tebnaga kerja
sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secar berdaya guna dan berhasil dan
adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
Definisi lain dari Manajemen Personalia:

Society for personnel administration di Amerika Serikat mendefinisikan:


“Personnel Administration is art of aquiring, developing and maintaining a competent work force in
such a manner as to accomplish with maximum efficiency and economy the functions and
objectives of the oprganization”

Michael J. Jucius
The field of management which has to do with planning, organizing and controlling various
operative function of procuring, developing, maintaining, and utilizing a labour force, in such that
the:
a. Objectives for which the company is established are attained economically and effectively
b. Objectives of all levels of personnel are served to the highest possible degree.
c. Objective of the community are duly considered and served.

Edwin B. Flippo
“Personnel management is planning, organizing, directing and controlling of procurement,
development, compensation, integration, and maintenance of human resource and that
organizational and social objectives may be accomplished”

Jhon B. Miner dan Mary Green Miner


“personnel management may be defined as involving the development, application and evaluation
of policies, procedures, method, and programs relating to the individual in the organization.

PEMBAGIAN KERJA FUNGSI PERSONALIA DAN LINGKUP MANAJEMEN PERSONALIA


Dalam perusahaan kecil fungsi personalia dilaksanakan langsung oleh pucuk pimpinan, jadi segala
sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja, seperti penempatan, pelatihan, pendidikan,
mutasi dan promosi, kompensasi dan pemberhentian langsung menjadi tanggung jawab pucuk
pimpinan.
Pada perusahaan besar sebagian dari aktivitas fungsi personalia didelegasi kepada masing-masing
manajer termasuk kepada kepala departemen (bagian atau seksi) personalia. Pembagian kerja akan
fungsi personalia, tidak berarti bahwa segala masalah telah dapat diatasi. Bertambah besarnya
perusahaan dan semakin kompleksnya aktivitas perusahaan bukan saja menambah kesibukan
fungsi pokok. Tetapi pula fungsi personalia. Dibentuknya unit personalia tidak berarti bahwa segala
aktivitas mengenai fungsi personalia hanya dikerjakan oleh unit personalia.
Unit Personalia tidak sama statusnya misalnya dengan Unit Produksi atau Unit Pemasaran, sebab
Unit Personalia merupakan sebuah “services departement” (bagian pembantu). Unit personalia,
berstatus sebagai tenaga staff, ia sering disebit “a specialized staff”. Sebagai “a specialized staff”
maka unit personalia, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ia terbatas dalam pemberian nasihat dan bantuan dan tidak mempunyai kekuasaan terhadap
elemen-elemen lain di didalam organisasi.
b. Nasihat dan bantuan yang diberikan ditujukan kepada seluruh bagian
c. Ia memberikan nasihat dan bantuan khusus di bidang personalia.

Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada
tiga yaitu:
1) Procuring
 memperoleh tenaga kerja
 membuat anggaran tenaga kerja
 menarik tenaga kerja
 membuat job analysis, job description, dan job specification
 menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
 mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja
2) Developing
 memajukan atau mengembangkan tenaga kerja
 melatih dan mendidik tenaga kerja
 mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja
 mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja
3) Mantaining
 memanfaatkan tenaga kerja
 memberhentikan tenaga kerja
 memensiunkan tenaga kerja
 memberi kompensasi
 mengurus kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi,
pengobatan dan lain sebagainya.
Dalam suatu perusahaan pada umumnya kita dapati empat macam hubungan antara petugas yaitu:
1. Line relation
2. Functional relation
3. Staff relation
4. Lateral relation
Unit kepala personalia memiliki tiga macam hubungan di atas yakni : line relation, functional
relation, dan lateral relation.
Dengan line relation dimaksud hubungan antara seorang atasan dengan bawahannya misalnya
pemberian instruksi, pemberian saran-saran dan lain-lain. Dengan functional relation dimaksud
hubungan antara sesuatu pejabat dengan pejabat-pejabat lainnya dimana pejabat pertama
memberikan bantuan dan layanan kepada pejabat kedua dalam bidang keahliannya. Dengan lateral
relation yang dimaksud hubungan-hubungan untuk berkoordiner dan bekerja sama antara para
manager yang setingkat misalnya antara kepala-kepala bagian atau antara kepala-kepala seksi.

Manajemen personalia adalah ilmu seni untuk melaksanakan antara lain perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan
semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan (Nitisemito, 1996:143).
Tujuan Manajemen Personalia
Tujuan manajemen personalia berhubungan dengan tujuan perusahaan secara umum. Hal ini
dikarenakan manajemen perusahaan berusaha untuk menimbulkan efisiensi dalam bidang tenaga
kerja sebagai efisiensi keuntungan dan kontinuitas.
Tujuan manajemen personalia ada dua macam, yaitu (Manullang, 2001:165) :
1. Production Minded (efisiensi dan daya guna);
2. People Minded (Kerja sama).

Karena itu manajemen personalia ini menyangkut usaha untuk menciptakan kondisi dimana setiap
karyawan didorong untuk memberikan sumbangan sebaik mungkin bagi majikannya, karena tidak
dapat mengharapkan efisiensi yang maksimal tanpa kerjasama yang penuh dari para karyawan.
Fungsi Manajemen Personalia
Fungsi manajemen personalia terdiri dari :
1. Perencanaan. Perencanaan berarti menentukan program personalia yang akan membantu
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan ini memerlukan partisipasi aktif
dari manajer personalia.
2. Pengorganisasian. Jika perusahaan telah menentukan fungsi-fungsi yang harus dijalankan
oleh karyawannya, maka manajer personalia harus membentuk organisasi dengan
merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan personalia dan faktor-faktor
fisik. Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan.
3. Pengarahan. Apabila manajer sudah mempunyai rencana dan sudah mempunyai organisasi
untuk melaksanakan rencana tersebut, fungsi selanjutnya adalah mengadakan pengarahan
terhadap pekerjaan. Fungsi itu berarti mengusahakan agar karyawan bekerja sama secara
efektif.
4. Pengawasan. Pengawasan adalah mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan
rencana dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan. Dengan kata lain pengawasan
adalah fungsi yang menyangkut masalah pengaturan berbagai kegiatan sesui dengan
rencana personalia yang dirumuskan sebagi dasar analisis dari tujuan organisasi
fundamental.

Fungsi manajemen personalia secara operasionalnya terdiri dari :


1. Pengadaan adalah menyediakan sejumlah tertentu karyawan dan jenis keahlian yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan tersebut menyangkut masalah
pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, proses seleksi dan penempatan kerja.
2. Pengembangan karyawan yang telah diperoleh dengan malalui pelatihan dengan tujuan
untuk mengembagkan ketrampilan.
3. Pemberian kompensasi adalah pemberian penghargaan yang adil dan layak terhadap para
karyawan sesuai dengan sumbangan mereka dalam mencapai tujuan perusahaan.
4. Pengintegrasian adalah menyangkut penyesuaian keinginan dari individu dengan keungan
pihak perusahaan dan masyarakat.
5. Pemeliharaan adalah mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah ada.

Tugas Bagian Personalia


Tugas yang paling utama dari bagian personalia adalah menyediakan tenaga kerja dalam kualitas
dan kuantitas yang dibutuhkan oleh masing-masing bagian dalam perusahaan. Ini berarti bagian
personalia memberikan layanan kepada bagian-bagian lain agar lebih mudah melaksanakan
tugasnya.

Bagian personalia harus melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan bagi bagian-bagian
lain di dalam perusahaan, maka tugas manajemen personalia meliputi (Manullang, 2001):
1. Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan;
2. Membuat job analysis, job description, dan job spesification;
3. Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja;
4. Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan dan pendidik;
5. Mengurus seleksi tenaga kerja
6. Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun);
7. Mengurus soal-soal kesejahteraan

http://www.kajianpustaka.com/2013/04/manajemen-personalia.html#ixzz2Z8BZNAMC

Anda mungkin juga menyukai